PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumor Intraokular adalah tumor spektrum luas yang terdiri dari lesi
jinak dan ganas yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan bahkan
kematian. Salah satunya adalah Retinoblastoma yang merupakan keganasan
Intraokular tersering pada anak. Retinoblastoma mewakili sekitar 4% dari
keseluruhan keganasan pada anak, ini disebabkan adanya deteksi dini
dinegara maju dimana tumor masih berada di mata, sedangkan pada negara
berkembang Retinoblastoma sering terdeteksi setelah adanya invasi ke orbita
atau otak.
Kebanyakan sel secara histologis menunjukkan sel retina yang tidak
berdiferensiasi dari embrio yang dinamakan Retinoblast. Hal ini dijadikan
Veorhoff untuk menamainya Retinoblastoma, yang kemudian diadopsi
American Ophthalmological Society pada tahun 1926 sebagai nama umum
untuk kelainan ini. Veorhoff meyakini bahwa Retinoblastoma terdiri dari sel
embrionik retina.
Retinoblastoma adalah tumor massa anak-anak yang jarang tetapi
dapat fatal. Dua pertiga kasus muncul sebelum akhir tahun ketiga; walaupun
jarang, dilaporkan kasus-kasus yang timbul di segala usia. Tumor bersifat
bilateral pada sekitar 30% kasus. Kasus-kasus ini bersifat herediter.
Retinoblastoma Bilateral secara khas didiagnosis pada tahun pertama
kehidupan dan pada kasus sporadik unilateral didiagnosis pada umur 1–3
tahun.
Retinoblastoma Endofitik adalah kondisi Retinoblastoma yang
tumbuh ke arah vitreous dengan menembus membrane limitan interna
kemudian menuju daerah sub retina sehingga memberikan gambaran
vitreous seeding.Sel Retinoblastoma ini masuk ke bilik mata depan dan
Trabekular Meshwork lalu menyebar ke kelenjar limfatik konjungtiva.
teraba pembesaran kelenjar limpah servikal dan pre auricular,proptosis dapat
dijumpai pada kondisi ini.Sedangkan pada kasus Eksofitik penyebaran terjadi
keluar bola mata dengan melibatkan nervus optikus menuju dan
berkembang di daerah rongga orbita sehingga memberikan gejala
Proptosis.Pada beberapa kasus gejala biasanya tidak disadari sampai
1
perkembangannya cukup lanjut sehingga menimbulkan pupil putih (
Leukokoria ), Strabismus, atau peradangan. Secara umum, semakin dini
penemuan dan terapi tumor, semakin besar kemungkinan kita mencegah
perluasan melalui saraf optikus dan jaringan orbita.
Enukleasi adalah terapi pilihan untuk Retinoblastoma ukuran besar.
Mata dengan tumor yang berukuran lebih kecil pada anak dapat diterapi
secara efektif dengan Radioterapi Plaque atau External Beam, Krioterapi,
atau Foto koagulasi. Kadang-kadang diperlukan Kemoterapi untuk
penanganan kasus rekuren terutama untuk menyelamatkan mata kedua pada
kasus bilateral apabila mata pertama telah dienukleasi, dan untuk penyakit
metastatik.
Managemen modern Retinoblastoma Intraokular sekarang ini dengan
menggabungkan kemampuan terapi yang berbeda mencakup Enukleasi,
Kemoterapi, Photocoagulation,Krioterapi,External Beam Radiation dan
Plaque Radiotherapy Penyakit metastasis menggunakan Kemoterapi yang
intensif, Radiasi dan Transplantasi Sumsum Tulang. Terapi pada anak-anak
dengan Retinoblastoma memerlukan sebuah tim, meliputi Ocular
Oncologist,Pediatric Ophthalmologist, Pediatric Oncologist dan Radiation
Oncologist
B. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan upaya peningkatan akademik untuk
gambaran situasional asuhan keperawatan pada pasien anak dengan
retinoblastoma di ruang hemato onkologi RSUD Ulin Banjarmasin.
2. Bagi mahasiswa
Menjadi pengalaman yang nyata dalam melakukan asuhan keperawatan
secara baik dan benar, sehingga dapat menjadi motivator dan landasan
untuk melakukan penerapan asuhan keperawatan berikutnya.
3. Bagi Keperawatan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi asuhan
keperawatan pada pasien dengan retinoblastoma, sehingga dapat
sebagai masukan bagi dunia keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan anak diruang Hemato Onkologi.
2
4. Bagi Pembaca
Sebagai ilmu pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan retinoblastoma
C. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah proses asuhan keperawatan pada An.A dengan
retinoblastoma di Ruang Hemato Onkologi RSUD Ulin Banjarmasin.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan An.A dengan retinoblastoma di
ruang Hemato Onkologi RSUD Ulin Banjarmasi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tinjauan teori retinoblastoma meliputi pengertian,
etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang,
prognosis, komplikasi dan penatalaksanaan
b. Melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus retinoblastoma
c. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan kasus
retinoblastoma
d. Merumuskan intervensi keperawatan pada pasien dengan kasus
retinoblastoma
e. Melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien dengan kasus
retinoblastoma
f. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan kasus
retinoblastoma
E. Metode
Metode keperawatan yang dilakukan adalah menggunakan asuhan
keperawatan dengan mengacu pada format pengkajian pediatric STIKES
SUAKA INSAN BANJARMASIN dan Nanda, NOC NIC.