A K
a
Rangkaian
Kontrol
(a) Rangkaian
Gambar 1b. menunjukkan bentuk gelombang tegangan sumber, arus gate, tegangan
keluaran, arus keluaran, dan tegangan pada SCR. Ditinjau dari tegangan keluaran (VL) yang
Penyearah terkontrol pada gambar memiliki beban resistif R dan sudut penyalaan α = 450,
dengan tegangan sumber Vs = 100 sin 100πt, R = 5 Ω, f = 50 Hz. Kita dapat membandingkan
besar tegangan keluaran rata-rata, tegangan rms, arus beban, dan arus rms dari hasil simulasi
dengan berdasarkan rumus.
Tegangan keluaran rata-rata beban:
Perhitungan berdasarkan rumus:
𝑉𝑚
VDC rata−rata = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋
100
VDC rata−rata = ( 1 + 𝑐𝑜𝑠 45°)
2.3,14
VDC rata−rata = 15,92 ( 1 + 0,707)
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟐𝟕, 𝟏𝟕𝟓 𝐕
Hasil simulasi:
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟐𝟕, 𝟏𝟔 𝐕
Hasil simulasi:
𝑰𝑫𝑪 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝟓, 𝟒𝟑𝟑 𝐀 .
Hasil simulasi:
𝐕𝐑𝐫𝐦𝐬 = 𝟒𝟕, 𝟔𝟕 𝐕
Hasil simulasi:
𝑰𝑹𝒓𝒎𝒔 = 𝟗, 𝟓𝟑𝟑 𝑨
Tabel Evaluasi:
Sedikit ada perbedaan antara hasil dari simulasi matlab dengan hasil penggunaan perhitungan
dengan rumus. Hal itu terjadi karena ada perbedaan sedikit pada pengesetan detail-detail kecil
komponen yang digunakan pada simulasi dan adanya drop pada SCR yang tidak dihitung
pada rumus.
Tegangan sumber berupa gelombang sinus yang bernilai Vs = 100 sin 100πt. Selama
setengah siklus positif dari tegangan sumber, ketika tegangan sumber (VAC) positif maka
anoda SCR relatif lebih positif terhadap katoda sehingga SCR terbias maju. Ketika SCR
diberi arus gate pada α=450, maka SCR akan konduksi selama - rad dan arus mengalir ke
beban. Sesaat setelah rad, tegangan sumber mulai negatif, bersamaan dengan itu anoda
SCR akan lebih negatif dari katodanya dan SCR terbias mundur, sehingga arus berhenti
mengalir ke beban, begitu seterusnya.
Tegangan keluaran penyearah dapat diatur dengan mengatur sudut penyalaan SCR,
dalam hal ini,dari 0-180°. Bila sudut penyalaan α kecil, berarti Thrystor/SCR konduksi secara
dini, sehingga tegangan dan daya keluaran akan besar. Sebaliknya, bila sudut α besar,
tegangan dan daya keluaran kecil. Karena beban resistip maka arus melalui beban sefasa
dengan tegangan pada beban.
A K
a
Rangkaian
Kontrol
(a) Rangkaian
Jika Vm adalah tegangan masukan puncak, tegangan keluaran rata-rata VDC dapat
diperoleh dari menghitung luas bentuk gelombang VDC:
1 𝛽
VDC rata−rata = ∫ 𝑉 sin 𝜔𝑡 𝑑(𝜔𝑡)
2𝜋 𝛼 𝑚
𝑉𝑚 𝛽
= (−𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡|𝛼 )
2𝜋
𝑉𝑚
= (− cos 𝛽 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
2𝜋
𝑉𝑚
= (cos 𝛼 − 𝑐𝑜𝑠 𝛽)
2𝜋
Penyearah terkontrol pada gambar memiliki beban R-L seri dan sudut penyalaan α = 600,
dengan tegangan sumber Vs = 50 sin 100πt, R = 10Ω, L = 5 mH, f = 50 Hz. Kita dapat
membandingkan besar tegangan keluaran rata-rata, tegangan rms, arus beban, dan arus rms
dari hasil simulasi dengan berdasarkan rumus.
= 0,157
= arc tan 0,157
= 8,922
Maka = 188
𝑉𝑚
VDC rata−rata = (𝑐𝑜𝑠 𝛼 − cos )
2𝜋
50
VDC rata−rata = ( 𝑐𝑜𝑠 60° − cos 188)
2.3,14
VDC rata−rata = 7,961 ( 0,5 − (−0,99))
VDC rata−rata = 7,961 (1,487)
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟏𝟏, 𝟖𝟓 𝐕
Hasil simulasi:
𝐕𝐃𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 = 𝟏𝟏, 𝟖𝟑 𝐕
Hasil simulasi:
𝑰𝑫𝒄 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝟏, 𝟏𝟖𝟑 𝐀
Tabel Evaluasi
VDC IDC Vrms Irms
(V) (A) (V) (A)
Sedikit ada perbedaan antara hasil dari simulasi matlab dengan hasil penggunaan rumus
teorinya. Hal itu mungkin terjadi karena ada perbedaan sedikit pada pengesetan detail-detail
kecil komponen yang digunakan pada simulasi dan adanya drop pada scr yang tidak dihitung
pada rumus.