PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan kemajuan teknologi dan informasi pada saat ini siswa dapat
mengakses dengan cepat informasi melalui teknologi dan web. Mengelola
akuisisi pengetahuan mereka melalui pembelajaran informal, dan dapat
berkembang melampaui konsumen dari konten untuk menjadi produsen dan
penerbit. Sebagai Hasilnya, pengajaran dan pembelajaran metode tradisional
menjadi kurang efektif dalam melibatkan dan memotivasi siswa.
Pada saat ini siswa disajikan dengan tugas konten - sentris yang memenuhi
standar tetapi tidak memiliki konteks dunia nyata dan kesempatan untuk
berpartisipasi aktif. Oleh karena itu pemberian tugas sering gagal untuk
melibatkan para siswa. Studi dari Pusat Nasional untuk Pendidikan Statistik
menunjukkan bahwa lebih dari 30 % dari siswa drop out sebelum akhir
pertama mereka tahun sekolah tinggi. Untungnya, proses pelepasan dapat
dibalik, dan salah satu strategi yang paling efektif untuk melakukannya -
seperti dilansir siswa sendiri – adalah lebih relevan, menantang kursus ( John
M. Bridgeland, John J. Dilulio, Jr., Karen Burke Morison, " The Silent Epidemi
: Perspektif dari Sekolah Tinggi Terputus-putus" Civic Perusahaan dalam
hubungan dengan Peter D. Hart Research Associates untuk Bill & Melinda
Gates Foundation, Maret 2006) .
Untuk mengatasi kebutuhan ini, Apple Inc bekerja sama dengan guru,
pemimpin dalam pendidikan, dan masyarakat untuk mengembangkan
pendekatan baru untuk belajar mengajar yang disebut Pembelajaran Berbasis
Tantangan (Challenge Based Learning). Yakni merupakan pendekatan
multidisiplin yang dimulai dengan standardsbased konten dan memungkinkan
siswa memanfaatkan teknologi yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-
hari mereka untuk memecahkan masalah yang kompleks. Pembelajaran
Berbasis Tantangan ini adalah kolaboratif antara siswa untuk bekerja dengan
siswa lain, guru, dan para ahli di komunitas mereka dan di seluruh dunia untuk
mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam mata pelajaran yang sedang
mereka pelajari untuk mengidentifikasi dan memecahkan tantangan dan
perbedaan dalam komunitas mereka sehingga mereka dapat berbagi hasil
dengan dunia.
The interdisipliner diterapkan sifat Pembelajaran Berbasis Tantangan
untuk menciptakan keberhasilan siswa dari segala usia. Panduan ini
diperuntukkan bagi pendidik Sekolah Dasar (SD) karena nilai pendidikan yang
tinggi untuk menerapkan Pembelajaran Berbasis Tantangan di lingkungan
belajar mereka. Panduan ini mencakup rekomendasi khusus untuk perencanaan
dan Pelaksana Pembelajaran Berbasis Tantangan dan termasuk praktek-praktek
terbaik, tips praktis, tanya jawab, dan cara-cara bagaimana untuk beradaptasi
(pendekatan) kepada siswa yang lebih muda.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah.
1. Bagaimana Sejarah Challenge Based Learning (CBL)?
2. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam Challenge Based
Learning (CBL)?
3. Bagaimana analisis dan Perbandingan Jurnal Internasionall dan Nasional
dalam Model Pembelajaran Berbasis Tantangan (Challenge Based
Learning)?
4. Apa saja implikasi (keterlibatan) siswa dalam metode Challenge Based
Learning (CBL)?
5. Bagaimana indikator proses Challenge Based Learning (CBL) yang meliputi
spasial ruang dan konsep matematik?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain.
1. Untuk menjelaskan sejarah Challenge Based Learning (CBL).
2. Untuk menjelaskan langkah-langkah Challenge Based Learning (CBL).
3. Untuk menjelaskan Analisis dan Perbandingan Jurnal Internasional dan
Nasional dalam Model Pembelajaran Berbasis Tantangan (Challenge Based
Learning).
4. Untuk menjelaskan mengenai implikasi siswa dalam proses Challenge
Based Learning (CBL).
5. Untuk menjelaskan mengenai indikator Challenge Based Learning (CBL)
yang meliputi spasial ruang dan konsep matematik.
D. Metode Penelitian
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penjabaran
materi, adapun teknik yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari
buku-buku, browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan data dalam
pembuatan makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN