Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KGD IV

“Alat-alat life Saving di ICU ( Intensive Care Unit )”

DISUSUN OLEH:

TINGKAT IV

KELOMPOK II

Diana Zulhijjah Yulianti Putri


Fakhrul Zikri Rahmat Alhamda
Fauziyyatul Bashirah FW Novi Febriani
Bella Lucia Ariska Vivin Delvina Putri
Aisyah Audiana Riski Sandra Sari
Yulita Ayu Purnama Sari

DOSEN PEMBIMBING:

NS.H. JUNAIDI S.Kep MNS

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

2017/2018
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah membantu dan mengarahkan dalam pembuatan makalah ini serta
kepada teman-teman, yang telah mendukung dan membantu dalam penulisan
makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem
Kegawatdaruratan IV. Sesuai dengan petunjuk dalam silabus penulis membahas
tentang “Alat-alat life saving di ICU”.
Mudah-mudahan dalam penyusunan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pihak – pihak yang berkepentingan,
sehingga dapat mempermudah dan melancarkan proses pembelajaran.
Dalam proses pembuatan makalah ini penulis menyadari banyak terdapat
kesalahan – kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dalam makalah ini. Terima kasih.

Bukittinggi , April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ......................................................... 3


1.2 TUJUAN PENULISAN ....................................................... 4
1.3 METODE PENULISAN ...................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Standar minimum pelayanan Intensive Care Unit................ 5


2.2 Peralatan yang berada di ICU berdasarkan level ICU.......... 5
2.3 Peralatan Standar di Intensive Care Unit (ICU) ................... 7
2.4 Peralatan yang harus tersedia di ICU ................................... 7
2.5 Peralatan life support ............................................................ 8

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN .................................................................. 11


3.2 SARAN .............................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Definisi Intensive Care Unit (ICU) Intensive Care Unit (ICU) atau
Unit Perawatan Intensif (UPI) adalah tempat atau unit tersendiri di dalam
rumah sakit yang menangani pasien-pasien gawat karena penyakit, trauma
atau komplikasi penyakit lain. Intensive Care Unit (ICU) merupakan cabang
ilmu kedokteran yang memfokuskan diri dalam bidang life support atau organ
support pada pasien-pasien sakit kritis yang kerap membutuhkan monitoring
intensif. Pasien yang membutuhkan perawatan intensif sering memerlukan
support terhadap instabilitas hemodinamik (hipotensi), airway atau respiratory
compromise dan atau gagal ginjal, kadang ketiga-tiganya. Perawatan intensif
biasanya hanya disediakan untuk pasien-pasien dengan kondisi yang potensial
reversibel atau mereka yang memiliki peluang baik untuk bertahan hidup.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Intensive Care Unit (ICU)
merupakan ruang perawatan dengan tingkat resiko kematian pasien yang
tinggi. Tindakan keperawatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk
menyelamatkan pasien. Pengambilan keputusan yang cepat ditunjang data
yang merupakan hasil observasi dan monitoring yang kontinu oleh perawat.
Tingkat kesibukan dan standar perawatan yang tinggi membutuhkan
manajemen ICU dan peralatan teknologi tinggi yang menunjang.
Ruangan ICU merupakan suatu unit di RS yang dibandingkan dengan
ruagan lain, banyak perbedaan ,tingkat pelayanannya. Tingkat pelayanan ini
ditentukan oleh jumlah staf,fasilitas,pelayanan penunjang,jumlah dan macam
pasien yang dirawat, untuk itu harus ditunjang oleh tenaga yang memenuhi
kualifikasi standart ICU.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
adalah Apa saja alat-alat life saving di ruangan ICU ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah
ini yaitu untuk mempelajari dan mengetahui alat alat life saving di truangan
ICU pada suatu rumah sakit.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Standar Minimum Pelayanan Intensive Care Unit

Tingkat pelayanan ICU harus disesuaikan dengan kelas rumah sakit.


Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh jumlah staf, fasilitas, pelayanan penunjang,
jumlah, dan macam pasien yang dirawat. Pelayanan ICU harus memiliki
kemampuan minimal sebagai berikut:
a. Resusitasi jantung paru
b. Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator
sederhana
c. Terapi oksigen
d. Pemantauan EKG, pulse oksimetri yang terus menerus
e. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
f. Pemeriksaan laboratorium khusus dengan dengan cepat dan menyeluruh
g. Pelaksanaan terapi secara titrasi
h. Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai dengan kondisi pasien
i. Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat - alat portabel selama
transportasi pasien gawat
j. Kemampuan melakukan fisioterapi dada

2.2 Peralatan yang berada di ICU berdasarkan level ICU


Ada 3 level ICU di Indonesia

1. Level I di rumah sakit daerah tipe (tipe C dan D)


Di sini ICU lebih tepat disebut sebagai unit ketergantungan tnggi
(high dependency). Dapat melakukan observasi ketat dengan EKG
monitor dan resusitasi dengan cepat tetapi ventilator hanya di berikan
kurang dari 24 jam.

3
2. Level II di rumah sakit tipe B
Di sini dapat melakukan ventilasi jangka lama, ada dokter residen
yang selalu siap di tempat dan mempunyai fasilitas hubungan dengan
fasilitas fisioterapi, patologi dan radiologi. Bentuk fasilitas lengkap untuk
menunjang kehidupan misalnya dialysis, monitor invasive dan
pemeriksaan canggih (CT scan) jika menunjang peran rumah sakit
sebagai trauma center.
3. Level III rumah sakit tertier (tipe A)
Biasanya pada RS tipe A mempunyai semua aspek yang di butuhkan
ICU agar dapat memenuhi peran sebagai RS rujukan.

Dari segi fungsinya ICU dapat di bagi menjadi :

1.) ICU medic.

2.) ICU trauma/ bedah.

3.) ICU umum.

4.) ICU pediatric.

5.) ICU neonates.

6.) ICU respiratori.

Semua jenis ICU mempunyai tujuan yang sama yaitu mengelola


pasien sakit serius yang terancam jiwanya.

Personil (Sumber daya manusia) di ICU meliputi tenaga dokter,


perawat ICU, paramedic lain dan non medic tergantung pada level ICU.
Peran perawat di perluas dalam menangani pasien antara lain :

Dalam proses sapih ventilator yang dilakukan berdasarkan


keadaan pasien dan data laboratorium atau monitor bedside.

4
2.3 Peralatan Standar di Intensive Care Unit (ICU)
1. Sumber O2, udara tekan, penghisap sentral
2. Peralatan lain
a. Alat untuk mempertahankan jalan nafas, melakukan ventilasi, bantu
hemodinamik (kantong pompa infus, penghangat darah)
b. Monitoring portable
c. Selimut pengatur suhu tubuh
3. Peralatan standar di Intensive Care Unit (ICU) meliputi ventilasi mekanik
untuk membantu usaha bernafas melalui endotracheal tubes atau
trakheotomi; peralatan hemofiltrasi untuk gagal ginjal akut; peralatan
monitoring; akses intravena untuk memasukkan obat, cairan, atau nutrisi
parenteral total, nasogastric tubes, suction pumps, drains dan kateter; serta
obat-obatan inotropik, sedatif, antibiotik broad spectrum dan analgesic

2.4 Peralatan yang harus tersedia di ICU


1. Jumlah dan macam peralatan yang ada, sesuai dengan tipe ICU sekunder.
2. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat yaitu ada
program kalibrasi dan pemeliharaan alat , ada buku pemakaian alat serta
pemeliharaan alat, ada protap-protap pemakaian kalibrasi dan
pemeliharaan alat-alat.
3. Untuk di ICU sendiri sekarang terdapat peralatan dasar, yang meliputi :
a) Ventilator.
b) Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas seperti :
1) Alat hisap atau suction.
2) Peralatan akses vaskuler.
3) Peralatan monitor unvasif dan non invasif
4) Defibrilator dan alat pacu jantung
5) Alat pengatur suhu pasien.
6) Peralatan drain thorak.
7) Pompa infus dan pompa syringe

5
8) Peralatan portable untuk transportasi.
9) Tempat tidur khusus
10) Lampu untuk tindakan.
11) Ruang Hemodialisa juga tersedia untuk mendukung fungsi ICU

2.5 Peralatan life support


Peran alat life support bisa dikatakan sangat vital. Alat-alat ini
mendukung hidup pasien saat kritis mengalami kegagalan pada organ tertentu.
Waktu penggunaannya yang terus menerus, sehingga harus dilakukan
pengecekan dan perawatan secara berkala agar tidak menganggu keselamatan
pasien :
1. Patient monitor
Merupakan alat yang mampu mengukur tanda-tanda vital pasien
secara kontinyu dan tanpa mengharuskan tenaga kesehatan berada
selama 24 jam di depan pasien karena adannya fitur alarm yang dapat
memberitahukan tenaga kesehatan jika terjadi keburukana pada
kondisi pasien .
2. Bed Side monitor
Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor
vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus.

6
3. Infusion Pump
Suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan
kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena.

4. Syringe Pump
Alat yang berfungsi untuk memasukkan cairan obat ke dalam tubuh
melalui pembuluh darah vena.

5. Ventilator
Suatu alat system bantuan nafas secara mekanik yang di desain untuk
menggantikan/menunjang fungsi pernafasan.

6. Bubble C PAP
Merupakan alat kesehatan yang biasanya digunakan oleh orang yang
memiliki masalah pernapasan, seperti sleep apnea

7
7. Devibrilator
Stimulator detak jantung yang menggunakan listrik dengan tegangan
tinggi untuk memulihkan korban serangan jantung.
8. Baby Incubator

9. Respirator
Respirator atau lebih popular dikenal dengan masker adalah alat yang
digunakan untuk perlindungan pernapasan terhadap udara yang
terkontaminasi.
10. Instalasi Medik

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
ICU (Intensive Care Unit) tempat atau unit tersendiri di dalam rumah sakit
yang menangani pasien-pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi
penyakit lain, dan merupakan ruang perawatan dengan tingkat resiko kematian
pasien yang tinggi. Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai
berikut; (a) Resusitasi jantung paru, (b) Pengelolaan jalan napas, termasuk
intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana, (c) Terapi oksigen, (d)
Pemantauan EKG, pulse oksimetri yang terus menerus, (e) Pemberian nutrisi
enteral dan parenteral, (f) Pemeriksaan laboratorium khusus dengan dengan cepat
dan menyeluruh, (g) Pelaksanaan terapi secara titrasi, (h) Kemampuan
melaksanakan teknik khusus sesuai dengan kondisi pasien, (i) Memberikan
tunjangan fungsi vital dengan alat - alat portabel selama transportasi pasien
gawat, dan (j) Kemampuan melakukan fisioterapi dada.

3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang penulis berikan adalah bagi
teman-teman sejawat ilmu ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan dalam
dunia bekerja nantinya. Dan bagi tenaga medis lainnya supaya mengetahui
standar alat yang seharusnya dimiliki oleh ruangan ICU di suatu RS.

9
DAFTAR PUSTAKA

KepMenKes No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal

kepMenKes RI tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit


Ruang Perawatan Intensif

Australian College for Emergency Medicine, Guideline on Emergency


Departement Design : March, 2007

https://id.scribd.com/doc/273581304/Prosedur-Pengadaan-Obat-Dan-Alat-Life-
Saving-Di-Rs

10

Anda mungkin juga menyukai