Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Metode
Penelitian
Kualitatif
Pengertian Metode
Penelitian Kualitatif

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ilmu Komunikasi Public Relations 03 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm

Abstract Kompetensi
Modul membahas pengertian metode Mahasiswa mampu menjelaskan
penelitian kulitatif yang meliputi, pengertian karakteristik dan
definisi penelitian kualitatif, ruang lingkup penelitian kualitatif.
karakteristik penelitian kualitatif dan
ruang lingkup penelitian kulaitatif.
Pengertian Metode Penelitian
Kualitatif
Pendahuluan
Istilah metodologi dan metode sering diangap sama sehingga digunakan secara
terbalik-balik. Supardi (2000:1-2) Research berasal dari kata “re” – artinya kembali, lagi,
berulang-ulang, dan “search” berarti ―mencari‖, jadi research berarti mencari dan mencari
lagi, dalam hal ini mencari kebenaran. Sedangkan kata ―metodologi‖ berasal dari kata
“method‖ dan “logy”. Method berakar pada kata “meto-“ dan “Kodos” , meto dapat diartikan
sebagai “jalan atau cara”, sedangkan kodos dapat diartikan bermacam-macam (sebagai
ilustrasi kodos seperti kunci, masing-masing barang (masalah) hanya dapat dibuka dengan
kunci tertentu, masing-masing masalah hanya dapat dibuka dengan alat atau cara tertentu).
Perbedaan paradigma atau perspektif akan membedakan definisi, teori-teori dan ilmu
memperoleh kebenaran (metodologi) dan metodologi menentukan bagaimana cara
memperoleh kebenaran (metode) dan metode menentukan tekhnik-teknik penelitian yang
mendukung metode penelitian tersebut. Metodologi terdiri dari metodologi penelitian dan
metodologi ilmu, masing-masing disiplin ilmu memiliki metodologinya sendiri-sendiri,
tergantung dari realitas apa yang dikaji-konsep-konstruk-teori dari ilmu yang bersangkutan.
Secara sederhana metodologi penelitian merupakan ilmu-ilmu bagaimana memperoleh
kebenaran dengan penelitian atau teori-teori tentang metode penelitian, atau seperangkat
pengetahuan yang sistematis tentang metode penelitian, sedangkan metode penelitian
adalah cara-cara yang lebih terperinci bagaimana melakukan penelitian. Penelitian Ilmiah
menurut Rahmat (1999:8); rangkaian pengamatan yang sambung menyambung,
terakumulasi, dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
Metode Penelitian Ilmiah merupakan berbagai prosedur yang menunjukan pola-pola
dan langkah-langkah dalam pelaksanaan suatu penelitian ilmiah. Metode penelitian ilmiah
didukung oleh beberapa teknik penelitian (suatu cara operasional dan teknis yang lebih
terinci dalam melakukan penelitian) misalnya teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan
data, penyusunan skala, tabulasi data, teknik analisa dsb.

Pengertian Metode Penelitian Kualitatif


Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam
memandang suatu realitas/fenomena/gejala. Dalam paradigma ini realitas sosial dipandang
sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna. Paradigma yang
demikian disebut paradigma postpositivisme. Paradigma sebelumnya disebut paradigma
positivisme, di mana dalam memandang gejala, lebih

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
2 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bersifat tunggal, statis, dan konkrit (pendekatan kuantitatif). Paradigma postpositivisme
mengembangkan metode penelitian kualitatif (Sugiyono, 2008: 1). Metode penelitian
kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnografi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti objek yang alamiah, (sebagai lawannya dari eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi. Objek yang alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah
berada di obyek dan setelah keluar dari objek relatif tidak berubah.

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif secara garis besar dalam pembahasan
perspektif penelitian obyektif dan subyektif tersebut. Dalam tataran yang lebih operasional
dapat dilihat berdasarkan pengunaan istilah, unsur-unsur penelitiannya, sampai cara
penulisan laporan penelitian dan sebagainya.
Metode kuantitatif Kerlinger (1977) mengemukakan : scientific research is a
systematic, controlled, empirical, and critical investigation of hipotetical propositions about a
presumed relations among natural phenomena.
Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2004:3) mengemukakan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Kirk dan Miller (1986) ...mendefinisikan metode kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
pada manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan dalam peristilahanya.
Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin (2002:2) Metode kualitatif berusaha
mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat,
dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Denzin & Lincoln (1994) mengemukakan : qualitative research is a multimethod in
focus, involving an interpretive, naturalistics approach to its subject matter.
Menurut Sugiyono (2008: 3—9) perbedaan antara metode kualitatif dengan
kuantitatif, bukan yang kualitatif tidak menggunakan angka sedangkan yang kuantitatif

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
3 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan angka. Perlu diketahui bahw a metode kualitatif tidak menolak angka dan
menggunakan tehnik statistik untuk penyajian data dan analisis.
Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang
aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitian itu sendiri.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif
meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan
variabel, kemungkinan generalisa si, dan peranan nilai.

a. Sifat Realitas
Dalam metode kuantitatif, realitas dipandang sebagai sesuatau yang konkret,
dapat diamati deangan pancaindera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna, dan perilaku, tidak berubah dan dapat diverifikasi. Peneliti dapat
menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti, dan kemudian
dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. Dalam metode kualitatif, suatu
realitas atau objek tidak adapat dilihat secara parsial dan dipecah kedalam
beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang objek sebagi sesuatu yang
dinamis, hasil konstruksi pemikiran, dan utuh (holistic) karena setiap aspek dari
objek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat meneliti
performance suatu mobil, peneliti kuantitatif dapt meneliti mesinnya saja, atau
bodynya saja, tetapi peneliti kualitatif akan meneliti semua komponen dan
hubungan satu dengan yang lain, serta kinerja pada saat mobil dijalankan.

b. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti


Dalam penelitian kuantitatif, hubungan antara peneliti dengan yang diteliti bersifat
independen. Dengan menggunakan kuesioner sebagai tehnik pengumpulan data,
maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden
yang memberikan data. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai human
interest dan dengan tehnik pengumpulan data participant observation dan in
depth interview, maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data.

c. Hubungan antar Variabel


Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti
lebih bersifat sebab akibat sehingga dalam penelitiannya ada variabel
independen dan dependen. Misalnya, pengaruh iklan terhadap nilai penjualan,
artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin banyak
nilaipenjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
4 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagai variabel dependen (akibat). Penelitian kualitatif bersifat menyeluruh
(holistic) dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif dalam
melihat hubungan antar variabel pada objek yang diteliti lebih bersifat interaktif
yaitu saling mempengaruhi. sehingga tidak diketahui mana variabel independen
dan dependennya. Misalnya, hubungan antara iklan dan nilai penjualan. Dalam
hal ini hubungannya interaktif, artinya main banyak uang yang dikeluarkan untuk
iklan maka akan semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya makin
banyak nilai penjualan maka alokasi dana untuk iklan juga semakin tinggi.

d. Kemungkinan Generalisasi
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi,
(bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang
luas dengan variabel terbatas. Selanjutnya data yang diteliti adalah data sample
yang diambil dari populasi tersebut dengan tehnik sampel probabilitas
(probability sampling) atau acak (random). Berdasarkan data dari sample
tersebut, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan sample
diberlakukan ke populasi dimana sample tersebut diambil). Penelitian kualitatif
tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalaman informasi
sehingga sampai pada tingkat makna. Seperti telah dikemukakan, makna adalah
data dibalik yang tampak. Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat
generalisasi, tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di
tempat lain. Generalisasi dalam kualitatif disebut transferability dalam bahasa
Indonesia dinamakan keteralihan, maksudnya adalah, hasil penelitian kualitatif
dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat lain
tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

e. Peranan Nilai
Dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara pengumpul data
dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun sumber data
memiliki latarbelakang, pandangan, nilai-nilai, kepentingan dan persepsi
berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan
laporan akan terkait oleh nilai-nilai masing-masing.

2. Karakteristik Penelitian
Berdasarkan karakteristik penelitian kualitatif menurut Bodgan and Biklen (1982,
dalam Sugiyono, 2008), dapat dikemukakan bahwa penelitian kualitatif itu:

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
5 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deksriptif.
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan kepada proses daripada produk atau
outcome.
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati)

Untuk memahami secara lebih jelas dan rinci tentang metode kualitatif maka perlu
memahami perbedaan atara kedua metode tersebut.

Ciri-ciri penelitian kualitatif :


• Penelitian naturalistik, yang mempelajari keadaan/situasi dunia-nyata seperti mereka

membentangkan lipatannya Memahami tingkah laku manusia dari sudut pandang
mereka.
• Bersifat induktif. Analisis induktif dimana evaluator dibenamkan ke dalam data yang

detail dan khusus untuk mengetahui kategori penting Peneliti memulai dan
mengembangkan permasalahan penelitian dari pengamatan dan data yang ada.
• Penelitian holistik, dimana seluruh fenomena yang dipelajari dipahami sebagai

sebuah sistem yang kompleks yang lebih daripada jumlah bagiannya Melihat
―setting dan manusia‖ sebagai satu kesatuan.
• Sensitifitas konteks, ―menempatkan penemuan dalam ―sejarah sosial dan konteks
temporal
• Empatetik ―netralitas‖, dengan peneliti secara sabar mencari pemahaman terhadap
dunia, lebih dari obyektifitas atau subyektifitas sesaat yang menggali dibawah
kredibilitas
• Fleksibilitas Disain, dengan evaluator terbuka untuk mengadopsi penelitian sebagai
pemahaman mendalam.
• Bersifat Humanistik
• Berupaya memahami orang yang diteliti sebaik mungkin dan ikut mengalami apa
yang dialami mereka dalam kehidupan sehari-hari

3. Perbedaan Proses Penelitian


a. Proses penelitian kuantitatif Pada dasarnya penelitian itu untuk menjawab
masalah.
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang
terjadi sesungguhnya. Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
6 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
karena itu harus digali melalui studi pendahuluan mellaui fakta-fakta empiris.
Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik maka peneliti harus
menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. selanjutnya masalah
tersebut dirumuskan secara spesifik dan dibuat dalam kalimat tanya. Untuk
menjawab rumusan masalah yang sifatnya berhipotesa. Maka peneliti dapat
mebaca referensi teoritis yang relevan dan berpikir. Dapat pula mebaca
penemuan penelitian sebelumnya yang relevan agar dapat digunakan sebagi
bahan untuk memberikan jawaban sementara atas hipotesis. Selanjutnya adalah
menguji hipotesis dengan memilih startegi /metode/pendekatan/desain penelitian
yang sesuai. Setelah itu, peneliti dapat menyusun instrumen penelitian,
instrumen ini dapat digunakan untuk pengumpul data seperti, angket,
wawancara, atau observasi. Setelah data terkumpul, makaselanjutnya dianalisis
untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. Berdasarkan analisa
ini apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dapat dilihat. Kesimpulan
adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian.

Proses penelitian dalam metode kuantitatif bersifat linier.


Sumber Masalah

Rumusan Masalah

Berteori

Pengajuan hipotesis

Mengumpulkan Data

Analisis Data

Membuat kesimpulan

b. Proses Penelitian Kualitatif


 Tahap orientasi atau deskripsi. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa
yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Mereka baru mengenal
serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya. Data yang diperoleh
cukup banyak, bervariasi dan belum tersusun secara jelas.

