Konsep manusia
Definisi ruh
Definisi akal
Definisi galbu
Kepribadian manusia
Hasil penelitian
Psikologi Islami
Teori dan Penelitian
(Edisi Kedua)
2012
Penerbit: Saktiyono WordPress
Bandung 40123
saktiyono.wordpress.com
Februari 2012,
Biografi Singkat
Taqiyuddin An-Nabhani
1
saktiyono.wordpress.com
2
saktiyono.wordpress.com
3
saktiyono.wordpress.com
Psikologi Islami
4
saktiyono.wordpress.com
5
saktiyono.wordpress.com
6
saktiyono.wordpress.com
7
saktiyono.wordpress.com
8
saktiyono.wordpress.com
Konsep Manusia
A. Hakekat Manusia
9
saktiyono.wordpress.com
Bila hakekat manusia dikatakan terdiri dari jasad dan ruh (nyawa),
kemudian manusia bisa menjadi mulia / baik karena ruhnya
tersebut, lalu apa bedanya dengan hewan ? Hewan juga bisa
dikatakan terdiri dari jasad dan ruh (nyawa) dan sampai saat ini
tidak ada yang mengatakan kalau ruh tersebut bisa membuat
hewan menjadi mulia / baik.
10
saktiyono.wordpress.com
11
saktiyono.wordpress.com
“Perilaku manusia dilihat dari sisi zatnya, tanpa dilihat lagi faktor
faktor dan pertimbangan-pertimbangan lain adalah materi belaka”
(An-Nabhani, 2006).
B. Potensi-Potensi Manusia
12
saktiyono.wordpress.com
13
saktiyono.wordpress.com
14
saktiyono.wordpress.com
15
saktiyono.wordpress.com
C. Fitrah
16
saktiyono.wordpress.com
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
(Q.S. Ar-Rûm:30).
17
saktiyono.wordpress.com
(dîn) Islam. Ini juga makna yang dipegang oleh Abu Hurairah dan
Ibn Syihab. Maknanya bahwa seorang anak dilahirkan dalam
keadaan selamat dari kekufuran. Itulah janji setiap jiwa kepada
Allah tatkala masih dalam kandungan, sebagaimana diisyaratkan
dalam surat Al-A’râfayat 172.
18
saktiyono.wordpress.com
19
saktiyono.wordpress.com
Makna fitrah yang tepat adalah seperti yang disampaikan oleh Ibn
Abd al-Bar dan Ibn ‘Athiyah, yaitu karakter ciptaan dan kesiapan
yang ada pada diri anak ketika dilahirkan (nature), yang
menyediakan atau menyiapkannya untuk mengidentifikasi
ciptaan-ciptaan Allah dan menjadikannya dalil pengakuan
terhadap Rabb-nya, mengetahui syariatnya, dan mengimani-Nya.
20
saktiyono.wordpress.com
D. Qalbu
Secara bahasa, qalbu bermakna hati, isi, lubuk hati, jantung, inti
(lubb), akal (‘aql), kekuatan, semangat, keberanian, bagian dalam
(bâthin), pusat, tengah, bagian tengah (wasath), dan yang murni
(khâlish, mahdh). Al-Quran dan hadits sendiri menggunakan kata
qalb dalam makna yang beraneka ragam dan tidak keluar dari
cakupan makna bahasa tersebut.
21
saktiyono.wordpress.com
22
saktiyono.wordpress.com
Taubah: 87).
Dan Allah telah mengunci mati qalbu mereka, maka mereka tidak
mengetahui (akibat perilaku mereka) (Q.S. At-Taubah: 93).
23
saktiyono.wordpress.com
24
saktiyono.wordpress.com
25
saktiyono.wordpress.com
26
saktiyono.wordpress.com
27
saktiyono.wordpress.com
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak
bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga
mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan
keimanan dalam qalbu mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya
mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka
itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah
itu adalah golongan yang beruntung (Q.S. Al-Mujâdilah: 22).
28
saktiyono.wordpress.com
29
saktiyono.wordpress.com
30
saktiyono.wordpress.com
31
saktiyono.wordpress.com
32
saktiyono.wordpress.com
F. Konsep Manusia
33
saktiyono.wordpress.com
34
saktiyono.wordpress.com
35
saktiyono.wordpress.com
A. Kebutuhan Jasmani
36
saktiyono.wordpress.com
37
saktiyono.wordpress.com
38
saktiyono.wordpress.com
39
saktiyono.wordpress.com
B. Naluri-Naluri
40
saktiyono.wordpress.com
Stimulus Bersifat
akibat kerja
tubuh. internal,
homeostasis
yaitu muncul
jaringan Bersifat internal dan/atau
eksternal, yaitu muncul akibat
pemikiran dan/atau fakta yang
terindera.
41
saktiyono.wordpress.com
42
saktiyono.wordpress.com
43
saktiyono.wordpress.com
44
saktiyono.wordpress.com
45
saktiyono.wordpress.com
46
saktiyono.wordpress.com
47
saktiyono.wordpress.com
48
saktiyono.wordpress.com
49
saktiyono.wordpress.com
50
saktiyono.wordpress.com
51
saktiyono.wordpress.com
52
saktiyono.wordpress.com
C. Akal
53
saktiyono.wordpress.com
54
saktiyono.wordpress.com
55
saktiyono.wordpress.com
56
saktiyono.wordpress.com
57
saktiyono.wordpress.com
58
saktiyono.wordpress.com
59
saktiyono.wordpress.com
1. Jenis-Jenis Kesadaran
60
saktiyono.wordpress.com
Reaksi
terjadinya
Proses
Stimulus
Pelaku Manusia
Kesadaran
dari
naluri-naluri
penginderaan
Pengulangan
kebutuhannya
memenuhi
flashback
Perasaan
fakta
sesuatu
mengidentifikasi
tidak.
perasaan,
dan
apakah
dan
terhadap
penginderaan.
hanya
yang
dan
hewan.
atau
yaitu
atau
bisa
muncul
dari Menginterpretasi
menghukumi
sesuatu.
Manusia.
Kesadaran
muncul
terdahulu
informasi-informasi
Transfer
perantaraan
indera ke
dari
fakta
otak
yang
yangatas
danatau
akal.
panca
dengan Hanya manusia yang
mengetahui hubungan
dirinya dengan Allah.
kebutuhan jasmani.
Pengaruh dari
keberadaan Allah, yang
melahirkan kesadaran
hubungan dengan-Nya.
menginterpretasikan
fakta tersebut.
Memunculkan perasaan
pengagungan, perasaan
takut dan perasaan
untuk mensucikan-Nya.
Perilakunya mengikuti
perintah-perintah Allah
dan menjauhi larangan
larangan Allah.
61
saktiyono.wordpress.com
62
saktiyono.wordpress.com
63
saktiyono.wordpress.com
64
saktiyono.wordpress.com
65
saktiyono.wordpress.com
2. Tingkatan Berpikir
66
saktiyono.wordpress.com
67
saktiyono.wordpress.com
68
saktiyono.wordpress.com
69
saktiyono.wordpress.com
70
saktiyono.wordpress.com
71
saktiyono.wordpress.com
4. Akidah
72
saktiyono.wordpress.com
a) Akidah Islam
73
saktiyono.wordpress.com
b) Akidah Sekuler
74
saktiyono.wordpress.com
c) Akidah Sosialisme
75
saktiyono.wordpress.com
5. Mabda’(Ideologi)
76
saktiyono.wordpress.com
masyarakat
diperhatikan untuk
kebaikan individu.
77
saktiyono.wordpress.com
mian
perekono-
Dasar sebab
dengan
perekonomian
menjalankan
jenis
Sedangkan
Setiap
kekayaan
dimiliki
dibatasi.
pemilikannya.
pemilikan
orang
tidak
membatasi
yang
jumlah
bebas
boleh
dan Ekonomi
pemilikan.
kekayaan
dikenal
dimiliki
tangan
modal.
bebas
cara apa
menempuh
Setiap
para
sebab-sebab
tidak
saja.
berada
yang
Jumlah
pemilik
dibatasi.
Tidak
orang
boleh
di Ekonomi di tangan
negara. Tidak ada sebab
pemilikan, semua orang
boleh mencari kekayaan
dengan cara apa saja.
Namun, jumlah kekayaan
yang boleh dimiliki
dibatasi.
hukum
Penerapan ketakwaan
Atas dasar individu, Terserah individu. Tangan besi dari negara.
kontrol dari
masyarakat, dan
penerapan negara.
6. Kaidah Berpikir
78
saktiyono.wordpress.com
79
saktiyono.wordpress.com
80
saktiyono.wordpress.com
7. Mafâhîm
81
saktiyono.wordpress.com
82
saktiyono.wordpress.com
Persepsi
Pengetahuan Relatif
kebutuhannya
benda
Pengetahuan
denganbenda
dalam itu
sama
potensi
dapat
pada
dari
yang
atau
yang
memuaskan
sisi
setiap
berkaitan
tidak.
apakah
terdapat
orang. Pengetahuan yang berada di luar
benda dan dirinya. Dikembalikan
pada sebuah kaidah atau
beberapa kaidah yang dijadikan
standar perilaku dari sisi apakah
benda itu boleh dimanfaatkannya
atau tidak, atau apakah perilaku
itu boleh dilakukannya atau tidak.
83
saktiyono.wordpress.com
84
saktiyono.wordpress.com
Contoh
Nilai
Cakupan Bebas
umat.
Fisika,
Bersifatnilai.
kimia,
universal
biologi.
untuk seluruh Bersifat khusus untuk umat yang
memunculkannya.
Sejarah, filsafat.
85
saktiyono.wordpress.com
9. Qîmatul ‘Amal
86
saktiyono.wordpress.com
Aspek Mâdiyyah
Qîmah Insâniyyah
Qîmah Akhlâqiyyah
Qîmah Qîmah
Rûhiyyah
Tujuan
Dampak
Perilaku Bisa dirasa
bertani.
Berdagang,
materi.
keuntungan
Memperoleh
disentuh
indera. oleh
dan manusia,
melihat
kulit,
Menolong
agamanya.
maupun
Bisa
tenggelam.
tidak
disentuh
indera.
dirasa,
ras,warna
bisa oleh
tanpa
orang
tapi indera.
Bisa
tidak
disentuh
Meraih
moral,
aspekdirasa,
bisaoleh
memperhatikan
tanpa
nilai tapi Mendekatkan diri
pada Sang
Pencipta.
keuntungan
materi ataupun
kemanusiaan.
Kadangkala
ditujukan kepada
selain manusia.
Berperilaku
amanah, kasih
jujur, Beribadah.
sayang.
87
saktiyono.wordpress.com
88
saktiyono.wordpress.com
89
saktiyono.wordpress.com
Ayat tersebut turun tentang Ammar Ibn Yasir yang telah disiksa
oleh orang-orang musyrik Mekkah, sehingga ia mendekati
kematian dan mereka meminta agar Ammar mengucapkan kata
kufur. Lalu Ammar mengucapkannya. Kemudian Rasulullah saw
bersabda kepada Amar; “Dan apabila mereka mengulangi lagi
kepadamu, maka ulangilah lagi (perilakumu dengan mengucapkan
kata kufur)”. Maka syara’ benar-benar telah membolehkan kepada
Ammar untuk mengedepankan qîmah insâniyyah atas qîmah
rûhiyyah.
90
saktiyono.wordpress.com
91
saktiyono.wordpress.com
D. Qalbu
92
saktiyono.wordpress.com
93
saktiyono.wordpress.com
perasaan.
94
saktiyono.wordpress.com
95
saktiyono.wordpress.com
96
saktiyono.wordpress.com
Kepribadian Manusia
97
saktiyono.wordpress.com
98
saktiyono.wordpress.com
1986).
99
saktiyono.wordpress.com
A. Struktur Kepribadian
100
saktiyono.wordpress.com
101
saktiyono.wordpress.com
B. Dinamika Kepribadian
102
saktiyono.wordpress.com
103
saktiyono.wordpress.com
Dalam hal ini, Jati & Yusanto (2002) memberikan sebuah contoh,
seorang orientalis yang rajin mempelajari Islam, mungkin akan
memiliki pengetahuan (ma’lumat) sangat dalam tentang ajaran
Islam. Tapi jika tidak disertai proses pembenaran (tashdiq)
terhadap apa yang diketahuinya itu, maka yang dimiliki orientalis
tadi hanya pengetahuan (ma’lumat) saja tentang Islam, bukan
mafâhîm.
104
saktiyono.wordpress.com
105
saktiyono.wordpress.com
106
saktiyono.wordpress.com
Ketika turun ayat ini, para sahabat berkata, “Sungguh kami telah
berhenti (dari meminum khamr).” Mereka lalu beramai-ramai
membuang khamr sehingga jalan-jalan di Madinah basah oleh
khamr. Setelah ayat di atas turun, mafhûm mereka terhadap
khamr telah berubah, yaitu khamr hukumnya haram. Hal ini
menyebabkan mereka mempunyai kecenderungan baru terhadap
khamr, yaitu penolakan terhadap khamr. Dengan kata lain,
mereka mempunyai nafsiyyah tertentu yang baru terhadap
khamr, yang merupakan kaitan antara dorongan untuk memenuhi
kebutuhan (dawafiu al-isyba’) dengan mafhûm yang baru tentang
khamr.
107
saktiyono.wordpress.com
108
saktiyono.wordpress.com
109
saktiyono.wordpress.com
110
saktiyono.wordpress.com
111
saktiyono.wordpress.com
112
saktiyono.wordpress.com
113
saktiyono.wordpress.com
114
saktiyono.wordpress.com
115
saktiyono.wordpress.com
Psikopatologi
116
saktiyono.wordpress.com
117
saktiyono.wordpress.com
118
saktiyono.wordpress.com
119
saktiyono.wordpress.com
120
saktiyono.wordpress.com
121
saktiyono.wordpress.com
122
saktiyono.wordpress.com
123
saktiyono.wordpress.com
Hasil Penelitian
124
saktiyono.wordpress.com
Biografi Penulis
125
saktiyono.wordpress.com
Daftar Pustaka
126
saktiyono.wordpress.com
127
saktiyono.wordpress.com
128