Anda di halaman 1dari 1

EVALUASI TERAPI BERMAIN

1. Selama permainan berlangsung peserta dan keluarga sangat kooperatif


dengan mahasiswa.
2. 2 dari 3 peserta sangat aktif dalam berkomunikasi. Yaitu An. Gavindra, An.
Rasya. Untuk An. Nauval Agak pemalu dan pendiam namun tetap
kooperatif dalam permainan.

3. Semua peserta dapat menyelesaikan permainan dengan baik dan tidak ada
yang melanggar aturan permainan.

4. An. Rasya menyelesaikan permainan lebih dulu dan menceritakan sesuai


gambar puzzle, kemudian dilanjutkan An. Gavindra sedangkan An. Nauval
diam saja hanya menjawab saat ditanyai saja.

5. Setelah permainan selesai masing-masing peserta mengungkapkan


perasaan masing-masing. Mereka mengatakan sangat senang setelah diajak
bermain dan tidak bosan.

6. Orang tua juga mengatakan senang dan berterimakasih karena anak-anak


mendapat hiburan dengan bermain walaupun sedang sakit.

Kesimpulan : Anak berkumpul di ruang 111 ruang rawat inap B. Leader


dan co leader berada diantara anak-anak yang lain. Fasilitator membagikan
permainan berupa puzzle. Observer berada diantara anak sambil
mengamati jalannya proses bermain. Dengan adanya proses bermain anak
akan senang sehingga akan mengurangi stress hospitalisasi. Dengan
adanya proses bermain juga dapat membantu kasus kesembuhan penyakit
dan membantu proses tumbuh kembang anak. Hasil permainan sesuai
dengan harapan kelompok yaitu anak merasa senang dengan terapi
bermain,mengurangi stress hospitalisasi pada anak. Walaupun dalam
kondisi sakit anak mampu beramain sesuai dengan perkembangan usia.
Dari terapi bermain yang telah dilakukan ada pengaruhnya terhadap anak
yaitu peserta terapi bermain tidak ada yang mengalami keterlambatan
perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai