TARGET PKPR2018 ProPusk 2901.. 29
TARGET PKPR2018 ProPusk 2901.. 29
2.1.UKM Esensial
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Rumah Tangga (minimal yang dikaji Jumlah Rumah 59% Profil
Sehat yang memenuhi adalah 20% dari Total Rumah Tangga) Tangga yang Promkes
10 indikator PHBS yang memenuhi 10 indikator PHBS memenuhi 10
rumah tangga (persalinan ditolong oleh indikator PHBS
nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, rumah tangga dibagi
Menimbang Bayi/Balita, Menggunakan jumlah sasaran
air Bersih, Mencuci tangan pakai air pengkajian dikali
bersih dan sabun, menggunakan jamban 100%
sehat, memberantas jentik dirumah,
makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas
fisik tiap hari, tidak merokok di dalam
rumah) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2.1.1.3.Pengembangan U
1. Posyandu PURI Posyandu Purnama dan Mandiri di Jumlah Posyandu 72% Profil
( Purnama Mandiri ) wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 Purnama dan Promkes
tahun Mandiri dibagi
jumlah Posyandu
dikali 100%
6.Setiap anak pada Penjaringan kesehatan anak usia Jumlah semua anak 100% Buku
usia pendidikan dasar pendidikan dasar, minimal satu kali pada usia pendidikan Rapor
mendapatkan skrining kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh dasar kelas 1 dan 7 Kesehatan
kesehatan sesuai Puskesmas. meliputi : yang ada di wilayah ku
standar a) Penilaian status gizi (tinggi kerja di wilayah
badan, berat badan, tanda klinis anemia); kabupaten/kota
b) Penilaian tanda vital tersebut dalam
(tekanan darah, frekuensi nadi dan kurun waktu satu
napas); c) tahun ajaran.
Penilaian kesehatan gigi dan mulut;
d) Penilaian ketajaman
indera penglihatan dengan poster snellen;
e) Penilaian
ketajaman indera pendengaran dengan
garpu tala; ( Standar Pelayanan Minimal
ke 5)
7. Murid kelas X Murid kelas X setingkat Jumlah murid kelas 92,5% Laporan
setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang X setingkat bulanan
SMA/MA/SMK/SMA mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SM ARU
LB yang diperiksa penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) ALB dan setingkat
penjaringan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun yang diperiksa
waktu tertentu . penjaringan
kesehatan dibagi
jumlah riil murid
kelas X setingkat
SMA/SMK/SMALB
dikali 100%
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 29 Januari 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Target
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Th
Pengembangan Data
2018
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)
1. Rasio Kunjungan Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam Jumlah keluarga (berdasarkan 80% P-care
Rumah (RKR) program pendekatan keluarga berdasarkan Kartu Keluarga/KK) yang
12 (dua belas) indikator utama penanda dikunjungi dalam program
status kesehatan sebuah keluarga sesuai pendekatan keluarga dibagi
Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat jumlah keluarga (KK) yang
Dengan Pendekatan Keluarga adalah jumlah ada di wilayah kerja
peserta JKN atau bukan peserta JKN yang Puskesmas dikali 100%.
terdapat pada wilayah kerja Puskesmas yang
dikunjungi oleh petugas Puskesmas.
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 29 Januari 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
2.4.1.Manajemen Umum
2.4.3.Manajemen Peralatan
1.Data peralatan Inventarisasi peralatan medis tidak ada Data tidak Data Data ada, analisa
,analisa, rencana dan non medis dan non data lengkap,analisa lengkap,analisa lengkap dengan
tindak lanjut, tindak kesehatan, data kalibrasi alat, , rencana sebagian ada , rencana tindak
lanjut dan evaluasi KIR dan laporan seluruh tindak lanjut , rencana tindak lanjut, tindak
inventaris alat kesehatan. tindak lanjut lanjut, tindak lanjut dan
Analisa pemenuhan standar dan evaluasi lanjut dan evaluasi
peralatan, kondisi alat, belum ada evaluasi belum
kecukupan jumlah alat di ada
Puskesmas dan rencana tindak
lanjut, tindak lanjut dan
evaluasinya
.....
2.4.5. Manajemen Keuangan
1.Data realisasi realisasi capaian keuangan tidak ada Data/laporan Data/laporan Data /laporan
keuangan yang disertai bukti data tidak lengkap,analisa ada, analisa
lengkap,analisa sebagian ada , lengkap dengan
, rencana rencana tindak rencana tindak
tindak lanjut , lanjut, tindak lanjut, tindak
tindak lanjut lanjut dan lanjut dan
dan evaluasi evaluasi belum evaluasi
belum ada ada
Administrasi obat
23.Pengelolaan resep Persyaratan: 1.Resep disimpan tidak ada 1-2 item 3 item terpenuhi 4 item terpenuhi
minimal 5 tahun. 2. Arsip terpenuhi dan memenuhi
resep disimpan sesuai dengan standar
urutan tanggal. 3.Resep
narkotika dan psikotropika
disendirikan. 4.
Resep yang sudah tersimpan >
5 tahun dapat dimusnahkan
dengan disertai dokumentasi
dan berita acara pemusnahan
resep.
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 29 Januari 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR
4.INDIKATOR UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP) PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2018
Frekuen
si
Dimensi Periode Target TH PJ
No Indikator Tujuan Definisi Operasional Cara Penghitungan Pengum Sumber Data
Mutu Analisa 2018 Pelayanan
pulan
Data
2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap
1. Angka Kontak Pemanfaatan Mengetahui tingkat Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas peserta) Jumlah Peserta terdaftar yang 1 bulan 1 bulan 150 per mil Catatan rujukan PJ UKP
aksesabilitas dan yang terdaftar mendapatkan pelayanan kesehatan melakukan kontak dengan dalam P-care
pemanfaatan (kontak sakit maupun sehat) baik di dalam gedung Puskesmas dibagi total jumlah
pelayanan primer maupun di luar gedung. peserta terdaftar di FKTP per
Catatan: 1 orang dianggap 1 kunjungan dalam 1 1000 (seribu) peserta.
bulan tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
peserta.
2.Rasio Rujukan Koordinasi Mengetahui kualitas Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 Jumlah peserta yang dirujuk 1 bulan 1 bulan < 5% Register PJ UKP
Rawat Jalan Non dan pelayanan diagnosa yang harus ditangani di Puskesmas serta dengan kasus non spesialistik rujukan, P-
Spesialistik kerjasama kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity dibagi jumlah seluruh peserta Care.
(TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut yang dirujuk oleh Puskesmas
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian dikali 100 %
kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Catatan kinerja Puskesmas:
Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi < 5% = 100%
dengan memperhatikan kemampuan pelayanan 5- 7,5 % =75%
Puskesmas serta progresifitas penyakit yang >7,5-10 %=50%
merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan >10-15 %=25%
medis >15% = 0%
3.Rasio Peserta kesinambun kesinambungan Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Diabetes Jumlah Peserta Prolanis yang 1 bulan 1 bulan 50% Aplikasi P-
Prolanis Rutin gan pelayanan penyakit Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik (Jantung, Asma, rutin berkunjung (jumlah peserta Care.
Berkunjung ke pelayanan kronis . Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Epilepsi, JKN yang terdaftar dalam
FKTP (RPPB) Stroke, Schizophrenia, dan Systemic Lupus Prolanis (per nomor identitas
Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis:(1) edukasi peserta) dan mendapatkan
Klub (2) Konsultasi Medis (3) Pemantauan Kesehatan pelayanan kesehatan dalam
melalui pemeriksaan penunjang (4) Senam Prolanis gedung maupun di luar gedung.
(5) Home Visit (6) Pelayanan Obat secara rutin (obat dibagi jumlah Peserta Prolanis
PRB) terdaftar di Puskesmas dan
jaringannya dikali 100%
4. Setiap penderita Kualitas Mengetahui kualitas a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Jumlah penderita hipertensi ≥ 15 1 bulan 3 bulan 100% 1. Peraturan KGM,P2,PT
hipertensi Kesehatan pelayanan kesehatan FKTP. b) Pelayanan kesehatan tahun yang memperoleh Menteri M,PJ rawat
mendapatkan penderita terhadap penderita hipertensi sesuai standar meliputi: pemeriksaan pelayanan kesehatan sesuai Kesehatan jalan dan
pelayanan kesehatan hipertensi Hipertensi tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, standar dibagi jumlah estimasi Nomor 43 rawat inap
sesuai standar aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis. penderita hipertensi di wilayah Tahun 2016
c) Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan puskesmas dikali 100%. Cara tentang Standar
untuk mempertahankan tekanan darah pada <140/90 menghitung estimasi penderita Pelayanan
mmHg untuk usia di bawah 60 th dan <150/90 mmHg hipertensi adalah prevalensi Minimal.
untuk penderita 60 tahun ke atas dan untuk mencegah hipertensi kab/kota berdasar 2. Keputusan
terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes Riskesdas 2013 dikali jumlah Menteri
melitus dan penyakit ginjal kronis. jika tekanan darah penduduk ≥ 15 tahun di wilayah Kesehatan
penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan maka kerja puskesmas. Nomor 514
penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten. Tahun 2015
Sasaran: penduduk usia 15 tahun ke atas tentang
( Standar Pelayanan Minimal ke 8) Panduan
Praktik Klinis
Bagi Dokter di
FKTP
5. Setiap penderita Kualitas Mengetahui kualitas Pelayanan kesehatan oleh Dokter, Perawat, Tenaga Jumlah penderita DM di wilayah 1 bulan 3 bulan 100% Peraturan P2PTM
diabetes mellitus Kesehatan pelayanan Gizi kepada penderita DM di FKTP sesuai standar kerja Puskesmas yang Menteri
mendapatkan penderita kesehatan terhadap meliputi: a)Edukasi memperoleh pelayanan kesehatan Kesehatan
pelayanan kesehatan Diabetes penderita Diabetes b)Aktifitas fisik sesuai standar dibagi jumlah Nomor 43
sesuai standar Melitus Melitus c) Terapi nutrisi medis d)Intervensi estimasi penderita DM di wilayah Tahun 2016
(DM) farmakologis termasuk pemeriksaan HbA1c Puskesmas dikali 100%. tentang Standar
( Standar Pelayanan Minimal ke 9) Cara menghitung Pelayanan
estimasi penderita DM adalah Minimal,
6,9% dikali jumlah penduduk di Rekam Medik
wilayah kerja Puskesmas.
6.Kelengkapan Efektifitas Rekam Medik terisi Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah Jumlah rekam medik rawat jalan 1 bln 3 bulan 100% Rekam Medik PJ
pengisian rekam lengkap 1 x 24 jam selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau yang diisi lengkap dibagi jumlah pendaftaran
medik rawat jalan paramedis (identitas, SOAP,KIE,Askep, diagnosis, rekam medik rawat jalan dikali dan poli
Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobat an, tanda 100% umum, UGD,
tangan ) serta pengisian identitas rekam medik gigi, KIA-
lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor KB, MTBS,
rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no rawat jalan
kartu BPJS)
9.Bumil yang Kualitas Pelayanan paripurna Kunjungan baru bumil yang mendapat pemeriksaan Jumlah bumil yang mendapat 1 bulan 3 bulan 100% Register gigi PJ pelayanan
mendapat Kesehatan bagi bumil gigi di Puskesmas pemeriksaan gigi di Puskesmas gigi dan
pemeriksaan Gigi pada dibagi jumlah bumil K1 yang mulut
kesehatan gigi bumil berkunjung ke Puskesmas dikali
100%
10.Pelayanan Pemantauan Tersedianya Pelayanan konseling gizi untuk semua pasien di Jumlah konseling gizi pasien non 1 bln 3 bulan 5% per Rekam medis Petugas gizi
konseling gizi pelayanan konseling Puskesmas non rawat inap dan rawat inap rawat inap dan rawat inap tahun
gizi di Puskesmas dibandingkan jumlah kunjungan
pasien ke Puskesmas dikali
100%
3.Kelengkapan Efektifitas Informed terisi Kelengkapan pengisian data informed dan consent , Jumlah informed consent rawat 1 bln 3 bulan 100% Rekam Medik PJ pelayanan
pengisian informed lengkap 1 x 24 jam meliputi identitas pasien, informasi yang disampaikan jalan yang diisi lengkap dibagi gawat darurat
consent dalam 24 dan tanda tangan saksi dan pemberi layanan jumlah informed consent di , KB,
jam setelah selesai pelayanan gawat darurat, KB dan persalinan
pelayanan persalinan dikali 100%
2 . Ketersediaan Efisiensi Tergambarnya Tersedianya obat dan vaksin untuk pelayanan kesehatan Jumlah kumulatif item obat 1 bulan 3 bulan 85% Data stok PJ Pelayanan
obat dan vaksin kesesuaian dasar terhadap 20 item obat indikator (Albendazol, indikator yang tersedia di Puskesmas obat/LPLPO Kefarmasian
terhadap 20 obat perencanaan Amoxicillin 500 mg, Amoxicillin syr, Dexamethason tab, dibagi 20 dikali 100% Puskesmas
Diazepam 5 mg/MI amp, Epinefrin (Adrenalin) 0,1%
indikator kebutuhan obat
(sebagai HCL) amp, Fitomenadion (Vitamin K),
Furosemide 40 mg/HCT, Garam Oralit,
Glibenklamid/Metformin, Captopril, Mg SO4 20%,
Magnesium Maleat 0,200 mg - 1 ml, Obat Anti TB Dewasa,
Oksitosin amp, Paracetamol 500 mg, Tablet Tambah Darah,
Vaksin BCG, Vaksin TT, Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-
Hib)
3. Penggunaan obat Pemenuhan Tergambarnya mutu %Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus Jumlah % capaian masing-masing 1 bulan 3 bulan 68% Resep, Laporan PJ Pelayanan
rasional standar penggunaan obat ISPA non pneumoni, diare non spesifik, injeksi pada indikator peresepan dibagi jumlah Penggunaan Kefarmasian
yang diberikan penatalaksanaan kasus myalgia dan rerata item obat komponen indikator peresepan Obat Puskesmas
{[(100-a)x100/80]+[(100-
sesuai dengan per lembar resep terhadap seluruh kasus tadi
b)x100/92]+[(100-c)x100/99]+[(100-
pedoman d)x4/1,4]}/4
a) %
Pengg. AB pada ISPA non
Pneumonia = Jumlah Pengg. AB
pada ISPA non Pneumonia/Jumlah
kasus ISPA non Pneumonia x 100 %
b ) % Pengg. AB pada
Diare non Spesifik = Jumlah Pengg.
AB pd diare non spesifik/Jumlah
kasus diare non spesifik x 100 %
c )% Pengg. Injeksi pada Myalgia
=Jumlah Pengg. Injeksi pada
myalgia/Jumlah kasus myalgia x 100
%
d = Rerata
item obat yang diresepkan= Jumlah
item obat/jumlah lembar resep
2.3.4.Pelayanan laboratorium
1.Kesesuaian jenis mutu Kesesuaian standar 50 Jenis pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, Jumlah jenis pelayanan yang 1 bulan 3 Bulan 60% Permenkes 37 PJ unit
pelayanan jenis pelayanan Hematokrit, Hitung eritrosit, Hitung trombosit, tersedia dibagi Jumlah standar jenis Tahun 2012 Laboratorium
laboratorium laboratorium Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa pelayanan (50) dikali 100 % tentang
dengan standar menurut Permenkes perdarahan dan Masa pembekuan. Penyelenggaraa
37 Tahun 2012 b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin n Laboratorium
total, Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Puskesmas
Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida,
Kolesterol total, Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus
gram negatif, Trichomonas vaginalis, Candida
albicans, Bacterial vaginosis, Malaria, Microfilaria
dan Jamur permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal,
VDRL, HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan
Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau,
Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan
Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2.Ketepatan waktu efektifitas, Tergambarnya Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan Jumlah pasien dengan waktu 1 bulan 3 Bulan 100% Survey,Register PJ unit
tunggu penyerahan kesinambun kecepatan dan menerima hasil yang sudah diekspertisi kurang/sama tunggu penyerahan hasil Laboratorium
hasil pelayanan gan ketepatan pelayanan dengan 120 menit pelayanan laboratorium < 120
laboratorium pelayanan, laboratorium menit dibagi jumlah seluruh
efisiensi pemeriksaan dikali 100%
3.Kesesuaian hasil Keselamatan Tergambarnya Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium memenuhi Jumlah pemeriksaan mutu 1 bulan 3 Bulan 100% Hasil PJ unit
pemeriksaan baku , efektivitas, kualitas pemeriksaan +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga internal yang memenuhi standar pemeriksaan Laboratorium
mutu internal (PMI) efisiensi laboratorium Puskesmas yang kompeten, dilakukan evaluasi, dibagi jumlah pemeriksaan dalam baku mutu
analisa dan tindak lanjut 1 bulan dikali 100% internal
4. Pemeriksaan Keselamatan Tergambarnya Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 oleh Jumlah pemeriksaan Hemoglobin 1 bulan 3 bulan 100% Register PJ unit
Hemoglobin pada kualitas darah ibu tenaga yang kompeten pada ibu hamil K1 dibagi jumlah pemeriksaan Laboratorium
ibu hamil K1 hamil di suatu ibu hamil K1 di Puskesmas dikali Lab , Pedoman
wilayah 100% KIA
5. Pengambilan Penemuan Penemuan kasus TB Pengambilan sputum BTA oleh tenaga yang Jumlah pengambilan sputum 1 bulan 3 bulan 20% Register PJ
sputum BTA kasus untuk semua orang kompeten pada dahak seseorang untuk penderita BTA dibagi Jumlah terduga TB pemeriksaan Laboratorium
yang mempunyai terduga TB. Terduga TB bila orang mempunyai gejala dikali 100% Lab
gejala utama batuk utama batuk berdahak atau batuk minimal 2 (dua) Jumlah terduga TB
berdahak atau batuk minggu . adalah proporsi kasus TB BTA
minimal 2 minggu positif diantara semua kasus TB (
Tahun n-1) X 10
2.3.5.Pelayanan Rawat Inap
1.Bed Occupation Efektifitas Tergambarnya Pemakaian tempat tidur di Puskesmas rawat inap Jumlah hari perawatan di bagi 1 bulan 3 Bulan 10% - 40% Rekam medik PJ rawat inap
Rate(BOR) dan efisiensi efektifitas dan pada kurun waktu tertentu. BOR dibawah 40%, untuk hasil kali jumlah tempat tidur
efisiensi penggunaan memberi kesempatan pada Puskesmas agar dapat dengan jumlah hari perawatan di
bed di ruang rawat melaksanakan program2 UKM dan pembersihan Puskesmas rawat inap pada kurun
inap sarana prasarana dan mengatur kecukupan ketenagaan waktu tertentu
Catatan kinerja Puskesmas:
10%-40% = 100%
>40 - <45% = 75%
>45 - <50% = 50%
>50 - <55%= 25%
<10% atau >55%= 0%
2.Kelengkapan Efektifitas Rekam Medik terisi Rekam medik yang telah diisi lengkap dalam 24 jam Jumlah rekam medis yang 1 bln 3 bulan 100% Register PJ rawat Inap
pengisian rekam lengkap setelah selesai pelayanan rawat inap oleh staf medis lengkap dibagi jumlah seluruh
medik rawat inap dan atau perawat (identitas, SOAP, KIE, Asuhan rekam medis di pelayanan rawat
dalam 24 jam keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, inap dikali 100%
asuhan gizi, resume medis, surat pemulangan,
informed concent, monitoring rujukan, Monitoring
anestesi dan laporan operasi )
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 29 Januari 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan
Kepatuhan Kepatuhan pelaksanaan SBAR ( Situational, 1 bulan Jumlah pasien yang dilakukan SBAR dan Rekam medik, ceklis PJ UGD 90%
pelaksanaan SBAR Background, Assesment, Recomendation) dan TBK TBK di UGD dan/ranap dibagi jumlah SBAR dan TBK di dan/ranap , Tim
dan TBK di Unit ( Tulis, Baca dan Konfirmasi) di UGD dan/ rawat pasien di UGD dan /ranap dalam satu bulan Unit Gawat Darurat mutu dan Tim
Gawat Darurat inap ( ranap) dalam waktu 24 jam dikali 100 % dan/ ranap Audit Internal
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai
Penyimpanan dan Penyimpanan dan pelabelan obat yang mempunyai 1 bulan Jumlah obat LASA dan high alert yang Daftar obat LASA dan PJ Kefarmasian, 90%
pelabelan obat nama dan sediaan hampir sama (LASA/Look Alike disimpan dan telah diberi label dibagi high alert di Tim mutu dan
LASA dan high alert Sound Alike) dan high alert (obat yang beresiko jumlah obat LASA dan high alert yang ada Puskesmas Tim Audit
di ruang farmasi dan tinggi) di ruang farmasi dan gudang obat (Permenkes di Puskesmas dikali 100 % Internal
gudang obat no. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah sakit)
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar
Kepatuhan terhadap Kepatuhan terhadap prosedur pembedahan (SOAP 1 bulan Jumlah pasien yang mendapatkan prosedur Ceklis kepatuhan PJ UGD, Tim 90%
prosedur Bedah pasien, monitoring pemberian anestesi lokal pra, pembedahan lengkap dibagi jumlah pasien prosedur bedah minor mutu dan Tim
minor (compliance selama dan post operasi serta laporan operasi, yang diberi tindakan di UGD/ruang untuk tindakan di Audit Internal
rate) di informed consent) tindakan/ Persalinan dan Poli Gigi dalam UGD/ruang tindakan/
UGD/Tindakan/ satu bulan dikali 100 % Persalinan dan Poli
Persalinan dan Poli Gigi
Gigi
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Kepatuhan petugas Kepatuhan seluruh petugas Puskesmas melakukan 1 bulan Jumlah petugas yang patuh terhadap Ceklis kepatuhan PJ Poli umum, 90%
melakukan hand hand hygiene Prosedur cuci tangan sesuai dengan prosedur 6 langkah cuci tangan dan 5 hand hygiene KIA-KB, Lab,
hygiene ketentuan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen , yaitu: momen dibagi jumlah petugas dikali 100 % MTBS, Gigi,
Rawat Inap,Tim
1.Sebelum kontak dengan pasien mutu dan Tim
2.Sebelum melakukan tindakan aseptik Audit Internal
3.Setelah kontak dengan cairan tubuh
pasien 4. Setelah kontak
dengan pasien 5.Setelah
kontak dengan lingkungan pasien
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Kepatuhan Pasien yang jatuh baik di rawat jalan maupun rawat 1 bulan Jumlah petugas yang patuh melakukan ceklis penanganan Tim mutu dan 90%
melakukan asesmen inap segera dilakukan asesmen sesuai SOP asesmen jatuh pada pasien rawat inap dan KTD, KPC,KNC,KTC Tim Audit
jatuh pada pasien penanganan KTD, KPC,KNC,KTC rawat jalan dibagi jumlah pasien jatuh Internal
rawat inap dan rawat dalam satu bulan dikali 100 %
jalan
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 29 Januari 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TIMUR