Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN

DESKRIPSI DAN
PETUNJUK
TEKNIS
PENDAFTARAN
VARIETAS
TANAMAN
PERKEBUNAN
oleh:
NANI SUWARNI, SP., MSi.

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PETUGAS


PENYUSUN DESKRIPSI VARIETAS TANAMAN
LEMBANG, 16-20 JULI 2018
Ketentuan Umum Penyusunan Deskripsi
a. Deskripsi dibuat secara tertulis berdasarkan data hasil pengamatan,
pengukuran dan/atau pengujian laboratorium;
b. Susunan deskripsi sesuai dengan format acuan deskripsi yang tercantum
dalam pedoman ini;
c. Karakter sifat khusus lainnya (seperti : penciri utama, keunggulan varietas,
ketahanan terhadap OPT, wilayah adaptasi) dapat diisi jika varietas akan
dilanjutkan untuk Pendaftaran Varietas untuk peredaran benih.
d. Satu karakter hanya diisi untuk satu ekspresi, misalnya rasa buah: manis,
aroma buah : wangi;
e. Penulisan data karakter hasil pengukuran menggunakan satuan standar:
Satuan yang dimaksud untuk panjang (mm atau cm), lebar (mm atau cm),
diameter (mm atau cm), berat (gram atau kg), kandungan gula (obrix),
kandungan vitamin C (mg/100 g), serat (%), berat 1000 butir (gram)
,kebutuhan benih per hektar (gram atau kg), produksi (kg atau ton), umur
panen (hari setelah tanam / hst), umur simpan (hari) dsb. Data-data
tersebut dinyatakan dalam kisaran yang diikuti dengan satuan, misalnya
panjang daun 4,0 – 4,5 cm.
f. Data ketahanan simpan dari produk diperoleh dari pengujian laboratorium
dengan menggunakan metode standar pada lingkungan terkendali.
g. Pencantuman ketahanan terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
atau cekaman lingkungan, pada deskripsi, harus berdasarkan hasil pengujian di
laboratorium, lapangan atau rumah kaca dengan menggunakan metode baku
sesuai dengan jenis OPT atau cekaman lingkungan
h. Karakter lain yang akan dicantumkan dalam deskripsi seperti rasa atau
preferensi konsumen, harus berdasarkan metode baku pengujian karakter
tersebut.
i. Dokumen harus dilengkapi dengan foto berwarna varietas dimaksud, dengan
ketentuan :
− Foto meliputi tanaman utuh dan bagian – bagian tanaman untuk memperjelas
deskripsi varietas;
− Foto diambil dari hasil pengamatan, tidak direkayasa, dan bukan hasil scan
computer;
− Foto varietas yang dilampirkan pada dokumen pendaftaran tidak boleh disertai
gambar manusia;
− Foto dilengkapi dengan skala berupa alat ukur standar (penggaris);
− Foto dilengkapi dengan label nama varietas;
− Foto harus dicetak pada kertas dof dengan ukuran minimal 3R;
− Resolusi foto pada softcopy minimal 500 kb.
Ketentuan Teknis
1. Pengambilan sampel umumnya hanya 5 – 10 tanaman (perbanyakan vegetatif) tiap
varietas tanaman
2. Populasi tanaman tidak perlu ulangan
3. Karakteristik penting tanaman dan bagian-bagian tanaman: QL, QN, dan PQ
4. Karakteristik tambahan
5. Pengamatan karakteristik QL dan PQ secara Visual dan pengukuran karakteristik QN
6. Pengambilan foto tanaman utuh dan bagian-bagian tanaman
Contoh
1. KELAPA SAWIT
2. TEMBAKAU
3. TEBU
4. NILAM
CARA PENGAMATAN
Keterangan1.Tanaman: bentuk
KELAPA SAWIT
Keterangan 2.Tanaman: Arsitektur
Ad. 1. Plant: shape Ad. 2. Plant: Palm architexture

1 1 2
2
rormal idolatrika tegak terkulai
normal idolatrica erect drooping

Keterangan 6. Batang: Kemiringan spiral


Keterangan 21. Pangkal pelepah: Kerapatan duri
Ad. 6. Stem: Frond arrangement
Ad. 21. Frond base: Spike density

Garis bantu
vertikal

Kerapatan Kemiringan
pelepah pelepah

3 5
jarang sedang
sparse medium
Gambar. Cara pengukuran kerapatan pelepah dan kemiringan pelepah pada ketinggian
1,5 m dari permukaan tanah
CARA PENGAMATAN
Keterangan 36. Bunga jantan: Bentuk
KELAPA SAWIT
Ad. 36. Male flower: Shape
Keterangan 53. Buah: Warna kulit buah matang
Ad. 53. Fruit: Color of skin of mature fruit

1
ramping runcing
thin acute

1 2
Bulat telur sungsang lanset
obovate lanceolate

1 2 3 4
oranye merah oranye hitam oranye kuning hitam
Keterangan 42. Tandan: bentuk red orange black orange orange black yellow
Ad. 42. Bunch: Shape
Keterangan 54. Buah: bentuk
Ad. 54. Fruit: Shape

1 2 3 1 2 3
bentuk hati bulat telur terbalik membulat bulat bulat lonjong lonjong
heart-shape obovate oval
globular globular globular to oval
KELAPA SAWIT
Batang
Susunan pelepah : Spiral ke kanan dan kiri
Kemiringan spiral : Sedang (35°)
diameter : Sangat besar (88.25 cm)
Kerapatan : Sedang-rapat (2 cm)
Posisi : Tegak

Daun
Warna utama pupus : hijau
Warna hijau utama : Hijau tua (GG N 137 A)
permukaan atas daun
Warna hijau utama : Hijau muda (GG N 137 D)
permukaan bawah
daun
Keberadaan lapisan : Tidak ada
lilin pada permukaan
bawah daun

Pelepah daun
KELAPA SAWIT
Bunga jantan
Bentuk : manset
Panjang spikelet : Sedang (19.85 cm)

Pangkal pelepah
Warna : hijau
Bentuk : sedang
Keberadaan duri : ada
Kerapatan duri : sedang
Ketajaman duri : tajam
Warna duri : Coklat
Bentuk duri : lurus
Kedudukan duri : sejajar
Panjang duri : Sedang (1.3 cm)

Anak daun Bunga betina


Jumlah : Banyak (272.6) Warna mahkota : Putih (OWG 159 B)
kekakuan : sedang Warna kelopak : Putih kehijauan (GWG 157 D)
Bentuk : Ramping runcing
Panjang : sedang (81.1 cm)
Lebar : Sedang-panjang (5.24 cm)
Posisi : Berselang-seling
Kemengkilatan : mengkilat
Tekstur : Halus
Warna lidi : Kuning (YGG 144 A)

Tandan buah
Bobot : Ringan-sedang (8.71 kg)
Panjang tangkai : Sedang (18.4 cm)
Bentuk : Bulat telur sungsang
Keberadaan duri : Ada
Kerapatan duri : Jarang
Ketajaman duri : tajam
Panjang duri : Sedang (5.95 cm)
Warna duri : Hijau
KELAPA SAWIT
Buah Biji
Persentase buah per : sedang (57.51%) Mayoritas jumlah inti : Satu
tandan per buah
Bobot : ringan (4.88 kg) warna : hitam
Warna kulit buah muda : Hitam Bentuk : Bulat
Warna kulit buah : Oranye hitam Bobot : Sedang (1. 3 gram)
matang Jumlah embrio : Satu
Bentuk : Bulat lonjong Bentuk mata embrio : rata
Tipe : Normal ukuran : Kecil
Permukaan ujung buah : Cembung
Kerontokan berondolan : Memberondol
Keretakan : Tidak retak
Posisi biji dalam buah : menepi Cangkang
Persentase kernel : Sangat rendah-rendah (3.31%) keberadaan : Ada
terhadap tandan Ketebalan : Tipis-sedang (0.1 cm)
Persentase cangkang : Sangat rendah-rendah (6.49%)
Daging buah per buah
Warna : Oranye (OG N 25)
Persentase mesokarp : Sedang-tinggi (89.46%)
per buah
Keberadaan serat : Ada

Biji
Pengambilan foto
pelepah daun Sawit
CARA PENGAMATAN TEMBAKAU
Ad. 7. Daun: sudut pada batang
Ad. 1. Tanaman: bentuk Leaf: angle of insertion
Plant: shape

2
1 Silindris
Kerucut Cylindrical
Conical

1 2 3
lancip sedang tumpul
very acute moderately acute right angle
3 4
elips Kerucut terbalik
elliptical inverted conical
Ad. 11. Daun: lebar sayap
Leaf: width of blade at basis

Ad. 6. Daun: tipe


Leaf: type

1 3
sangat sempit sempit
very narrow narrow

1 2
duduk
1 bertangkai
sessile petiolate

5 7
sedang lebar
medium broad
CARA PENGAMATAN TEMBAKAU Ad. 20. Daun: perkembangan telinga daun
Ad. 13. Daun: sudut urat daun Leaf: development of auricles
Leaf: angle of lateral veins to midrib

1 3 5
Tidak ada atau sangat lemah lemah sedang
absent or very weak weak medium

1 2 3
Sangat lancip lancip tumpul
very acute moderately acute right angle
7 9
kuat sangat kuat
strong very strong

Ad. 32. Karangan bunga: bentuk


Ad. 14. Daun: bentuk helaian Inflorescence: shape
Leaf: shape of blade

1 2
bulat pipih
spherical flattened spherical

1 2 3
lanset elips sempit elips lebar
lanceolate narrow elliptic broad elliptic

3 4
kerucut terbalik kerucut ganda
inverted conical double conical
TEMBAKAU
Daun
Tanaman Tipe : Duduk
Bentuk : elip Sudut pada batang : Lancip (40°)
Panjang helai (tidak termasuk : Sedang (36.95 cm)
Tinggi batang utama (termasuk : Sedang (118.75 cm) telinga daun)
Lebar helai : Sempit (22.44 cm)
karangan bunga) Filotaksis : 2/5 kiri
Warna batang : Hijau muda (GG 144A) Nisbah panjang/lebar (tidak
termasuk telinga daun)
: Sedang (1.66)

Jumlah daun : Sedikit (24.8) Lebar sayap (hanya tipe daun


duduk)
: Lebar

Ketebalan urat daun (tidak Sedang


Kecenderungan membentuk : Sangat kuat termasuk ibu tulang daun
:
sirung Sudut urat daun : Tumpul
Bentuk helaian : Elip lebar

Bentuk ujung : Runcing

Bentuk irisan melintang : Cembung


Bentuk irisan membujur : Agak melengkung
Lepuhan pada helaian : Lemah
Lipatan pada helaian : Sedikit melipat
Gelombang pada tepi daun : Sedang
Torehan pada tepi daun : Rata
Perkembangan telinga daun : Kuat-sangat kuat
Warna daun : Hijau (GG 137 A)
Warna tulang daun disisi bawah : Hijau
TEMBAKAU
Bunga Karangan bunga
Umur berbunga : Genjah (53 HST) Bentuk : Kerucut ganda
Panjang (tidak termasuk : Panjang (5.35 cm) Posisi terhadap daun teratas Diatas
tangkai)
:
Diameter tabung (diatas : Sedang-besar Kekompakan : Terbuka
kelopak) (5.51 mm)
Penggembungan tabung : Sedang
Ukuran mahkota : Besar (33.98 mm)
Penampilan ujung mahkota : Lemah
Warna mahkota : Pink muda (RPG
65C)
Perkembangan benang sari : Sempurna
Panjang relatif putik terhadap : Lebih pendek
benang sari (pada varietas
yang benang sarinya tumbuh Buah
sempurna)
Bentuk : Bulat telur
CARA PENGAMATAN TEBU
Ad. 7 sd 16: Ruas dan 18 sd 30 : Buku Ad. 10: Bentuk ruas
7 to 16 Internode and 18 to 30: Node Internode shape

Alur mata
Bud groove (24)

Cincin tumbuh
Growth ring (26)
Letak mata
Bud cushion (28)

Barisan akar
Root band (18, 19)

Luka daun Cincin akar


Leaf scar (29) Wax ring (20)

1 2 3 4 5 6
cylindrical tumescent bobbin-shaped conoidal obconoidal concave-convex
Mata
Bud (21 - 30)

Ad. 15: Ruas: susunan ruas berliku


Internode: expression of zigzag alignment

Internode (8 – 17)

Retakan
Growth crack
Cincin
(14) akar Sisi
Wax ring mata
(20) Bud side

d = diameter (9)
Pada bagian tengah ruas sumbu
melintasi mata
At the central part of the internode on
the axis going through the bud

