Berdamai Dengan Bipolar 2017 PDF
Berdamai Dengan Bipolar 2017 PDF
2
Ucapan Terima Kasih
Izinkan saya mengucapkan terima kasih untuk orang-orang yang
telah berperan dalam penyusunan ebook ini. Walaupun kata-kata tak
akan pernah cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasih.
Untuk rekan-rekan onliner, facebooker dan blogger yang tak bisa saya
sebut satu-persatu di sini. Terima kasih atas kontribusi, komentar,
saran, masukan dan kritik anda sekalian untuk tulisan-tulisan saya di
blog, facebook dan media sosial lainnya.
3
Kata Pengantar
Oleh Dr. Andri, SpKJ
4
cuplikan literatur terbaru berkaitan dengan gangguan bipolar
mencoba menjelaskan dengan bahasa yang sesederhana apa yang
terjadi di dalam otak pasien dengan gangguan bipolar. Walaupun
terkadang tergambar kesulitan menjelaskan maksud dari suatu hal
berkaitan dengan ini, saudara Tarjum terlihat berusaha menjelaskan
dari berbagai aspek tentang sesuatu hal terkait gangguan bipolar
agar didapatkan pemahaman yang baik oleh para pembacanya.
Maka dari itu menurut saya, ebook ini bukan hanya penting dibaca
oleh pasien dan keluarga pasien gangguan bipolar, tetapi juga oleh
para profesional di kalangan kesehatan jiwa dan psikiatri agar lebih
memahami apa yang dialami oleh para pasien gangguan bipolar.
Andri
Psikiater
Daftar Isi:
Berdamai dengan Bipolar - Copyright © 2017 Oleh Tarjum Sahmad
5
UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………….. 3
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. 5
PENDAHULUAN……………………………………………………………. 9
BAGIAN 3 : CURHATKU
6
Bipolar?...................................................................... 87
Apakah Saya Sedang Dalam Kondisi Manik?............... 90
Luapan Semangat dan Gairah yang Saya Rasakan,
Bukanmanik!.............................................................. 94
Berkarya dalam Lingkaran Mania dan Depresi…………101
Sahabat, Tapi juga Musuh Dalam Selimut yang
Lambat Aku Kenali……………………………………………….104
Harapan Mantan ODB……………………………………………108
7
Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang
Menunggu Kedatangan Anda…………………………………164
Jika Orang yang Anda Cintai Mengalami Gangguan
Mental………………………………………………………………..170
Inspirasi dari Toni Christiansen untuk Orang Dengan
Bipolar……………………………………………………………….174
Bloging Sebagai Alternatif Terapi Psikis…………………177
Bagaimana Saya Bisa Sembuh dari Bipolar?..............181
3 Kunci Penyembuhan Bipolar Saya!..........................184
Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis………….190
Kekuatan Do‟a sebagai Penyembuh……………………….193
Informasi……………………………………………………………197
Pendahuluan
Berdamai dengan Bipolar - Copyright © 2017 Oleh Tarjum Sahmad
8
Materi ebook “Berdamai dengan Bipolar” ini merupakan artikel
pilihan tentang bipolar dari blog Curhatkita yang saya tulis selama 3
tahun, sejak Oktober 2008 sampai Oktober 2011.
Artikel pilihan tersebut diedit, diolah dan disusun ulang agar lebih
fokus dan tajam membahas gangguan bipolar. Juga untuk
memudahkan pembaca memahami bipolar dari gejala sampai solusi
penanganannya.
Selain tulisan saya sendiri, dalam ebook ini terdapat beberapa artikel
kutipan dari sumber terpercaya, tulisan teman-teman ODB, aktivis
dan profesional kesehatan jiwa.
9
Harapan saya, ebook ini bisa memberi pemahaman tentang bipolar
secara proporsional. Saya juga berharap anda bisa memahami
gangguan bipolar dari sudut pandang yang baru dan berbeda,
terutama dari sudut pandang penderitanya.
Saran, masukan, koreksi dan kritik anda sangat saya harapkan untuk
perbaikan materi ebook ini.
Jika ada hal-hal yang janggal, keliru atau bahkan salah dari materi
ebook ini, silakan sampaikan via email: sivalintar@yahoo.com.
Dengan senang hati akan saya koreksi dan perbaiki.
10
Bagaimana Rasanya Menderita Gangguan Jiwa?
Tak mudah menjelaskan hal ini, bahkan bagi orang yang pernah
mengalami pedihnya menderita gangguan jiwa sekalipun. Rasa
sakitnya tak bisa diukur dan dirasakan secara fisik, karena memang
tak melukai tubuh. Perasaan sakit dan pedih itu ada dalam pikiran
dan perasaan.
11
Saya tidak akan menjelaskan definisi gangguan bipolar secara detil di
ebook ini. Saya percaya, para pembaca sekalian sudah sangat
faham apa dan bagaimana pengertian gangguan bipolar. Saya hanya
akan menjelaskan definisi gangguan bipolar sekilas saja.
12
Gejala lain dari gangguan bipolar adalah perilaku yang sangat
impulsif tanpa memikirkan konsekwensi. "Mania sering kali
mempengaruhi cara berpikir, penilaian, dan prilaku sosial dengan cara
yang menimbulkan problem serius dan hal-hal yang memalukan,"
kata laporan yang dibuat oleh Institut Kesehatan Mental Nasional AS.
Kabar baiknya adalah bahwa ada harapan bagi para penderita. "Jika
didiagnosis lebih awal, dan ditangani sepatutnya," kata buku The
Bipolar Child," Anak-anak itu serta keluarga mereka dapat menjalani
kehidupan yang jauh lebih stabil.
13
Gangguan Bipolar—Selalu berubah-ubah
Kata The Harvard Mental Health Letter, ―Pasien bipolar, selama mania
dapat sangat suka ikut campur dan mendominasi.‖
Salah satunya adalah faktor genetis—yang lebih kuat dari pada faktor
depresi. "Menurut beberapa kajian ilmiah," kata Ikatan Dokter
Amerika, "Anggota keluarga dekat dari penderita depresi bipolar lebih
cenderung mengalami penyakit ini 8 hingga 18 kali daripada anggota
keluarga dekat dari orang yang sehat.
14
dengan berjubahkan gelapnya kesedihan tetapi kemudian menghilang
selama bertahun-tahun—lantas datang kembali dengan berjubahkan
mania yang terang-benderang tetapi berapi-api."
15
1,3 per 1000 pasien.
Dua Kutub
Episode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak-kanak
sampai tua. Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-
30 tahun. Semakin dini seseorang menderita bipolar maka risiko
penyakit akan lebih berat, kronik bahkan refrakter.
16
Hipomanik dapat diidentikkan dengan seorang perempuan yang
sedang dalam masa ovulasi (‘estrus‘) atau seorang laki-laki yang
dimabuk cinta. Perasaan senang, sangat bersemangat untuk
beraktifitas, dan dorongan seksual yang meningkat adalah beberapa
contoh gejala hipomanik. Derajat hipomanik lebih ringan daripada
manik karena gejala-gejala tersebut tidak mengakibatkan disfungsi
sosial.
Virus Genetik
17
Akhir-akhir ini, penelitian mengarah pada keterlibatan genetik.
Pemikiran tersebut muncul berawal dari ditemukannya 50% penderita
bipolar yang memiliki riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
Keturunan pertama dari seseorang yang menderita gangguan bipolar
berisiko menderita gangguan serupa sebesar 7 kali. Bahkan risiko
pada anak kembar sangat tinggi terutama pada kembar monozigot
(40-80%), sedangkan kembar dizigot lebih rendah, yakni 10-20%.
Pola penurunan tersebut tidak mengikuti hukum Mendel.
BDNF diduga ikut terlibat dalam mood. Gen yang mengatur BDNF
terletak pada kromosom 11p13. Terdapat 3 penelitian yang mencari
tahu hubungan antara BDNF dengan gangguan bipolar. Dan hasilnya,
positif.
18
Komorbid
Kelainan Otak
Tak hanya itu, Blumberg dkk dalam Arch Gen Psychiatry 2003 pun
menemukan volume yang kecil pada amygdala dan hipokampus.
Korteks prefrontal, amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari
otak yang terlibat dalam respon emosi (mood dan afek).
19
Sama seperti kebanyakan gangguan jiwa yang lain, pemeriksaan
laboratorium tidak terlalu diperlukan. Cukup dengan wawancara
psikiatri yang runut dan pemeriksaan fisik yang lengkap, diagnosis
gangguan bipolar dapat ditegakkan.
Medikamentosa
Tapi bukan berarti lithium tanpa cela. Terdapat segelintir orang yang
kurang memberi respon terhadap lithium, diantaranya penderita
dengan riwayat cedera kepala, mania derajat berat (dengan gejala
psikotik), dan yang disertai dengan komorbid. Bila penggunaanya
dihentikan tiba-tiba, penderita cepat mengalami relaps. Selain itu,
indeks terapinya sempit dan perlu monitor ketat kadar lithium dalam
darah.
20
dengan agitasi psikomotor. Perhatian ekstra harus dilakukan bila
hendak merencanakan pemberian antipsikotik jangka panjang
terutama generasi pertama (golongan tipikal) sebab dapat
menimbulkan beberapa efek samping seperti ekstrapiramidal,
neuroleptic malignant syndrome, dan tardive dyskinesia.
21
Jika orang yang Anda kenal merasa diri hebat, mengaku jenderal,
bahkan malaikat, nabi, atau wakil Tuhan, waspadalah. Siapa tahu ia
mengalami gangguan bipolar (manik depresi).
Salah satu tanda bipolar yang menonjol, menurut Dr. Yul Iskandar,
Sp.KJ, Ph.D, psikiater dari RS Khusus Dharma Graha, memang
delusi kebesaran (grandiosity). Celakanya, orang bipolar juga
biasanya memiliki insting kuat dan apa yang terjadi pada dirinya
sepertinya masuk akal, sehingga orang lain mudah tersugesti.
"Karenanya tak sedikit orang yang mengaku hebat itu lalu banyak
pengikutnya, meskipun klaim bahwa dia mendapat suara atau bisikan
sulit dibuktikan," tutur Dr. Yul.
22
Selama kurun waktu itu banyak juga pasien yang lebih dulu dibawa
melanglang berobat ke tempat lain, bisa medis maupun alternatif,
dan tak langsung menuju dokter ahli jiwa. Tidak seperti skizofrenia,
pada bipolar ada kalanya terjadi fase baik. Mungkin itu sebabnya
proses terapi akhirnya berlangsung tidak maksimal.
23
pernapasan, terapi tertawa, dan terapi perilaku juga bisa dilakukan.
Semua itu dapat membuat pasien lebih tenang.
Semakin dini gangguan ini diketahui dan makin cepat diobati, tentu
akan optimal hasil yang dicapai.
Amati Gejalanya
I. Fase manik:
24
- kelelahan
- nafsu makan terganggu
- gangguan tidur (insomnia atau hipersomnia)
- putus asa
- pesimis, merasa tidak berguna
- sulit konsentrasi
- berat badan naik/turun secara bermakna
- merasa bersalah
- sering berpikir untuk bunuh diri.
Sumber : http://newsgroups.derkeiler.com/
25
Stigma Negatif Penderita Gangguan Jiwa
Penyakit jiwa, sampai saat ini masih dianggap sebagai penyakit yang
memalukan, menjadi aib bagi si penderita dan keluarganya.
Masyarakat kita menyebut penyakit jiwa pada tingkat yang kronis
seperti hilang ingatan, dengan sebutan yang sangat kasar seperti:
gila, sinting atau otak miring (OTM). Istilah gila menurut seorang
psikolog sudah tidak dipakai lagi dalam dunia psikologi. serta
sebutan-sebutan kasar lainnya.
26
orang sakit jiwa yang berkeliaran di jalanan. Padahal gangguan jiwa
bisa dialami oleh siapa saja, baik disadari ataupun tidak. Orang yang
tampaknya sehat secara fisik pun bukan tidak mungkin sebenarnya
menderita gangguan jiwa dengan kadar yang ringan.
Sebenarnya apa sih bedanya orang yang sakit jiwa dengan orang
yang sakit fisik? Sama-sama menderita sebenarnya! Bahkan derita
jiwa jauh lebih berat dan menyiksa dibanding derita fisik yang paling
berat sekalipun.
Lalu adakah alasan yang logis dan rasional untuk merasa malu
karena seseorang atau anggota keluarganya menderita kelainan jiwa?
Sama sekali tidak ada! Tidak ada alasan untuk merasa malu karena
menderita gangguan jiwa, ini hanya masalah persepsi.
27
Suatu malam saat kencan, seorang gadis bercerita pada sang pacar.
―A, tadi pagi, waktu aku pulang sekolah naik angkot, aku duduk
berhadapan dengan seorang ibu, tetangga Aa.‖
―Siapa ya? Kamu tahu namanya?‖ Tanya sang pacar, sebut saja
namanya Dedi.
―Oh, ibu itu. Ya, ya, Aku kenal orangnya. Emang ada kejadian apa di
mobil angkot tadi,‖ tanya Dedi makin penasaran.
―Ya, aku janji gak akan marah. Cepet ceritain dong kejadiannya!‖
―Oh gitu ya. Terus perasaan kamu gimana ketika denger cerita itu?‖
Tanya Dedi. Matanya menatap tajam mata Marni.
―Nggak enak sih dengernya. Maksudku, aku nggak rela ada orang
yang ngomongin masa lalu Aa, kayak gitu ditempat umum,‖ jawab
Marni.
―Makasih ya, atas simpati kamu. Terima kasih juga kamu mau
menerima aku apa adanya dan nggak terpengaruh oleh omongan
negatif orang lain.‖
28
―Emang Aa, gak malu atau marah klo ada yang ngomongin kayak
gitu?‖ Tanya Marni.
―Ngapain mesti malu atau marah, apa yang dia omongin benar kok!‖
jawab Dedi tegas. ―Aku sudah membuka diri, tak ada yang
dirahasiakan dari diriku, termasuk masa laluku. Apa yang aku
ceritakan pada kamu, itulah diriku yang sebenarnya, tak ada yang
aku tutupi. Alhamdulillah klo kamu mau nerima aku apa adanya. Klo
nggak, gak masalah bagiku, aku merasa nyaman dan mencintai
diriku apa adanya.
29
mendikte kita. Kita mempunyai kekuasaan dan kendali penuh untuk
menentukan sikap dan tindakan terbaik yang akan kita lakukan.
Apa pun yang terjadi dengan diri kita dan di sekitar kita, roda
kehidupan akan terus berputar. Kita tak bisa menyia-nyiakan waktu
berharga yang kita miliki hanya untuk memikirkan sikap negatif
orang lain kepada kita. Kita tak bisa buang-buang energi hanya untuk
menanggapi perlakuan negatif mereka.
Lebih baik kita isi hari-hari kita dengan aktifitas-aktifitas kreatif yang
akan memberi nilai tambah terhadap hidup kita. Nilai tambah yang
akan membuat diri dan kehidupan kita lebih bermakna bagi diri
sendiri dan orang lain.
30
Ketika sesuatu yang tak anda fahami menimpa anda, apakah anda
bertanya-tanya pada diri-sendiri? ―Apa yang terjadi dengan diri saya?
Mengapa ini terjadi pada saya? Apa penyebab semua ini?‖
Itu pula yang terjadi pada saya beberapa tahun yang lalu, ketika
gangguan jiwa mulai saya rasakan. Saya bertanya-tanya pada diri-
sendiri. Beberapa pertanyaan terjawab, beberapa yang lainnya belum
terjawab tuntas.
Ada dua pertanyaan tentang gangguan bipolar yang sampai saat ini
belum terjawab tuntas.
Sampai saat ini saya belum menemukan jawaban yang pasti dan bisa
31
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
Anda punya jawaban atas pertanyaan di atas? Atau anda juga punya
pertanyaan yang belum terjawab? Mari kita sama-sama cari
jawabannya.
32
Dulu waktu bipolar, dideteksi dengan bipolar apa? Apakah
pernah di rawat di dokter? Apakah pernah relapse?
Bagaimana mas Tarjum, saya juga ingin sembuh seperti anda?
AN :
Dulu waktu bipolar, dideteksi dengan bipolar apa? Apakah pernah di
rawat di dokter? Apakah pernah relapse? Bagaimana mas Tarjum,
saya juga ingin sembuh seperti anda.
Tarjum :
Segala hal tentang bipolar yang saya alami dan artikel-artikel bipolar
bisa anda baca di blog saya : curhatkita.blogspot.com.
AN :
Apakah mas Tarjum pernah sampai di rawat di rumah sakit? karena
dari tulisannya tidak pernah sampai di rawat, dan bisa dibilang
gangguan ringan? karena tanpa diagnosa dan analisis dari symptom-
sympton yang ada.
33
sendiri tidak bisa membedakan mana fase mania dan mana fase
depresi.
Saya bukan pendukung yang minum obat. Tapi selama belum ada
alternatif yang bisa membuat kita dapat bekerja, tidak ada salahnya
meminum obat. Karena mania itu akan dasyat dampaknya.
Tarjum :
Bipolar yang saya alami mungkin tipe II, tapi ini tidak mutlak kadang
bisa berubah menjadi tipe I.
―Setahu saya, yang bisa menilai kita itu bipolar itu adalah orang dari
luar dengan perubahan prilaku. kalau kita sendiri yang mengalami
dan merasa rasa. akan sulit dijawab, karena penderita bipolar itu
sendiri tidak bisa membedakan mana fase mania dan mana fase
depressi.‖
34
komunikasi langsung dengan pengidap bipolar yang lain.
Saya tahu bahwa saya mengalami bipolar dari buku-buku dan artikel
yang saya baca, lalu saya cocokan dengan gejala-gejala fisik dan
psikis yang saya rasakan. Dari sana saya mengambil kesimpulan
bahwa saya mengalami bipolar. Dan itu tidak saya ragukan,
berdasarkan pemahaman dan pengetahuan saya tentang bipolar.
Saya sembuh dari bipolar dengan terapi alami tanpa obat. Tentu saja
ini belum tentu cocok untuk setiap orang. Tapi ini bisa jadi alternatif
pengobatan yang bisa dicoba. Saya selalu menganjurkan mereka
yang mengalami bipolar untuk konsultasi dengan psikiater dan
mengikuti petunjuknya, terapi apa yang harus dijalani, termasuk
menggunakan obat bila perlu.
Bukan tak mungkin jika saya dulu konsultasi dengan psikiater dan
menggunakan obat, saya bisa pulih lebih cepat.
AN :
Mas tarjum, menurut mas obat-obatan itu fungsinya untuk apa?
Kenapa perlu obat? Apa yang sebenarnya terjadi? Maaf saya agak
35
kritis karena saya ingin belajar mengatasinya. Adakah orang lain
yang berhasil menerapkannya setelah membaca e-book mas Tarjum?
Tarjum :
Soal obat saya tak tahu banyak. tapi menurut beberapa penelitian
untuk menyetabilkan mood pada bipolar.
36
Dari beberapa literatur yang saya baca dan dari pernyataan beberapa
orang teman yang mengalami dua jenis gangguan kejiwaan ini
menyatakan bahwa Skizofrenia (terutama) dan gangguan bipolar
tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol.
Mengapa?
37
Dasar keyakinan saya adalah firman Tuhan, bahwa semua penyakit
ada obatnya kecuali satu yang tak ada obatnya, mati! Ini mungkin
dianggap berlebihan, sesuatu yang ilmiah dikait-kaitkan dengan
firman Tuhan.
Firman Tuhan adalah suatu kebenaran absolut yang tak bisa dibantah,
walaupun kadang kita berpikir itu di luar jangkauan nalar. Hanya
karena keterbatasan ilmu, pengetahuan dan kemampuan yang kita
miliki, obat dari beberapa penyakit sampai saat ini belum ditemukan
termasuk obat untuk skizofrenia dan bipolar.
Belum ditemukan bukan berarti tak ada obatnya atau tidak bisa
disembuhkan. Artinya, ada harapan suatu saat nanti akan ditemukan
obat atau metode terapi yag bisa menyembuhkan skizofrenia dan
gangguan bipolar.
Ya, ini mungkin hanya soal kata dan kalimat, tapi bukankah dibalik
kata dan kalimat ada makna yang terkandung. Kadang makna dari
sebuah kata atau sebaris kalimat bisa sangat luas dan dalam.
Weh, kok seperti ahli bahasa aja ya? Nggak juga, saya hanya
mencoba memahami sebuah kalimat yang selama ini memang masih
menjadi pertanyaan bagi saya pribadi.
38
Berikut pendapat beberapa orang teman mengenai hal ini?
Ado :
Ini soal kebijaksanaan kita Mas Tarjum. Bukan soal penafsiran kata
saja. Setiap kata yang kita ucapkan konsekuensinya seperti pedang
bermata dua.
Yang satu bisa memberi semangat dan harapan bagi penderita untuk
sembuh. Namun memang ada kondisi penderita yang begitu
kompleks dan metabolisme tubuhnya tidak dapat merespon obat
meski pada dosis tertinggi sekalipun. Pada mereka yang kondisi
seperti ini saya kadang merasa lemas dan nggak bisa berkomentar
apa2. Bila pada penyakit lainnya ada kondisi2 stadium yg sulit
ditolong lagi, mungkin seperti itu kondisi mereka2, ODS yang kurang
beruntung. Karena itu saya tidak ingin memberikan harapan kosong,
yang saya takut malah membuat hati mereka patah suatu saat :(
Alboin B.P, SE :
Saya setuju bahwa kalimat : Tidak bisa disembuhkan kurang tepat,
karena seolah-olah sudah menghukum si penderita. Abadi, permanen.
39
Kadang suatu penyakit yang di katagorikan oleh Dokter "tidak bisa
sembuh" ternyata bisa sembuh di luar nalar manusia. Itulah namanya
Kehendak Tuhan yang maha kuasa, juga kadang dapat tersembuhkan
oleh pengobatan tradisional. Di sinilah perlunya kita curhat dan saling
membagi pengalaman
Tarjum :
@Ado,
Makasih atas sharing pemikiran dan pemahamannya. Derita
psikologis emang kompleks pada setiap individu. Sesuatu yang cocok
untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lain. Namun, sekecil
apa pun, selalu ada harapan. Harapan itulah yang bisa membuat kita
bertahan dan terus berjuang.
@Alboin,
Karena keterbatasan manusia, beberapa penyakit sampai saat ini
belum ditemukan formula penyembuhannya. Namun kuasa Tuhan
kadang diluar jangkauan nalar manusia. Saya percaya tak ada yang
tak mungkin bagi-Nya. Tugas kita hanya ikhtiar maksimal dan tak
berputus asa mengharap karunia dan kuasanya.
Anonim :
Benarkah skizofrenia belum dapat disembuhkan??
menurut psikiater skizofrenia dapat disembuhkan, asalkan minum
obat secara teratur dlm jangka waktu tertentu. benarkah itu?
sejak 1 bulan terakhir kita melihat sikap dia mulai agak aneh. 2
40
minggu lalu kita meminta dia utk kembali ke dokter dan minum obat,
tp dia menolak. minggu lalu mulai kelihatan secara jelas, kalau dia
kumat lagi. dia menjawab pertanyaan kita secara kasar & emosinya
tinggi. isi pembicaraannya mulai ngawur. awal minggu ini kita mau
bawa dia secara paksa ke dokter, tp dokternya minggu depan baru
mulai praktek lagi.
Bulan Juli dia dibawa secara paksa oleh tim dr RSJ dg cara "dikroyok"
oleh lebih dr 5 org. Kita lihatnya ga tega, saudara kita "dikroyok" di
depan mata kita.. Adakah cara lain yg lebih "manusiawi"?
Tarjum :
Cara persuasif memang yang terbaik untuk mengajak si penderita
menjalani pengobatan. Namun dalam kondisi tertentu mungkin hal
itu sulit dilakukan dan kadang harus menggunakan cara-cara yang
terkesan kurang manusiawi.
41
Judul di atas dikutip dari judul topik diskusi di sebuah grup facebook
yang saya ikuti.
Tiga orang yang terlibat dalam diskusi ini adalah : saya, YR dan NA.
Nama dua orang peserta diskusi saya samarkan untuk menjaga
privasi.
YR :
Saya pernah membaca ada penyandang bipolar yang bisa mengontrol
tanpa minum obat. Jadi saya putuskan untuk tidak meminum obat
dari psikiater saya. Pada saat saya mania saya lebih banyak
beraktifitas dan pada saat depresi saya juga mamaksakan beraktifitas.
Sangat berat pada saat depresi bila kita beraktifitas; kepala dan
tangan sakit, badan terasa lelah sekali. Tapi tetap saya paksakan.
Apa ada penyandang lain yang memilih seperti saya. Mohon infonya.
Tarjum :
Saya pengidap bipolar yang atas izin Allah bisa sembuh tanpa pernah
mengkonsumsi obat. Saya hanya mengandalkan terapi fisik
(terutama), psikis, sosial dan spiritual.
42
Klo mau anda juga bisa mendownload e-book tentang pengalaman
saya selama bergelut dengan bipolar. semoga membantu.
YR :
Tarjum Sahmad, makasih banget infonya. Saya jadi sangat
termotivasi dengan tahu kalau mas Tarjum bisa sembuh tanpa obat-
obatan. Saya memang memutuskan untuk beraktifitas. hanya saja
saya agak kuatir, apa dengan beraktifitas yang menyenangkan itu
kita bisa sembuh dari bipolar. Tapi setelah saya tahu mas Tarjum bisa,
saya pun optimis.
NA :
Mas Tarjum tahu udah sembuh dari bipolar itu dari mana? Apakah
pernah diadakan riset atau penelitian, atau claim sepihak? Boleh tahu
tolok ukurnya apa mas Tarjum?
Tarjum :
Mas NA, berikut penjelasan saya atas pertanyaan anda :
43
Dua minggu manik seminggu depresi atau seminggu manik seminggu
depresi. Kondisi ini berlangsung sekitar dua tahun.
Tentu saja, siklus manik dan depresi tersebut tidak hilang sama sekali.
Kadang pada saat-saat tertentu muncul gejala-gejala depresi atau
manik. Namun intensitas tekanannya tidak terlalu kuat dan bisa saya
kendalikan.
YR :
2 minggu belakangan ini saya dalam periode depresi berat. takut
melihat matahari bahkan tidak beraktifitas. Tapi kemudian saya bawa
lari ke agama. Berserah pada Allah. Solat lima waktu. Bangun lebih
44
awal untuk solat tahajud dan solat hajat. Alhamdullillah suasana hati
saya barbeda dari yang pernah saya rasakan. Seperti tidak ada lagi
manik dan tidak ada lagi depresi. insyaallah.
Saya jadi bertanya apakah ini yang dinamakan normal? Semoga saja.
Karena ini sangat aneh buat saya, yang saya rasakan seperti datar,
mungkin tenang. Entah, saya tidak tahu apa artinya. Apa mas Tarjum
bisa jelaskan sama saya?
Tarjum :
Aktifitas Religi dan Penyembuhan Bipolar.
Kalau aktifitas religi seperti sholat tahajud dan sholat hajat membuat
mood anda stabil, lakukan itu secara kontinyu dan konsisten.
Bukankah dalam Islam ibadah yang diamalkan secara dawam ( rutin)
lebih utama dibanding yang hanya diamalkan sesekali?
Episode manik atau depresif bisa datang kapan saja tanpa bisa
diduga. Namun dengan aktifitas spiritual yang inten mungkin secara
bertahap bisa menetralisir dan menstabilkan perubahan mood. Lebih
bagus jika aktifitas spiritual diberengi dengan aktifitas fisik dan sosial.
NA :
Alhamdullillah kalo yang saya rasakan ini adalah tanda tanda
45
pemulihan... makasih infonya mas. Bener-bener membantu saya
termotivasi untuk bisa sembuh tanpa obat...
mohon doanya juga.....
Tarjum :
Semoga Allah memberi petunjuk dan jalan kesembuhan untuk anda.
Jangan pernah ragu, tak ada yang mustahil bagi Allah atas apa yang
dikendaki-Nya. Termasuk kesembuhan anda.
46
Saya tertarik dengan tulisan yang cukup menyentak di sebuah blog
populer yang ditulis seorang jurnalis dan blogger senior, Ndoro
Kakung.
Tubuh memang tak bisa dibiarkan terkulai seperti baju lusuh. Tubuh
seorang atlet ibarat busur yang direntang sebelum sebuah
performance ditembakkan.
Tubuh juga misteri. Banyak hal bisa terjadi pada saat yang
menentukan tiba. Latihan berbulan-bulan pada dasarnya adalah
untuk mengatur pelbagai hal yang mungkin itu ke dalam suatu tertib.
47
Dan pertandingan, adalah ujian terpuncak untuk mengalahkan misteri
itu.
Itulah yang umumnya tak terlihat oleh para penonton, ketika seorang
atlet bertanding. Memang ada lawan, tapi pada akhirnya lawan
terutama ada dalam diri sendiri. Jantung yang seperti digenjot kaki
setan itu bukan milik jutaan orang. Juga ketegangan, juga
kecemasan, sebenarnya tak dapat dibagi-bagi.
Lalu, apa kaitannya antara atlet seperti yang dibahas dalam tulisan di
atas dengan ODB? Biar nggak penasaran, silakan simak tulisan ini
sampai selesai.
48
yang tarasa sangat berat, namun sang pelatih memintanya terus
mengangkat sampai hitungan tertentu kerena sang pelatih tahu dia
bisa. Sang atlet hanya merasa tidak akan kuat. Dan ternyata dia kuat.
Kadang kita berpikir, sudah tak kuat lagi dengan beban psikologis
yang terasa sangat berat. Namun ketika kita bertahan dengan segala
daya, ternyata kita bisa melewatinya.
Seorang atlet bukan melulu melatih kekuatan fisik dan melatih teknik
permainannya, meraka juga melatih kekuatan mentalnya. Mengapa?
Karena saat bertanding seorang atlet tidak cukup hanya
mengandalkan kekuatan fisik dan penguasaan teknik semata, tapi
harus bisa mengendalikan kecemasan dan ketegangan mentalnya.
Pada situasi tertentu bahkan kekuatan mental lebih penting dibanding
kekuatan fisik.
49
Apakah kerja keras kita secara fisik, mental dan sosial bisa menjamin
pemulihan problem psikologis? Belum tentu! Tapi kalaupun kita
belum mencapai pemulihan kondisi mental seperti yang diharapkan,
paling tidak kita sudah melangkah mendekati tujuan.
Sebaliknya jika kita tak pernah bergerak, hanya berdiam diri dan
meratapi nasib, mengharap datangnya keajaiban, kita tak akan
pernah mencapai apa pun.
50
Tulisan ini dipicu oleh pernyataan unik dan menarik Robi Krucil di
status facebooknya.
51
mencari laki-laki indonesia, karena si om Denmark yang satu itu
katanya seh ga mau nikah ma saya...hahahahaha...‖
Tapi, Islandria juga mengakui, ―Ada kalanya saya juga egois, lelah,
bingung, putus asa, atau malah ingin menyerah, tapi saya setuju
dengan mas Robi untuk bagian yang menyebutkan bahwa niat si
ODMK itu sendiri untuk sembuh sangat penting. Jangan pernah
mencintai bipolar yang menolak untuk berobat atau malah tidak ingin
sembuh... itu saja. Dan saya bersyukur, Arie Dabo sangat kooperatif
dalam menjalani pengobatannya....Lucky Me....‖
Anik, wanti-wanti kepada para bipolar lover, ―Jangan ngarep, kalo elo
emang cinta, ya beri saja segala yg dia butuhkan; cinta, perhatian
dan jangan pernah sekali-kali berharap untuk mendapatkan balasan.
Kalau tidak siap seperti itu, mending pensiun dini deh. Cari yang lain.
Nah, kalau bersedia mengoreksi hati sewaktu-waktu, artinya harus
siap dengan segala konsekwensi ketika si bipolar ini udah menya-
menye nggak jelas membagi kapling hatinya, atau tiba-tiba marah
nggak jelas padahal kesel ke siapa, tapi marahnya ke orang yang
paling dekat dengannya. Sakit pasti, tapi ya harus dimaklumi. Kan
udah tahu bipolar mempunyai kemungkinan untuk berbuat seperti
itu‖
52
Dabo)?‖
53
pasangannya. Seperti kata sebuah iklan ―Perempuan mudah bosan‖
(maaf bukan memojokan perempuan..:D..). Perempuan juga suka
tantangan. Seorang bipolar akan sangat menarik dimata perempuan
karena dia beda dari pria kebanyakan. Kata seorang pakar
relationship, perempuan bukan ingin diperlakukan sepesial, tapi dia
ingin menjadi spesial. Perempuan yang menjalin hubungan dengan
seorang bipolar adalah perempuan sepesial.
Saya Bipolar ekstrem Mas, dan saya ingin sembuh. Tapi untuk
sementara, saya harus mengakui bahwa untuk diri saya, saat ini saya
tidak bisa hidup berpasangan tanpa menyakiti pasangan saya.‖
54
―Saya ngerti apa yang Mas Robi Krucil rasakan saat ini walaupun
tidak sepenuhnya. Saya aja yang kategori bipolar ringan sempat
psimis, bisakah saya menikah dan punya keluarga dengan kondisi
mental yang labil? Yang kadang untuk mengurus diri sendiri aja gak
bisa?
Begitu saya mendekati seorang gadis, beberapa gadis lain yang saya
kenal mencoba mendekati saya, bahkan ada yang cukup agresif,
menyatakan cintanya lebih dulu. Artinya seorang bipolar dengan
segala kekurangannya (saya lebih suka menyebutnya keunikan)
sebenarnya punya daya tarik tersendiri di mata wanita.
55
Robi Krucil juga membalas komentar saya tentang keunikan dan
kelebihan seorang bipolar, ― Mas Tarjum, siapa bilang bipolar tidak
punya fans Mas? Coba tanya sama Mas Arie Dabo, dia punya deretan
fans yang bejibun sampe mbak'e Is (Islandria maksudnya) megap-
megap... :D
Saya juga begitu.... Bipolar punya daya tarik tersendiri untuk wanita
terutama pada saat mereka manik. Tapi untuk masalah bertahan...
itu lain soal. Karena itulah masalah cinta bagi seorang bipolar sangat
rumit.‖
Memang sih gak bisa di pungkiri, kadang rasa malas atau rasa pingin
marah-marah masih ada. Akhirnya aku sekarang berusaha pingin
menjadi seorang ibu yang baik bagi anakku. Itulah motivasi terbesar
aku pingin sembuh dari bipolar.‖
56
lain agar tak saling melempar lara.‖
Itulah tulisan tentang cinta seorang bipolar yang saya kutip dari
status facebook Robi Krucil. Semoga tulisan ini bermanfaat, bisa
memberi pemahaman dan inspirasi.
57
Suatu sore saya melihat dengan rasa kasihan yang mendalam, ibu
saya yang baru pulang dari kebun.
Rasa kasihan itu begitu kuatnya sampai tak terasa air mata menetes
membasahi pipi.
Rasa kasihan yang berbeda dari rasa kasihan yang saya rasakan
dalam kondisi normal. Sehari-hari dalam kindisi normal saya biasa
melihat ibu pulang dari kebun dengan kondisi seperti di atas, ada
rasa kasihan tapi rasa kasihan yang wajar, tidak semendalam seperti
ketika depresi datang.
Dr. Windi Dryden dan Jack Gordon dalam bukunya ―Berpikir positif
untuk kebahagiaan hidup‖, bahkan menyebut, rasa kasihan diri
atau kasihan orang lain sebagai „biang kerok‟ penyebab
gangguan kejiwaan.
58
Jika perasaan itu muncul secepatnya buang jauh-jauh. Jika perasaan
itu tak hilang juga atau malah terasa semakin kuat, segera konsultasi
ke psikolog atau psikiater untuk mengetahui kondisi kejiwaan anda
yang sebenarnya. Nggak usah ragu atau malu, ke Psikolog atau
Psikiater kan belum tentu sakit jiwa.
59
Saya yakin judul artikel ini akan mengundang kontroversi.
Mohon dibaca artikel ini sampai selesai agar tidak salah faham. Begini
maksud saya.
Jika saat ini kita masih menganggap bahwa Gangguan Bipolar dan
Skizofrenia belum bisa disembuhkan dan hanya bisa dikontrol.,
bagaimana kalau kita berpikir positif dan optimis bahwa beberapa
tahun ke depan, kedua jenis gangguan jiwa yang tergolong kronis ini
bisa disembuhkan atau dipulihkan secara total.
60
Tujuan yang Jelas dan Spesifik
Para motivator dan pelatih sukses mengatakan, jika kita ingin sukses
di bidang apa pun, pertama-tama kita harus punya tujuan yang jelas
dan spesifik.
Tapi, seperti yang saya jelaskan di atas, banyak hal yang dulu
dianggap mustahil, saat ini sudah terwujud menjadi kenyataan.
61
Skizofrenia, sangat mungkin apa yang saat ini dianggap mustahil,
suatu saat nanti bisa diwujudkan menjadi kenyataan.
Jika suatu saat formula itu ditemukan, kita berharap bukan hanya
dunia kesehatan jiwa yang akan menjadi terang benderang, namun
akan memicu penemuan-penemuan besar lain yang akan mengubah
dunia.
Karena yang sedang kita pelajari dan kita teliti saat ini bukan sebuah
alat atau benda. Tetapi sesuatu yang tak ternilai, yaitu jiwa manusia,
inti dari kehidupan di dunia ini.
Puisi Bipolar
62
Pria ini punya cara yang unik untuk mendefinisikan dan menceritakan
pengalaman bipolarnya.
Bipolar! Oh Bipolar!
Bipolar! Oh bipolar
Setahuku kau bukan penyakit menular!
Namun ada saat kumerasa emosiku menjalar!
Dan melihat segala sesuatu yang kulihat memudar!
Bipolar! Oh bipolar!
memikirkanmu, dapatkah aku menggunakan nalar?
Tanpa terasa pikiranku berjalan meliuk-liuk seperti ular!
Tak pernah hidupku stabil bagai garis datar!
63
Bipolar! Oh bipolar!
Takkan lagi aku gemetar!
Kukan memelukmu seperti pasangan di atas altar!
Sampai ajalku mengantar!
BAGIAN 3 : CURHATKU
64
Kisah Bipolarku dalam Rangkaian Foto
Waktu kecil aku tergolong anak yang sensitif dan tidak suka konflik.
65
Foto ini dibuat Mei 1989, saat usaiaku 16 tahun. Masih tampak segar,
namun terkesan dingin dan kaku.
Foto ini dibuat Juli 1989, saat aku duduk di kelas 1 (satu) SMA, tepat
saat pikiran dan perasaanku berada dalam tekanan mental berat.
Aku masih ingat, foto ini dibuat sepulang berobat dari seorang mantri
kesehatan langganan keluargaku. Waktu itu aku diantar oleh Bu Le,
karena Ayah dan Ibuku sedang sibuk di sawah.
Aku menderita sakit fisik yang disebabkan oleh beban pikiran yang
berat. Saat depresi (salah satu kutub bipolar) menguasai diri, aku
seperti ditindih dengan beban teramat berat yang membuatku tak
berdaya, tak bisa berbuat apa-apa. Segalanya tampak buruk, kacau
66
dan menakutkan.
Foto ini dibuat Juni 1992, saat aku kelas 3 (tiga) SMA, menjelang
kelulusan. Bandingkan dengan fotoku di atas,
walaupun tanpa senyum wajahku tampak lebih
segar dan ceria.
67
Nah, ini fotoku saat ini. Fotoku dengan istri dan kedua putri kami.
Foto keluarga ini dibuat dalam suasana ceria dan bahagia saat kami
rekreasi ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, beberapa waktu yang
lalu.
Seperti terlihat di foto, aku sudah dikaruniai dua orang putri cantik,
68
buah perkawinanku dengan Linda Mulyanah, istri tercinta yang telah
mendampingiku dengan penuh perhatian, kesetiaan dan kesabaran
menghadapi masa-masa sulit dalam perjalanan hidupku selama 10
tahun lebih.
Putri pertama kami Siti Vania Nur'aida, saat ini duduk di bangku kelas
4 SD. Sedangkan putri kedua kami Siti Khumairah Nurrahmah, yang
menggemaskan dan sedang lucu-lucunya baru berumur 3 tahun.
Ini fotoku bersama Manager dan rekan-rekan kerja di kantor (sampai saat
ini aku masih bekerja di perusahaan ini)
69
mengalami gangguan kejiwaan (bipolar). Sampai saat ini tak ada
sikap negatif dari mereka kepadaku.
DARI suatu padang gembala bisa lahir karya yang cerdas yang tidak
saja berguna bagi penemu karya itu, tetapi juga masyarakat umum.
Tarjum telah membuktikan hal tersebut dan dia keluar sebagai
pemenang pertama Mandom Resolution Award 2004.
70
Pria yang lahir dan tinggal di Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi,
Subang, Jawa Barat, pada 4 Juli 1973, pernah mengalami depresi
berat ketika masih duduk di bangku SMP sekitar 15 tahun silam. Dia
tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi penyakitnya itu. Dia
mendapat kendala tidak saja karena tidak punya biaya, tetapi juga
tidak mengenal dunia psikologi untuk mengatasi apa yang sedang
dideritanya.
71
Saya orangnya tertutup. Saya tidak pernah curhat kepada orang lain.
Saya menyadari betul kurang gaul," ujarnya.
Kenapa pilih yang itu? "Saya ini 'kan menderita depresi. Dunia itulah
yang saya kenal. Hampir 50 persen artikel yang ada di sini adalah
pengalaman pribadi saya," kata suami dariLinda Mulyanah itu
menjelaskan. Website itulah yang kemudian disertakannya untuk
Mandom Resolution Award 2004.
Juri Terpesona
72
pemenang dengan angka paling tinggi," kata Sarlito.
73
modern bagi orang sekampungnya," kata Sarlito.
Bintang Iklan
74
lama. Mandom tentu tak sekadar Tanco, minyak rambut itu. Mandom
sebenarnya singkatan dari Human & Freedom. Mandom - juga PT
Mandom Indonesia TBK - menjadikan human & freedom (manusia
dan kebebasannya) bagi karyawannya untuk bekerja dan berkarya
secara kreatif.
Seperti Tarjum (30). Ayah satu anak ini berhasil memenuhi resolusi
yang ia tetapkan tahun ini; yakni membuat situs kejiwaan dan
kesehatan mental. Ia memulainya pada akhir tahun 2003 dengan 20
halaman, dan menjadi 75 halaman saat ini. "Saya menggunakan
nama anak dan istri saya," ujar Tarjum, menjelaskan apa arti
sivalintar dalam situs www.sivalintar.tk.
75
Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, setelah
dengan perjuangan keras berhasil menyelesaikan SMA-nya. "Saya
pernah menderita gangguan kejiwaan. Mungkin sekarang bisa disebut
sebagai gangguan bipolar atau manik depressive," ujarnya. Nada
suaranya tegas.
Dari 10 resolusi yang terpilih dari ribuan calon yang masuk, dewan
juri menetapkan Tarjum sebagai salah satu penerima penghargaan
itu. Baik Sarlito maupun Tika Bisono menilai upaya Tarjum yang luar
biasa, dengan sumber daya yang seadanya. Keinginan Tarjum sangat
kuat untuk membantu orang lain memupuk optimisme dalam hidup.
Nilai tertinggi dalam kriteria inilah yang mengantarkan Tarjum
sebagai salah satu peraih Mandom Resolution Award 2004.
76
pada Tarjum.
"Tapi bukan berarti tidak dapat diatasi, hanya mungkin kita belum
menemukan jalan keluarnya. Saya berharap yang saya paparkan
dalam situs ini dapat membantu seseorang mengenali dirinya,
mengenali masalah kejiwaannya, membantu menemukan jalan keluar,
dan mudah-mudahan dapat membantu menyelesaikan masalahnya,"
lanjut Tarjum.
77
"Ayah saya katanya dulu juga begitu," ungkap Tarjum.
78
Saya Tak Malu Pernah Mengidap Gangguan Jiwa!
Beberapa orang yang curhat via email atau telepon mengaku baru
pertama kali menceritakan masalah kejiwaanya. Mereka meminta
curhatnya dirahasiakan karena malu jika masalahnya diketahui
keluarga atau teman-teman dekatnya.
79
Tulisan-tulisan saya di blog, situs pribadi, situs jurnalisme warga atau
situs komunitas juga menggunakan nama asli. Pengalaman pribadi
saya selama bergelut dengan gangguan bipolar bukan hanya saya
ceritakan secara detail di situs dan blog pribadi, tapi saya ceritakan
juga di situs lain.
Tapi bagi saya itu tak masalah, positif atau negatif pendapat mereka
itu sepenuhnya hak mereka. Yang penting saya bisa membagikan
pengalaman dan pemahaman saya tentang gangguan jiwa kepada
mereka.
Selain nama dan identitas asli. saya juga menggunakan foto-foto asli
untuk foto profil saya di situs pribadi, blog, account email, facebook,
twitter dan situs-situs member lainnya.
Bukan hanya di dunia maya, di dunia nyata pun saya tak merasa
malu atau risih untuk menceritakan pengalaman psikologis saya
kepada keluarga, kerabat, teman, sahabat, tetangga, rekan kerja dan
kepada orang-orang yang saya kenal.
80
Hanya saja kebanyakan dari mereka tak begitu faham apa dan
bagaimana sebenarnya gangguan bipolar. Kalau diantara mereka ada
yang bertanya tentang bipolar, saya ceritakan sejelasnya apa yang
saya tahu tentang bipolar.
Kampanye ini saya mulai dari diri saya sendiri, orang-orang terdekat,
lingkungan terdekat, lalu melangkah ke lingkungan yang lebih luas.
Saya berharap suatu saat nanti tak ada lagi stigma negatif terhadap
penderita gangguan jiwa, sehingga orang-orang tak merasa malu lagi
mengakui dan mengatakan bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.
Suatu hari nanti saya berharap akan sering mendengar dialog-dialog
seperti ini :
81
Alangkah indahnya hidup ini, jika suatu hari nanti tak ada lagi stigma
negatif terhadap penderita gangguan jiwa. Sehingga orang-orang
yang mengalami problem psikologis merasa nyaman berada di
lingkungan keluarga, lingkungan kerja, di tengah-tengah masyarakat
dan dimana pun dia berada.
82
Seseorang Menuduh Saya Penipu dan Menyesatkan?
Beberapa waktu yang lalu, saat membuka inbox email, saya lihat ada
seorang pengunjung blog yang memberi komentar pada artikel blog
berjudul ―E-Book Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah‖
(Sekarang sudah menjadi buku cetak).
Juga menjual buku anda yang menurut saya sangat mahal, tidak
berkualitas dan isinya mungkin tidak ada bobotnya dan
misleading/menyesatkan. BP adalah penyakit kelainan otak YANG
TIDAK BISA DISEMBUHKAN, TETAPI BISA DIKONTROL.
83
Bukan kali ini saja saya mendapat tuduhan negatif. Saya pernah
dituduh ―cari sensasi‖ di sebuah millis dan dituduh ―narsis‖ di sebuah
situs jurnalisme warga. Saya anggap semua itu hal yang wajar dan
biasa di dunia maya.
Tapi sekali lagi, itu hak setiap orang untuk berkomentar dan
mengemukakan pendapat dan saya tak bisa memaksa siapa pun
untuk melakukan seperti yang saya inginkan.
Inti dari tuduhan sang ―anonym‖ ini sebenarnya ada tiga poin :
84
Saya juga pernah berbicara dengan Prof. Sarlito Wirawan Sarwono
dalam suatu kesempatan dan beliau juga membaca cerita dan tulisan
saya di website. Beliau mengamini bahwa apa yang saya alami
memang gangguan bipolar atau manik depresif.
Mengapa harga e-book lebih mahal dari harga buku cetak? Menurut
seorang penulis e-book terkemuka, Cosa Aranda, karena e-book lebih
rawan pembajakan dibanding buku cetak.
Ketiga, saya tak merasa diri hebat, mengaku ahli apalagi ―orang
sakti‖, sama sekali tidak!
Perlu saya tegaskan di sini, saya tidak pernah dan tidak bermaksud
menipu atau menyesatkan siapa pun! Apa yang saya tulis di blog
berdasarkan pengalaman pribadi dan dari pengetahuan yang saya
peroleh dari berbagai sumber yang terpercaya.
Apa pun pendapat sang ―Anonym‖ atau siapa pun, saya hargai dan
saya ucapkan terima kasih. Anda sekalian telah mengingatkan saya,
bahwa setiap tulisan yang lahir dari pengalaman, pemikiran,
85
pengetahuan harus bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya
kepada publik.
Saya sadar sepenuhnya bahwa saya akan banyak berbuat salah dan
khilaf. Saya sangat membutuhkan saran, masukan, kritik dan koreksi
dari anda sekalian.
Saya mohon maaf jika diantara anda sekalian ada yang merasa
kurang berkenan dengan tulisan-tulisan saya di blog, e-book maupun
buku.
86
Apakah Sebuah „Mukjizat‟ Bisa Pulih dari Gangguan
Bipolar?
Dia mengaku sebagai penderita bipolar. Menurut dia, bipolar tak bisa
disembuhkan, tapi bisa dikontrol. Benarkah bipolar tak bisa
disembuhkan?
87
Saya lebih suka menyebutnya ‗anugerah‘ Tuhan.
Namun, anugerah Tuhan tak turun begitu saja dari langit. Apa pun
yang terjadi di dunia ini ada sebab dan akibatnya. Kesembuhan dari
suatu panyakit adalah akibat dari sebuah usaha pengobatan yang
kontinyu dan konsisten.
Semua terapi itu saya jalankan dalam satu kesatuan, bukan sendiri-
sendiri. Saat melakukan terapi fisik, secara langsung atau tidak
langsung saya juga sebenarnya melakukan terapi psikis, sosial dan
spiritual sekaligus.
Terapi itu saya jalankan bukan hanya dalam satu waktu tertentu saja,
tidak juga hanya dilakukan kadang-kadang, tapi dilakukan terus-
menerus, konsisten dan kontinyu.
Saya tak bisa menjelaskan dengan pasti berapa lama proses terapi
itu berlangsung. Tapi yang saya ingat dan rasakan, proses terapi itu
berlangsung tak kurang dari satu tahun. Selebihnya, proses
pemulihan sampai saya benar-benar pulih dari gangguan bipolar
sekitar satu tahun lebih.
88
Saya merasa seperti sedang menjalani aktifitas sehari-hari yang biasa
saya lakukan. Mengapa demikian? Karena saya senang menjalaninya.
Apa yang saya jalani adalah aktifitas yang sangat saya sukai dan saya
menjalaninya dengan penuh antusias.
Tapi bukan berarti apa yang saya jalani tanpa kendala. Kadang saya
merasakan saat-saat ketika rasa tertekan, rasa khawatir dan cemas
muncul kembali. Perasaan seperti ini biasanya muncul ketika saya
mengalami masalah cukup berat yang menekan mental.
Kadang saya berpikir, mungkin tak akan bisa benar-benar pulih dari
derita psikologis itu. Namun, banyak hal yang membuat saya terus
berusaha dengan segala cara untuk meraih pemulihan. Salah satu
diantaranya adalah karena saya punya ―Impian‖ yang ingin saya
wujudkan.
89
Apakah Saya Sedang Dalam Kondisi Manik?
Saya merasa lebih percaya diri, lebih kreatif, lebih semangat, lebih
optimis, lebih berani dan lebih bahagia. Saya merasa seperti
menemukan kembali jati diri saya yang sesungguhnya.
Kondisi ini saya rasakan sejak Januari 2011 yang lalu. Luapan
semangat dan gairah yang luar biasa ini, belum pernah saya rasakan
sebelumnya.
Saya sempat berpikir negatif, apakah yang saya rasakan ini kondisi
normal atau saya sedang dalam kondisi manik?
Agar anda bisa memahami apa yang saya rasakan saat ini, berikut
akan saya paparkan sekilas, kronologi kondisi kejiwaan saya sejak
pulih dari gangguan bipolar.
90
Saya memang merasa sudah pulih dari ganggaun bipolar. Itulah
keyakinan saya, sesuai dengan kondisi psikolgis yang saya rasakan
sejak 18 tahun yang lalu.
Sejak itu saya merasa kondisi kejiawaan saya cukup stabil. Kalaupun
ada perasaan tertekan atau luapan semangat berlebih, masih dalam
batas normal. Keadaan itu hanya berlangsung beberapa saat, lalu
kembali stabil.
91
Itulah sekilas kronologi kondisi kejiwaan saya sejak pulih dari bipolar
sampai saat ini. Intinya saya merasakan kondisi kejiwaan saya sangat
stabil selama waktu tersebut. Kalaupun ada tekanan-tekanan
psikologis, saya bisa mengelola dan mengatasinya.
Apa yang saya rasakan saat ini, luar biasa! Belum pernah saya
rasakan sebelumnya. Terus terang ini membuat saya kaget dan
sempat berpikir negatif, jangan-jangan saya memasuki episode
manik?
Tapi saya berharap, apa yang saya rasakan saat ini bukan manik!
Saya masih mencoba mendindentifikasi dan mempelajari kondisi
psikologis yang saya rasakan saat ini.
Yang saya maksud bukan gairah cinta dalam artian vulgar. Saya
merasakan kembali gairah cinta dan sayang kepada istri tercinta,
seperti yang saya rasakan saat masa pacaran dulu. Bukankah ini luar
biasa?
Hal Ini juga mengejutkan saya! Karena belum pernah saya rasakan
92
gairah cinta seperti ini, kecuali ketika masa pacaran. Sebelumnya
rasa sayang saya pada isteri tercinta biasa-biasa saja. Mungkin
karena kami sudah cukup lama hidup bersama dan sudah dikaruniai
dua orang puteri. Jadi kami berdua sudah merasa seperti sahabat
atau saudara. Kata orang, rasa cinta sudah berubah menjadi rasa
sayang.
Saya berusaha berpikir positif tentang apa yang saya rasakan saat ini.
Saya berharap, apa yang saya rasakan saat ini benar-benar hal yang
baik dan akan terus tumbuh menjadi lebih baik. Semoga hal ini
bukan sebuah episode manik atau kelainan psikologis.
Terlepas dari semua itu, saya bersyukur kepada-Nya atas apa yang
saya rasakan dan saya alami saat ini.
Setiap kejadian tentu ada penyebabnya. Begitu pula apa yang terjadi
pada saya saat ini, bukan sesuatu yang tiba-tiba muncul tanpa sebab.
93
Beberapa kemungkinan penyebabnya akan saya jelaskan pada bagian
berikutnya.
Luapan Semangat dan Gairah yang Saya Rasakan,
Bukan Manik!
Alasan apa yang mendasari keyakinan ini? Jika apa yang saya
rasakan bukan manik atau hypomanik, lalu apa?
Perubahan mood positif yang saya rasakan saat ini, mirip dengan
yang pernah saya rasakan dulu, ketika saya selesai menjalankan
ibadah puasa di bulan suci Rhamadhan. Namun perubahan positif
yang saya rasakan saat ini intensitasnya lebih kuat dari yang pernah
saya rasakan sebelumnya.
Mengapa saya yakin bahwa yang saya rasakan saat ini bukan manik?
Walaupun perubahan mood ini tidak biasa, namun masih dalam batas
yang terkendali. Mood positif yang saya rasakan saat ini bisa saya
arahkan untuk melakukan aktifitas-aktifitas kreatif, dan hasilnya luar
biasa.
94
April 2011, saya tidak merasakan gejala perubahan ke arah depresi.
Kondisi psikologis saya sangat stabil dengan grafik suasana hati
positif yang terus naik.
Itulah hasil analisa kondisi psikologis saya saat ini, sehingga saya
berani menyimpulkan perubahan mood positif yang saya rasakan
bukan manik.
Menerbitkan buku, bagi orang lain mungkin merupakan hal biasa dan
bukan sesuatu yang istimewa. Tapi bagi saya, buku psikomemoar ini
bukan sekedar buku. Buku ini merupakan wujud impian saya, bukti
95
hasil kerja keras saya selama bertahun-tahun. Bukti bahwa saya bisa
melakukan sesuatu yang pada awalnya dianggap sangat sulit, bahkan
tidak mungkin.
Buku ini juga sebagai catatan sejarah perjalanan hidup saya yang
bisa dibaca oleh keluarga saya. Sehingga anak cucu saya nanti bisa
membaca kisah kehidupan saya yang semoga bisa menjadi inspirasi
bagi mereka.
Tak terasa, hampir 3 tahun saya bekerja sebagai Staff HRD di sebuah
perusahaan modal asing. Sejak awal saya sudah merasa nyaman
dengan suasana kerja di perusahaan ini.
Suasana kerjanya pun sangat nyaman dan rileks. Saat jam kerja atau
jam istirahat, teman-teman satu departeman atau departemen lain
suka saling melempar joke-joke yang bisa mengundang senyum dan
tawa lepas. Ini mampu menjalin keakraban diantara rekan kerja.
96
dengan rekan-rekan kerja, terutama dengan rekan kerja yang beda
departemen. Namun, seiring berjalanya waktu, saya semakin dekat
dan akrab dengan meraka. Kemampuan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi pun semakin baik. Kedaan ini membuat saya merasa
nyaman saat jam kerja maupun di luar jam kerja.
97
Puteri kedua kami, Rahma (3 tahun), sudah tidak terlalu merepotkan
ibu dan ayahnya. Rahma sudah tak lagi pipis di tempat tidur. Kalau
mau pipis dia sudah ngerti harus ke kamar mandi. Rahma juga sudah
bisa makan sendiri, tidak harus dikejar-kejar oleh ibunya karena tak
mau makan.
Semua situasi dan kondisi di rumah inilah yang membuat saya lebih
bahagia, lebih tenteram dan nyaman berada di rumah. Saya pun
merasa lebih dekat dan bisa lebih memahami harapan dan keinginan
istri tercinta. Kami juga lebih perhatian satu sama lain.
Sekedar saran untuk para suami, jika ingin istri anda cinta dan
sayang setengah mati kepada anda, jadilah suami yang romantis dan
penuh perhatian. Gak percaya? Silakan dicoba!
98
antusias.
Selain 4 hal di atas, ada satu hal lagi yang telah membuat saya lebih
percaya diri, optimis dan antusias, yaitu kekuatan do‘a. Setiap saat
saya selalu berdo‘a, memohon ampunan, petunjuk dan perlindungan-
Nya.
Bukan hanya do‘a saya pribadi yang di dengar dan dikabulkan Allah.
Mungkin do‘a keluarga terdekat, sahabat, teman dekat dan orang-
orang yang mengenal saya juga dikabulkan.
99
inspirasi dan motivasinya. Semoga Allah membalas budi baik anda
sekalian dengan balasan yang berlipat.
Saya juga bersyukur atas limpahan anugerah yang telah Allah
berikan untuk saya dan orang-orang yang saya cintai saat ini.
Semoga saya bisa menjadi lebih baik dan bisa berbagi lebih banyak
kebaikan kepada orang lain.
100
Berkarya dalam Lingkaran Mania dan Depresi
101
Waktu itu, karena tidak tahu, aku menganggap fase mania yang
penuh energi dan semangat adalah suasana hati yang normal.
Saat fase mania inilah aku bisa melakukan banyak hal termasuk
mencoba beberapa metode terapi yang aku pelajari dari buku,
majalah, surat kabar dan bacaan lainnya.
Sejak kecil sampai setelah lulus SMA aku punya hobi menggambar
dan melukis. Saat berada dalam fase mania itulah biasanya aku suka
menyalurkan hobiku, melukis dan membuat patung.
Dalam suasana hati dan energi yang meluap itu aku bisa membuat
lukisan atau patung yang cukup bagus (menurut penilaianku tentu
saja). Aku bisa duduk berjam-jam dengan penuh konsentrasi tanpa
merasa lelah saat melukis atau membuat patung.
Ide membuat patung dari buah kelapa ini aku dapat ketika melihat
pameran kerajinan di kota kabupaten. Alat yang aku gunakan sebuah
pisau lipat kecil dan garpu yang dimodifikasi untuk membuat efek
bulu kera pada sabut kelapa.
102
Berkarya di Padang Gembala
Aku hanya ingin berdiam diri atau berbaring di tempat tidur. Berharap
waktu berhenti dan hari-hari tak pernah berlalu sampai masa
depresiku berakhir.
103
Sahabat, Tapi juga Musuh Dalam Selimut yang
Lambat Aku Kenali
Mohon tidak salah faham dengan judul dan isi artikel ini yang
mungkin terkesan nyeleneh.
Aku pertama kali kenal dia saat aku baru beranjak remaja.
104
Setelah aku mengenal dia lebih dekat, dia mulai mempengaruhiku
lebih kuat. Saran-sarannya lebih bernada kritikan. Kadang kritikan
negatif yang melemahkanku. Kritikan-kritikan dia semakin tajam.
Tanpa aku sadari, kritikan-kritikan negatifnya mulai mempengaruhiku.
Aku mulai berpikir negatif terhadap diri sendiri. Beberapa pikiran
negatif mulai tertanam di alam bawah sadarku.
Sampai di sini, aku masih belum sadar, siapa dia sebenarnya? Dari
mana dan kapan dia datang dalam kehidupanku? Mengapa dia
mendekati dan mempengaruhiku? Apakah karena aku memang cocok
menjadi temannya dan menjadi bagian dari dirinya? Aku masih belum
menemukan jawabannya.
105
negatifnya dari pikiranku.
Aku mencoba mencari tahu tentang dia dari berbagai sumber yang
bisa kugali. Aku cari informasi tentang dia dari beberapa media cetak
ternama. Barangkali ada berita atau tulisan yang bisa memberi
penjelasan yang memadai tentang siapa dia sesungguhnya.
Walaupun aku belum tahu persis siapa dia, aku tahu, aku harus
melepaskan diri dari pengaruhnya. Aku akui tidak semua
pengaruhnya negatif, ada juga pengaruh positifnya. Namun pengaruh
negatifnya terlampau besar dan membuatku tak nyaman bahkan
sering sangat menyiksa.
Aku mencoba dengan berbagai cara, yang aku tahu dari cerita-cerita
di kelompoknya, untuk melepaskan diri dari belenggunya. Sangat
sulit memang, tapi aku tak mau menyerah kerana aku ingin hidup
tenang tanpa pengaruh negatifnya. Aku percaya ada cara yang belum
kutemukan untuk melepaskan diri darinya.
106
kusenangi. Aku mendapatkan banyak hal positif dari aktivias yang
aku jalani. Aku mulai bisa mengalihkan pikiranku dari pengaruh
negatifnya.
Aku tak membencinya karena ada nilai-nilai positif yang telah dia
berikan padaku. Berkat dia aku bisa lebih mengenal diriku. Berkat dia
juga aku bisa melakukan sesuatu untuk orang lain yang pernah atau
masih berteman dengannya.
Ilustrasi : stoppingthehate.com
107
Harapan „Mantan‟ ODB
Suatu saat nanti orang tak malu lagi mengakui jika dirinya,
keluarganya atau orang-orang terdekatnya mengalami gangguan
kejiwaan. Karena saya pernah merasakan betul setigma negatif itu.
Sampai saat ini pun setigma negatif terhadap penderita gangguan
jiwa itu masih sangat kuat.
108
kepada mereka yang curhat, saya selalu menganjurkan agar mereka
konsultasi kepada psikiater atau psikolog. Terutama kepada mereka
yang problem psikologisnya tergolong berat. Saya sendiri hanya
sekedar memberi saran-saran non-medis dan motivasi.
Karena itu, melalui media blog, facebook, twitter, email dan media on
line lainnya, saya ingin menyebarkan informasi yang lebih jelas dan
proporsional tentang gangguan jiwa termasuk didalamnya profesi
psikiater dan psikolog.
109
Bagian 4 : Curhat Sahabat
Selama 17 tahun saya hidup, banyak kisah suka duka saya alami.
Tapi saya boleh bangga dengan diri saya karena saya berhasil melalui
masa itu. Saat ini saya kuliah di Fakultas Kedokteran.
110
Saya tidak menyangka ibu saya menyimpan kisah dukanya sendirian
selama ini. Pada awalnya saya ingin membantu ibu saya meringankan
bebannya. Saya berusaha mengihbur dan mencoba menggali lebih
dalam agar bisa memberi solusi.
Semua gejala depresi saya alami, saya tak mampu lagi untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Ibu saya melihat perubahan pada
diri saya. Bulan Februari 2010 saya berobat ke psikiater. Saya minum
antidepresan selama kurang lebih 4 bulan.
Tapi sebulan setelah saya berhenti minum obat, saya merasa diri saya
aneh sekali. Kadang depresi saya muncul begitu saja tanpa sebab di
waktu yang tidak terduga. Depresi itu saya rasakan selama 3-4 hari.
Lalu saya kembali normal. Kadang malah menjadi sangat ingin marah
dan bingung harus melakukan apa untuk menyalurkan tenaga yang
saya rasa berlebihan.
111
Selama 2 bulan saya mengalami mood yang berubah-ubah. Aneh
sekali. Saya merasa ini bukan diri saya. Semakin lama juga
gangguannya bertambah parah. Muncul keinginan untuk menyakiti
diri dan merusak barang-barang.
Pada puncaknya yaitu bulan lalu, saya meminum banyak obat yang
disimpan di rumah. Saat itu saya meminum 10 lebih tablet obat.
Lucunya, saya masih sempat memilih obat yang kira-kira tidak
membuat saya mati dengan pengetahuan saya di bidang kedokteran.
Setelah minum obat itu saya merasa puas dan tenang lalu tidur, dan
6 jam kemudian saya muntah-muntah hebat.
Kadang memang aneh melihat diri kita menjadi tidak terkontrol dan
merasa kehilangan diri kita yang dulu sebelum mengalami gangguan
bipolar. Saya sendiri baru sadar juga bahwa dulu setelah saya
memutuskan berhenti minum antidepresan, yang saya alami
bukanlah keadaan bahagia yang sebenarnya. Tapi lebih seperti gejala
manik walaupun tidak sepenuhnya begitu.
Saya senang bisa menemukan blog ini dan berbagi cerita dengan
ODB lainnya. Dengan bercerita di dunia maya saya merasa lebih lega
112
dan saya dapat merahasiakan identitas saya.
Menjadi seorang dokter adalah cita-cita saya dari kecil. Saat ini saya
berusaha keras untuk tetap melanjutkan kuliah saya. Tak lama lagi
jika semuanya lancar, saya akan mendapatkan gelar Sarjana
Kedokteran. Setelah itu masuk ke tahapan pendidikan di rumah sakit
untuk mendapatkan gelar dokter.
Jika saya memikirkan bagaimana diri saya nanti, mungkin tidak akan
mungkin bisa menjalaninya. Anda bisa bayangkan. Menjadi dokter
dengan jiwa yang sehat saja tanggung jawabnya sudah besar dan
berat. Bagaimana dengan saya yang memiliki gangguan bipolar ?
Jujur, sebenarnya saya takut untuk menjadi dokter dengan kondisi
saya sekarang.
Tapi saya tidak ingin melepaskan cita-cita saya begitu saja. Apalagi
saya sudah setengah jalan. Jadi saya menjalankan saja apa yang ada
di depan saya satu-persatu tanpa memikirkan masa depan.
113
Berdamai Dengan Depresi
Tidak semua hal di dunia ini berjalan sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Seringkali kita harus berdamai dengan kenyataan yang
berbeda jauh dengan apa yang kita cita-citakan. (miza, 2011)
Begitu pula yang saya rasakan pada saat-saat depresif. Saya bisa
tidur selama berjam-jam. Tidak mau mengerjakan tugas. Tidak
memikirkan apa pun. Ingin rasanya hanya berbaring di kamar dan
menikmati kesendirian. Ditambah lagi kepala terasa sakit, badan
susah digerakkan, dan seringkali kehilangan kata-kata.
Jika kondisi saya tidak terikat pada institusi apa pun. Saya hanya
bertanggungjawab pada diri saya sendiri. Tidak menjadi beban bagi
orang lain, hal itu tidak akan menjadi masalah besar. Namun
kenyataannya, saya punya pekerjaan yang harus saya selesaikan.
Dan saya bertanggung jawab atas tugas-tugas yang dibebankan
kepada saya.
114
Sempat saya berpikir, apakah saya harus menyerah dengan keadaan.
Berhenti di tengah jalan. Dan tidak melakukan apa-apa.
Tetapi itu bukan pilihan yang tepat. Menganggur sama halnya dengan
merusak aspek kognisi otak secara perlahan-lahan.
Sementara dunia terus berputar dan jam terus berdetak, saya ingin
berhenti di satu titik, dan itu adalah hal yang mustahil.
Kita tidak perlu menjadi pemenang setiap hari. Tapi setidaknya kita
telah memberikan usaha kita yang terbaik.
115
The Conclusion Bipolar Symptom of Mine
Sampai saat ini saya sudah melewati tiga siklus bipolar "tanpa obat"
dan saya melewatinya dengan sempurna. Tidak pernah sampai
mencelakakan diri sendiri dan orang lain.
Mencermati kisah Cevi yang menurut mas Dabo harus saya jadikan
bahan renungan untuk Feasibility Study yang lebih mumpuni,
alhamdulillah saya juga sudah mengalaminya, banyak hal penting
terlepas dari hidup saya akibat fase depres yang melahap semuanya.
Pencapaian luar biasa saat hipomanik juga diikuti ketidakberdayaan
luar biasa saat fase depresi.
Mencermati alur genetis dan riwayat kelahiran saya terkait ayah yang
Skizo dan lahir prematur, dengan penuh kesadaran saya berkata Ya,
saya bipolar dan inilah saya. Tapi bipolar ini bukan kutukan yang
menjadikan saya berbahaya dan tidak berguna.
116
Saudara tidak bisa menyamakan saya dengan saudara jika jelas-jelas
gejala yang kita alami berbeda. Pengobatan saudara hanya berlaku
buat saudara dan orang-orang yang sepaham dengan saudara, begitu
pula sebaliknya.
Bagi saya pribadi, perjalanan hidup itu ibarat sebuah hari. Dini hari
adalah masa dimana lembar baru tercipta. Pagi hari adalah masa
kanak kanak dimana mimpi digantungkan. Siang hari adalah masa
dewasa dimana mimpi dikejar dan diraih. Senja hari adalah masa tua
dimana mimpi dinikmati. Sedangkan malam adalah masa untuk
mengakhirinya dengan istirahat panjang.
117
Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang
disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba.
Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-
orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
Hidup itu seperti air, ada siklusnya. Ada masanya dalam posisi yang
tinggi, ada masanya dalam posisi yang rendah. Hati-hatilah ketika
sedang dalam fase tertinggi dalam hidupmu, karena kamu akan
kehilangan detail kehidupan, cenderung sombong dan meremehkan
orang dan nantinya akan banyak yang akan kau sakiti hatinya.
Hati manusia itu seperti bola kaca, bening tapi rapuh. sekali retak
maka tidak bisa kembali utuh.
Jika ada yang bilang kesempatan itu tidak datang dua kali. Bilang
padanya dia salah. Kesempatan itu datang setiap saat kepada semua
orang tanpa kecuali. Hanya orang orang dengan kemampuan paling
besarlah yang mampu memanfaatkan kesempatan itu.
118
Seorang sahabat pernah berkata, kebaikan tuhan itu melebihi seluruh
kebaikan yang ada di langit dan bumi. Prasangkanya mengikuti
prasangka hambanya dan kasih sayangnya mendahului murkanya.
Jadi sahabat ketika kita berfikir bahwa hidup ini sulit, rumit,
dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang cenderung
menyakitkan dan menyengsarakan, maka kenyataan itu yang sedang
kita ciptakan dan akan kita terima bersama orang-orang atau
golongan yang mempunyai pandangan yang sama dengan kita. Dan
tentunya hal ini juga berlaku sebaliknya.
Ingatlah bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur, bekerja keraslah
tapi jangan melanggar kehendak tuhan. Seperti air dalam sumur
yang setiap hari kita timba, toh airnya tidak pernah kering. Tapi
sebaliknya jika kita tidak mengambilnya, airnya tidak tumpah juga.
119
16 Tahun Hidup Tersiksa oleh Bipolar
Mr. X, seorang pria yang sudah menikah, curhat via email. Dia
bercerita tentang gangguan bipolar yang nyaris menghancurkan
hidupnya selama 16 tahun sampai sekarang.
Berikut curhatnya.
Dan hal inilah yang menghancurkan dan menyiksa hidup saya sampai
sekarang. Kuliah saya hancur (2 perguruan tinggi), karir kerja saya
yang gemilang (karena pada fase mania) juga hancur.
Yang paling parah saat ini, kehidupan saya dengan seorang istri
(nikah tahun 2006, belum dikaruniai anak) dalam proses kehancuran.
Tiga bulan lalu (Juli 2009) saya dipecat dari kantor tempat bekerja
dengan posisi akhir lumayan : Project Manager. Saat itu saya sudah
dalam fase depresi setelah melewati fase mania (mendapatkan
project prestisius di awal tahun 2009), jarang masuk kantor karena
hanya bisa terbaring lunglai di tempat tidur dari pagi sampai malam
hari, selama-lama berhari-hari.
120
Istri saya sampai bingung dan menangis melihat kondisi saya. Saya
juga telah berusaha berobat ke psikiater di Jalan Casablanca dan di
Rumah Sakit Grogol, Jakarta, tetapi tidak membantu karena saya
hanya datang sekali untuk ambil obat.
Saat ini saya dalam keadaan Depresi berat, tidak ada pekerjaan dan
ditinggalkan istri yang pulang ke kampung sejak Agustus 2009. Hari
ini saya baru keluar dari kontrakkan setelah kembali mengurung diri
di kontrakan (17 Hari). Oh Tuhan betapa tersiksanya diri hamba ini..
Depresi datang pada saat saya memiliki tanggung jawab seorang istri.
Niat bunuh diri sudah mulai muncul lagi, dan ini lebih berat saya
lawan, karena saya sudah capek, lelah, tersiksa, perih, pedih dan
sangat trauma oleh depresi yang sudah berulang kali saya alami ini.
Mr. X, betapa berat derita jiwa yang anda alami. Sepertinya lebih
berat dari yang saya alami. Tapi seberat apa pun derita anda, bunuh
diri bukan jalan terbaik.
Jika itu yang anda lakukan berarti anda menyerah! Jangan pernah
menyerah sobat!
Saya mengalami apa yang anda alami. Saya juga pernah ingin bunuh
diri. Satu hal yang menghalangi saya, TUHAN! Dia tak membolehkan
kita melakukan itu.
121
Saya percaya apa yang terjadi pada saya waktu itu adalah atas
kehendaknya. Saya hanya tidak tahu apa kehendak-Nya pada saya.
Apa yang terjadi bukan nasib buruk atau kutukan, tapi sebuah ujian
agar kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Yakinlah sobat!
Petarung tangguh yang jadi pemenang bukan yang lebih hebat, tapi
yang mampu bertahan lebih lama.
122
“Sepotong Bagian Puzzle dari Diri Gue yang Ilang”
Saat aku mencari-cari foto dan gambar yang cocok untuk ilustrasi
tulisan tentang bipolar di blogku, tanpa sengaja aku membuka
sebuah blog seorang gadis bernama Deewardani. Blog simple
namun cantik itu bernama “the diary of ms. dee”.
Udah lama sebenernya gue pgn nulis soal ini. Bipolar Disorder…udh
prnah denger? Sebuah gejala kelainan yang dialami beberapa
manusia, tingkatan nya sedikit di atas Depresi dan jauh di atas Stres,
dengan gejala yang disebut Manik. Kenapa gue nulis soal ini? Well,
here‘s the story…
123
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu pada masa sekolah gue pernah
didiagnosa memiliki gejala depresi. Di saat itu gue cuma tersenyum
dan bilang, ―that‘s bullshit‖. Dan akhirnya menolak pemeriksaan lebih
lanjut.
Yang pasti ga ada seorang pun diantara kami yang bisa benar-benar
menjelaskan apa penyebab sikap gue yang ga bisa tenang tapi juga
terkadang justru terlalu tenang, apa penyebab ke‘gelisah‘an gue, apa
penyebab pikiran gue yang sering tiba-tiba melayang ke tempat-
tempat ga penting yang mengakibatkan gue ga bisa konsentrasi, apa
penyebab kebiasaan gue yang meracau tiba-tiba tapi kemudian bisa
diam sampai berhari-hari, apa penyebab gue yang seakan punya
gejala schizophrenia tapi sadar sepenuhnya untuk bisa membedakan
mana yang imajinasi dan mana yang kehidupan nyata….dan terutama
adalah, apa penyebab kekacauan emosional gue.
124
Siapa tau tiba-tiba gue dapet serangan adrenalin rush yang membuat
gue tiba-tiba punya rage yang begitu tinggi seperti ketika satu kali
gue pernah mengejar orang habis-habisan gara2 dia nyipratin air
genangan ke mobil yang gue naikin bareng temen sekontrakan gue.
Sampai akhirnya satu ketika….di satu hari ketika gue dan keempat
temen kontrakan gue di Solo duduk bareng di depan TV, nonton The
Oprah Show dimana jawaban itu ada. Tema saat itu membahas
seorang wanita yang membunuh anaknya dan dihukum penjara entah
berapa puluh tahun (maaf, gue lupa), dan didiagnosa memiliki
kelainan jiwa.
125
arah gue. Bahkan Leny, salah satunya bilang, ―hey, that‘s you,
honey….‖, smentara gue cuma tersenyum dan bilang, ―…damn. Thank
you, Oprah‖.
Sehari setelah itu, gue dan keempat teman gue menemui sang ahli
yang udah bertahun-tahun berusaha meneliti sekaligus menemani
gue menghadapi kegelisahan gue. Dengan membawa laptop Amey,
dan mengajak beliau untuk browsing bareng di internet untuk
mempelajari hal ini.
Sedikit bersyukur juga sih, karena salah satu teman gue tadi adalah
mahasiswi Psikologi di salah satu kampus di Solo, jadi dia bisa
berkomunikasi dengan lebih baik ke sang ahli yang waktu itu shock
berat karena baru kali itu gue dateng bawa teman, dan langsung satu
rumah pula gue bawa, heuheuheuh….
Setidaknya kami tahu apa yang salah ma gue dan gimana cara
memperbaikinya, walopun gue masih menolak obat-obatan macam
apapun untuk menenangkan diri gue. Sementara ini masih aman kok,
daripada gue kelak jadi punya kecenderungan untuk menenggak
habis obat yang gue kantongin ketika mengalami panik dan emosi
berlebihan, jadi ya ntar aja kali ye berobatnya. Hahahaha…
Dengan mendapat jawab ini aja gue udah merasakan kebebasan kok.
Seakan baru aja menemukan sepotong bagian puzzle dari diri gue
yang ilang. Sekarang tinggal nyari potongan-potongan lainnya.
Karena mungkin dengan begitu, gue justru ga akan butuh
mengkonsumsi minuman atau obat apapun. Siapa tau, ya kan??
Jika mau, anda bisa membaca coretan dan curhat dee dengan bahasa
126
gaulnya di : http://deewardani.blogspot.com
Curhat Seorang Suami yang Istrinya Divonis
Mengalami Gangguan Bipolar
Berikut curhatnya :
Episode mania-depresi yang saat ini sedang dialami oleh istri, kapan
periodesasinya, dan bagaimana mengetahui tanda-tanda/kondisi
detail pasien pada masing-masing episode dan perubahannya?
Bagaimana pula bila ternyata dalam keadaan campuran?. Bukankah
setiap perubahan episode akan melewati episode normalnya?
Dari tulisan yang telah saya baca, disebutkan bahwa dalam kondisi
depresi wanita lebih sedikit berhasil bunuh diri dari pada pria, apakah
ini berarti tetap ada potensi atau keinginan bunuh diri?
127
pegawai telpon seluler yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari
lantai atas dan ditampung oleh banyak orang dengan kasur.
Kami berusaha sekuat tenaga, segenap daya dan upaya. Suatu saat
seakan kami ingin diam dan pasrah, tapi suatu saat kami juga ingin
maju terus (termasuk oleh dorongan semangat dari mas Tarjum).
128
Kami seakan telah tidak memiliki apa-apa lagi, kecuali tanggungan-
tanggungan beban yang masih harus terselesaikan.
Dan yang paling berharga, Insya Allah kami masih tetap meyakini
bahwa Allah-Tuhan yang Maha Agung, Allah Maha Kuasa, Maha
Pengampun, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Maha
Mengetahui dan kami diberi petunjuk untuk dapat memetik hikmah
dari cobaan ini.
129
Saran saya untuk Bapak AS, via email :
Pak AS, saya turut prihatin atas apa yang dialami istri anda. Terima
kasih atas kepercayaannya untuk curhat via email saya.
Jadi, tentu saja pengetahuan saya sangat terbatas soal kejiwaan. Tapi,
insya allah saya akan membantu semampu saya. Kita hanya bisa
berikhtiar, Allah lah yang akan menentukan segalanya.
Kondisi depresi sebaliknya, dia akan tampak murung, sedih, tak ada
semangat, malas beraktifitas dan lebih banyak berdiam diri. Dalam
kondisi ini memang si penderita seperti tak berdaya, tak bisa berpikir
normal dan seakan tak ada apa pun yang bisa membuatnya bahagia.
Dalam kondisi inilah mungkin keinginan bunuh diri itu muncul.
130
Lamanya masing-masing fase relatif, tergantung kondisi psikologisnya,
bisa dalam hitungan bulan, minggu atau bahkan hari. semakin cepat
siklusnya berarti semakin kronis kondisi psikologisnya.
Yang pernah saya alami adalah siklus mingguan. dua minggu mania,
dua minggu depresi atau seminggu mania dua minggu depresi.
Saat mania inilah anda bisa mengarahkan istri untuk lebih intensif
menjalani terapi. Terapi sepiritual juga sangat baik, memberinya
pemahaman keagamaan, melakukan ibadah bersama, mempelajari
buku-buku keagamaan dll.
Kondisi fisik yang bugar juga akan berpengaruh positif pada kondisi
psikisnya. dia akan merasa lebih segar, sehat dan yang terpenting
akan membuatnya lebih percaya diri dan bersemangat.
131
Kurangi beban fisik dan psikisnya. Ambil alih sebagian pekerjaanya.
Hindari hal-hal yang akan membebani pikiran dan akan membuatnya
merasa tertekan. Jika anak anda sudah dewasa, arahkan dia untuk
membantu meringankan beban pekerjaan ibunya di rumah.
Saat suasana hatinya sedang tenang dan bahagia adalah saat yang
tepat untuk mengajaknya bicara, menggali apa yang menjadi beban
pikirannya dan memberinya pemahaman-pemahaman yang positif.
Inilah yang dilakukan ayah saya dulu dengan kesabaran yang luar
biasa. Saya bisa ngobrol berjam-jam dengan beliau dan saya
kemukakan semua masalah yang membebani pikiran saya waktu itu.
Dengan mencurahkan isi hati saya merasa sebagian beban berat
pikiran berkurang dan saya merasa lebih baik.
Selain aktifitas fisik, psikis dan sosial, aktifitas spiritual juga bisa
membantu proses pemulihan kondisi psikis istri anda.
Percayalah, Allah mendengar do'a anda. Tapi kita wajib ikhtiar untuk
mendapatkan pertolongannya. Allah tak akan memberi cobaan berat
pada anda jika anda tak akan sanggup mengatasinya. Di balik semua
cobaan itu ada rencana-Nya yang tak kita fahami.
132
berputus asa. Pada saatnya pertolongan Allah akan datang, kita
hanya tak tahu kapan.
Inti saran saya untuk anda dan keluarga, "Jangan Pernah Menyerah!"
"Jangan pernah berputus asa untuk mendapat pertolongan Allah"
133
Cerita Tentang Pengalaman Menulisku
Oleh Veronica
Sejak kecil, saya sudah suka menulis dan membaca. Saya punya
teman yang setia waktu kecil yaitu sebuah buku harian.
Saat awal mengalami depresi, saya sama sekali tidak pernah terlintas
dalam pikiran untuk menulis. Apalagi menulis di internet, sama sekali
tidak! Pada awal mengalami semua ini, saya seolah kehilangan
semangat.
Sekitar setahun yang lalu, saya mulai iseng menulis. Pada waktu itu,
saya baru menjalani pengobatan dengan seorang psikiater. Saya
mulai menulis cerpen dan saya kirim via sms ke psikiater yang
merawat saya. Beliaulah orang pertama yang melihat bakat saya.
Ide-ide bisa datang dari mana saja. Dari pengalaman hidup, apa yang
saya alami dan rasakan itu juga bisa jadi ide. Memperhatikan
sekeliling kita itu juga penting, karena ide bisa datang dari sana juga.
134
Perasaan saat menulis bagaimana?
Perasaan saat menulis, tergantung dari suasana hati saat itu. Tapi,
yang pasti ada rasa puas dan senang ketika bisa menyelesaikan satu
tulisan saja setiap harinya.
Lebih percaya diri ketika ada satu atau dua orang saja yang
mengatakan 'Tulisanmu bagus' bisa lebih memberikan New Spirit
untuk terus menulis. Tidak perlu banyak penghargaan karena saya
bukan seorang penulis terkenal. Saya pun masih belajar. Melakukan
aktivitas yang disukai sangat menyenangkan bagi saya pribadi.
135
Bagian 5 : Solusi Bipolar
136
Tak Mudah Meyakinkan Orang Terdekat
Sebagian besar orang juga pernah mengalami sakit fisik. Jadi, saat
dijelaskan tentang suatu penyakit fisik, orang lebih mudah
memahami dan bisa membayangkan seperti apa dan bagaimana rasa
sakitnya.
Kadang saya merasa kecewa, mengapa ayah tak mau ngerti juga
bahwa saya mengalami gangguan jiwa? Mengapa ayah masih
menganggap apa yang terjadi dengan diri saya adalah hal yang biasa.
137
Namun saya berusaha memahami, bahwa tak mudah memang
meyakinkan orang lain tentang kondisi psikologis yang kita alami.
Karena secara fisik terlihat baik-baik saja, seperti tak ada masalah.
Kadang orang-orang terdekat meraka tak mau tahu atau bahkan tak
peduli dengan masalah mereka.
Kita sering terdorong untuk menyalahkan orang lain atas apa yang
terjadi pada diri kita. Mencari kambing hitam di luar diri kita atas
masalah kita.
Benar!
138
Tapi bukan berarti melepaskan tanggung jawab pribadi kita kepada
orang lain. Lalu menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada
diri kita.
Mengapa?
Karena kita tak bisa menuntut orang lain untuk memperlakukan kita
seperti yang kita inginkan.
Kita tidak bisa memaksakan keinginan kita kepada orang lain dengan
kata ―seharusnya‖, ―semestinya‖, atau kata-kata lain yang kesannya
―menuntut‖. Karena tuntutan jika tak terpenuhi biasanya akan
melahirkan kekecewaan bahkan kemarahan.
139
Lebih baik berpikir, ―Saya sangat mengharapkan orang tua mengerti
masalah psikologis saya dan mengobati saya seperti yang saya
harapkan. Jika ternyata mereka belum bisa mehami, saya bisa
mengerti. Dan saya akan terus memberi pengertian tentang masalah
psikologis saya kepada mereka.‖
Kuncinya adalah komunikasi yang inten dan tak kenal lelah dengan
mereka. Jelaskan secara jujur, terbuka dan apa adanya tentang
masalah anda kepada meraka.
Sikapi dengan jiwa besar dan lapang dada jika ternyata mereka
belum bisa memenuhi harapan anda.
Sehingga, anda tak akan terlalu kecewa atau bahkan marah jika
ternyata orang-orang terdekat anda tak melakukan seperti yang anda
harapkan. Dan anda harus terus berusaha mencari solusi terbaik
140
untuk mengatasi masalah anda dengan atau tanpa dukungan mereka.
Karena apa pun yang terjadi pada diri anda adalah tanggung jawab
anda sepenuhnya sebagai individu.
141
Bagaimana Menanggapi Sikap Negatif Orang-orang
Terdekat Terhadap Gangguan Jiwa Anda?
Tak mudah meyakinkan orang lain, bahkan orang tua dan keluarga
sendiri tentang gangguan jiwa yang kita alami, karena mereka tidak
pernah merasakannya.
Ketika pertama kali saya cerita tentang gangguan jiwa saya kepada
orang tua terutama Ayah, beliau tak percaya begitu saja. Bahkan
sampai beberapa lama Bapak menganggap sakit saya hanya
gangguan suasana hati biasa.
142
Memahami Orang tua yang Belum Bisa Memahami Kondisi
Anda
Jika orang tua belum bisa memahami sepenuhnya keadaan anda dan
malah berpikir negatif, jangan berkecil hati apalagi sampai berpikir
negatif kepada orang tua atau keluarga.
Untuk memahami sesuatu yang tak terlihat dan tak bisa dirasakan
bukan hal yang mudah. Apalagi pehamaman orang tua, keluarga dan
masyarakat tentang gangguan jiwa masih sangat terbatas.
Coba cari alternatif lain, cari seseorang yang bisa jadi teman curhat.
Seseorang yang bisa memahami kondisi mental anda. Bisa saudara,
teman atau sahabat yang anda percaya.
143
Konsultasi dengan Psikiater
Selain dua alternatif media curhat di atas, anda juga harus konsultasi
dengan psikiater anda. Jika anda belum pernah konsultasi dengan
psikiater karena berbagai alasan, cobalah beranikan diri untuk
konsultasi. Agar anda mamahami kondisi mental anda lebih jelas dan
akurat.
144
Tanggung Jawab Pemulihan Kondisi Jiwa Anda
Anda tak bisa terlalu mengharap dukungan dan bantuan orang lain,
termasuk orang tua atau saudara sendiri.
145
Bagaimana Caranya Agar Ikhlas Menerima Ketetapan
Tuhan?
Saya juga tidak ikhlas ketika bipolar mendera saya. Namun, saya
berusaha memahami apa yang terjadi. Saya mencoba berpikir positif,
pasti ada maksud Tuhan yang belum saya fahami. Pasti ada hikmah
dibalik derita psikis yang saya alami.
146
Namun anda tak bisa hanya berdiam diri menunggu keadaan berubah.
Anda yang harus berusaha maksimal mengubah kondisi psikis anda,
dengan segala daya yang telah Tuhan berikan, dengan segala
kemampuan dan fasilitas yang anda miliki.
Semua aktifitas itu harus anda jalani dengan tekun, sabar, disiplin
dan antusias. Dengan tujuan yang jelas dan terukur, anda ingin
merubah keadaan, memperbaiki diri dan meraih kesembuhan.
Jangan berpikir terlalu jauh atau merasa psimis, ―Sampai kapan saya
harus menjalani kondisi psikis seperti ini? Berapa lama saya bisa
sembuh?‖
147
pun itu. Tuhan berjanji jika kita mensyukuri nikamat-Nya, Tuhan akan
menambah nikmat-Nya untuk kita.
148
Bagaimana Membangkitkan Gairah dan Semangat
dengan Musik?
Musik atau lagu yang sesuai selera dan suasana hati, bisa membuat
rileks, membangkitkan gairah dan semangat.
Musik juga bisa menjadi media penghibur diri dikala anda sedang
149
dirundung masalah. Musik bisa mengendurkan ketegangan pikiran
dan meredakan kekalutan perasaan.
Alunan musik atau lagu bisa membuat anda rileks. Saat anda merasa
rileks dan tenang anda bisa lebih mudah menemukan solusi dari
masalah anda.
Nah, mulai sekarang kumpulkan dan simpan dengan baik koleksi lagu
dan musik favorit anda. Suatu saat anda mungkin membutuhkannya
untuk menghibur diri, meredakan ketegangan dan membangkitkan
semangat.
Terlepas dari semua masalah yang sedang anda hadapi saat ini, mari
kita syukuri dan nikmati hidup dengan penuh gairah, karena hidup
dan kehidupan merupakan anugerah Tuhan yang tak ternilai.
150
Bagaimana Menaklukan dan Mengendalikan Jiwa
yang Liar?
Status ini membuat saya merenung. Saya tak bisa menahan diri
untuk memberi komentar. Karena status ini cukup serius, saya
menulis komentar yang agak serius,
151
―Baiknya jiwa yang mengikuti kemana kita menuju. Kitalah yang
mengendalikan jiwa, bukan kita yang dikendalikan jiwa atau malah
terombang-ambing oleh jiwa...:)
Sepakat!
Tapi selalu ada yang berhasil mengendalikan kuda liar itu. Setelah
ditaklukan, dikendalikan dan dilatih, si kuda bisa kita ajak kemana
saja kita mau.
Kita bisa mengajak sang kuda berlari di padang rumput atau di arena
pacuan kuda. Kita juga bisa mengajaknya berjalan, berlari, melompat
152
atau menari-nari di arena lomba.
Dalam salah satu adegan dialog antara Neytiri (putri kepala suku
Omaticaya, bangsa Na‘vi di planet Pandora) dengan Jake Sully, sang
―pengemudi‖ Avatar, ada sesuatu yang patut direnungkan.
Ketika saat itu tiba, Jake dan beberapa pemuda suku Omaticaya
pergi ke tempat Ikran bersarang, di puncak sebuah pegunungan.
Mereka harus mendaki pegunungan dan tebing-tebing terjal untuk
mancapai sarang Ikran. Sesampainya di sarang para Ikran, Jake
harus menemukan dan memilih Ikrannya sendiri.
153
―Bagaimana aku bisa menemukan ikranku?‖ Tanya Jake.
―Kamu harus memilihnya dan diapun akan memilihmu,‖ jawab Neytiri.
Ini pun tidak mudah. Ikran yang belum terbiasa ditunggangi, terbang
meluncur dan meliuk-liuk tak terkendali. Jake yang berusaha
mengendalikan arah terbang sang Ikran nyaris terpental dari
punggungnya.
Daya upaya kita untuk mengendalikan jiwa yang kadang liar, ibarat
sang Cowboy menaklukan kuda liar atau Jake Sully menaklukan Ikran.
154
Anda mau melakukannya atau menyerah. Itu adalah pilihan.
Saling Berbagi untuk Mencari Solusi Terbaik
Penanganan Gangguan Bipolar
Apa yang kita lakukan selama ini belum cukup membantu ODB
(Orang Dengan Bipolar) mengatasi masalah mereka secara tuntas.
Mengapa?
Sejak beberapa tahun yang lalu saya menulis artikel tentang bipolar
di blog Curhatkita.
Ada juga beberapa ODB yang curhat secara pribadi via email tentang
gangguan bipolar yang mereka alami.
155
grup kecil yang belum terorganisir dan terwadahi dengan baik.
Akan lebih baik kiranya, jika kita, anda, mereka dan orang-orang
yang peduli terhadap gangguan bipolar, duduk bersama untuk
mencari solusi. Saling berbagi pengalaman, pemahaman dan
pengetahuan seputar bipolar. Lalu bersama-sama meneliti, mencari,
mengolah dan menemukan solusi terbaik untuk penanganan bipolar.
Siapa bilang?
Anda punya pengalaman dan pemahaman yang bisa anda bagi. Itu
akan sangat bermanfaat untuk diri anda sendiri dan orang lain.
Maksudnya?
Saat anda bisa berbuat sesuatu untuk orang lain, anda akan
merasakan kebahagiaan tersendiri. Kebahagiaan yang anda rasakan
akan membuat jiwa anda lebih sehat dan positif.
156
Ketika anda menuliskan pengalaman psikologis, anda membuka
memori pikiran anda, mencari dan menggali cerita masa lalu anda.
Lalu anda merangkai cerita-cerita itu menjadi sebaris kalimat, satu
paragraf dan satu halaman cerita.
Satu, dua, tiga halaman demi halaman cerita itu anda tulis. Jadilah
sebuah rangkaian cerita tentang diri anda. Lalu anda membacanya
dengan seksama, mengoreksi dan menghapus kata yang salah dan
menggantinya dengan kata yang lebih tepat. Anda membacanya lagi,
lagi dan lagi.
Anda melihat diri anda dalam cerita itu. Anda mulai memahami
problem psikologis anda. memahami gejalanya, penyebabnya dan
langkah-langkah untuk mengatasinya.
Itu hanya beberapa manfaat saja jika anda mau berbagi pengalaman
dan pemahaman psikologis anda dengan orang lain. Banyak manfaat
lain yang bisa anda dan orang lain peroleh dari kesediaan untuk
saling berbagi.
Setelah saling berbagi dan saling belajar dari pengalaman pribadi dan
orang lain, apa lagi yang bisa kita lakukan bersama?
Pengalaman terapi itu kita pelajari dan kita olah untuk menentukan
jenis terapi terbaik dan paling cocok untuk beberapa tipe gangguan.
157
Selanjutnya mencoba menerapkan metode terapi tersebut kepada
bebarapa ODB. Kita monitor pengaruh dan hasilnya dalam jangka
waktu tertentu.
Dari hasil uji coba dan penelitian tersebut nanti bisa ditemukan jenis
terapi paling cocok (walaupun mungkin bukan yang terbaik) untuk
beberapa orang dengan tipe gangguan yang berbeda.
Inilah salah satu kontribusi yang bisa kita berikan untuk mencari
solusi terbaik penanganan gangguan bipolar.
158
facebook Solusi Bipolar.
159
Sepak Bola dan Pemulihan Kondisi Psikologis
Saya hanya ingin menjelaskan, inspirasi apa yang bisa dipetik dari
aksi-aksi memukau tim kebanggaan negeri di lapangan hijau. Dan
apa kaitan antara sepak bola dengan pemulihan kondisi psikologis.
―Ya iya lah…. Jadi silakan baca tulisan ini sampai selesai, biar nggak
salah tafsir :)‖
Saya sudah membahas di blog dan buku tentang apa dan bagaimana
pengaruh aktifitas fisik seperti bermain sepak bola terhadap
pemulihan problem psikologis.
160
Indonesia dengan lawan-lawanya beberapa waktu yang lalu, anda
bisa lebih jelas memahami apa yang saya maksud.
Ekspresi Di Arena Pertandingan
161
Ekspresi kekesalan Irfan Bachdim di laga final
Piala AFF. [Photo: AFP Photo/Bay Ismoyo]
162
terpancar jelas dari wajah-wajah para pemain, jajaran manajer, dan
pengurus PSSI.
Aktifitas olahraga yang saya lakukan dengan senang hati dan penuh
gairah, tanpa saya sadari ternyata berpengaruh besar terhadap
proses pemulihan kondisi psikologis saya.
Jadi, jika anda punya hobi olah raga seperti sepak bola, bola voli,
bola basket atau jenis olah raga lainnya yang sudah tidak anda
lakukan lagi, mengapa anda tidak mulai aktif melakukannya lagi?
Atau jika masih menjalaninya sampai saat ini, mengapa anda tidak
melakukannya dengan lebih intensif dan teratur? Toh, semua aktifitas
itu tidak butuh biaya besar. Hanya butuh kemauan dan disiplin dalam
menjalaninya.
163
Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang
Menunggu Kedatangan Anda
Ketika saya baru pulih dari gangguan bipolar, saya suka merasa
psimis dan khawatir, dengan kondisi mental yang masih labil, bisakah
saya menjalin hubungan dengan seseorang? Bagaimana jika nanti
setelah menikah dan punya anak, saya mengalami gangguan jiwa?
Bisakah nanti saya mengatasinya?
164
alami saja, mengalir seperti air yang mengikuti alurnya.
Tentu saja tak ada gading yang tak retak. Masalah akan selalu ada.
Namun jika disikapi dengan positif, masalah bisa menjadi media
pembelajaran dan perbaikan diri.
Kami sadar, semua itu adalah proses yang harus dilalui selama kami
menjalani hubungan dan mengarungi bahtera rumah tangga.
―Papah gak ngerti juga sih, aku tuh inginya gini, bukan gitu,‖ kata
istri suatu waktu.
165
―Mamah gak ngomong, gimana papah bisa ngerti?‖
Ada saat ketika pasangan kita ingin dimengerti tanpa dia harus
mengatakannya. Kadang hanya dengan bahasa tubuh atau bahasa
isyarat. Di sinilah perlu kepekaan untuk bersusaha memahami
keinginannya.
Awalnya saya tidak yakin dengan pesan ini. Masak sih saya tak bisa
mengubah karakter pasangan saya. Setelah saya menikah dan
menjalani kehidupan rumah tangga, saya baru percaya kebenaran
pesan ini.
Dari sana akan tumbuh rasa saling memahami dan saling pengertian.
Menerima kelemahan dan kekurangan masing-masing dengan tulus.
Tidak menuntut sesuatu yang akan memberatkan pasangan. Lalu
berusaha melakukan yang terbaik untuk pasangan. Saling memahami,
166
saling menerima dan saling memberi.
"Allah itu adil Mas, Dia mempertemukan kita, mungkin sudah takdir
seperti itu. Siapapun di dunia ini, punya hak yang sama untuk
mencintai dan dicintai, juga berhak untuk mendapat kebahagiaan,
167
termasuk kita. Soal rejeki, Allah udah atur, ga akan ketuker yang
penting kita berusaha semampu kita."
Jadi, menurut saya kondisi mental yang belum stabil bukan alasan
untuk menunda sebuah hubungan.
168
menunggu segalanya sempurna. Karena anda akan terus menunggu
dan tak akan pernah memulai.
169
Jika Orang yang Anda Cintai Mengalami Gangguan
Mental
Beberapa hal yang akan saya sharing ini dilihat dari sudut pandang si
penderita, sesuai dengan pengalaman saya sebagai penderita. Apa
sebenarnya yang diharapkan si penderita dari orang-orang
170
terdekatnya.
Yang saya rasakan saat depresi datang, jiwa seakan lumpuh tak
berdaya, pikiran kacau tak menentu dan perasaan sangat sensitif.
Kondisi ini bukan hanya membuat si penderita tersiksa secara psikis
dan fisik, orang-orang terdekatnya juga akan merasakan imbasnya.
Karena itu, dukungan, pengertian dan kasih sayang orang-orang
terdekat sangatlah berarti bagi si penderita.
Beri dia lebih banyak waktu untuk rileks dan istirahat. Jauhkan dia
dari masalah-masalah yang akan membebani pikirannya.
171
Bagaimana dengan penggunaan obat-obat anti depresan?
Dari pengalaman saya, ada dua hal yang mampu membantu proses
pemulihan bipolar saya yaitu :
Saya juga berharap anda bisa mendorong sang istri melakukan dua
hal tersebut untuk mempercepat proses Aktifitas olah raga harus
disesuaikan dengan kondisi fisik sang istri. Tidak harus aktifitas fisik
yang berat, yang ringan-ringan dan menyenangkan. Yang terpenting
172
dilakukan dengan konsisten dan disiplin.
Satu hal lagi, jangan lupa lebih mendekatkan diri dan berdo‘a
memohon kesembuhan kepada-Nya untuk orang yang anda cintai.
Karena, hanya kepada-Nyalah kita bergantung, berserah diri,
memohon petunjuk dan pertolongan.
173
Inspirasi dari Tony Christiansen untuk Orang Dengan
Bipolar
Walaupun tanpa kaki, dia jago renang dan menjadi petugas penjaga
pantai. Jago karete penyandang sabuk hitam. Dia mahir mengendarai
mobil di arena balap, menerbangkan pesawat dan mendaki gunung.
Dia juga menjadi motivator dan pembicara publik kelas dunia.
Dan banyak keahlian lain yang dia kuasai melebihi kemampuan orang
bertubuh normal. Luar biasa!
174
Keterbatasan Fisik Menjadi Motivasi untuk Berprestasi
Inspirasi dan pelajaran apa yang bisa kita petik dari seorang Tony
Christiansen, terutama untuk ODB?
Tony, tidak fokus pada apa yang tak dia miliki (kedua kakinya), tapi
dia fokus pada apa yang dia miliki. Dia gali dan kembangkan potensi
yang dia miliki sampai batas maksimal.
Selama ini sepertinya ODB terlalu fokus pada satu titik di bagian
otaknya yang bermasalah. Dan mengabaikan bagian lain dari otaknya
yang normal.
Seperti Tony, pria tanpa kaki, jangan biarkan kelemahan fisik atau
psikis menghalangi ODB untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Jadikan kelemahan diri sebagai motivasi untuk melakukan sesuatu
yang luar biasa dalam kehidupan anda.
175
Bukan tak mungkin ODB bisa melakukan sesuatu yang melampaui
kemampuan orang-orang yang normal. Sangat mungkin ODB dengan
kemampuannya bisa menghasilkan karya kreatif bernilai tinggi.
ODB, mengalami dua kutub suasana hati yang ekstrem antara fase
manik/hypomanik dan depresi.
Selama ini, mungkin anda terlalu fokus pada hal-hal negatif dari dua
fase perubahan mood tersebut. Padahal ada hal-hal positif dari kedua
kutub suasana hati itu.
Saat fase manik datang, saya suka menyalurkan luapan emosi dan
energi kreatif dengan melukis atau membuat patung. Dalam kondisi
manik, saya bisa sangat semangat, imajinatif dan fokus ketika
membuat sebuah karya lukis atau patung. Sehingga saya bisa
membuat sebuah lukisan atau patung yang cukup bagus (untuk
ukuran saya).
176
Blogging Sebagai Alternatif Terapi Psikis
Bagiku ngeblog dan surfing di internet bukan sekedar iseng atau ikut-
ikutan tren, tapi ada tujuan yang jelas dan pasti.
177
Menulis menjadi semacam aktifitas olah pikir dan rasa, dimana saat
menulis pengalamanku sendiri atau menulis tema tertentu, pikiran
dan perasaanku dibuat fokus untuk menganalisa, mengolah dan
memahami suatu masalah atau topik tertentu.
Dari halaman demi halaman cerita itu, aku mulai bisa lebih
memahami tentang diriku sendiri. Aku bisa memahami kelebihan dan
kekuranganku, memahami karakter dan kepribadianku, lalu
memahami masalah-masalah yang sebelumnya menjerat dan
membebani pikiranku.
Kondisi jiwaku yang waktu itu sedang dalam proses pemulihan dan
penyembuhan, perlahan tapi pasti kurasakan semakin stabil. Bahkan
aku merasakan ada percepatan dalam proses penyembuhan jiwaku.
178
Sejak aktifitas menulis di dunia maya aku jalani dengan konsisten,
walaupun tekanan-tekanan mental kadang datang menghampiri, atas
berkat rahmat Tuhan, aku bisa mengendalikan dan mengatasinya
dengan mantap.
Aktifitas online yang aku jalani ternyata mendapat respon positif dari
para netter yang mengunjungi website dan blogku. Mereka
menghargai karyaku, tulisan-tulisanku yang sederhana. Semua itu
membuatku merasa bangga dan bahagia. Aku merasa karyaku diakui
dan bisa memberi manfaat kepada orang lain.
Selain blog, anda bisa aktif di situs jejaring sosial seperti facebook
dan twitter yang sekarang sudah sangat populer. Di kedua situs
179
pertamanan ini anda cukup menulis status, komentar atau diskusi
dengan kalimat-kalimat singkat. Sedangkan di blog anda harus
menulis artikel minimal satu halaman secara rutin.
Saat ini blog dan media sosial bukan sekedar tempat curhat atau
diary online, tapi sudah menjadi media ekspresi, komunikasi dan
sosialisasi bagi pemiliknya.
Mungkin diantara anda sekalian ada yang berpikir, ―Ah, saya nggak
biasa nulis…..‖ atau ―Tulisan saya jelek, malu jika nanti dibaca
orang!‖
Semua itu bukan alasan untuk tidak menulis. Tulisan hanya media
untuk menyampaikan ide, gagasan dan pemikiran-pemikiran kita.
Yang terpenting, apa yang akan kita sampaikan bernilai dan
bermanfaat untuk orang lain, tak masalah dengan tulisan sebagai
medianya.
Image by : mishbahulmunir.wordpress.com
180
Bagaimana Saya Bisa Pulih dari Bipolar?
181
Saya memahami keraguan bebarapa orang terhadap pengakuan dan
tulisan-tulisan saya di blog dan buku, karena memang selama ini
bipolar tergolong gangguan jiwa kronis yang belum diketahui dengan
jelas penyebabnya. Dan sampai saat ini masih dalam penelitian.
182
―Suami saya sempat mengidap gangguan bipolar ini sebelumnya dan
saya mengetahuinya ketika menjelang 2 tahun pernikahan kami. Dia
sempat dirawat di rumah sakit selama seminggu untuk menjalani
terapi.
Pada saat hal itu terjadi saya benar-benar buta mengenai Bipolar
Disorder. Puji Tuhan sekarang dia sudah sehat kembali. Tetapi
kembali mengingat kejadian 2 tahun yang lalu sungguh menyedihkan
hati saya, karena saya sangat mencintainya. Hancur hati ini melihat
orang yang kita cintai sangat menderita.‖
Saya sangat berterima kasih kepada para ahli dan pakar kesehatan
jiwa yang telah menyampaikan informasi tentang bipolar di berbagai
media.
183
3 Kunci Pemulihan Bipolar Saya!
Dari pengamatan dan penelitian terhadap diri saya sendiri, saat ini
dan beberapa tahun lalu saat saya masih menjalani proses
penyembuhan, ada 3 aktifitas inti yang punya andil cukup besar
dalam proses pemulihan bipolar saya, yaitu :
1. Aktifitas fisik
2. Aktifitas sosial
3. Aktifitas religi/spiritual
184
depan (lobus frontalis).
Serangan Virus
―Itu karena pada usia 15 tahun kelenjar timus dan pinealis yang
mengeluarkan hormone yang dapat mencegah gangguan psikiatrik
hebat sudah berkurang menjadi 50 persen,‖ papar Dr. Yul Iskandar,
Sp.KJ, Ph.D, psikiater dari RS Khusus Darma Graha.
Otak kita terdiri dari bermilyar-milyar sel syaraf yang secara konstan
menyampaikan informasi dari sel satu ke sel lainnya. Untuk menjaga
kestabilan arus informasi dari sel ke sel maka otak menghasilkan
cairan yang dinamakan "neurotrnasmitters".
185
bagian tertentu dalam otak kita, maka akan menimbulkan gejala
halusinasi, tetapi bila dopamine terlalu rendah, maka akan
menimbulkan gejala kurangnya energi.
Faktor Genetik
186
akan lebih efektif dengan aktifitas fisik pula. Tapi ini hanya analisa
saya berdasarkan pengalaman pribadi selama bergelut dengan bipolar.
Tentunya terapi fisik akan lebih efektif lagi jika dikombinasikan
dengan terapi lain sesuai petunjuk psikiater.
1. Aktifitas fisik
Aktifitas fisik yang saya maksud adalah olah raga, lebih spesifik lagi
olah raga permainan yang sangat saya sukai yaitu Bola Voli.
Begitu pula jika kami berlari, kami baru akan berhenti berlari jika
187
kaki seakan tak bisa melangkah lagi dan napas seakan sudah habis
terkuras. Jika belum sampai ke titik itu berarti kami belum sampai di
puncak ketahanan fisik.
Latihan ketahanan fisik seperti itu kami lakukan paling sedikit dua
kali seminggu selama kurang lebih dua sampai tiga jam sehari. hari-
hari lainnya kami melakukan latihan teknik permainan dan kerjasama
tim yang tidak terlalu menguras tenaga. Selebihnya kami bermain di
lapangan atau melakukan latih tanding dengan tim-tim lain.
Inilah inti dari terapi penyembuhan bipolar yang saya jalani. Setelah
menjalani aktifitas fisik ini dengan intensif, saya merasakan
percepatan penyembuhan bipolar saya.
2. Aktifitas sosial
3. Aktifitas Religi/Spiritual
188
seorang anak yang meminta Sesuatu kepada orang tuanya. Si anak
biasanya menangis sejadi-jadinya jika keinginannya tidak dipenuhi.
Jika anaknya sudah menangis seperti itu, biasanya orang tua akan
mengabulkan permintaan si anak.
Saya yakin Allah tahu derita batin saya dan gejolak jiwa saya. Dan
Dia mendengar do‘a-do‘a saya. Saat bersimpuh, bersujud dan berdo‘a
di hadapan-Nya, saya merasa ada tempat mengadu dan bergantung.
Saya merasakan ketenangan, ketenteraman dan kedamaian jiwa,
seperti seorang anak yang berada dalam dekapan penuh kasih
seorang ibu.
Namun sebaik apa pun terapi dan pengobatan bipolar yang anda
jalani, tak akan efektif dan optimal hasilnya jika tak memiliki 3 hal :
189
Puasa dan Penyembuhan Problem Psikologis
Lebih dari itu puasa juga melatih kita untuk mampu mengendalikan
pikiran dan perasaan/emosi dari hal-hal yang bertentangan dengan
nilai-nilai kebaikan.
Setelah kita merasakan derita fisik kaum fakir dan miskin, diharapkan
kita mempunyai kepedulian dan tergerak untuk membantu
mereka. Apalah artinya kita berpuasa sebulan penuh, merasakan
haus dan lapar, namun setelah selesai berpuasa sama sekali tak ada
kepedulian kepada kaum miskin dan orang-orang yang kurang
beruntung. Wallahu alam.
190
soal ibadah puasa, mohon maaf jika ada yang salah atau keliru.
Menurut para ulama dan ahli fiqih, ada tiga tingkatan orang yang
berpuasaa, yaitu: puasa umum, puasa khusus dan puasa khususil
khusus. Saya yakin anda sekalian sudah faham betul soal ini. Saya
hanya ingin menjalaskan sekilas saja karena ada kaitannya dengan
proses penyembuhan derita jiwa.
Puasa umum, puasa yang hanya menahan haus dan lapar saja.
Sesuai namanya puasa inilah yang dijalankan oleh sebagian besar
orang.
Puasa Khusus, puasa ini selain menahan lapar dan haus, juga
menahan segenap panca indera (ucapan, pendengaran, penciuman,
penglihatan dan peraba) dari hal-hal yang dilarang syariat agama.
Puasa ini dilakukan oleh sedikit orang.
Puasa khususil khusus, puasa ini selain menahan lapar, haus dan
menahan panca indera dari segala hal yang negatif, pikiran dan
hatinya hanya tertuju kehaddirat-Nya. Pikiran dan hatinya terjaga
dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Jadi orang
yang mampu menjalankan puasa khususil khusus ini, jasad, panca
indera, pikiran dan hatinya benar-benar berpuasa. Lebih sedikit lagi
orang yang benar-benar mampu melakukan puasa ini.
191
Saat berpuasa, tubuh, pikiran dan hati kita benar-benar hening dan
jernih, hanya memikirkan hal-hal yang positif saja. Tak ada
kesombongan, kebencian, dendam, iri, dengki, dan penyakit-penyakit
hati lainnya yang tanpa disadari sering mengganggu ketenteraman
jiwa.
Saat berpuasa kita melatih diri untuk berpikir, berkata, dan bertindak
positif. Suasana bulan Ramadhan juga sangat mendukung, karena
setiap orang berusaha untuk lebih banyak melakukan perbuatan
(amalan) yang positif dan menghindari perbuatan negatif.
Kita hanya berpikir, berkata dan melakukan hal-hal yang positif dan
selaras dengan nilai-nilai kebenaran.
Jika Allah berkehendak tak ada apa pun yang bisa menghalangi.
Semoga Allah memberikan kesembuhan untuk anda sekalian, amin.
192
Kekuatan Do‟a sebagai Penyembuh
193
bahwa Tuhan tidak mendengar do‘a-do‘a kita.
Karena Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk kita, mungkin Tuhan
belum mengabulkan do‘a kita karena itulah yang terbaik untuk kita.
Bisa saja jika do‘a kita segera dikabulkan, malah akan berakibat
kurang baik untuk diri kita.
Sang kyai juga mengatakan bahwa jika do‘a kita ingin segera
dikabulkan. memohonlah seperti seorang anak kecil yang memohon
kepada orang tuanya. Seorang anak kecil biasanya akan menangis
194
sejadi-jadinya jika permohonannya tak dikabulkan kedua orang
tuanya.
Kadang saya kecewa, karena apa yang saya harapkan ternyata tak
terjadi, tak ada perubahan dalam diri saya. Namun, saya berusaha
berpikir positif dan tak berburuk sangka kepada-Nya. Tuhan belum
mengabulkan do‘a saya karena itulah yang terbaik untuk saya.
195
terjadi pada saya adalah atas kehendak-Nya.
*******
196
Informasi
197
Salam Sehat Bahagia,
Tarjum Sahmad
198