Metode
Penelitian
Kualitatif
Pengertian Metode
Penelitian Kualitatif
Abstract Kompetensi
Modul membahas pengertian metode Mahasiswa mampu menjelaskan
penelitian kulitatif yang meliputi, pengertian karakteristik dan
definisi penelitian kualitatif, ruang lingkup penelitian kualitatif.
karakteristik penelitian kualitatif dan
ruang lingkup penelitian kulaitatif.
Pengertian Metode Penelitian
Kualitatif
Pendahuluan
Istilah metodologi dan metode sering diangap sama sehingga digunakan secara
terbalik-balik. Supardi (2000:1-2) Research berasal dari kata “re” – artinya kembali, lagi,
berulang-ulang, dan “search” berarti ―mencari‖, jadi research berarti mencari dan mencari
lagi, dalam hal ini mencari kebenaran. Sedangkan kata ―metodologi‖ berasal dari kata
“method‖ dan “logy”. Method berakar pada kata “meto-“ dan “Kodos” , meto dapat diartikan
sebagai “jalan atau cara”, sedangkan kodos dapat diartikan bermacam-macam (sebagai
ilustrasi kodos seperti kunci, masing-masing barang (masalah) hanya dapat dibuka dengan
kunci tertentu, masing-masing masalah hanya dapat dibuka dengan alat atau cara tertentu).
Perbedaan paradigma atau perspektif akan membedakan definisi, teori-teori dan ilmu
memperoleh kebenaran (metodologi) dan metodologi menentukan bagaimana cara
memperoleh kebenaran (metode) dan metode menentukan tekhnik-teknik penelitian yang
mendukung metode penelitian tersebut. Metodologi terdiri dari metodologi penelitian dan
metodologi ilmu, masing-masing disiplin ilmu memiliki metodologinya sendiri-sendiri,
tergantung dari realitas apa yang dikaji-konsep-konstruk-teori dari ilmu yang bersangkutan.
Secara sederhana metodologi penelitian merupakan ilmu-ilmu bagaimana memperoleh
kebenaran dengan penelitian atau teori-teori tentang metode penelitian, atau seperangkat
pengetahuan yang sistematis tentang metode penelitian, sedangkan metode penelitian
adalah cara-cara yang lebih terperinci bagaimana melakukan penelitian. Penelitian Ilmiah
menurut Rahmat (1999:8); rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
terakumulasi, dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
Metode Penelitian Ilmiah merupakan berbagai prosedur yang menunjukan pola-pola
dan langkah-langkah dalam pelaksanaan suatu penelitian ilmiah. Metode penelitian ilmiah
didukung oleh beberapa teknik penelitian (suatu cara operasional dan teknis yang lebih
terinci dalam melakukan penelitian) misalnya teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan
data, penyusunan skala, tabulasi data, teknik analisa dsb.
a. Sifat Realitas
Dalam metode kuantitatif, realitas dipandang sebagai sesuatau yang konkret,
dapat diamati deangan pancaindera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna, dan perilaku, tidak berubah dan dapat diverifikasi. Peneliti dapat
menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti, dan kemudian
dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. Dalam metode kualitatif, suatu
realitas atau objek tidak adapat dilihat secara parsial dan dipecah kedalam
beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang objek sebagi sesuatu yang
dinamis, hasil konstruksi pemikiran, dan utuh (holistic) karena setiap aspek dari
objek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat meneliti
performance suatu mobil, peneliti kuantitatif dapt meneliti mesinnya saja, atau
bodynya saja, tetapi peneliti kualitatif akan meneliti semua komponen dan
hubungan satu dengan yang lain, serta kinerja pada saat mobil dijalankan.
d. Kemungkinan Generalisasi
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi,
(bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang
luas dengan variabel terbatas. Selanjutnya data yang diteliti adalah data sample
yang diambil dari populasi tersebut dengan tehnik sampel probabilitas
(probability sampling) atau acak (random). Berdasarkan data dari sample
tersebut, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan sample
diberlakukan ke populasi dimana sample tersebut diambil). Penelitian kualitatif
tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalaman informasi
sehingga sampai pada tingkat makna. Seperti telah dikemukakan, makna adalah
data dibalik yang tampak. Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat
generalisasi, tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di
tempat lain. Generalisasi dalam kualitatif disebut transferability dalam bahasa
Indonesia dinamakan keteralihan, maksudnya adalah, hasil penelitian kualitatif
dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat lain
tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.
e. Peranan Nilai
Dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara pengumpul data
dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun sumber data
memiliki latarbelakang, pandangan, nilai-nilai, kepentingan dan persepsi
berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan
laporan akan terkait oleh nilai-nilai masing-masing.
2. Karakteristik Penelitian
Berdasarkan karakteristik penelitian kualitatif menurut Bodgan and Biklen (1982,
dalam Sugiyono, 2008), dapat dikemukakan bahwa penelitian kualitatif itu:
Untuk memahami secara lebih jelas dan rinci tentang metode kualitatif maka perlu
memahami perbedaan atara kedua metode tersebut.
Rumusan Masalah
Berteori
Pengajuan hipotesis
Mengumpulkan Data
Analisis Data
Membuat kesimpulan
Situasi
sosial
2. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh,
orang yang menangis, tertawa, cemberut, menegdipkan mata, memiliki makna tertentu.
Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya
menurut penelitian kulaitatif. Sebagai contoh, ada 99 orang menyatakan bahwa A adalah
pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang satu orang ini benar.
Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami dapat diukur dari banyaknya sehari dicium.
Menurut penelitian kualitatif, semaik banyak suami mencium istri, maka malah menjadi
tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap
perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan tehnik
wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan dokumentasi.
3. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya tepat diurai jika
peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta,
wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Denagn demikian akan dapat
ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau diteliti melalu metode
kuantitatif. Dalam metode kualitatif, tehnik pengumpulan data wawancara mendalam,
dan observasi mendalam berperanserta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.
1. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari
suatu keutuhan.
2. Manusia sabagai instrumen penelitian, dengan tidak ada jarak antara peneliti dan yang
diteliti akan diperoleh pemahaman dan penghayatan obyek yang diteliti;
3. Pengunaan teori digunakan untuk membantu memahami gejala, setelah selesai meneliti
teori tersebut dapat diterima atau ditolak sama sekali, bahkan menemukan teori baru.
Kedelapan, Metodenya
Jelas sekali penelitian kualitatif mengunakan metode kualitatif dan penelitian
kuantitatif mengunakan metode kuantitatif. ( Dalam Juwono Tri dan disarikan dari
Sukidin (2002:1-12) dan Meleong (2004:4-8)
Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Afbaeta.
Sukidin, Basrowi (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan
Cendekia.