Permukaan bumi memiliki bentuk dari lapisan yang bebatuan paling luar
yang disebut dengan keak bumi. Kerak bumi tersebut memiliki bentuk dari nikel
dan juga besi dengan bagian padat di tengahnya. Ketebalan dari kerak bumi tersebut
dapat mencapai 70 km.
Umumnya gempa bumi berasal dari kerak bumi yang notabene tidaklah jauh
dari bawah tanah. Kerak bumi tersebut kemudian pecah yang membentuk suatu
potongan-potongan besar yang paling berpasangan. Potongan ini disebut dengan
lempeng. Tumbukan antara dua lempeng tersebut menyebabkan salah satu dari
lempeng kerak akan terdorong ke bawah.
1
Tekanan dan tegangan yang menyebabkan gempa bumi pertama sering terus
berulang dan kemudian tersu bertambah sampai menyebabkan gempa lain. Setiap
tahunnya tercatat gempa bumi yang memiliki ukuran kecil sebanyak 11 juta kali
dan gempa cukup kuat yakni sebanyak 34.000 kali.
2
Melepaskan energi yang juga sangat besar. Pelepasan energi dapat terjadi di
dataran maupun juga di lautan, pelepasan energi yang terjadi di lautan dapat
menyebabkan tsunami.
Datang secara berkelompok baik terhadap waktu maupun juga dengan
ruang.
Kedalaman focus gempa beragam hingga 700 km.
Distribusi frekuensi gempa merupakan fungsi dari kedalam focus namun
tidak seragam terhadap kedalaman maupun juga geologis.
Adanya rambatan getaran gempa secara vertikal atau horisontal serta besar-
kecilnya dampak tersebut terhadap kerusakan bangunan lebih banyak dipengaruhi
oleh suatu kondisi tanah itu sendiri misalnya.
Terdapat tiga kondisi atau sifat tanah misalnya dapat disimpulkan suatu
proses menjalarnya gempa adalah suatu peristiwa yang sangat kompleks. Tanah
dapat memperbesar atau memperkecil gerak gelombang gempa. Kondisi tanah di
bawah juga menentukan tingkat kerusakan, bukan hanya dari besaran skala Richter
yang tercatat.
3
bahkan memperbesar getaran suatu gempa. Misalnya gempa di Yogyakarta dan di
tanah Jawah Tengah.
Selain dari sifat tanah tersebut, turut memperbesar atau meredam getaran
adalah radius gempa dari pusat gempa. Semakin dekatnya dengan suatu pusat
gempa, maka akan semakin keras getarannya. Selain itu bergerak secara mendatar,
gempa ada yang dapat bergerak ke atas-bawah. Hal ini dapat terjadi ketika gempa
bumi di kota Kobe, Jepang, 17 Januari 1995.
Gempa yang dikenal oleh para ahli terdapat dua macam, yakni gempa
tektonik dan juga gempa vulkanik.
1. Gempa Tektonik
Pengertian Gempa Tektonik - Pengertian Gempa Tektonik adalah gempa
yang disebakan oleh pergeseran kulit bumi secara tiba-tiba di dalam bumi
dan berkaitan sekal idengan gejala pembentukan pegunungan. Dalam kulit
bumi terus menerus terjadi yang disebut dengna proses geologis yang
memiliki akibat konsentrasi dan terkekangnya suatu tegangan-tegangan
serta regangan-regangan yang dalam waktu geologis mampu menghasilkan
suatu perubahan-perubahan pembentukan pegunungan-pegunungan.
4
Ciri-Ciri Gempa Tektonik
2. Gempa Vulkanik
Pengertian Gempa Vulkanik - Pengertian Gempa vulkanik adalah gempa
yang disebakan oleh kinerja gunung api, dan terjadi sebleum, selama, dan
sesudah letusan gunung api. Ketika sebuah gunung berapi meletus, letusan
yang diakibatkan tersebut mengalirkan gelombang-gelombang yang tercatat
oleh alat sesimograf. Namun jika letusan yang diakibatkan sangat besar,
maka gerakannnya dapat dirasakan langsung.
Gempa vulkanik tersebut memiliki sifat lokal dengan getaran yang lemah.
Hal ini disebabkan oleh sebagian besar energi yang kemudian dilepaskan
dalam suatu bentuk suara ledakan. Jadi, pada umumnya gempa tersebut
kemudian menimbulkan suatu kerusakan adalah gempa bumi tektonik.
5
Ciri-Ciri Gempa Vulkanik
Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa terdapat 4 jenis-jenis gempa
bumi atau macam-macam gempa bumi yakni sebagai berikut:
Sering juga jenis-jenis atau macam-macam gempa bumi dibedakan menjadi dua
yaitu gempa daratan dan juga gempa lautan. Pembagian gempa atau macam-macam
gempa bumi berdasarkan atas jarak fokus, yakni:
6
Tidak hanya itu, ada juga jenis-jenis gempa bumi berdasarkan jarak fokus yakni
sebagai berikut:
7
Letusan atau ledakan gunung api. Aktivitas gunung api dapat menimbulkan
gempa yang disebut dengan gunung api vulkanik. Penyebabnya adanya
persentuhan antara magma dengan dinding gunung api dan juga tekanan gas
yang meletus dengan kuat, atau terjadi suatu perpindahan magna secara tiba-
tia dari dapur magma.
Kegiatan Tektonik. Gempa yang memiliki efek besar yang berasal dari
kegiatan tektonik. Gempa yang berhubungan dengan kegiatan gaya tektonik
berlangsung dalam gunung, terjadi patahan dan tarikan ataupun tekanan dari
pergerakan lempeng batuan penyusun kerak bumi.
Dampak fisik :
Dampak sosial:
Menimbulkan kemiskinan.
Kelaparan.
Menimbulkan penyakit.
8
Bila pada sekala yang besar ( dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa
melumpuhkan politik, system ekonomi dan lain-lain.
Dan sebagainya.
9
8. Pengertian Hiposentrum, Episentrum, dan
Seismometer
Permukaan yang tidak rata ini diakibatkan adanya tenaga yang mengubah
bentuk permukaan bumi. Tenaga tersebut adalah tenaga eksogen dan tenaga
endogen. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini
memanfaatkan angin, air, dan gletser dalam prosesnya. Tenaga eksogen antara lain
erosi dan sedimentasi. Sedangkan tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari
dalam bumi. Tenaga ini antara lain tektonisme, vulkanisme, dan seisme. Berikut
adalah penjelasan mengenai hiposentrum, episentrum, dan seismometer
Pengertian Seisme
Seisme adalah gerakan atau getaran kerak bumi yang diakibatkan oleh
gelombang seismik. Seisme juga bisa disebut sebagai gempa bumi. seisme dapat
terjadi akibat adanya getaran di dalam maupun di atas permukaan bumi. getaran
atau gelombang yang ada di dalam atau di permukaan bumi, dapat terjadi akibat
adanya patahan. Patahan adalah proses pembentukan permukaan bumi, dimana
terdapat tekanan pada bagian bumi yang keras, sehingga menyebabkan permukaan
bumi menjadi patah.
10
Seisme atau gempa bumi dapat terjadi akibat adanya tektonisme atau
vulkanisme. Tektonisme adalah gerakan yang ada di dalam bumi, akibat adanya
tekanan yang ada di dalam bumi. tekanan ini menghasilkan tenaga horizontal dan
vertikal, yang menekan kerak bumi. sedangkan vulkanisme adalah gerakan magma
di dalam bumi. akibat gerakan ini bumi menjadi tertekan dan bergetar.
Seisme atau gempa bumi dapat terjadi di laut maupun di darat. Kekuatan
dari gempa bumi, dapat mempengaruhi tingkat kerusakan yang terjadi pada kerak
bumi. kekuatan gempa bumi di ukur dengan skala rickter atau skala magnitudo.
Skala 1 adalah yang terkecil, sedangkan skala 3 hingga 6 gempa yang ditimbulkan
tidak membahayakan. Skala 7 ke atas adalah kekuatan gempa bumi yang mampu
menghancurkan gedung dan meretakkan tanah. Jika gempa bumi dengan skala di
atas 7 berada di laut, maka berpotensi menjadi tsunami. Tsunami adalah gelombang
air laut yang sangat besar. Pada gempa bumi, mencari hiposentrum dan episentrum
sangat penting, untuk mengetahui lokasi titik gempa, kekuatan, serta sejauh mana
gempa itu terasa.
Pengertian Hiposentrum
Gempa bumi adalah salah satu tenaga di bumi yang dapat memberikan
akibat pada kehidupan manusia. Semakin kuat dan semakin dekat dengan titik
gempa, maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar. Pengertian
Hiposentrum adalah pusat titik gempa yang ada di dalam bumi. Hiposentrum diukur
melalui gelombang seismik. Gelombang seismik adalah gelombang elastik yang
memancarkan getaran di dalam dan di permukaan bumi. hiposentrum adalah pusat
gempa. Sehingga lokasi hiposentrum adalah lokasi awal dari gempa bumi itu
terjadi. Gempa bumi yang terjadi akibat dari tektonisme dan vulkanisme pasti
memiliki hiposentrum.
Tekanan yang ada di dalam bumi, akan menyebakan lapisan bumi bergetar,
yang menghasilkan hiposentrum. Semakin dekat hiposentrum, maka gempa akan
semakin terasa, dan kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar. Hiposentrum
yang ada di laut dan semakin dekat dengat dengan permukaan dasar laut lebih
berbahaya, karena dapat menciptakan tsunami. Gempa bumi sendiri dibagi menjadi
11
3, berdasarkan kedalaman hiposentrumnya. Pembagian tersebut adalah gempa bumi
dangkal, gempa bumi sedang, dan gempa bumi dalam.
Pengertian Episentrum
Hiposentrum adalah pusat gempa atau dapat dikatakan sebagai titik pusat
gempa. Sedangkan episentrum adalah gempa yang terjadi di permukaan bumi.
Episentrum dapat dikatakan sebagai gelombang hasil dari rambatan dari
hiposentrum. Saat hiposentrum menghasilkan satu titik gempa, gempa itu memiliki
gelombang yang membentuk melingkar. Gelombang tersebut semakin lama akan
meleber dan menghilang. Episentrum adalah gelombang, hasil dari titik
hiposentrum. Hal ini dapat diumpamakan pada air yang tenang. Saat air tenang,
mendapatkan tekanan pada satu titik, maka timbul gelombang yang melebar dan
semakin jauh dari pusat atau titik tekanan, gelombang tersebut akan semakin
melebar, dan kemudia menghilang.
12
menjadi dua, berdasarkan episentrumnya. Yaitu gelombang primer dan gelombang
sekunder
Pengertian Seismometer
Seismometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur gempa bumi. alat ini
mampu mendeteksi hiposentrum dan episentrum. Hasil dari seismometer adalah
seimogram. Seismogram adalah hasil dari seismometer yang berbentuk gambar
getaran. Seismogram dapat menentukan kekuatan gempa, lokasi hiposentrum,
kekuatan episentrum, serta merekam dengan akurat berapa kali gempa terjadi.
13
9. Bentuk-bentuk Patahan dan Penjelasannya
Permukaan bumi dikenal sebagai permukaan yang kasar. Hal ini terjadi
karena muka bumi memiliki relief. Relief- relief ini memiliki bentuk berbeda
dengan ukuran yang berbeda pula. Salah satu penyebab permukaan bumi memiliki
bentuk yang berbeda- beda adalah tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga
yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen, membuat permukaan bumi menjadi
tidak rata. Selain itu, tenaga endogen juga menjadi salah satu penyebab perbedaan
tinggi dan rendah permukaan bumi. Tenaga endogen terjadi di darat dan laut,
sehingga menyebabkan keanekaragaman bentuk muka bumi.
Salah satu dampak dari adanya tenaga ini adalah munculnya patahan.
Patahan bumi adalah perubahan bentuk bumi akibat adanya tekanan tenaga endogen
yang cepat, sehingga permukaan bumi tidak sempat melipat. Hal inilah yang
menyebabkan timbulnya patahan. Tekanan ini dapat berupa tekanan vertikal
maupun horizontal. Patahan di bumi, memiliki banyak jenis, dan setiap jenis
memiliki karakter sendiri - sendiri.
14
A. Patahan Vertikal
Patahan vertikal adalah patahan yang terjadi akibat tenaga endogen. Patahan
ini menyebabkan sesar bergerak keatas dan ke bawah. Sesar sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu sesar naik dan sesar turun. Sesar naik adalah patahan yang bergerak ke
atas. Sedangkan sesar turun adalah patahan yang bergerak ke bawah.
Patahan vertikal adalah salah satu penyebab relief di muka bumi memiliki
tinggi yang berbeda- beda. Patahan vertikal yang terkenal di indonesia adalah
patahan semangko. Patahan semangko berada di sumatra. Patahan ini membagi
sumatra menjadi bagian barat dan timur. Bentuk patahan vertikal dibagi menjadi
empat, yaitu Horst, Graben, Fault Scrap, dan Pegunungan Patahan.
1. Horst
15
lurah sesar. Horst adalah puncak dari sesar yang terdorong ke atas. Contoh
horst di indonesia adalah dataran tinggi dieng dan dataran tinggi wonosari
di yogyakarta.
2. Graben
Tekanan yang memusat, membuat graben memiliki dasar yang lebih lebar
dari pada bagian atasnya. Sedangkan tekanan yang menyebar, membuat
graben memiliki permukaan yang lebih lebar dari pada bagian bawahnya.
Graben juga bisa disebut Slenk atau Terban. Graben yang terisi oleh air
dapat menjadi danau. Salah satu contoh graben di indonesia adalah danau
toba di sumatra utara dan danau tempe di sulawesi.
3. Fault Scrap
Fault scarp atau bisa disebut fleksur adalah bentuk patahan yang terjadi
akibat dorongan dari satu sisi saja. Dorongan ini menyebabkan salah satu
bagian sesar menjadi naik, sehingga membentuk dinding terjal yang
posisinya lebih tinggi dari pada daerah sekitar. Fault scarp juga biasa
disebut sebagai Cliff atau tebing.
4. Pegunungan Patahan
Pegunungan patahan atau bisa disebut Step Faulting adalah bentuk patahan
yang berbentuk seperti tangga. Hal ini terjadi akibat adanya gerakan
penurunan beberapa sesar dengan tempo dan gerakan yang hampir sama.
Sesar bentuk tangga ini, menyebabkan gunung atau pegunungan memiliki
tangga alami untuk dinaiki.
16
B. Patahan Horizontal
Patahan ini, biasanya hanya berbentuk garis- garis atau retakan- retakan
besar yang ada di dalam tanah. Garis- garis yang terjadi akibat patahan disebut
kelurusan. Kelurusan akan terlihat seperti garis lurus panjang melalui citra satelit.
Patahan horizontal, biasanya dapat ditemukan pada daerah- daerah yang mengalami
lipatan. Patahan horizontal dipisahkan menjadi dua, yaitu Dekstral dan Sinistral.
1. Dekstral
2. Sinistral
17
C. Block Mauntain
D. Oblique
Bentuk Oblique
18
Oblique adalah sesar yang mengalami patahan vertikal bersamaan dengan
patahan horizontal. Gerakan ini juga disebut sebagai gerak miring. Gerakan
miring terjadi akibat adanya dua tekanan yang berbeda, terjadi dalam satu waktu
dan di satu titik yang sama.
Beberapa contoh lipatan dan juga patahan yang berada di Indonesia antara lain
sebagai berikut:
Bukit Barisan
19
Pegunungan Tengger
Pegunungan Ijen
20
10. PERHITUNGAN DAN CONTOH SOAL GEMPA
BUMI
Besaran untuk mengukur gempa bumi, pada umumnya dipakai :
1. Magnitude, adalah ukuran besar energi yang dilepaskan oleh fokus atau
hypocentre.
Skala magnitude dari Richter sering dipakai dan skala ini berguna bagi para
ahli seismologi.
Skala ini digunakan bagi para inssinyur untuk pengaruhnya pada konstruksi.
Skala yang digunakan adalah skala Modified Mercalli Intensity scale. (MMI)
3 II – III 0,003 g 25 km
4 IV – V 0,010 g 50 km
5 VI 0,030 g 100 km
6 VII – VIII 0,10 g 200 km
7 IX 0,30 g 400 km
8 X - XI 1,000 g 700 km
21
Pelepasan energi pada sumber gempa diukur dengan skala RICHTER.
R = Skala Richter
= 11,4 + 1,5. 6
= 20,4
Pengaruh gempa dipermukaaan tanah tidak hanya di tentukan oleh besar energi
yang dilepaskan, akan tetapi juga oleh kedalaman atau jarak sumber gempa
(hypocentre).
22
Hubungan Magnitudo Dan Frekuensi Gempa Yang Tejadi
Menurut Guttenberg-Richter :
Log N = A – b . M
4;5;4;3;5;2;4
maka untuk magnitudo 4 pada skala richter jumlah kejadian gempa adalah 3 kali,
jadi N = 3
A dan b adalah konstanta gempa untuk suatu daerah gempa tertentu. Misal : untuk
pulau Jawa : A = 5.37 , b = 0.94
A = 6.35 b – 1.41
Catatan : untuk seluruh indonesia log N = 7.30 – 0.94 M, jadi misalkan kita
menghitung frekuensi gempa dengan skala richter = 7, berarti :
N = 5.2 , ini berarti ada gempa kira-kira 5 kali dalam setahun dan untuk
gempa dengan skala richter diatas 7, frekuensi gempa adalah 2 kali setahun.
23
Rumus hubungan besar energi dan percepatan permukaan tanah (a) maksimum.
1 1 1 1
log a .I atau log a . I
3 2 4 4
a = cm/det2
I = Skala MM
24
Diketahui :
Ditanyakan :
FOCUS (hypocenter)
H 36 2 30 2 46,861 km
= 1080.e0,5.(6,8). (46,861+25)-1,32
= 115 cm/det2
a = 119.e0,81R. (H+25)-1,15
25
= 119.e0,81. (6,8). (46,851+25)-1,15
= 216 cm/det2
1 1 1 1
log a .I atau log a . I
3 2 4 4
1 1
log 115 .I I 7,68 MM
3 2 maka I = VII - MM
1 1
log 115 . I I 7,24 MM
4 4
1 1 1 1
log a .I atau log a . I
3 2 4 4
1 1
log 216 .I I 8,50 MM
3 2 maka I = 8 MM
1 1
log 216 . I I 8,35 MM
4 4
GELOMBANG GEMPA
Saat terjadi gempa, tanah permukaan mengalami gerakan karena permukaan tanah
bergelombang.
26
Gelombang utama :
Kecepatan dari kedua gelombang berbeda, dari hasil rekaman gempa dapat
diperkirakan jarak sumber gempa berdasarkan selisih waktu tiba gelombang
tersebut.
27
Perkiraan jarak sumber gempa
Apabila terukur jarak dari 3 tempat maka dapat ditentukan lokasi gempa
(sumber).
.A
.C .B
28
Dua gelombang yang menjalar hanya dipermukaan tanah saja,
1. Gelombang Rayleigh
2. Gelombang Love Q
29
INTENSITAS, MANGNITUDE, KECEPATAN DAN ENERGI GEMPA
Percepatan
Kecepatan Perbandingan puncak Jumlah
Mangnitude
Insensitas tertinggi dengan rata-rata Gempa
(Skala Deskripsi
Mercalli rata-rata bahan (g adalah pertahun
Richter)
(cm/dt) peledak gravity = di dunia
9,8 m/s2)
30
dinding mulai
menimbulkan
suara. Ada
getaran seperti
truk besar
lewat dibawah
gedung. Mobil
yang sedang
parkir dapat
berpindah.
31
VIII 6,4 – 6,6 20 – 30 Kerusakan 0,15g – 35
mulai terjadi 0,30g
pada
bangunan
dengan desain
baik. Beberapa
bangunan
akan runtuh
sebagian.
Panel dinding
akan keluar
dari rangka
strukturnya.
Cerobong
tumbang,
tumpukan
material
pabrik akan
runtuh,
dinding,
kolom,
dinding,
monumen
runtuh.
Furniture
berat akan
tumbang.
Pasir dan
lumpur
terlempar
sebagian.
Terjadi
perubahan
dalam air
sumur.
Pengendara
mobil akan
tergangu.
32
struktur
rangka dan
pondasinya
rusak. Tanah
akan terjadi
retakan besar,
rel kereta
bengkok,
kelongsoran
akar terjadi di
tepi sungai
dan tebing-
tebing tanah.
Pasir dan
lumpur sungai
akan
bercampur.
Air berombak
berdeburan.
33
SKALA INTENSITAS “ MODIFIED MERCALLI”
Skala
Deskripsi
MM
34
PENENTUAN LETAK EPICENTRUM
Extrapolasi : Perhitungan linier dari suatu titik diluar dua titik yang
menjadi acuan
c = f(x)
6,84 a 7,76 b
x
C = f (x) = a + (b – a)
z
Contoh : Data rekaman beberapa seismograf sebagai berikut :
Lokasi
Ordinat Amplitudo
Seismograf absis
(km) max (cm)
(km)
A 40 70 6,84
B 60 40 7,74
C 90 80 7,17
D 30 30 5,00
E 110 100 4,34
F 10 80 3,68
G 110 50 5,87
35
Jawab :
x
Rumus : f (x) = a + (b – a)
z
6,324
Extrapolasi FA ; f (x) = 3,68 + (6,84 – 3,68) = 10
3,162
5,656
Extrapolasi EC ; f (x) = 4,34 + (7,17 – 4,34) = 10
2,828
F 3,68 A 6,84
P y'
40 70
10
36
(7,17 – 4,34)
Contoh lain : EC
E 4,34 C 7,17
P y'
90 70
110
z
x
Misalkan Bangunan A :
L = 50 th
T = 120 th
P = (1 – e –50/120 ) x 100%
= 34,08%
37
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2017/08/gempa-bumi-pengertian-gempa-bumi-jenis.
html (diakses 10 Desember 2018)
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/bentuk-bentuk-patahan(diakses
10 Desember 2018)
http://sapakabar.blogspot.com/2015/02/hukum-laska-cara-mengetahui-pusat-
gempa.html (diakses 12 Desember 2018)
38