Anda di halaman 1dari 13

Implementasi RTRW Kota Tangerang Selatan dan Tantangan Masa Depan

(Achmad Sjafrudin)

IMPLEMENTASI RTRW
KOTA TANGERANG SELATAN DAN TANTANGAN MASA DEPAN
Achmad Sjafrudin
Lab. Geomorfologi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

ABSTRACT
To depelop region could be give positif and negatif impact to the environment.Case studies give
example could be impact to the soil, land and space in this area. In the implementation regulation of
the Perda No. 15 , Year 2011-2031 should be followed by all stakeholder on the development planing in
those area. The regulation guide the fuction in the pasal 2, as operational tool development in South
Tangerang. The other words we call instrument guide sustainable development.

Keywords: Regional development, impact, spatial, development control instruments

ABSTRAK
Adanya pembangunan selalu menimbulkan perubahan yang dapat menimbulkan dampak (impact), baik
negatif maupun positif tehadap lingkungan. Studi kasus menunjukan dengan pembangunan akan
menimbulkan dampak terhadap tanah, lahan dan ruang di daerah tersebut. Peraturan Daerah Kota
Tangerang Selatan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan
Tahun 2011-2031.Perda ini digunakan sebagai pedoman bagi semua pemangku kepentingan di dalam
pelaksanaan pembangunan. Hal ini sesuai isi Perda pada Pasal 2 yaitu mempunyai peran dan fungsi
sebagai alat operasionalisasi pembangunan di wilayah Kota Tangerang Selatan. Dengan kata lain
sebagai instrumen pengendali pembangunan.
Kata kunci: Pengembangan wilayah, dampak, tata ruang, instrumen pengendali pembangunan.

PENDAHULUAN pad-a Pasal 2 yaitu mempunyai peran


dan fungsi sebagai alat operasionali-
Tujuan pembangunan adalah un-
sasi pembangunan di wilayah Kota
tuk mewujudkan suatu masyarakat a-
Tangerang Selatan. Dengan kata lain
dil dan makmur yang merata secara
sebagai instrumen pengendali pem-
materiil dan spiritual. Pada hakekat-
bangunan.
nya pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia se-
Sejak berdiri Kota Tangerang pada
utuhnya.
tanggal 26 Nopember Tahun 2008
Dalam implementasi pengembang-
terjadi adanya peningkatan yang sa-
an wilayah adanya pembangunan ber-
ngat signifikan, meskipun baru berdiri
arti selalu menimbulkan perubahan
sekitar 4(empat) tahun yang lalu. Ko-
yang dapat menimbulkan dampak
ta Tangerang Selatan dengan luas
(impact), baik negatif maupun positif.
147.19 KM2, dengan jumlah penduduk
Demikian pula halnya dengan pemba-
sekitar 1.290.322 jiwa (Tahun 2010),
ngunan di suatu daerah misalnya a-
dengan kepadatan 8.766,4 per-KM2,
kan menimbulkan dampak terhadap
jumlah Kecamatan 7 dengan jumlah
tanah, lahan dan ruang di daerah ter-
kelurahan 49 dan 5 desa, mempunyai
sebut. Hal ini akan terjadi pula pada
posisi strategis dimana berbatasan;
pengembangan Kota Tangerang Se-
Sebelah Utara berbatasan dengan Ko-
latan, untuk itu Peraturan Daerah Ko-
ta Tangerang dan Propinsi DKI Jakar-
ta Tangerang Selatan Nomor 15 Ta-
ta; Sebelah Timur berbatasan dengan
hun 2011 tentang Rencana Tata Ru-
Provinsi DKI Jakarta dan Depok; Se-
ang Wilayah Kota Tangerang Selatan
belah Selatan berbatasan dengan Ka-
Tahun 2011-2031 harus diacu sebagai
bupaten Bogor dan Kota Depok; dan
Pedoman bagi semua pemangku ke-
Sebelah Barat berbatasan dengan
pentingan di dalam pelaksanaan pem-
Kabupaten Tangerang.
bangunan. Hal ini sesuai isi Perda

140
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 11, Nomor 3, Desember 2013: 140-152

Penataan Ruang Kota Tangerang Penggunaan lahan sebagai sum-


Selatan bertujuan untuk mewujudkan berdaya non-pertanian antara lain a-
Kota Tangerang Selatan sebagai pusat dalah untuk keperluan industri dan
pelayanan pendidikan, perumahan, pemanfaatan ruang. Di dalam tanah
perdagangan dan jasa, berskala re- terkandung bermacam-macam unsur
gional dan nasional yang mandiri, a- kimia yang sangat berguna untuk ba-
man, nyaman asri, produktif, berdaya han industri yang menghasilkan ba-
saing, dan berkelanjutan serta berke- rang kebutuhan manusia. Peningkatan
adilan dalam mendukung kota Tange- penggunaan lahan sebagai sumber-
rang Selatan sebagai bagian dari Ka- daya untuk keperluan industri ini ter-
wasan Strategis Nasional Jakarta, Bo- gantung dari kemajuan tingkat tekno-
gor, Depok, Tangerang, Bekasi, Pun- logi dan pengetahuan manusia. Makin
cak dan Cianjur (Jabodetabekpuncur). tinggi tingkat pengetahuan manusia
Lokasi kota Tangerang Selatan seperti semakin banyak jenis industri yang
disajikan Gambar 1. dapat diusahakan. Ditinjau dari peng-
gunaan lahan sebagai sumberdaya
BAHAN & METODE PENELITIAN dipergunakan untuk keperluan indus-
tri adalah merupakan sumberdaya
Tanah, Lahan dan Ruang yang dapat habis dan tidak dapat pu-
Tanah sebagai sumberdaya alam lih kembali maka sumberdaya ini per-
yang dapat dimanfaatkan oleh manu- lu diusahakan perlindungan.
sia untuk berbagai macam aktivitas Menurut Undang-Undang Tata Ru-
guna memenuhi kebutuhan hidupnya. ang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Tanah yang penggunaannya tidak ha- Penataan Ruang memberikan bebe-
nya terbatas pada bidang pertanian rapa definisi yang penting dalam hu-
tetapi juga dihampir setiap bidang ke- bungannya dengan tataruang seperti
giatan dalam kehidupan selalu ada berikut:
berkaitan dengan tanah, lahan dan
ruang. Seperti pembangunan gedung, a. Wilayah adalah luasan geografis
pabrik, jalan, kota, perindustrian dan beserta segenap unsur yang ter-
sebagainya, baik tanah sebagai sum- kait di dalamnya, menurut batas-
berdaya maupun sebagai ruang. Se- an ruang lingkup pengamatan ter-
hingga banyaknya jenis penggunaan tentu.
tanah meningkat sejalan dengan ke- b. Daerah adalah wilayah menurut
butuhan hidup manusia sesuai dengan batasan ruang lingkup adminis-
tingkat teknologinya. Pada waktu ma- trasi pemerintahan daerah.
nusia masih hidup dalam tingkat tek- c. Kawasan adalah wujud wilayah
nologi yang rendah dan tingkat kebu- dalam dimensi geometri yang me-
tuhan yang belum banyak, pola peng- liputi satu atau lebih unsur per-
gunaan lahan pun masih sederhana. mukaan dan atas permukaan bu-
Dengan bertambahnya kebutuhan mi.
hidup manusia dan berubahnya kebu- d. Tata ruang adalah wujud struk-
dayaan manusia maka semakin ba- tural manfaat ruang yang me-
nyak pola penggunaan lahan. Sema- ngandung rumusan pilihan sasar-
kin berkembangnya tingkat teknologi an beserta kriteria batasannya ba-
untuk memenuhi kebutuhan hidup gi setiap usaha pembinaan kehi-
manusia terjadi pula perubahan dalam dupan.
penggunaan lahan. Menurut I Made e. Tata ruang disini mengandung un-
Sandy di dalam Rusydi (1982) bahwa sur normatif, dan merupakan su-
pola penggunaan lahan dipengaruhi atu struktur yang sengaja diren-
oleh tingkat kegiatan, teknologi dan canakan, yang merupakan bagian
jumlah manusia. dari konsep wilayah sebagai satu-
an fungsional.

141
Implementasi RTRW Kota Tangerang Selatan dan Tantangan Masa Depan
(Achmad Sjafrudin)

Menurut penjelasan Undang-Un- Interaksi pembangunan dan tata


dang tentang tataguna tanah, tata- ruang menjadi perhatian para pemikir
guna tanah didefinisikan sebagai pembangunan, karena pembangunan
rangkaian kegiatan penyediaan, pe- dapat merusak atau memperbaiki tata
nataan peruntukan dan penataan ruang, di lain pihak tata ruang dapat
penggunaan tanah secara berencana, pula menjadi penghambat atau
terarah dan teratur dalam rangka pendorong pembangunan.
pembangunan nasional. Istilah tata
Perencanaan tata ruang atau
ruang dan tataguna lahan mempunyai
spatial planning dalam berbagai ben-
pengertian bahwa kedua hal tersebut
tuknya telah berkembang selama ini
ada unsur keinginan untuk melakukan
di berbagai negara. Dalam bentuk for-
penataan atau merubah keadaan se-
mal yang ditunjang oleh sistem per-
cara teratur untuk mencapai tujuan
undang-undangan dan peraturan ser-
tertentu. Selanjutnya tata ruang se-
ta administrasi pembangunannya, pe-
perti didefinisikan dalam Undang-un-
rencanaan tata ruang bermula dari
dang tentang Tata Ruang dapat diarti-
keprihatinan mengenai keadaan kota-
kan sebagai suatu rencana dalam
kota pada zaman revolusi industri
bentuk dokumen atau dalam bentuk
yang semrawut di Inggris dan lain-lain
abstrak, atau sebagai kenyataan ob-
negara Barat, yang akhirnya ber-
yektif dari suatu keadaan terstruktur
kembang menjadi konsep landuse
dalam ruang yang terencana. Sedang-
planning (Hasan Poerbo, 1982).
kan tataguna tanah merupakan pe-
ngertian mengenai proses pengelo- Landuse planning (perencanaan
laan tanah, mulai dari penyediaan penggunaan tanah) merupakan kon-
sampai kepada penggunaannya seca- sep yang bertolak dari kenyataan,
ra terencana. Karena tanah berada di bahwa kegiatan masyarakat yang
atas permukaan bumi, maka menurut bersifat tetap terjadi atas tanah, dan
Undang Undang Tata Ruang, Tatagu- merupakan penggunaan tanah untuk
na Tanah merupakan proses penataan maksud tertentu (land utilization for
ruang. Sedangkan menurut Hasan certain purposes). Dari sinilah timbul
Poerbo, 1982, tata ruang didefinisikan gagasan, bahwa penerapan penggu-
sebagai: suatu wujud struktural man- naan tanah di masa mendatang yang
faat dan fungsi ruang yang terjadi ka- dilakukan atas dasar perkiraan kebu-
rena proses-proses sosial, ekonomi, tuhan masyarakat untuk segala kegi-
teknologi, politis, administratif (ter- atannya, dan dirumuskan atas dasar
masuk pengubahan secara berenca- hubungan-hubungan fungsi dalam
na) dan alamiah. Jadi disini tata ruang ruang yang teratur dan harmonis dan
merupakan suatu ungkapan kenyata- saling menunjang. Hal ini tentunya a-
an objektif. Struktur manfaat dan kan menciptakan lingkungan hidup
fungsi ruang dapat tidak teratur, ter- yang teratur dan harmonis pula, se-
atur atau serasi. hingga dapat mengikuti perkembang-
an masyarakat (yang sudah diperkira-
Dalam batas tata ruang sebagai
kan) termasuk tuntutan-tuntutan ke-
hasil proses-proses sosial, ekonomi,
butuhan di masa mendatang yang di-
teknologi, politis, dan administratif,
namis.
merupakan lingkungan buatan (build
environment) bagi kehidupan manu- Di negara-negara yang sedang
sia. Tata ruang sebagai hasil proses berkembang tingkat efektivitas peng-
alamiah yang belum tersentuh oleh gunaan konsep perencanaan tata ru-
tangan manusia seperti bentang alam, ang seperti yang digunakan di negara
merupakan lingkungan alam bagi ke- barat, pada umumnya masih rendah.
hidupan manusia selama belum di- Tidak hanya kepentingan kelompok
ubahnya. ekonomi kuat (dan biasanya juga ke-
lompok ekonomi politis kuat) lebih

142
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 11, Nomor 3, Desember 2013: 140-152

menentukan lagi dalam realisasi masyarakat (integrasi vertikal), me-


penggunaan tanah menurut ke- madukan program-program dan pro-
inginannya, melalui pemilikan tanah yek-proyek sektoral antar dinas-dinas
negara secara besar-besaran. Mereka sektoral, dan memadukan aspirasi
ini melakukan pembangunan menurut dan kepentingan antar kelompok ma-
cara-cara informal, seperti terdapat di syarakat, dalam wilayah yang ber-
daerah-daerah perkampungan di ko- sangkutan (integrasi horizontal). Pada
ta-kota Indonesia. Sehingga tidak he- dasarnya perpaduan ini dimaksudkan
ran apabila di kota-kota yang sudah untuk menyerasikan tujuan dari ber-
mempunyai rencana kota, perubahan bagai macam kegiatan dan cara kerja
penggunaan tanah sulit untuk diken- dalam waktu dan ruang, yang akan
dalikan menurut rencana, sedangkan dilakukan oleh berbagai pihak atau
kegiatan yang lainnya berjalan sendiri pemangku kepentingan (pemerintah,
di luar rencana yang ada. masyarakat, swasta dan sebagainya).
Sedang ruang disini sering hanya di-
Kegagalan-kegagalan inilah yang
artikan sebagai ruang fisik dan hanya
mendorong adanya perubahan peren-
secara implisit memasukkan ruang
canaan tata ruang. Perencanaan stra-
ekonomi melalui interpretasinya da-
tegis (strategic planning) sebagai usa-
lam penggunaan tanah. Idealnya ru-
ha untuk menghubungkan perencana-
ang disini perlu diartikan sebagai ru-
an ruang dengan pengambil keputus-
ang sosial, ruang ekonomi maupun
an pada berbagai tingkat (nasional,
ruang fisik, seperti halnya dalam kon-
regional, lokal). Kemudian diperkenal-
sep environmental design (perencana-
kan rencana struktur (structure plan)
an lingkungan).
yang merupakan kerangka umum
yang menjabarkan tujuan-tujuan pa- Perencanaan lingkungan dapat di-
da berbagai tingkat keputusan dalam artikan sebagai suatu bidang studi a-
dimensi ruang. Pengendalian perkem- tau tindak, yang memusatkan perhati-
bangan penggunaan tanah tidak lagi annya kepada keadaan yang dibutuh-
dilakukan melalui mekanisme rencana kan untuk memprakarsai, menunjang
penggunaan tanah yang ditetapkan. dan membina kegiatan manusia, di-
Kini intervensi juga dilakukan di da- samping juga mengembangkan sara-
lam berbagai tingkat pengambilan ke- na-sarana untuk melakukan campur
putusan dalam pemerintahan untuk tangan ke dalam keadaan tersebut
memberi arah kepada penggunaan untuk menciptakan perubahan yang
sumberdaya pada pemerintah mau- diinginkan. Adalah penting disini un-
pun swasta, yang dijabarkan ke da- tuk menjelaskan, bahwa lingkungan
lam penyebarannya dalam ruang . Di harus diartikan sebagai keadaan, baik
Indonesia teknik-teknik ini sudah di- fisik maupun sosial, di mana manusia
perkenalkan di dalam beberapa pro- bertingkah laku dan menghubungkan
yek perencanaan pembangunan wi- dirinya, dan bahwa perancangan diar-
layah , namun keadaannya masih ja- tikan sebagai suatu proses pemecah-
uh dilihat dari segi operasional. an masalah, pengambilan keputusan,
dan penerapan untuk menciptakan
Kemudian berbagai konsep dikem-
perubahan yang diinginkan dalam ke-
bangkan untuk mengatasi hal ini di
adaan yang ada pada waktu ini
atas, dengan berbagai tingkat keber-
(Anonim, 1980).
hasilan. Salah satu diantaranya ialah
konsep pembangunan wilayah terpa- Secara teoritis, pembangunan wi-
du. Konsep ini dilatar belakangi oleh layah terpadu dapat mencakup pe-
keinginan untuk mengembangkan ngertian perencanaan lingkungan se-
suatu sistem pengelolaan pemba- perti tersebut di atas, dimana sebagi-
ngunan yang dapat memadukan pro- an daripada program dan proyek ditu-
gram-program dan proyek-proyek pe- jukan kepada campur tangan ke da-
merintah dengan aspirasi-aspirasi dari lam lingkungan, untuk menciptakan

143
Implementasi RTRW Kota Tangerang Selatan dan Tantangan Masa Depan
(Achmad Sjafrudin)

keadaan yang menunjang prakarsa, serta hubungannya, sehingga mencip-


kreativitas dan produktivitas masya- takan kemampuan sistem yang lebih
rakat dalam wilayah yang bersang- tinggi. Strategic environment disini
kutan. Lingkungan sosial dan ling- dapat diartikan sebagai campur ta-
kungan fisik dapat diartikan sebagai ngan pemerintah melalui investasi
tata ruang, dalam arti struktur fung- langsung atau tidak langsung dalam
sional yang terjadi sebagai akibat pro- bentuk proyek pembangunan.
ses-proses sosial, ekonomi, politis,
Sedangkan intervensi-intervensi
administratif dan alamiah yang dija-
penunjang adalah campur tangan ke
barkan dalam ruang.
dalam manfaat/fungsi dalam ruang
Interaksi Pembangunan menjadi pelengkap atau penunjang
dan Tata Ruang agar pembangunan (dalam arti sem-
pit) dapat bermanfaat sebesar mung-
Pembangunan merupakan upaya kin.
secara sadar untuk merubah sesuatu
keadaan secara berencana, dengan Kecenderungan Perkembangan
maksud untuk meningkatkan kesejah- Tata Ruang
teraan masyarakat pada umumnya. Tata ruang yang berkembang di-
Dalam arti yang lebih sempit merupa- sebabkan oleh berbagai kekuatan dan
kan proses pelaksanaan pekerjaan- kendala yang menghasilkan pola-pola
pekerjaan konstruksi, yang berhu- yang unik dalam kurun waktu ter-
bungan dengan perubahan pengguna- tentu, mengikuti kebudayaan, sistem-
an tanah atau dengan tanah dan ba- sistem sosial, politik, tingkat perkem-
ngunan di atasnya (Hasan Poerbo, bangan teknologi dan keadaan alam
1982). pada waktu tertentu. Hal ini menum-
Pembangunan dalam arti yang lu- buhkan konsep trend planning yaitu
as maupun arti yang sempit dilaku- mengikuti kecenderungan perkem-
kan, baik oleh pemerintah, maupun bangan tata ruang sebagai hasil pro-
swasta, dalam bentuk terorganisasi ses-proses tersebut di atas.
maupun tidak. Secara teoritis, pada Di Indonesia kecenderungan per-
umumnya pembangunan oleh peme- kembangan tata ruang menghasilkan
rintah telah dikonsepsikan berdasar- pola-pola yang khas. Pada waktu ini
kan atas rencana tata ruang yang Indonesia sedang mengalami peru-
berlaku, dalam bentuk suatu master bahan-perubahan yang fundamental
plan atau dokumen lain yang diguna- dalam jaringan komunikasinya, yang
kan sebagai dokumen untuk membina disesuaikan dengan kebijaksanaan
perubahan-perubahan tata ruang. Da- pembangunan nasional. Adanya geja-
lam bentuk diagram, model pem- la invasi dari jaringan baru ke jaring-
bangunan (Gambar 2), secara seder- an yang lama, dimana jaringan jalan
hana dapat digambarkan raya yang baru akan tumbuh untuk
Model tersebut di atas dapat di- melayani kebutuhan pembangunan
artikan bahwa pembangunan dalam ekonomi khususnya industri, terutama
arti luas didefinisikan sebagai per- didasarkan kepada pemanfaatan sum-
ubahan dalam manfaat/fungsi dalam berdaya alam berdasarkan falsafah
ruang serta hubungannya untuk men- pembangunan dengan azas pemera-
capai kemampuan sistem (system taan. Di samping itu, jaringan per-
performance) yang lebih tinggi. Pem- hubungan udara berkembang dengan
bangunan dalam arti sempit dipan- sangat pesat, dimana kemampuan pe-
dang sebagai strategic intervention ngendalian perkembangan (develop-
dalam keseluruhan sistem, yang men- ment control) masih lemah, semua-
dorong adanya perubahan-perubahan nya akan menghasilkan pola tertentu
dalam manfaat/fungsi dalam ruang dimana jalur-jalur kemudahan pen-
capaian (corridor of high accesibility)

144
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 11, Nomor 3, Desember 2013: 140-152

berkembang dengan cepat dengan dorong jenis penggunaan tanah apa


pusat-pusat perkembangan yang ter- yang boleh tumbuh di suatu tempat
konsentrasi pada kota-kota sebagai pada saat tertentu melalui rencana
simbol jaringan ekonomi ke daerah pembangunan.
hinterland (daerah belakang) dan ke
Kedua pemerintah daerah diberi
luar pulau. Jalur-jalur kemudahan
kewenangan jika diperlukan untuk
pencapaian tersebut merupakan sa-
menguasai dan membebaskan tanah
luran yang didominasi oleh kekuatan-
di daerah-daerah yang sifatnya stra-
kekuatan ekonomi yang berpangkal
tegis untuk mempengaruhi perkem-
pada pusat-pusat urban, sehingga
bangan penggunaan tanah di masa
terjadi hubungan dengan daerah
mendatang. Kedua tindakan inter-
hinterland yang umumnya bersifat
vensi tersebut dapat diinterpretasikan
eksploitatif.
dalam bentuk model seperti disajikan
Perencanaan tata ruang di kota pada Gambar 3.
bertujuan untuk memberi arahan per-
Sistem tersebut di atas sudah per-
kembangan tata ruang agar terdapat
nah dikembangkan di Inggris, tetapi
keseimbangan yang dinamis dan se-
tidak dapat diterapkan karena men-
rasi antara berbagai manfaat/ fungsi
dapat tantangan politis dan terlalu
dalam ruang. Perencanaan peng-
mahal, karena pembebasan tanah
gunaan tanah (landuse planning) me-
harus dilakukan atas dasar nilai pasar.
rupakan kerangka untuk mengakomo-
dasi proses perkembangan yang dina- Perencanaan tata ruang yang me-
mis, yang ditetapkan penggunaannya ngakui adanya kekuatan-kekuatan da-
dalam suatu rencana pembangunan lam masyarakat dan berusaha adaptif
(development plan). Pengendalian terhadap perencanaan struktur
dilakukan melalui pemberian ijin pada (structure planning). Idealnya meru-
dua tingkat yaitu ijin perencanaan pakan kerangka struktur manfa-
(planning permit) dan ijin bangunan at/fungsi dalam ruang yang dikem-
(building permit). Konsep pengendali- bangkan atas dasar perkiraan per-
an secara pasif ini sudah terbukti kembangan masa depan (trend
tidak dapat menghadapi tekanan-te- forecasting), didampingi oleh perang-
kanan pembangunan pada umumnya kat-perangkat intervensi terhadap
tidak cocok dengan rencana . penggunaan sumberdaya untuk inves-
tasi dalam pembangunan pada tingkat
Perkembangan selanjutnya ialah
nasional, regional dan lokal yang akan
dengan memperkenalkan suatu sis-
mempengaruhi perubahan struktur
tem, dimana pemerintah diberi ke-
tersebut. Intervensi-intervensi terse-
wenangan yang lebih besar untuk
but diarahkan untuk mempengaruhi
melakukan intervensi. Pertama, me-
pengambil keputusan agar melakukan
lalui hak untuk membangun (develop-
pembangunan yang menghasilkan
ment rights). Dalam teorinya semua
struktur-struktur baru yang lebih se-
nilai pembangunan (development
rasi. Pada dasarnya apa yang dikemu-
value) sudah di tangan pemerintah,
kakan di atas adalah konsep
maka dianggap bahwa tanah hanya
management of systems, dimana sub-
mempunyai nilai penggunaan yang
sistem-subsistemnya ialah lembaga-
ada (existing use value). Dengan de-
lembaga dan perorangan yang mem-
mikian, apapun yang ingin dibangun
punyai niat untuk membangun. Me-
harus memberi hak untuk mem-
reka dipengaruhi oleh pengambil ke-
bangun kembali dari pemerintah me-
putusannya melalui pembuatan sepe-
lalui mekanisme ini, penetapan-pe-
rangkat peraturan yang mendorong
netapan nilai pembangunan tidak lagi
atau menghambat arah pengambilan
didasarkan kepada kekuatan-ke-
keputusan mengenai investasi dalam
kuatan pasar, melainkan oleh rencana
arti jenis, volume, waktu dan ruang.
pembangunan. Hal ini dapat men-

145
Implementasi RTRW Kota Tangerang Selatan dan Tantangan Masa Depan
(Achmad Sjafrudin)

Hal ini merupakan mekanisme kon- dapat dilihat pula apakah ada lokasi-
trol eksternal melalui penciptaan ling- lokasi penting seperti: pasar, pusat
kungan untuk pengambilan keputusan administrasi pemerintahan, pening-
yang mendorong ke arah pertumbuh- galan sejarah dan lain-lain yang akan
an struktur-struktur yang diinginkan, tergenang.
salah satu contoh adalah konsep pem-
Dengan melihat aktivitas pemba-
bangunan wilayah tertentu.
ngunan sektoral dapat dilihat dam-
paknya terhadap tata ruang, misal-
HASIL DAN PEMBAHASAN nya:
Dampak Pembangunan 1. Pengadaan energi listrik. PLTA
Dilihat dari tata ruang pemba- menghendaki pembangunan dam
ngunan telah mengakibatkan terjadi- dan reservoir sehingga jumlah la-
nya perubahan pola tata ruang se- han dengan berbagai tataguna la-
hingga terjadinya perubahan keseim- han harus tergenang dan berubah
bangan ekologi (Soemarwoto Otto, menjadi ekosistem aquatik. PLTA
1989). Demikian pula halnya penggu- sebagian besar dilakukan di da-
naan tanah untuk pembangunan pa- erah pegunungan yang kadang-
brik, jalan, perumahan, lapangan dan ka-dang harus mengorbankan
lain-lain menyebabkan terjadinya pe- areal hutan lindung.
rubahan tata ruang di daerah ter- 2. Penambangan, khususnya peng-
sebut. galian tidak hanya merubah per-
mukaan lahan tetapi juga per-
Adanya suatu pembangunan akan lapisan lahan dan batuan.
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh 3. Perhubungan, penambahan jalan
lingkungan. Lingkungan yang di- baru yang kadang-kadang terpak-
pengaruhi dan mempengaruhi pem- sa menerjang pemukiman, disam-
bangunan. Misalnya pembangunan ping mempercepat dan memper-
bendungan yang terdapat di suatu lancar arus angkutan.
daerah aliran sungai (DAS). Daerah 4. Pengairan, pembangunan jaringan
penelitian pembangunan bendungan irigasi memerlukan lahan, bebera-
tersebut dapat dibatasi dalam daerah pa areal yang semula digunakan
aliran sungai. Daerah penelitian untuk pertanian kering menjadi
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) pertanian basah.
misalnya dapat dibatasi menjadi 5. Pembangunan industri yang ka-
daerah genangan, daerah tampung dang-kadang karena alasan
waduk, daerah hulu sungai dan assesibilitas terpaksa menempati
daerah hilir sungai. areal pertanian subur maupun
Dalam kaitannya dengan tata ru- pemukiman.
ang, deliniasi daerah penelitian secara 6. Pembangunan regional lainnya,
rinci dapat dilakukan dengan meng- misalnya pemukiman baru, pem-
gunakan peta topografi yang telah bangunan pusat-pusat aktivitas e-
disiapkan. Pada peta tersebut dila- konomi dan pelayanan dan se-
kukan deliniasi daerah tampung lokal bagainya.
dan deliniasi daerah yang akan ter- Dengan adanya pembangunan
genang pada ketinggian berapa. atau aktivitas sektoral tersebut se-
Dengan cara membaca garis kontur, ringkali terjadi tumpang tindih peng-
pekerjaan deliniasi di atas dapat di- gunaan lahan yang dapat menim-
lakukan. Secara umum pada peta ter- bulkan konflik kepentingan. Apabila
sebut sudah dapat diprakirakan dam- penggunaan lahan tersebut masih
pak yang akan terjadi terhadap tata dalam batas-batas fungsi hidro-
ruang maupun tataguna tanah yang orologis, dapatlah kiranya ditolerir,
ada di daerah tersebut. Selain itu tetapi jika sebaliknya yang terjadi

146
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 11, Nomor 3, Desember 2013: 140-152

perlulah dilakukan penataan. Sebagai nyangkut tanah, lahan dan ruang,


contoh misalnya areal perkebunan maka unsur pengikat yang paling
yang telah banyak mengalami penyu- penting adalah fungsi hidro-orologis.
sutan. Menyusutnya areal tersebut Dengan kata lain setiap pembangunan
terjadi pada waktu yang lalu, yaitu hendaknya disertai langkah-langkah
ketika hasil yang diperoleh tidak pengendalian untuk meningkatkan
seimbang lagi dengan modal yang di- kembali fungsi tersebut dengan tu-
tanam yang mengakibatkan perke- juan untuk mempertahankan daya pe-
bunan tidak terpelihara. Banyaknya resapan air, mencegah erosi dan
lahan kering yang diusahakan tanpa mengatur air larian (runoff) dan
penerapan sistem konservasi tanah pencegahan pencemaran sumberdaya
yang baik, mengakibatkan semakin air. Di dalam dokumen Rencana Pe-
bertambahnya kawasan lahan-lahan ngelolaan Lingkungan (RKL) dan
kritis. Adanya urbanisasi secara be- Rencana Pemantauan Lingkungan
sar-besaran yang disertai pertam- (RPL) merupakan dokumen penting
bahan penduduk yang tinggi meng- (Fandeli Chafid,1992) yang perlu
akibatkan perluasan areal fisik kota, diimplementasikan oleh pemrakarsa
akibatnya diperlukan perubahan ru- kegiatan pembangunan dan pemang-
ang lahan di sekitar kota. ku kepentingan yang lain sebagai ko-
mitmen mereka terhadap keber-
Disamping untuk memenuhi ke-
lajutannya pembangunan, bukan ha-
butuhan pembangunan sektor lain,
nya persyaratan administrasi. Hal ini
gangguan perambahan hutan oleh
bisa terjadi pada implementasi ANDAL
adanya pencurian kayu dan pengem-
sesuai yang tercantum di dalam
balaan ternak, pendudukan hutan
RTRW Kota Tangerang. Yang penting
secara liar, belum atau sulit ter-
mendapat perhatian utama perlu di-
selesaikannya proses tukar-menukar
ikuti keseriusan semua sektor yang
tanah hutan, mengakibatkan per-
terkait dengan pembangunan.
ubahan tata ruang hutan.
Untuk menghindari atau memper-
Adanya keengganan penduduk
kecil atau kalau mungkin menghilang-
yang terkena pembangunan untuk
kan dampak negatif terhadap tanah,
pindah ke lahan yang telah diren-
lahan dan ruang diperlukan informasi
canakan (misalnya lahan bekas
atau data dasar (base line). Data ter-
perkebunan) mengakibatkan tumbuh-
sebut haruslah mempunyai dimensi
nya pemukiman dan penggunaan la-
spasial dan waktu, baik yang me-
han yang tidak terkontrol dan tidak
nyangkut sumberdaya alam (fisik
rasional.
maupun sosial ekonomi (Supriyo
Analisis Dampak Lingkungan (AN- Ambar, 1982).
DAL) selain ditujukan untuk meng-
Seperti telah diuraikan di atas
identifikasi dampak, memprakirakan
kegiatan-kegiatan pembangunan sela-
besar dampak, juga ditujukan untuk
lu menimbulkan dampak, baik berupa
menekan dampak negatif yang terjadi
dampak positif maupun dampak ne-
atau kalau mungkin menghilang-
gatif. Di dalam pembahasan dampak
kannya (Soemarwoto Otto, 1991) dan
penting harus selalu berdasarkan
(Soeratno F.G,1990). Dampak terha-
pada data dan informasi yang di-
dap tanah, lahan dan ruang seperti di-
peroleh dari lapangan baik itu berupa
jelaskan di atas dapat dilakukan apa-
data primer maupun data sekunder.
bila masing-masing sektor di dalam
Dampak yang mungkin akan timbul
melakukan kegiatannya selalu ber-
harus diperhitungkan baik untuk jang-
azaskan wawasan lingkungan
ka pendek maupun jangka panjang.
(environmental concern). Untuk itu di-
perlukan pengikat (binding element). Kategorisasi dampak penting yang
Sejauh pembangunan tersebut me- disebabkan oleh adanya rencana ke-

147
Implementasi RTRW Kota Tangerang Selatan dan Tantangan Masa Depan
(Achmad Sjafrudin)

giatan pembangunan dibedakan anta- KESIMPULAN


ra dampak langsung dan tidak lang-
Di dalam pembangunan pada tahap
sung. Dampak langsung adalah dam-
awal diperlukan perencanaan. Berbi-
pak yang ditimbulkan secara langsung
cara perencanaan akan selalu terkan-
oleh kegiatan. Sedangkan dampak ti-
dung pengertian adanya suatu rang-
dak langsung adalah dampak yang di-
kaian yang terus-menerus secara ber-
timbulkan oleh kegiatan sekunder
kesinambungan atau berkelanjutan
yang terinduksi oleh adanya kegiatan.
(sustainable development). Ini tidak
Dalam tata ruang topik penilaian lain karena perencanaan merupakan
dampak penting ini meliputi: suatu upaya untuk merumuskan cita-
cita atau dengan rencana kegiatan
1. Adanya perubahan, pembatasan,
pembangunan di masa datang bagi
persengketaan dalam pemanfaat-
manusia yang mempunyai ciri dinamis
an ruang dan pendayagunaan la-
Perencanaan merupakan suatu ha-
han, air dan sumberdaya alam la-
sil rangkaian kerja untuk merumuskan
innya.
sesuatu yang didasari oleh suatu pola
2. Pengaruh kegiatan pembangunan
tindakan yang definitif, menurut per-
terhadap keindahan alam, unsur
timbangan yang sistematis akan da-
estetis dan daerah rekreasi.
pat membawa keuntungan tetapi de-
3. Gangguan/perusakan terhadap pe-
ngan anggapan bahwa akan ada tin-
ninggalan sejarah, ekosistem yang
dakan-tindakan selanjutnya meru-
unik.
pakan rangkaian kegiatan sistematis
4. Mempengaruhi perencanaan pe-
lainnya. Dengan kata lain tindakan
ngembangan wilayah, tata ruang
yang dirumuskan semula masih ber-
dan tataguna lahan, air dan sum-
sifat terbuka bagi kemungkinan ada-
berdaya alam lainnya yang sudah
nya pilihan cara tindakan dan bahkan
disyahkan oleh pemerintah setem-
tin-dakan yang telah dirumuskan se-
pat.
mula itu masih mungkin disesuaikan
Penilaian terhadap terhadap lahan apabila dianggap kurang mengun-
dan hubungannya dengan kegiatan tungkan pada saat itu. Dalam aspek
pembangunan dapat dinilai antara ruang dikenal sebagai perencanaan
lain: ruang (Spatial Planning) seperti di-
sajikan pada Gambar 5.
1. Hubungan antara lahan dengan
Oleh karena itu perlu perencanaan
kondisi letak ditunjang dari lo-
ruang yang meliputi aspek ekonomi,
kasinya.
sosial budaya, perencanaan fisik (Djo-
2. Penggunaan lahan sesuai dengan
ko Sujarto, 1985) dan tata ruang (An-
aktivitas yang ada.
onim, 1977), sehingga memenuhi
3. Kualitas lahan alami, dalam hal ini
lingkungan yang ideal menyeluruh
termasuk sifat-sifat pada bagian
dan terpadu.
permukaan dan lapisan bawah
Tata Ruang merupakan instrumen
tanah.
pengendali pembangunan, yang men-
4. Adanya perlakuan perubahan la-
jadi pertanyaan pertama setiap ren-
han misalnya perataan, penimbun-
cana pembangunan, apakah rencana
an, pembuatan saluran drainase.
pembangunan sesuai atau tidak de-
5. Intensitas penggunaan lahan.
ngan rencana Tata Ruang? Hal inilah
6. Pola pemilikan lahan, cara peng-
yang perlu dijawab oleh para peng-
garapan, hubungan penggarap
ambil kebijakan pembangunan. Kalau
dan pemilik.
daerah rencana kegiatan pemba-
7. Nilai ekonomis lahan.
ngunan tidak sesuai dengan tata ru-
8. Hubungan antara berbagai peng-
ang yang ada di daerah tersebut para
gunaan lahan di sekitarnya.
pengambil kebikan harus berani me-
9. Hubungan lahan dengan masalah
nolak rencana pembangunan tersebut
sosial ekonomi di sekitarnya.

