Anda di halaman 1dari 24

SEP

15

intensitas bunyi

INTENSITAS DAN TARAF INTENSITAS BUNYI

INTENSITAS

Definisi intensitas

Intensitas berasal dari bahasa latin yaitu intentio yang berarti ukuran kekuatan, keadaan tingkatan
atau ukuran intensnya. Misalnya intensitas energy yang dibawa gelombang, intensitas bunyi (kuat
bunyi), dan intensitas cahaya (kuat cahaya)

1. Pengertian Intensitas bunyi yaitu energy bunyi yang tiap detik (daya bunyi) yang menembus
bidang setiap satuan luas permukaan secara tegak lurus.

Besamya energi gelombang yang melewati suatu permukaan disebut dengan intensitas gelombang.
Intensitas gelombang (0 didefinisikan sebagai jumlah energi gelombang per satuan waktu (daya) per
satuan luas yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang. Hubungan antara daya, luas, dan
intensitas memenuhi persamaan

I= P/A

'

'Dengan :

P = daya atau energy gelombang per satuan waktu (Watt)


A = luas bidang (m2)

I = intensitas gelombang (Wm-2)

Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke segala
arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas gelombang
sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari R memenuhi
persamaan berikut.

I= P/A= P/(4πR2 )

Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas bunyi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang pendengaran. Batas
intensitas bunyi yang bisa didengar telinga manusia normal antara lain sebagai berikut:

1) Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia
adalah sebesar 10-12Wm-2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut intensitas ambang Pendengaran.

2) Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah sebesar 1
Wm-2. Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10 -12 Wm-2 dan batasan
pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm-2.

Untuk membantumu lebih memahami intensitas, kita andaikan sumber bunyi berada pada pusat
sebuah bola. Dari pusat bola, gelombang bunyi akan merambat ke segala arah… Karena merambat
ke segala arah maka arah perambatan gelombang bunyi pasti tegak lurus melewati setiap satuan
luas permukaan bola tersebut. Ketika merambat, gelombang bunyi membawa energi… Energi yang
dibawa oleh gelombang per satuan waktu, melalui satu satuan luas yang tegak lurus dengan arah
perambatan gelombang dikenal dengan julukan intensitas. Karena energi per satuan waktu adalah
daya maka bisa dikatakan bahwa intensitas merupakan daya yang dibawa oleh gelombang, melalui
satu satuan luas yang tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Apabila sumber bunyi
tersebut memancarkan gelombang bunyi secara seragam ke segala arah maka energi yang dibawa
gelombang juga akan terbagi secara merata pada permukaan bola. Misalnya jari-jari bola adalah r,
luas permukaan bola = L = 4phi r2 dan daya yang dibawa gelombang adalah P maka intensitas
gelombang bisa dinyatakan melalui persamaan :
Dari persamaan ini tampak bahwa intensitas gelombang bunyi (I) berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak (r2). Ini berarti semakin jauh suatu tempat dari sumber bunyi maka semakin kecil
intensitas gelombang bunyi tersebut. Persamaan intensitas gelombang bunyi yang lebih mendetail
sudah diturunkan dalam pokok bahasan energi, daya dan intensitas gelombang.

Satuan sistem internasional daya adalah Joule/detik. Nama lain dari Joule/detik adalah Watt
(menghargai jasa om James watt). Sebaliknya satuan sistem internasional luas adalah meter kuadrat
(m2). Dengan demikian, satuan sistem internasional Intensitas adalah watt per meter kuadrat
(W/m2).

Kenyaringan dan tingkat intensitas

Kenyaringan menyatakan keras atau lembutnya bunyi… misalnya bunyi teriakan lebih keras
dibandingkan dengan bisikan. Dalam hal ini bunyi teriakan lebih nyaring dibandingkan bunyi bisikan.
Besaran fisika yang berkaitan langsung dengan kenyaringan adalah intensitas. Telinga manusia
secara rata-rata bisa mendengar bunyi yang memiliki intensitas paling rendah sekitar 10-12 W/m2
(disebut juga ambang pendengaran. Intensitas di bawah ini tdk bisa didengar) dan paling tinggi
sekitar 1 W/m2 (disebut juga ambang rasa sakit karena bunyi dengan intensitas sebesar ini
menimbulkan rasa sakit bagi sebagian besar orang). Perhatikan bahwa jangkauan intensitas
gelombang bunyi yang bisa didengar manusia dari intensitas terendah hingga tertinggi adalah sekitar
1012 W/m2 = 1 triliun W/m2. Sangat lebar…

Untuk menghasilkan bunyi yang kenyaringannya 2 kali lebih besar dibutuhkan bunyi yang
intensitasnya sekitar 10 kali lipat. Misalnya bunyi yang intensitasnya 10-4 W/m2 terdengar 2 kali
lebih nyaring dibandingkan dengan bunyi yang intensitasnya 10-5 W/m2. Bunyi yang intensitasnya
10-5 W/m2 terdengar 2 kali lebih nyaring dibandingkan dengan bunyi yang intensitasnya 10-6
W/m2. Bunyi yang intensitasnya 10-4 W/m2 terdengar 4 kali lebih nyaring dibandingkan dengan
bunyi yang intensitasnya 10-6 W/m2.

Karena jangkauan intensitas yang bisa dideteksi oleh telinga sangat lebar (sekitar 1 triliun W/m2)
dan kenyaringan bunyi yang didengar tidak berubah secara langsung terhadap intensitas tetapi
mendekati logaritmik maka tingkat intensitas bunyi dinyatakan dengan skala logaritmik. Secara
matematis, tingkat intensitas bunyi dinyatakan melalui persamaan :

Satuan sistem internasional untuk tingkat intensitas adalah desibel (dB). 10 desibel = 1 bel. Kata bel
berasal dari nama Alexander Graham Bell (1847 – 1922), penemu telepon.
Tinggi Nada

Frekuensi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi dapat diamati pada layar osiloskop. Tampak pada
Gambar dibawah ini, bunyi dengan frekunsi rendah menghasilkan bentuk gelombang yang kurang
rapat. Bunyi dengan frekuensi rendah menghasilkan bentuk gelombang yang kurang rapat. Bunyi
dengan frekuensi tinggi menghasilkan bentuk gelombang yang lebih rapat.

Telinga manusi normal dapat mendengar bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan
20.000Hz. diluar batas – batas frekuensi bunyi tersebut manusia tidak dapat mendengarnya.
Frekuensi getaran dibawah 20 Hz disebut gelombang infrasonik. Telinga manusia tidak mampu
mendengar frekuensi infrasonic . frekuensi gelombang bunyi yang melebihi batas pendengaran
manusia, yaitu frekuensi diatas 20.000Hz, disebut gelombang ultrasonik.

Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu gelombang yang akan memengaruhi kuat
lemahnya bunyi. Semakin besar energy yang dipancarkan oleh suatu sumber getar , semakin kuat
bunyi yang didengar. Jadi, kuat lemahnya suatu bunyi bergantung pada besar kecilnya amplitude
gelombang.

Dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:

I1 ∶ I2= P/A1 ∶ P/A2 = I/(4πr12 ) ∶ I/(4πr22 )

I1: I2 = I/r12 ∶ I/r22

Dengan :

I = intensitas bunyi atau kuat lemah bunyi (Wm-2)

P = daya yang dipancarkan sumber bunyi (watt)

r = jarak sumber bunyi ke pengamat (meter)

TARAF INTENSITAS BUNYI


Yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas ambang pendengaran
manusia. Intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar oleh telinga manusia disebut
intensitas ambang pendengaran (Io) yang besarnya 10-12 W/m2. Intensitas bunyi tertinggi yang
masih dapat didengar manusia tanpa rasa sakit disebut intensitas ambang perasaan yang besarnya 1
W/m2.

Bila kita menyatakan kuat lemah glombang bunyi dalam besaran Intensitas, maka rentangan nilainya
terlalu banyak yaitu mulai dari 10-12 W/m2 sampai 1 W/m2.

Oleh karena itu menyatakan kuat lemah bunyi dengan menentukan Taraf Intensitasnya adalah lebih
sederhana dan mudah.

Besarnya taraf intensitas bunyi adalah

TI = taraf intesitas bunyi (desi Bell = dB)

I = intensitas bunyi (W/m2)

I0 = Intensitas ambang (10-12 W/m2)

Apa yang terpikir oleh anda ketika terjadi kemacetan lalu lintas, dan banyak pengemudi
membunyikan klakson bersama-sama, atau beberapa anak yang secara bersama-sama meniup
peluit, atau sekian banyak siswa berteriak bersama-sama. Tentu yang terasa oleh kita adalah
kebisingan.

Bila sumber bunyi kita anggap identik satu dengan lainnya, maka intensitas n buah sumber bunyi
adalah : In=n.I

sehingga taraf intensitas n buah adalah

persamaan tersebut juga senilai dengan

atau sama dengan


Bila ada 10 buah klakson yang identik dan berbunyi bersama-sama, sedangkan TI masing-masing
klakson 80 dB, maka untuk 10 buah klakson menjadi 80 + 10log10 = 10 + 10.1 = 90 dB. Tentunya TI
sebesar 90 dB lebih bising dibanding 80 dB.

Bila kita menjauhi sumber bunyi maka taraf intensitasnya akan semakin rendah, dan persamaan di
bawah ini dapat diterapkan.

TI2 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r2

TI1 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r1

r1 dan r2 = jarak pendengaran (m)

Diposkan 15th September 2013 oleh muh syawal sumarlan

2 Lihat komentar

khusnul marlia1 Desember 2014 18.37

Rajalistrik.com

Balas

irhandi almukarramah18 Agustus 2015 01.38

Dari mana asal penentuan batas pendengaran manusia,,, yg mengatakan bhwa yg paling rendah
adalah 10-12 W/M2... Mohon bantuannya
Balas

Bronto saurus

telusuri

Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis

SEP

15

intensitas bunyi

INTENSITAS DAN TARAF INTENSITAS BUNYI

INTENSITAS

Definisi intensitas

Intensitas berasal dari bahasa latin yaitu intentio yang berarti ukuran kekuatan, keadaan tingkatan
atau ukuran intensnya. Misalnya intensitas energy yang dibawa gelombang, intensitas bunyi (kuat
bunyi), dan intensitas cahaya (kuat cahaya)

1. Pengertian Intensitas bunyi yaitu energy bunyi yang tiap detik (daya bunyi) yang menembus
bidang setiap satuan luas permukaan secara tegak lurus.

Besamya energi gelombang yang melewati suatu permukaan disebut dengan intensitas gelombang.
Intensitas gelombang (0 didefinisikan sebagai jumlah energi gelombang per satuan waktu (daya) per
satuan luas yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang. Hubungan antara daya, luas, dan
intensitas memenuhi persamaan
I= P/A

'

'Dengan :

P = daya atau energy gelombang per satuan waktu (Watt)

A = luas bidang (m2)

I = intensitas gelombang (Wm-2)

Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba sama ke segala
arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki intensitas gelombang
sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang memiliki jari-jari R memenuhi
persamaan berikut.

I= P/A= P/(4πR2 )

Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas bunyi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang pendengaran. Batas
intensitas bunyi yang bisa didengar telinga manusia normal antara lain sebagai berikut:

1) Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga manusia
adalah sebesar 10-12Wm-2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut intensitas ambang Pendengaran.

2) Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah sebesar 1
Wm-2. Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10 -12 Wm-2 dan batasan
pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm-2.

Untuk membantumu lebih memahami intensitas, kita andaikan sumber bunyi berada pada pusat
sebuah bola. Dari pusat bola, gelombang bunyi akan merambat ke segala arah… Karena merambat
ke segala arah maka arah perambatan gelombang bunyi pasti tegak lurus melewati setiap satuan
luas permukaan bola tersebut. Ketika merambat, gelombang bunyi membawa energi… Energi yang
dibawa oleh gelombang per satuan waktu, melalui satu satuan luas yang tegak lurus dengan arah
perambatan gelombang dikenal dengan julukan intensitas. Karena energi per satuan waktu adalah
daya maka bisa dikatakan bahwa intensitas merupakan daya yang dibawa oleh gelombang, melalui
satu satuan luas yang tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Apabila sumber bunyi
tersebut memancarkan gelombang bunyi secara seragam ke segala arah maka energi yang dibawa
gelombang juga akan terbagi secara merata pada permukaan bola. Misalnya jari-jari bola adalah r,
luas permukaan bola = L = 4phi r2 dan daya yang dibawa gelombang adalah P maka intensitas
gelombang bisa dinyatakan melalui persamaan :

Dari persamaan ini tampak bahwa intensitas gelombang bunyi (I) berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak (r2). Ini berarti semakin jauh suatu tempat dari sumber bunyi maka semakin kecil
intensitas gelombang bunyi tersebut. Persamaan intensitas gelombang bunyi yang lebih mendetail
sudah diturunkan dalam pokok bahasan energi, daya dan intensitas gelombang.

Satuan sistem internasional daya adalah Joule/detik. Nama lain dari Joule/detik adalah Watt
(menghargai jasa om James watt). Sebaliknya satuan sistem internasional luas adalah meter kuadrat
(m2). Dengan demikian, satuan sistem internasional Intensitas adalah watt per meter kuadrat
(W/m2).

Kenyaringan dan tingkat intensitas

Kenyaringan menyatakan keras atau lembutnya bunyi… misalnya bunyi teriakan lebih keras
dibandingkan dengan bisikan. Dalam hal ini bunyi teriakan lebih nyaring dibandingkan bunyi bisikan.
Besaran fisika yang berkaitan langsung dengan kenyaringan adalah intensitas. Telinga manusia
secara rata-rata bisa mendengar bunyi yang memiliki intensitas paling rendah sekitar 10-12 W/m2
(disebut juga ambang pendengaran. Intensitas di bawah ini tdk bisa didengar) dan paling tinggi
sekitar 1 W/m2 (disebut juga ambang rasa sakit karena bunyi dengan intensitas sebesar ini
menimbulkan rasa sakit bagi sebagian besar orang). Perhatikan bahwa jangkauan intensitas
gelombang bunyi yang bisa didengar manusia dari intensitas terendah hingga tertinggi adalah sekitar
1012 W/m2 = 1 triliun W/m2. Sangat lebar…

Tabel Batas Pendengaran Telinga Manusia

Nah, tabel dibawah ini menjelaskan kemampuan batas dengar telinga manusia yang telah diteliti
oleh pemerintah Amerika Serikat, U.S Government – Occupational Safety and Healthy Act.

TABEL BATAS KEMAMPUAN DENGAR TELINGA MANUSIA

90 dB 8 jam

92 dB 6 jam
95 dB 4 jam

97 dB 3 jam

100 dB 2 jam

105 dB 1 jam

110 dB 30 menit

115 dB 15 menit

Dengan adanya standar lamanya telinga kita di dalam mendengar bunyi dari pemerintah Amerika
Serikat tersebut, ada baiknya untuk kita bijak dalam menggunakan telinga kita, karena telinga bagi
kita para musisi, ataupun para sound engineer adalah aset yang sangat berharga, yang harus kita
jaga dengan baik. Bila telinga kita rusak, maka bagaimana dengan profesi kita sebagai musisi atau
sound engineer?

Desibel (dB)

Pada tabel diatas, ada tulisan dB, nah apa sih dB itu? dB itu singkatan dari desibel. Desibel itu
menyatakan satuan kekerasan untuk bunyi. Jadi satuan kekerasannya menggunakan satuan desibel
dan bukannya menggunakan volume 1 s/d 10 seperti kalau kita memutar audio di cd player. Nah bila
masih bingung dengan satuan kekerasan dB ini, sebagai patokan untuk teman-teman mempunyai
bayangan tentang ukuran db, berikut saya berikan gambaran :

 Suara orang berbicara normal adalah 60-70 dB

 Suara flushing toilet 75-85 dB

 Konser musik Rock kekerasannya dikisaran 100dB s/d 120 dB.

Dan telinga kita mempunyai ambang batas pendengaran di angka 120dB, diangka 120dB telinga kita
akan mulai merasakan sakit, angka 120dB ini juga disebut dengan threshold of pain. Jadi bila teman-
teman terpapar dengan bunyi ataupun misalkan teman-teman lagi menonton sebuah konser atau
teman-teman latihan band disebuah studio rental, dan telinga teman-teman merasakan sakit,
berarti tingkat bunyi di tempat tersebut mencapai angka 120dB. Dan saran saya adalah janganlah
berlama-lama ditempat itu, bila tidak ingin telinga kita menjadi rusak! Karena yang kemudian
biasanya akan terjadi adalah telinga kita akan mengirimkan sinyal sakit kepada kita, bila kita terus
bertahan ditempat tersebut, sinyal tersebut adalah kita mulai merasakan suara ‘ngiiiiinnggg’ setelah
kita meninggalkan tempat tersebut. Dan sinyal nging ini bisa berlangsung berhari-hari tergantung
kerusakan yang sudah terjadi pada gendang telinga kita. Ngeri ya? Oleh karena itu, lebih baik kita
menghindari sebisa mungkin paparan suara yang keras, apakah itu ketika kita latihan band ataukah
saat kita menggunakan earphone, karena ternyata penggunaa earphone yang tidak hati-hati juga
dapat mengakibatkan kerusakan pada pendengaran kita.
Gunakan Earmuff Untuk Melindungi Telinga Kita

Saya sangat menyarankan teman-teman agar mulai memperhatikan dan menjaga telinga kita,
dengan mengingat-ingat tabel ini, atau bila teman-teman sudah merasakan sakit pada telinga, yang
teman-teman kemudian harus lakukan, sebisa mungkin adalah menghindari tempat tersebut atau
teman-teman bisa menggunakan yang namanya earmuff, seperti terlihat pada gambar dibawah ini..

apalagi buat teman-temana drummer, yang sudah pasti ketika bermain drum akan terpapar suara
yang demikian keras dari drum tersebut. Maka saran saya buat para teman drummer adalah selalu
menggunakan earmuff ataupun earplug, kalau earplug bendanya seperti dibawah ini..

Bising Mengantakan Pada Akhir Kehidupan

Nah diakhir tulisan saya ini, saya akan menyertakan sebuah tulisan yang saya dapatkan dari forum
Lembaga Pendidikan David Klein(LPDK) di facebook, yang saya rasa baik untuk ketahui dan agar kita
selalu berjaga-jaga dan selalu bijak didalam menggunakan telinga kita.
Untuk menghasilkan bunyi yang kenyaringannya 2 kali lebih besar dibutuhkan bunyi yang
intensitasnya sekitar 10 kali lipat. Misalnya bunyi yang intensitasnya 10-4 W/m2 terdengar 2 kali
lebih nyaring dibandingkan dengan bunyi yang intensitasnya 10-5 W/m2. Bunyi yang intensitasnya
10-5 W/m2 terdengar 2 kali lebih nyaring dibandingkan dengan bunyi yang intensitasnya 10-6
W/m2. Bunyi yang intensitasnya 10-4 W/m2 terdengar 4 kali lebih nyaring dibandingkan dengan
bunyi yang intensitasnya 10-6 W/m2.

Karena jangkauan intensitas yang bisa dideteksi oleh telinga sangat lebar (sekitar 1 triliun W/m2)
dan kenyaringan bunyi yang didengar tidak berubah secara langsung terhadap intensitas tetapi
mendekati logaritmik maka tingkat intensitas bunyi dinyatakan dengan skala logaritmik. Secara
matematis, tingkat intensitas bunyi dinyatakan melalui persamaan :

Satuan sistem internasional untuk tingkat intensitas adalah desibel (dB). 10 desibel = 1 bel. Kata bel
berasal dari nama Alexander Graham Bell (1847 – 1922), penemu telepon.

Tinggi Nada

Frekuensi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi dapat diamati pada layar osiloskop. Tampak pada
Gambar dibawah ini, bunyi dengan frekunsi rendah menghasilkan bentuk gelombang yang kurang
rapat. Bunyi dengan frekuensi rendah menghasilkan bentuk gelombang yang kurang rapat. Bunyi
dengan frekuensi tinggi menghasilkan bentuk gelombang yang lebih rapat.

Telinga manusi normal dapat mendengar bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan
20.000Hz. diluar batas – batas frekuensi bunyi tersebut manusia tidak dapat mendengarnya.
Frekuensi getaran dibawah 20 Hz disebut gelombang infrasonik. Telinga manusia tidak mampu
mendengar frekuensi infrasonic . frekuensi gelombang bunyi yang melebihi batas pendengaran
manusia, yaitu frekuensi diatas 20.000Hz, disebut gelombang ultrasonik.

Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu gelombang yang akan memengaruhi kuat
lemahnya bunyi. Semakin besar energy yang dipancarkan oleh suatu sumber getar , semakin kuat
bunyi yang didengar. Jadi, kuat lemahnya suatu bunyi bergantung pada besar kecilnya amplitude
gelombang.

Dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:


I1 ∶ I2= P/A1 ∶ P/A2 = I/(4πr12 ) ∶ I/(4πr22 )

I1: I2 = I/r12 ∶ I/r22

Dengan :

I = intensitas bunyi atau kuat lemah bunyi (Wm-2)

P = daya yang dipancarkan sumber bunyi (watt)

r = jarak sumber bunyi ke pengamat (meter)

TARAF INTENSITAS BUNYI

Yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas ambang pendengaran
manusia. Intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar oleh telinga manusia disebut
intensitas ambang pendengaran (Io) yang besarnya 10-12 W/m2. Intensitas bunyi tertinggi yang
masih dapat didengar manusia tanpa rasa sakit disebut intensitas ambang perasaan yang besarnya 1
W/m2.

Bila kita menyatakan kuat lemah glombang bunyi dalam besaran Intensitas, maka rentangan nilainya
terlalu banyak yaitu mulai dari 10-12 W/m2 sampai 1 W/m2.

Oleh karena itu menyatakan kuat lemah bunyi dengan menentukan Taraf Intensitasnya adalah lebih
sederhana dan mudah.

Besarnya taraf intensitas bunyi adalah

TI = taraf intesitas bunyi (desi Bell = dB)

I = intensitas bunyi (W/m2)

I0 = Intensitas ambang (10-12 W/m2)


Apa yang terpikir oleh anda ketika terjadi kemacetan lalu lintas, dan banyak pengemudi
membunyikan klakson bersama-sama, atau beberapa anak yang secara bersama-sama meniup
peluit, atau sekian banyak siswa berteriak bersama-sama. Tentu yang terasa oleh kita adalah
kebisingan.

Bila sumber bunyi kita anggap identik satu dengan lainnya, maka intensitas n buah sumber bunyi
adalah : In=n.I

sehingga taraf intensitas n buah adalah

persamaan tersebut juga senilai dengan

atau sama dengan

Bila ada 10 buah klakson yang identik dan berbunyi bersama-sama, sedangkan TI masing-masing
klakson 80 dB, maka untuk 10 buah klakson menjadi 80 + 10log10 = 10 + 10.1 = 90 dB. Tentunya TI
sebesar 90 dB lebih bising dibanding 80 dB.

Bila kita menjauhi sumber bunyi maka taraf intensitasnya akan semakin rendah, dan persamaan di
bawah ini dapat diterapkan.

TI2 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r2

TI1 = taraf intesnitas bunyi pada jarak r1

r1 dan r2 = jarak pendengaran (m)


Diposkan 15th September 2013 oleh muh syawal sumarlan

2 Lihat komentar

khusnul marlia1 Desember 2014 18.37

Rajalistrik.com

Balas

irhandi almukarramah18 Agustus 2015 01.38

Dari mana asal penentuan batas pendengaran manusia,,, yg mengatakan bhwa yg paling rendah
adalah 10-12 W/M2... Mohon bantuannya

Balas

SEP

15

with smansha velix

Diposkan 15th September 2013 oleh muh syawal sumarlan

1 Lihat komentar

SEP

15

Biodata

nama : muh syawal sumarlan paranthe

asal : parepare, sulawesi selatan


ttl : parepare, 06 03 1996

agama: islam

Telinga secara anatomis terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, tengah dan dalam. Telinga
luar dan tengah berperan dalam transmisi suara melalui udara menuju telinga bagian dalam yang
terisi cairan. Pada telinga dalam ini, terjadi amplifikasi energi suara. Di sana juga terdapat dua
macam sistem sensoris yaitu koklea yang mengkonversikan gelombang suara menjadi impuls saraf
dan vestibular apparatus yang berguna untuk keseimbangan. 1

Pendengaran merupakan persepsi saraf terhadap suara yang terdiri dari aspek identifikasi suara dan
lokalisasinya. Suara merupakan sensasi yang dihasilkan saat getaran longitudinal molekul lingkungan
luar yang menghantam membran timpani. 2 Gelombang suara merupakan getaran udara yang
merambat yang terdiri dari area bertekanan tinggi disebabkan kompresi molekul udara dan area
bertekanan rendah yang disebabkan oleh rarefaction molekul.

Kecepatan suara adalah sekita 344 m/s pada suhu 20⁰C di permukaan air laut. Semakin tinggi suara
dan altitudenya, kecepatan rambat suara makin tinggi. 2

Suara dikarakteristikan berdasarkan tone, intensitas dan kualitas. Pitch atau tone ditentukan oleh
frekuensi getaran. Makin besar frekuensinya, makin tinggi pitch-nya. Telinga manusia mampu
mendengar suara dengan frekuensi dari 20 sampai 20.000 Hz. Namun, yang paling sensitif adalah
antara 1000-4000 Hz. Suara pria dalam percakapan normalnya sekitar 120 Hz sedangkan wanita
mencapai 250 Hz. Jumlah pitch yang dapat dibedakan oleh orang normal adalah sekitar 2000, tetapi
musisi yang terlatih dapat lebih dari itu. Suara yang paling mudah dibedakan nadanya adalah suara
dengan frekuensi 1000-3000 Hz. Lebih atau kurang dari itu akan semakin sulit dibedakan.

Intensitas atau kekerasan tergantung oleh amplitudo gelombang suara atau perbedaan tekanan
antara daerah gelombang bertekanan tinggi akibat kompresi dan daerah bertekanan rendah akibat
rarefaction. Dalam interval suara yang dapat didengar, makin besar amplitudonya, makin keras suara
tersebut terdengar.

Kekerasan atau kebisingan suara diukur dengan satuan dB (desibel)yang merupakan pengukuran
logaritmis dari intensitas dibandingkan dengan suara teredup yang bisa didengar (ambang
pendengaran). Suara dengan kebisingan melebihi 100 dB dapat menyebabkan kerusakan permanen
pada koklea.

Suara dengan range 120 sampai 160 dB seperti alarm kebakaran maupun pesawat jet diklasifikasikan
sebagai suara yang menyakitkan; 90-110 dB (subway, bass drum, gergaji mesin) diklasifikasikan
sebagai suara yang ekstrem tinggi; 60-80dB (alarm jam, lalu lintas yang bising, percakapan)
diklasifikasikan sebagai sangat keras; 40-50 dB (hujan, bising ruangan normal) moderate, dan 30 dB
(bisikan, perpustakaan) sebagai redup. 2,3

Timbre atau kualitas suara tergantung pada overtone yang merupakan frekuensi tambahan yang
menumpuk pada pitch atau tone dasar. Misalnya adalah nada C pada terompet akan terdengar
berbeda antara piano dengan terompet. Overtone inilah yang dapat menyembabkan suara dapat
memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Telinga Luar1

Telinga luar terdiri dari pinna (telinga), meatus akustikus eksterna dan membran timpani (eardrum).
Pinna adalah struktur menonjol yang merupakan kartilago terbalut kulit. Fungsi utamanya adalah
mengumpulkan dan menghubungkan suara menuju meatus akustikus eksterna. Karena bentuknya,
pinna secara parsial membatasi suara yang berasal dari belakang sehingga timbrenya akan berbeda.
Dengan begitu, kita dapat membedakan apakah suaranya berasal dari depan atau belakang.

Lokalisasi suara yang berasal dari kanan atau kiri ditentukan oleh dua hal. Pertama adalah
gelombang suara mencapai telinga yang lebih dekat terlebih dahulu sebelum sampai ke telinga yang
lebih jauh. Kedua adalah saat mencapai telinga yang lebih jauh, intensitas suaranya akan lebih kecil
dibandingkan telinga yang lebih dekat. Selanjutnya, korteks auditori mengintegrasikan kedua hal
tersebut untuk menentukan lokalisasi sumber suara. Oleh karena itu, lokalisasi suara akan lebih sulit
dilakukan jika hanya menggunakan satu telinga.

Jalur masuk pada telinga luar dilindungi oleh rambut halus. Kulit yang membatasi kanal tersebut
berisi kelenjar keringat termodifikasi yang menghasilkan serumen (earwax), yang akan menangkap
partikel-partikel asing yang halus.

Membran timpangi (gendang telinga)

Membran timpani berada pada perbatasan telinga luar dan tengah. Area tekanan tinggi da rendah
pada gelombang suara akan menyebabkan membran timpani bergetar ke dalam dan ke luar.

Supaya membran tersebut dapat secara bebas bergerak kedua arah, tekanan udara istirahat pada
kedua sisi membran timpani harus sama. Membran sebelah luar terkekspos pada tekanan atmosfer
yang melewati meatus akustikus eksterna sedangkan bagian dalam menghadapi tekanan atmosfer
dari tuba eustachius yang menghubungkan telinga tengah ke faring. Secara normal, tuba ini tertutup
tetapi dapat dibuka dengan gerakan menguap, mengunyah dan menelan.

Pada perubahan tekanan eksternal yang cukup signifikan seperti saat dalam pesawat, membran
timpani menonjol dan menimbulkan rasa nyeri ketika tekanan luar telinga berubah sementara
bagian dalam tidak berubah. Pembukaan tuba eustachius dengan menguap dapat membantu untuk
menyamakan tekanan tersebut. 1

Telinga tengah

Telinga tengah mengirimkan pergerakan vibratori dari membran timpani menuju cairan pada telinga
dalam. Ada tiga tulang ossicle yang membantu proses ini yaitu malleus, incus dan stapes yang
meluas dari telinga tengah. Malleus menempel pada membran timpani sedangkan stapes menempel
pada oval window yang merupakan gerbang menuju koklea yang berisi cairan.

Saat membran timpani bergetar, tulang-tulang tersebut bergerak dengan frekuensi yang sama ,
mentransmisikan frekuensi tersebut dari menuju oval window. Selanjutnya, tiap-tiap getaran
menghasilkan pergerakan seperti gelombang pada cairan di telinga dalam dengan frekuensi yang
sama dengan gelombang suara aslinya.

Sistem osikular mengamplifikasikan tekanan dari gelombang suara pada udara dengan dua
mekanisme untuk menghasilkan getaran cairan pada koklea. Pertama adalah karena permukaan
area dari membran timpani lebih besar dari oval window, tekanan ditingkatkan ketika gaya yang
mempengaruhi membran timpani disampaikan oleh ossicle ke oval window (tekanan=gaya/area).
Kedua adalah kerja dari ossicle memberikan keuntungan mekanis lainya. Kedua hal tersebut
meningkatkan gaya pada oval window sampai 20 kali. Tambahan tekanan tersebut penting untuk
menghasilkan pergerakan cairan pada koklea.

Beberapa otot tipis di telinga tengah dapat berkontraksi secara refleks terhadap suara keras (70dB)
menyebabkan membran timpani menebal dan menyebabkan pembatasan gerakan pada rangkaian
ossicle. Pengurangan pergerakan pada struktur telinga tengah akan mengurangi transmisi dari suara
yang keras tersebut ke telinga dalam guna melindungi bagian sensoris dari kerusakan. Refleks
tersebut berlangsung relatif lambat, terjadi setidaknya sekitar 40 msec sesudah pajanan terhadap
suara keras. Oleh karena itu, hanya bisa melindungi dari suara yang berkepanjangan, bukan suara
yang sangat tiba-tiba seperti ledakan. 1

Koklea

Koklea adalah sebuah struktur yang menyerupai siput yang merupakan bagian dari telinga dalam
yang merupakan sistem tubular bergurung yang berada di dalam tulang temporalis. Berdasarkan
panjangnya, komponen fungsional koklea dibagi menjadi tiga kompartemen longitudinal yang berisi
cairan. Duktus koklear yang ujungnya tidak terlihat dikenal sebagai skala media, yang merupakan
kompartemen tengah. Bagian yang lebih di atasnya adalah skala vestibuli yang mengikuti kontur
dalam spiral dan skala timpani yang merupakan kompartemen paling bawah yang mengikuti kontur
luar dari spiral.

Cairan di dalam skala timpani dan skala vestibuli disebut perilimfe. Sementara itu, duktus koklear
berisi cairan yang sedikit berbeda yaitu endolimfe. Bagian ujung dari duktus koklearis di mana cairan
dari kompartemen atas dan bawah bergabung disebut dengan helikotrema. Skala vestibuli terkunci
dari telinga tengah oleh oval window, tempat stapes menempel. Sementara itu, skala timpani
dikunci dari telinga tengah dengan bukaan kecil berselaput yang disebut round window. Membran
vestibular tipis membentuk langit-langit duktus koklear dan memisahkannya dari skala vestibuli.
Membran basilaris membentuk dasar duktus koklear yang memisahkannya dengan skala timpani.
Membran basilar ini sangat penting karena di dalamnya terdapat organ korti yang merupakan organ
perasa pendengaran. 1
1) Aliran gelombang getaran melewati skala vestibuli dan skala timpani yang berguna untuk
meredam tekanan (bukan persepsi suara). 2)Aliran gelombang yang berkaitan dengan persepsi suara
akan melewati shorcut menembus membran vestibularis lalu mencapai membran basilaris yang di
dalamnya terdapat organ korti sebagai reseptor stimulus suara.

Sel Korti dan Sel Rambut

Dalam organ korti pada satu koklea terdapat sekitar 15.000 sel rambut yang menjadi reseptor suara.
Sel-sel tersebut tersusun dalam baris paralel empat. Satu baris berupa sel rambut dalam dan tiga
lainnya merupakan sel rambut dalam. Pada masing-masing sel rambut akan ada penonjolan sekitar
100 rambut yang dikenal sebagai stereosilia (mikrovili yang diperkuat dengan aktin).

Sel-sel rambut ini merupakan mekanoreseptor yang menghasilkan sinyal neural ketiga permukaan
rambutnya mengalami deformasi secara mekanis berkaitan dengan pergerakan cairan di telinga
dalam. Stereosilia ini berkontak dengan membran tektorial, struktur mirip tenda yang menjalar pada
seluruh panjang organ korti.

Kerja mirip piston yang dilakukan stapes melawan oval window menghasilkan gelombang tekanan
pada kompartemen atas. Karena cairan tidak dapat dikompresi, tekanan dihamburkan dalam dua
arah ketika stapes menyebabkan oval window menggembung ke belakang yaitu dengan pergeseran
round window dan defleksi membran basilar.

Gelombang tekanan tersebut akan menekan perilimfe ke depan pada kompartemen atas, kemudian
ke helikotrema dan ke kompartemen bawah. Selanjutnya, hal tersebut menyebabkan round window
menggembung ke arah luar (ke arah telinga tengah) untuk mengkompensasi peningkatan tekanan.
Ketika stapes bergerak ke arah belakang dan menarik oval window ke arah telinga tengah, perilimfe
akan bergeser ke arah berlawanan, menggantikan area yang tadinya diisi window round. Jalur ini
tidak menghasilkan persepsi suara, hanya mengurangi tekanan saja.

