Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH ACEH

RUMAH SAKIT JIWA ACEH


JL. Dr. T. Syarief Thayeb No. 25 Telp (0651) 32010-32020 Fax (0651)25857
BANDA ACEH

PRO JUSTICIA
VISUM ET REPERTUM PSIKIATRICUM

No:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : dr. Sukristoro Wardoyo, Sp.KJ

NIK : 201611119511027001

Pangkat/Jabatan : Pembina Utama IVe/Dokter Spesialis Jiwa

Atas permintaan tertulis dari:

Nama : Andy Hermawan. SiK, M.Sc

NRP : 73120855

Pangkat : Ajun Komisaris Besar Polisi

Jabatan : Penyidik Polda Aceh Resor Aceh Barat Daya

Instansi : Kepolisian Resor Aceh Barat Daya

No. surat : B/68/VII /2018/ Reskrim

Tanggal surat : 12 Juli 2018

Telah melakukan pemeriksaan dan observasi terhadap tersangka:

Nama : Junaidi Bin Jamali Musa

Tempat tgl lahir : Pasar Kota Bahagia, 25 Maret 1980

Pekerjaan : Tani

Alamat : Dusun Cot Seumantok, Kec.Babahrot, Kab. Abdya

Agama : Islam

Status perkawinan: Kawin

Status : tahanan penyidik


Hasil Pemeriksaan

I. Anamnesis (Keterangan dari Klien Jd)


 Klien (Jd) dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Aceh oleh Kepolisian

Resor Aceh Barat Daya, 12 Juli 2018 dalam perkara tindak

pidana penganiayaan. Sesuai berita acara pemeriksaan pihak

kepolisian, Klien (Jd) melakukan tindakan penganiayaan-pemukulan

kepada korban (S) di depan warung Sdr Janggut di Desa Pasar

Kota Bahagia, Kec Kuala Batee, Aceh Barat Daya pada hari

Senin, 14 Mei 2018 sekitar pukul 14.30 wib. Klien (Jd) sedang

bermain tusot tiga orang dengan adik sepupu (Am) dan kawannya

(AJ). Pada saat itu korban (S) datang dan mengatakan kepada

Klien (Jd) “Rencong kiri kanan, dompet bisa hilang” karena

kebetulan saat itu dipinggang Klien (Jd) terselip 2 buah pisau.

Klien (Jd) tidak menghiraukan dan tetap bermain tusot. Kemudian

Klien (Jd) mendengar korban (S) bicara dengan adik sepupu Klien

(Am) dan mengatakan “ dimana ada jual Hp ?”. Adik sepupu Klien

(Am) menjawab “kamu tidak sanggup beli”. Korban (S) langsung

menjawab “kepala kamu sanggup saya beli’. Tiba-tiba dengan

spontan Klien (Jd) memukul korban (S) dengan menggunakan

tongkat tusot (stik) kayu satu kali sampai patah dan mengenai

bagian pelipis sebelah mata kiri. Menurut Klien (Jd), tindakan

tersebut dilakukan karena dianggap menghina Adik sepupu Klien

(Am).
 Klien (Jd) mempunyai riwayat dipenjara di LP Tapak Tuan selama

5 bulan karena kasus pencurian di perusahaan sawit PT.

Cemerlang Abadi. Sesudah peristiwa tersebut, Klien (Jd)


dipenjara lagi bersama-sama dengan 3 orang kawannya di LP

Tapak Tuan selama 1 tahun karena kasus pengeroyokan terhadap

Keuchik (M).
 Sesuai data rekam medik, Klien (Jd) pernah dirawat di Rumah

Sakit Jiwa Aceh, 11 Maret s/d 23 Maret 2014 dan tahun 2005.
 Klien (Jd) merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara kandung.

Ayah Klien (Jd) bernama Jamali Musa masih hidup dan Ibu Klien

(Jd) Rohana sudah meninggal. Pendidikan Klien (Jd) tamat SD di

Nagan Raya. Status Klien (Jd) kawin dengan Siti Sarah dan

mempunyai anak 4 orang. Anak pertama berusia 14 tahun dan

anak ke-4 berusia 1 tahun. Dari bulan Januari 2018 lalu, istri

Klien (Jd) tidak serumah lagi, karena pulang ke rumah

orangtuanya sendiri (Ayah Abubakar dan Ibu Fatimah) dengan

membawa keempat anaknya. Di masa lalu, sebelum tsunami dan

sebelum Klien (Jd) kawin, Klien (Jd) pernah menjadi Pang

Sagoe/panglima operasi GAM wilayah Babahrot.


 Klien (Jd) bekerja di perusahaan kelapa sawit, PT Cemerlang

Abadi lebih dari 5 tahun. Klien (Jd) pernah menggunakan sabu-

sabu di tahun 2008 dan 2017. Kebiasaan Klien (Jd) merokok

kira-kira 12 batang per hari. Tidak ada riwayat gangguan jiwa

dalam silsilah keluarga dari pihak alm Ibu Klien dan Ayah Klien.

Tidak ada riwayat kejang-kejang dan tidak ada riwayat cedera

kepala sampai dengan pingsan di masa lalu.

II. Status Mental, observasi dan pemeriksaan psikiatrik dilakukan di

Rumah Sakit Jiwa Aceh, 13 Juli- 27 Juli 2018.


 Penampilan : seorang laki-laki, perawakan

sedang, kebersihan dan kerapian cukup,

perawatan diri dan personal hygiene cukup.

 Kesadaran : kemampuan fungsional untuk mengadakan hubungan

psikologik dengan lingkungan personal maupun

dengan dirinya sendiri cukup.

 Sikap : kooperatif

 Perilaku : selama observasi Klien (Jd) sekali-sekali

bernyanyi dan mengaku untuk menghilangkan

kekesalannya. Ada riwayat agresif fisik di masa

lalu berupa pemukulan dengan stik kayu kepada

korban (S) bersamaan dengan ketidakstabilan

emosinya.

 Afek : dysthimia

 Hidup emosi : stabilitas dan pengendalian kurang,

empati bisa dihayati dan dirasakan.

 Proses fikir : produksi pikiran baik, sistematika berpikir yang

diutarakan dalam kontinuitas berbicara baik

sehingga dapat dimengerti.

 Isi fikir : ada waham curiga kepada orang lain, yaitu isi

pikiran tidak realistik yang diyakini kebenarannya

bahwa orang lain iri kepada Klien (Jd) dan

berusaha menjatuhkan dirinya. Klien (Jd)

mengaku pernah memiliki mobil, empat handphone,

dan banyak uang. Klien (Jd) pernah juga

membuang handphone tersebut ke laut karena


merasa terganggu dihubungi oleh beberapa orang

yang iri dengan pekerjaannya.

 Persepsi : tidak ada halusinasi dan ilusi

 Tilikan : kemampuan memahami diri dan lingkungan

termasuk memahami dirinya sakit atau tidak;

kurang

 Tidak ada indikasi adanya gangguan organik dari sistem somatik.

 Judgment : daya nilai (judgment) kurang,

kemampuan daya nilai realita kurang terutama isi

pikir, afek, dan perilaku.

 Status Internus dan Neurologikus dalam batas normal.

 Pemeriksaan laboratorium darah tanggal 19 Juli 2018: dalam

batas normal, narkoba negatif

 Pemeriksaan EEG (Elektroensefalografi) atau fungsi susunan

saraf pusat tanggal 16 Juli 2018: dalam batas normal

III. Diagnosis: Dalam observasi dan pemeriksaan di RSJ Aceh 13

Juli- 27 Juli 2018 Klien (Jd) mengalami gangguan jiwa

berubah akal (psikotik) yaitu skizofrenia paranoid.

IV. Kesimpulan:

Klien Junaidi, laki-laki, 38 tahun, alamat Dusun Cot Seumantok,

Kec. Babahrot, Aceh Barat Daya pada pemeriksaan dan observasi di

Rumah Sakit Jiwa Aceh, mengalami gangguan jiwa berubah akal

(psikotik). Gangguan jiwa yang dialami Klien (Jd) secara biologik

berkorelasi dengan neurohormonal disharmoni dari fungsi susunan saraf

pusat. Dari aspek psikologik, perilaku Klien (Jd) melakukan pemukulan

terhadap korban (S) karena dorongan agresi dari alam bawah sadar
yang tidak bisa diredam oleh jati diri (ego) yang rawan (vulnerable)

terhadap stressor yang dihadapi. Kualitas tindakan pemukulan tersebut

merupakan bahagian tidak terpisahkan dari terganggunya fungsi mental

secara keseluruhan. Klien (Jd) perlu memperoleh pengobatan medik

psikiatrik secara teratur dan berkelanjutan di institusi pelayanan

kesehatan jiwa yang ada atau di RS Jiwa Aceh.

Demikian Visum et Repertum Psikiatricum ini saya buat dengan

mengingat sumpah jabatan dokter.

Banda Aceh, 27 Juli 2018

Dokter yang memeriksa

Dr. Sukristoro Wardoyo, Sp.KJ

NIK: 201611119511027001

Anda mungkin juga menyukai