Anda di halaman 1dari 28

BAB 4

WATER TREATMENT PLANT – SOFT WATER

UTILITY SUPLLY TO PRODUCTION ROOM

4.1 Penjelasan Water Treatment Plant – Soft Water

Water Treatment Plant – Soft Water adalah tempat pengolahan air baku
dengan menggunakan sistem penukar ion sebagai alat penjernih utama yang
menghasilkan air lunak atau Soft water.

Gambar 4.1 Water Treatment Plant

Soft Water ini dihasilkan dari proses filtrasi dari Auto Carbon Filter
sebagai penyaring pertama, Auto Softener Filter sebagai penyaring utama,
dan Catridge Filter sebagai penyaring terakhir. Sebagai tempat
penampungan pertama terdapat RAW Water Tank yaitu tempat penyimpanan
pertama air baku, Soft Water Tank sebagai tempat penampungan air lunak
atau Soft Water.
Water Treatment ini dikontrol oleh sistem pengendalian elektrik dan
juga otomatis yang terdapat pada Control Panel.
Pengadaan Water Treatment Plant ini adalah untuk mendapatkan air
lunak yang akan dipakai pada proses produksi.

45
46

Namun dibalik itu semua tetap dibutuhkan seorang Engineer dan Staff
Utility sebagai pengoperasi, pengamat, checker dan Trouble Shooter pada
Sistem Operation Control pada Water Treatment Plant ini.
4.2 Bagian – Bagian Pemroses Utama WTP – Soft Water
4.2.1 Auto Carbon Filter
Auto Carbon Filter adalah alat penyaring air dengan
menggunakan karbon aktif sebagai komponen utamanya, batu kerikil
dan batu kuarsa sebagai komponen pendukungnya yang disusun di
dalam sebuah tangki penyaringan yang terbuat dari stainless.

Gambar 4.2 Auto Carbon Filter

Karbon aktif adalah karbon yang bebas serta memiliki


permukaan dalam, sehingga mempunyai daya serap yang baik.
Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang telah diaktifasi
dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan – bahan kimia
sehingga pori – porinya terbuka dengan demikian memiliki daya
arbsorpsinya menjadi lebih tinggi terhadap zat warna dan bau.
Karbon aktif adalah sejenis penyerap yang berwarna hitam, tidak
berbau, tidak terasa, dan mempunyai daya serap yang jauh lebih
besar dibandingkan dengan karbon aktif yang belum menjalani
proses aktifasi.
47

Gambar 4.3 Karbon Aktif

Batu kuarsa dan batu kerikil adalah komponen yang banyak


dijumpai pada proses filtrasi, berfungsi untuk menghilangkan
kandungan lumpur atau tanah dan sedimen.

Gambar 4.4 Pasir Kuarsa

Auto Carbon Filter adalah penyaring yang berfungsi untuk


menyerap kaporit, kapur (CaCO3), logam berat dan zat – zat organik
(termasuk bau, rasa, dan warna) di air, menangkap residual klorine
didalam air, menyaring suspended solid dalam jumlah kecil, juga
backwash secara periodik dibutuhkan untuk menghindari blocking,
Karbon aktif memiliki pori-pori halus untuk adsorpsi.
Secara rinci Auto Carbon Filter ini tersusun atas karbon aktif,
batu kuarsa, dan batu kerikil di dalam sebuah tabung berbahan dasar
stainless. Tangki ini memiliki 2 saluran input dan output. Saluran
tersebut terdapat pada bagian atas tangki, dan bagian bawah tangki.
karbon aktif. Tangki ini juga dilengkapi dengan 7 buah pneumatic
48

valve. Saluran dan valve ini difungsikan untuk proses utama, dan
regenerasi karbon aktif.
4.2.2 Auto Softener Filter
Auto Softener Filter adalah penyaring air dengan menggunakan
teknologi penukar ion atau ion exchanger di dalam sebuah tangki.
Komponen utama dari auto softener filter adalah resin kation, dan
juga batu kuarsa dan batu kerikil sebagai komponen pendukungnya.
Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai
tingkat yang tinggi yang mengandung ikatan – ikatan hubung silang
serta gugusan yang mengandung ion – ion yang dapat dipertukarkan.
Berdasarkan gugus fungsionalnya, Resin terbagi menjadi dua, yaitu
resin penukar kation, dan resin penukar anion. Resin yang digunakan
pada auto softener filter ini adalah resin penukar kation. Resin
penukar kation mengandung kation yang dapat dipertukarkan.
Sedangkan resin penukar anion, mengandung anion yang dapat
dipertukarkan. Resin kation akan mengikat / menukar ion pengotor
kation.

Gambar 4.5 Resin Kation

AutoSoftener Filter adalah penyaring air yang berfungsi untuk


menghilangkan komponen hardness, kandungan kapur (CaCO3),
magnesium (Mg), calsium (Ca) yang terkandung di air dan
memproduksi air softener. Resin diregenerasi menggunakan larutan
sodium chloride (NaCl),
49

Secara rinci, Auto Softener Filter ini tersusun atas resin kation,
dan pasir kuarsa yang disusun dalam sebuah tangki yang terbuat dari
stainless. Tangki ini memiliki 4 buah saluran untuk input dan output.
Saluran tersebut terdapat pada bagian paling atas tangki, kedua dari
atas tangki, bagian paling bawah tangki, dan bagian samping kanan
tangki. Di pinggir tangki terdapat sight glass untuk melihat bagian
dalam tangki. Tangki ini juga dilengkapi dengan 7 buah pneumatic
valve. Saluran – saluran dan Pneumatic valve ini difungsikan untuk
proses utama, dan regenerasi resin.
Di dalam tangki Auto Softener Filter ini terdapat filter berpori –
pori sangat halus pada saluran airnya sehingga resin yang berukuran
kecil tersebut tidak akan terbawa saat proses pengaliran air.
4.2.3 Cartridge Filter
Cartrige filter adalah penyaring air dengan menggunakan
sistem cartridge. Sistem ini dapat menggunakan beberapa lapis filter
yang terbuat dari berbagai macam bahan.

Gambar 4.6 Cartridge Filter


Cartridge filter ini berfungsi untuk menghalau kotoran yang
tampak mata, seperti kerikil, pasir, atau lumut. Filter jenis cartridge
50

relatif lebih mudah dipasang dan dirawat. Jika filter mulai kotor,
tiggal diganti saja dengan yang baru.
Pada cartridge filter ini memakai 2 cartridge 5 mikron
sekaligus untuk menghasilkan kualitas air yang lebih baik. Jenis
filter yang digunakan yaitu jenis Absolute, maksudnya jika filter itu 5
mikron maka bagian luar sampai bagian dalam itu tetap 5 mikron.
Beda dengan jenis non absolute, maksudnya jika filter bagian luar 5
mikron maka bagian dalam filter bisa sampai 1 mikron atau semakin
kecil mikron nya.

Gambar 4.7 Filter 5mikron


Cartridge filter ini juga dilengkapi dengan 4 buah pneumatic
valve, 2 input dan 2 output.
4.3 Bagian – Bagian Pendukung Proses
4.3.1 Tank
4.3.1.1 RAW Water Tank

RAW Water Tank adalah tangki yang digunakan sebagai


storage air baku yang akan diproses di WTP. Tangki ini
menerima supply air dari city water dimana air city water
dengan sumber air dari deep well.
51

Gambar 4.8 Raw Water Tank

Kapasias tangki ini yaitu 60.000 liter. Tangki ini sengaja


dipergunakan yang berbahan material stainless agar tahan
terhadap lumut dan tahan dalam jangka waktu yang panjang.

4.3.1.2 Soft Water Tank

Soft Water Tank adalah tangki yang digunakan sebagai


storage softwater yang telah diproses pada Auto Carbon Filter,
dan Auto Softener Filter, dan Cartridge Filter.

Gambar 4.9 Soft Water Tank

Kapasias tangki ini yaitu 60.000 liter. Tangki ini sama


seperti tangki Raw Water Tank dipergunakan berbahan material
52

stainless agar tahan terhadap lumut dan tahan dalam jangka


waktu yang panjang.

4.3.1.3 NaOCl Tank

NaOCl Tank adalah tangki yang digunakan sebagai storage


bahan kimia NaOCl, yang nantinya akan dicampur memakai
Soft water dengan perbandingan 1 liter NaOCl memakai 10 liter
soft water. Tangki ini menerima supply air dari Soft water tank.

4.10 NaOCl Tank

Kapasitas tangki ini yaitu 500 liter. Tangki ini sengaja


dipergunakan yang berbahan material polyethylene agar tahan
terhadap korosif dan bahan kimia yang berbahaya.

4.3.1.4 Salt Water Tank

Salt Water Tank adalah tangki yang digunakan sebagai


storage air garam. Air garam ini adalah campuran antara air dan
garam. Tangki ini menerima supply air dari proses filtrasi auto
carbon filter dan auto softener filter.
53

Gambar 4.11 Salt Water Tank

Kapasitas tangki ini yaitu 4300 liter. Tangki ini sengaja


dipergunakan yang berbahan material fiber agar tidak berkarat
dan terkena sifat korosi.

4.3.2 Pump
4.3.2.1 Raw Water Feed Pump

Raw Water Feed Pump adalah pompa yang digunakan


untuk menyedot air dari raw water tank menuju Soft Water Tank
dengan melewati proses filtrasi Auto Carbon Filter dan Auto
Softener Filter.

Gambar 4.12 Raw Water Feed Pump

Raw water feed pump ini memiliki 2 pompa sentrifugal


dengan kapasitas 60 m3/Hr. Pompa ini bekerja secara otomatis,
apabila kapasitas air pada Soft Water Tank dalam keadaan L
(Low) maka pompa ini akan bekerja dan pada saat kapasitas air
54

pada Soft Water Tank dalam keadaan HH (High High) maka


pompa akan berhenti.

4.3.2.2 Soft Water Pump

Soft Water Pump adalah pompa yang digunakan untuk


menyedot air dari Soft Water Tank menuju ruang produksi.

Gambar 4.13 Soft Water Pump

Soft Water Pump ini memiliki 2 buah vertical pump yang


bekerja secara otomatis, apabila produksi memakai Soft Water
maka pompa ini akan bekerja dan jika produksi tidak memakai
Soft Water maka pompa ini akan berhenti.

4.3.2.3 Regeneration Pump

Regeneration Pump adalah pompa yang digunakan untuk


menyedot air dari Salt Water Tank menuju Auto Softener Filter
untuk proses regenerasi Auto Softener Filter melalui valve S-7.
Dan juga bisa digunakan untuk proses sirkulasi air garam di Salt
Water Tank.
55

Gambar 4.14 Regeneration Pump

Regeneration pump ini mempunyai 2 buah pompa


sentrifugal. Pompa ini bekerja secara otomatis apabila Auto
Softener Filter meminta untuk proses regenerasi dan jika proses
regenerasi ini telah selesai maka pompa ini akan berhenti.
Pompa ini juga bisa bekerja secara manual untuk proses
sirkulasi air garam pada Salt Water Tank.

4.3.2.4 NaOCl Dosing Machine Pump


NaOCl Dosing Machine Pump adalah pompa yang
digunakan untuk menyedot bahan kimia NaOCl dari tangki
NaOCl menuju ke pipa sebelum Raw water tank.

Gambar 4.15 NaOCl Dosing Machine Pump


56

NaOCl Dosing Machine Pump ini memiliki 2 buah pompa


dosing. Pompa ini bekerja apabila Raw Water Electric Valve
terbuka, lalu pompa menyedot bahan kimia NaOCl sedikit-
sedikit dengan jeda waktu yang telah ditentukan pada stroke
pompa ini. Stroke ini adalah pengaturan jeda waktu yang dapat
di atur sesuai kebutuhan.
4.3.3 Pipa
Pipa digunakan sebagai media pengalir air pada proses
berjalannya WTP ini. Pipa yang digunakan adalah pipa PVC dan
stainless.

Gambar 4.16 Pipa PVC & Stainless


Pipa PVC ini digunakan untuk mengalirkan bahan kimia
dikarenakan pipa ini tahan terhadap kandungan bahan kimia dan sifat
korosif agar tidak berkarat. Dan pipa stainless ini digunakan untuk
mengalirkan air proses WTP karena tekanan air pada proses WTP ini
tinggi dan pipa ini memiliki ketahan yang kuat.
4.3.4 Valve
4.3.4.1 Manual valve
Manual valve adalah katup yang dioperasikan secara
manual oleh tangan. Manual valve ini terbuat dari bahan sejenis
plastik karena bertujuan sama yaitu menghindari karat.

Gambar 4.17 Manual Valve


57

4.3.4.2 Electric Actuator Valve


Electric Actuator Valve adalah katup yang dapat
dioperasikan secara manual dan otomatis oleh pengontrol.
Actuator adalah sebuah alat yang mengubah tenaga listrik atau
fluida menjadi gerakan mekanis untuk membuka/menutup atau
mengontrol sebuah valve.
Actuator ini menggunakan sebuah motor listrik untuk
menggerakkan valve stem. Actuator jenis ini tidak boleh
digunakan di area rawan ledakan dan mengandung gas
(hazardous area).
Pada WTP ini Electric Actuator Valve digunakan pada Raw
Water Electric Valve saja.

Gambar 4.18 Electric Actuator Valve


4.3.4.3 Pneumatic Valve
Pneumatic Valve adalah katup yang dapat dioperasikan
secara manual dan otomatis oleh pengontrol. Pneumatic ini juga
memliki Actuator. Actuator yang dipakai yaitu pneumatic
piston. Actuator jenis ini memanfaatkan sumber angin
bertekanan yang dihasilkan oleh air compressor untuk
mendorong valve stem bergerak membuka atau menutup.
58

Gambar 4.19 Pneumatic Valve


4.3.5 Air Compressor

Air Compressor adalah alat yang mengkopresi udara


memampatkan udara dalam sebuah tangki compressor sehingga
mempunyai tekanan yang cukup tinggi. Dalam WTP ini compressor
digunakan sebagai membuka tutup pneumatic valve dengan tekanan
angin yang telah ditentukan minimal yaitu 5 kg/cm2.

Gambar 4.20 Air Compressor

4.3.6 Pressure Gauge


Pressure Gauge adalah alat untuk mengukur tekanan. Dalam
WTP ini pressure gauge digunakan untuk mengukur tekanan fluida
yaitu air yang merupakan input pada auto carbon filter dan auto
softener filter. Tujuan pengukuran tekanan ini adalah mendeteksi
adanya blocking pada media penjernihan air ini.
59

Gambar 4.21 Pressure Gauge

Pressure gauge yang dipergunakan disini memiliki range


pengukuran terhadap tekanan dengan satuan kg/cm2 atau bar dan
satuan psi.
4.3.7 Water Meter

Water meter adalah alat untuk mengukur besarnya aliran air


yang melewati water meter. Dalam WTP ini water meter digunakan
untuk mengukur besarnya aliran air setelah Auto Softener Filter.

Gambar 4.22 Water Meter

Water meter yang dipergunakan disini memakai pengukuran


terhadap aliran air dengan satuan m3.
60

4.3.8 Pressure Sensor


Pressure Sensor atau sensor tekanan adalah alat untuk
mengukur tekanan. Dalam WTP ini pressure sensor digunakan untuk
mengukur tekanan fluida yaitu air yang merupakan input dan output
pada Cartridge Filter. Tujuan pengukuran tekanan ini adalah
mendeteksi adanya blocking pada media penjernihan air ini.

Gambar 4.23 Sensor Pressure

Sensor pressure yang dipergunakan disini memiliki range


pengukuran terhadap tekanan dengan satuan kg/cm2 atau bar dan
satuan psi.
4.3.9 Pressure Switch
Pressure switch adalah alat yang digunakan untuk memberikan
sinyal ON atau OFF pada system selanjutnya (PLC, DCS atau relay)
yang berhubungan dengan safety, control berupa alarm atau Trip
(Shutdown) suatu peralatan.
Didalam sensor ini terdapat kontak listrik sebanyak dua buah
yaitu A kontak dan B kontak [ NO,NC ], namun ada juga yang hanya
mempunyai satu kontak saja yaitu B kontak, ketika sensor
61

mendeteksi adanya tekanan dibagian input, maka kontak-kontaknya


akan bekerja, ini berarti A kontak terhubung dan B kontak terlepas.
Pada bagian dalam sensor terdapat baud "set" untuk mengatur
besarnya tekanan yang akan dideteksi, pengaturan ini mempengaruhi
cara kerja sensor, contoh sensor di atur pada setting rendah, maka
ketika ada press atau tekanan yang masuk beberapa Kg/cm saja,
maka sensor sudah dapat bekerja, begitupun sebaliknya.

Gambar 4.24 Pressure Switch


Secara rinci Pressure switch pada WTP ini digunakan pada
pengaturan pompa Soft Water Pump atau pompa yang meuju ke
ruang produksi.
4.3.10 Float Limit Switch
Float Limit Switch adalah salah satu pengontak arus listrik
yang dimana cara kerjanya berdasarkan berat beban pelampung yang
ditalikan di switch. Float Limit Switch ini adalah alat control yang
berperan sangat penting pada beroperasinya WTP ini karena sistem
pengontrolan pada control panel akan berjalan otomatis berdasarkan
pembacaan level yang ada pada Raw Water Tank dan Soft Water
Tank.
62

Gambar 4.25 Float Limit Switch


4.3.11 Control Panel

Control Panel adalah sebuah kotak panel yang berisi sistem


pengontrolan yang disusun untuk melakukan sebuah proses kerja
suatu alat. Dalam WTP ini, control panel dibuat untuk melakukan
pengontrolan proses treatment air, bekerja secara auto, manual, dan
stop berdasarkan kebutuhan pemakaian.

Gambar 4.26 Control Panel

Pada Control panel ini terdapat komponen pengontrol utama


seperti switch, digital flow meter dan Human Machine Interface
(HMI). Switch ini memiliki 3 pilihan yaitu stop, auto dan manual.
Pada saat proses treatment semua switch berada pada posisi auto.
63

Pada saat regenerasi sebagian switch pada posisi manual. Dan pada
saat tidak bekerja semua switch pada posisi stop.

Gambar 4.27 HMI (Human Machine Interface)

Gambar 4.28 Switch

Gambar 4.29 Digital Flow Meter


64

4.4 Instalasi WTP – Soft Water

Gambar 4.30 PNID WTP


65

Gambar 4.31 Proses Treatment Efisien


66

4.5 Flow process pada WTP – Soft Water

Gambar 4.32 Diagram Proses pada WTP

1. Air disimpan pada RAW Water Tank. Air ini bersumber dari City
Water, yaitu sebuah bak besar tempat penampungan air dari
deepwell.
2. Pertama – tama air diproses di Auto Carbon Filter, Air masuk
ke dalam Auto Carbon Filter dan mengalami proses filtrasi yang
filternya adalah karbon yang telah diaktifasi sehingga menjadi
karbon aktif. Filter ini menyerap kaporit, kapur (CaCO3), logam
berat dan zat – zat organik (termasuk bau, rasa, dan warna) di
air, menangkap residual klorine didalam air, menyaring
suspended solid dalam jumlah kecil. Air hasil penjernihan Auto
Carbon Filter ini sudah berupa air bening dan tidak berbau,
namun masih terdapat kandungan logam.
3. Setelah difiltrasi pada Auto Carbon Filter, air difilter dalam
Auto Softener Filter. Air yang mengandung logam tadi diproses
dalam filter ini media filternya adalah resin kation. Air diproses
untuk penghilangan kandungan mineral atau logamnya. Resin
67

kation yang terdapat pada Auto softener filter ini mengikat


kandungan – kandungan mineral atau logam pada air sehingga
air memiliki kandungan mineral atau logam yang rendah.
4. Setelah difilrasi di Auto softener filter, air difilter dalam
cartridge filter sebagai media penjernih akhir. Filter ini
menggunakan sistem cartridge 5 mikron dan berfungsi untuk
menghalau kotoran yang tampak mata, seperti kerikil, pasir, atau
lumut. Air hasil penjernihan pada cartridge filter ini adalah air
lunak atau soft water dan disimpan pada soft water tank.
5. Selama proses diatas tersebut berlangsung, dilakukan
pemantauan nilai hardness. Air keluaran dari cartridge filter
tersebut belum tentu langsung bisa dipakai karena harus melihat
standard hardness. Nilai hardness yang diperbolehkan adalah
<5ppm. Jika nilai hardness belum mencapai standard tersebut,
air belum diperbolehkan ditransfer ke ruang produksi.
4.6 Supply For Production Room

Soft water hasil treatmen di WTP ini disuplaikan dalam ruangan


produksi sewaktu – waktu saat dibutuhkan saja. Namun sebagai seorang
Utility harus siap menyediakan kebutuhan air tersebut. Soft water ini
digunakan di produksi sebagai Rinsing water supply, rinser rising, CIP for
filler, UHT, dan sink pada bagian Filling, separator dan CIP pada bagian
Preparasi, dan lubrikasi conveyor di bagian Packing.
68

4.7 WTP-Checking
4.7.1 Pengecekan Rutin Harian

Check sheet Option TIME Abnormalities Activities


UNIT 8.00 12.00 16.00
Auto Carbon Filter Standard

Inlet kg/cm2 ≥
Pressure 1,2kg/cm2
Auto Softener Filter Standard

Inlet kg/cm2 ≥ 1kg/cm2


Pressure
Cartridge filter Standard
Inlet kg/cm2 ≥
Pressure 0,6kg/cm2
Oulet kg/cm2 ≥
Pressure 0,4kg/cm2
Hardness Ppm <5ppm

Checker

Tabel 4.1 Tabel pengecekan rutin harian

Pengecekan harian dilakukan tiga kali yaitu pukul 08.00, pukul


12.00 dan pukul 16.00. Pencantuman nilai – nilai dilakukan saat WTP
ini dalam kondisi operasi atau ON. Namun jika pada jam – jam
tersebut WTP pada kondisi OFF maka pada Check Sheet dituliskan
OFF. Pencantuman nilai Hardness berdasarkan hasil sample air
setelah cartridge filter da nilai hardness nya di check pada
laboratorium Quality Control.

Terdapat kolom abnormalities, adalah untuk pencantuman hal –


hal yang sifatnya ketidaksesuaian dengan standard nilai pada
checksheet, atau hal – hal tidak normal lainnya seperi kerusakan,
kebocoran pipa, dan lain – lain.

Terdapat kolom activities, adalah bentuk kegiatan di luar proses


utama. Misalkan nilai pressure yang tidak sesuai pada inlet Sand
Filter Tank, maka dilakukan backwash pada Sand Filter Tank.
69

Kegiatan backwash tersebut dicantumkan dalam kolom activities.


Ataupun misalkan sedang terdapat penggantian spare part pada WTP
tersebut, hal tersebut dicantumkan dalam kolom activities.

4.7.2 Pengecekan Kondisi Tangki


Melihat kondisi air yang masih terdapat kotoran, tentu saja
tangki bisa menjadi kotor. Hal ini kurang baik bagi proses treatment
air. Air yang berasal dari storage air pun masih terdapat kotoran –
kotoran, maka perlu dilakukan pengecekan keadaan tangki.
Semua tangki dicek setiap 1x1 bulan. Pengecekan paling utama
adalah pengecekan Raw water tank karena air yang dimasukan ke
dalam tangki ini adalah air baku. Biasanya pada tangki terdapat
kotoran yang mengendap pada bawah tangki. Pengecekan ini
ditujukan untuk kapan akan dilakukan maintenance untuk tangki.
4.7.3 Pemantauan Nilai Hardness
Pemantauan nilai Hardness dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan penjernihan ion exchange resin pada Auto Softener filter
dan Karbon aktif pada Auto carbon filter. Berbeda dengan sekedar
pengecekan rutin harian, pemantauan ini dimaksudkan untuk
pemutusan kapan dilakukan maintenance untuk resin tersebut.
Pengecekan harian nilai Hardness hanya sebatas penentuan WTP
untuk melihat seberapa cepat nilai Hardness turun dan apakah nilai
Hardness dapat mencapai standard.
4.7.4 Pemantauan Nilai Pressure
Pemantauan nilai pressure dilakukan untuk melihat kondisi
filter apakah terjadi blocking. Blocking adalah kondisi filter yang
tertutupi padatan – padatan yang menyumbat flow air. Pemantauan
ini dilakukan untuk pemutusan kapan dilakukan backwash pada
filter. Bila terjadi blocking pada filter, maka nilai pressure akan naik.
Pada tabel 4.1 standard inlet pressure untuk Auto Carbon filter
adalah 1,2kg/cm2 atau 1,2bar, untuk inlet pressure auot softener
filter adalah 1bar, untuk inlet pressure cartridge filter adalah 0,6bar,
dan untuk outlet pressure cartridge filter adalah 0,4bar.
70

Sebetulnya yang dominan terjadi blocking adalah cartridge


filter karena tugas cartridge Filter adalah menyaring padatan –
padatan tidak larut berupa tanah, lumpur dan pengotor lainnya.
Pemantauan nilai inlet pressure pada Actived Carbon Filter adalah
untuk antisipasi apakah masih ada tanah atau lumpur yang terbawa
ke Actived Carbon Filter. Begitu pun pada Auto softener filter,
pemantauan nilai inlet pressure hanya untuk antisipasi.
4.8 WTP – Maintenance
4.8.1 Maintenance Auto Carbon Filter
1. Backwash
Proses backwash adalah memutar balik arah masuk air di dalam
Actived Carbon Filter Tank tersebut.

Tujuan : mengangkat padatan – padatan seperti tanah dan lumpur


yang masih terbawa, terendap diatas karbon aktif.

Untuk backwash ini buka valve A-3 dan A-4 dengan flow 60T/hr

Proses backwash dilakukan selama ±12menit, kemudian dilanjut ke


proses rinse.
2. Rinse
Proses rinse adalah membilas pasir yang telah di-backwash dan
steam in.

Tujuan : menghilangkan padatan – padatan pada pasir silika, sama


seperti backwash namun arah putaran air di dalam Actived Carbon
Filter Tank sama dengan arah putaran filter, namun output-nya
menuju drain.

Untuk rinse ini buka vlave A-1 dan A-5 dengan flow 60T/hr

Proses rinse dilakukan selama ±10menit.


3. Steam in
Proses steamin adalah mengaktifakn kembali karbon aktif.
71

Tujuan : memperbesar luas permukaannya dan meningkatkan


kemampuan adsorpsi karbon aktif itu sendiri.
Untuk Steam in ini buka vlave A-6 dan A-7.
Proses steam in dilakukan selama ± 1jam, kemudian dilanjut ke
proses rinse.
4.8.2 Mainteance Auto Softener Filter

Maintenance yang dilakukan untuk auto softener filter adalah


meregenerasi resin kation. Proses regenerasi resin kation ini
merupakan proses pengaktifan kembali gugus fungsional cation
exchange resin yang berfungsi untuk mengambil atau mengikat ion –
ion pengotor yang berada dalam air baku. Regenerasi dilakukan
dengan cara mengalirkan air garam ke dalam resin kation. Air garam
berfungsi untuk mengaktifkan kembali kinerja atau daya ikat ion
resin kation.

Berikut tahap- tahap regenerasi :

1. Backwash
Tujuan : mengangkat endapan – endapan atau kotoran pada Auto
Softener Filter.

Untuk backwash ini buka valve A-1, A,2 dan S-3, S-4 dengan
flow 36-46T/hr

Proses backwash dilakukan selama ±15menit, kemudian dilanjut


ke proses standby.

2. Standby
Tujuan : menonaktifkan dahulu semua proses/ pengistirahatan.

Untuk Standby ini tutup semua valve dan nonaktifkan pompa.

Proses stanby dilakukan selama ± 5menit, kemudian dilanjut ke


proses salt in.

3. Salt in
72

Tujuan : mengaktifkan kembali kinerja atau daya ikat ion resin


kation.

Untuk Salt in ini buka valve S-7 dan S-5 aktifkan regeneration
pump dengan flow 3.5-4T/hr.
Proses salt in dilakukan selama ± 45menit, kemudian dilanjut ke
proses drainage.
4. Drainage
Tujuan : menguras air pada Auto Softener Filter.
Untuk Drainage ini buka valve A-1,A-2 dan S-6,S-5 aktifkan
raw water pump dengan flow 60T/hr.
Proses salt in dilakukan selama ± 30menit, kemudian dilanjut ke
proses rinse.
5. Rinse
Tujuan : membilas pasir pada Auto Softener Filter.
Untuk Rinse ini buka valve A-1,A-2 dan S-1,S-5 aktifkan raw
water pump dengan flow 60T/hr.
Proses rinse dilakukan selama ± 30menit, kemudian jalankan
proses treatment secara normal.
4.8.3 Mainteance Cartridge Filter
Maintenance yang dilakukan untuk cartridge filter adalah
mengganti cartridge filter dengan yang baru. Proses penggantian
cartridge ini bertujuan agar tidak terjadinya blocking.

Anda mungkin juga menyukai