Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika batuan adalah mata kuliah wajib yang di kepada seluruh


mahasiswa teknik pertambangan Universitas Negeri Padang. Mata kuliah ini
mengajarkan mahasiwa tentang bagaimana apabila suatu batuan diberikan aksi
maka batuan tersebut akan melakukan reaksi dengan jenis batuan yang berbeda
maka reaksi dari tiap-tiap batuan tersebut juga akan
berbeda. Pemberian tugas adalah salah satu faktor penilaian yang sangat
berpengaruh. Pemberian tugas selain untuk penilaian sudah tentu juga
dimaksudkan untuk memantapkan pemahaman kita tentang berbagai teori dan
praktikum yang sudah diberikan selama proses pembelajaran.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Dapat mempraktikkan uji point load dengan benar sesuai


prosedur laboratorium tambang

2. Menentukan nilai index strength (Is) dari pengujian


diametrical dan axial

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

Terdapat dua macam uji kuat tekan, yaitu Uji Point Load dan Uji Brazillian.
Point Load Test adalah uji yang menggunakan mesin uji point load dengan
perconto berupa silinder atau bentuk lain yang tidak beraturan. Pengujian ini
merupakan pengujian yang dilakukan sdcara tidak langsung dilapangan, dengan
demikian dapat diketahui kekuatan perconto saat pengujian di laboratorium.
Perconto yang berbentuk silinder dengan diameter kurang lebih 50 mm, tetapi
sebaiknya tepat 50 mm. Pembebanan dilakukan diantara dua buah konus, dimana
uj ung konus akan menekan percontoh yang diuji pada satu arah garis lurus.

Terdapat tiga variasi pada pengujian ini, yaitu

1. Diametrical Test

Gambar 1.1

Posisi sampel pada diametrical test

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


2. Axial Test

Gambar 1.2
Posisi sampel pada axial test
3. Irreguler Test

L
Gambar 1.3
Sampel irreguler test

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


Indeks Point Load dapat dihitung menggunakan persamaan sebagi berikut:

P Untuk diamter tepat 50 mm


Is =
D2

P Untuk diameter tidak tepat 50 mm


Is = F
D2

Ket :

Is = Index Strengh (kN/cm2)

P = Beban maksimum hingga perconto pecah (kN)

D = Diameter perconto (cm)

F = Faktor koreksi = (D/50)0,45

2.2 Faktor yang Mempengaruhi

Faktor-faktor yang mempengaruhi uji iniadalah :


1. Gesekan antara plat tekan dengan permukaan perconto batu.
2. Geometri perconto batuan seperti bentuk, perbandingan tinggi diameter,
ukuran percontoh batuan.
3. Lingkungan seperti kandungan uap air, cairan.
4. Permukaan perconto yang rata atau miring
5. Porositas

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


Farhan Dwi Almukharabi/17137085
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai


berikut :

1. Alat uji beban titik.

2. Jangka sorong.

3. Gerinda (jika diperlukan)

Perlengkapan yang dibutuhkan :

1. Sampel cetakan semen dicampur pasir

3.2 Prosedur Praktikum

1. Ambil bongkah batu yang akan diuji. Usahakan batu yang


akan diuji bentuknya relatif pipih dengan tebal + 5 cm. Jika
bongkah batu yang diperoleh bentuknya tidak sesuai dengan
yang diharapkan, maka dapat dibantu dengan melakukan sedikit
pemotongan menggunakan gergaji batu.

2. Tempatkan percontoh batu diantara dua konis penekan, naikkan


konis bagian bawah hingga menempel pada percontoh.

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


3. Jarak antara dua konis penekan pada saat itu diukur dengan
menggunakan jangka sarong (= D).

4. Naikkan konis bagian bawah hingga percontoh batu pecah.

5. Baca besamya beban pada saat percontoh pecah dengan melihat jar
pada manometer(=P).

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


3.3 Gambar Peralatan

Gambar 1.4

Alat uji point load

Gambar 1.5

Jangka sorong

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

4.1 Tabulasi Data

Tabel 1.1

Uji Point Load

Diameter jarak konus beban index strengh kuat tekanan


Pengujian
(cm) (cm) (Kg) (kg/cm2) (MPa)
5,48 5,1 562,88 22,54 50,80
diametrikal 5,28 7 478,96 10,00 22,54
5,504 5,2 223,93 8,64 19,47
5,5 5,9 698,30 20,92 47,15
aksial 5,35 5,4 459,99 16,21 36,53
5,416 6 422,67 12,16 27,40
diametrikal
5,48 7,6 5,18 Mpa 119,14 Mpa
(alat baru)

aksial (alat 5,5 5,5 6,92 Mpa 159,16 Mpa


baru)

Tabel 1.2

Pengujian Point Load ke-2

Pengujian Diameter Jarak konus Index Kuat tekan


Strength

Diametrical 5,48 7,6 2,56 Mpa 58,88 Mpa

Aksial 5,48 5,48 3,08 Mpa 70,84 Mpa

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


4.2 Perhitungan

Hasil

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


2. Aksial

3. Alat Baru

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


Farhan Dwi Almukharabi/17137085
Farhan Dwi Almukharabi/17137085
Farhan Dwi Almukharabi/17137085
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Analisis Data

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


Farhan Dwi Almukharabi/17137085
BAB VI

PENUTUP

6.2 Kesimpulan

1. Uji Point Load dilakukan dengan dua alat (alat baru dan lama) dan
menggunakan dua sampel tiap-tiap alatnya, yaitu perconto diametrical
dan perconto aksial.

2. Didapatkan nilai dari Index Strenght (Is) yang merupakan besar nilai
yang ditunjukkan pada alat saat perconto batu pecah.

6.3 Saran

1. Pemotongan sampel sebaiknya hasil dari pemotongannya rapi atau


dua permukaan sampel itu rata agar pada saat ditekan tepat di tengah dan
tidak miring.

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


DAFTAR PUSTAKA

http://nurholis-mining08-unmul.blogspot.com/2012/07/kemampugaruan-dan-
faktor-faktor-yang.html

http://intanmoetarip26.blogspot.com/2017/12/laporan-mekanika-batuan.html

https://www.academia.edu/8343023/Mekanika_Batuan

Farhan Dwi Almukharabi/17137085


Lampiran

Farhan Dwi Almukharabi/17137085

Anda mungkin juga menyukai