Perangkat - Modul - SD KK B Tinggi PDF
Perangkat - Modul - SD KK B Tinggi PDF
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul beserta seluruh
perangkat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru jenjang Pendidikan
Dasar. Perangkat modul ini merupakan dokumen wajib fasilitasi untuk Program PKB bagi Guru.
Program PKB bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015
dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
mata pelajaran yang diampunya.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan
mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional
yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program PKB.
Perangkat modul PKB jenjang Pendidikan Dasar ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan
bagi para Instruktur nasional pada proses fasilitasi guru sasaran PKB di kelompok kerja di
seluruh kab./kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada pimpinan PPPPTK yang telah
mengijinkan Penulis maupun Pengembang perangkat modul pada jenjang Pendidikan Dasar ini.
Tidak lupa kami juga sampaikan terima kasih kepada para rekan-rekan widyaiswara,
Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang
terlibat di dalam penyusunan perangkat modul PKB ini.
Semoga Program PKB bagi Guru ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu
meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita
Tim Pengembang,
3
DAFTAR ISI
A. Rasional
Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil dengan baik apabila ditunjang oleh mutu guru yang
baik. Peran guru sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kehadiran guru
profesional akan mampu memberikan “kesejahteraan pedagogik” kepada setiap peserta didik yang
akan meningkatkan kecerdasan bangsa yang selanjutnya akan bermuara pada kesejahteraan
umum. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa, dan negara
di dunia ini termasuk di Indonesia sebagian besar ditentukan oleh peran guru.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh para pendidik untuk menjadikan dirinya sebagai
pendidik yang profesional adalah selalu meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, maupun sosial. Hal ini mengacu kepada peraturan perundangan yang
berlaku, yaitu: Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan
bahwa pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi Guru dilakukan dalam rangka memenuhi
kualifikasi dan menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan atau olah raga.
Masyarakat dan pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan seluruh
jajarannya memikul kewajiban untuk mewujudkan kondisi yang memungkinkan guru melaksanakan
pekerjaan/jabatannya secara profesional. Oleh karena itu, sebagai aktualisasi tugas guru sebagai
tenaga professional, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah
(Kemendikbud) akan memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan keprofesiannya secara
berkelanjutan melalui program Pendidikan dan Pelatihan Pasca-Uji Kompetensi Guru (Diklat
Pasca-UKG).
Program pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan bagian penting dari pengembangan profesi
pendidik dan tenaga kependidikan. Pelaksanaan Diklat juga tidak lepas dari tujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran/
tugas yang diampunya.
5
Modul ini berisi materi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, yang telah disusun sesuai
dengan Standar Kompetensi Guru yang diturunkan dari Permendikbud No 16 Tahun 2007. Modul
ini dilengkapi dengan aktivitas pembelajaran yang terintegrasi dengan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) karena karakter ini akan menjadi watak, budi pekerti, yang menjadi ruh dalam
dunia pendidikan. Pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter dalam modul pengembangan
keprofesian berkelanjutan melalui Peningkatan kompetensi ini dikembangkan dengan
mengintegrasikan lima nilai utama PPK yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
terdapat dalam modul.
B. Dasar Hukum
Program Peningkatan Kompetensi Guru dikembangkan dengan memperhatikan beberapa
peraturan sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012
tentang Uji Kompetensi Guru.
C. Tujuan
Tujuan umum perangkat modul ini disusun guna mendukung pelaksanaan diklat pengembangan
keprofesian berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi bagi guru Sekolah Dasar Tinggi untuk
kompetensi profesional.
1. Tujuan khusus modul ini diharapkan setelah menempuh proses pembelajaran peserta mampu
memahami materi kompetensi pedagogik yang terdiri atas teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya kompetensi profesional dalam materi
bilangan (khususnya bilangan asli, cacah, bulat, pecahan), dan materi statistika (khususnya
terkait interpretasi data dan ukuran pemusatan: rata-rata, median, modus), dengan
mengintegrasikan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter.
.
D. Sasaran
Sasaran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan modul sekolah dasar kelas tinggi kelompok
kompetensi adalah Guru jenjang Sekolah Dasar pada kelompok kompetensi B.
7
A. Katalog Modul
Jenjang : SD KELAS TINGGI
Program Keahlian : GURU KELAS
Mata Pelajaran/ Paket Keahlian : PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL
KK Judul Materi
1. Teori Belajar:
Hakikat belajar
Teori belajar dengan aliran behaviorisme
Teori belajar dengan aliran kognitivisme
Pedagogik
2. Silabus
a. Pedagogik Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
Mapel/Kelompok Kompetensi : SD kelas tinggi - Kelompok Kompetensi B
Kompetensi : Pedagogik
Judul Modul : Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
Alokasi Waktu : 9 JP @ 45 menit = 405 menit
Deskripsi Singkat :
Modul ini membahas teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran. Teori belajar meliputi:
Hakekat teori belajar, Teori belajar dengan aliran behaviorisme, Teori belajar dengan aliran,
kognitivisme, Teori belajar dengan aliran konstruktivisme, Teori belajar dengan aliran
humanism. Prinsip-prinsip pembelajaran membahas tentang prinsip-prinsip pembelajaran,
implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi siswa, implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi
guru.
9
Kompetensi
a) Kompetensi Inti:
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
b) Kompetensi Guru:
2. 1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.
2. 2. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.
2. 3. Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal
SD/MI.
ALAT
MATERI SUBMATERI ESTIMASI
INDIKATOR KEBERHASILAN METODE BANTU /
POKOK POKOK WAKTU
MEDIA
1. Memahami hakikat teori belajar Teori Belajar • Teori belajar Curah Laptop 9 jp
2. Memahami teori belajar dengan dan Prinsip- dengan aliran pendapat Multi
aliran behaviorisme prinsip behaviorisme Ceramah media
3. Memahami teori belajar dengan Diskusi projector/
pembelajaran • Teori belajar
aliran kognitivisme Latihan/ LCD
4. Memahami teori belajar dengan dengan aliran studi kasus Modul
aliran konstruktivisme, kognitivisme PPT
5. Memahami teori belajar dengan • Teori belajar LK
aliran humanism dengan aliran ATK
konstruktivis-
me
• Teori belajar
dengan aliran
humanisme
1. Memahami prinsi-prinsip • Prinsip-prinsip Curah Laptop
pembelajaran pembelajaran pendapat Multi
2. Memahami implikasi prinsip • Implikasi Ceramah media
pembelajaran bagi siswa SD/MI Diskusi projector/
prinsip-prinsip
3. Memahami prinsip-prinsip Latihan/ LCD
pembelajaran bagi guru pembelajaran studi kasus Modul
bagi siswa PPT
• Implikasi LK
prinsip-prinsip ATK
pembelajaran
bagi guru
Referensi
Baharuddin dan Esa Nur Wahyun (2015) Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Cruickshank, Jenkins & Metcalf (2012) The Act of Teaching 6th ed. Singapore: McGraw Hill Education
Degeng, N.S. (2013) Ilmu Pembelajaran: Klasifikasi Variabel untuk pengembangan Teori dan
Penelitian. Bandung: Kalam Hidup & Aras Media
Eggen & Kauchak (2007) Educational Psychology: Windows on Classrooms 7th Ed. Upper Sadle River,
NJ: Pearson
Herman Hudoyo (1988) Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, PPLPTK
Karso., dkk (2013) Pendidikan Matematika 1. Tangerang Selatan: Penerbit UT
Nur Hamiyah dan Muhammad Jauhari (2014) Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi
Pustakarya
Rusman (2012) Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfa Beta
Slavin, R.E (2009) Educational Pshycology: Theory into Practice 9th ed. Engelwood: Prentice Hall
Suranto (2015) Teori Belajar & Pembelajaran Kontemporer. Yogyakarta: LaksBang Pressindo
Suyono dan Haryanto (2014) Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Udin S. Winataputra, dkk (2007) Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
Kompetensi
a) Kompetensi Inti:
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu (Matematika).
11
b) Kompetensi Guru:
1) Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam konteks
materi aritmatika, aljabar, geometri, trigonometri, pengukuran, statistika, dan logika matematika.
2) Mampu menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal untuk menyelesaikan masalah
matematika dan masalah dalam dunia nyata.
3) Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam
pemecahan masalah matematika, serta. penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR MATERI POKOK SUBMATERI METODE ALAT ESTIMASI
KEBERHASILAN POKOK BANTU/MEDIA WAKTU
TOPIK I
1. Menggunakan FPB dan KPK 1. FPB dari Dua Ceramah, LCD Projector, 90 menit
faktorisasi prima Bilangan atau brainstor- Laptop/noteboo
untuk Lebih ming, k, White board,
menyelesaikan 2. KPK dari Dua tanya Spidol, Active
masalah KPK atau Bilangan atau jawab, Speaker,
FPB dua bilangan Lebih diskusi, danLaser
cacah atau lebih. penuga- Pointer.
2. Menyelesaikan san,
13
disajikan dalam
bentuk diagram
lingkaran
1. Menentukan rata-rata Menentukan 1. Menentukan Ceramah, LCD Projector, 135 menit
suatu kumpulan data Rata-rata, Rata-rata brainstormi Laptop/noteboo
menggunakan Median, atau 2. Menentukan ng, tanya k, White board,
statistik sederhana Modus Suatu Median jawab, Spidol, Active
2. Menentukan median Kumpulan Data 3. Menentukan diskusi, Speaker,
suatu kumpulan data Menggunakan Modus penugasan danLaser
menggunakan Statistik , Pointer.
statistik sederhana Sederhana penguatan
3. Menentukan modus
suatu kumpulan data
menggunakan
statistik sederhana
Referensi
Topik I
Akbar Sutawidjaja, Gatot Muhsetyo, Mukhtar A. Karim, Soewito. (1993). Pendidikan Matematika 3, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Bird, John. (2002). Matematika teori dan Aplikasi Praktis. England :PT. Gelora Aksara Pratama.
Clara Ika Sari Budhayanti.(2008). Pemecahan Masalah Matematika. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen pendidikan Nasional.
Deboys. Mary, Pitt. Eunice, Line of Development in Primary Mathematics. (1996). London: The Blaackstaff Press
Freudenthal. (2002). REVISITING MATHEMATICS EDUCATION China Lecture. London: Kluwer Academic
Publishers.
Gravemeijer, Koeno. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Freudenthal institute, Utrecht.
Max A.Sobel, Evan M.Maletsky. (2004). Mengajar Matematika. Yogyakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
Erlangga.
Pujiati dan Agus Suharjana. (2011). Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar Dan Kelipatan Persekutuan
Terkecil Di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika.
Pujiati dan Nany Dharmawati. (2010). Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan Di SD.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK
Matematika.
Sukayati. (2012). Pembelajaran PECAHAN Buku Panduan Mengajar di Sekolah Dasar. Yogyakarta: CV Empat
Pilar Pendidikan.
Van de Walle, John. A. (2006). Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah,
Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Pratama Erlangga.
Pujiati dan Agus Suharjana. (2011). Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar Dan Kelipatan Persekutuan
Terkecil Di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika.
Pujiati dan Nany Dharmawati. (2010). Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan Di SD.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK
Matematika.
Sukayati. (2012). Pembelajaran PECAHAN Buku Panduan Mengajar di Sekolah Dasar. Yogyakarta: CV Empat
Pilar Pendidikan.
Van de Walle, John. A. (2006). Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah,
Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Pratama Erlangga.
Topik II
Adi Wijaya. (2008). Permasalahan Pembelajaran Bilangan Kelas VII SMP/MTs dan Alternatif Pemecahannya.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika
Ahmad Muchlis, dkk. (2006). Olimpiade Matematika (Buku Referensi). Jakarta: Karya Duta Wahana.