Gelombang tekanan yang berkaitan dengan persepsi suara akan menggunakan shortcut. Gelombang
tekanan pada kompartemen atas ditransfer melalui membran vestibular yang tipis ke duktus koklear
dan melalui membran basilar ke kompartemen bawah. Hal tersebut selanjutnya akan memfasilitasi
round window untuk menggembung ke arah luar dan dalam. Perbedaan utama pada jalur ini adalah
transmisi gelombang tekanan melalui membran basilar menyebabkan membran tersebut bergerak
ke atas dan ke bawah atau bergetar yang sinkron dengan gelombang tekanan. Akibatnya sel rambut
pada organ korti yang ada di sana juga ikut bergerak.

Sel rambut yang berfungsi untuk mendengar adalah sel rambut dalam. Sel tersebut
mentransformasikan gaya mekanis suara menjadi impuls elektris pendengaran. Stereosilia pada sel
reseptor tersebut berkontak dengan membran tektorial yang kaku sehingga sel tersebut akan
membelok kembali (bolak-balik), saat membran basilar yang berosilasi menggeser posisinya.

Gerakan bolak-balik tersebut akan menyebabkan pembukaan dan penutupan kanal kation secara
mekanis pada sel rambut menghasilkan depolarisasi atau hiperpolarisasi sesuai dengan frekuensi
suara penstimulus.

Stereosilia pada masing-masing sel rambut tersusun ke dalam baris-baris yang berurutan sesuai
dengan tinggi (seperti tangga). Tip links, yang merupakan CAMs (cell adhesion molecules),
menghubungkan ujung stereosilia dalam barisan tersebut. Saat membran basilar bergerak ke atas,
bundle stereosilia membengkok ke arah membran yang paling tinggi, meregangkan tip links
tersebut. Peregangan tersebut akan membuka kanal kation.

K+ lebih banyak ditemukan di endolimfe daripada yang ditemukan di dalam sel. Beberapa kanal
kation memang sudah terbuka dalam keadaan istirahat yang memungkinkan K+ mengalir. Semakin
banyak kanal yang terbuka, lebih banyak K+ yang memasuki sel rambut. Tambahan K+ ini akan
mendepolarisasi sel rambut. Sebaliknya, saat membran basilaris turun, terjadilah hiperpolarisasi
karena makin banyak K+ yang tidak bisa masuk sel.

Sherwood

Sel rambut tidak menghasilkan potensial aksi melainkan akan bersinaps secara kimia dengan ujung
serat saraf afferen nervus koklearis. Kadar K+ yang rendah menyebabkan sel rambut dalam
mengeluarkan secara spontan neurotransmiter melalui eksositosis yang diinduksi oleh Ca2+ dalam
kondisi tidak ada stimulasi. Depolarisasi akan menyebabkan pembukaan kanal bergerbang listrik
Ca2+. Akibatnya terjadilah peningkatan kecepatan pengeluaran neurotransmitter. Pada
hiperpolarisasi, terjadi hal yang sebaliknya.1 Potensial membran istirahat sel rambut adalah sekitar -
60 mV. Saat stereosilia terdorong ke arah kinosilia, potensial membran dapat berkurang menjadi -50
mV. 2

Sementara itu, sel rambut luar menjalankan fungsi elektromotili. Sel tersebut secara aktif dan sering
mengubah panjangnya sebagai respon terhadap perubahan potensial membran. Sel akan
memendek saat depolarisasi dan memanjang saat hiperpolarisasi. Perubahan tersebut akan
mengamplifikasi pergerakan dari membran basilaris. Oleh karena itu, sel rambut luar akan
membantu reseptor sensori supaya lebih sensitif terhadap intensitas suara dan diskriminasi
bermacam pitch suara.

Diskriminasi Pitch, Timbre dan Kebisingan (Loudness) 1

Diskriminasi pitch atau nada tergantung pada bentuk dari membran basilaris. Daerah yang berbeda
dari membran basilaris secara alami bergetar secara maksimal pada frekuensi yang berbeda. Ujung
sempit dekat oval window akan bergetar paling baik pada nada berfrekuensi tinggi sedangkan area
yang luas dekat helikotrema paling baik pada nada rendah. Saat gelombang suara dengan frekuensi
tertentu menyebabkan osilasi stapes, gelombang tersebut akan berjalan ke membran basilar yang
memiliki daerah sensitif terhadap frekuensi tersebut. Energi gelombangnya akan dihamburkan
dengan adanya osilasi membran ini sehingga berakhir pada area maksimal tadi. Adanya overtone
pada bermacam frekuensi akan menyebabkan membran basilaris bergetar secara simultan tetapi
kurang intens dibandingkan nada dasarnya sehingga sistem saraf pusat dapat membedakan timbre
suara.

Sementara itu, diskriminasi kebisingan atau kenyaringan tergantung dari amplitudonya. Gelombang
suara yang berasal dari sumber yang lebih keras akan menghantam gendang telinga (membran
timpani) sehingga bergetar dengan lebih bertenaga meskipun frekuensinya tetap sama. Osilasi pada
membran basilaris yang lebih besar akan diinterpretasikan sebagai suara yang lebih keras oleh
sistem saraf pusat.

Korteks Auditori

Sebagaimana area pada membran basilaris yang berasosiasi dengan nada tertentu, korteks auditori
primer pada lobus temporalis juga tersusun secara tonotopically. Masing-masing area pada
membran basilaris tersebut terkait pada area spesifik pada korteks auditori primer (satu nada, satu
neuron kortikal teraktivasi).

Saraf afferen yang mengambil sinyal auditori dari sel rambut dalam akan keluar dari koklea melalui
nervus auditori. Ada beberapa sinaps yang terjadi terutama pada batang otak dan nukleus
geniculatum medial thalamus.Batang otak menggunakan input auditori untuk kewaspadaan dan
bangun. Pada batang otak, jaras saraf auditori ini akan menuju baik sisi ipsilateral maupun
kontralateralnya sehingga kedua lobus temporal akan mendapatkan impuls. Oleh karena itu,
gangguan pada jaras di atas batang otak pada satu sisi tidak akan mengganggu pendengaran.

Korteks auditori primer juga dapat menerima bermacam suara yang berbeda sedangkan korteks
auditori yang lebih tinggi mengintegrasikan suara yang berbeda tersebut menjadi koheren sebagai
pola yang berarti. Dengan begitu, kita dapat membedakan suara-suara terpisah yang masuk ke
telinga dan memilih mana suara yang memang penting untuk didengarkan. 1

Area auditori ternyata memiliki spesialisasi hemisfer. Pada area Brodman 22 diperkirakan
merupakan tempat pemprosesan sinyal auditori yang berhubungan dengan pembicaraan. Dalam
proses bahasa, bagian kiri lebih aktif daripada sisi kanan. Area 22 sebelah kanan lebih kepada
melodi, nada dan intensitas suara.
Jalur auditori bersifat sangat plastis yang sangat dimodifikasi oleh pengalaman. Pada orang yang
mengalami tuli sebelum kemampuan berbahasanya berkembang, ternyata dengan melihat tanda-
tanda bahasa juga akan mengaktivasi area assosiasi auditori. Sebaliknya, individu yang buta pada
masa awal hidup dapat melokalisasi suara jauh lebih baik daripada mereka yang memiliki
penglihatan normal. Plastisitas juga sangat nampak pada musis yang dapat lebih peka terhadap
suara dibanding non musisi. 2

Batasi Bising Suara Yang Terlalu Kuat Masuk Telinga

Berada di keramaian dengan intensitas suara 80 desibel, waktu terpapar boleh 24 jam. Bila intensitas
suara 85 desibel boleh 8 jam. Sedangkan 82 desibel boleh 16 jam. Contohnya, berada di lingkungan
dengan lalulintas ramai, radio keras, dan petugas pengatur stereo. Bila intensitas suara mencapai 90
desibel, waktu terpapar cukup 4 jam. Untuk 91 desibel sebaiknya dibatasi 2 jam. Misalnya,
mendengar dering telepon serta tempat bermain anak di mal. Berada di lingkungan dengan
intensitas suara 92 desibel, waktu terpapar boleh 1 jam. Untuk 97 desibel tidak lebih dari 30 menit.
Misalnya, mendengar suara pemotong rumput atau gergaji listrik. Bila intensitas suara sudah
mencapai 100 desibel, waktu terpapar maksimal 15 menit. Diantaranya konser musik dan suara jet.

Ukuran Kekuatan Suara

30 DB: suara lemah berbisik.

85 DB: batas aman, lebih baik menggunakan pelindung telinga.

90 DB: merusak pendengaran dalam waktu 8 jam.

Contohnya, pemotong rumput, suara truk di kemacetan.

100 DB: merusak pendengaran dalam waktu 2 jam.

Contohnya, gergaji mesin, mendengarkan suara lewat headphone.

105 DB: merusak pendengaran dalam waktu 1 jam.

Contohnya, Suara helicopter, mesin pemecah batu.

115 DB: merusak pendengaran dalam waktu 15 menit.

Misalnya, tangisan bayi, riuh di stadion sepakbola.

120 DB: merusak pendengaran dalam waktu 7,5 menit.

Misalnya, konser rock.

125 DB: ambang rasa nyeri. Misalnya mercon dan sirene.

140 DB: membahayakan pendengaran dalam waktu singkat.

Misalnya, suara tembakan dan mesin jet.


(Source: Jawa Pos)

Energy total yang dipindahkan oleh gelombang sama dengan energy mekanik getaranyaitu :
E = ½ kA2

E = ½ mω2 A2

E = 2 π2 mf2 A2

Dengan :

E = energy gelombang – J

k = konstanta – N/m

A = amplitude – m

ω = frekuensi sudut – rad/s

f = frekuensi – Hz

rumus diatas menunjukan bahwa energy yang dipindahkan oleh gelombang berbanding lurus
dengan kuadrat frekuensi dan kuadrat amplitude.

· Intensitas Gelombang Bunyi

Secara umum, intensitas gelombang bunyi didefinisikan sebagai energy yang dipindahkan per satuan
luas per satuan waktu atau daya per satuan luas yang tegak lurus pada arah cepat rambat
gelombang.

Rumusnya :

I = P/A┴

I = 2 π2 ρvf2 A2

Dengan :

I = intensitas gelombang bunyi – W/m2

P = daya gelombang – W

A┴ = luas penampang medium – m2

ρ = massa jenis medium – kg/m3

v = cepat rambat bunyi dalam medium – m/s

f = frekuensi gelombang – Hz

A = amplitude gelombang – m
Rumus ini menunjukan bahwa intensitas gelombang bunyi berbanding lurus dengan kuadrat
frekuensi dan kuadrat amplitude. Artinya, semakin kuat dan tinggi suatu bunyi, maka akan semakin
besar intensitasnya.

Sumber bunyi menghasilkan gelombang yang merambat ke segala arah. Gelombang ini akan
bergerak dengan kecepatan konstan jika medium perambatannya homogeny dengan muka
gelombang berbentuk bola. Karena semua titik pada permukaan bola berperilaku sama, maka daya
rata-rata yang dipancarkan sumber bunyi akan tersebar secara merata pada permukaan bola seluas
A = 4πr2. Oleh karena itu, intensitas gelombang bunyi pada titik yang berjarak r dari sumber bunyi
adalah :

I = P/4πr2

Perbandingan intensitas gelombang bunyi pada suatu titik yang berjarak r1 dan r2 dari sumber bunyi
adalah :

I1 : I2

P/4πr2 : P/4πr2

1/r12 : 1/r22

I1 / I2 = r12 /r22

Apabila terdapat n buah sumber bunyi yang identik, maka intensitas total gelombang
bunyi merupakan penjumlahan aljabar terhadap intensitas masing-masing sumber bunyi.

Itotal = I1 + I2 + I3 + …. + In

Anda mungkin juga menyukai