Anda di halaman 1dari 48

Sejarah Pertambangan Batubara

di Kalimantan Timur
Univ. Mulawarman
2 Juni 2013
Agah Wahyu Nugraha
Disampaikan oleh:

Seno Aji
Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pusat -

Ikatan Ahli Geologi Indonesia – Pengurus Daerah Kalimantan Timur


Universitas Mulawarman Samarinda
Indonesia

http://www.google.co.id/imgres?start=104&hl=id&biw=1239&bih=599&tbm=isch&tbnid=tUtEQA35vkZDtM:&imgrefurl=http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/peta/02.html&docid=JiDBs4itxdGr7M&imgurl=http://luk.staff.ugm.ac.id/itd/peta/1248px-1842_Greenleaf_Map_of_the_East_Indies,_Borneo,_Java,_Sumatra,_Thailand,_Vietnam_-_Geographicus_-
_EastIndies-greenleaf-1842.jpg&w=1248&h=1024&ei=CSOfUbbaEILJrAfZiIDgCA&zoom=1&ved=1t:3588,r:14,s:100,i:46&iact=rc&dur=1028&page=9&tbnh=189&tbnw=231&ndsp=12&tx=180&ty=119
Indonesia

http://esdm.jatimprov.go.id/esdm/pdf/Statistik_Batubara_Indonesia.pdf
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/files/Batubara%20Indonesia.pdf
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/files/Batubara%20Indonesia.pdf
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/files/Batubara%20Indonesia.pdf
Perkembangan Hukum
Pertambangan Batubara di Indonesia
Penjajahan Belanda – Mijnwet sistem Kontrak 5A
• Sejak zaman Hindia Belanda, di Nusantara berlaku Mijnwet dengan semua
peraturan pelaksanaan dan perubahannya.
• Dalam Mijnwet tidak dibedakan antara minyak dan gas bumi dengan bahan
galian lainnya.
• Berdasarkan Mijnwet, konsesi untuk mengusahakan bahan galian tertentu
dapat diberikan baik kepada perseorangan maupun perusahaan swasta
dengan membayar royalti.
• Pemegang konsesi mempunyai hak untuk melaksanakann penambangan
dalam wilayah konsesinya selama 75 tahun.
• Tahun 1910, Pemerintah Hindia Belanda menambahkan Pasal 5A pada
Mijnwet: Pemerintah Hindia Belanda melaksanakan sendiri usaha
pertambangan, termasuk pertambangan minyak dan gas bumi.
• Sejak tahun itu dibedakan antara pengelolaan bahan galian minyak dan gas
bumi dan bahan galian usaha pertambangan lainnya yang masih
menggunakan dasar konsesi murni.
• Undang-Undang Tambang menentukan siapa yang berhak menambang, cara
memperoleh hak, dan kewajiban pemegang hak.
• Peraturan polisi tambang menentukan pihak yang berhak mengawasi usaha
menambang dan cara mengawasi.
Perkembangan Hukum
Pertambangan Batubara di Indonesia
Jaman Penjajahan Jepang 1942-1945
• Jepang tidak membuat UU sendiri baik di bidang pertambangan maupun kelistrikan

Jaman Proklamasi
• Semenjak Proklamasi Kemerdekaan dan Indonesia mempunyai UUD 1945 yang berlaku
sejak 18 Agustus 1945
• Undang-undang pertambangan pada masa Hindia Belanda masih tetap diberlakukan
untuk waktu yang cukup lama, meskipun dirasakan tidak sesuai dengan prinsip dasar
yang terkandung dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945.
• Usaha Pemerintah menggantikan Mijnwet telah dimulai sejak adanya Mosi Teuku
Moehammad Hasan dan kawan-kawan pada tahun 1951, yang diikuti dibentuknya
Panitia Negara Urusan Pertambangan (PNUP).
• Salah satu tugas PNUP adalah mempersiapkan undang-undang pertambangan Indonesia
yang sesuai dengan keadaan alam kemerdekaan berdasarkan ekonomi nasional. Panitia
ini berhasil menyusun rancangan undang-undang (RUU) pertambangan, namun sampai
PNUP bubar, RUU ini tidak pernah menjadi undang-undang karena banyaknya
kepentingan politik pada masa itu.
• ………..
Perkembangan Hukum
Pertambangan Batubara di Indonesia

Jaman Proklamasi
• ………
• Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, barulah Indonesia mempunyai undang-undang
pertambangan nasional, yaitu UU No. 37 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan, dan
UU No. 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.
• Kedua undang-undang ini dijadikan landasan berpijak dalam menetapkan kebijakan di
bidang pertambangan dan perminyakan sebagai pengganti Mijnwet.
• Agar pertambangan dapat lebih berkembang sejalan dengan dibukanya pintu bagi
penanaman modal asing menurut UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing, maka diterbitkan UU No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan, menggantikan UU No. 37 Prp Tahun 1960.
• UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Penambangan Batubara di Indonesia

• Empat phase penting dari perkembangan pertambangan batubara Indonesia:

1. Sebelum tahun 1941


• Awal dibukanya tambang-tambang batubara modern:
◦ Ombilin – tambang bawah tanah (Exploration-1876)
◦ Tanjung Enim – tambang terbuka (Tambang Air Laya, 1919); tambang
bawah tanah (1923 – 1940)
◦ Tepi sungai Mahakam – tambang bawah tanah (1888 di Loa Kulu)

• Pemakai batubara: transportasi (kereta api), pabrik semen, industri


manufaktur dan industri kecil – terutama di sekitar tambang batubara.
• Pabrik Semen Padang dibangun tahun 1910 menggunakan batubara dari
Ombilin.
• Produksi meningkat hingga mencapai sekitar 2 juta ton/tahun.
Penambangan Batubara di Indonesia

Empat phase penting dari perkembangan pertambangan batubara Indonesia:

2. Antara 1941 sampai tahun 1974


• Jepang mengambil alih tambangtambang yang ada dan dimanfaatkan untuk
keperluan perang.
• Setelah kemerdekaan dan nasionalisasi pada pertengahan tahun 50-an,
produksi menurun karena pemakai batubara mulai berkurang dan
kekurangan tenaga ahli, walaupun ada bantuan teknik dari Polandia pd
awal tahun 60-an.
• Batubara mulai ditinggalkan, diganti oleh minyak .
• Tingkat produksi mencapai titik terrendah pada tahun 1969 (sekitar 200
ribu ton/tahun).
• Awal tahun 70-an krisis minyak membuat perhatian kembali ke batubara.
Penambangan Batubara di Indonesia

Empat phase penting dari perkembangan pertambangan batubara Indonesia:

3. Antara 1974 sampai tahun 1991

• Kontrak karya pertama dengan Shell Mijnbouw – di Sumatera Selatan, sekitar


Tanjung Enim pada tahun 1974 – berakhir tahun 1978 tanpa kelanjutan.
• Awal 80-an proyek terpadu pengembangan tambang Bukit Asam, jalur kereta
api dari Tanjung Enim ke Tarahan (Lampung) dan PLTU Suralaya.
• PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) terpisah dari PN Tambang Batubara.
• PN Tambang Batubara menandatangani kontrak kerjasama (KKS) dengan
perusahaan asing untuk pengembangan pertambangan batubara di berbagai
tempat di Kalimantan dan Sumatra.
• Tahun 1990 – PN Tambang Batubara dibubarkan dan dilebur ke PTBA
• Tahun 1990 beberapa tambang KKS telah memasuki tahap operasi produksi
Penambangan Batubara di Indonesia

Empat phase penting dari perkembangan pertambangan batubara Indonesia:

4. Sejak 1991
• Produksi batubara Indonesia terus meningkat secara signifikan – terutama dari
tambangtambang milik PTBA dan KKS.
• Tahun 1995 PTBA tidak lagi sebagai prinsipal KKS – diambil alih oleh
pemerintah – menjadi PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara).
• Sampai saat ini sudah 3 generasi PKP2B
• Kebutuhan domestik meningkat dengan dibangunnya PLTU-PLTU baru.
• Ekspor juga meningkat dengan pesat sejalan dengan berkembangnya negara-
negara industri baru di Asia Timur

http://catmasper.blogspot.com/2012/10/sejarah-pertambangan-batubara-
indonesia.html#!/2012/10/sejarah-pertambangan-batubara-indonesia.html
Penambangan Batubara di Ombilin – Sawahlunto,
Sumatera Barat

• ditemukan deposit batubara oleh


insinyur Belanda De Greve pada
pertengahan abad ke-19
• Tahun 1876 Pemerintah Kolonial
Belanda mengekplorasi
kandungan batubara itu yang
kemudian terkenal dengan mama
“Tambang Batubara Ombilin”
(Ombilin Coal-Mines)
• Tahun 1892 dibangunlah kota
yang menjadi cikal bakal kota
Sawahlunto sekarang.

http://commons.wikimedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Steenkolen_mijnen_Ombilin_Sa
http://homestaysawahlunto.blogspot.com/2012/04/rumah-sakit-tambang-
wah_Loento_(voor_de_tunnel)_Padangsche_Bovenlanden_TMnr_60038736.jpg
sawahlunto-tahun.html
Penambangan Batubara di Ombilin – Sawahlunto,
Sumatera Barat

• ditemukan deposit batubara oleh


insinyur Belanda De Greve pada
pertengahan abad ke-19
• Tahun 1876 Pemerintah Kolonial
Belanda mengekplorasi
kandungan batubara itu yang
kemudian terkenal dengan mama
“Tambang Batubara Ombilin”
(Ombilin Coal-Mines)
• Tahun 1892 dibangunlah kota
yang menjadi cikal bakal kota
Sawahlunto sekarang.

http://commons.wikimedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_ingang_van_de_Ombilin_ste
http://homestaysawahlunto.blogspot.com/2012/04/rumah-sakit-tambang-
enkoolmijnen_bij_Sawahloento_TMnr_60054651.jpg
sawahlunto-tahun.html
Penambangan Batubara di Ombilin – Sawahlunto,
Sumatera Barat

• Banyak pekerja pribumi


didatangkan ke Sawahlunto untuk
dipekerjakan dalam lubang-
lubang tambang di bawah tanah.
• Kebanyakan di antara pekerja
tambang itu adalah para tahanan
pribumi yang berasal dari
berbagai etnis di Nusantara.
• Mereka inilah yang kemudian
terkenal dengan sebutan “urang
rantai”.

http://commons.wikimedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Arbeiders_in_de_Ombilin_steenk
http://homestaysawahlunto.blogspot.com/2012/04/rumah-sakit-tambang-
oolmijnen_bij_Sawahloento_TMnr_60001279.jpg
sawahlunto-tahun.html
Penambangan Batubara di Ombilin – Sawahlunto,
Sumatera Barat

• Rumah sakit tambang batubara di


Sawah Lunto tempat para
pegawai tambang yang sakit
dirawat.
• Tampak para personel medis
rumah sakit itu, yang direkrut dari
kalangan pribumi.

http://homestaysawahlunto.blogspot.com/2012/04/rumah-sakit-tambang-
Rumah Sakit Sawahlunto tahun 1925
sawahlunto-tahun.html
Kota Wisata Tambang Batubara di Ombilin –
Sawahlunto, Sumatera Barat

Di belakang (bumbung) dahulu-nya ialah kediaman


pekerja buru Terowongan yang telah dikeringkan

“Pada masa pemerintah Hindia Belanda, kota Sawalunto dikenal sebagai kota tambang batu bara. Kota ini
sempat mati, setelah penambangan batu bara dihentikan. Saat ini kota Sawahlunto berkembang menjadi kota
wisata tua yang multi etnik, sehingga menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia”
http://gowestsumatra.blogspot.com/2012/03/sawahlunto-kota-124-tahun-usia.html
Kota Wisata Tambang Batubara di Ombilin –
Sawahlunto, Sumatera Barat

Bangunan Belanda di Sawahlunto Pintu masuk terowongan yang selalu terkunci

“Pada masa pemerintah Hindia Belanda, kota Sawalunto dikenal sebagai kota tambang batu bara. Kota ini
sempat mati, setelah penambangan batu bara dihentikan. Saat ini kota Sawahlunto berkembang menjadi kota
wisata tua yang multi etnik, sehingga menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia”
http://gowestsumatra.blogspot.com/2012/03/sawahlunto-kota-124-tahun-usia.html
Penambangan Batubara di Berau,
Kalimantan Timur
Pada tahun 1888, insinyur Belanda J. H. Menten, melalui perusahaan Belanda
yang bernama Steenkolen Maatschappij Oost Borneo (SMO) memperoleh hak
untuk mengeksploitasi batubara sepanjang Sungai Mahakam. Lokasi
penambangannya ada di Batu Penggal (kini disebut daerah Loa Bakung),
Samarinda.

Namun demikian berbagai penyakit melanda pekerja tambang batubara tersebut,


dan turunnya industri gula di Jawa menyebabkan eksploitasi batubara menjadi
gagal.

Usaha pertambangan ini kemudian ditutup tahun 1893 setelah satu-satunya kapal
milik mereka dihancurkan. Perusahaan kemudian mengalami kerugian sebesar f.
800,000 pada saat penutupan. SMO kemudian dijual kepada perusahaan lain,
Oost Borneo Maatschappij (OBM).
Penambangan Batubara di Berau,
Kalimantan Timur
• 1904: V. A. Cools mengadakan perjanjian dengan Sultan Sambaliung di Berau
untuk menambang batubara.
• 1912: Produksi batubara mencapai 15.000 ton yang dibawa melalui Sungai
Kelai dan Segah menuju laut menggunakan 4 kapal uap.
• 1914: Steenkolen Maatschappij Parapattan (SMP), perusahaan penambangan
batu bara didirikan pada 1912 oleh di timur laut kesultanan Sambaliung,
menandai terbukanya Teluk Bayur, Berau, bagi para pendatang.
• 1930: di Teluk Bayur berdiri sebuah kota modern yang memiliki fasilitas
lengkap; sarana transportasi berupa kereta api untuk mengangkut para
petinggi SMP atau para saudagar Eropa yang tinggal di bagian Timur dan
Selatan kota dan para kuli kontrak, serta lori untuk mengangkut barang-barang
kebutuhan dan batu bara hingga sarana rekreasi.
• Di Teluk Bayur kala itu sudah ada taman kota, gedung bioskop, dan rumah judi.
• 1954: Mulai ditinggal para penghuni Eropa sekitar seiring dengan ditutupnya
SMP
http://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Bayur,_Berau
Penambangan Batubara di Berau,
Kalimantan Timur

Steenkolen Maatschappij Parapattan (SMP),


Berau http://www.fotografer.net/galeri/galerix.php?id=1105476&i=3&awal=1&uf=189325
Penambangan Batubara di Berau,
Kalimantan Timur

Rantau Panjang, Berau


http://www.fotografer.net/galeri/galerix.php?id=1105476&i=3&awal=1&uf=189325
Penambangan Batubara di Berau,
Kalimantan Timur

Steenkolen Maatschappij Parapattan (SMP),


Berau http://www.fotografer.net/galeri/galerix.php?id=1102658&i=3&awal=1&uf=189325
Penambangan Batubara di Berau,
Kalimantan Timur

http://www.radartarakan.co.id/index.php/kategori/detail/Berau/29995
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
• Catatan penambangan
batubara Oost Borneo
Maatschappij (OBM) di Loa
Kulu, Kutai Kartanegara
periode tahun 1910.

• Sultan Kutai tercatat


mendapatkan 3427,75 Gulden
(setara Rp. 596.428.500,-)*

*Catatan:
• 1 kwintal beras = 5 gulden di
sekitar tahun 1920-an.
• 1 kwintal beras kualitas baik
saat ini ~ Rp. 870.000,-

http://zbw.eu/beta/p20/company/48311/about.en.html

http://webopac0.hwwa.de/DigiInst/A/0483xx/048311/000xx/00013/PIC/A0483111409700000000001300
02_0039_0741R000HG_C.JPG
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Catatan penambangan
batubara Oost Borneo
Maatschappij (OBM) di Loa
Kulu, Kutai Kartanegara
periode Januari – Juli 1926;
total 109.605 ton batubara
telah diambil.

Tercatat sebesar 165.791 ton


batubara telah diambil
sepanjang tahun 1925.

http://zbw.eu/beta/p20/company/48311/about.en.html

http://webopac0.hwwa.de/DigiInst/A/0483xx/048311/000xx/00013/PIC/A0483111409700000000001300
02_0039_0741R000HG_C.JPG
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Catatan penambangan
batubara Oost Borneo
Maatschappij (OBM) di Loa
Kulu, Kutai Kartanegara tahun
1939; total 140.944 ton
batubara telah diambil.

http://zbw.eu/beta/p20/company/48311/about.en.html

http://webopac0.hwwa.de/DigiInst/A/0483xx/048311/000xx/00028/PIC/A0483111409700000000002800
02_0039_0865R000HG_C.JPG
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Kediaman di atas bukit Loa Kulu dekat Sungai Mahakam, 1948

http://www.sjilvends.nl/506gelis.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Di pintu masuk dari Lobang V Loa Kulu, Kutai Kartanegara, tahun 1948
http://www.sjilvends.nl/506gelis.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Orang-orang Belanda dengan latar belakang Masjid Tenggarong, Kutai Kartanegara, Juni 1947
http://www.sjilvends.nl/506gelis.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

http://commons.wikimedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Militair_bij_een_mijn
schacht_van_de_Oost-Borneo_Maatschappij_(OBM)_in_Loakoeloe_TMnr_10028444.jpg
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

https://commons.wikimedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Militairen_bij_een_
mijnschacht_van_de_Oost-Borneo_Maatschappij_(OBM)_in_Loakoeloe_TMnr_10028443.jpg
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
"Bangunan tua peninggalan
perusahaan tambang batubara milik
Belanda yang kini masih berdiri kokoh
di tikungan jalan Loa Kulu itu tampak
tak terawat. Rerumputan liar tumbuh
dengan subur di pekarangan,
sementara akar-akar pohon beringin
yang melilit erat dinding bangunan ini
menambah suram keadaan bangunan
tua tersebut.

Magazijn, begitulah tulisan yang


masih dapat terbaca di balik
pepohonan liar yang menutupi teras
bangunan kolonial tersebut.
Bangunan ini dulunya merupakan
sebuah gudang atau tempat
penyimpan peralatan tambang milik
Oost Borneo Maatschappij (OBM),
perusahaan tambang Belanda yang
berdiri sejak akhir abad ke-19."

http://www.kutaikartanegara.com/berita/2004/news280304.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
"Bangunan tua peninggalan
perusahaan tambang batubara milik
Belanda yang kini masih berdiri kokoh
di tikungan jalan Loa Kulu itu tampak
tak terawat. Rerumputan liar tumbuh
dengan subur di pekarangan,
sementara akar-akar pohon beringin
yang melilit erat dinding bangunan ini
menambah suram keadaan bangunan
tua tersebut.

Magazijn, begitulah tulisan yang


masih dapat terbaca di balik
pepohonan liar yang menutupi teras
bangunan kolonial tersebut.
Bangunan ini dulunya merupakan
sebuah gudang atau tempat
penyimpan peralatan tambang milik
Oost Borneo Maatschappij (OBM),
perusahaan tambang Belanda yang
berdiri sejak akhir abad ke-19."

http://www.kutaikartanegara.com/berita/2004/news280304.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
"... dahulu Loa Kulu yang terletak 10
KM dari Tenggarong merupakan kota
yang sangat ramai, bahkan boleh
dikatakan lebih semarak dibanding
ibukota Kesultananan Kutai
Kartanegera tersebut. Ribuan butruh
tambang banyak yang didatangkan
dari pelosok nusarantara seperti dari
Sulawesi, Jawa, Maluku, Timor dan
lain sebagainya.

Selain ribuan warga pribumi, banyak


pula warga Belanda yang tinggal di
Loa Kulu. Rumah tempat tinggal kami
sekarang merupakan salah satu
peninggalan pegawai Belanda. Kami
membelinya dari pegawai OBM yang
bernama Mr. L. Vandies dengan harga
sekitar Rp. 4 ribu waktu itu ...."

http://www.kutaikartanegara.com/berita/2004/news280304.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
"..berangsur-angsur seluruh aset dan
perusahaan Belanda yang beroperasi
di seluruh nusantara diserahkan
kepada pemerintah Republik
Indonesia. Perusahaan batubara milik
Belanda yang beroperasi di Loa Kulu,
Bukit Asam (Sumatera Selatan) dan
Ombilin (Sumatera Barat) kemudian
diambil alih oleh PN Tambang
Batubara.

Namun baru dua tahun dikelola oleh


PN Tambang Batubara, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) ini menutup
aktivitas penambangan batubara di
Loa Kulu pada tahun 1970 karena
alasan ekonomis dan efisiensi setelah
turunnya permintaan batubara.."

http://www.kutaikartanegara.com/berita/2004/news280304.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

"..berangsur-angsur seluruh aset dan


perusahaan Belanda yang beroperasi
di seluruh nusantara diserahkan
kepada pemerintah Republik
Indonesia. Perusahaan batubara milik
Belanda yang beroperasi di Loa Kulu,
Bukit Asam (Sumatera Selatan) dan
Ombilin (Sumatera Barat) kemudian
diambil alih oleh PN Tambang
Batubara.

Namun baru dua tahun dikelola oleh


PN Tambang Batubara, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) ini menutup
aktivitas penambangan batubara di
Loa Kulu pada tahun 1970 karena
alasan ekonomis dan efisiensi setelah
turunnya permintaan batubara.."

http://www.kutaikartanegara.com/berita/2004/news280304.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
"...Para buruh di Loa Kulu kemudian
ditawari apakah melanjutkan
pekerjaannya di bawah PN Tambang
Batubara di tempat yang baru yakni
Ombilin atau memilih untuk berhenti
dan menetap di Loa Kulu dengan
mendapatkan pesangon dari
perusahaan. Akhirnya sebagian
menyatakan berhenti dan sebagian
pula ada yang memilih untuk bekerja
di Ombilin. Dan setelah itu, berangsur-
angsur Loa Kulu menjadi sepi bagai
sebuah kota mati yang terlupakan ..."

http://www.kutaikartanegara.com/berita/2004/news280304.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
"...Para buruh di Loa Kulu kemudian
ditawari apakah melanjutkan
pekerjaannya di bawah PN Tambang
Batubara di tempat yang baru yakni
Ombilin atau memilih untuk berhenti
dan menetap di Loa Kulu dengan
mendapatkan pesangon dari
perusahaan. Akhirnya sebagian
menyatakan berhenti dan sebagian
pula ada yang memilih untuk bekerja
di Ombilin. Dan setelah itu, berangsur-
angsur Loa Kulu menjadi sepi bagai
sebuah kota mati yang terlupakan ..."

http://www.kutaikartanegara.com/berita/2004/news280304.html
Penambangan Batubara di Loa Kulu,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

http://www.portalkbr.com/nusantara/kalimantan/2464864_5539.
html
Penambangan Batubara di Loa Kulu, Kutai
Kartanegara

http://esdm.jatimprov.go.id/esdm/pdf/Statistik_Batubara_Indonesia.pdf
Penambangan Batubara di Loa Kulu, Kutai
Kartanegara

http://esdm.jatimprov.go.id/esdm/pdf/Statistik_Batubara_Indonesia.pdf
Penambangan Batubara di Loa Kulu, Kutai
Kartanegara

http://esdm.jatimprov.go.id/esdm/pdf/Statistik_Batubara_Indonesia.pdf
Penambangan Batubara Bawah Tanah di Indonesia

http://www.panasiacorp.com.au/_content/documents/691.pdf
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000

0
1980 627
1981 764
1982 659
1983 737
1984 1,687
1985 2,324
1986 3,070
1987 3,550
1988 4,643
1989 9,714
1990 11,628
1991 15,204
1992 24,762

Source: United States Energy Information Administration


1993 32,401
1994 35,647
1995 45,449
1996 55,358
1997 60,588
1998
Production (thousand ton)

68,452
1999 81,406
2000 84,469
2001 103,226
Indonesia Coal Production by Year

2002 112,630
2003 129,090
Produksi Batubara Indonesia

2004 158,418
2005 187,989
2006 257,187
2007 274,290
2008 274,218
2009 321,045
2010 358,251
http://www.indexmundi.com/energy.aspx?country=id&product=coal&graph=production

2011 414,800

Anda mungkin juga menyukai