1/JUNI/2017
ABSTRAKS
Pendahuluan: Kompetensi keterampilan klinis adalah salah satu area kompetensi yang
harus dicapai lulusan institusi pendidikan kedokteran. Sebagai upaya mencapai
kompetensi keterampilan klinis bagi mahasiswa didiknya, Fakultas Kedokteran
Universitas Sebeals Maret (UNS) menyelenggarakan kegiatan Skills Lab. Dalam
kegiatan pembelajaran keterampilan klinis, terdapat berbagai komponen yang dapat
menunjang pembelajaran. Studi ini bertujuan untuk meneliti persepsi mahasiswa
terhadap faktor penunjang pembelajaran dalam Skills Lab.
16
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
ABSTRACT
Result: There are various factors influencing on learning in Skills Lab. Several factors
were found in this study was instructor, curriculum, students, modules, infrastructure,
and system in Skills Lab. According to student, an instructor must have a good
character, good communication and interpersonal skills, competence in science, and
have the appropriate skills and methods in teaching. In supporting learning, Skills Lab
and blocks curriculum should be integrated and aligned. In addition, curriculum also
has to be up to date with the development of the medical world. Students themselves
have an influence in creating an effective learning. Students ideally should have
motivation, adequate prior knowledge, and the attitudes and behavior in both the
teaching and learning activities. Modules as well as infrastructure in the Skills Lab also
act as a support when such facilities are available and adequate. System in Skills Lab is
equally important. Various supporting activities such as monitoring-evaluation
activities, and training of instructors need to be improved.
Conclusion: In the perspective of a student, there are various factors that influence
learning, including the instructors, curriculum, students, modules, infrastructure, and
system in the Skills Lab.
17
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
18
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
kualitas guru, dan fasilitas. (6) menjadi teks. Langkah selanjutnya adalah
mengeksplorasi data. Seluruh transkrip
Seperti yang telah disebutkan,
dibaca untuk mengetahui gambaran
dalam mencapai tujuan pembelajaran
umum dan hal-hal menarik dalam teks.
terdapat berbagai faktor yang dapat
Analisis data dilakukan dengan
mempengaruhi. Oleh karena itu,
content analysis. Setelah eksplorasi,
penelitian ini bertujuan untuk meneliti
langkah selanjutnya adalah open coding.
faktor apa saja yang berpengaruh
Data disegmentasi menjadi meaning unit
terhadap pembelajaran yang efektif di
berupa kalimat-kalimat yang memiliki
Skills Lab dalam persepsi mahasiswa.
arti. Sebuah meaning unit kemudian akan
dilabel dan diberi kode. Selain
SUBJEK DAN METODE
memberikan label kode, proses koding
Penelitian ini adalah penelitian
juga bertujuan untuk memeriksa kode
kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
yang tumpang tindih dan berlebih, serta
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
mengelompokkan kode menjadi beberapa
Maret Surakarta pada Oktober-November
kategori.
2016. Partisipan pada penelitian ini
Validasi data menggunakan
adalah mahasiswa tahun kedua, tahun
triangulasi metode yang dibuat dengan
ketiga, dan tahun keempat Program Studi
menggunakan metode pengambilan data
Kedokteran Fakultas Kedokteran
yang berbeda yaitu wawancara dan FGD.
Universitas Sebelas Maret. Pengumpulan
Selain itu validasi data juga dilakukan
data dilakukan dengan metode Focus
melalui peer debriefing dan member
Group Discussion (FGD) dan in-depth
checking. Pada proses peer debriefing,
interview. FGD dilakukan dengan 3
debriefer berperan membantu peneliti
kelompok mahasiswa yang berjumlah 20
mencapai pemahaman yang lebih
orang, masing-masing kelompok berasal
mendalam, mengartikan data,
dari angkatan yang sama. Sedangkan in-
menentukan kode, kategori, serta teori
depth interview dilakukan pada 6
yang muncul. Member checking
mahasiswa, masing-masing dua orang
dilakukan dengan melibatkan beberapa
dari tiap angkatan.
partisipan untuk memeriksa kesesuaian
Langkah pertama sebelum analisis
kode dan interpretasi.
data dimulai adalah transkripsi data.
Melalui proses ini data audio dubah
19
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
20
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
21
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
Jika belajar mandiri dan belajar “…terus modul, misal kemarin modulnya
aktif dapat diterapkan maka ini akan lama nggak cetak, akhirnya
membentuk prior knowledge pada mahasiswanya belum baca modul kan,
mahasiswa. Prior knowledge ini akan dan instruktur juga jadi butuh waktu lagi
berguna saat pembelajaran SL. Jika untuk ngejelasin teori-teorinya.”
mahasiswa sebelum menghadiri SL sudah
Sarana-prasarana
memiliki prior knowledge yang cukup
maka hal ini akan memudahkan instruktur Alat melupakan salah satu
dalam penyampaian ilmu sebab instruktur komponen penting dalam Skills Lab.
tidak perlu banyak menjelaskan ulang Pembelajaran topik keterampilan dalam
kembali teori-teori sehingga dapat lebih SL banyak menggunakan alat-alat. Sangat
fokus ke pembelajaran keterampilan. penting bagi mahasiswa untuk mengenal,
Seorang mahasiswa berkata: mengetahui fungsi, dan cara
penggunaannya. Oleh karena itu,
“terhambatnya penyampaian ilmu SL itu
mahasiswa pada penelitian ini merasa
karena mahasiswa juga selama ini nggak
bahwa pembelajaran akan menemui
baca dulu, kita nggak paham dulu
kesulitan ketika terdapat kendala alat,
fisiologi, anatomi..... salah kita karena
baik itu ketersediaannya, keterawatannya,
nggak semuanya kita bisa belajar
atau fungsionalitasnya. Ini sesuai dengan
mandiri masih ingin disuapi.”
pernyataan salah satu mahasiswa:
Modul
22
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
“kalo alatnya nggak ada kan jadi akan berpedoman pada tujuan
cuma bayangin doang jadi nggak enak.” pembelajaran tersebut. Salah satu
mahasiswa menyatakan:
Tata kelola Skills Lab
“siapa tahu sistem yang salah. Siapa
Tata kelola dalam bagian Skills Lab tahu instrukturnya belum dikasih
juga menjadi salah satu komponen pembekalan untuk topik itu”
penting. Mahasiswa menyatakan bahwa
Menurut mahasiswa, komunikasi
bagian Skills Lab sebaiknya mengadakan
yang baik antara instruktur dengan admin
monitoring dan evaluasi terhadap
SL adalah hal yang tak kalah penting.
instruktur. monitoring dan evaluasi ini
Jika tidak dibangun dengan baik,
dilaksanakan dalam rangka untuk
komunikasi admin-instruktur yang buruk
mengevaluasi kerja dan kinerja instruktur.
tidak hanya berdampak pada admin dan
selain itu, monitoring dan evaluasi ini
instruktur, tetapi ke mahasiswa juga.
juga dapat berfungsi sebagai
pemauntauan bagi instruktur, apakah PEMBAHASAN
instruktur sudah melaksanakan kegiatan Dalam menciptakan lingkungan
Skills Lab sesuai dengan tujuan pembelajaran yang efektif, terdapat
pembelajaran dan sesuai dengan sistem berbagai hal yang terlibat. Salah satu
yang berlaku di Skills Lab. faktor yang berpengaruh adalah
Selain monitoring dan evaluasi, satu instruktur. Seorang instruktur yang baik
bentuk kegiatan lain yang dirasa memiliki pengaruh pada proses belajar
mahasiswa perlu ada adalah agenda mahasiswa.(7) Pada penelitian ini,
pembekalan instruktur. Dalam agenda mahasiswa menyebutkan bahwa seorang
pembekalan ini, instruktur diharapkan instruktur yang ideal dibutuhkan dalam
menyamakan persepsi terkait dengan teori menciptakan pembelajaran yang efektif.
dan teknis dalam praktik suatu topik Mahasiswa menyebutkan bahwa karakter,
keterampilan. Selain itu, dalam kegiatan keterampilan komunikasi dan
pembekalan instruktur ini juga interpersonal, kompetensi keilmuan, dan
diharapkan pihak Skills Lab dapat keterampilan serta metode mengajar yang
menjelaskan tujuan pembelajaran suatu digunakan merupakan hal-hal yang
topik kepada para instruktur sehingga penting pada instruktur yang penting
harapannya ketika mengajar instruktur
23
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
24
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
25
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
26
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
Tata kelola dalam Skills Lab juga pembelajaran. Adanya evaluasi, dapat
menjadi salah satu faktor untuk mencapai memungkinkan kurikulum untuk terus
pembelajaran yang efektif. Hasil berkembang mengikuti kebutuhan
penelitian menyatakan bahwa mahasiswa mahasiswa, institusi, dan
menginginkan komunikasi yang baik masyarakat.(6,15)
antar staf dan instruktur, adanya
Di Skills Lab FK UNS, sudah
monitoring-evaluasi, dan pembekalan
terdapat kegiatan pembekalan instruktur.
instruktur. Mahasiswa menyatakan bahwa
Kegiatan ini biasanya dilakukan di awal
perlu adanya suatu pelatihan sebelum
semester, sebelum pembelajaran Skills
mengajar dan pemantauan selama atau
Lab dimulai. Pembekalan instruktur atau
sesudah mengajar bagi instruktur. Hal ini
yang sering disebut juga sebagai training
bertujuan untuk menjaga instruktur tetap
of instructor (TOI) ini merupakan forum
berorientasi pada tujuan pembelajaran
penyamaan persepsi instruktur dengan
yang telah ditetapkan. Hutchinson(6)
narasumbernya adalah orang yang ahli
menyatakan bahwa evaluasi dan pelatihan
dalam bidangnya. TOI ini ditujukan pada
berguna untuk membantu identifikasi dan
semua instruktur yang dijadwalkan
koreksi kesalahan pada staf pengajar.
mengajar. Akan tetapi, pada
Evaluasi merupakan bagian pelaksanaannya belum tentu semua
penting dari proses pendidikan. Institusi instruktur dapat hadir. Ketidakhadiran ini
kedokteran memerlukan evaluasi sebagai mungkin yang berdampak pada
bagian dari prosedur penjaminan kualitas. ketidakseragaman persepsi instruktur
Evaluasi juga memberikan gambaran sehingga mahasiswa masih beranggapan
pencapaian tujuan pembelajaran oleh bahwa instruktur Skills Lab masih
mahasiswa dan juga memberikan bukti berbeda persepsi antar satu dengan yang
bagaimana tata kelola standar lainnya.
pembelajaran. Evaluasi dapat mencakup
TOI biasanya memuat
proses dan / atau hasil, termasuk tata
penyampaian alur pembelajaran dalam
pengelolaan dan isi dalam pembelajaran.
Skills Lab FK UNS yang berupa kuliah
Tata kelola dapat berupa aspek
pengantar, pretes, demonstrasi, simulasi,
administratif, lingkungan fisik, dan
dan postes. Selain penyampaian alur
metode pembelajaran. Sedangkan
pembelajaran, dalam agenda TOI,
konten/isi adalah kurikulum
27
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
28
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN & KESEHATAN VOL.6/NO.1/JUNI/2017
29