Anda di halaman 1dari 20

UJIAN AKHIR SEMESTER

DESAIN PRODUK INDUSTRI


PEMBUATAN PRODUK
SABUN CUCI PIRING “MOON LIGHT”

DISUSUN OLEH:

FAHRI IHSANI 1407113476

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S-1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
BAB I

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar
nasional maupun di pasar Internasional. Meningkatnya intensitas persaingan dan
jumlah pesaing juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi harapan konsumen
dengan cara yang lebih inovasi daripada yang dilakukan para pesaingnya. Saat ini
tuntutan konsumen selalu meningkat dan berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang mengakibatkan
cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Semakin kompleks
kebutuhan konsumen terhadap produk, maka semakin banyak jenis produk yang
diperlukan untuk memenuhi segmentasi pasar sehingga tingkat persaingan di
pasaran terus meningkat.

Pangsa pasar sabun cuci piring sangat luas karena digunakan oleh hampir
setiap orang, baik untuk keperluan rumah tangga maupun keperluan usaha.
Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi, terutama
sesuai dengan fungsi utamanya sebagai pembersih kotoran, lemak, dll. Sabun yang
digunakan antara lain sabun cuci tangan, sabun cuci pakaian, dan sabun pencuci
piring, sabun cuci mobil dan sebagainya. Sabun cuci piring adalah salah satu produk
yang telah banyak dipakai. Produk sabun pencuci yang beredar ada berbagai
macam, bergantung pada fungsinya. Dari sekian ragam produk sabun yang ada,
ragam produk sabun cuci piring yang telah beredar di pasaran sendiri terbilang
kecil. Seiring dengan perkembangan zaman harapan konsumen terhadap kapasitas
produk ini mulai berubah. Hal ini sedikit banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor
kebutuhan manusia, seperti gaya hidup, kesehatan, maupu kepedulian akan
pelestarian lingkungan. Hal ini memunculkan harapan konsumen akan ciri sabun
cuci piring itu sendiri, diantaranya sabun cuci piring yang Lembut ditangan, wangi,
murah, praktis, dan lain-lain.
Mengingat hal tersebut dan perannya yang begitu penting dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari membuat industri sabun cuci piring memberikan peluang
ekonomi yang menjanjikan. Namun membuat sabun cuci piring, tidak dapat
dikatakan hal mudah. Dalam merancang sabun cuci piring yang sesuai dengan
harapan-harapan konsumen memerlukan analisa untuk menyesuaian dengan bahan-
bahan maupun metode peracikan. Oleh karena itu, sebelum mendirikan industri
pembuatan sabun cuci piring, perlu dilakukan pengembangan ide, seleksi dan
analisa terlebih dahulu.
BAB II

PENGEMBANGAN IDE

2.1 Pengembangan Ide

1. Sabun pencuci piring yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kulit
nenas, dll
2. Sabun pencuci piring warna-warni
3. Sabun pencuci piring terbuat dari pelepah pisang
4. Sabun pencuci piring dengan variasi wangi
5. Sabun pencuci piring yang mengeluarkan banyak busa
6. Sabun pencuci piring yang hemat pemakaian
7. Sabun pencuci piring murah
8. Sabun pencuci piring ramah lingkungan
9. Sabun pencuci piring Sabun pencuci piring lembut ditangan
10. Sabun pencuci piring tanpa masa kadarluasa
11. Sabun pencuci piring tanpa dibilas
12. Sabun pencuci piring bisa di pakai berulang
13. Sabun pencuci piring praktis
14. Sabun pencuci piring tanpa surfakan
15. Sabun pencuci piring berbentuk gel
16. Sabun pencuci piring dapat menjadi coating
17. Sabun pencuci piring dapat membasmi lalat dan nyamuk
18. Sabun pencuci piring dalam bentuk paper
19. Sabun pencuci piring fleksibel
20. Sabun pencuci piring mudah mengangkat lemak
21. Sabun pencuci piring dalam bentuk padat
22. Sabun pencuci piring dapat dimakan
23. Sabun pencuci piring yang mencerahkan piring dan merusak piring
24. Sabun pencuci piring mudah dibawa
25. Sabun pencuci piring bekemasan menarik
26. Sabun pencuci piring tidak lengket
27. Sabun pencuci piring berbentuk karet
28. Sabun pencuci piring yang dapat digunakan untuk berbagai jenis piring
termasuk piring plastik
29. Membersihkan noda tanpa busa
30. Sabun cuci piring dapat diminum
31. Multi aplikasi sabun, bisa untuk membersihkan kaca laptop, hape, tanpa
goresan
32. Tidak licin di piring
33. 1 tetes dapat mencuci hingga berpuluh-puluh piring
34. Tidak mudah tumpah
35. Tidak membutuhkan bilasan air yang banyak
36. Dapat memantulkan warna yang khas ketika terkena sel manusia
37. Kemasan sabun biodegradable
38. pH sabun menyesuaikan dengan aplikasi
39. Noda dapat terangkat tanpa digosok
40. Noda dapat dipisahkan dengan sabun
41. Wujud sabun tidak seperti sabun biasa
42. Sabun cuci piring dapat bertindak sebagai pewangi ruangan
43. sabun cuci piring beraroma relaksasi
44. Sabun cuci piring dapat memutihkan tangan
45. Sabun cuci anti bakteri
46. Sabun yang aman digunakan anak-anak
47. Sabun berbau makanan
48. dapat mengeluarkan wangi dengan rentang bau tertentu sesuai dengan
berapa lama makanan ditinggalkan
49. mempercepat pengeringan piring
50. Sabun pencuci piring menggunakan surfaktan
51. sabun dapat membuat plastik sekali buang, dapat dipakai kembali
52. Sabun pencuci piring yang terbuat dari bahan-bahan kimia tidak berbahaya
53. Sabun pencuci piring dengan variasi bentuk, yaitu cairan yang diisi dalam
botol dan bentuk strip yang cocok untuk kebutuhan air yang sedikit
2.2 Strategi Penyaringan Ide

1. Scientific maturituy
 Sabun pencuci piring terbuat dari pelepah pisang
 Sabun pencuci piring menggunakan surfaktan
 Sabun pencuci piring yang terbuat dari bahan-bahan alami
seperti kulit nenas, dll
 Sabun pencuci piring yang terbuat dari bahan-bahan kimia
tidak berbahaya
 Sabun Pencuci piring dengan banyak busa

2. Engineering case
 Tidak mudah tumpah
 Tidak membutuhkan bilasan air yang banyak
 Sabun pencuci piring mudah dibawa
 Noda dapat terangkat tanpa digosok
 Sabun pencuci piring dengan variasi bentuk, yaitu cairan
yang diisi dalam botol dan bentuk strip yang cocok untuk
kebutuhan air yang sedikit

3. Minimun Risk
 Sabun pencuci piring bekemasan menarik
 Sabun pencuci piring dengan variasi wangi
 Sabun pencuci piring warna-warni

4. Low Cost
 Sabun pencuci piring yang hemat pemakaian
 Sabun pencuci piring murah

5. Savety
 Sabun pencuci piring lembut ditangan
 Sabun cuci anti bakteri
 Sabun yang aman digunakan anak-anak
6. Low Eviromental impact
 Sabun pencuci piring ramah lingkungan
 Kemasan sabun biodegradable
 Sabun pencuci piring tanpa surfaktan

2.3 Ide yang dihasilkan

1. Sabun pencuci piring yang terbuat dari bahan-bahan kimia tidak berbahaya
2. Sabun pencuci piring dengan variasi bentuk, yaitu cairan yang diisi dalam
botol dan bentuk strip yang cocok untuk kebutuhan air yang sedikit
3. Sabun pencuci piring murah
4. Sabun Pencuci piring dengan banyak busa
5. Sabun pencuci piring lembut ditangan
6. Sabun pencuci piring ramah lingkungan
7. Sabun pencuci piring bekemasan menarik
8. Sabun pencuci piring Variasi Wangi
BAB III
SELEKSI IDE

1. Sabun pencuci piring yang terbuat dari bahan-bahan kimia tidak berbahaya
dan lembut ditangan
1.1.Substitusi komposisi produk
Pada produk bentuk cair maupun strip, digunakan bahan baku Teaxapon
(SLES) sebagai surfaktan utama, dikarenakan surfaktan ini merupakan turunan
minyak nabati dan telah mengalami proses etoksilasi dari SLS, sehingga
formulasinya lebih ringan dan tidak mengiritasi kulit, dibandingkan SLS
(ChemistryStore, 2014). Selain SLS dan SLES, ALS juga sering digunakan
pada produk pembersih, namun memiliki tingkat resiko yang sama dengan SLS
(Mercola, 2010).
Pada suhu kamar, SLS larut pada laju 150 gram per 1 liter air, ALS larut
500 gram per 1 liter air pada suhu yang sama. Sehingga, SLS relatif kurang larut
dalam air diantara ketiga jenis (Brubaker, 2017).
Berdasarkan tingkat toksisitas SLES, SLES dalam kadar rendah sangat
berguna dalam pembuatan sabun, pasta gigi, shampo dan busa pencukur. SLES
dibuat dengan proses etosilasi(ethoxylation) dari dodecanol. (Wikipedia, 2015).
SLES bukan bahan karsinogen ketika dioleskan ke kulit maupun dikonsumsi.
Review di dalam literatur ilmiah menyebutkan "SLES negatif dalam tes ames
(tes mutasi bakterial), tes mutasi gen dan test pertukaran kromatid pada sel
mamalia, juga di studi mikronukleus pada tikus. Hasil yang negatif ini
membuktikan SLES tidak berinteraksi dengan DNA.
Dengan demikian, SLES merupakan surfaktan yang dapat diterima untuk
produk pembersih rumah tangga, seperti sabun cuci piring dari perspektif
toksikologi pada komposisi yang tepat agar tidak menyebabkan iritasi (Bondi,
et al, 2015).

2. Sabun pencuci piring dengan variasi bentuk, yaitu cairan yang diisi dalam
botol dan bentuk strip yang cocok untuk kebutuhan air yang sedikit
2.1.Peningkatan dalam komposisi
Khusus untuk produk sabun cuci piring dalam bentuk strip ditambahkan
larutan kitosan sebagai bahan perekat sabun agar berbentuk layaknya plastic.
Kitosan yang dipilih merupakan polimer yang diturunkan dari senyawa pada
kulit udang. Penambahan kitosan merupakan hal yang baru dalam variasi sabun
terutama untuk aplikasi pencucian piring. Sehingga pada produk ini, terdapat
perubahan dalam sifat produk, sehingga menghasilkan bentuk produk strip
(lapisan tipis).Pemilihan kitosan dipilih, merupakan senyawa yang tidak
berbahaya karena terbukti telah digunakan sebagai pengawet dalam bakso
(Wardaniati dan Setyaningsih, 2006). Meskipun begitu, harga dari penambahan
kitosan ini meningkatkan harga bahan baku.

3. Sabun Pencuci Piring ramah lingkungan


3.1. Subtitusi Komposisi Produk
Selama ini bahan baku pembersih menggunakan surfaktan. Beberapa nama
populer diantaranya adalah ABS (Alkyl Benzene Sulfonat) dan LAS, Surfaktan
ini memiliki Daya bersi hyang sangat baik,namun memiliki dampak buruk.
Beberapa diantaranya adalah tidak bisa diurai kembali oleh alam, mengandung
logam berat, racun bagi biota air dan pemicu bagi terganggunya kesehatan
manusia.
Oleh karena itu, Perlu dilakukan pergantian surfaktan tersebut dengan
bahan baku yang ramah lingkungan. Dimana, Produk ini menggunakan bahan
baku texapon (SLES), yang berasal dari turunan minyak kelapa. Kelebihannya
adalah mudah diurai kembali oleh alam, mudah ditoleransi oleh tubuh, dan daya
bersih cukup baik walau tidak sekuat yang berbahan ABS dan LAS.
4. Studi Pembentukan Busa
SLES memiliki karakteristik busa yang baik dan mudah untuk dikentalkan
bersamaan dengan penambahan garam. Sehingga untuk bahan dasar surfaktan
sangat cocok seperti sampo, shower gel, dan sabun mandi.

4.1. Spesifikasi Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut.
Item Nilai Metode uji
Penampakan Kuning terang
Aktivitas 68-73 % DIN ISO 22371
Kadar Padatan 71-76 % Q-P 1076.0
NaCl 0-0.1 % DGF H-III 9
Na2SO4 0 – 1.0 % DGf H-III 8a
Kadar Unsulfated 0 – 3.5% Q-C 1114.2
pH 7 – 9 @20 C Q-P 1041.0
Warna 0 – 25 mg Pt/g DIN ISO 6271
Sumber : ICM, 2017
5. Weighting Factor untuk Produk Sabun Cuci Piring Cair

1. Sabun pencuci piring mudah dibawa

WEIGHTING KOTAK
KRITERIA BOTOL SACHET
FAKTOR STRIP
Biaya 0,2 5,5 6,5 6,5
kemudahan pembuatan 0,1 5 6 3
kemudahan dalam
0,3 6,5 7 8
dibawa
keinginan konsumen 0,4 8 2 6,5
Total 1 6,75 4,8 6,6

keterangan :
rentang penilaian dari skala 1-10
skala 1-5 menunjukkan kurang baik
skala 5-8 baik
skala 8-10 sangat baik

2. Sabun pencuci piring bekemasan menarik

Undian
penambahan
WEIGHTING Gambar berhadiah
KRITERIA kata-kata
FAKTOR idola (Voucher
motivasi
belanja)
Biaya 0,2 7 5 3
kemudahan pembuatan 0,1 5 4 4
kemenarikan 0,3 6,5 7 8
keinginan konsumen 0,4 6 4 7
Total 1 6,25 5,1 6,2
keterangan :
rentang penilaian dari skala 1-10
skala 1-5 menunjukkan kurang baik
skala 5-8 baik
skala 8-10 sangat baik

3. Sabun pencuci piring Variasi Wangi

WEIGHTING Bau buah- bau bau


KRITERIA
FAKTOR buahan bunga aromaterapi
Biaya 0,3 6 5 3
kemenarikan 0,2 5 4 4
intensitas bau 0,1 6,5 7 8
keinginan konsumen 0,4 6 5,5 5
Total 1 5,85 5,2 4,5

keterangan :
rentang penilaian dari skala 1-10
skala 1-5 menunjukkan kurang baik
skala 5-8 baik
skala 8-10 sangat baik

4. Sabun pencuci piring ramah lingkungan

WEIGHTING
KRITERIA Texaphon ABS LAS
FAKTOR
Biaya 0,2 6 5 3
kemudahan
0,2 7 3 3
diuraikan
Bahaya Kandungan 0,4 8 2 2
Daya Bersih 0,2 6 7 7
Total 1 7 3,8 3,4
keterangan :
rentang penilaian dari skala 1-10
skala 1-5 menunjukkan kurang baik
skala 5-8 baik
skala 8-10 sangat baik
BAB IV
MANUFACTURING

1. Sabun cuci Piring “MOON LIGHT”dalam bentuk strip

 formula pemuatan sabun cuci piring "moon light" dalam bentuk strip:

Nama bahan kuantitas


texaphon 20 % wt/v
pewarna makanan 2%v
pewangi 2% v
garam halus 10% wt/v
khitosan 8%v
Air 58% v

2. Sabun cuci Piring cair “MOON LIGHT”

 formula pemuatan sabun cuci piring cair "moon light" :

Nama bahan kuantitas


texaphon 20 % wt/v
pewarna makanan 2%v
pewangi 2% v
garam halus 10% wt/v
Air 66% v
Flow Chart Pembuatan Sabun cuci Piring “MOON LIGHT”dalam bentuk strip

T-101 M-201 T-106 M-202 T-105


Tanki Mixer Tanki Mixer Tanki
Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan

T-101 1 M M

T-102 2

6 8
T-103 3 T-301
M-201
V-5
M-202
V-6

T-104 4

T-105 5 7

T-106

Komponen
l/h F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

Pewangi 0,2 - - - - 0,2 - 0,2


Air - 5,8 - - - 5,8 - 5,8
Texapon - - - - - - 1,9 1,9
Garam Halus - - 0,83 - - 0,83 - 0,83
Pewarna - - - 0,2 - 0,2 - 0,2
makanan
khitosan - - - - 0,35 0,35 - 0,35

Total (kg/h) 0,2 5,8 0,83 0,2 0,35 7,38 1,9 9,29
Tekanan (P) 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm
Suhu (C) 30 30 30 30 30 30 30 30
Deskrisi Proses Pembuatan Sabun cuci Piring “MOON LIGHT”dalam bentuk strip

Sabun cuci piring yang diproduksi berbahan dasar texapon, air, garam, khitosan dan
pewarna sekaligus pewangi. Pada proses ini campuran bahan mulai dari pewangi, air, garam
halus, pewarna makanan dan khitosan dicampurkan dan diaduk pada alat M-201 dengan
volume sebesar 0,2 ; 5,8 ; 0,83 ; 0,2 ; 0,35 l/h selama 10 menit. kemudian, Setelah
pengadukan dan pencampuran pertama selesai maka akan dilakukan pencampuran dan
pengadukan ke dua dengan penambahan bahan texapon sebanyak 1,9 l/h pada alat M-202 .
Setelah pencampuran dan pengadukan selesai, maka akan dihaslkan keuaran produk
sebanyak 9,29 l/h dari alat M-202. Kemudian produk ini dimasukkan kedalam tangi T-301
dan kemudian dicetak untuk mendapatkan produk akhir berupa sabun cuci piring Moon
Light dalam bentuk strip,
Flow Chart Pembuatan Sabun cuci Piring cair “MOON LIGHT”
T-101 M-201 T-105 M-202 T-105
Tanki Mixer Tanki Mixer Tanki
Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan

T-101 1 M M

T-102 2

5 7
T-103 3 T-301
M-201
V-2
M-202

T-104 4

T-105

Komponen
l/h F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7

Pewangi 0,2 - - - 0,2 - 0,2


Air - 6,6 - - 6,6 - 6,6
Texapon - - - - - 1,9 1,9
Garam halus - - 0,83 - 0,83 - 1,201
Pewarna - - - 0,2 0,2 - 0,2
makanan
Total (kg/h) 0,2 6,6 0,83 0,2 7,83 1,9 9,73
Tekanan (P) 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm 1 atm
Suhu (C) 30 30 30 30 30 30 30
Deskrisi Proses Pembuatan Sabun cuci Piring Cair “MOON LIGHT”

Sabun cuci piring yang diproduksi berbahan dasar texapon, air, garam, dan
pewarna sekaligus pewangi. Pada proses ini campuran bahan mulai dari pewangi,
air, garam halus, pewarna makanan dan dicampurkan dan diaduk pada alat M-201
dengan volume sebesar 0,2 ; 6,6 ; 0,83 ; 0,2 l/h selama 10 menit. kemudian, Setelah
pengadukan dan pencampuran pertama selesai maka akan dilakukan pencampuran
dan pengadukan ke dua dengan penambahan bahan texapon sebanyak 1,9 l/h pada
alat M-202. Setelah pencampuran dan pengadukan selesai, maka akan dihaslkan
keuaran produk sebanyak 9,73 l/h dari alat M-202. Kemudian produk ini
dimasukkan kedalam tangi T-301 dan kemudian dimasukkan kedalam botol untuk
mendapatkan produk akhir berupa sabun cuci piring cair “MOON LIGHT”
LAMPIRAN A
PROTOTIPE
DAFTAR PUSTAKA

Brubaker, Jack. 2017. Difference Between Ammonium Lauryl Sulfate & Sodium
Lauryl Sulfate. https://www.leaf.tv/articles/difference-between-
ammonium-lauryl-sulfate-sodium-lauryl-sulfate/

Cara AM Bondi,1 Julia L Marks,2 Lauren B Wroblewski,1 Heidi S


Raatikainen,1 Shannon R Lenox,1 and Kay E Gebhardt1. 2015. Human
and Environmental Toxicity of Sodium Lauryl Sulfate (SLS): Evidence
for Safe Use in Household Cleaning Products. Environ Health Insights
Vol 9. Pp 27-32 Wikipedia. 2015. Natrium lauret sulfat.
Chemistry Store. 2014. Understanding the Difference Between Sodium Lauryl
Sulfate and Sodium Laureth Sulfate.
Mercola. 2010. Deadly and Dangerous Shampoos, Toothpastes, and Detergents:
Could 16,000 Studies Be Wrong About SLS?.
https://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2010/07/13/sodium-
lauryl-sulfate.aspx. Diakses pada 28 Desember 2018 [online]
https://resepkimiaindustri.blogspot.co.id/2015/02/sls-sodium-lauryl sulfate.html
ICM. 2017. Texapon N70, SLES 70%, Sodium Lauryl Ether Sulfate. Wikipedia.
201. Natrium dodesil sulfat.
https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_dodesil_sulfat. Diakses pada 28 Desember
2018 [online]

http://www.chemistrystore.com/blog/understanding-the-difference-between-
sodium-lauryl-sulfate-and-sodium-laureth-sulfate/. Diakses pada 28
Desember 2018 [online]

https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_lauret_sulfat. Diakses pada 28 Desember


2018 [online]

Anda mungkin juga menyukai