Oleh:
Pembimbing :
dr. Dyah Siswanti E, SpJP-FIHA
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
A. Definisi
adalah suatu kondisi terjadinya kelainan katup jantung yang menetap akibat
Jones.1
B. Etiologi
untuk menimbulkan hemolisis. Sel ini terdiri dari sitoplasma yang dikelilingi oleh
C. Epidemiologi
10%.2
Penyakit jantung reumatik terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%),
jarang mengenai katup trikuspid dan tidak pernah menyerang katup pulmonal.2
D. Faktor Predisposisi
1. Usia
3. Faktor keluarga
4. Lingkungan
E. Patofisiologis
(4) Antibodi dan sel T akan bereaksi dengan antigen Streptokokus, dan
daun katup dan erosi pinggir daun katup. Hal ini mengakibatkan tidak
mengakibatkan penurunan suplai darah ke aorta dan aliran darah balik dari
ventrikel kiri ke atrium kiri, hal ini mengakibatkan penurunan curah sekuncup
atrium sehingga terjadi penurunan kemampuan atrium kiri untuk memompa darah
hal ini mengakibatkan kongesti vena pulmonalis dan darah kembali ke paru-paru
nasopharing.
2. Fase laten yaitu 1-3 minggu sesudah infeksi dimana demam dan
biakan negative.
4. Fase akhir. Fase tenang atau inaktif dimana semua tanda-tanda aktif
reumatik menurun.
G. Diagnosis
Jones, dimana bila terdapat 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor ditambah 2
penegakan diagnosis penyakit jantung reumatik oleh WHO. Kriteria Jones yang
1. Karditis
mumur sistolic akibat regurgitasi mitral dan atau diikuti dengan mumur diastolic
akibat adanya regurgitasi aorta. Pada pemeriksaan penunjang rontgen thoraks dan
2. Poliarthritis
Poliarthritis adalah manifestasi klinis yang paling umum, muncul pada 60-
80% pasien. Resiko arthritis adalah 75% pada serangan pertama dan meingkat
seperti lutut, tumit, siku dan pergelangan tangan, jarang pada sendi kecil dan
tulang rangka. Sendi yang terkena akan merah, hangat dan membengkak.
sangat jarang, dapat timbul sendi Jaccoud yaitu suatu periartikular fibrosis setelah
rematik artritis.
3. Chorea
Chorea, atau korea, dicirikan dengan gerakan tidak sadar, terutama pada
wajah dan ekstremitas, kelemahan otot serta gangguan wicara dan berjalan. Pada
umumnya muncul pada anak-anak dan sangat jarang pada usia diatas 20tahun.
Hampir selalu muncul pada perempuan dan hampir tidak pernah pada laki-laki.
Prevalensi korea pada pasien penyakit jantung reumatik bervariasi dari 5-36%.
Ilustrasi pasien dengan chorea.
4. Erythema marginatum :
bagian tengahnya pucat sedangkan tepinya berbatas tegas, berbentuk bulat atau
kulit dada dan bagian dalam lengan atas dan paha, tetapi tidak pernah terdapat
dikulit muka.
Gambar eritema marginatum.
5. Nodul subkutan
Nodul subkutan terletak dibawah kulit, keras, tidak terasa sakit dan
ekstensor persendian terutama sendi siku, lutut, pergelangan tangan dan kaki,
lumbalis.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
umur dan lingkungan. Titer ASTO (+) > 210Todd pada orang dewasa
dan > 320 Todd pada anak-anak.Sedangkan ADB (+) >120 pada orang
dewasa dan > 240 padaanak-anak. Antibodi ini dapat terdeteksi pada
perjalanan penyakit.
– Kultur darah : untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti septic
gonococcalinfections.
2. Imaging
H. Penatalaksanaan7
1. Penisilin benzatin intramuskular dengan dosis 1,2 juta unit untuk pasien
dengan berat badan > 30 kg atau 600 000-900 000 unit untuk pasien
dengan berat badan < 30 kg. Penisilin oral, 400 000 unit (250 mg)
untuk pasien yang alergi penisilin. Obat lain seperti sefalosporin yang
diberikan dua kali sehari selama 10 hari juga efektif untuk pengobatan
faringitis streptokokus.
3. Pasien dengan artritis yang pasti harus diobati dengan aspirin dalam dosis
total 100 mg/kgBB/ hari, maximum 6 g per hari dosis terbagi selama 2
I. Pencegahan
Penisilin V kalium lebih disukai daripada penisilin G benzatin karena lebih tahan
terhadap asam lambung. Namun, penisilin G benzatin harus dipertimbangkan
pada pasien yang tidak mungkin menyelesaikan pengobatan terapi oral selama 10
hari dengan faktor predisposisi lain yang berperan pada penyakit ini adalah
keadaan sosial ekonomi yang rendah, penduduk yang padat, golongan etnik
tertentu, faktor genetik, golongan HLA tertentu, daerah iklim sedang, daerah
tropis bercuaca lembab dan perubahan suhu yang mendadak.8
Rekomendasi Lainnya
Profilaksis Sekunder
rekuren)
rematik.
Tabel.7 Durasi profilaksis untuk Demam Rematik
Kategori Durasi
Demam rematik tanpa karditis Minimal selama 5 tahun atau sampai
usia 21 tahun, yang mana lebih lama
Demam rematik dengan karditis Minimal 10 tahun atau hingga dewasa,
tetapi tanpa penyakit jantung yang mana lebih lama
residual (tidak ada kelainan
katup)
Demam rematik dengan karditis Minimal 10 tahun sejak episode
dan penyakit jantung residual terakhir dan minimal sampai usia 40
(kelainan katup persisten) tahun, kadang-kadang selama seumur
hidup
DAFTAR PUSTAKA