D’Augustine, Charks. (1992). Teaching Elementary School Mathematics.New York: Harper Collins Plublishers.
Ganung, A. (1997). Soal Cerita yang Mengandung Perbandingan. Yogyakarta : PPPG Matematika.
Husein Tampomas. Dkk. (2004). Siap Menghadapi Olimpiade Matematika. Jakarta: Grasindo.
Husein Tampomas. (2004). Langkah Cerdas Menuju Olimpiade Matematika 1, 2, 3. Jakarta: Grasindo.
Kurniawan. (2005). Fokus Matematika untuk SMP dan MTs. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Marsudi, R. (1999). Mengajarkan Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai di SLTP. Yogyakarta :
PPPG Matematika.
Ridwan Hasan Saputra, dkk. (2007). Siap Menghadapi Olimpiade Matematika 1,2, 3. PT. JePe Press Media
Utama
Sukayati. (2012). Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar (Buku Panduan Mengajar). Yogyakarta: CV Empat
Pilar Pendidikan.
Sukayati, dkk (2010). Buku Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Matematika Sekolah Dasar MEQIP. Yogyakarta:
CV Empat Pilar Pendidikan.
17
Sukayati. (2009). Penggunaan Alat Peraga Matematika (Program BERMUTU). Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.
Sukino, dkk. (2006). Matematika SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Troutman, Andria. (1991). Mathematics: A Good Beginning, Strategies for Teaching Children. California:
Brooks/Cole Publishing Company.
Topik III
Bailey, et al. (2006). Mathematics: Applications and concepts. New York: Glencoe McGraw-Hill, Companies Inc.
Djarwanto Ps. (2001). Mengenal beberapa uji statistik dalam penelitian. Yogyakarta: Liberty.
Larson, R & Farber, B. (2012). Elementary statistics: Picturing the world 5th edition. Boston: Prentice Hall.
Th. Widyantini. (2010). Statistika Sekolah Dasar. Bahan ajar Diklat Guru SD/MI. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.
Tim Penyusun. Pembelajaran Statistika di SD: Bahan Belajar Diklat Pasca UKA bagi Guru Kelas Tahun 2013.
3. Skenario Pembelajaran
a. Pedagogik Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
Mapel - Kelompok Kompetensi : SD kelas tinggi - Kelompok Kompetensi B
Kompetensi : Pedagogik
Judul Modul : Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
Alokasi Waktu : 9 JP @ 45 menit = 405 menit
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, 5 Menit
File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media lainnya.
KEGIATAN Pengkondisian Peserta 10 Menit
PENDAHULUAN Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu,
dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Teori Belajar dan
Prinsip-prinsip Pembelajaran
Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling mengenal,
serius, semangat, dan bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.
KEGIATAN INTI Diskusi tentang identifikasi Teori Belajar dan Prinsip-prinsip
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
Pembelajaran
Penanyangan video pembelajaran. 25 Menit
Curah pendapat pengalaman peserta diklat dalam pembelajaran terkait teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
Diskusi dan identifikasi prinsip-prinsip pembelajaran
Tugas LK 1.1 s.d. 1.3 45 Menit
Kerja kelompok melaksanakan tugas LK 1.1 s.d. 1.3. LK 1 yaitu memahami
teori belajar, LK. 2 membuat kegiatan pembelajaran, LK. 3 melakukan
analisis kegiatan pembelajaran. Setiap kelompok mengerjakan semua LK.
Presentasi hasil diskusi kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil 45 Menit
diskusi dilanjutkan tanya jawab dengan kelompok lain dan penguatan dari
fasilitator.
Tugas LK 2.1 dan LK 2.2 45 Menit
Kerja kelompok melaksanakan LK 2.1 dan. 2.1 yaitu mendiskusikan prinsip-
prinsip pembelajarn dan implikasinya bagi siswa dan bagi guru, dan
menyusun scenario pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.
Setiap kelompok menyusun skenario pembelajaran untuk mata pelajaran
tertentu dalam balutan tematik terpadu..
Presentasi hasil diskusi kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil 3 x 45 menit
diskusi dilanjutkan tanya jawab dengan kelompok lain dan penguatan dari
fasilitator.
Kuis 35 menit
KEGIATAN Mereviu materi pelatihan Teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran 15 menit
PENUTUP Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.
Fasilitator menutup pembelajaran
Jumlah alokasi waktu 405 menit
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti: Laptop/notebook, White 5 menit
board, Spidol, Active Speaker, danLaser Pointer. atau media pembelajaran
lainnya.
KEGIATAN Fasilitator mengucapkan salam dan menyapa peserta diklat. 10 menit
PENDAHULUAN Fasilitator mengupayakan suasana yang kondusif.
Fasilitator menjelaskan kompetensi, tujuan, indikator, alokasi waktu, dan
skenario kegiatan pembelajaran.
Brainstorming
Mengkaji materi (dengan pemaparan, diskusi dan atau tanya jawab)
Melakukan aktivitas yang ada di modul (mengerjakan LK dan latihan)
secara berkelompok
Presentasi
Penguatan dari Fasilitator
90 menit
Kegiatan Pembelajaran 3: Pangkat dan Akar
Brainstorming
Mengkaji materi (dengan pemaparan, diskusi dan atau tanya jawab)
Melakukan aktivitas yang ada di modul (mengerjakan LK dan latihan)
secara berkelompok
Presentasi
Penguatan dari Fasilitator
Topik II:
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
Kegiatan Pembelajaran 1: Operasi Hitung Pecahan 90 menit
Brainstorming
Mengkaji materi (dengan pemaparan, diskusi dan atau tanya jawab)
Melakukan aktivitas yang ada di modul (mengerjakan LK dan latihan)
secara berkelompok
Presentasi
Penguatan dari Fasilitator
Brainstorming
Mengkaji materi (dengan pemaparan, diskusi dan atau tanya jawab)
Melakukan aktivitas yang ada di modul (mengerjakan LK dan latihan)
secara berkelompok
Presentasi
Penguatan dari Fasilitator
Topik III
90 menit
Kegiatan Pembelajaran 1: Menginterpretasikan Data dalam Bentuk tabel,
Diagram Batang, dan Diagram Lingkaran
Brainstorming
Mengkaji materi (dengan pemaparan, diskusi dan atau tanya jawab)
Melakukan aktivitas yang ada di modul (mengerjakan LK dan latihan)
secara berkelompok
Presentasi
Penguatan dari Fasilitator
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
Penguatan dari Fasilitator
Mengerjakan LK. 15. Pengembangan soal
KEGIATAN Mereview materi pelatihan 30 menit
PENUTUP Refleksi dan umpan balik terkait proses pembelajaran
Fasilitator menutup kegiatan
Jumlah alokasi waktu 810 menit
2. Silabus IN-1
a. Pedagogik Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
Mapel/Kelompok Kompetensi : SD Kelas Tinggi - Kelompok Kompetensi B
Kompetensi : Pedagogik
Judul Modul : Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
Alokasi Waktu : 3 JP @ 45 menit = 135 menit
Deskripsi Singkat :
Modul ini membahas teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran. Teori belajar meliputi:
Hakekat teori belajar, Teori belajar dengan aliran behaviorisme, Teori belajar dengan aliran,
kognitivisme, Teori belajar dengan aliran konstruktivisme, Teori belajar dengan aliran
humanism. Prinsip-prinsip pembelajaran membahas tentang prinsip-prinsip pembelajaran,
implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi siswa, implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi
guru.
Kompetensi
a) Kompetensi Inti:
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
b) Kompetensi Guru:
2. 4. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.
2. 5. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.
2. 6. Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal
SD/MI
ALAT
MATERI SUBMATERI ESTIMASI
INDIKATOR KEBERHASILAN METODE BANTU /
POKOK POKOK WAKTU
MEDIA
1. Memahami hakikat teori belajar Teori Belajar • Teori belajar Curah Laptop 75 menit
2. Memahami teori belajar dengan dan Prinsip- dengan aliran pendapat Multi
aliran behaviorisme prinsip behaviorisme Ceramah media
3. Memahami teori belajar dengan Diskusi projector/
pembelajaran
aliran kognitivisme • Teori belajar Latihan/ LCD
4. Memahami teori belajar dengan studi kasus Modul
dengan aliran
aliran konstruktivisme, PPT
5. Memahami teori belajar dengan kognitivisme LK
aliran humanism ATK
• Teori belajar
dengan aliran
konstruktivis-
me
• Teori belajar
dengan aliran
humanisme
Referensi
Baharuddin dan Esa Nur Wahyun (2015) Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Cruickshank, Jenkins & Metcalf (2012) The Act of Teaching 6th ed. Singapore: McGraw Hill
Education
Degeng, N.S. (2013) Ilmu Pembelajaran: Klasifikasi Variabel untuk pengembangan Teori dan
Penelitian. Bandung: Kalam Hidup & Aras Media
Eggen & Kauchak (2007) Educational Psychology: Windows on Classrooms 7th Ed. Upper
Sadle River, NJ: Pearson
Herman Hudoyo (1988) Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti,
PPLPTK
Karso., dkk (2013) Pendidikan Matematika 1. Tangerang Selatan: Penerbit UT
Nur Hamiyah dan Muhammad Jauhari (2014) Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta:
Prestasi Pustakarya
Rusman (2012) Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfa Beta
Slavin, R.E (2009) Educational Pshycology: Theory into Practice 9th ed. Engelwood: Prentice
Hall
Suranto (2015) Teori Belajar & Pembelajaran Kontemporer. Yogyakarta: LaksBang Pressindo
Suyono dan Haryanto (2014) Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Udin S. Winataputra, dkk (2007) Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
Kompetensi
a) Kompetensi Inti:
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu (Matematika).
b) Kompetensi Guru:
1) Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam konteks
materi aritmatika, aljabar, geometri, trigonometri, pengukuran, statistika, dan logika matematika.
2) Mampu menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal untuk menyelesaikan masalah
matematika dan masalah dalam dunia nyata.
3) Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam
pemecahan masalah matematika, serta. penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
25
4. Menentukan hasil
perkalian pecahan
campuran
5. Menentukan hasil
perkalian pecahan
desimal
6. Menentukan hasil
pembagian Pecahan
Menyelesaikan masalah Pecahan sebagai 1. Konsep Ceramah, LCD Projector, 45 menit
matematika atau Perbandingan Pecahan brainstorm Laptop/noteboo
masalah dalam Sebagai ing, tanya k, White board,
kehidupan sehari-hari Perbandingan jawab, Spidol, Active
yang terkait dengan (Rasio) diskusi, Speaker,
perbandingan 2. Pecahan penugasa danLaser
Sebagai n, Pointer.
Perbandingan penguatan
Jika Diketahui
Jumlahnya atau
Selisihnya
3. Pecahan
Sebagai
Perbandingan
dalam
Pengukuran
Topik III: 55 menit
1. Menginterpretasikan Menginterpretasik 1. menginterpreta Ceramah, LCD Projector,
data yang disajikan an Data dalam sikan data yang brainstorm Laptop/noteboo
dalam bentuk tabel Bentuk Tabel, disajikan dalam ing, tanya k, White board,
2. Menginterpretasikan Diagram Batang, bentuk tabel jawab, Spidol, Active
data yang disajikan dan Diagram 2. menginterpretas diskusi, Speaker,
dalam bentuk Lingkaran ikan data yang penugasa danLaser
diagram batang disajikan dalam n, Pointer.
3. Menginterpretasikan bentuk diagram penguatan
data yang disajikan batang
dalam bentuk 3. menginterpretas
diagram lingkaran ikan data yang
disajikan dalam
bentuk diagram
lingkaran
1. Menentukan rata- Menentukan 1. Menentukan Ceramah, LCD Projector, 45 menit
rata suatu kumpulan Rata-rata, Rata-rata brainstorm Laptop/noteboo
data menggunakan Median, atau 2. Menentukan ing, tanya k, White board,
statistik sederhana Modus Suatu Median jawab, Spidol, Active
2. Menentukan median Kumpulan Data 3. Menentukan diskusi, Speaker,
suatu kumpulan data Menggunakan Modus penugasa danLaser
menggunakan Statistik n, Pointer.
statistik sederhana Sederhana penguatan
3. Menentukan modus
suatu kumpulan data
menggunakan
statistik sederhana
Referensi
Topik I
Akbar Sutawidjaja, Gatot Muhsetyo, Mukhtar A. Karim, Soewito. (1993). Pendidikan Matematika 3, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Bird, John. (2002). Matematika teori dan Aplikasi Praktis. England :PT. Gelora Aksara Pratama.
Clara Ika Sari Budhayanti.(2008). Pemecahan Masalah Matematika. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen pendidikan Nasional.
Deboys. Mary, Pitt. Eunice, Line of Development in Primary Mathematics. (1996). London: The Blaackstaff Press
Freudenthal. (2002). REVISITING MATHEMATICS EDUCATION China Lecture. London: Kluwer Academic
Publishers.
Gravemeijer, Koeno. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Freudenthal institute, Utrecht.
Max A.Sobel, Evan M.Maletsky. (2004). Mengajar Matematika. Yogyakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
Erlangga.
Pujiati dan Agus Suharjana. (2011). Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar Dan Kelipatan Persekutuan
Terkecil Di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika.
Pujiati dan Nany Dharmawati. (2010). Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan Di SD.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK
Matematika.
29
Sukayati. (2012). Pembelajaran PECAHAN Buku Panduan Mengajar di Sekolah Dasar. Yogyakarta: CV Empat
Pilar Pendidikan.
Van de Walle, John. A. (2006). Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah,
Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Pratama Erlangga.
Pujiati dan Agus Suharjana. (2011). Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar Dan Kelipatan Persekutuan
Terkecil Di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika.
Pujiati dan Nany Dharmawati. (2010). Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan Di SD.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK
Matematika.
Sukayati. (2012). Pembelajaran PECAHAN Buku Panduan Mengajar di Sekolah Dasar. Yogyakarta: CV Empat
Pilar Pendidikan.
Van de Walle, John. A. (2006). Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah,
Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Pratama Erlangga.
Topik II
Adi Wijaya. (2008). Permasalahan Pembelajaran Bilangan Kelas VII SMP/MTs dan Alternatif Pemecahannya.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika
Ahmad Muchlis, dkk. (2006). Olimpiade Matematika (Buku Referensi). Jakarta: Karya Duta Wahana.
D’Augustine, Charks. (1992). Teaching Elementary School Mathematics.New York: Harper Collins Plublishers.
Ganung, A. (1997). Soal Cerita yang Mengandung Perbandingan. Yogyakarta : PPPG Matematika.
Husein Tampomas. Dkk. (2004). Siap Menghadapi Olimpiade Matematika. Jakarta: Grasindo.
Husein Tampomas. (2004). Langkah Cerdas Menuju Olimpiade Matematika 1, 2, 3. Jakarta: Grasindo.
Kurniawan. (2005). Fokus Matematika untuk SMP dan MTs. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Marsudi, R. (1999). Mengajarkan Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai di SLTP. Yogyakarta :
PPPG Matematika.
Ridwan Hasan Saputra, dkk. (2007). Siap Menghadapi Olimpiade Matematika 1,2, 3. PT. JePe Press Media
Utama
Sukayati. (2012). Pembelajaran Pecahan di Sekolah Dasar (Buku Panduan Mengajar). Yogyakarta: CV Empat
Pilar Pendidikan.
Sukayati, dkk (2010). Buku Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Matematika Sekolah Dasar MEQIP. Yogyakarta:
CV Empat Pilar Pendidikan.
Sukayati. (2009). Penggunaan Alat Peraga Matematika (Program BERMUTU). Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.
Sukino, dkk. (2006). Matematika SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Troutman, Andria. (1991). Mathematics: A Good Beginning, Strategies for Teaching Children. California:
Brooks/Cole Publishing Company.
Topik III
Bailey, et al. (2006). Mathematics: Applications and concepts. New York: Glencoe McGraw-Hill, Companies Inc.
Djarwanto Ps. (2001). Mengenal beberapa uji statistik dalam penelitian. Yogyakarta: Liberty.
Larson, R & Farber, B. (2012). Elementary statistics: Picturing the world 5th edition. Boston: Prentice Hall.
Th. Widyantini. (2010). Statistika Sekolah Dasar. Bahan ajar Diklat Guru SD/MI. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.
Tim Penyusun. Pembelajaran Statistika di SD: Bahan Belajar Diklat Pasca UKA bagi Guru Kelas Tahun 2013.
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector,
Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media lainnya.
KEGIATAN Pengkondisian Peserta 10 Menit
PENDAHULUAN Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi
waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Teori belajar
dan prisip-prinsip pembelajaran
Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling
mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung.
KEGIATAN INTI Diskusi tentang Teori belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
31
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
Penayangan cuplikan video pembelajaran. 35 Menit
Curah pendapat pengalaman peserta diklat dalam pembelajaran terkait
teori belajar
Mengkaji materi teori belajar
Diskusi dan presentasi perwakilan kelompok
Tugas LK 1.1 s.d. 1.3 30 Menit
Kerja kelompok melaksanakan tugas LK 1.1 s.d. 1.3. LK 1 yaitu
memahami teori belajar, LK. 2 membuat kegiatan pembelajaran, LK. 3
melakukan analisis kegiatan pembelajaran. Setiap kelompok
mengerjakan semua LK.
Curah pendapat pengalaman peserta diklat dalam pembelajaran terkait 35 Menit
prinsip-prinsip pembelajaran
Mengkaji materi prinsip-prinsip pembelajaran
Diskusi dan presentasi perwakilan kelompok
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti: Laptop/notebook, 5 menit
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
White board, Spidol, Active Speaker, danLaser Pointer. atau media
pembelajaran lainnya.
KEGIATAN Pengkondisian Peserta: 10 menit
PENDAHULUAN Fasilitator mengucapkan salam dan menyapa peserta diklat.
Fasilitator mengupayakan suasana yang kondusif.
Fasilitator menjelaskan kompetensi, tujuan, indikator, alokasi waktu,
dan skenario kegiatan pembelajaran.
Topik III
55 menit
Kegiatan Pembelajaran 1: Menginterpretasikan Data dalam Bentuk Tabel,
Diagram Batang, dan Diagram Lingkaran
Mengkaji inti materi
33
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
Mengerjakan LK secara berkelompok: LK 12 (no. 1, 2, 3)
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop,
File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media lainnya.
KEGIATAN Pengkondisian Peserta 10 Menit
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PENDAHULUAN Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, pelaksanaan IN-2 moda Tatap Muka
pola 20-20-20, dan menjelaskan mekanisme pelaksanan kegiatan.
TAHAPAN
DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Mengecek kelengkapan alat pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop,
File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media lainnya.
KEGIATAN Pengkondisian Peserta 10 Menit
PENDAHULUAN Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, pelaksanaan IN-2 moda Tatap Muka
pola 20-30-10, dan menjelaskan mekanisme pelaknsaan kegiatan.
Pelaksanaan suatu kegiatan akan berjalan lancar apabila dipersiapkan dengan optimal dan
pada saat pelaksanaan semua unsur melaksanakan perannya dengan optimal dan
melaksanakan kerjasama dengan baik serta penuh tanggung jawab. Oleh karena itu,
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait akan mendukung keberhasilan pelaksanaan
pelaksanaan diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar sangat
diperlukan untuk membentuk guru profesional dan kompeten untuk memajukan pendidikan
Indonesia.
LAMPIRAN
1. File Presentasi Pedagogik - Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
2. File Presentasi Profesional –Kajian Bilangan dan Statistika Sekolah Dasar