Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENYULUHAN

“ASI Eksklusif dan Cara Menyusui”

Disusun Oleh :
1. Lukita Hafsari
2. Indri aldina
3. Lorena safitri
4. Rahmatullah akbar
5. Neneng karlinda
6. Istiqomah

SEKOLAH TINNGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN MALANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES PEMKAB KEPANJEN
TAHUN 2019
LEMBAR PENYULUHAN
PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN

Tema Penyuluhan : ASI Eksklusif dan Cara Menyusui


Disusun Oleh :Mahasiswa D3 Keprawatan STIKes Kepanjen tingkat 3
Program Study :D3 Keprawatan

Malang, Januari 2019 Pembimbing


Dosen

Inu Martina, S.ST


BAB 1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG

Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu sekaligus


memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti, 2009).Mendapatkan
air susu ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh
anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada
kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya
bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang
belum memungkinkan menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu
formula.

II. TUJUAN PENULISAN


Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif dan
tehnikmenyusui dengan benar diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat
dari ASI ekslusif dan tehnik menyusui dengan benar.

III. MANFAAT

1. Pengertian ASI ekslusif

2. Manfaat ASI

3. Kerugian air susu botol atau formula

4. Perbedaan ASI dan susu formula

5. Kebutuhan gizi ibu menyusui

6. Langkah-langkah menyusui yang benar


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tema
ASI Eksklusif dan Cara Menyusui
2.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Sabtu

Tanggal : 19 januari 2019

Wahtu : 30 menit

Tempat : Rumah Sakit Wava Husada

2.3 SASARAN
Ibu-ibu nifas di ruang RIA Wava Husada

2.4 PELAKSANA
Dosen : Inu Martina S. St

Mahasiswa : 1. Lorena Safitri

2. Indri Aldina

3. istiqomah

4. Lukita Hafsari

5. Neneng Karlinda

6.Rahmatullah Akbar

2.5 METODE
Ceramah

Tanya Jawab

2.6 MEDIA
1. LCD (Power Point)
2. Leafle
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : ASI Ekslusif dan TehnikMenyusui

Sub pokok bahasan : ASI Ekslusif dan TehnikMenyusui

Sasaran : Ibu-ibu nifas RIA Wava Husada

Hari / Tanggal : Sabtu, 19 januari 2019

Waktu : 30 Menit

Tempat : Rumah Sakit Wafa Husada

Susunan Pelaksana : 1. Lukita Hafsari : Fasilitator

2. Indri Aldina : Dokumentasi

3. Rahmatullah Akbar : Observer

4. Lorena Safitri : pemateri 1

5. Neneng Karlinda : Moderator

6. Istiqomah : Pemateri 2

IV. LATAR BELAKANG

Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu sekaligus


memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti, 2009).Mendapatkan
air susu ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh
anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada
kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya
bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang
belum memungkinkan menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu
formula.

V. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif dan
tehnikmenyusui dengan benar diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat
dari ASI ekslusif dan tehnik menyusui dengan benar

VI. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan penjelasan tentang penyuluhan mengenai ASI ekslusif dan tehnik
menyusui yang benar diharapkan ibu mampu:

1. Ibu dapat menyebutkan pengertian ASI ekslusif

2. Ibu dapat menjelaskan manfaat ASI ekslusif bagi bayi, dan ibu dan keluarga.

3. Ibu dapat menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar / tehnik


menyusui.

VII. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian ASI ekslusif

2. Manfaat ASI

3. Kerugian air susu botol atau formula

4. Perbedaan ASI dan susu formula

5. Kebutuhan gizi ibu menyusui

6. Langkah-langkah menyusui yang benar

VIII. SASARAN

Ibu-ibu

IX. METODE

1. penyuluhan

2. Tanya jawab

X. MEDIA

1. Lefleat

2. Power point
XI. PROSES PELAKSANAAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 Menit Pembuka :
 Memperkenalkan diri  Menyambut salam
 Menjelaskan tujuan dari danmendengarkan
penyuluhan.  Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu.  Mendengarkan
 Menyebutkan materi  Mendengarkan
penyuluhan yang akan diberi
kan
2 20 Pelaksanaan :
Menit  Melihat dan membaca materi  Memperhatikan
tentang ASI ekslusif dan
tehnik menyusui yang akan  Mendengarkan dan
di sampaikan memperhatikan
 Menjelaskan tentang ASI
ekslusif dan tehnik menyusui  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang manfaat memperhatikan
ASI
 Menjelaskan tentang
kerugian air susu botol / susu  Mendengarkan dan
formula memperhatikan
 Menjelaskan tentang
perbedaan ASI dan susu
formula  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang memperhatikan
kebutuhan gizi ibu menyusui
 Menjelaskan langkah-
langkah menyusui yang benar
 Tanya jawab tentang ASI
 Menjawab pertanyaan
ekslusif dan tehnik menyusui
yang di ajukan.
3 5 Menit Evaluasi :
 Memberi pertanyaan kepada  Menjawab pertanyaan dan
ibu-ibu tentang materi yang menjelaskan kembali
telah disampaikan materi yang telah
disampaikan.
4 2 Menit Teriminasi :
 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan dan
kepada ibu-ibu membalas salam
 Mengucapkan salam

XII. EVALUASI

a. Jelaskan pengertian ASI menurut pendapat ibu ?

b. Sebutkan manfaat ASI bagi bayi ?

c. Sebutkan manfaat ASI bagi ibu ?

d. Bagaimana langkah-langkah menyusui dengan benar ?

INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Ibu mampu mengerti ASI Eksklusif dengan benar


2. Ibu Memahami dengan benar manfaat ASI bagi bayi
3. Ibu juga Mampu memahami dengan benar Manfaat ASI bagi ibu sendiri
4. Ibu mampu memperaktekan langkah-langkah menyusui dengan benar.

XIII. DAFTAR PUSTAKA

http://warungbidan.blogspot.co.id/2016/05/satuan-acara-penyuluhan-sap-teknik.html
diakses tanggal senin 7 januari 2019, jam 19.00
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Salemba Medika: Jakarta
Saminem, Hajjah. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta : EGC.
Suradi, R dan Hesti. 2010. Indonesia Menyusui.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI. Yogyakatra : Andi Yogyakarta.
XIV. SETTING TEMPAT

G E
G
c
B
G
A
G

Keterangan :
A. Pemateri
B. Moderator
C. Fasilitator
D. Observer
E. Dokumentasi
F. Audience atau peserta ibu-ibu nifas
G. Pembimbing
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian

ASI adalah Air Susu Ibu, air susu yang sehat adalah makanan pilihan untuk
bayi yang sehat. ASI ekslusif adalah air susu yang langsung diberikan oleh ibu bayi
tersebut pertama kali secara terus menerus hingga usia 6 bulan. Air susu ibu makanan
pilihan utama untuk bayi. Menyusui memberi banyak keuntungan : nutrisi, imunologi,
psikologis seperti yang tertulis dalam kitab suci “susuilah bayimu hingga dua
tahun…..” hal ini meningkatkan kontak dekat ibu dengan anak, wanita yang tidak
memiliki kontak dengan bayi baru lahir mungkin membutuhkan bantuan supaya dapat
menyusui dengan baik (Laerence, 1994).

Asi ekslusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makan lain, walaupun hanya air
putih sampai berumur 6 bulan. Setelah diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun
(Babyorchestra,2010).

B. Manfaat ASI
a. Manfaat ASI bagi bayi
1. Nutrien yang sesuai untuk bayi
 Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak.Sekitar 50% kalori
ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI sekitar 3,5-4,5%.
Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi tetapi mudah diserap bayi
karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI.
 Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang kadarnya
paling dari pada dengan mamalia lain (7 gr%). Laktosa mudah
diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim
laktase yang sudah ada dalammukosa saluran pencemaran sejak
lahir. Laktosa mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi absorbs
kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.
 Protein
Protein dalamsusu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI
sebesar 0,9%, 60% diantaranya adalah whey, yang lebih mudah
mudah dicerna dibandingkan kasein (protein utama susu sapi)
dalam ASI terdapat dua asam amino yang tidak terdapat dalam
susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin deperlukan untuk
pertumbuhan somatic sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak.
 Garam dan mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih
dengan baik sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan
mineral yang lebih rendah daibandingkan susu sapi. Kadar kalsium
dalamsusu sapi lebih tinggi dibandingkan ASI tetapi kadar
fosfornya jauh lebih tinggi sehigga mengganggu penyerapan
kalsium dan magnesium.
 Vitamin
ASI mengandung cukup vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K
yang berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah,
juga terdapat vitamin E dan vitamin D.
1). Mengandung zat protektif sehingga bayi jarang sakit
2). Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan

3).Menyebabkan pertumbuhan yang baik Bayi yang mendapat ASI


mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir,
pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik dan
mengurangi kemungkinan obesitas.

4). Mengurangi kejadian karies dentis (karies gigi)

C. Manfaat bagi Ibu


1. Aspek kesehatan Ibu
Isapan bayi pada payudara akanMerangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar
hipofisis sehingga membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan
pasca persalinan.
2. Aspek keluarga berencana
Menyusui secara murni (ekslusif) dapat menjarangkan kehamilan. Hormon yang
mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat
menunda kembalinya kesuburan.Ditemukan rerata jarak kehamilan pada ibu yang
menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan.
3. Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga ibu. Ibu
merasa bahagia (hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi).

D. Pengertian Tekhnik Menyusui yang benar


Tekhnik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Saminem,2009)
Tekhnik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2010,)
Tekhnik menyusui yang benar adalah kegiatan yang menyenangkan bagi ibu
sekaligus memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak dengan cara yang
benar (Yuliarti, 2010).
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu dan
memperkuat refleks menghisap bayi.
Jadi, Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan posisi ibu yang benar, sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.

E. Posisi dan perlekatan menyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui.Cara menyusui yang tergolong
biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar

Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca
operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas.
Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui
bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi
ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan
posisi ini bayi tidak tersedak (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011)

Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal

Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan


F. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan mempelancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan putting susu dengan air atau minyak , sehingga epital yang lepas
tidak menumpuk.
2. Putting susu di tarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan
isapan bayi.
3. Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu.

G. Langkah –langkah menyusui yang benar


1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun.
2. Peras sedikit ASI dan oleskan disekitar puting .
3. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu. jangan hanya leher
dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi kedada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu, biarkan bibir bayi
menyentuh putting susu ibu dan tunggu sampai terbuka lebar .
4. Segera dekatkan bayi kepayudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak dibawah puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bayi membuka
lebar.
5. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
6. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
lap bersih yang telah direndam dengan air hangat.
7. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar.
8. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI tahan puting susu dengan kain supaya
ASI berhenti keluar.

Gambar 9. Cara meletakan bayi

Gambar 10. Cara memegang payudara


Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi

Gambar 12. Perlekatan benar


Gambar 13. Perlekatan salah

H. Cara Pengamatan Tekhik Menyusui yang benar


Menyusui dengan tekhnik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet dan asi tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI selanjut nya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan
benar, maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menemel pada payudar ibu.
5. Sebagian aerola masuk ke dalam mulut bayi, aerola bawah lebih banyak yang
masuk.
6. Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu.
7. Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin aerola ( tidak hanya putting
saja),lingkar aerola atas terlihat lebih banyak bila dibandingkan dengan lingkar
aerola bawah.
8. Lidah bayi menopang putting dan aerola bagian bawah .
9. Bibir bawah bayi melengkung keluar.
10. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
11. Puting susu tidak terasa nyeri.
12. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
13. Kepala bayi agak menengadah.
14. Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang disertai dengan
berhenti sesaat.

I. Lama dan Frekuensi Menyusui


Sebaiknya tindakan menyusui bayi dilakukan disetiyap bayi membutuhkan
karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila
bayi menangis bukan karena penyebab lain (BAK, kepanasan/kedinginan, atau
sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang
sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung
bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang
teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu
kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat
berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa
jadwal dan sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu
yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering
disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan ukuran kedua payudara, maka sebaiknya setiap
kali menyusui harus dengan kedua payudara.Pesankan kepada ibu agar berusaha
menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih
baik.Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan.Selama
masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (bra) yang dapat menyangga
payudara, tetapi tidak terlalu ketat. (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011).
DAFTAR HADIR PESERTA
PENYULUHAN ASI ESKLUSIF

TEMA : Asi Esklusif dan Cara Menyusui


HARI : Sabtu
TANGGAL : 19 Januari 2019
TEMPAT : Rumah Sakit Wava Husada

NO NAMA TANDA TANGAN


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24..
25. 25.
26. 26.
27. 27.
28. 28.
29. 29.
30. 30.
31. 31.
32. 32.
33. 33.
34. 34.
35. 35.
36. 36.
37. 37.
38. 38.
39. 39.
40. 40.
41. 41.
42. 42.
43. 43.
44. 44.
45. 45.
46. 46.
47. 47.
48. 48.
49. 49.
50. 50.

Anda mungkin juga menyukai