Disusun Oleh :
JAKARTA
2019
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan menurut Green, tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan tujuan, yaitu:
1. Tujuan Program, Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
2. Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat
mengatasi masalah kesehatan yang ada.
3. Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai
(perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan
pengetahuan dan sikap.
4. Tujuan Intervensi Perilaku dalam promosi kesehatan
a. Mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan.Misal : mengurangi kebiasaan
merokok
b. Mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan Misal : mencegah
meningkatnya perilaku ‘seks bebas'
c. Meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan Misal : mendorong kebiasaan
olah raga
d. Mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan Misal : mencegah
menurunnya perilaku makan kaya serat.
Ruang lingkup dalam promosi kesehatan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
1. Ruang Lingkup Berdasarkan Area Masalah Dilihat dari area masalah, ruang
lingkup upaya promosi mencakup berbagai ideologi dari kesehatan dan penyakit
seperti kesehatan ibu, kesehatan anak, penyakit infeksi dan penyakit infeksi
menular, penyakit tidak menular, kecelakaan dan bencana, kesehatan manula. Pada
saat ini, model kesehatan yang baru yaitu social model of health, mulai diterima,
meninggalkan medical model. Pada model sosial, masalah kesehatan dilihat lebih
pada penyebabnya, bukan semata-mata dengan mengobati penyakit yang
merupakan akaibat dari masalah kesehatan.
2. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pencegahan Oleh karena masyarakat berada
dalam berbagai status atau kondisi, maka promosi kesehatan harus bersifat
komprehensif. Di dalam upaya kesehatan, dikenal 5 tingkat pencegahan dari
Leavell and Clark (1967):
a. Pencegahan primer, yang terdiri dari: 1. Peningkatan derajat kesehatan (health
promotion), 2. Perlidungan khusus (specific protection)
b. Pencegahan sekunder : 3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis
and prompt treatment), 4. Pembatasan cacat (disability limitation)
c. Pencegahan tertier: 5. Rehabilitasi (rehabilitation)
3. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Dasar Deklarasi Alma Ata (1978) yang
terkenal dengan visi “Sehat untuk semua tahun 2000” menghasilkan konsep
Pelayanan Kesehatan dasar (Primary Health Care), yang meliputi: Acute primary
care; Health education; Health promotion; Disease surveilance and monitoring;
Community Development. Sigerist (1945) mengkategorikan upaya-upaya seperti di
atas menjadi 4 tingkat pelayanan dan menyebutnya sebagai fungsi kedokteran
(Tones and Green, 2004: 14)
a. Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
b. Pencegahan penyakit (prevention of disease)
c. Perawatan/pengobatan penyakit (curation of disease)
d. Pemulihan dari sakit (rehabilitation)
Selain itu, ada beberapa prinsip promosi kesehatan yang harus diperhatikan oleh kita
sebagai calon/perawat profesional , seperti yang diuraikan berikut ini.
d. Interaktif Kegiatan dalam promosi kesehatan adalah suatu proses dinamis dan
interaktif yang melibatkan partisipasi perawat/ petugas kesehatan dan klien.
Keduanya saling belajar. Untuk itu, maka perlu diperhatikan dan dipelajari pula
Prinsip-prinsip dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), yang mencakup :
Faktor-faktor pendukung (misalnya : Motivasi , Kesiapan , Pelibatan
Aktif /Active Involvement, Umpan Balik / feedback, memulai dari hal
yang sederhana sampai kompleks , adanya pengulangan materi /
repetition, waktu/ timing dan lingkungan / environment)
penghambat belajar (seperti emosi, kejadian/keadaan fisik dan
psikologis yang sedang terganggu atau budaya)
Fase-fase dalam PBM (mulai dari persiapan, pembuka, pelaksanaan dan
penutup Topik), serta
Karakteristik perilaku belajar
Perhatikan adanya perubahan perilaku yang terjadi, terdiri dari tiga karakteristik, yaitu:
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk
dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar
balik), rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang
mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak
antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa
kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat
meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak
dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang
termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD,
VCD, internet (computer dan modem), SMS (telepon seluler).
c. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak
maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan
televisi layar lebar, umbul-umbul, yang berisi pesan, slogan atau logo.
Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik,
sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan
seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya
relatif besar.
d. Media Lain, seperti :
1) Iklan di bus
2) Mengadakan event, merupakan suatu bentuk kegiatan yang diadakan
di pusat perbelanjaan atau hiburan yang menarik perhatian
pengunjung
C. Strategi Promkes
1) Gerakan pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu,
keluarga atau kelompok secara terus-menerus dan berkesinambungan
mengikuti perkembangan sasaran serta proses membanu sasaran, agar sasaran
tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar, dari tidak tahu menjadi
mau, dan dari mau menjadi mampu melaksanakan periaku yang diperkenalkan.
2) Bina suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial
yang mendorong indiidu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit
adan meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat dan
berperan aktif dalam setiap upaya penyelenggaraan
3) Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait berupa
tokoh masyarakat, penentu kebiajakn atau penyandang dana.
4) Kemitraan
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun
bina susasna dan afvokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan
dukungan. Dengan demikian kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga,
pejabat atau instansi pemerintah yang terkait dengan urasan kesehatan (lintas
sektor), pemuka atau tokoh masyarakat, media massa dan lain-lain. Kemitraan
yang digalang harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar yaitu keetaraan,
keterbukaan dan saling menguntungkan
Musyawarah Kerja
Musyawarah Kerja bertujuan: Menyosialisasikan tentang adanya
masalah-masalah kesehatan yang masih dan kemungkinan akan
diderita/dihadapi pasien/ pengunjung serta langkah-langkah untuk
mengatasi dan mencegahnya
Mencapai kesepakatan tentang urutan prioritas masalahmasalah
kesehatan yang hendak ditangani.
Mencapai kesepakatan tentang pokja-pokja yang hendak dibentuk baru
atau diaktifkan kembali, jika diperlukan
Memantapkan data/informasi tentang potensi Puskesmas serta
bantuan/dukungan yang diperlukan dan alternatif sumber
bantuan/dukungan tersebut
Menggalang semangat dan partisipasi seluruh petugas/ karyawan untuk
mendukung pembinaan PHBS di Puskesmas.
Perencanaan Partisipatif
Pelaksanaan Kegiatan
3) Musyawarah Desa/Kelurahan
Musyawarah Desa/ Kelurahan bertujuan :
Menyosialisasikan tentang adanya masalah-masalah kesehatan yang
masih diderita/dihadapi masyarakat
Mencapai kesepakatan tentang urutan prioritas masalahmasalah
kesehatan yang hendak ditangani.
Mencapai kesepakatan tentang UKBM-UKBM yang hendak
dibentuk baru atau diaktifkan kembali
Memantapkan data/informasi potensi desa atau potensi kelurahan
serta bantuan/dukungan yang diperlukan dan alternatif sumber
bantuan/dukungan tersebut.
Menggalang semangat dan partisipasi warga desa atau kelurahan
untuk mendukung pengembangan kesehatan masyarakat
desa/kelurahan
syawarah Desa/Kelurahan diakhiri dengan dibentuknya • • • • • • •
53 Forum Desa, yaitu sebuah lembaga kemasyarakatan di mana para
pemuka masyarakat desa/kelurahan berkumpul secara rutin untuk
membahas perkembangan dan pengembangan kesehatan masyarakat
desa/kelurahan
4) Perencanaan Partisipatif
Rencana Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa/Kelurahan harus
mencakup:
Rekrutmen/pengaktifan kembali kader kesehatan dan pelatihan
pembinaan PHBS di Rumah Tangga untuk para kader kesehatan
oleh petugas Puskesmas dan fasilitator, berikut biaya yang
diperlukan dan jadwal pelaksanaannya
Kegiatan-kegiatan pembinaan PHBS di Rumah Tangga yang akan
dilaksanakan oleh kader kesehatan dengan pendekatan Dasawisma,
berikut jadwal pelaksanaannya
5) Pelaksanaan Kegiatan
Sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan, petugas Puskesmas dan fasilitator mengajak Forum Desa
merekrut atau memanggil kembali kader-kader kesehatan yang ada. Selain
itu, juga untuk mengupayakan sedikit dana (dana desa/kelurahan atau
swadaya masyarakat) guna keperluan pelatihan kader kesehatan.
Selanjutnya, pelatihan kader kesehatan oleh fasilitator dan petugas
Puskesmas dapat dilaksanakan.
Tones, K & Green, J, (2004), Health Promotion: Planning and Strategies, Sage
Publications.