Anda di halaman 1dari 12

KLARIFIKASI BAHAN BAKU BAJA

YANG KUAT UNTUK PROYEK


PEMBANGUNAN

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ir BUDI YUWONO, MM


DISUSUN OLEH :

Nama : Febry amsal

NIM : 1601122

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

2018

Page 1
Contents
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
LATAR BELAKANG.................................................................................................................. 3
RUMUSAN MASALAH: ........................................................................................................... 4
TUJUAN: ................................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 5
Klasifikasi baja ....................................................................................................................... 5
Baja paduan (alloy steel) ....................................................................................................... 6
Baja Paduan dengan Sifat Khusus ......................................................................................... 7
System konstruksi ................................................................................................................. 9
................................................................................................................................................ 10
BAB III KESIMPULAN................................................................................................................ 11
SARAN: .................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada sejarahnya baja/besi sekitar tahun 1500 SM besi difungsikan pertama kali tahun
1100 SM, bangsa Hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun
dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebut proses peleburan besi mulai
diketahui secara luas. Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan
pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran Fatim yang disebut dengan baja
damascus. Hingga pada tahun 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan
pembuatannya di eropa.

Banyak hasil industri dari bahan baja seperti di kota Telford merupakan salah satu
tempat lahirnya revolusi industri. Salah satu bukti dari revolusi itu adalah berdirinya
jembatan besi cor pertama di dunia yang diberi nama Telford Iron Bridge.
Pembangunan kaki jembatan dilakukan pada tahun 1777 hingga 1778. Kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan rusuk besi penyangga yang dilakukan pada tahun
1779. Setelah tiga tahun pembangunan, baru pada 1781 jembatan besi ini beroperasi.

Dari sekian banyak sejarah tentang adanya baja, pada zaman saat ini banyak proyek
pembangunan tidak memperhatikan dari segi struktur kekutan bangunan atau daya
tahan kontruksi suatu bangunan yang menyebabkan banyak bangunan yang rusak
atau runtuh di waktu yang takterduga. Masalah-masalah seperti ini sangat fatal bagi
seorang insinyur (engineer) yang memegang peran besar disuatu proyek. Untuk
menciptakan suatu proyek yang unggul sangat memperhatikan bahan baku dalam
pembanggunan suatu proyek. Untuk menyelesaikan permasalahan potensi kerusakan
bangunan, maka perkembangan teknologi dibutuhkan.

Page 3
Inovasi teknologi tak henti-hentinya memukau kita untuk menerapkan pembangunan
inovativ dan kuat. Kali ini saya akan mengulas sebuah hasil perkembangan teknologi
dalam hal sistem konstruksi, yang dapat digunakan untuk memenuhi semua
kebutuhan arsitektural dan dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan. Inilah
rangkaian konstruksi rangka baja ringan. Sebuah sistem yang menggunakan produk
dengan standar teknologi mutakhir sehingga proyek pembangunan dapat lebih cepat,
lebih bersih, dan hasil akhirnya pun memiliki kualitas yang lebih baik bila
dibandingkan bangunan dengan pengerjaan secara konvensional.

RUMUSAN MASALAH:
Bedasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, ada dua pertanyaan penelitian yang
bisa dirumuskan:

1. Apa saja klarifikasi baja?


2. Jenis baja yang kuat untuk proyek pembangunan?

TUJUAN:
Makalah ini dibuat degat tujuan:

1. Mengeahui klasifikasi baja.


2. Mengetahui jenis baja yang kuat untuk proyek pembangunan.

Page 4
BAB II
PEMBAHASAN

Klasifikasi baja
1. Menurut komposisi kimianya:
a. Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Baja karbon rendah (low carbon steel) è machine, machinery
dan mild steel
 0,05 % – 0,30% C. Sifatnya mudah ditempa dan mudah di
mesin. Penggunaannya:
 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes,
chains, rivets, screws, nails.
2. Baja karbon menengah (medium carbon steel)
 Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
 Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
1. 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
2. 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers,
auger bits, screwdrivers.
3. 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges.
3. Baja karbon tinggi (high carbon steel) –> tool steel
 Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan
0,60 % – 1,50 % C Penggunaan :
 screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives,
screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning
brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws
for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.

Page 5
Baja paduan (alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan,
kekuatan tarik dan sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia
(oksidasi dan reduksi)
4. Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya
dibagi menjadi:
1. Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja
campuran khusus (special alloy steel) dan high speed steel.
 Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti
nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan
vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja
maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan
kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila
dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
 High Speed Steel (HSS) è Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat
alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool
bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan
dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan

Page 6
harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali
daripada carbon steel.

Baja Paduan dengan Sifat Khusus


1. Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
Sifatnya antara lain:
 Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan
goresan/gesekan
 Tahan temperature rendah maupun tinggi
 Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
 Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
 Tahan terhadap oksidasi
 Kuat dan dapat ditempa
 Mudah dibersihkan
 Mengkilat dan tampak menarik

2. High Strength Low Alloy Steel (HSLS)


Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor,
tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat
mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk
mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan
menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr),
Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
3. Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam
atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan
panas yang diberikan antara lain:

Page 7
1. Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh
AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan
terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu
dan pisau.
2. Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan
pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan
pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.
3. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten
dan molybdenum sehingga sifatnya keras.
4. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan
tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak
mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
5. Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan
aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada
temperatur tinggi.

Klasifikasi lain antara lain :


a. Menurut penggunaannya:
 Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
 Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
 Baja tahan garam (acid-resisting steel)
 Baja tahan panas (heat resistant steel)
 Baja tanpa sisik (non scaling steel)
 Electric steel
 Magnetic steel
 Non magnetic steel

Page 8
 Baja tahan pakai (wear resisting steel)
 Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan
komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
1. Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
2. Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
3. Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
4. Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
5. Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:
1. Baja kualitas biasa
2. Baja kualitas baik
3. Baja kualitas tinggi
4.

System konstruksi
Sistem konstruksi baja ini pertama kali digunakan di Portugal, sebelum
menyebar ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan
Argentina. Proyek berikut ini adalah contoh penerapan teknik ini dan
dilaksanakan oleh tim kontraktor profesional Decorvision. Tim ini
telah menyelesaikan berbagai jenis proyek, mulai dari rehabilitasi real
estate, insulasi thermak eksterior, dan visualisasi tiga dimensi.
Konstruksi rangka baja ringan adalah salah satu di antara proyek siap
pakai dari tim Decorvision.
Agar dapat lebih memahami tentang konstruksi baja ringan, saya akan
menjelaskan secara garis besar bagaimana proyek ini dilaksanakan.
Dasar struktural bangunan adalah rangka ringan yang diperkuat oleh
baja galvanis dengan tujuan untuk memperkuat konstruksi. Lalu
bagian internal dan eksternal dilengkapi dengan lapisan insulasi

Page 9
akustik, kemudian bagian tepinya. Dengan cara ini hasil akhir
konstruksi jenis ini mirip dengan bangunan konvensional, tapi
dibangun dengan cara yang mengintegrasikan teknologi, ketahanan,
dan keberlanjutan.

Ada beberapa keuntungan dari penerapan sistem ini, keuntungan yang


menjadikan sistem ini sebaiknya dipilih daripada sistem lainnya.
Secara umum, konstruksi jenis ini dalam waktu singkat, mencegah
kemungkinan adanya masalah di masa mendatang, dan menghasilkan
daya tahan yang lebih kuat terhadap beban dibandingkan material
lainnya.

Page 10
BAB III
KESIMPULAN

Baja adalah logam paduan logam besi sebagai unsur dasar dengan
karbon sebagai unsur paduan utamanya. Baja merupakan perpaduan anara
besi dan karbon. Dari masa ke masa pekembangan baja semakin maju, baja
juga mempunyai tipe-tipe tertentu serta sifat yang tergantung didalamnya,
hingga kita mengetahui mana baja yang bisa, baja yang berkualitas baik dan
tinggi. Jenis baja ringan sering digunakan untu suatu pembanggunan karena
bahan baku baja ringan ini kuat dan kokoh.

SARAN:
Dalam makalah saya tentunya banyak terdapat kekurangan maupun
kesalahan baik dalam penulisan, maupun pemaparannya. Dan juga mungkin
materi yang kami sampaikan mungkin banyak kekuranganya. Maka dari itu
kritik dan saran yang membangundari pembaca sangat saya harapkan untuk
perbaikan makalah saya kedepannya.

Page 11
DAFTAR PUSTAKA
https://trisrhmd.wordpress.com/2013/02/07/klasifikasi-baja/
https://www.homify.co.id/ideabooks/4597389/konstruksi-rangka-baja-ringan-
solusi-inovatif-pembangunan-hunian-modern
https://yomanbuchan99.wordpress.com/2014/08/28/mengenal-sejarah-besi-
dan-baja-serta-proses-pembuatan-besi-dan-baja/
http://anwarpuady.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Page 12

Anda mungkin juga menyukai