DOSEN PEMBIMBING
HENDRA SAPUTRA, S.T., M.Eng
DISUSUN OLEH
3421601027-SARDIFRANC HUTAGALUNG
Sistem bahan bakar adalah sistem yang digunakan untuk mensuplaibahan bakar yang
diperlukan motor induk. Sistem bahan bakar ini dirancang untuk dua type bahan bakar, yaitu :
MDO ( marine diesel oil ) dan HFO ( heavy fuel oil ).
Merupakan tanki yang dipergunakan untuk tempat penimbunan bahan bakar yang terletak pada
engine room dan untuk pengisian dilakukan dari geladak cuaca.
Transfer Pump
Pompa yang digunakan adalah gear pump yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari
tanki storage ke tanki settling untuk diendapkan. pompa yang digunakan untuk memindahkan
fluida (fuel oil) dari tanki penimbunan ke tanki pengendapan.
Settling Tank
Tangki ini didesain agar dapat mengendapkan kotoran dan air yang ikut terbawa oleh bahan
bakar. Kapasitas settling tank didesain untuk mampu menyuplai bahan bakar minimum selama
24 jam (I hari) operasi mesin ketika tangki settling diisi penuh. Desain tangki dibuat sedemikian
sehingga pengeluaran kotoran /endapan dan air dapat dilakukan secara efisien. tanki yang
digunakan untuk mengendapkan bahan bakar yang telah di pindahkan oleh transfer pump dari
tanki penimbunan. lama waktu yang diperlukan untuk mengedapkan bahan bakar, ini minimal
adalah 24 jam, hal ini berdasrkn class rule.
Heater
Heater tank (Pemanas tanki) merupakan pemanas bahan bakar, sehingga dapat menjaga
viscositas bahan bakar yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi. pada perencanaan ini, untuk
pemanasan bahan bakar di storage tank menggunakan electrical heating coil. pemanasan suhu
bahan bakar di storage tank mencapai 50 derajat celcius
Berfungsi untuk memanaskan bahan bakar sebelum masuk ke engine sesuai dengan
temperatur yang direkomendasikan. Type heater yang dipakai adalah tube type atau plate heat
exchanger type. Heater harus dapat bekerja pada :
Cara kerja purifier sangat identik dengan gaya berat yang daiam prosesnya didukung oleh gaya
sentrifugal sehingga proses pemisahannya sangat cepat. Percepatan gaya sentrifugal besarnya
antara 6000-7000 kali lebih besar dari pengendapan gravitasi statis.
Pada gambar yang terlampir (2-3) memperlihatkan bentuk bagan suatu bowl dari sentrifugal,
susunan alat-alat dan cara kerjanya sebagai berikut:
Bowl itu terbagi atas dua bagian yaitu: bagian atas (1) dan bagian bawah (2) di bagian bawah ini
terletak suatu dasar yang dapat bergerak (3) jika pembersih tidak bergerak maka dasar ini terletak
seperti digambarkan pada bagian kiri gambar.
Cincin yang dapat dipindah – pindahkan (4) dibawah pengaruh pegas – pegas yang digambarkan,
dalam posisi teratas, seperti dinyatakan dibagian kanan gambar. Sekeliling poros dekat (A) ada
suatu cincin isian yang tidak bergerak (tidak digambarkan) dimana dapat dimasukkan air ke
dalam kamar-kamar (5) atau (12) menurut keperluannya.
Setelah sentrifugal mencapai putaran normal yaitu kira-kira 5 menit setelah digerakkan dari suatu
tangki kecil yang khusus dipasang untuk itu, melalui cincin isi dimasukkan air ke dalam kamar
(5).
Melalui lubang-lubang (6) air ini masuk ke bawah dasar yang dapat bergerak (3). Jadi mendapat
tekanan gaya-gaya sentrifugal dan dengan demikian dasar ini mengempa ke atas, dalam posisi
yang digambarkan di sebelah kanan lubang (7), sekeliling bowl oleh karena itu sentrifugal tertutup
dan siap pakai.
Setelah dimasukkan dahulu air dan sesudah itu minyak, maka pekerjaan yang normal dapat
dimulai air yang telah dipisahkan keluar melalui lubang (8) dan minyak yang bersih keluar melalui
pinggiran (9), kotoran yang dapat berkumpul secara lambat laun di bagian lingkaran yang diberi
bentuk konis dinyatakan dengan (10).
Untuk membersihkan "bowl" saluran masuk minyak ditutup dulu, sesudah itu sebagai pengganti
minyak dimasukkan air, sehingga hanpir semua minyak yang tadinya berada di dalam bowl keluar
melewati pinggiran (9). Kelebihan air keluar di (11).
Sesudah itu air dimasukkan lagi dari tangki kecil melalui cincin isian ke dalam kamar (12). Dari
sini air masuk melalui saluran (13) di atas cincin (4).
Juga air ini mendapat tekanan oleh gaya-gaya sentrifugal dan mengempa cincin (4) ke bawah
sambil menekan pegas-pegas menjadi satu, memang sebagian air keluar melalui lubang-lubang
(15), akan tetapi yang masuk lebih banyak daripada yang hilang.
Karena menurunnya cincin (4) maka lubang-lubang (14) menjadi terbuka. Di atas dasar (3) suatu
tekanan tinggi yang disebabkan oleh gaya sentrifugal dan air di dalam bowl.
Tekanan ini mengempa dasar (3) ke bawah, dimana airnya di bawah keluar melalui lubang-
lubang (14) dan (15). Oleh menurunnya dasar (3) maka lubang-lubang (7) menjadt terbuka oleh
karena itu kotoran disemprotkan keluar dalam waktu komparteinen terpisah dan selubung aparat
dimana air disalurkan keluar.
Jika selanjutnya pemasukan air melalui (12) dan (13) sebelah atas dan cincin diputuskan, maka
semua air yang ada disana keluar melalui lubang-lubang (15), dan cincin ini dibawah pengaruh
pegas-pegasnya kembali kedalam posisi teratas, keadaannya lalu kembali seperti pada
permulaan uraian ini dan cara kerjahya dapat diulangi lagi.
Centrifuges berfungsi memisahkan bahan bakar dengan air dan bahan bakar yang bersih
dialirkan ke service tank sedangkan kotoran dan air disalurkan ke sludge tank. Centrifuges pada
prinsipnya dilengkapi dengan 2 set dengan type yang sama dimana 1 set digunakan untuk
service dan yang kedua sebagai stand-by.
Daily Service Tank
Adalah tanki yang berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke engine selama operasi dan
mempunyai kapasitas 8 -12 jam. Pada tangki ini dilengkapi dengan hetar tank. Pemanasan ini
bertujuan agar viskositas HFO tetap terjaga.
Circulating Pump
Pompa ini berfungsi meneruskan mengangkut bahan bakar dari supply pump dan juga dari
venting box. Pompa yang digunakan adalah screw wheel atau gear wheel. Syarat pompa
adalah :
Fuel oil viscosity, specified up to ………700 cSt at 500C
Fuel oil viscosity normal……………..……………..20 cSt
Fuel oil viscosity maximum………………… 1000 cST
Fuel oil flow………………………………………… 2 m3/h
Pump head…………………………………………….6 bar
Delivery pressure………………………………… .10 bar
Working tempereture……………………………… 1500C
Karena pompa ini digunakan untuk mengaliran zat cair dengan temperatur tinggi maka sebelum
dioperasikan terlebih dahulu dilakukan pemanasan sebelum pompa di jalankan.
Sistem ini mempunyai pompa tunggal yang menekan bahan bakar kesebuah “header”
(common rail atau tabung bersama) dengan tekanan yang tinggi. Bahan bakar tersebut
dialirkan ke pengabut melalui pipa bahan bakar tekanan tinggi. Saat pengabutan bahan bakar
oleh pengabut tersebut diatur oleh gerakkan kam.
Sistem pengabutan bahan bakar dengan common rail memiliki keuntungan, bahwa
kontruksinya sederhana sehingga memudahkan dalam pemeliharaan, apabila karena suatu
beban kecepatannya turun, secara otomatis aliran bahan bakar ke silinder bertambah.
Berdasarkan jenisnya diesel common rail termasuk direct injection, dimana bahan bakar
langsung disemprotkan ke piston. Berbeda dengan mesin bensin, pada mesin diesel,
pembakaran dipicu oleh udara yang dimampatkan atau dikompresi di dalam silinder. Akibat
pemampatan itu, tekanan udara dan suhunya menjadi sangat tinggi, dan mencapai titik bakar
solar, begitu solar disemprotkan ke udara itu, langsung terbakar. Dengan cara ini, mesin diesel
tidak memerlukan sistem busi sebagai pemantik api .
Perbedaan utama comon rail dengan type diesel yang lama, adalah sistem sistem common rail
ini digabungkan dengan sistem injeksinya yang dikontrol secara elektronik, sedangkan type
diesel yang lama injektor membuka karena tekanan bahan bakar, tetapi pada common rail yang
membuka injektor adalah arus dari ECU. kuantitas bahan bakar dan putaran mesin di atur
secara terpisah oleh control modul (ECU) biasanya control modul yang di gunakan adalah
biasanya type 32-bit sehingga proses data berlangsung dengan cepat.
injektor yang bertugas menyemprotkan bahan bakar di gerakkan oleh arus listrik, dimana arus
tersebut di berikan oleh ECU yang mendapat signal dari sensor-sensor di mesin,jadi prinsip
kerja injektornya hampir sama dengan injektor mobil bensin. Sedangkan tekanan bahan bakar
yang dipompa oleh pompa, ditampung dahulu dalam common railnya. sehingga pada semua
kondisi diharapkan sama tekananya.
Sekarang, yaitu common rail generasi ke-3, Pump pada mesin diesel common rail dalam
keadaan langsam tekanannya sudah 200-300 bar, sedangkan waktu beban yang berat seperti
di Toyota tekananya mencapai 1400 bar, di Mitsubishi sudah mencapai 1600 bar, semakin
tinggi tekanan diharapkan kabut bahan bakar yang dihasilkan menjadi lebih baik.
Pada sistem pompa pribadi setiap silinder dilayani oleh satu pompa penekan bahan
bakar. Jadi, setiap pengabut dilayani oleh satu pompa penekan bahan bakar. Pompa penekan
bahan bakar adalah pompa plunyer yang dilengkapi dengan pengatur kapasitas pengabutan,
sedangkan daya untuk menggerakkan pompa diambil dari daya motor itu sendiri. Pompa
penekan bahan bakar dihubungkan dengan nozel melalui pipa tekanan tinggi dan nozel akan
memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder sesuai dengan bentuk mulut atau lubang
nozel.
Pompa tipe ini memerlukan ketelitian yang tinggi, baik untuk keperluan timing maupun untuk
pengontrolan jumlah bahan bakar yang dikabutkan. Jumlah pengabutan bahan bakar setiap
langkah pompa antara 1/2000 untuk beban penuh sedangkan pada keadaan motor diesel tanpa
beban mencampai 1/100.000 dari volume silindernya (Daryanto, 2004).