Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

1. Penyearah 1 Fasa Setengah Gelombang Terkontrol Beban R ......................................................... 1

1.1. Cara kerja ........................................................................................................................................ 2

1.2. Simulasi Matlab .............................................................................................................................. 5

1.3. Hasil Simulasi ................................................................................................................................. 8

2. Penyearah Setengah Gelombang Terkontrol Beban R-L ................................................................ 9

2.1. Cara Kerja Rangkaian ................................................................................................................... 10

2.2. Simulasi Matlab ............................................................................................................................ 13

2.3. Hasil Simulasi: .............................................................................................................................. 17

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol i


Penyearah 1 Fasa Setengah Gelombang Terkontrol

1. Penyearah 1 Fasa Setengah Gelombang Terkontrol Beban R

A K
a

Rangkaian
Kontrol
(a) Rangkaian

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 1


(b) Bentuk gelombang
Gambar 1. Rangkaian penyearah 1  setengah gelombang terkontrol beban R

1.1. Cara kerja


Gambar 1a. menunjukkan ketika penyearah terkendali dibebani beban resistif. Pada saat
potensial tegangan di titik a lebih tinggi daripada di titik b, maka anoda SCR lebih positif dari
katoda (VAK positif). Anoda SCR lebih positif dari katoda selama 0- rad dan apabila arus
gate diberikan pada SCR pada t = , maka SCR akan konduksi selama - rad dan arus
mengalir ke beban selama SCR konduksi. Sesaat setelah  rad, vab mulai negatif, dan
bersamaan dengan itu VAK mulai negatif, maka SCR akan OFF sampai 2 rad dan arus
berhenti mengalir. Setelah 2 rad, anoda SCR kembali lagi positif daripada katodanya
sehingga SCR akan kembali konduksi, begitu seterusnya. Peran SCR dalam penyearah ini
adalah untuk mengubah tegangan sumber masukan arus bolak-balik dalam bentuk sinusoida
menjadi tegangan keluaran dalam bentuk tegangan searah yang dapat diatur sesuai keinginan,
yaitu apabila sudut trigger dirubah-rubah, maka besar VDC dan IDC akan ikut berubah.

Gambar 1b. menunjukkan bentuk gelombang tegangan sumber, arus gate, tegangan
keluaran, arus keluaran, dan tegangan pada SCR. Ditinjau dari tegangan keluaran (VL) yang

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 2


dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan, yaitu tegangan searah rata-rata (VDC) dan
tegangan searah efektif (Vrms).
Jika Vm adalah tegangan masukan puncak, tegangan keluaran rata-rata VDC dapat diperoleh
dari :
1 𝜋
VDC rata−rata = ∫ 𝑉 sin 𝜔𝑡 𝑑(𝜔𝑡)
2𝜋 𝛼 𝑚
𝑉𝑚
= (−𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡|𝜋𝛼 )
2𝜋
𝑉𝑚
= (− cos 𝜋 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋
𝑉𝑚
= ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋

Tegangan keluaran efektif diperoleh dengan menggunakan rumus:


1
1 𝜋 2
VRrms = [ ∫ (𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡)2 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼
1
1 𝜋 2
= [ ∫ 𝑉𝑚 2 sin2 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼
1
𝑉𝑚 2 𝜋 2 2
= [ ∫ sin 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼
1
𝑉𝑚 2 𝜋 1 2
= [ ∫ (1 − cos 2 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼 2
1
𝑉𝑚 2 𝜋 1 2
= [ ∫ (d(ωt) − cos 2 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡)) ]
2𝜋 𝛼 2
1
𝑉𝑚 2 𝜋
1 2
= [ (𝜔𝑡|𝜋𝛼 − ∫ cos 2 𝜔𝑡 𝑑 (2𝜔𝑡))]
4𝜋 𝛼 2
1
𝑉𝑚 2 1 1 2
= [ (𝜋 − 𝛼) − ( sin 2𝜋 − sin 2𝛼)]
4𝜋 2 2
1
𝑉𝑚 2 1 2
= [ (𝜋 − 𝛼 + sin 2𝛼)]
4𝜋 2
1
Vm 1 sin 2𝛼 2
= ( (𝜋 − 𝛼 + ))
2 𝜋 2

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 3


1
Vm 𝛼 sin 2𝛼 2
= (1 − + )
2 𝜋 2𝜋

Arus beban rata-rata (IDC rata-rata) diperoleh dengan menggunakan rumus:


̅̅̅̅̅
𝑉𝐷𝐶 = ̅̅̅̅
𝐼𝐷𝐶 . 𝑅
𝑉𝑚
𝐼𝑅 𝐷𝐶 = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋. 𝑅
𝑉𝐷𝐶 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐼𝑅 𝐷𝐶 =
𝑅

Untuk menghitung arus beban efektif (IRrms) :


𝑉𝑅𝑟𝑚𝑠 = 𝐼𝑅𝑟𝑚𝑠 . 𝑅
1
Vm 𝛼 sin 2𝛼 2
(1 −
𝐼𝑅𝑟𝑚𝑠 = 2 𝜋 + 2𝜋 )
𝑅

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 4


1.2. Simulasi Matlab

Gambar Rangkaian Penyearah Terkontrol Setengah Gelombang Beban R

Penyearah terkontrol pada gambar memiliki beban resistif R dan sudut penyalaan α = 450,
dengan tegangan sumber Vs = 100 sin 100πt, R = 5 Ω, f = 50 Hz. Kita dapat membandingkan
besar tegangan keluaran rata-rata, tegangan rms, arus beban, dan arus rms dari hasil simulasi
dengan berdasarkan rumus.
 Tegangan keluaran rata-rata beban:
Perhitungan berdasarkan rumus:
𝑉𝑚
VDC rata−rata = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋
100
VDC rata−rata = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 45°)
2.3,14
VDC rata−rata = 15,92 ( 1 + 0,707)
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟐𝟕, 𝟏𝟕𝟓 𝐕

Hasil simulasi:
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟐𝟕, 𝟏𝟔 𝐕

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 5


 Arus beban:
Perhitungan berdasarkan rumus:
𝑉𝑚
𝐼𝐷𝐶 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋. 𝑅
VDC rata−rata
𝐼𝐷𝐶 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑅
27,175 V
𝐼𝐷𝐶 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =
5Ω
𝑰𝑫𝑪 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝟓, 𝟒𝟑𝟓 𝐀

Hasil simulasi:
𝑰𝑫𝑪 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝟓, 𝟒𝟑𝟑 𝐀 .

 Tegangan efektif beban:


Perhitungan berdasarkan rumus:
1
Vm 𝛼 sin 2𝛼 2
VRrms = (1 − + )
2 𝜋 2𝜋
1
100 45° sin 2.45° 2
VRrms = (1 − + )
2 180° 2.3,14
1
VRrms = 50(1 − 0,25 + 0,159)2
1
VRrms = 50(0,909)2 𝑉
VRrms = 50 𝑥 0,953 𝑉
𝐕𝐑𝐫𝐦𝐬 = 𝟒𝟕, 𝟔𝟕𝟔 𝑽

Hasil simulasi:
𝐕𝐑𝐫𝐦𝐬 = 𝟒𝟕, 𝟔𝟕 𝐕

 Arus efektif beban:


Perhitungan berdasarkan rumus:
1
Vm 𝛼 sin 2𝛼 2
(1 −
𝐼𝑅𝑟𝑚𝑠 = 2 𝜋 + 2𝜋 )
𝑅
𝑉𝑅𝑟𝑚𝑠
𝐼𝑅𝑟𝑚𝑠 =
𝑅

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 6


47,67 𝑉
𝐼𝑅𝑟𝑚𝑠 =
5Ω
𝑰𝑹𝒓𝒎𝒔 = 𝟗, 𝟓𝟑𝟓 𝑨

Hasil simulasi:
𝑰𝑹𝒓𝒎𝒔 = 𝟗, 𝟓𝟑𝟑 𝑨

Tabel Evaluasi:

VDC IDC Vrms Irms


(V) (A) (V) (A)

Dari Hasil Simulasi 27,16 5,433 47,67 9,533

Dari Hasil Perhitungan 27,175 5,435 47,676 9,535

Sedikit ada perbedaan antara hasil dari simulasi matlab dengan hasil penggunaan perhitungan
dengan rumus. Hal itu terjadi karena ada perbedaan sedikit pada pengesetan detail-detail kecil
komponen yang digunakan pada simulasi dan adanya drop pada SCR yang tidak dihitung
pada rumus.

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 7


1.3. Hasil Simulasi

Tegangan sumber berupa gelombang sinus yang bernilai Vs = 100 sin 100πt. Selama
setengah siklus positif dari tegangan sumber, ketika tegangan sumber (VAC) positif maka
anoda SCR relatif lebih positif terhadap katoda sehingga SCR terbias maju. Ketika SCR
diberi arus gate pada α=450, maka SCR akan konduksi selama - rad dan arus mengalir ke
beban. Sesaat setelah  rad, tegangan sumber mulai negatif, bersamaan dengan itu anoda
SCR akan lebih negatif dari katodanya dan SCR terbias mundur, sehingga arus berhenti
mengalir ke beban, begitu seterusnya.
Tegangan keluaran penyearah dapat diatur dengan mengatur sudut penyalaan SCR,
dalam hal ini,dari 0-180°. Bila sudut penyalaan α kecil, berarti Thrystor/SCR konduksi secara
dini, sehingga tegangan dan daya keluaran akan besar. Sebaliknya, bila sudut α besar,
tegangan dan daya keluaran kecil. Karena beban resistip maka arus melalui beban sefasa
dengan tegangan pada beban.

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 8


2. Penyearah Setengah Gelombang Terkontrol Beban R-L

A K
a

Rangkaian
Kontrol
(a) Rangkaian

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 9


(b) Bentuk gelombang
Gambar 2. Penyearah 1  setengah gelombang terkontrol beban RL

2.1. Cara Kerja Rangkaian


Gambar 2a. menunjukkan ketika penyearah terkendali dibebani beban RL. Pada saat
potensial tegangan titik a lebih tinggi daripada titik b, maka anoda lebih positif dari katoda,
bersamaan dengan itu VAK positif. Anoda SCR lebih positif dari katoda selama 0- rad dan
apabila arus gate diberikan pada SCR pada t = , maka SCR akan konduksi selama - rad
dan arus mengalir melalui induktor yang menyimpan energi. Sesaat setelah  rad, vab mulai
negatif, dan bersamaan dengan itu VAK mulai negatif. SCR menstop arus yang mengalir
melalui induktor, akan tetapi energi yang tersimpan dalam induktor memaksa aliran arus
tetap berjalan seperti sebelumnya dengan cara melepas energinya. Sehingga SCR tetap
konduksi selama - rad, dimana  adalah besar arus yang melewati dari VAK . Setelah
energi induktor habis, SCR mulai off selama -2 rad. Setelah 2 rad, anoda SCR kembali
lagi positif daripada katoda sehingga SCR akan kembali lagi konduksi, begitu seterusnya.

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 10


Gambar 2b. menunjukkan gelombang tegangan sumber, arus gate, tegangan keluaran,
arus keluaran, dan tegangan pada SCR. Ditinjau dari tegangan keluaran (VL) yang dihasilkan,
terdapat dua jenis komponen tegangan, yaitu tegangan searah rata-rata (VDC) dan tegangan
searah efektif (Vrms).
Tegangan dan arus beban diatur oleh sudut trigger yang diberikan pada SCR.
𝜔𝐿
θ = 𝑡𝑎𝑛−1
𝑅
β adalah besarnya arus yang melewati dari VAK  atau yang disebut dengan tegangan
negatif. Sudut komutasi  bergantung pada besar impedansi dan sudut trigger SCR. Dengan
menggunakan Microsoft excel maka β dapat dicari dengan rumus:
(𝛼−𝛽)
sin(𝛽 − ∅) = sin(𝛼 − ∅)𝑒 𝑡𝑎𝑛 ∅
Adanya penambahan beban induktor (L) membuat arus efektif bergantung kepada nilai
impedansi rangkaian, dimana impedansi rangkaian sebesar:
Z = √𝑅 2 + 𝑋𝑙 2

Jika Vm adalah tegangan masukan puncak, tegangan keluaran rata-rata VDC dapat
diperoleh dari menghitung luas bentuk gelombang VDC:
1 𝛽
VDC rata−rata = ∫ 𝑉 sin 𝜔𝑡 𝑑(𝜔𝑡)
2𝜋 𝛼 𝑚
𝑉𝑚 𝛽
= (−𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡|𝛼 )
2𝜋
𝑉𝑚
= (− cos 𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋
𝑉𝑚
= (cos 𝛼 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽)
2𝜋

Tegangan keluaran efektif dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:


1
1 𝛽 2
VRrms = [ ∫ (𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡)2 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼
1
1 𝛽 2
= [ ∫ 𝑉𝑚 2 sin2 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼
1
𝑉𝑚 2 𝛽 2 2
= [ ∫ sin 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 11


1
𝑉𝑚 2 𝛽 1 2
= [ ∫ (1 − cos 2 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡) ]
2𝜋 𝛼 2
1
𝑉𝑚 2 𝛽 1 2
= [ ∫ (d(ωt) − cos 2 𝜔𝑡 𝑑 (𝜔𝑡)) ]
2𝜋 𝛼 2
1
𝑉𝑚 2 𝛽
𝛽
1 2
= [ (𝜔𝑡|𝛼 − ∫ cos 2 𝜔𝑡 𝑑 (2𝜔𝑡))]
4𝜋 𝛼 2
1
𝑉𝑚 2 1 2
= [ (𝛽 − 𝛼) − (sin 2𝛽 − sin 2𝛼)]
4𝜋 2
1
Vm 1 1 2
VRrms = [ {(𝛽 − 𝛼) − (sin 2𝛽 − sin 2𝛼)}]
√2 2𝜋 2

Arus beban (IDC) diperoleh dengan menggunakan rumus:


̅̅̅̅̅
𝑉𝐷𝐶 = ̅̅̅̅
𝐼𝐷𝐶 . 𝑅
𝑉𝑚
𝐼𝐷𝐶 = ( 𝑐𝑜𝑠 𝛼 − cos 𝛽)
2𝜋. 𝑅
𝑉𝐷𝐶 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐼𝐷𝐶 =
𝑅

Dan untuk memperoleh arus beban efektif (Irms) :


1
V 1 sin(𝛽 − 𝛼) cos(𝛽 + 𝛼 + 𝜃) 2
𝐼𝑟𝑚𝑠 = [ {(𝛽 − 𝛼) − }]
𝑍 2𝜋 cos 𝜃

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 12


2.2. Simulasi Matlab

Gambar Rangkaian Penyearah Terkontrol Setengah Gelombang Beban R-L

Penyearah terkontrol pada gambar memiliki beban R-L seri dan sudut penyalaan α = 600,
dengan tegangan sumber Vs = 50 sin 100πt, R = 10Ω, L = 5 mH, f = 50 Hz. Kita dapat
membandingkan besar tegangan keluaran rata-rata, tegangan rms, arus beban, dan arus rms
dari hasil simulasi dengan berdasarkan rumus.

 Tegangan keluaran rata-rata pada beban


Perhitungan berdasarkan rumus:
𝜔𝐿
tan  = 𝑅
2 ×3,14 ×50 ×0,005
= 10

= 0,157
 = arc tan 0,157
= 8,922

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 13


(𝛼−𝛽)
Nilai  dapat dicari dengan excel, menggunakan rumus sin(𝛽 − ∅) = sin(𝛼 − ∅)𝑒 𝑡𝑎𝑛 ∅

Maka  = 188

𝑉𝑚
VDC rata−rata = (𝑐𝑜𝑠 𝛼 − cos )
2𝜋
50
VDC rata−rata = ( 𝑐𝑜𝑠 60° − cos 188)
2.3,14
VDC rata−rata = 7,961 ( 0,5 − (−0,99))
VDC rata−rata = 7,961 (1,487)
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟏𝟏, 𝟖𝟓 𝐕

Hasil simulasi:
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟏𝟏, 𝟖𝟑 𝐕

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 14


 Arus beban
Perhitungan berdasarkan rumus:
Vm
𝐼𝐷𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = (cos 𝛼 − cos 𝛽)
2𝜋. 𝑅
VDC rata−rata
𝐼𝐷𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑅
11,85 V
𝐼𝐷𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 =
10Ω
𝑰𝑫𝒄 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝟏, 𝟏𝟖𝟓 𝐀

Hasil simulasi:
𝑰𝑫𝒄 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝟏, 𝟏𝟖𝟑 𝐀

 Tegangan efektif beban


Perhitungan berdasarkan rumus:
1
Vm 1 1 2
Vrms = [ {(𝛽 − 𝛼) − (sin 2𝛽 − sin 2𝛼)}]
√2 2𝜋 2
1
50 1 1 2
Vrms = [ {(188 − 60) − (sin 376 − sin 120)}]
√2 2 × 180 2
1
1 1 2
Vrms = 35,355 [ {128 − (−0,59)}]
360 2
1
1 2
Vrms = 35,355 [ (128 + 0,29)]
360
Vrms = 35,355 𝑥 0,596 𝑉
𝐕𝐫𝐦𝐬 = 𝟐𝟏, 𝟖𝟔𝟑 𝑽

Berdasarkan hasil simulasi:


𝐕𝐫𝐦𝐬 = 𝟐𝟐, 𝟒𝟓 𝑽

 Arus efektif beban


Perhitungan berdasarkan rumus:
Z = √𝑅 2 + 𝑋𝑙 2
= √102 + (2 × 3,14 × 50 × 0,005)2
= 10,122 Ω

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 15


1
V 1 sin(𝛽 − 𝛼) cos(𝛽 + 𝛼 + 𝜃) 2
𝐼𝑟𝑚𝑠 = [ {(𝛽 − 𝛼) − }]
𝑍 2𝜋 cos 𝜃
1
35,355 1 sin(188 − 60) cos(188 + 60 + 8,922) 2
𝐼𝑟𝑚𝑠 = [ {(188 − 60) − }]
10,122 2.180 cos 8,922
1
1 sin(128) cos(257,922) 2
𝐼𝑟𝑚𝑠 = 3,492 [ {(128) − }]
360 cos 8,922
1
1 2
𝐼𝑅𝑟𝑚𝑠 = 3,492 [ (129 + 0,164)]
360
1
𝐼𝑟𝑚𝑠 = 3,492[0,358]2
𝐼𝑟𝑚𝑠 = 3,492 × 0,598
𝑰𝒓𝒎𝒔 = 𝟐, 𝟏𝟏 𝐀

Berdasarkan hasil simulasi:


𝑰𝒓𝒎𝒔 = 𝟐, 𝟏𝟏𝟔 𝐀

Tabel Evaluasi
VDC IDC Vrms Irms
(V) (A) (V) (A)

Dari Hasil Simulasi 11,83 1,183 22,45 2,166

Dari Hasil Perhitungan 11,85 1,185 21,863 2,11

Sedikit ada perbedaan antara hasil dari simulasi matlab dengan hasil penggunaan rumus
teorinya. Hal itu mungkin terjadi karena ada perbedaan sedikit pada pengesetan detail-detail
kecil komponen yang digunakan pada simulasi dan adanya drop pada scr yang tidak dihitung
pada rumus.

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 16


2.3. Hasil Simulasi:

Tegangan sumber berupa gelombang sinus yang bernilai Vs = 50 sin100πt. Dengan


ditambahkan beban L maka terjadi penyimpanan daya pada Induktor itu sendiri, sehingga
mengakibatkan perubahan bentuk gelombang tegangan beban (VDC) dan arus beban (IDC).
Tegangan keluaran dikendalikan oleh sudut trigger .
Dari 0- rad, anoda lebih positif dari katoda sehingga SCR akan konduksi. Ketika diberi
sudut trigger 60, SCR akan konduksi selama - rad dan arus mengalir melalui induktor
yang menyimpan energi. Ketika  rad, SCR menstop arus mengalir melalui induktor. Tetapi
energi yang tersimpan dalam induktor memaksa aliran arus tetap berjalan seperti sebelumnya
dengan melepas energinya, sehingga arus tetap mengalir pada beban sampai  rad. Setelah 
rad, SCR akan OFF sampai 2 rad, begitu seterusnya. Dapat dilihat arus bernilai lebih kecil
𝑉
daripada tegangan sesuai dengan rumus 𝐼 = 𝑅.

Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Terkontrol 17

Anda mungkin juga menyukai