Kasihan anakku...
Seorang anak X berusia 2 tahun dengan BB 12 kg datang ke UGD dibawa oleh orang tuanya
dengan keluhan kejang. Menurut orang tuanya kejang sudah berlangsung selama 3 menit, berupa mata
melirik ke atas, tangan dan kaki kaku. Saat kejang anak tidak sadar. Saat tiba di UGD dokter
memasangkan oksigen kemudian memasukkan obat diazepam suppositoria (10 mg). Saat tiba di UGD
kejang sudah berhenti dan anak sadar. Dari riwayatnya diketahui bahwa anak menderita demam 6 jam
sebelum kejang. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya.
Pemeriksaan fisik saat di UGD GCS 456, kaku kuduk (-), tetapi masih demam dengan suhu 39 C,
RR 20 x/menit, N 120x/menit. Kemudian dilakukan pemasangan infus NaCl 500cc/24 jam, pemberian
paracetamol (iv) 120 mg serta dilakukan tepid sponge. Anak selanjutnya dirawat di RS untuk observasi
lebih lanjut, diberikan oksigen nasal 2 lpm. Dari hasil pemeriksaan darah lengkap dalam batas normal,
GDA dan serum elektrolit juga dalam batas normal. Keluarga di berikan edukasi mengenai beberapa
kemungkinan diagnosis dan tatalaksana awal pada pasien.
Skenario 3
Kasihan anakku...
Seorang anak X berusia 2 tahun dengan BB 12 kg datang ke UGD dibawa oleh orang tuanya
dengan keluhan kejang. Menurut orang tuanya kejang sudah berlangsung selama 3 menit, berupa mata
melirik ke atas, tangan dan kaki kaku. Saat kejang anak tidak sadar. Saat tiba di UGD dokter
memasangkan oksigen kemudian memasukkan obat diazepam suppositoria (10 mg). Saat tiba di UGD
kejang sudah berhenti dan anak sadar. Dari riwayatnya diketahui bahwa anak menderita demam 6 jam
sebelum kejang. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya.
Pemeriksaan fisik saat di UGD GCS 456, kaku kuduk (-), tetapi masih demam dengan suhu 39 C,
RR 20 x/menit, N 120x/menit. Kemudian dilakukan pemasangan infus NaCl 500cc/24 jam, pemberian
paracetamol (iv) 120 mg serta dilakukan tepid sponge. Anak selanjutnya dirawat di RS untuk observasi
lebih lanjut, diberikan oksigen nasal 2 lpm. Dari hasil pemeriksaan darah lengkap dalam batas normal,
GDA dan serum elektrolit juga dalam batas normal. Keluarga di berikan edukasi mengenai beberapa
kemungkinan diagnosis dan tatalaksana awal pada pasien.