Anda di halaman 1dari 2

Lembaga Sosial dalam Pranata Sosial Islam

Nama : Muhamad Haris Fadli


NPM : 1606886955
Sumber :
1. Modul MPK Agama Islam
2. http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppk_020230_chapture2.pdf , [online], diakses
pada 20 April 2017

1. Masjid
Masjid berasal dari kata ‘sajada”-“yasjudu”-“sujudan”, yang artinya tempat sujud, dalam
rangka beribadah kepada Allah S.W.T, atau dapat dikatakan juga sebagai tempat untuk umat
muslim mengerjakan sholat. Di Indonesia pengertian masjid secara sosiologis dipahamai
sebagai suatu tempat atau bangunan yang digunakan umat muslim untuk mengerjakan sholat,
baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah. Selain sholat, masjid di Indonesia juga
diperuntukkan untuk ibadah-ibadah lain seperti berbuka puasa bersama saat bulan Ramadhan.
Selain masjid, di Indonesia terdapat bangunan yang digunakan untuk mengerjakan shalat wajib
ataupun sunnah yang disebut mushalla. Kata ini merupakan berasal dari kata “shalla”-
“yushalli”-“shalatan” yang memiliki arti tempat untuk sholat.

Fungsi masjid pada masa Rasulullah S.A.W. diantaranya adalah sebagai tempat untuk
melaksanakan ibadah mahdhah seperti sholat wajib, sholat sunnah, sujud, i’tikaf, dan sholat-
sholat sunnah yang bersifat berjamaah seperti sholat 'Id, sholat gerhana, dan sebagainya. Selain
itu, masjid pada masa Rasulullah juga dijadikan sebagai pusat pendidikan dan pengajaran Islam
dan sebagai pusat informasi Islam. Bahkan masjid juga dijadikan tempat penyelesaian perkara
dan pertikaian, menyelesaikan masalah hukum dan peradilan serta menjadi pusat penyelesaian
berbagai masalah yang terjadi pada masyarakat pada zaman itu. Dan yang paling menarik
adalah pada zaman Rasulullah masjid dijadikan sebagai pusat kegiatan ekonomi umat muslim
pada masa itu. Yang dimaksud kegiatan ekonomi di sini bukan berarti menjadikan masjid
sebagai pusat perdagangan, tetapi sebagai pusat untuk melahirkan ide-ide dan sistem ekonomi
yang Islami, yang melahirkan kemakmuran dan pemerataan pendapatan bagi umat manusia
secara adil dan berimbang. Dan juga masjid dijadikan sebagai pusat kegiatan sosial dan politik.
Hal ini karena masjid tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan sosial karena di masjid lah seluruh
lapisan masyarakat berkumpul bersama tidak mengenal kedudukan. Namun, dapat kita lihat
saat ini masjid hanya dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah sholat wajib saja
dan jarang digunakan untuk hal-hal yang dilakukan oleh Rasulullah S.A.W.
2. Lembaga Pendidikan

Pesantren
Pesantren atau pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang
tradisional di Indonesia. Dahulu di Indonesia, pesantren dijadikan sebagai pusat penyebaran
agama Islam oleh ulama-ulama salah satunya yaitu Wali Songo. Namun seiring
perkembangannya zaman, pesantren yang kita kenal adalah tempat untuk mendidik dan
memberikan pengajaran mengenai ilmu Islam. Pesantren berasal dari dua kosa kata bahasa
asing yang berbeda. Pondok berasal dari bahasa Arab funduq yang berarti tempat menginap
atau asrama (Zamakhsyari Dhofier, 1983:18), sedangkan pesantren dengan awalan “pe” dan
akhiran “an”, berasal dari kata santri, bahasa Tamil yang berarti para penuntut ilmu (Yusuf
Amir Feisal, 1984:19) atau diartikan juga guru mengaji (Zamakhsyari Dhofier, 1983:18).

Madrasah

Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang masih sangat baru di Indonesia.


Madrasah berasal dari kata bahasa Arab “darasa” yang memiliki arti belajar sehingga di
Indonesia madrasah diartikan sebagai tempat untuk menuntut ilmu (belajar). Terdapat beberapa
alasan mengapa didirikan lembaga pendidikan seperti madrasah, yaitu

(1) sebagai manifestasi dan realisasi cita-cita pembaharuan dan sistem pendidikan Islam di
Indonesia

(2) sebagai salah satu usaha pada masa kolonial untuk menyempurnakan sistem pendidikan
pesantren, yang dipandang tidak memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan kerja
seperti sekolah umum yang didirikan oleh pemerintah Belanda

(3) adanya sikap sementara umat Islam yang lebih condong mengikuti sistem pendidikan Barat
yang lebih memungkinkan (anak-anak) mereka maju dalam ilmu, ekonomi, dan teknologi
namun kurang dalam sikap taqwa, dsb.

Anda mungkin juga menyukai