PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dr. Ali Muhammad Al-Shalabi, bahwa sebuah peradaban akan bangkit jika yang
menjadi ruhnya adalah ilmu pengetahuan, dan akan runtuh jika ruhnya adalah
hawa nafsu3.
Dalam membangun peradaban itulah, Rasulullah Shallallhu Alaihi
Wasallam memulai dengan pembangunan mental. Dan upaya pembangunan
mental dilakukan dengan proses ta’dib, ta’lim dan tarbiyah. Sampai pada
akhirnya, islam berhasil menguasai 2/3 belahan dunia. Tiga proses itu
diimplementasi beriringan dengan tools amar makruf nahi mungkar, yang dikenal
dengan dakwah ilallah.
Dalam perkembangannya, dakwah kian hari kian mendapat tantangan.
Problematikanya pun semakin kompleks. Paling tidak tantangan yang
menghadang lajunya perkembangan dakwah islamiyah di Indonesia menurut
karakteristiknya ada dua bagian besar, yaitu klasik dan kontemporer. Klasik
berupa praktek-praktek ritual yang bercampur dengan animisme, dinamisme,
singkritisme, dan pengakuan sebagai nabi (palsu). Sedangkan yang kontemporer
berbentuk paham-paham keagamaan yang bercorak sekularisme, pluralisme,
liberalisme, dan feminisme.4
Paham TBC (Tachayul, Bid’ah dan Churafat) menjangkiti sebagian besar
masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan. Adapun SEPILIS (Sekularisme,
Pluralisme, Liberalisme) menjangkiti masyarakat intelektual yang sebagian
besarnya hidup di perkotaan.
Dalam makalah ini penulis memfokuskan diri untuk masalah sekularisme.
Paham ini salah satu virus yang sangat membahayakan dan para ulama, intelektual
dan cendekiawan muslim sedang berusaha membendung penyebarannya. Begitu
pula membedah kesesatannya secara pemikiran dalam islamic worldview yang
benar.
B. Rumusan Masalah
3
Ali Al-Shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah , Jakarta, Pustaka al-
Kautsar, tahun 2010, hal. x
4
Pembagian ini pernah disampaikan oleh Muhammad Avid Solihin dalam Daurah
Pengurus DDII, dan ditulis kembali oleh Aris Munandar Alfatah dalam makalahnya,
“Problematika dan Tantangan Dakwah di Indonesia”, hlm. 2 (makalah S2 UIKA Bogor, tidak
diterbitkan).
3
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sekularisme
7
Muhammad Syakir Syarif, Bahaya Sekularisme, Solo, At-Tibyan, tanpa tahun, hal. 36-
44
7
8
Syamsuddin Arif, Islam dan Tantangan Sekularisme, Tanpa Tahun, Hal. 9-10
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Syamsuddin. SEPILIS; Pokok masalah, bahaya dan upaya solusinya, File
powerpoint
Disusun Oleh
Syamsuar Hamka, S.Pd.
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS IBNU KHALDUN BOGOR
TAHUN 2014