PENDAHULUAN
1
tentang Perumahan dan Pemukiman, pasal 97 menyatakan bahwa kegiatan yang
dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pemukiman meliputi upaya melalui
pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali. Joko Widodo yang menjabat
menjadi gubernur DKI Jakarta pada tahun 2013 juga memiliki fokus kebijakan
yaitu penataan daerah kumuh sebagaimana tercantum dalam RPJK Tahun 2005-
2025 yang diarahkan untuk mewujudkan Permukiman Tanpa Kumuh tahun
2020. Salah satu upayanya adalah Program Kampung Deret.
2
Gambar 1.2. Permukiman RT 14 RW Gambar 1.3. Permukiman RT 14 RW 01
01 Sebelum Program Setelah Program Kampung Deret
Kampung Deret Sumber: Survei Lapangan, 2013
Sumber: Surat Media Berita Jakarta,
2013
Sebelum kejadian kebakaran, Program Kampung Deret ini memang sudah
direncanakan akan dibangun di sepanjang rel kereta api yaitu di wilayah RT 11,
12, 13, 14 RW 01 dan RT 01, 02, 03 RW 02 Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta
Pusat. Akan tetapi, pemerintah hanya baru melaksanakan pembangunan Kampung
Deret di RT 14 RW 01 agar warga yang terkena bencana kebakaran dapat
secepatnya menempati rumahnya kembali. Permukiman di RT lainnya tersebut
dijanjikan akan dibangun Kampung Deret pada tahun 2015 mendatang. Oleh
karena itu, perlu dilakukan evaluasi telebih dahulu sebelum program tersebut
direalisasikan kembali di permukiman yang telah dijanjikan tersebut. Evaluasi
yang dilakukan dengan mengetahui respons atau tanggapan dari warga dari RT
lainnya dalam melihat hasil pembangunannya.
3
pelaksanaan pembangunan Kampung Deret selanjutnya ataupun pelaksanaan
dalam menata permukiman kumuh. Berdasarkan hal ini, pertanyaan penelitiannya
adalah bagaimana respons penghuni sekitar Kampung Deret terhadap Program
Kampung Deret di RT 14 RW 01 Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat?
1. Fokus
Fokus penelitian ini adalah respons penghuni sekitar Kampung Deret
terhadap Program Kampung Deret yang dilaksanakan di RT 14 RW 01.
Komponen respons dilihat dari tiga aspek, yaitu: persepsi, sikap, dan tindakan.
Penghuni sekitar Kampung Deret yang dimaksud di sini adalah penghuni yang
tempat tinggalnya dekat dengan permukiman RT 14 RW 01 Kelurahan Tanah
Tinggi. Mereka dijanjikan oleh Pemerintah DKI Jakarta akan mendapatkan
Program Kampung Deret tersebut pada tahun 2015 mendatang.
4
2. Lokasi
Penelitian ini dilakukakan pada lokasi yang pertama kalinya dibangun
Kampung Deret yaitu di Kelurahan Tanah Tinggi dan sekitarnya. Lokasi ini
merupakan permukiman kumuh yang berada di pinggiran rel kereta api. Namun,
adanya pembangunan Kampung Deret ini setidaknya sebagian permukiman
kumuh tersebut sudah menjadi permukiman yang layak huni. Oleh karena itu,
batasan lokasi penelitian ini adalalah permukiman yang masih masuk kategori
kumuh yang lokasinya berdekatan dengan permukiman yang telah mendapatkan
Program Kampung Deret di RT 14 RW 01, yaitu: RT 11, 12, 13 RW 01 dan RT
01, 02, 03, RW 02.
5
1.6 Keaslian Penelitian
Sejauh peneliti ketahui sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai
Evaluasi Program Kampung Deret melalui Respons Penghuni Sekitarnya di
Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat. Penelitian ini hanya memiliki kesamaan
tema pada penelitian sebelumnya yaitu respons atau tanggapan masyarakat
terhadap adanya program pembangunan suatu wilayah dari pemerintah untuk
masyarakat tetapi berbeda fokus dan lokasi pada penelitian sebelumnya.
6
kecamatan jauh dari pusat kota (Ayah-Buayan) serta mengidentifikasi alasan
penerima bantuan memberikan respons dalam merehabilitasi rumah dengan
bantuan stimulan dana dari pemerintah. Penelitian lainnya mengenai fokus
terhadap respons (tanggapan) masyarakat adalah mengenai respons masyarakat
terhadap rencana pembangunan Kebun Raya Liwa sebagai obyek ekowisata
dengan menggunakan metode survei dengan kuesioner dengan teknik purposive
sampling dikombinasikan dengan quota sampling. Penelitian ini dilakukan oleh
Nirmalawati pada tahun 2008.
7
1.7 Sistematika Penulisan