FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
BAB II
ISI
Pada dasarnya, terapi nutrisi holistic / Holistic Food Therapy merupakan terapi yang
memegang peranan paling vital pada proses pengobatan holistic, dimana seperti
pengertian dari holistic medicine itu sendiri yang menjadikan makanan sebagai peran
utama.
Sebagai contoh pada kasus penyakit DM, berikut terapi nutrisi yang diberikan :
1) Tujuan
a. Mempertahankan gula darah
b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal
c. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai berat badan normal
d. Menghindari dan menangani komplikasi akut
2) Jenis
a. Puasa (minum air putih ketika lapar).
b. Program SABU (Sayur Buah) dengan buah dan sayur mentah, 5 – 6 kali atau
2 jam sekali.
c. Jus terapi (jus pare, green jus (daun singkong racun, daun gingseng, daun
sambung nyawa), jus touge, kacang panjang, dan air kayu kuning.
d. Positive Diet ( 5 – 6 kali waktu makan dengan komposisi 3 kali karbohidrat
kompleks, 2 – 3 ekstra sayur atau buah). Program diet ini merupakan peralihan
setelah menjalani Fasting Therapy dan program SABU.
Contoh menu sederhana Holistic Food Therapy untuk kasus penyakit ginjal :
2. ACUPUNTURE THERAPY
A. Teori Dasar
Teori dasar pada akupuntur adalah teori Yin-Yang merupakan suatu konsep
pandangan hidup Taoisme yang bersifat universal. Taoisme itu sendiri merupakan
suatu ajaran aliran filsafat yang mengikuti kehendak alam, harus bekerja sama dan tidak
boleh melawan alam. Teori Yin-Yang menyatakan segala fenomena di alam semesta
punyai 2 aspek yang berlawanan dan berpasangan. Yin artinya gelap, sedangkan Yang
artinya terang. Yin-Yang ini misalnya wanita-pria, lemah-kuat, dingin-panas, gelap-
terang, dalam-luar, dan lain sebagainya.
Yin-Yang sifatnya relatif. Dalam keadaan tertentu, Yin dapat berubah menjadi
Yang, dan sebaliknya. Yin dan Yang saling tergantung, membatasi, dan selalu berada
dalam keadaan perubahan dinamis untuk menjamin keseimbangannya. Itulah mengapa
pengobatan tradisional Cina menerapkan prinsip Yin-Yang ini untuk menjelaskan
fungsi fisiologis dan perubahan patologis, juga sebagai tuntunan dalam terapi dan
diagnosis.
1) Mekanisme Kerja Akupunktur Medik
Di dalam tubuh manusia terdapat saluran-saluran energi yang memiliki pola
tertentu di seluruh bagian dan permukaan tubuh. Saluran energi yang disebut juga
dengan meridian ini dapat dibayangkan seperti sistem irigasi yang menghidupkan
jaringan-jaringan tubuh. Bila ada suatu hambatan pada pergerakannya, maka
bersifat layaknya sebuah bendungan yang menghambat laju alir ke sisi setelahnya.
Meridian dapat dipengaruhi kinerjanya menggunakan penusukan pada titik-titik
akupuntur, dimana kemudian penusukan tersebut mengangkat sumbatan pada
bendungan energi dan mengembalikan aliran yang seharusnya.
Titik-titik akupunktur pada tubuh manusia yang ada sekitar 720 titik,
merupakan daerah kulit yang banyak mengandung serabut syaraf. Stimulasi pada
titik akupunktur merangsang syaraf di titik tersebut dan mempengaruhi berbagai
neurotransmitter sebagai zat kimiawi otak serta mendorong perubahan biofisika.
Zat inilah yang dipercaya mampu menjaga keseimbangan fisiologik tubuh dalam
keadaan sehat serta meningkatkan imunitas tubuh terhadap penyakit. Itulah
sebabnya mengapa terapi akupuntur dapat membenahi ketidakseimbangan pada
fungsi pencernaan, penyerapan dan aktivitas produksi energi serta sirkulasi energi.
2) Macam-Macam Efek Akupuntur
Efek penusukan pada pengobatan akupuntur terjadi melalui hantaran saraf.
Secara umum, efek penusukannya terbagi atas: efek lokal, efek segmental dan efek
sentral.
a. Efek Lokal
Penusukan jarum akupuntur menimbulkan perlukaan kecil/mikro pada
jaringan yang menyebabkan pelepasan hormon jaringan (mediator) dan
menimbulkan reaksi rantai biokimiawi. Reaksi ini dapat dilihat dari
kemerahan pada daerah penusukan. Efek yang terjadi secara lokal meliputi
dilatasi kapiler, perubahan lingkungan interstisial, aktivasi respons imun
nonspesifik, peningkatan permeabilitas kapiler, stimulasi nosiseptor, dan
penarikan leukosit dan sel Langerhans.
b. Efek Segmental / Regional.
Tindakan akupunktur merangsang serabut saraf dan diteruskan dari segmen
medula spinalis ke sel saraf lainnya. Sehingga dengan demikian disebutkan
efek segmental ini mempengaruhi segmen medula spinalis yang berdekatan.
c. Efek Sentral.
Rangsangan yang sampai pada medula spinalis lalu diteruskan pula ke
susunan saraf pusat melalui jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus,
talamus dan cerebrum. Dengan demikian maka penusukan dapat
menghilangkan gejala nyeri, mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh,
sehingga memulihkan homeostasis.
3) Indikasi Pemberian Pengobatan Akupuntur
Bahkan Badan Kesehatan Dunia / world Health Organization (WHO)
mengakui penggunaan akupuntur pada penanganan masalah kesehatan berikut
ini:
a. Masalah mata: Konjungtivis akut, retinitis sentralis, miopia (rabun jauh)
pada anak, katarak yang tanpa komplikasi
b. Masalah mulut: Sakit gigi dan nyeri post ekstraksi gigi, ginggivitis,
pharingitis akut serta kronis.
c. Masalah pencernaan: Gastritis, maag, spasme usus besar, konstipasi atau
sembelitdan diare.
d. Masalah pernafasan: Sinusitis, radang tenggorokan, bronkhitis, dan juga
asma.
e. Masalah syaraf dan otot: kepala sering pusing, nyeri leher, nyeri pada iga,
bahu kaku, nyeri pada siku, beragam peradangan otot, nyeri tulang belakang
/ pinggang bawah, skiatika, osteoarthritis.
f. Masalah urinasi dan kesehatan reproduksi
g. Masalah kondisi emosional.
4) Kontra indikasi pengobatan akupuntur antara lain:
a. Keadaan fisik lemah
b. Menusuk daerah tumor atau kanker.
c. Penderita yang memakai alat pacu jantung.
d. Kedaruratan medik.
e. Gangguan pembekuan darah.
f. Ibu hamil trimester 1 karena dapat menyebabkan abortus.
g. Menusuk kulit yang sedang mengalami radang / infeksi sistemik
3. OZONE THERAPY
Kegiatan dimulai dengan penjelasan profil rumah sakit, jenis jenis terapi yang
diberikan oleh RS, produk yang dihasilkan oleh apotik organik RS yaitu PT Holistc
BioMedicine hingga sesi tanya jawab oleh mahasiswa yang sangat menarik. Tahun 1994,
beliau mendirikan sebuah Pusat Rehabilitas Medis dengan konsep Rumah Sakit Wisata
dengan nama INDONESIAN HOLISTIC TOURIST HOSPITAL (IHTH) yang berdiri diatas
lahan seluas 20 hektar yang terletak di Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa Barat. IHTH
berdiri dibawah naungan PT. HOLISTIC INDONESIA. Kemudian dilanjut dengan makan
siang serta tour keliling RS Holistik. Ketika memasuki ruangan RS dan pelatarannya, kesan
yang ditimbulkan adalah tenang dan rileks. Tidak seperti banyak rumah sak8t
konvensional, RS Holistik menyajikan konsep wisata dan bahkan terdapat taman yang
memiliki bnayk hewan hewan serta kfasilitas kolam berenang.
Terdapat banyak terapi yang dapat diberikan oleh RS Holistik, salah satunya adalah Ozone
Therapy (Terapi Ozon). Terapi ini menggunakan ozone untuk mesin cuci darah. Terapi ini banyak
digunakan oleh salah satunya penderita diabetes. Selain itu bisa juga digunakan untuk oksigenasi
darah dan cuci darah. Cara melakukan herapy ini adalah darah pasien dipasang selang intravena,
kemudian darah dikeluarkan ke sebuh alat untuk dimasukkan partikel ozon, kemudian dialirkan
kembali ke dalam tubuh lewat saluran intravena. Darah pasien yang mengelami pengentalan juga
akan lebih cair ketika setelah melakukan terapi ozon ini. Terapy ini dapat dilakukan setelah mendapat
rekomendasi dari dokter berlisensi serta jumlah dan konsentrasi ozon juga ditentukan dengan melihat
kondisi pasien guna mempertahankan efek terapeutik dari terapi tersebut. Perlu diketahui bahwa
meski terapi ozon dianggap sebagai pilihan pengobatan sampingan terhadap penyakit berat, namun
hingga kini penelitian dan uji klinis terkait terapi ozon ini masih terus berlangsung dan belum ada
bukti medis yang cukup untuk mendukung penggunaan ozon sebagai terapi pengobatan secara
medis.
Ada banyak hal yang menarik dari konsep rumah sakt wisata yang menghadirkan banyak
inovasi di luar praktek kesehatan konvensional, salah satunya adalah evidence based. Pihak RS
mengaku belum melakukan riset atau penelitian berdasarkan evdence yang terjadi di RS selama
pemberian terapi dengan dalih usia rS yang belum mencapai 25 tahun belum diperbolehkna untuk
menerbitkan publikasi. Namun ada baiiknya intervensi atau layanan yang RS berikan terdapat
evidence basednya dan dilakukan penelitian apakah peningkatan kualitas kesehatan seeorang benar
benar dipengaruhi oleh terapi yang sedang dijalani atau terdapat faktor lain, disertai dengan
pembahasan. Hal ini penting untuk inovasi dan perkembangan penemuan terapi komplementer lain
di dunia kesehatan.
Hal lain yang kami pelajari selama di RS Holistik adalah bahwa kesehatan
meripakan hal yang harus senantiasa dipertahankan. Terdapat banyak cara untuk menjaga
kesehatan. Terapi dan produk produk herbal dapat digunakan serta menjaga pola hidup
lebih penting dibanding pengobatan kuratif. Saya berpendapat bahwa masyarakat
seharusnya mengetahui beberapa terapi dalam rangka mempertahankan kesehatan juga
bisa dilakukan di rumah. Tugas bagi tenaga kesehatan dan RS adalah untuk
menyosialisasikan hal tersebut dalam rangka bentuk pengabdian kepada masyarakat
Indonesia.
4. LASER THERAPY
Salah satu terapi komplementer yang dilakukan pada pasien dewasa yaitu Laser
Therapy. Laser Therapy adalah terapi yang menggunakan sinar laser yang memiliki
densitas yang rendah yaitu 5-10 W/cm2 (maksimal power laser 50 Nw) dan tidak
menimbulkan luka bakar atau thermal. Terdapat 2 jenis laser therapy yaitu Laser Nasal
Therapy (LNT) dan Laser Hemo Therapy (LHT). Laser Hemo Therapy (LHT) ini
menggunakan sinar laser yang dihubungkan secara intravena dengan kabel serat optik.
Teknik laser darah dianggap cukup aman karena bersifat non invasif, artinya laser tersebut
tidak bersentuhan dengan darah secara langsung, tapi lampu laser diletakkan pada tempat
yang banyak pembuluh darahnya. Tempat yang strategis dan memudahkan untuk
pemakaiannya adalah lubang hidung, karena disana ada banyak sekali pembuluh darah.
Intensitas sinar laser yang dipakai adalah sinar laser dengan panjang gelombang yang aman
dan diizinkan oleh dunia kedokteran. Tetapi laser darah sendiri di Indonesia masih belum
cukup populer (Widyatuti, 2008).
Struktur mesin laser dikendalikan oleh komputer dan mempunyai 10 probe yang
tiap-tiap probe bisa diatur sendiri tentang relevansi dan waktunya. Ujung probe mempunyai
spot 5mm-0,5mm-0,05mm. Pada ujung probe serat kaca terdapat silicon yang dapat
ditempelkan di kulit diatas titik akunpuntur dengan plester perekat sekali pakai.
Keuntungan akupuntur laser yaitu sekaligus merangsang 10 titik akupuntur dan tiap-tiap
titik dapat diberi dosis sendiri (Saputra, 2014).
Sinar laser yang dikirimkan memiliki densitas yang sangat rendah sehingga tidak
mungkin menimbulkan reaksi termal atau luka bakar pada jaringan tubuh selama
penyinaran dilakukan. Dalam istilah kedokteran, laser darah disebut dengan Intervaskular
Laser Irradiation on Blood (ILIB). Darah yang encer dan lancar akan memudahkan
pengiriman oksigen dan nutrisi makanan ke seluruh tubuh, sehingga metabolisme tubuh
lebih baik dan dipercaya membuat seseorang terlihat bugar. Kurangnya pengiriman
oksigen ke otak akibat darah yang kental bisa menyebabkan sakit kepala yang
berkepanjangan dan bisa berakhir pada penyakit stroke (Ahmad, 2013).
Fungsi dari LHT utamanya untuk mengencerkan darah agar lancar. Tapi banyak
juga digunakan untuk mengobati pembekuan darah dan beberapa penyakit kulit seperti
kulit yang sering merah-merah atau untuk membuat luka pada penderita diabetes cepat
kering. LHT sering disarankan kepada pasien dengan penyakit ginjal, seperti gagal ginjal,
karena pada pasien dengan gangguan pada ginjal, ureum dalam darah akan meningkat, dan
akan menimbulkan masalah yang sistemik, atau disebut juga dengan syndrome Azotemia
dimana berkumpulnya beberapa jenis gejala penyakit yang disebabkan meningkatnya
ureum dalam darah, misalnya gatal-gatal diseluruh kulit, jadi dengan LHT akan baik untuk
memperbaiki kualitas darah. Selai itu, dapat dipakai untuk banyak kasus seperti, anesthesia,
orthopedi, penyakit dalam, penyakit kulit, THT, penyakit anak, obstetri-ginekologi,
penyakit syaraf, dan rehabilitasi medik. Prinsip laser darah adalah memasukkan sinar laser
ke pembuluh darah. Dengan masuknya laser dalam darah, kadar oksigen bisa meningkat,
kualitas darah membaik, racun bisa keluar dari darah, proses penuaan bisa lebih lambat
yang ujungnya adalah tubuh jadi sehat dan bugar. Berkurangnya kekentalan darah akan
mengakibatkan menurunnya kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah sehingga bisa
menghindarkan seseorang dari banyak penyakit. Laser darah juga bisa mencegah terjadinya
alergi karena bisa memperbaiki kualitas darah yang kurang baik (Ahmad, 2013).
Manfaat Laser Hemo Therapy :
1) Memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi).
3) Mengurangi kekentalan darah akibat dari tingginya kadar kolesterol dan trigliserida
dalam darah.
4) Meningkatkan antioksidan.
Keuntungan LHT :
Kerugian LHT :
Lamanya terapi ini dilakukan 15 – 20 menit, atau tergantung dari kondisi pasien itu sendiri.
EECP diperuntukan untuk pasien dewasa.
8. COLEMA ENEMA
Colema Enema adalah salah satu bentuk terapi komplementer di IHTH Purwakarta
yang prinsip kerjanya hampir mirip dengan huknah. Yang membedakan dengan huknah
konvensional adalah media yang digunakan. Huknah konvensional pada umumnya
menggunakan cairan kimia seperti sabun, sedangkan Colema menggunakan kopi yang
dicampur air hangat. Fungsi dari air hangat adalah untuk merileksasikan colon dan
melunakkan feses pasien. Selain kopi, dapat pula menggunakan cairan lemon ataupun
yogurt.
Tujuan dari terapi Colema adalah untuk membantu pasien dalam melancarkan
pembuangan faeces (buang air besar). Kelebihan menggunakan Colema enema dibanding
huknah konvensional yaitu terjaganya keseimbangan bakteri-bakteri positif yang ada di
usus. Indikasi pemberian terapi Colema yaitu pada pasien yang mengalami konstipasi
selama 3 hari atau lebih. Terapi Colema dapat dilakukan pada pasien segala usia, baik itu
anak-anak maupun dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Husnaa, E. Setiawana & Tarigana, R. (2016). Pengalaman Perawat Dalam Menerapkan Terapi
Complementary Alternative Medicine Pada Pasien Stroke Di Sumatera Barat. Ners
Jurnal Keperawatan. Volume 12, Nomor.1 : 15-23
Saputra, K. (2014). Laser Akupuntur. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair.
(1.1 Gambar Ruang Acupunture Therapy) (2.1 Gambar Ruang Ozone Therapy)
(3.1 Gambar Ruang LHT Therapy) (4.1 Gambar Ruang EECP Therapy)
(5.1 Gambar Ruang BCT Therapy) (6.1 Gambar Ruang LHT Therapy)