KERATITIS
Keratitis sendiri diartikan sebagai peradangan pada kornea yang ditandai
dengan adanya infiltrasi sel radang dan edema kornea pada lapisan kornea
manapun yang dapat bersifat akut atau kronis. Keratitis dapat disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur atau parasit dan dapat terjadi dalam berbagai situasi klinis.
Keratitis Infectious adalah keadaan darurat medis dimana penatalaksanaan yang
tidak tepat dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Keratitis Noninfectious
adalah yang paling umum tetapi kasus infeksi harus cepat diidentifikasi atau
dihilangkan sebelum mempertimbangkan perawatan lain. Kadang-kadang
keratitis noninfectious, seperti infiltrat kornea yang berhubungan dengan
blepharitis, harus dipertimbangkan.
PERAWATAN KERATITIS
Pemeriksaan Mata
Seorang pasien terutama yang menggunakan lensa kontak saat
mengalami mata merah harus diperiksa secepat mungkin dan diagnosis tentatif
harus dilakukan apakah kondisinya kemungkinan adalah keratitis mikroba.
Setiap kasus yang ada dengan kombinasi (a) memakai lensa kontak; (b)
ketidaknyamanan mata; dan (c) keberadaan infiltrat pada kornea harus
diasumsikan sebagai potensi keratitis mikroba dan harus diobati dengan sesuai
sampai terbukti.
Perawatan Sesuai Kausa
Dalam kasus yang masih dicurigai atau sudah dikonfirmasi keratitis
mikroba, pengikisan kornea harus dilakukan untuk menentukan apakah
kondisinya menular dan mengidentifikasi mikroorganisme yang menjadi
penyebab. Corneal confocal microscopy juga dapat membantu membedakan
antara infeksi bakteri, protozoa atau jamur. Setelah sifat organisme penyebab
diketahui setelah beberapa tingkta pemeriksaan, terapi obat dapat dimulai.
Patologi
Daerah infiltrasi yang terlihat kabur terlihat secara klinis pada pasien
dengan keratitis mikroba. Diduga terdiri dari sel-sel inflamasi, juga akan
mencakup mikroorganisme penyebab, serum, protein dan lipid yang dapat bocor
dari pembuluh limbal. Pemeriksaan histopatologi dari daerah yang terkena
infeksi terdapat infiltrasi fokal atau difus leukosit polimorfonuklear
Etiologi
Paling sering terjadi pada pengguna lensa kontak. Terutama pada
pengguna yang sebelumnya telah menggunakan bahan kimia tertentu, lansia
yang menggunakan lensa kontak, dan pengguna yang berhenti menggunakan
lensa kontak. Berikut beberapa bakteri yang sering menyebabkan keratitis:
1. Pseudomonas aeruginosa
2. Bakteri gram negatif
- Serratia
- Enterobacter
- Escherichia coli
- Klebsiella
3. Bakteri gram positif
- Staphylococcus aureus
- Staphylococcus epidermis
Perawatan
1. Antibiotik spektrum luas
2. Dual terapi / mono terapi
- Dual terapi - melibatkan kombinasi dua antibiotik untuk patogen
Gram-positif dan Gram-negatif yang umum, dalam bentuk
aminoglikosida dan sefalosporin.
- monoterapi - dengan fluoroquinolone, seperti ciprofloxacin 0,3% atau
ofloxacin 0,3%.
3. Antibiotik topikal
- Gentamicin
- Cephazolin
Prognosis
Prognosis untuk pemulihan dari keratitis mikroba bervariasi dan sangat
tergantung pada kecepatan dan efektivitas pengobatan. Jika di obati oleh pasien
segera setelah ada masalah, segera pergi ke dokter, diagnosis yang tepat dibuat,
dan tindakan terapi yang cepat dan tepat, maka prognosisnya baik dan pasien
hanya akan memiliki bekas luka kecil yang tidak mengganggu penglihatan.
Keterlambatan dalam pengobatan dan / atau penggunaan obat yang tidak tepat
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan total.
Keratitis bakteri
tahap awal
Keratitis bakteri
tahap akhir
Prognosis
Keratitis jamur memiliki prognosis buruk jika tidak terdeteksi dan diobati
dini. 28% pasien yang mengalami keratitis Fusarium mungkin berakhir
membutuhkan keratoplasti.
Keratitis jamur
tahap akhir