148
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 11, Nomor 3, Desember 2013: 140-152

karena melanggar tata ruang ada Rusydi Kotanegara, 1982. Dampak


atau melanggar Perda atau Peraturan Pembangunan Terhadap Tanah dan
Perundangan yang ada bisa dikenakan Tataguna Tanah, Makalah Kursus
sanksi pidata. Di dalam PERDA RTRW Dasar-dasar Analisis Mengenai
Kota Tangerang sudah tersirat secara Dampak Lingkungan, PPSDAL-
jelas, setiap orang yang melanggar UNPAD, Bandung.
bisa dikenakan sanksi pidana, lihat Supriyo Ambar, 1982. Dampak
BAB X Ketentuan Pidana pada Pasal Pembangunan Terhadap Tanah,
114 dan Pasal 115 dan Undang-Un- Tataguna Lahan dan Ruang,
dang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Makalah Kursus Dasar-dasar
Penataan Ruang. Dalam implementasi Analisis Dampak Lingkungan,
para pengambil kebijakan harus bera- PPSDAL-UNPAD.
ni melakukan sanksi hukum bagi yang
melanggar Tata Ruang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1977. Perencanaan Fisik.


Jurusan Teknik Planologi ITB.
Anonim, 1980, Bulletin School of
Architecture and Environmental
Design, NYSU, 1978/1980. Page
48.
Djoko Sujarto, 1985. Beberapa Pe-
ngertian Perencanaan Fisik . Batara
Karya Aksara. Jakarta.
Fandeli, Chafid, 1992. Analisis Menge-
nai Dampak Lingkungan Prinsip Da-
sar & Pemapanannya Dalam Pem-
bangunan. Liberty. Yogyakarta.
Hasan Poerbo, 1982. Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup Suatu Pengantar
Kepada Konsep Interaksi Antara
Pembangunan dan Tata Ruang
Yang Melandasi Konsep Perenca-
naan dan Pengembangan Tata
Ruang. Makalah Kursus Dasar-
dasar Analisis Dampak Lingkungan,
PPSDAL-UNPAD, Bandung.
Soemarwoto, Otto., 1989. Analisis
Dampak Lingkungan, Gajah Mada
Press, Yogyakarta.
Soemarwoto, Otto, 1991. Ecology In
Environmentally Sound & Sustain-
able Development.
Soemarwoto Otto, 2006. Ekologi dan
Pembangunan.
Suratno, F.G., 1990, Analisis Menge-
nai Dampak Lingkungan, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta.

149
Implementasi RTRW Kota Tangerang Selatan dan Tantangan Masa Depan
(Achmad Sjafrudin)

Gambar 1. Lokasi Kota Tangerang Selatan

Gambar 2. Diagram model sederhana dalam pembangunan

150
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 11, Nomor 3, Desember 2013: 140-152

Gambar 3. Model Intervensi Pembangunan

Gambar 4 . Permasalahan lingkungan karena tekanan penduduk terhadap lahan

151
Implementasi RTRW Kota Tangerang Selatan dan Tantangan Masa Depan
(Achmad Sjafrudin)

Gambar 5. Spatial Planning

152

Anda mungkin juga menyukai