Anda di halaman 1dari 3

Analisis fundamental Perusahaan

Berita Perusahaan
Data Ekonomi
Data Laporan Keuangan
Menghitung Rasio Financial
Untuk memudahkan penilaian laporan keuangan, analisis menggunakan berbagai rasio
finansial. Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-
rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu :
keuntungan (profitability) , harga (price ), likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan
efisiensi.
1. Rasio laba terhadap saham beredar (EPS)

Rasio ini digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk
menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini
dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu
perusahaan di bursa saham.

EPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar

2. Rasio pertumbuhan EPS

Diperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap saham beredar (EPS) pada
tahun berjalan dengan nilai EPS pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk
menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini
dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu
perusahaan di bursa saham.

3. Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham

Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham
dengan keuntungan per lembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu
perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.

P/E Ratio = Harga saham / EPS

4. Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG ratio)


Semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah
harga semestinya ( undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang
tinggi.

PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS

5. Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)


Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum
mendapatkan keuntungan dimana rasio ini. Semakin rendah P/S ratio suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan
semakin bagus perusahaan tersebut.
6. Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio)
Semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah
harga sebenarnya, namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan
mendasar pada perusahaan tersebut.

PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang)

7. Rasio hutang perseroan


Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang.

Debt Ratio = Total Utang / Total Aset

8. Marjin keuntungan bersih


Marjin keuntungan bersih, atau marjin laba bersih (bahasa Inggris: Net profit margin), adalah
rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan
total penjualan. Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di
peroleh dari setiap penjualan.

Net profit margin = Keuntungan bersih / Total penjualan

9. Perputaran inventaris
Perputaran inventaris (inventory turnover) adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan
membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris, yang menunjukkan seberapa efisien
perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu berapa kali perputaran inventaris selama satu
tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada.
Sebagai contoh, toko kue akan mempunyai tingkat perputaran yang jauh lebih tinggi daripada
pabrik pesawat. Sehingga yang perlu diperhatikan adalah membandingkan hasil yang
diperoleh dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri sejenis.

Perputaran inventaris=Biaya barang yang terjual /Inventaris


Perusahaan Facebook (FB)
Analisis Fundamental

Anda mungkin juga menyukai