Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Senam Rematik


Sasaran : Lansia
Hari/ Tanggal : Senin, 3 Desember 2018
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : RT 04 RW 04, Tanjung Aur, Kelurahan Balai Gadang

A. LATAR BELAKANG
Di dunia, rematik merupakan penyakit muskuloskeletal yang paling sering

terjadi. Angka kejadian rematik pada tahun 2013 yang dilaporkan oleh World

Health Organization (WHO) adalah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah

terserang rematik, dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20%

adalah mereka yang berusia 55 tahun. Jumlah penderita rheumatoid artritis didunia

saat ini telah mencapai angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk bumi

menderita penyakit rheumatoid arthritis (WHO 2010). Di Indonesia prevalensi

rheumatoid arthritis 23,3%-31,6% dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun

2007 lalu, jumlah pasien ini mencapai 2 juta orang, dengan perbandingan pasien

wanita tiga kali lebih banyak dari pria. Diperkirakan angka ini terus meningkat

hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan

(Zen, 2010).

Di Indonesia menunjukkan banyak terjadinya penyakit tulang rawan sendi

pada lutut, dimana populasi osteoatritis meningkat 40% – 60% diatas usia 45 tahun,

dimana mulai terjadi proses degenerasi pada rawan sendi. Persentase ini bertambah

mencapai 85% pada usia 75 tahun. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar

(2013), menunjukkan bahwa kecenderungan prevalensi rematik di Indonesia tahun

2007-2013 pada usia lansia terdapat 30,3 % pada tahun 2007, dan mengalami

penurunan pada tahun 2013 yaitu menjadi 24,7%. Pada Tahun 2016 jumlah
penderita rematik adalah sebanyak 23,8%. Pada tahun 2008 penyakit rheumatoid

artritis termasuk penyakit sepuluh besar di Sumatera Barat, jumlah penderita

rheumatoid artritis sebanyak 7,5% dari 4.555.810 jiwa penduduk (DinKes

SUMBAR, 2010).

Berdasarkan survey mahasiswa di Kelurahan Balai Gadang, Tanjung aur

RT 04 RW 04 terdapat 9 dari 15 lansia menderita penyakit rematik.

Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka kami tertarik untuk

memberikan penyuluhan tentang senam rematik yang berguna untuk menambah

pengetahuan lansia agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh lansia

disana.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, sasaran diharapkan
mampu mengaplikasikan senam rematik.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran mampu:

a. Menjelaskan kembali definisi Arthritis Reumatoid dengan benar


b. Menyebutkan sedikitnya 3 faktor yang menjadi Arthritis Reumatoid dengan
benar.
c. Menjelaskan tanda dan gejala Arthritis Reumatoid dengan benar.
d. Menyebutkan sedikitnya 2 komplikasi Arthritis Reumatoid dengan benar.
e. Menyebutkan langkah langkah senam rematik dengan benar.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pokok pembahasan
a. Definisi dari Arthritis Reumatoid.
b. penyebab Arthritis Reumatoid.
c. Tanda dan gejala Arthritis Reumatoid.
d. Komplikasi Arthritis Reumatoid.
e. Langkah-langkah senam rematik.
2. Sasaran
Lansia yang menghadiri penyuluhan
3. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Demonstrasi
4. Media
1) LCD
2) Laptop
3) Power Point
4) Leaflet
5. Waktu dan Tempat
1) Hari/Tanggal : Senin, 3 Desember 2018
2) Waktu : 09.00-09.30 WIB (30 Menit)
3) Tempat : RT 04 RW 05, Tanjung Aur, Kelurahan Balai Gadang
6. Pengorganisasian
1) Moderator : Afanny Septi Legy
Uraian Tugas :
- Membuka dan menutup acara penyuluhan
- Memperkenalkan diri, penyaji, observer dan fasilitator
- Mengontrol jalannya kegiatan penyuluhan
- Mengontrol sesi Tanya jawab
- Memberikan kesimpulan
2) Pemateri : Annisa Zahra
Uraian Tugas :
- Memberikan materi penyuluhan
- Menjawab pertanyaan dari peserta penyuluhan
3) Fasilitator :
1. Adela Nofita 7. Arena Irawan
2. Alfina Nora 8. Astri Putri Utami
3. Adisty Ferian 9. Atika Suri
4. Anjela Noveren 10. Chintya Dwi Rizal
5. Annisha Allama N 11. Delvi Susanti
6. Aprillia Dheana Putri 12. Dian Restuti
13. Dini Rahmadani 18. Fajar Romadan
14. Dwira Januar 19. Febri Muthia
15. Elfira Yunita 20. Finny Nafa Riskuin
16. Emilia Tamara 21. Hesti Wulandari
17. Fadhillah Elkhusna 22. Ibnu Ansyar

Uraian Tugas :
- Memotivasi peserta agar berperan aktif
- Membuat absensi penyuluhan
- Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
- Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
- Mengiterupsi penyuluh tentang istilah atau hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta
- Berperan aktif untuk menjawab pertanyaan
4) Observer : Dara Jingga

Uraian Tugas :

- Mengawasi proses pelaksanaan penyuluhan dari awal sampai akhir


- Mengevaluasi kegiatan
- Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
- Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan dari awal sampai
akhir
7. Setting Tempat
keterangan :

: Moderator

: Presenter

: Fasilitator

: Obsever

: Peserta

: Dosen Pembimbing
D. Kegiatan Penyuluhan

Proses Kegiatan Penyuluhan


Sasaran
No Waktu Kegiatan
Penyajian Masyarakat

1. 5 Pembukaan  Menyampaikan salam  Menjawab salam


menit pembuka, maksud dan  Memperhatikan
a. Salam pembuka
tujuan serta kontrak waktu dan terlihat
b. Perkenalan
pelaksanaan kegiatan antusias mengikuti
c. Menyampaikan
kepada peserta penyuluhan penyuluhan
tujuan
dengan bahasa yang sopan
d. Kontrak waktu
dan jelas serta penggunaan
e. Melakukan apersepsi
kata yang efisien.
 Menanyakan beberapa
pertanyaan seputar opini
peserta mengenai topik
penyuluhan.
2. 15 Kegiatan Inti  Menyampaikan materi  Menyimak dan
menit dengan jelas dan tepat memperhatikan
 Menggali
sesuai dengan metode penyuluhan
pengetahuan
yang dipilih dengan baik dan
klien tentang
 Menyampaikan materi antusias.
definisi dari
tidak berbelit-belit serta
Arthritis
efisien sehingga mencegah
Reumatoid.
kekurangan waktu
 Memberikan
 Memanfaatkan semua
reinforcement
media yang tersedia untuk
positif
menyampaikan materi
 Menjelaskan
dengan baik.
tentang definisi
dari Arthritis
Reumatoid
 Menggali
pengetahuan
klien tentang
penyebab
Arthritis
Reumatoid.
 Memberikan
reinforcement
positif
 Menjelaskan
tentang
penyebab
Arthritis
Reumatoid
 Menggali
pengetahuan
klien tentang
tanda dan gejala
Arthritis
Reumatoid
 Memberikan
reinforcement
positif
 Menjelaskan
tentang tanda
dan gejala
Arthritis
Reumatoid
 Menggali
pengetahuan
klien tentang
komplikasi
Arthritis
Reumatoid
 Memberikan
reinforcement
positif
 Menjelaskan
tentang
komplikasi
Arthritis
Reumatoid
 Menggali
pengetahuan
klien tentang
langkah-langkah
senam rematik
 Memberikan
reinforcement
positif
 Menjelaskan
tentang langkah-
langkah senam
rematik
3. 10 Penutup  Melalukan dialog  Peserta
menit interaktif dengan peserta penyuluhan
a. Sesi tanya jawab
penyuluhan. dengan antusias
b. Melakukan evaluasi
 Menanyakan beberapa bertanya dan
c. Menyimpulkan
pertanyaan singkat kepada berdialog tentang
materi yang
pasien tentang materi materi penyuluhan.
didiskusikan
penyuluhan untuk  Bersama penyaji
d. Mengakhiri kegiatan
mengetahui feed back. menyimpulkan
dengan salam
Misalnya dengan materi.
memberikan studi kasus  Mengerti dan
dan hadiah kepada peserta mempunyai
yang bisa menjawab pengetahuan baru
dengan benar. tentang materi
 Menyampaikan penyuluhan
kesimpulan dengan ditandai dengan
singkat dan jelas. hampir
 Menyampaikan salam keseluruhan
penutup dan ucapan peserta dapat
terimakasih dengan sopan menjawab studi
dan jelas. kasus.
 Menjawab salam.

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan.
b. Media (Laptop, LCD, Leaflet) dan tempat sudah siap
c. Moderator dan sekretaris sudah siap.
d. Peserta siap mengikuti penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Media (Laptop, LCD, Leaflet) sudah disiapkan sesuai rencana.
b. Tempat siap dan disusun sesuai dengan setting tempat yang telah direncanakan.
c. Penyaji,moderator, sekretaris dan peserta siap mengikuti penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Penyuluhan berjalan sesuai rencana dan tepat waktu.
b. Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran mampu:
 Menjelaskan kembali definisi Arthritis Reumatoid dengan benar
 Menyebutkan sedikitnya 3 penyebab Arthritis Reumatoid dengan benar.
 Menjelaskan tanda dan gejala Arthritis Reumatoid.
 Menyebutkan sedikitnya 2 komplikasi Arthritis Reumatoid.
 Menyebutkan langkah-langkah senam rematik.
MATERI PENYULUHAN

ARTHRITIS REUMATOID

A. PENGERTIAN
Artritis Reumatoid(RA) merupakan gangguan autoimun sistemik kronis
dengan tanda inflamasi erosif,kronis,dan simetris pada jaringan sendi sinovial sendi.
Penyakit rematik merupakan penyakit yang sering diderita kelompok usia 45-
54 tahun seiring dengan bertambahnya umur, yang disebabkan oleh adanya
pengapuran sendi, sehingga orang dengan jenis penyakit ini, akan mengalami nyeri
sendi dan keterbatasan gerak. Selain itu, Penyakit ini menyebabkan inflamasi,
kekakuan, pembengkakan, dan rasa sakit pada sendi, otot, tendon, ligamen, dan
tulang. rematik dapat menyebabkan kecacatan(mordibilitas),
ketidakmampuan(disabilitas), penurunan kualitas hidup, dan dapat meningkatkan
beban ekonomi penderita maupun keluarga.
B. PENYEBAB
RA ditandai dengan keberadaan faktor reumatoid(RF),sebuah autoantibodi a
IgG,pada lebih dari 80% penyakit.Selain RF,antibodi terhadap kolagen,EBV,antigen
inti,dan beberapa antigen lain telah diidentifikasi.Antibodi antikeratin (AKA) dan
faktor anti-perinuklear (APF) nampaknya merupakan penanda perkembangan RA
pada klien RF positif.
Obesitas/overweight (IMT≥22,9) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
rematik. Obesitas/overweight didefinisikan sebagai kondisi dimana terjadi kelebihan
lemak tubuh. Pada orang Obesitas/overweight terjadi peningkatan asam urat terutama
karena adanya peningkatan lemak tubuh, selain itu juga berhubungan dengan luas
permukaan tubuh sehingga pada orang gemuk akan lebih banyak memproduksi urat
dari pada orang kurus.
Pengetahuan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Rematik, pengetahuan yang
kurang baik tentang penyakit rematik, memiliki hubungan yang signifikan dengan
penyakit yang diderita serta kekambuhan dari penyakit tersebut.
Pola Makan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Rematik, pola makan yang
kurang baik merupakan sala satu faktor penyebab dari hiperurisemia sehingga terjadi
peningkatan kadar asam urat yang melatarbelakangi terjadinya rematik.
C. TANDA DAN GEJALA
RA dapat saja ringan dan kekambuhan melibatkan beberapa sendi dalam
periode yang singkat atau progresif dengan perkembangan kecacatan dan penyakit
sistemik parah. Secara keseluruhan RA ditandai siklus penderitaan dan
keringanan,durasi kondisi psiklogis yang dialami klien adalah perasaan
ketidakberdayaan dan ketidakpastian ,sedikit sekali klien dengan sakkt parah yang
tidak berespons terhadap pengobatan yang agresif.
RA akan muncul bertahap selama beberapa minggu hingga bulan dan diikuti
dengan gejala siskemik,seperti anoreksia,penurunan berat badan,kelelahan,nyri otot
dan kaku. Nyeri sendi dan pembengkakan berhubungan dengan kaku-kaku di pagi
hari selama bebrapa jam. Keterlibatan sendi bisanya simetris dan poliartikuler,paling
sering terjadi pada jari,tangfan,pergelangan tangan,lutut,dan kaki.
D. KOMPLIKASI
1. Osteoporosis
2. Kerusakan tulang subkondral
E. SENAM REMATIK
1. Pengertian
Merupakan latihan rentang gerak dengan teknik relaksasi nafas dalam sebelum
dan sesudah latihan untuk mengurangi nyeri pada sendi.
2. Tujuan
Mengurangi nyeri sendi, melancarkan peredaran pembuluh darah ekstremitas,
merilekskan ekstremitas.

3. Langkah-langkah senam rematik


a. Mengkontraksikan otot dengan gerakan sendi, caranya yaitu dengan posisi
duduk kemudian menggerakkan kaki keatas kebawah dan diberi beban
(misalnya bantal) dilakukan 8x hitungan.
b. Tidur terlentang, di bawah lutut di beri bantal kecil kemudian angkat sedikit
kaki naik turun secara berulang, lakukan 8x hitungan.

c. Latihan peregangan :
1) Menengokkan kepala kekiri dan kekanan 8x hitungan

2) Menggerakkan kepala keatas dan kebawah 8x hitungan

3) Memiringkan kepala kekiri dan kekanan 8x hitungan


d. Duduk di kursi dengan kaki lurus dan mencoba meraih jempol kaki dengan
tangan 8x hitungan

e. Posisi duduk tegap dikursi kedua tangan mengangkat beban lalu


menggerakkannya (otot memanjang dan memendek)

Anda mungkin juga menyukai