Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
MATERI PRASYARAT :
1. Struktur atom
2. Sistem periodic unsur
3. Persamaan reaksi
4. Ikatan kimia
5. Reduksi dan oksidasi
6. Elektrokimia
7. Tata nama senyawa
MISKONSEPSI
2
SOAL & PEMBAHASAN
(4) diamagnetic
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara: 215)
Jawaban : A
Pembahasan:
Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai titik leleh dan titik didih yang
tinggi, di sebabkan karena:
2. jari-jari atom unsur yang relative pendek, memungkinkan ikatan antara logam
sangat kuat, yang dikenal dengan ikatan logam.
Sifat kemagnetan unsur transisi ada tiga, yaitu: paramagnetic, diamagnetic dan
feromagnetik. Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada orbital
menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic. Paramagnetik adalah
sifat dari suatu unsur yang dapat ditarik oleh medan magnet. Makin banyak
jumlah electron yang tak berpasangan, makin kuat sifat paramagnetic unsur
3
tersebut.Diamagnetik adalah zat itu ditolak oleh medan magnet, sifat ini dimiliki
oleh atom molekul atau ion yang seluruh electron pada orbitnya berpasangan. Dan
feromagnetik yaitu ditarik sangat kuat kedalam medan magnet.
K2Cr2O7 = Jingga
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:181)
(2) jika bilangan oksidanya +3 dalam air berwarna biru atau hijau
(3) jika bilangan oksidasinya +6 dalam air berwarna kuning atau jingga
(4) larutan kuning jika ditambah atom akan bersifat oksidator dan berubah
menjadi jingga
4
A. Cu C. Ni E. Zn
B. Cr D. Co
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:216)
Jawaban: B
Pembahasan:
Warna dri senyawa unsur transisi tergantung pada banyak dan jenis ionnya atau
molekul lain yang terikat atom lain. Warna-warna dari ion unsur transisi periode
keempat yang sesuai dengan bilangan oksidasinya.
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:182)
5
3. Senyawa unsur-unsur transisi periode keempat pada umumnya berwarna. Hal
ini disebabkan karena….
D. bersifat paramagnetic
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:216)
Jawaban: C
Pembahasan :
Hal yang mempengaruhi warna ion transisi dalam senyawa adalah subkulit d.
Subkulit d memiliki 5 orbital yang masing-masing memiliki tingkat energi yang
sama. Apabila ion-ion unsur transisi berikatan dengan unsur ion lain maka muatan
listrik anion tersebut akan mempengaruhi 5 orbital d, sehingga terjadi perbedaan
tingkat energi antara orbital-orbital d. Elektron-elektron pada orbital d dapat
mengalami perpindahan ke tingkat energi yang lebih tinggi, dengan cara
menyerap energi tampak. Besarnya energi yang diserab tergantung jenis atom
pusat dan anionnya. Apabila semua energi cahaya tampak diserap maka senyawa
tersebut tidak berwarna. Karena orbital d terisi penuh electron atau kosong, maka
senyawanya atau ionnya tidak berwarna. Apabila suatu zat menyerap energi
cahaya tampak dengan panjang gelombang tertentu, zat tersebut akan meneruskan
cahaya tampak yang tidak diserap mata, sehingga zat akan tampak berwarna
sesuai dengan warna cahaya yang tidak diserap.
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:182)
6
4. Nama mineral yang mengandung mangan adalah….
B. kobaltit D. kriolit
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:216)
Jawaban: C
Bijih mangan yang utama adalah pirolusit (MnO2) . Jika pirit adalah mineral yang
mengandung besi (FeS2), kobalt di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2)
dan kobaltit (CoAsS)
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:196)
Reaksi yang terjadi pada peleburan besi pada tanur tinggi adalah….
Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:216)
Jawaban : A
7
Pembahasan:
Pengolahan bijih besi dilakukan di dalam tanur tinggi yang dikenal dengan
namablast furnance. Proses pengolahan bjih adalah sebagai berikut.
Bijih besi, kokas dan kapur dimasukkan dari puncak tanur lalu udara panas
diembuskan dari bawah. Reaksi yang terjadi pada tanur tinggi adalah sebagai
berikut.
“Udara panas yang diembuskan kedalam tanur akan mengalir ke atas dan
mengoksidasi kokas © dengan reaksi eksoterm menghasilkan gas CO2. Kerika
bergerak naik, gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang
bergerak turun membentuk CO. Reaksi eksoterm menyebabkan temperature
pembakaran di dalam tanur tetap tinggi. Gas CO yang dihasilkan akan mereduksi
bijih besi secara bertahap.
Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:199)
B. reduktor D. katalisator
(Tim Masmedia Buana Pustaka. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII.
Masmedia: 136)
Jawaban: D
Pembahasan:
Cara paling murah membuat asam sulfat, yaitu dengan proses kontak. Sebagai
bahan utamanya digunakan sulfur, udara dan air. Pertama kali yang dilakukan
8
adalah sulfur padat dibakar dengan oksigen dari udara untuk menghasilkan SO2.
Selanjutnya, campuran gas SO2 dan udara ditambah dengan katalisator V2O5 pada
kondisi 500oC dan tekanan 1 atm yang mengakibatkan SO2 akan teroksidasi
menjadi SO3 . Gas SO3 yang terbentuk kemudian direaksikan dengan air
membentuk H2SO4
2. Penghantar Listrik
3. Bahan bangunan
4. Bahan penguat
(Tim Masmedia Buana Pustaka. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII.
Masmedia: 120)
Jawaban: D
Pembahasan:
1. Titanium digunakan untuk campuran bahan agar menjadi lebih kuat dan
bercahaya seperti pesawat dan perhiasan
2. Vanadium untuk pembuatan katalisator vanadium peroksida
3. Kromium untuk bahan pelapis besi dalam baja
4. Besi untuk bahan bangunan, bahan pembuatan mesin dan lain-lain
5. Tembaga untuk penghantar listrik
6. Seng untuk pelapis besi dan baja untuk mencegah terjadinya korosi
9
7. Mangan untuk pembuatan KMnO4
(Tim Masmedia Buana Pustaka. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII.
Masmedia: 120)
8. Urutan yang benar pada proses pengolahan tembaga dari bijih tembaga
adalah….
A. Elektrolisis-reduksi-pemekatan-pemanggangan
B. Reduksi-elektrolsiis-pemanggangan-pemekatan
C. Pemekatan-reduksi-pemanggangan-elektrolisis
D. Pemanganggan-reduksi-pemekatan-elektrolisis
E. pemekatan-pemanggangan-reduksi-elektrolisis
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:218)
Jawaban: E
Pembahasan:
Pada umumnya bijih tembaga mengandung 0.5 % Cu, karena itu diperlukan
pemekatan bijih tembaga. Langkah-langkah pengolahan bijih tembaga adalah
seperti skema berikut:
10
Biji tembaga 0.4-0.5 % Cu Proses pengapungan
dari CuFeS2 kadar Cu 20-40 % CuFeS2
Proses pemekatan
Pemanggangan
FeSiO3
Terbentuk Cu2S dan FeO
+ SiO2
Cu2S
Reduksi elektrolisis
Cu(s)
CU2O + Cu2S Cu (s)
99%
murni
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:203)
9. Tembaga dibuat dari bijihnya dengan cara pemanggangan, reaksi yang tepat
adalah….
Jawaban: A
11
Pembahasan:
(Michael Purba. 2012. Kimia 3 untuk SMA/MA kelas XII. Erlangga: 120)
10. Stainless steel adalah baja tahan karat yang merupakan campuran dari….
B. 10 % Cr, 35 % Co dan 55 % Fe
C. 9 % Ni, 18 % Cr dan 73 % Fe
D. 20 % Cr dan 80 % Fe
E. 12 % Ni dan 88 % Fe
Jawaban : C
Pembahasan :
12
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:200)
A. Sn dengan Cu D. Zn dengan Ni
B, Zn dengan Cu E. Ni dengan Cr
C. Ag dengan Cu
Jawaban: B
Pembahasan:
Seng juga digunakan sebagai logam paduan, misalnya kuningan yang berasal dari
campuran Zn dan Cu yang digunakan untuk membuat alat-alat music dan hiasan
(Unggul Sudarmo. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga: 202)
12. Berikut ini yang bukan merupakan mineral yang mengandung bijih besi
adalah….
B. Magnetit D. Rutil
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:198)
Jawaban: D
Pembahasan:
13
Dari rumus kimia mineral di atas dapat diketahui bahwa mineral yang tidak
menganding bijih besi adalah pirit, karena pirit merupakan mineral yang
mengandung titanium
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:191 dan 198)
Jawaban: B
Pembahasan:
Jenis paduann :
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:205)
14
B. Al, N dan Co e. Ag, Ni dan Co
C. Al, Ni dan C
Jawaban: A
Pembahasan :
1. Monel : Ni dan Cu
2. Nikrom : Ni, Fe dan Cr
3. Alnico : Ni, Al, Fe dan Co
4. Palmitit : Paduan logam nikel
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:202)
C. Fe, Ni dan Cr
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:218)
Jawaban: C
Pembahasan :
15
1. Monel : Ni dan Cu
2. Nikrom : Ni, Fe dan Cr
3. Alnico : Ni, Al, Fe dan Co
4. Palmitit : Paduan logam nikel
(Tine Maria Kuswati,dkk. 2007. Sains Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Bumi
Aksara:202)
16. Pernyataan berikut yang bukan merupakan sifat unsur transisi adalah ...
a.Bersifat nonlogam
b.Mempunyai beberapa bilangan oksidasi
c. Bersifat paramagnetik
d.Dapat membentuk senyawa kompleks
e. Senyawanya berwarna
Jawab : A
Pembahasan :
16
b. Ti, Cr dan Br
c. Fe, Co dan Na
d. Mn, Cu dan Zn
e. Mn, Sc dan Si
Jawab : D
Pembahasan :
21Sc 22Ti 23V 24Cr 25Mn 26Fe 27Co 28Ni 29Cu 30Zn
Jawab : B
Pembahasan :
17
(Sentot Budi Rahardjo, 2012, Kimia Berbasis eksperimen 3, Platinum, hal 203)
19. Pada umunya unsur transisi bersifat paramagnetik. Hal ini disebabkan oleh ...
a. Elektron terluarnya berada pada subkulit d
b. Adanya elektron-elektron tidak berpasangan pada subkulit d
c. Orbital-orbital pada subkulit d terisi penuh elektron
d. Semua unsur transisi bersifat logam
e. Adanya perpindahan elektron pada subkulit d yang tidak penuh
Jawab : B
Pembahasan :
(Johari, 2008, Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII, Esis, hal 201)
18
Jawab : C
Pembahasan :
(Johari, 2008, Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII, Esis, hal 201)
21. Unsur transisi yang paling banyak terdapat didalam kulit bumi adalah ...
a. Krom
b.Mangan
c. Besi
d.Nikel
e. Tembaga
Jawab : C
Pembahasan :
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2%
massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi
umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3),
siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4).
19
(Mustafal Bakri, 2012, SPM KIMIA, esis, hal 128)
a. Ligan monodentat
b.Ligan okso
c. Ligan nitrat
d.Ligan siano
e. Ligan okasalat
Jawab : A
Pembahasan:
Yang termasuk macam-macam ligan adalah :
a. Ligan monodentat : ligan yang menyumbangkan sepasang elektron pada atom
pusat
b. Ligan bidentat : ligan yang menyumbangkan dua pasang elektron pada atom
pusat
c. Ligan polidentat : ligan yang menyumbangkan lebih dari dua pasang elektron
pada atom pusat
(Mustafal Bakri, 2012, SPM KIMIA, esis, hal 128)
23. Unsur transisi periode 4 memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena,
kecuali ...
a. Rapatannya tinggi
b.jari-jari atom unsur yang relatif pendek
c. tingkat kepadatan antara atom-atom logam sangat tinggi
d.ikatan antar logam sangat kuat
e. jari-jari atom unsur yang relatif panjang
Jawab : E
20
Pembahasan :
Unsur transisi periode 4 mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi karena:
a. Unsur-unsur transisi periode 4 mempunyai rapatan tinggi yang menunjukkan
tingkat kepadatan antara atom-atom logam sangat tinggi
b. Unsur-unsur transisi periode 4 mempunyai jari-jari atom unsur yang relatif
pendek yang memungkinkan ikatan antaratom logam sangat kuat, yang di
kenal dengan ikatan logam
(Mustafal Bakri, 2012, SPM KIMIA, esis, hal 129)
24. Beberapa warna yang tampak pada ion mangan adalah sebagai berikut :
Mn2+ = merah muda
Mn6+ = hijau
Mn7+ = ungu
Senyawa mangan berikut yang mempunyai warna hijau adalah ...
a. Mn(NO3)2
b. MnO2
c. KMnO4
d. K2MnO4
e. MnCl2
Jawab : D
Pembahasan :
K2MnO4 = 0
1 x 2 + Mn + -2 x 4 = 0
2 + Mn + -8 = 0
-6 = Mn
Mn = +6
21
25. Senyawa seng dari unsur transisi tidak berwarna, hal ini disebabkan oleh ...
a. Orbital d telah penuh terisi elektron
b. Tidak adanya elektron pada orbital d
c. Orbital d telah terisi elektron setengah penuh
d. Tidak adanya elektron pada orbital s
e. Orbital s telah terisi elektron setengah penuh
Jawab : A
Pembahasan :
Zn ( 30 ) = ( Ar ) 3d10 4s2
Jawab : E
Pembahasan :
Feromagnetik (Fero : besi : besi itu kuat) = Sifat magnet yang ditarik kuat ke
medan magnet. Syaratnya adalah semakin banyaknya elektron tidak berpasangan
atau lebih dari satu. Contohnya, Fe, Co, dan Ni.
22
Sifat Feromagnetik → Sifat ini dimiliki zat yang mempunyai atom-atom
paramagnetik yang berada pada jarak sedemikian sehingga interaksi yang terjadi
antara atom-atom begitu kuat.
Jawab : D
Pembahasan :
Krom (Cr): logam krom dibuat menurut proses goldschmidt dengan jalan
mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium. Reaksinya:
Cr2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Cr(s)
(Mustafal Bakri, 2012, SPM KIMIA, esis, hal 123)
Jawab : C
Pembahasan :
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam
sistem periodik. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron
valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada
23
Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki
beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti
sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk
senyawa kompleks.
21Sc 22Ti 23V 24Cr 25Mn 26Fe 27Co 28Ni 29Cu 30Zn
(Sentot Budi Rahardjo, 2012, Kimia Berbasis eksperimen 3, Platinum, hal 203)
29. Nama senyawa kompleks [Ag(CN)2]- adalah....
a. Ion sianoargentat (I)
b. Ion disianoargentat (I)
c. Ion disianida argentat
d. Ion Trisianoargentat
e. Ion disianidaargentum (I)
(Tine Maria Kuswati, dkk.2007. Sains KIMIA 3 SMA/MA. Bumi Aksara: 187)
Jawaban: B
Pembahasan:
Nama ion kompleks [Ag(CN)2]- adalah ion diasianoargentat (I)
Pemberian nama ion kompleks yang bermuatan negatif dimulai dengan nama
ligannyakemudian di ikuti oleh nama atom pusat yang di tambah dengan akhiran
at dan hanya satu kata. Bilangan oksidasi dari atom pusat di tulis dengan
bilangan romawi dalam tanda kurung.
(Tine Maria Kuswati, dkk.2007. Sains KIMIA 3 SMA/MA. Bumi Aksara: 187)
30. Air yang mengandung logam tembaga mempunyai batas maksimum, karena
jika telah melebihi batas maksimum dapat menimbulkan dampak negative
apabila dikonsumsi. Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah….
A. 1 bpj C. 3 bpj E. 5 bpj
B. 2 bpj D. 4 bpj
(Nana Sutresna. Kimia. Grafindo)
24
Jawaban: A
Pembahasan:
Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah 1 bpj. Air yang mengandung
tembaga dengan kadar melebihi batas maksimum yang diperbolehkan dapat
menimbulkan dampak berupa kerongkongan terasa kering, mual-mual, diare yang
terus menerus dan iritasi pada lambung. Bpj adalah bagian perjuta
31. Cat tembok sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana
mengandung senyawa kimia, salah satu diantaranya cat berwarna putih.
Senyawa kimia yang terkandung dalam cat putih tersebut adalah….
A. V2O5 C. TiCl3 E. TiO2
B. Cr D. Fe
(J.M.C Johari M.Racmawati. Kimia 3 SMA/MA. Esis: 171)
Jawaban: E
Pembahasan:
TiO2 (titanium dioksida) adalah pigmen putih, selain itu dapat memberikan sifat
cemerlang pada warna lain. Senyawa ini dapat digunakan untuk cat tembok.
V2O5 sebagai katalisator menggunakan proses Kontak , Cr untuk bahan pelapis
besi atau alloy dalam baja. Fe untuk bahan bangunan, bahan pembuatan mesin.
Dan TiCl3 sebagai katalisator untuk polimerisasi etena menjadi polietena.
(J.M.C Johari M.Racmawati. Kimia 3 SMA/MA. Esis: 169)
Jawaban: B
Pembahasan :
25
Unsur transisi periode keempat adalah unsur yang electron valensinya terletak
pada subkulit 3d yang belum terisi penuh kecuali unsur Zn.
33. Data dibawah ini menunjukkan warna beberapa ion unsur transisi
Pembahasan :
26
Sumber : Michael Purba, 2007, Kimia 3A untuk SMA kelas XII, Jakarta:
Erlangga, h.155-156.
34. Menurut aturan IUPAC, anam yang benar untuk senyawa kompleks
[Cr(NH3)5Cl]Cl2 adalah ...
Pembahasan :
Salah satu sifat dari unsur transisi deret pertama yaitu dapat membentuk berbagai
macam ion kompleks. Adapun tata cara penamaan senyawa kompleks yaitu :
1. Nama ion kompleks baik kation maupun anion terdiri ataus dua bagian
yang ditulis sdalam satu kata. Bagian pertama menyatakan jumlah dan
nama ligan, bagian kedua menyatakan nama ion pusat dan bilangan
oksidasinya. Bilangan oksidasi ion pusat ditulis dengan angka Romawi
dalam tanda kurung.
- Ligan : NH3 dan Cl-
- Kation kompleks : Cr+2
- Anion Kompleks : Cl-
2. Jumlah ligan dinyatakan dengan awalan angka dalam bahasa Yunani.
- Ligan NH3 = 5 (Penta)
- Ligan Cl- = 1 (Mono)
3. Nama ligan yang berupa anion mendapat akhiran “o” sedang ligan-ligan
yang berupa molekul netral penamaannya tidak memounyai aturan khusus,
jadi dihafalkan saja
27
Ligan NH3 : Pentaamino
4. Nama ion pusat pada kation kompleks sama dengan nama biasa dari ion
pusat itu
5. Nama ion pusat pada anion kompleks harus menggunakan nama IUPAC
dan diberi akhiran at
6. Bila terdapat lebih dari sejenis ligan, maka urutan penulisannya
berdasarkan urutan abjad dari nama ligan tsb
35. Rutil, pirolusit, hematit, dan milerit masing-masing rumus molekulnya adalah
...
a. Fe2O3, MnO2, NiS, ZnS
b. Fe2O3, CuS, MnO2, CuFeS2
c. TiO2, MnO2, Fe2O3, NiS
d. Fe3O4, MnO2, KMnO4, ZnCO3
e. TiO2, Fe2O3, NiS, ZnS
Pembahasan :
28
Sumber : Sunardi, 2006,Kumpulan Soal dan Pembahasan Bank Soal Kimia
untuk SMA kelas X, XI, dan XII, Bandung : CV. M2S Bandung, h.168
36. Pada proses tanur tinggi, bijih besi harus dicampur dengan kapur. Fungsi
kapur adalah ...
a. Mengikat SiO2
b. Mengikat oksigen
c. Mengikat kelebihan karbon
d. Menambah ion kalsium
e. Menghasilkan besi murni
Pembahasan :
Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses tanur tinggi adalah
- Bujih besi hematit, magentit dengan kandungan SiO2 (lebih kurang 10 %),
seedikit senyawa belerang, fosforus, aluminium, mangan
- Batu Kapur (CaCO3) untuk mengikat zat-zat pengotor (SiO2, P4O10, atau
oksida amfoter seperti Al2O3)
- Kokas (C) sebagai bahan reduktor. C dapat mereduksi O2 sehingga
terbentuk CO2. Gas CO2 yang panas akan naik dan mengoksidasi karbon
membentuk gas CO. Gas CO yang terjadi secara bertahap mereduksi bijih
besi
- Udara untuk mengoksidasi C sehingga membentuk CO
Sumber : Sentot Budi Raharjo, 2012, Kimia Berbasis Eksperimen kelas 3, Solo :
Tiga serankai, h.203
37. Ion Cu2+ dapat membentuk ion kompleks [Cu(NH3)4]2+ maka bilangan
koordinasi ion Cu2+ adalah ....
a. 1
b. 2
c. 3
29
d. 4
e. 5
Pembahasan :
Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi
yang dibentuk oleh ion pusat. Seringkali, bilangan koordniasi ion pusat sama
dengan dua kali bilangan oksidasinya. Bilangan koordniasi yang umun adalah 2,4
dan 6
Bilangn koordinasi untuk ion pusat Cu2+ yang memiliki bilangan oksidasi +2
adalah 4. Selain melihat bilangan oksidasi lalu dikalikan dua, menenetukan
bilangan koordniasi ion pusat dapat juga dilihat dari rumus molekul senyawanya
yaitu [Cu(NH3)4]2+dari rumus senyawa ini bilangan koordinasi berada sesudah
tanda kurung ligan.
Sumber : Sentot Budi Raharjo, 2012, Kimia Berbasis Eksperimen kelas 3, Solo :
Tiga serankai, h.203
Pembahasan :
Bilangan koordinasi adalah jumlah ligan sederhana atau jumlah ikatan koordinasi
yang dibentuk oleh ion pusat. Seringkali, bilangan koordniasi ion pusat sama
dengan dua kali bilangan oksidasinya. Bilangan koordniasi yang umun adalah 2,4
dan 6
Sumber : Sentot Budi Raharjo, 2012, Kimia Berbasis Eksperimen kelas 3, Solo :
Tiga serankai, h.203
30
39. Pada proses pengolahan besi dari bijihnya, reaksi akhir untuk mendapatkan
logam besi adalah ....
a. Fe3O4 + CO
b. Fe2O3 + CO
c. Fe2O3 + C
d. FeO + C
e. FeO + CO
Pembahasan :
Berikut rangkaian reaksi yang terjadi pada pengolahan bii besi dari bijihnya
C + O2 CO2
Gas Co2 yang panas naik dan mengoksidasi karbon membentuk gas CO
C + CO2 2 CO
FeO + CO Fe + CO2
Besi yang terbentuk akan turun kebaah dan meleleh didasar tungku
Sumber : Sentot Budi Raharjo, 2012, Kimia Berbasis Eksperimen kelas 3, Solo :
Tiga serankai, h 186 dan 203
31
40. Sifat unsur transisi periode keempat yang memiliki jari-jari atom yang paling
besar adalah….
a. Mn c, V e. Sc
b. Cr d. Ti
Jawab: E
Pembahasan:
Jari-jari atom dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik antara inti dan electron. Pada
unsur transisi periode keempat dari Sc ke Ni terjadi penurunan jari-jari atom,
karena meski terdapat lebih banyak electron di subkulit 3d, namun electron-
elektron ini terikat semakin kuat keinti. Hal ini dikarenakan muatan inti
bertambah positif dari kiri ke kanan.
Unsur Sc Ti V Cr Mn
Jari-jari 1.44 1.32 1.22 1.18 1.17
Atom
(J.M.C Johari dan M.Rachmawati. Kimia 3 SMA/MA. Esis: 163)
41. Unsur transisi periode keempat yang memiliki orbital d nya penuh (3d10)
adalah….
A. Cu dan Sc C. Cu dan Zn e. Zn dan Ni
B. Cu dan Ni d. Zn dan Sn
Jawaban: C
Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron
Sc 21 [Ar] 4s2 3d1
Ti 22 [Ar] 4s2 3d2
V 23 [Ar] 4s2 3d3
Cr 24 [Ar] 4s1 3d5
Mn 25 [Ar] 4s2 3d5
Fe 26 [Ar] 4s2 3d6
Co 27 [Ar] 4s2 3d7
Ni 28 [Ar] 4s2 3d8
Cu 29 [Ar] 4s1 3d10
Zn 30 [Ar] 4s2 3d10
(Unggul Sudarmo. 2013. Kimia SMA/MA. Erlangga: 185)
32
42. Zat di bawah ini diperlukan untuk pembuatan besi kasar menurut tanur tinggi,
kecuali….
A. Fe2O3 C. SiO2 E. Kokas
B. CaCO3 D. udara
Jawaban: C
Besi yang keluar dari tungku disebut besi kasar dan mengandung 95% Fe, 4% dan
sedikit silicon, fosforus, dan belerang. Besi kasar bersifat getas. Pengolahan besi
meliputi penyediaan bahan baku, prinsip pengolahan dan proses pengolahan.
Bahan baku
a. Bijih besi hematit (Fe2O3) , magnetit (Fe3O4) dengan kandungan SiO2 (10
%) sedikit senyawa belerang, fosforus, alumunium dan mangan.
b. Batu kapur (CaCO3) untuk mengikat zat pengotor
c. Kokas (C) sebagai bahan reduktor
d. Udara untuk mengoksidasi C sehingga membentuk CO
43. Berikut ini tabel tentang nama bijih mineral dan unsur ya ng terkandung dalam
bijih tersebut :
33
a. 1 dan 5
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 5
Pembahasan :
Sumber : Sentot Budi Raharjo, 2012, Kimia Berbasis Eksperimen kelas 3, Solo :
Tiga serankai, h.203
44. Reduktor yang sering digunakan secara besar-besaran unturk mereduksi bijih
besi menjadi logamnya adalah ...
a. Natrium
b. Hidrogen
c. Aluminium
d. Karbon
e. Platina
Pembahasan :
Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses tanur tinggi adalah
- Bujih besi hematit, magentit dengan kandungan SiO2 (lebih kurang 10 %),
seedikit senyawa belerang, fosforus, aluminium, mangan
- Batu Kapur (CaCO3) untuk mengikat zat-zat pengotor (SiO2, P4O10, atau
oksida amfoter seperti Al2O3)
34
- Kokas (C) sebagai bahan reduktor. C dapat mereduksi O2 sehingga
terbentuk CO2. Gas CO2 yang panas akan naik dan mengoksidasi
karbon membentuk gas CO. Gas CO yang terjadi secara bertahap
mereduksi bijih besi
C + O2 CO2
Gas Co2 yang panas naik dan mengoksidasi karbon membentuk gas CO
C + CO2 2 CO
45. Nama yang benar untuk senyawa kompleks K2PtCl6 adalah ...
a. Kalium Kloroplatinat (IV)
b. Kalium heksakloroplatina (IV)
c. Heksakloroplatinat (IV) kalium
d. Kalium heksakloroplatinat (IV)
e. Kalium heksakloriumplatina (IV)
Pembahasan :
Reaksi :
Salah satu sifat dari unsur transisi deret pertama yaitu dapat membentuk berbagai
macam ion kompleks. Adapun tata cara penamaan senyawa kompleks yaitu :
35
1. Nama ion kompleks baik kation maupun anion terdiri atas dua bagian yang
ditulis sdalam satu kata. Bagian pertama menyatakan jumlah dan nama
ligan, bagian kedua menyatakan nama ion pusat dan bilangan oksidasinya.
Bilangan oksidasi ion pusat ditulis dengan angka Romawi dalam tanda
kurung.
- Ligan : Cl-
- Kation kompleks : K+
2. Jumlah ligan dinyatakan dengan awalan angka dalam bahasa Yunani.
- Ligan Cl- = 6 (Heksa)
7. Nama ligan yang berupa anion mendapat akhiran “o” sedang ligan-ligan
yang berupa molekul netral penamaannya tidak mempunyai aturan khusus,
jadi dihafalkan saja
8. Nama ion pusat pada kation kompleks sama dengan nama biasa dari ion
pusat itu
9. Nama ion pusat pada anion kompleks harus menggunakan nama IUPAC
dan diberi akhiran at
10. Bila terdapat lebih dari sejenis ligan, maka urutan penulisannya
berdasarkan urutan abjad dari nama ligan tsb
36