Anda di halaman 1dari 6

ABSTRAK

Sumber daya dan cadangan adalah hal yang paling penting dalam sebuah proyek penambangan
dan sumber daya dan cadangan merupakan hal yang saling keterkaitan. Dalam hal ini perlu
adanya informasi mengenai sumberdaya mineral dan cadangan bijih serta beberapa aspek
perkiraan lainnya yang berasal dari laporan yang dibuat oleh orang-orang yang kompeten.
Laporan tersebut harus sesuai dengan kode yang menjadi persyaratan daftar prospeksi atau
informasi lainnya. Oleh karena itu, dilakukan studi mengenai laporan yang berhubungan
dengan sumber daya dan cadangan tersebut.

PEMBAHASAN

Competent person di Australia berasal dari anggota perusahaan dari Institut Pertambangan dan
Metalurgi Australia dengan pengalaman minimal lima tahun di bidang penilaian sumber daya
dan sumber bijih yang relevan.

Adapun tanggung jawab yang harus dipenuhi competent person pertama, laporan sumber
daya/laporan cadangan harus disiapkan dan ditanda tangani oleh orang yang berwenang.
Kedua, pemaparan informasi publik mengenai cadangan sumber daya dan sumber daya
perusahaan tetap menjadi tanggung jawab direksi, Perusahaan harus meninjau dan melaporkan
sumber daya dan atau cadangan setiap tahunnya, laporan mengandung semua informasi yang
relevan yang dapat membuat investor dan penasehat professionalnya percaya bahwa tambang
tersebut layak untuk ditambang.

Ketiga Perusahaan harus mengungkapkan informasi dasar mengenai status dan karakteristik
deposit mineral yang secara material dapat mempengaruhi nilai ekonomis cadangan,
perusahaan juga harus segera melaporkan perubahan materi apapun dalam pengklasifikasian
sumberdaya mineral dan cadangan bijih. Keempat competent person bertanggung jawab atas
pelaporan juga harus menyertakan pernyataan yang berkaitan dengan mineralisasi (outcrop ,
costean, mine opening atau drill hole) yang dilaporkan pada masanya.

Sebuah perusahaan ketika melaporkan mineralisasi pra-sumber daya, harus


mengungkapkan data yang tersedia terkait dengan sumbernya, termasuk dengan hasil bor yang
sesuai. Dalam laporan mineralisasi, informasi lengkap mengenai sampling, interval sampel,
data uji dan posisi harus diberikan dengan jelas.
Laporan mengenai cadangan sumber daya yang teridentifikasi

Sumber daya didefinisikan sebagai tempat mineralisasi di tempat asalnya atau secara insitu.
Sumber daya terbagi menjadi 3 jenis, yaitu

 Sumber daya tereka


 Sumber daya tertunjuk
 Dan sumber daya terukur

Dalam menentukan sumber daya, para ahli memperkirakannya dalam data geologi. Tetapi tetap
membutuhkan hal-hal yang rasional dalam menentukan dan mengambil sumber daya tersebut
(ekonomis atau tidak).

Secara terminologi, sumber daya tereka merupakan sebuah estimasi. Sumber daya tersebut
didapat dari bukti-bukti geologi, data lubang bor, pembukaan bawah tanah, dan atau prosedur
sampling ketika pengambilan informasi dari sample agar lebih terukur. Sumber daya tertunjuk
yaitu sumber daya atau cadangan yang diketahui dari hasil pengeboran, pembukaan bawah
tanah, dan pengambilan sample lainnya yang dapat dipastikan secara kontinuitas dan
persebarannya secara hitungan geologi telah terbukti.

Sedangkan sumber daya terukur yaitu sumber daya atau cadangan hasil dari pengeboran,
pembukaan bawah tanah, dan pengambilan sample yang dapat dipastikan secara kontinuitas
dan persebarannya secara geologi telah terbukti. Untuk menentukan sumber daya tersebut
harus dikerjakan oleh ahli yang kompeten.

Katagori sumberdaya yang tepat harus ditetapkan oleh seorang yang berkompeten atau
Competent Person. Laporan Sumber daya harus dibuat lebih informative dengan membagikan
Sumber daya menjadi 3 kategori yang menggambarkan kuantitas data yang tersedia dan derajat
korelasi yang menggambarkan tingkat kepercayaan assessment.

Sumber mineral yang teridedntifikasi ketika tahap investigasi eksplorasi harus dilaporkan
sebagai “Resource”. Sumber daya akan dikatagorikan sebagai “Reserve” apabila kemungkinan
kemajuan ekonomi telah terbentuk, perencanaan tambang yang relavan, dan pengujian
metalurgi dan kriterialainya telah terlihat seperti pada figure 1.
Sumberdaya terduga “inferred” merupakan katagori dimana sumberdaya yang
teridentifikasi banyak, dimana ketika pengujian dan sampling telah diduga adanya sumberdaya
namun belum tergambarkan ketersediaannya atau ukurannya.

Estimasi harus dinyatakan dalam bentuk yang bulat yang tidak tersirat estimasinya yang
cocok dikualifikasikan sebagai terkira. Dan termasuk sebuah statement yang didalamnya
mengandung data yang mana merupkan dasar estimasi. Sebuah Estimasi Sumberdaya yang
teridentikasi akan berdasarkan data data lain dari pada inferred resource dan akan lebih reliable.

Estimasi Sumber Terukur akan didasarkan pada sejumlah besar data yang dikumpulkan,
diinterpretasi, dan dievaluasi secara tepat, yang meliputi bentuk, ukuran, kerapatan dan nilai
yang jelas untuk diperkirakan.

Setiap informasi yang di keluarkan oleh publik dalam laporan mengenai Sumber Daya
perusahaan harus menyebutkan data yang bersangkutan dimana Laporan tersebut didasarkan
dan berisi kualifikasi yang menarik perhatian pada setiap kriteria penilaian formulir (Tabel 1)
dimana data yang tidak memadai tersedia.

Kata-kata "bijih" dan "cadangan" tidak boleh digunakan dalam menyatakan perkiraan
Sumber Daya sebagai persyaratan yang tidak terpisahkan dari faktor teknis dan ekonomi.
Laporan dan pernyataan harus terus mengacu pada kategori kategori yang sesuai dari Sumber
Daya yang diidentifikasi sampai kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi telah ditetapkan, jika
evaluasi ulang menunjukkan bahwa Cadangan tersebut dapat dilakukan lebih lama, Cadangan
Bijih harus kembali ke kategori "Sumber Daya".

Perkiraan sumber daya bukanlah perhitungan yang tepat, tergantung pada interpretasi
informasi yang minim disuatu lokasi, bentuk dan kontinuitas kejadian dan pada hasil sampling
yang ada. Tonnase dan kualitas harus mencerminkan keakuratan estimasi dengan membulatkan
ke angka yang signifikan.

Laporan mengenai cadangan dan sumberdaya

Segala faktor yang diperlukan sebagai batas Sumber Daya dan Cadangan juga diperlukan
untuk memverifikasi perhitungan (termasuk jenis dari observasi, lubang core ataupun
singkapan) dimana itu semua harus dinyatakan secara eksplisit. Nilai densitas yang relatif
digunakan dalam menghitung tonase batubara perlu dicatat setelah data tersebut diketahui
dimana tonase ini merupakan perkiraan yang nilainya harus dibulatkan sesuai dengan
keakuratan estimasinya.

Beberapa hal penting dalam Sumber daya dan Cadangan harus dinyatakan dalam beberapa
hal yaitu sebagai berikut:

- Untuk setiap lapisan

- Pada prinsip kedalaman, kenaikan kedalaman dilihat secara bertahap jika ada informasi
yang tersedia mengenai kedalaman tersebut

- Pada prinsip ketebalan lapisan, ketebalan minimum yang digunakan harus disertakan dan
tonase yang harus mewakili untuk lapisan yang kurang dari 1,5 m dan lapisan yang sama
dengan atau lebih dari 1,5 m (batas ini mungkin lebih besar untuk brown coal hingga sampai 3
m). Ketebalan maksimum dari setiap lapisan non-batubara yang disertakan juga harus dicatat
dimana biasanya lapisan ini mengandung lapisan non-batubara lebih tebal dari 0,3 m, lapisan
yang terletak antara dua lapisan batubara juga harus diperhitungkan dimana data-data lapisan
ini juga harus disertakan dalam laporan dan dibedakan antara lapisan batubara dengan lapisan
non-batubara (batas lapisan non-batubara mungkin lebih besar dari brown coal, misalnya 1 m
).

- Pada prinsip kualitas, abu dari raw coal maksimum yang belum diproses harus
diperhitungkan dan untuk batubara yang dapat ditambang dan ekonomis harus diperhitungkan
juga dengan perkiraan tertentu. Beberapa parameter lainnya juga harus diperhitungkan jika
parameter tersebut mempengaruhi kualitas batubara dalam pemanfaatannya seperti jika
batubara tersebut terkena panas atau teroksidasi.

Sebagai tambahan, untuk laporan Cadangan,minimal informasi berikut diperlukan, yaitu:

- Garis besar metode penambangan yang diusulkan.


- Kriteria fisik yang membatasi pertambangan seperti bagian kerja maksimal dan
minimum, ketebalan minimum pemisahan lapisan, dip maksimum, struktur geologi,
area yang tidak bisa ditambang.
- Kriteria kualitas yang membatasi pertambangan seperti kadar abu, bahan mudah
menguap, hasil, dll.
- Untuk Cadangan yang dapat digunakan kembali, Faktor Pemulihan juga penting
diketahui
- Untuk Cadangan Berharga, hasil tes sample kadar batubara dan spesifikasi mutu dari
produk batubara.
- Rasio overburden dinyatakan sebagai bank cubic meter dari overburden ke ton batubara
in situ untuk cadangan yang dapat diterima untuk pertambangan permukaan.
- Kedalaman tambang yang direncanakan.
- Persentase Sumber Daya yang bisa ditambang di dalam wilayah tambang yang
direncanakan.
KESIMPULAN

Di Indonesia industri pertambangan (termasuk eksplorasi) telah berkembang dengan pesat


sehingga kebutuhan akan sumber pendanaan dari bursa dan perbankan meningkat secara
signifikan. Oleh karenanya permintaan akan laporan eksplorasi, sumberdaya dan cadangan
mineral dan batubara yang kredibel disusun oleh individu yang kompeten juga meningkat.
Selama ini masyarakat pertambangan Indonesia menganggap bahwa laporan yang kredibel
adalah laporan yang memenuhi kode JORC (Australasian Code for Reporting of Exploration
Results, Mineral Resources and Ore Reserves). Karena kondisi di atas, Indonesia perlu
mengembangkan Kode Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumberdya Mineral dan Cadangan Bijih
sendiri yang akan diacu oleh “Competent Person Indonesia”.

Competent Person adalah seseorang yang memiliki kualifikasi dengan pengalaman yang
relevan minimum 5 tahun dan menjadi anggota assosiasi profesi yang dapat melakukan
penegakan kepatuhan kepada kode etik dan standarisasi yang diperlakukan.

Kualifikasi dan pengalaman yang relevan selama 5 tahun meliputi pendidikan minimum
dan pekerjaaan yang berkaitan dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dalam
pembuatan laporan eksplorasi, sumberdaya dan cadangan minimal di batubara.

Setiap Competent Person dalam menjalankan praktek profesinya diharuskan mematuhi


kode etik sehingga hal-hal yang potensi merugikan pemangku kepentingan, profesi dan
kepercayaan masyarakat terhadap profesi dapat dihindarkan

Setiap laporan yang dibuat atau ditandatangi oleh Competent Person menjadi tanggung
jawab pribadi penandatangan laporan tersebut dan perusahaan dimana Competent Person
tersebut bekerja juga memiliki tanggung jawab yang sama.

Anda mungkin juga menyukai