Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK

Jalan Tanjung Raya II, Telp. (0561) 739685 – Fax. (0561) 767078
PONTIANAK – KALIMANTAN BARAT email : rsi_yarsiptk@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK


NOMOR : 167/Y/RSU/AK-III/2017
TENTANG
PENANGANAN OBAT RUSAK DAN KADALUARSA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK

MENIMBANG : a. Bahwa Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung


dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien;
b. Bahwa Untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari
penggunaan sedian farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat
serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan terhadap obat yang
sudah rusak atau kadaluwarsa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
c. Bahwa sehubungan dengan butir (a) dan (b) tersebut diatas maka
perlu menetapkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Yarsi
Pontianak.tentang penanganan obat rusak/kadaluwarsa;

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5044);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1121/MENKES/SK/XII/2008 tentang Pedoman Teknis
Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayan
Kesehatan Dasar);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58
tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Rumah
Sakit;

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU ; KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM YARSI
PONTIANAK TENTANG PENANGANAN OBAT
RUSAK/KADALUWARSA, SEBAGAIMANA RINCIAN PADA
LAMPIRAN KEPUTUSAN INI;
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pontianak,
Pada tanggal : 10 Maret 2017
Direktur
Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak,

dr. H. Pendi T. Perdjaman,M.Kes


NIK.140074174
Lampiran I : SK Dir. Rumah Sakit Umum Yarsi
Nomor : 167/Y/RSU/AK-III/2017
Tanggal : 10 Maret 2017

PENANGANAN OBAT RUSAK/KADALUWARSA

A. PENDAHULUAN
Expired Date adalah waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan
batas waktu diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.. Umumnya masa kadaluarsa obat ditulis
2-3 tahun sejak obat dikemas. Untuk masa kadaluarsa ini berhubungan dengan
stabilitas obat dan masa simpan obat.
Obat yang sudah melewati masa kadalursa dapat membahayakan karena
berkurangnya stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkan efek toksik
(racun). Hal ini dikarenakan kerja obat sudah tidak optimal dan kecepatan
reaksinya telah menurun, sehingga obat yang masuk kedalam tubuh hanya akan
mengendap dan menjadi racun. Sebenarnya obat yang belum kadaluarsa juga
dapat menyebabkan efek buruk yang sama, hal ini disebabkan karena
penyimpanannya yang salah yang menyebabkan zat didalam obat tersebut rusak.
Tanda-tanda kerusakan zat tersebut biasanya disertai dengan perubahan bentuk,
warna, bau, rasa atau konsistensi. Maka dari itu harus diperhatikan juga cara
penyimpanan obat yang baik.
Untuk memberikan perlindungan kepda pasien dari penggunaan sedian
farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memenuhi
persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan
terhadap obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

B. TEMA
Penanganan obat rusak/kadaluwarsa

C. TUJUAN
1. Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan sedian farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang
tidak memnuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatannya
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
D. SASARAN
1. Rawat Jalan
2. Gawat Darurat
3. Rawat Inap
4. Gudang Farmasi
5. Instalasi Farmasi

E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan obat rusak/kadaaluwarsa adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah
dari penyimpanan obat lainnya
3. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang
rusak dan/atau kadaluarsa
4. Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke Pedagang Besar Farmasi (PBF)
bersedia, tetapi dengan persyaratan tertentu. Tetapi jika PBF tidak bersedia,
maka obat-obatan tersebut akan dikumpulkan dan dimusnahkan dengan cara
tertentu, contohnya untuk sediaan obat yang berbentuk tablet, cara
pemusnahannya yaitu digerus terlebih dahulu, kemudian dikubur dengan
tanah. Begitu pula, sediaan obat yang sirup, cara pemusnahannya dibuang
sirup tersebut ke tong sampah, baru botol kosongnya dibuang. Dan akan
dibuat acaranya. Untuk meretur obat yang kadaluarsa biasanya PBF
memberi persyaratan-persyaratan tertentu seperti, obat-obat tersebut harus
dalam keadaan utuh dan harus diretur tiga bulan sebelum expired date.
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut

F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penanganan obat rusak/kadaluwarsa

Ditetapkan di : Pontianak,
Pada tanggal : 10 Maret 2017
Direktur
Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak,

dr. H. Pendi T. Perdjaman,M.Kes


NIK.140074174

Anda mungkin juga menyukai