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
7 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Tahap Reduksi/Fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi
yang telah diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti
mereduksi data yang ditemukan pada tahap I untuk memfokuskan pada
masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini peneliti menyortir data dengan cara
memilih mana data ynag menarik, penting, berguna dan baru. Data yang
dirasa tidak dipakai disingkirkan. Lalu data tersebut dikelompokkan menjadi
berbagai kategori untuk dijadikan fokus penelitian.
 Tahap Seleksi. Peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan lebih rinci.
Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek, cabang, kalau pada tahap
seleksi peneliti suadh mngurai samapi ranting, daun dan buahnya. Setelah
itu, peneliti mengkonstruksikan data hingga menjadi pengetahuan, hipotesa
atau ilmu yang baru.
 Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau
informasi yang sulit dicari namun juga harus mampu menghasilkan informasi-
informasi yang bermakna. Proses memperoleh data atau informasi pada
setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) tersebut dilakukan secar sirkuler
dan berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber.

Ruang Lingkup Penelitian Kualitatif


Metode penelitian kualitatif dapat digunakan pada scope/lingkup yang paling kecil,
yaitu satu situasi sosial sampai masyarakat luas yang kompleks.Satu situasi sosial dapat
terdiri dari satu orang, dengan aktivitas tertentu pada tempat tertentu. Situasi sosial dapat
digambarkan seperti:
Tempat (Place)

Situasi
sosial

Orang (Actor) Aktivitas (Activity)

Selanjutnya Susan Stainback (2003) menyatakan bahwa temuan dalam penelitian


kualitatif bisa yang sederhana sampai yang kompleks, terjadi pada peristiwa tunggal
maupun majemuk, kecil atau besar. Bila dilihat dari tingkat penjelasannya (level of
explanantion), penelitian kualitatif bisa menghasilkan informasi yang deskriptif yaitu
memberikan gambaran yang menyeluruh dan jelas terhadap situasi sosial yang diteliti,

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


8 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
komparatif berbagai peristiwa dari situasi sosial satu dengan situasi sosial yang lain dari
waktu tertentu dengan waktu yang lain.
Lingkup penelitian kualitatif yang berkenaan dengan permasalahan yang cocok
diteliti dengan metode kualitatif, sebagai berikut:
1. Bila masalah peneltian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih
gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti
kualitatif akan langsung masuk ke objek, melakukan penjelajahan dengan grant tour
question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian
model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek. Ibarat orang akan
mencari sumber minyak, tambang emas dan lain-lain. Bila ingin memahami makna di
balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang
diucapkan dan dilakukan orang.

2. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh,
orang yang menangis, tertawa, cemberut, menegdipkan mata, memiliki makna tertentu.
Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya
menurut penelitian kulaitatif. Sebagai contoh, ada 99 orang menyatakan bahwa A adalah
pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang satu orang ini benar.
Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami dapat diukur dari banyaknya sehari dicium.
Menurut penelitian kualitatif, semaik banyak suami mencium istri, maka malah menjadi
tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap
perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan tehnik
wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan dokumentasi.

3. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya tepat diurai jika
peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta,
wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Denagn demikian akan dapat
ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau diteliti melalu metode
kuantitatif. Dalam metode kualitatif, tehnik pengumpulan data wawancara mendalam,
dan observasi mendalam berperanserta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.

5. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk


mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


9 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.
Denagn metode kualitatif, melalui tehnik pengumpulan data seacar
trianggulasi/gabungan (karena dengan tehnik pengumpulan data tertentu belum dapat
menemukan apa yang dituju, maka ganti tehnik lain) , maka kepastian data akan lebih
terjamin.

7. Meneliti sejarah perkembangan.


Sejarah perkembangan kehidupan seorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak
melalui metode kualitatif. Denagn menggunakan data dokumentasi, wawancara
mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu. Misalnya, akan meneliti
sejarah perkembangan kehidupan raja-raja di Jawa, sejarah perkembangan masyarakat
tertentu sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang etos kerjanya tinggi
atau rendah.

Karakteristik / Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif

1. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari
suatu keutuhan.
2. Manusia sabagai instrumen penelitian, dengan tidak ada jarak antara peneliti dan yang
diteliti akan diperoleh pemahaman dan penghayatan obyek yang diteliti;
3. Pengunaan teori digunakan untuk membantu memahami gejala, setelah selesai meneliti
teori tersebut dapat diterima atau ditolak sama sekali, bahkan menemukan teori baru.

4. Analisis data secara induktif;


5. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka;
6. Penelitian kuantitatif dapat mengunakan alat analisis statistik, tetapi tidak untuk
pengujian hipotesis tetapi biasanya hanya membantu mengambarkan gejala;
7. Lebih mementingkan ―proses‖ dari pada ―hasil’, hubungan antar bagian-bagian yang
diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses;
8. Desain penelitian dapat berubah atau disesuaikan berdasarkan temuan-temuan pada
saat melakukan penelitian;
9. Dan sebagainya.

Perbandingan ciri-ciri penelitian kuantitatif-Kualitatif

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


10 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk memahami perbedaan metode kuantitatif-kualitatif terdiri dari beberapa ciri
seperti berikut ini :

Pertama, dilihat dari kerangka teori,


Penelitian kuantitatif membutuhkan penyusunan kerangka teori yang dioperasionalisasikan –
dikuantifikasi dalam variabel-variabel, sedangkan penelitian kualitatif ―tidak mengunakan
kerangka teori‖ pengunaan teori atau konsep digunakan untuk membantu memahami gejala.

Kedua, ada tidaknya ubahan


Penelitian kuantitatif tidak memerlukan ubahan (variabel), serta tidak mengukur
ubahan itu, apalagi mengkuantitatifkan;

Ketiga, hubungan antara peneliti dan yang diteliti (responden)


Dalam penelitian kualitatif hubungan antara peneliti dengan subyek penelitian melebur,
sehingga seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah antara keduanya (Moleong,
1995:96). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif adanya jarak antara peneliti dengan
yang diteliti.

Keempat, Metode analisis data.


Dalam penelitian kualitatif analisis data dimulai dengan mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya berkaitan dengan subyek (open koding), data diorganisasikan,
dikategorikan, dikembangkan kearah beberapa hubungan yang logis (axial coding),
memeriksa mana yang kategori inti dan mana yang bukan (selective coding) (Corbin,
1997:64). Analisis data secara induktif, sedangkan dalam penelitian kuantitatif secara
deduktif (Moleong, 1995:5).

Kelima, Proses dan hasil


Penelitian kualitatif lebih menekankan proses dari pada hasil, hal ini disebabkan
hubungan antar bagian-bagian yang diteliti akan lebih jelas jika diamati dalam proses.

Keenam, Responden dan Sampel


Dalam penelitian kualitatif lebih mengenal istilah ―informan-nara sumber‖
dibandingkan istilah sampel. Kalaupun mengunakan sampel, lazimnya mengunakan
sampel non peluang (purposife sampling, snowball sampling, incidental sampling dan
sebagainya).

Ke Tujuh, Desain Penelitian

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


11 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Desain penelitian kuantitatif disusun secara ketat sejak awal melakukan penelitian
dan tidak dapat diubah-ubah, karena perubahan desain akan merubah keseluruhan.
Sedangkan penelitian kualitatif desain dapat disesuaiakan dengan kenyataan-
kenyataan lapangan.

Kedelapan, Metodenya
Jelas sekali penelitian kualitatif mengunakan metode kualitatif dan penelitian
kuantitatif mengunakan metode kuantitatif. ( Dalam Juwono Tri dan disarikan dari
Sukidin (2002:1-12) dan Meleong (2004:4-8)

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
12 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Bhattacherjee, Anol (2012). Social Science Research: Principles, Methods, and


Practices, 2nd edition. University of South Florida, USA.
Bungin, Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moleong J. Lexy (2004). Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Dedy (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat ,Jalaludin (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Afbaeta.

Sukidin, Basrowi (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan
Cendekia.

Metode Penelitian Kualitatif


‘13
13 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai