Anda di halaman 1dari 2

PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN AKREDITASI PAUD DAN PNF

OLEH
ROHMADDI, M.Pd.

Pendidikan nonformal sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang nomor 20 tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 1 merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang yang diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat, selanjutnya dalam ayat 2 dinyatakan pendidikan nonformal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional” dan ayat 3 menyatakan bahwa “pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik”

PAUD dan PNF memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi hak pendidikan
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 terutama dalam meningkatkan
sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan zaman. Pelaksanaan akreditasi
program dan satuan PAUD dan PNF yang memiliki populasi sangat besar, termasuk
dalam ragam jenis dan fungsinya, memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari
berbagai pihak. Didalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I, Pasal
1, pada ayat 32 disebutkan bahwa akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan
program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Pasal 60
ayat 1, 2, 3, 4 lebih diperjelas bahwa akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan
program dan satuan pendidikan yang berada pada setiap jenjang, jenis dan jalur
pendidikan (Formal dan Non formal), sedangkan untuk program dan satuan pendidikan
dilakukan oleh pemerintah dan/atau lembaga mandiri sehingga memiliki akuntabilitas
publik yang tinggi. Selanjutnya proses akreditasi dilaksanakan dengan mendasarkan pada
asas keterbukaan. Eksistensi program dan satuan PAUD dan PNF harus diimbangi
dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan program dan satuan PAUD dan PNF di
masyarakat.
Badan yang menaungi kreditasi tersebut adalah BAN PAUD dan PNF. Badan tersebut
adalah lembaga mandiri yang bersifat independen dan dibentuk berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang BAN PAUD dan PNF. Untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan kreditasi PAUD dan PNF diantaranya adalah penyiapan calon
asesor yang berdedikasi tinggi dan berpengalaman di PAUD dan PNF diharapkan sebagai
agent of change (agen perubahan) untuk keberhasilan akreditasi PAUD dan PNF di
wilayahnya masing-masing.

Calon asesor BAN PAUD dan PNF diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut:
1. Standar Kompetensi Umum
a. Standar Kompetensi Kepribadian
b. Standar Kompetensi Sosial
2. Standar Kompetensi Khusus
a) Memahami dan menguasai penggunaan rubrik penilaian akreditasi
b) Membantu melakukan penilaian awal terhadap dokumen usulan Asesi.
c) Melaksanakan tugas Desk Assessment, penilaian akreditasi berdasarkan dokumen
yang disampaikan asesi.
d) Merencanakan persiapan Visitasi akreditasi PNF
e) Melaksanakan kegiatan visitasi akreditasi PNF
f) Penyiapan laporan hasil visitasi di lokasi visitasi
g) Pembuatan laporan hasil visitasi

DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sitem Pendidikan Nasional.

Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Non Formal
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2016. Panduan Pelatihan Calon
Asesor Akreditasi BAN PAUD dan PNF, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai