Anda di halaman 1dari 12

PAKET ACARA PENYULUHAN (PAP)

CARA MENYUSUI YANG BENAR

Disusun Oleh :
Arieza Ratnawulansari (1502450044)
Fahmi Arifatul H. (1502450046)
Widya Iswara (1502450047)
Dina Fristy D. (1502450071)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TERAKREDITASI KARS VERSI 2012 TINGKAT PARIPURNA
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Paket Penyuluhan dan Palut Acara Penyuluhan (PAP)


Cara Menyusui yang Benar
Telah disetujui dan disahkan pada

Hari :
Tanggal :

Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(Tri Mardiyanti, M.Mid) (Djuminingrum, S.Kep.Ners)

Kepala Ruang Perinatologi


RSUD dr. Saiful Anwar Malang

(Siti Aisyah, S.Kep, Ns)


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................................ i


Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
Paket Acara Penyuluhan ................................................................................................. 1
a. Perumusan Tujuan ................................................................................................... 1
b. Metode ..................................................................................................................... 1
c. Media dan Alat Peraga ............................................................................................ 1
d. Kegiatan Penyuluhan ............................................................................................... 2
e. Evaluasi Kegiatan .................................................................................................... 3
f. Materi Manajemen Laktasi ...................................................................................... 4
Daftar Pustaka
PAKET ACARA PENYULUHAN (PAP)
MANAJEMEN LAKTASI

Hari/ tanggal : Jum’at/ 01 Maret 2019


Topik : Caa Menyusui yang Benar
Jam : 11.00 – 11.30 WIB
Tempat : Ruang Perinatologi, RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang Perinatologi, RSUD dr. Saiful Anwar
Malang

A. Perumusan Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat
memahami tentang manajemen laktasi yang benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu nifas di ruang
Perinatologi RSSA dapat menjelaskan kembali :
a. Latar belakang cara menyusui bayi yang benar
b. Cara menyusui bayi yang benar
c. Keunggulan ASI
d. Keunggulan ASI dibanding susu formula
e. Pentingnya ASI sampai usia 4 bulan
f. Pentingnya pemberian ASI
B. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
C. Media dan Alat Peraga
1. TV
2. Power Point
3. Leaflet
4. Phantoom Payudara dan phantoom bayi
D. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Sesi Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan - Memberi salam - Menjawab
- Memperkenalkan diri salam
- Melakukan kontrak waktu - Menyepakati
- Menjelaskan tujuan penyuluhan kontrak waktu
- Menggali pengetahuan audiens - Mendengarkan
dan
Memperhatikan
2 21 Pelaksanaan Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
menit tentang: mendengarkan
a. Latar belakang cara menyusui bayi
yang benar
b. Cara menyusui bayi yang benar
c. Keunggulan ASI
d. Keunggulan ASI dibanding susu
formula
e. Pentingnya ASI sampai usia 4 bulan
f. Pentingnya pemberian ASI
3 3 menit Penutup - Memberi pertanyaan pada audiens Bertanya dan
tentang: menjawab
a. Latar belakang cara menyusui bayi
yang benar
b. Cara menyusui bayi yang benar
c. Keunggulan ASI
d. Keunggulan ASI dibanding susu
formula
e. Pentingnya ASI sampai usia 4
bulan
f. Pentingnya pemberian ASI
- Menyimpulkan materi
- Mengucapkan salam penutup

E. Evaluasi Kegiatan
Dalam kegiatan penyuluhan dengan topik manajemen laktasi, hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan penyuluhan yang perlu di evaluasi adalah meliputi
evaluasi struktur kegiatan, evaluasi proses kegiatan dan evaluasi hasil kegiatan
yang dipaparkan sebagai berikut :
1. Evaluasi Struktur Kegiatan
a. Konsultasi dengan pembimbing klinik atau CI.
b. Membuat power point
c. Kontrak waktu dengan peserta
2. Evaluasi Proses Kegiatan
a. Jumlah peserta yang hadir 6 orang
b. Pada saat penyuluhan semua peserta tidak ada yang meninggalkan ruangan
c. Semua peserta mendengarkan penyuluhan dengan tenang
d. Peserta menanyakan pertanyaan yang menyangkut materi yang telah
dipaparkan
3. Evaluasi Hasil Kegiatan
Peserta dapat melakukan/melaksanakan cara menyusui yang benar.
MATERI
CARA MENYUSUI YANG BENAR
I. Latar Belakang
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. ASI mengandung nutrisi, hormone, unsure
kekebalan, factor pertumbuhan, anti alergi serta anti inflamasi. Zat-zat anti infeksi
yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu
terdapat hubungan penting antara menyususi dengan penjarangan kehamilan (KB).
Keunggulan ASI tersebut perlu di tunjang dengan cara pemberian ASI yang benar,
antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD (30 menit pertama bayi
harus sudah di sususkan). Kemudian pemberian ASI saja sampai umur 6 bulan (ASI
Ekslusif) selanjutnya pemberian ASI sampai 2 tahun dengan pemberian makanan
pendamping ASI yang benar. Sehingga diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan
yang benar. Agar setiap IBU dapat menyusui sendiri bayinya.
Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal yang
baik fisik maupun mental dan kecerdasannya. Maka perlu diperhatikan agar dapat
terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan
menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif.
Menyusui adalah proses yang alami. Namun demikian, menyusui perlu
dipelajari antara lain, belajar bagaimana memegang bayi agar dapat menyusu dengan
baik dan mengatur posisi tubuh agar merasa nyaman selama menyusui. Teknik
menyusui terdiri dari posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat,
yang ,merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui dan
pengeluaran ASI. Dimana bila teknik menyusui tidak benar dapat menyebabkan
putting lecet dan ibu menjadi enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Selain iyu
ibu harus menemukan posisi yang sesuai selama pemberian ASI, bayi juga harus
berada dalam posisi yang nyaman untuk mempermudah menjangkau puting.
2) Cara Menyusui yang Benar
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu dan
memperkuat refleks menghisap bayi. Jadi, Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara
memberikan ASI kepada bayi dengan posisi ibu yang benar, sehingga memudahkan
bayi untuk menyusu. Cara menyusui yang benar, antara lain :
1. Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangan dengan sabun
sampai bersih.
2. Sebelum menyusui bayi, kedua puting susu dibersihkan dengan kapas yang telah
direndam terlebih dahulu.
3. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu harus duduk.
4. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi byi dibersihkan dengan kapas
yang telah direndam dengan air hangat.
6. Sebelum ditidurkan bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap
keluar.
7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI supaya dikeluarkan dengan alat pompa
susu.
3) Keunggulan ASI
a. Murah, sehat dan mudah memberikannya
b. Mengandung zat yang dapat meninggikam daya tahan anak terhadap penyakit.
c. Mengandung cukup banyak makanan yang diperlukan oleh bayi.
d. Menyusui berarti menjalin kasih sayang IBU terhadap anak.
e. Menyusui mempercepat IBU menjadi langsing kembali sesudah melahirkan.
4) Keunggulan ASI dibanding Susu Formula
ASI Susu Formula
Mengandung Lemak tak Jenuh sehingga dapat Mengandung Lemak Jenuh yang
di urai di dalam tubuh manusia. Sehingga,bayi sulit di urai di dalam tubuh
yang mengkonsumsi ASI tidak akan manusia sehingga banyak sekali
mengalami Obesitas. kasus bayi yang mengalami
Obesitas karena mengkonsumsi
Susu formula.
Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang Mengandung zat – zat yang
berguna untuk pertumbuhan dan kurang memenuhi komposisi
perkembangan kecerdasan bayi. Antara Lain : untuk bayi seperti imunoglobin
DHA,whey,protein,kolostrum,imunoglobin,dll. yang rendah, kandungan casein
yang lebih tinggi dari whey
sehingga sulit di serap dalam
tubuh. Dan mengandung zat yang
tidak dibutuhkan dalam tubuh
Dapat melancarkan pencernaan karena Tidak mengandung enzim yang
mengandung banyak sekali enzim yang bagus dapat melancarkan proses
untuk modal pembentukan awal pencernaan pembakaran zat, sehingga sulit
yang baik. Enzim yang terkandung antara lain untuk di cerna.
: lipase,amylase dan protase
Mengandung Kolostrum yang merupakan Tidak memiliki Kolostrum,
Protein tinggi yang bagus untuk modal awal kolostrum yang ada dalam susu
system daya tahan tubuh yang baik. formula merupakan kolostrum
buatan
Mengandung zat pelindung dan sel darah putih Tidak memiliki sel darah putih
hidup yang membantu system imun/kekebalan hidup, hanya memiliki sel darah
tubuh bayi putih yang telah mati.

5) Pentingnya ASI sampai usia 4 bulan


a. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk anak. Susuilah anak sampai
umur 2 tahun.
b. Susuilah setiap kali anak merasa lapar (menangis)
c. Susuilah dari susu kanan dan kiri bergantian
d. Air Susu Ibu (ASI) yang keluar pertama kali (susu jolong), jangan dibuang,
karena menjadikan anak lebih tahan terhadap penyakit.
e. Sampai umur 4 bulan jangan diberikan pisang, bubur, atau makanan lunak
lainnya, menyebabkan anak merasa kenyang sehingga mengurangi kemamuan
untuk menyusu.
f. Agar Air Susu Ibu (ASI) bisa mencukupi kebutuhan bayi, ibu harus makan dan
minum yang cukup (ikuti petunjuk makanan bagi ibu menyusui)
g. Asal ibu sehat dan mengikuti petunjuk makan bagi ibu menyusui, air susu saja
cukup untuk bayi sampai umur 4 bulan.
6) Pentingnya Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
a. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa
empat bulan pertama kehidupannya.
b. Bayi harus segera disusui setalah lahir. Pada dasarnya setiap ibu dapat menyusui
anaknya dan hendaknya disusui secara tepat.
c. Ibu hendaknya sesering mungkin menyusui anaknya karena dengan demikian ASI
bertambah banyak dan suku untuk kebutuhan bayi.
d. Pemberian susu botol yang penanganannya tidak bersih, dapat menimbulkan sakit
dan kematian.
e. Ibu hendaknya menyusui anaknya hingga tahun kedua kehidupan anak dan, jika
mungkin, untuk waktu yang lebih lama
7) Cara Penyimpanan ASI
a. ASI Segar
ASI yang baru saja diperah atau ASI segar, bisa bertahan rata-rata 4 jam dalam
suhu ruangan. Kolostrum berbentuk cairan kekuningan yang lengket dan kental,
keluar pada beberapa hari setelah kelahiran hingga hari ke lima setelah persalinan,
kolostrum masih aman disimpan selama 4 jam setiap kali perah dalam suhu ruang
kurang dari 25o C.
Level suhu dan durasi waktu penyimpanan yang aman untuk ASI perah yaitu:
(1) ASI yang disimpan dalam suhu ruang 16-29oC aman dikonsumsi dalam 3-6
jam.
(2) ASI yang disimpan dalam kulkas dengan suhu 0-4 oC bisa bertahan hingga
3-8 bulan dan masih aman dikonsumsi.
(3) ASI yang disimpan dalam freezer lemari es satu pintu dengan suhu kurang
dari 15oC aman dikonsumsi hingga 2 minggu. Jika ASI disimpan dalam
freezer lemari es dua pintu dengan suhu kurang dari 18oC waktu
penyimpanan bisa lebih lama, yaitu hingga 3-6 bulan.
(4) ASI yang disimpan dalam freezer tunggal/khusus dengan suhu kurang dari
18oC, ASI aman disimpan hingga 6-12 bulan (Riksani, 2011).
b. ASI Beku
ASI beku adalah ASI yang sudah disimpan dalam jangka waktu tertentu dalam
freezer dan menjadi beku. ASI yang menjadi beku sebelum diberikan pada bayi,
sebaiknya dihangatkan ke dalam mangkuk yang diisi air hangat dan segera
diberikan kepada bayi. Batas maksimal penyimpanan ASI beku dalam suhu
ruangan rata-rata selama 4 jam, meskipun 5-6 jam masih ditoleransi jika
kondisinya sangat bersih. ASI yang masih tersisa jangan disimpan dalam freezer
kembali tapi harus segera dibuang.
Berikut cara-cara menyimpan ASI dalam lemari es atau freezer yaitu:
(1) ASI perah disimpan dalam botol kaca dan pengisian maksimal 3 /4 dari daya
tampung botol.
(2) Pastikan botol yang akan digunakan telah dibersihkan dan disterilkan.
(3) Menempelkan label jam dan tanggal pada botol kaca atau tempat yang akan
digunakan untuk menyimpan ASI perah.
(4) Pisahkan ASI dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam lemari es,
lebih baik lagi jika mempunyai lemari es khusus untuk menyimpan ASI.
(5) Bila ASI keluar dalam jumlah banyak, simpan sebagian di freezer untuk
jangka panjang dan sebagian dilemari es bagian bawah untuk pemakaian
jangka pendek.
(6) Menyimpan ASI di bagian dalam freezer atau lemari es, bukan dibagian
pintu. Karena bagian pintu berpeluang mengalami perubahan dan variasi suhu
udara.
(7) ASI beku yang tersimpan di freezer dan akan diberikan kepada bayi, sehari
sebelumnya diturunkan ke lemari es bagian bawah agar pelelehan ASI perah
yang sudah beku berjalan perlahan.
(8) Jika ASI perah belum benar-benar meleleh sempurna, masukkan botol yang
berisi ASI ke dalam mangkuk yang berisi air hangat (Riksani, 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Asih, Yusari. 2016 Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta Timur: CV. Trans
Info Media Bandung: PT. Refika Aditama
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusui, ASI Eksklusif Dan Manajemen Laktasi.
Jakarta : CV. Trans Info Media.
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai