Anda di halaman 1dari 3

Jenis Gempabumi

Berdasarkan kejadiannya gempabumi dibagi menjadi dua jenis, yaitu ;

1. Gempabumi Tektonik
2. Gempabumi vulkanik

1. Gempabumi Tektonik

Gempa yang diakibatkan oleh pelepasan energi yang ditimbulkan atau berkaitan dengan peristiwa
tektonik (deformasi lapisan batuan atau kerak bumi).

a. Berdasarkan jarak sumber gempanya, gempabumi tektonik dikelompokkan menjadi :

1. Teleseismik : gempa yang jarak sumbernya lebih besar dari 500 km.

2. Gempa Tektonik-Jauh : gempa yang jarak sumbernya antara 100 – 500 km.

3. Gempa Tektonik-Lokal: gempa yang jarak sumbernya lebih kecil dari 100 km, termasuk
di sekitar gunungapi.

b. Berdasarkan kedalaman sumber gempanya, gempa tektonik dikelompokkan menjadi :

1. Gempa Normal : gempa yang kedalamaan sumbernya lebih kecil dari 60 km.

2. Gempa Medium : gempa yang kedalaman sumbernya antara 60 – 300 km.

3. Gempa Dalam : gempa yang kedalaman sumbernya antara 300 – 700 km.

c. Berdasarkan besaran magnitudanya, gempa tektonik dikelompokkan menjadi 5 jenis , yaitu :

1. Gempa Besar (major earthquake) dengan M>7

2. Gempa Sedang (moderate earthquake) dengan 5 <>

3. Gempa Kecil (small earthquake) dengan 3 <>

4. Gempa renik (micro earthquake) dengan 1 <>

5. Gempa sangat renik (ultra micro earthquake) dengan M <>

2. Gempabumi Vulkanik

Gempa yang disebabkan oleh gejala kegiatan gunungapi. Misalnya karena kegiatan magma atau gas,
pembentukan retakan/rekahan, letusan gunungapi atau kegiatan hidrotermal. Berdasarkan
kedalaman dan sifat-sifat gelombangnya, maka gempa vulkanik dikelompokkan menjadi :
a. Gempa Vulkanik-Dalam (tipe A)

Gempa yang mempunyai frekuensi sekitar 4 – 7 Hz, durasi yang pendek (Koyanagi, 1984).
Berdasarkan penyebabnya gempa tipe A dibagi menjadi dua macam, pertama gempa yang
disebabkan oleh tekanan dari bawah ke atas saat sebelum terjadi letusan, kedua gempa yang terjadi
karena adanya penurunan tekanan sesudah letusan berlangsung. Kedua gempa tersebut dibedakan
dari gerakan awalnya. Ciri-ciri lainnya sebagai berikut :

1. selisih waktu tiba gelombang P dan S atau (S-P) sampai 5 detik.

2. Kedalaman sumbernya antara 1 – 20 km dibawah kerucut gunungapi (Minakami 1974).

3. Berdasarkan sifat fisisnya, gempa ini bentuknya mirip dengan gempa Tektonik-Lokal.

b. Gempa Vulkanik-Dangkal (tipe B)

Gempa tipe B sering ditemukan pada gunungapi yang mempunyai tipe letusan Volcano. Ciri-ciri
lainnya, yaitu :

1. Gelombang P tidak tegas, sedangkan gelombang S sulit dikenal atau tidak muncul
sehingga nilai (S-P) sulit ditentukan.

2. Kedalaman sumbernya kurang atau sama dengan 1 km (Minakami, 1974)

c. Gempa Fase-Banyak (tipe C)

Gempa yang sumbernya dangkal yang terdiri dari banyak fase gelombang dan kedalaman
sumbernya <>

d. Gempa Letusan

Gempa yang berasosiasi atau terjadi karena letusan/erupsi gunungapi yang umumnya berlangsung di
kawah. Dari hasil pengamatan seismik, gerakan pertama gempa letusan adalah “push“ atau “up“,
dengan kata lain gempa letusan ditimbulkan oleh mekanisme sebuah sumber tunggal yang positif.

e. Tremor Vulkanik

Getaran yang terjadi secara terus-menerus dalam beberapa menit atau beberapa jam. Gerakan awal
dan akhirnya tidak jelas. Terjadi karena kegiatan vulkanik berupa gerakan magma/gas dan leleran
lava. Berdasarkan bentuk gelombangnya, tremor vulkanik dibagi menjadi dua jenis :

1. Tremor Harmonik, bentuknya menerus serta simetris

2. Tremor Spasmodik, bentuknya menrus tidak beraturan


f. Gempa Guguran

Getaran yang diakibatkan oelh guguran atau longsoran material dari tubuh gunungapi, tergolong
gelombang permukaan.

g. Getaran Banjir

Diakibatkan oleh banjir air atau lahar, tergolong gelombang permukaan.

h. Rentetan gempabumi (swarm)

Ditandai oleh rentetan gempa (sejenis) tanpa berlangsung gempa utama. Terjadi dalam jumlah relatif
banyak dalam jangka waktu dan daerah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai