Anda di halaman 1dari 13

Tugas Mata Kuliah : Teori Pembelajaran

Dosen Pengampu : Miftahurohma, M.Pd.

Di susun oleh :
Kelompok 10

Nama : 1. Vina Mardiana 1687203097


2. Hendra Mardianto 1687203045
3. Darmawan 1687203023
4. Dedi Firmansyah 1687203146

Kelas/semester : Ekonomi C.1/ 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NURUL HUDA
SUMATERA SELATAN
KATA PENGANTAR

‫ْم‬
ِ ‫َنِ الر‬
‫َّحِي‬ ‫ْم‬‫َّح‬ ‫ِسْـم‬
‫ِ هللاِ الر‬ ‫ب‬

Puji syukur, kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karna atas rahmat-
Nyalah Alhamdullillah akhirnya makalah yang kami susun mengenai “Teori
Belajar Humanisme” ini dapat selesai pada waktunya.
Kami sebagai Tim Penyusun menyadari benar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan-kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun
materi, sekalipun telah diupayakan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat konstruktif dan membangun sangat kami harapkan guna
perbaikan makalah selanjutnya di kemudian hari.
Demikian pengantar kata yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini
bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi semua kalangan yang
memebacanya.
Aamiin, Yaa Rabbal‘Alamiin.

Belitang, Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman :
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pengertian Teori Belajar Humanisme ......................................... 3
B. Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanisme ................................. 4
C. Pendapat Para Ahli ....................................................................... 4
D. Aplikasi Dan Implikasi Humanisme ............................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aliran humanisme muncul pada tahun 90-an. Sebagai sebuah aliran dalam
psikologi, aliran ini boleh dikatakan relatif masih muda, bahkan beberapa ahlinya
masih hidup dan terus-menerus mengeluarkan konsep yang relevan dengan bidang
pengkajian psikologi, yang sangat menekankan pentingnya kesadaran, aktualisasi
diri, dan ha-hal yang bersifat positif tentang manusia.
Teori humanisme menyatakan bahwa bagian terpenting dalam proses
pembelajaran adalah unsur manusianya. Humanisme lebih melihat sisi
perkembangan kepribadian manusia dibandingkan berfokus pada
“ketidaknormalan” atau “sakit”. Manusia akan mempunyai kemampuan positif
untuk menyembuhkan diri dari “sakit” tersebut, sehingga sisi positif inilah yang
ingin dikembangkan oleh teori humanisme
Teori belajar humanisme bertujuan bahwa belajar adalah untuk
memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika telah memahami
lingkungan dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku
belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Teori humanisme lebih mementingkan isi yang dipelajari dari pada
proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-
konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan serta tentang
proses belajar dalam bentuk yang paling ideal.
Menurut teori humanisme, proses belajar harus dimulai dan ditunjukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori humanisme
sifatnya lebih abstrak dan mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan
psikoterapi dari pada bidang kajian psikologi belajar.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini dapat dirumuskan masalahnya yaitu mengetahui tentang
teori belajar humanisme.

1
C. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari makalah ini dibuat untuk peserta didik agar mampu :
1. Mengetahui atau mengenal pengertian teori belajar humanisme
2. Mengetahui ciri-ciri teori belajar humanisme dan implikasinya
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah teori belajar dan pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Humanisme


Menurut Teori humanisme, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik
adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri
mereka.
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara
pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari
proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang
pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata
lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal
dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia
keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan
manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
Dalam teori belajar humanisme, belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya.
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk
melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan positif ini yang disebut sebagai
potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya
menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif.
Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif

3
yang terdapat dalam domain afektif.Emosi merupakan karateristik yang sangat
kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme. Dalam teori
pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di
sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri,
serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.

B. Prinsip-prinsip teori belajar humanisme


Beberapa prinsip Teori belajar Humanisme:
1. Manusia mempunyai belajar alami
2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid
mempuyai relevansi dengan maksud tertentu
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila
ancaman itu kecil
5. Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh
cara.
6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya
7. Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang
mendalam
9. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan
untuk mawas diri
10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar

C. Tokoh Humanisme
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai teori belajar huamanisme yaitu
diantaranya
1. Arthur Combs (1912-1999)
Arthur Combs bersama dengan Donald Syngg menyatakan bahwa belajar
terjadi apabila mempunyai arti bagi individu tersebut. Artinya bahwa dalam

4
kegiatan pembelajaran guru tidak boleh memaksakan materi yang tidak disukai
oleh siswa. Sehingga siswa belajar sesuai dengan apa yang diinginkan tanpa
adanya paksaan sedikit pun. Sebenarnya hal tersebut terjadi tak lain hanyalah dari
ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesautu yang tidak akan
memberikan kepuasan bagi dirinya.
Sehingga guru harus lebih memahami perilaku siswa dengan mencoba
memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah
perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang
ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat
bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau
belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya.
Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting
ialah bagaimana membawa diri siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari
materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
2. Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua
hal : suatu usaha yang positif untuk berkembang; kekuatan untuk melawan atau
menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Pada diri masing-masing orang
mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau
berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang
sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki
dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya
semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat
itu juga ia dapat menerima diri sendiri.
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh
hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti
kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di
atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang

5
harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan
bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan
dasar si siswa belum terpenuhi.
3. Carl Roger
Seorang psikolog humanism yang menekankan perlunya sikap salaing
menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-
masalahkehidupannya. Menurut Rogers yang terpenting dalam proses
pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran.
Ada beberapa Asumsi dasar teori Rogers adalah: Kecenderungan
formatif; Segala hal di dunia baik organik maupun non-organik tersusun dari hal-
hal yang lebih kecil; Kecenderungan aktualisasi; Kecenderungan setiap makhluk
hidup untuk bergerak menuju ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya.
Tiap individual mempunyai kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan
masalahnya.

D. Aplikasi dan Implikasi Humanisme


Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal,
situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan
perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat
umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan
pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar
yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu
mencapai tujuan mereka.

6
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel
untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan
menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan
mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual
ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur
dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang
anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang
individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya
dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan,
tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau
ditolak oleh siswa

Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa


Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam
pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan
guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi
siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri ,
mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri
yang bersifat negatif.
Pembelajaran berdasarkan teori humanisme ini cocok untuk diterpkan pada
materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani,
perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari
keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam
belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan

7
sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh
pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab
tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau
etika yang berlaku.

8
BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kelemahan dan
kekuranganya. Kami sebagai penyusun sangat berharap para pembaca yang
budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
menyempurnakan makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan -
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi tim penyusun
khususnya, dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
A. Kesimpulan
Teori Humanistik merupakan teori yang menitikberatkan pada pentingnya
isi proses belajar. Dengan berfokus pada manusianya itu sendiri sebagai pelaku.
Manusia yang memiliki kemampuan untuk berfikir secara rasional dan memiliki
potensi yang maksimal untuk mengatur kehidupannya. Mereka bertanggung jawab
atas kehidupan dan perbuatan mereka. Mereka pun memiliki kebebasan dan
kemampuan untuk mengubah perilaku dan sikap mereka.
Dalam teori Humanistik peran guru hanya sebagai fasilitator dan motivator
siswa dalam proses pembelajaran. Mereka memberikan motivasi yang
menyadarkan siswanya akan pentingnya dan manfaat dari materi yang diberikan.
Sehingga para siswa tergugah dan bergairah untuk mempelajari materi tersebut.
Selama berlangsungnya proses pembelajaran siswa bisa berperan aktif dan
memiliki inisiatif sendiri untuk belajar.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://isqalkurniawan.blogspot.com/2013/03/makalah-teori-belajar-
humanisme.html
http://www.academia.edu/8231265/MAKALAH_TEORI_PEMBELAJARAN_H
UMANISME_
http://rumbifauziah.blogspot.com/2013/05/teori-belajar-humanisme.html
https://docs.google.com/document/d/17I4pWiF7yAQu_sdQ9dK66cH61xQTu_k9
yxAfFJwr-Fg/edit?pli=1
http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-humanisme-406226.html

10

Anda mungkin juga menyukai