1 3 5 7
absent or very weak weak moderate strong
CARA PENGAMATAN TEBU
Ad. 20: Buku: bentuk mata, tanpa sayap Ad. 31 sd 43: Pelepah daun dan 48 sd 50: helai daun
Node: shape of bud, excluding wings 31 to 43: Leaf sheath and Ad. 48 to 50: Leaf blade
Group 61 hairs (38)
Sayap
Wing
Helai daun
Leaf blade (48 - 50)
Sendi segitiga Sendi segitiga
Dewlap (43) Dewlap (43)
Lidah daun Group 60 hairs
Ligule (35 - 38) (32, 33)

Telinga daun dalam Group 57 hairs


Underlapping auricle (39, 40) (32, 33)

Mata Pelepah daun


Leaf sheath (31 - 43)
Bud Telinga daun luar
Overlapping auricle (41, 42)

1 2 3 4
triangular pointed oval obovate pentagonal
Tampak depan Tampak belakang
Frontal Dorsal

Ad. 32 dan 33: Pelepah daun: jumlah rambut (32) (grup 57 dan 60) dan panjang
rambut (33) (grup 57 dan 60)
Ad. 32 and 33: Leaf sheath: number of hairs (32) (groups 57 and 60) and length of
hairs (33) (groups 57 and 60)

5 6 7 8 9
rhomboid round ovate rectangular beaked
CARA PENGAMATAN TEBU
Ad. 39 dan 41: Pelepah daun: bentuk aurikel (telinga daun)
Ad. 35 and 36: Pelepah daun: bentuk lidah daun (35) dan Lebar lidah daun (36) 39 and 41: Leaf sheath: shape of auricle
Leaf sheath: shape of ligule (35) and ligule width (36)

1 2 3 4
strap-shaped deltoid crescent-shaped bow-shaped 1 1 1 2
transitional transitional transitional deltoid

5 6
asymmetrical, asymmetrical,
steeply sloping horizontal

3 4 5 6 7
dentoid unciform calcariform lanceolate falcate
BATANG
TEBU
DAUN

Tinggi : sedang (307.3 cm) Panjang pelepah daun : sedang (36,41 cm)

Panjang ruas di tempat : sedang (16.24 cm) Jumlah rambut pada pelepah : tidak ada atau sangat
peletakan mata daun sedikit
Diameter ruas : sedang (28.13 mm) Panjang rambut : sedang

Distribusi rambut pada pelepah : samping dan punggung


Bentuk ruas : konis
daun
Penampang melintang ruas : bulat Bentuk lidah daun : crescent shape
Luas lidah daun : sempit
Warna ruas yang terkena sinar : YGG 152 D
matahari Panjang rambut pada lidah daun : pendek
Warna ruas yang tidak terkena : YGG 144 A
sinar matahari Kerapatan rambut pada lidah : jarang
Retakan tumbuh pada ruas : tidak ada daun
Bentuk telinga dalam : lanset
batang
Ekspresi susunan ruas berbiku : lemah Ukuran telinga dalam : besar
Bentuk telinga luar : delta
Penampilan (permukaan kulit) : halus Peleukuran telinga luar : sedang
Lengkung daun : tegak
Lapisan lilin : sedang Lebar pada bagian tengah : sedang (4,538 cm)
panjang helaian daun
Luas barisan akar : luas Lebar tulang daun : sangat sempit (0,643 cm)
Rasio luas helaian daun /luas : sedang (7,013)
Warna barisan akar : Grey yellow group 162 C tulang daun
Helaian daun muda di bagian : tidak ada
Lapisan lilin pada cincin akar : luas
tepi
Bentuk mata tidak termasuk : bulat telur
sayap mata Berkerat/bergergaji di bagian : tidak ada
Luas mata tidak termasuk sayap : sedang tepi daun
mata Panjang ujung tanaman : sedang
Penonjolan mata (dilihat pada : sedang bentuk penampang melintang : bulat
daun tua kedua dari atas) ujung tanaman
Kedalaman alur mata : tidak ada/ sangat dangkal Warna ujung tanaman : YGG N 144 B
Lapisan lilin ujung tanaman : lemah
Panjang alur mata : panjang

Posisi ujung mata terhadap : menyinggung


cincin tumbuh
Titik tumbuh pada mata : ada

Letak titik tumbuh pada mata : di ujung


CARA PENGAMATAN NILAM
NO. KARAKTERISTIK CARA PENGAMATAN EKSPRESI

TANAMAN
Semua pengamatan pada karakter pertumbuhan tanaman dilakukan pada saat fase
pertumbuhan vegetatif optimum umur 3-4 bulan setelah tanam.
1 orientasi Diamati secara visual grup dan dengan  Tegak
tanaman merontokkan daun-daunnya agar terlihat lebih  semi tegak
jelas bentuk orientasinya, seperti gambar  menyebar
dibawah ini.

1
tegak

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP


CARA PENGAMATAN NILAM
2 Tinggi tanaman Diukur dengan menggunakan meteran dari atas Sesuaikan dengan
tanah sampai bagian atas tanaman, seperti pada hasil pengukuran
gambar dibawah ini. (satuan cm)

Tinggi tanaman

Plant height

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP


CARA PENGAMATAN NILAM
Bentuk daun 11 Pertulangan Diamati secara visual bentuk pertulangan daun  sejajar
daun  berselang-
seling

sejajar berselangseling

12 Warna bagian Diamati secara visual grup keberadaan  tidak ada


atas daun ada/tidaknya antosianin pada bagian atas daun  ada

Tidak ada ada

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP


CARA PENGAMATAN NILAM
13 Warna bagian Diamati secara visual grup keberadaan  tidak ada
bawah daun ada/tidaknya antosianin pada bagian bagian  ada
daun

Tidak ada ada

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP


CARA PENGAMATAN NILAM
19 Bentuk ujung Diamati secara visual grup dan cocokkan dengan  runcing
gambar dibawah ini  tumpul

1 2
runcing tumpul

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP

20 Bentuk pangkal Diamati secara visual grup dan cocokkan dengan  runcing
gambar dibawah ini  tumpul

1 2
runcing tumpul

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP


CARA PENGAMATAN NILAM
21 Tepi daun Diamati secara visual grup dan cocokkan dengan  bergerigi
gambar dibawah ini  bergerigi ganda
 bercuping

Sumber: PPU Nilam, Pusat PVTPP


PENGUJIAN KADAR MINYAK DAN PA
PADA NILAM
25 Kadar minyak Penilaian kadar minyak dilakukan setelah panen Sesuai hasil
tanaman dengan pertumbuhan optimal yang pengujian
dicirikan daun pertama telah menguning
(berumur ± 6 bulan). Setelah dipanen tanaman
kemudian dikeringanginkan sampai kadar air
mencapai 15% dan diproses lebih lanjut dengan
penyulingan untuk diambil kandungan
minyaknya. Waktu panen yang tepat dilakukan
saat cuaca cerah.
26 Kadar patchouli Penilaian Kadar patchouli alkohol didalam Sesuai hasil
alkohol minyak diukur dengan menggunakan alat gas pengujian
chromatografi. Hasil pengukurannya
dibandingkan dengan standar minyak murni.
Standar minyak murni yang ditetapkan SNI
adalah lebih dari 30%.
Tanaman
NILAM
Daun
Orientasi : semi tegak Warna bagian atas : hijau sedang
Warna bagian bawah : hijau keunguan
Tinggi : Sedang-tinggi (87.20 Tekstur permukaan : halus
cm) bagian atas
Tekstur permukaan : halus
bagian bawah
Bulu : lebat
Bentuk pangkal : tumpul
Bentuk ujung : runcing
Tepi : bergerigi
Gelombang tepi : sedang
Bentuk : bulat telur
Panjang : Pendek-sedang (7.20
cm)
Lebar : Sempit-sedang (4.86
Batang cm)
Bentuk : segiempat Tebal : sedang (0.59 mm)
Pewarnaan antosianin : ada Panjang tangkai daun : Pendek-sedang (3.92
Distribusi antosianin : seluruh batang cm)
Warna ruas : ungu
Kadar minyak dan PA
Warna buku : ungu tua
Tekstur permukaan : sedang Kadar minyak : tinggi (2.23-4.23%)
Diameter : kecil-sedang (8.60 Kadar patchouli : tinggi (30.21-35.20%)
mm) alkohol
Panjang ruas : sedang (6.66 cm) Ketahanan terhadap penyakit
Cabang Primer Layu bakteri : moderat (70%
Posisi percabangan : sejajar tanaman hidup)
Warna ruas : ungu kehijauan
Warna buku : ungu tua
Jumlah cabang primer : sedang (26.35)
Jumlah cabang : sedang (103.85)
sekunder

Anda mungkin juga menyukai