Anda di halaman 1dari 6

Menurut APHA

a. Memenuhi Kebutuhan Fisiologis


1) Suhu ruangan
Suhu ruangan harus dijaga agar tetap stabil sekitar 18-200C. Suhu ruangan ini
bergantung pada suhu udara luar, pergerakan udara, kelembapan udara, dan suhu benda di
sekitarnya.

2) Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu indikator rumah yang sehat karena cahaya
mempunyai sifat membunuh bakteri dan kuman yang masuk ke dalam rumah, yang perlu
diperhatikan adalah tingkat terangnya cahaya. Karena kurangnya cahaya yang masuk dapat
menimbulkan akibat pada mata, kenyamanan, sekaligus produktivitas seseorang.
Pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan buatan.
Pencahayaan alami bersumber dari cahaya matahari, tidak perlu biaya dan dapat membunuh
bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalny basil TBC. Idealnya, cahaya yang masuk
luasnya sekurang-kurang 15-20% dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah.
Sedangkan pencahayaan buatan itu bersumber dari tenaga listrik, lampu, api, minyak tanah, dan
sebagainya.
3) Ventilasi
Ventilasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan
sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga udara segar dapat masuk ke dalam rumah secara
bebas sehingga asap dan udara kotor dapat sgera hilang dengan menempatkan posisi pintu dan
jendela secara tepat.
Ventilasi berfungsi untuk menjaga aliran udaran di dalam rumah agar tetap segar,
membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri patogen, dan menjaga kelembapan ruangan
agar tetap terjaga secara optimal. Ventilasi dibagi menjadi dua, yaitu ventilasi alamiah dan
ventilasi buatan. Ventilasi alamiah dimana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara
alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, dan sebagainya. Namun ventilasi alamiah ini juga
memiliki kerugian karena bisa menjadi tempat masuknya nyamuk dan serangga lainnya kedalam
rumah. Sedangkan ventilasi buatan adalah ventilasi yang menggunakan bantuan alat seperti kipas
angin, dan mesin penghisap udara (AC). Tetapi untuk rumah di daerah pedesaan tidak bisa
digunakan.
4) Kebisingan
Dinding ruangan haruslah kedap suara, baik terhadap suara yang berasal dari luar
maupun dari dalam. Karena kebisingan dapat mengganggu konsentrasi dan kenyamanan
seseorang. Apalagi kalau datangnya secara tiba-tiba seperti letupan sangat membahayakan
kehidupan seseorang, terutama orang yang memiliki penyakit jantung. Rumah yang sehat adalah
rumah yang letaknya jauh dari sumber kebisingan.
b. Memenuhi Kebutuhan Psikologis
Persyaratan psikologis yaitu over crowding. Over crowding bisa menimbulkan
efek-efek negatif terhadap kesehatan fisik, mental, maupun moral. Rumah yang sehat harus
memiliki pembagian ruangan yang baik untuk berkumpul bersama keluarga ataupun untuk
bermasyarakat (menerima tamu) serta pembagian kamar untuk masing-masing anggota keluarga,
penataan perabotan yang rapi, dan tidak over crowding. Rumah dinyatakan over crowding bila
jumlah orang yang tidur di rumah tersebut menunjukkan hal-hal berikut :
1) Dua individu dari jenis kelamin yang berbeda dan berumur di atas 10 tahun dan bukan
berstatus sebagai suami istri, tidur dalam satu ruangan.
2) Jumlah orang di dalam rumah dibandingkan dengan luas lantai telah melebihi ketentuan yang
telah ditetapkan.
c. Menghindari Terjadinya Kecelakaan
1) Konstruksi rumah dan bahan banguna harus kuat sehingga tidak mudah ambruk.
2) Mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan baik kecelakaan karena jatuh maupun
kecelakaan mekanis lainnya.
3) Menghindari bahaya kebakaran.
4) Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas.
5) Perlindungan terhadap electrical shock.
6) Perlindungan terhadap bahaya keracunan gas.
7) Menghindarkan bahaya-bahaya lalu lintas kendaraan.
d. Terhindar dari penyebaran penyakit
1) Adanya sumber air yang sehat bagi setiap rumah, cukup kualitas dan kuantitasnya
2) Ketentuan adanya perliundungan air minum dari pencemaran.
3) Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik untuk mencegah
penyebaran penyakit.
4) Harus dapat mencegah perkembanganbiakan vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus dan
sebagainya.
5) Ketentuan tentang space di kamar tidur untuk menghindari terjadinya kontak infeksi.

Jadi Syarat-syarat rumah sehat, antara lain:


1. Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan
a. Lantai
Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi
pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang mampu di pedesaan, dan
ini pun mahal. Oleh karena itu, untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang
dipadatkan. Syarat yang penting di sini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak
basah pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak berdebu) dapat
ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan benda-benda yang berat dan
dilakukan berkali-kali. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
b. Dinding
Tembok adalah baik, namun di samping mahal, tembok sebenarnya kurang cocok
untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis
khususnya di pedesaan, lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup,
maka lubang-lubang pada dinding atau papan tcrsebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat
menambah penerangan alamiah.
c. Atap genteng
Umum dipakai baik diperkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng
adalah cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakal
dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak masyarakat pcdesaan yang tidak mampu
untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng ataupun
asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, di samping mahal juga menimbulkan suhu panas di
dalam rumah.
d. Lain-lain (tiang, kaso dan reng)
Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di pedesaan. Menurut
pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang bambu
merupakan sarang tikus yang baik. Untuk menghindari ini maka cara memotangnya harus
menurut ruas-ruas bambu tersebut,, apabiia tidak pada ruas, maka lubang pada ujung-ujung
bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.
2. Memiliki ventilasi.
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk
menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2
yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi
penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit
dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri,
patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit).
Fungsi kedua dari pada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan
dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus
menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk
menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humudity) yang optimum. Ada 2
macam ventilasi, yakni:
a. Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut
terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang
pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak
menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam
rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk
melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.
b. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk
mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.
Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan.
Perlu diperhatikan di sini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga
agar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam
ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.
3. Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak
terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya mata
hari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan
berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan
menyebabkan silau, dan akhirnya dapat merusakkan mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2,
yakni:
a. Cahaya alamiah, yakni matahari.
Cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di
dalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan
masuk cahaya yang cukup. Jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15 %
sampai 20% dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam
membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak
terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini, di samping sebagai ventilasi, juga sebagai
jalan masuk cahaya.
Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar
matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya jendela itu harus di
tengah-tengah tinggi dinding (tembok).
Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca. Genteng kaca pun dapat
dibuat secara sederhana, yakni dengan melubangi genteng biasa waktu pembuatannya,kemudian
menutupnya dengan pecahan kaca. Kebutuhan cahaya (Er).
1) Ruang gambar = 300 lux
2) Ruang Sekolah= 150 lux
3) Ruang kediaman= 125 lux
Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.
1) Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai
2) Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai
3) Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai
4) Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai
5) Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.
6) Sudut lihat lebih besar 5 derajat.
BIODATA

Nama : Dian Pratama

Npm : 14k251002

Tempat/Tgl Lahir : Tanjung Pinang, 22 juli 1992

Agama : Islam

Alamat : Tg Sengkuang

No telpon/ hp : 082174124525

Riwayat Pendididkan:

1. Tahun 1998 – 2004 SD Negeri 001 Galang


2. Tahun 2004 – 20007 SMP Negeri 13 Batam
3. Tahun 2007 – 2010 SMA Negeri 9 Batam
4. Tahun 2010 – 2013 Universitas Batam

Anda mungkin juga menyukai