Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium”
yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Disamping sebagai sistem
penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator
menurut Fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya.
a. Edukatif
Fungsi utamanya yaitu mendidik, karena memberi pengaruh pada
pendidikan. Pendidikan bukan saja berlangsung di dalam sekolah, juga
berlangsung di luar sekolah, di dalam semua interaksi sosial, surat kabar,
sebagai media pers, berfungsi mendidik masyarakat agar berpikir kritis. Jadi
1
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 1997), hal
17.
dalam artian yang sempit media komunikasi berfungsi mendidik anak-anak
di sekolah. Sebagai media pendidikan bukan saja berguna sebagai alat bantu
belajar bagi siswa, memberikan pengalaman pendidikan yang bemakna bagi
siswa.
b. Sosial
Tidak hanya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman
dalam berbagai bidang kehidupan, akan tetapi juga memberikan konsep
yang sama kepada setiap orang. Pengaruh langsung akan memperluas
pergaulan dan pengalaman tentang orang, adat istiadat, cara bergaul dan
tentang suatu daerah.
c. Ekonomis
Pada masyarakat yang telah maju terutama dalam bidang perdagangan
dan industri cara kerjanya telah intensif. Para pengusaha mempergunakan
media komunikasi untuk meningkatkan produksi melalui pembinaan
prestasi kerja secara maksimal, maupun dalam rangka promosi dan
pemasaran hasil prduksi ke seluruh dunia. Dengan menggunakan media
massa memberikan sumbangan yang tidak sedikit terhadap keuntungan
perusahaan. Jadi jelas media memiliki fungsi yang ekonomis yang tidak
bisa diabaikan.
d. Politis
Yang dimaksud disini adalah politik pembagunan yang meliputi
pembangunan fisik materil dan mental-spiritual. Pembangunan
dilaksanakan di tingkat nasional, regional, daerah sampai pedesaan. Dalam
hal ini media komunikasi di perlukan untuk pemahaman masyarakat dalm
penyelenggaraan pembangunan menggunakan siaran radio, pertunjukan
film tentang pembangunan dan lain-lain.
e. Seni budaya
Berkat kemajuan dalam bidang teknologi kemediaan ini maka
mendorong perubahan-perubahan kehidupan dalam hampir semua dimensi
kebudayaan manusia. Perkembangan dalam bidang seni budaya dengan
mudah tersebar keseluruh penjuru dunia melalui penggunaan alat-alat
media.2
2. Taksonomi media pembelajaran
Istilah taksonomi (taxonomy) berasal dari bahasa Yunani (Greek)
yang terdiri dari dua kata “taxis” yang berarti pengaturan dan “nomos”
berarti ilmu pengetahuan. Kata taxis juga merujuk pada struktur pada
hierarki yang dibangun dalam suatu klasifikasi taksonomi pembelajaran
yaitu klasifikasi tujuan pembelajaran berdasarkan domain pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang diidentifikasi dalam tiga domain, kognitif,
afektif dan psikomotorik.3
Pengertian taksonomi menurut para ahli yaitu:
a. Menurut Rudy Bretz
Mengidentifikasikan ciri utama dari media menjad tiga unsur pokok
yaitu suara, visual, dan gerakan. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu:
gambar, garis, dan simbol yang merupakan suatu yang kontinum dari
bentuk yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan. Disamping itu
Bretz juga membedakan antara media siar dan media rekam, sehingga
terdapat delapan klasifikasi media:
Media audio visual gerak
Medai audio visual diam
Media audio semi-gerak
Media visual gerak
Media visual diam
Media semi-gerak
Media audio
Media cetak
b. Menurut Briggs
Taksonomi lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau
rangsang yang dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu kesesuaian
2
Dr. Oemar Hamalik. Media Pendidikan, (Bandung : PT.Citra Aditya Bakti 1994), hal 12-15.
3
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum, M.A. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta : Kencana
2013), hal 88.
rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran,
bahan, dan transmisi. Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang
dipergunakan dalam proses belajar mengajar yaitu: objek, model, suara
langsung, rekaman audio, media cetak, pelajaran terprogram, papan
tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan
gambar
c. Menurut Gagne
Gagne menyebutkan 7 macam media yaitu: benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini
kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut
tingkat hierarki belajat yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi
eksternal, menuntut cara berpikir, memaukkan alih-ilmu, menilai
prestasi, dan pemberi umpan balik.
d. Menurut Edling
Beranggapan bahwa siswa, rangsangan belajar dan tanggapan
merupakan variabel kegiatan belajar denagn media. Ia berpandangan
bahwa pendekatan menurut model Guilford dan Bloom cukup memadai
untuk mengklasifikasikan dimensi siswa dan tanggapan, karena itu ia
dalam usahanya hanya memusatkan pada variabel rangsangan saja.
Menurut Edling, media merupakan abagian dari enam unsur rangsangan
belajar yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif
visual dan kondifikasi objektif audio, dua untuk pengalaman visual
meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan
dua pengalaman belajar 3 dimensi meliputi pengalaman langsung
dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda.4
B. Media Audio dan Visual Dalam Pembelajaran Kimia
1. Media Audio
4
Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc. Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 1986), hal 20-
26.
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan
disamapaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik
verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media dapat kita
kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita
magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
a. Radio
Sebagai suatu media, radio mempunyai beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan media yang lain, yaitu:
1. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak
dari pada TV;
2. Sifatnya dapat dipindahkan. Radio dapat dipindah-pindahkan
dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah.
3. Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa
mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan
diputar lagi sesuka kita.
4. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak
5. Dapat merangsang pertisipasi aktif pendengar. Sambil
mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta,
menyanyi ataupun menari.
6. Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang
digunakan pada bunyi dan arti.
7. Siaran lewata suara terbukti amat tepat/cocok untuk
mengajarkan musik dan bahasa.
8. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila
dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru
9. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tak dapat
dikerjakan oleh guru.
10. Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu/ jangkauannya
luas.
a. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang
mengandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit
memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual
itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi kedalam
5
Ibid. Hal 49-55.
6
Loc.cit. Hal 233.
beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami, demikian
pula teks yang menyertai bahan visual harus di batasi.
b. Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-
elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.
Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang
dapat di kenal yang dapat membantu pemahaman pesan informasi yang di
kandungnya.
c. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali
konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanaan terhadap satu unsur
yang akan menjadi pusat perhatian siswa.
d. Keseimbangan
Keseimbangan bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya ruang penayangan
yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya
simetris. Keeimbangan yang keseluruhannya simetris disebut
keseimbangan formal.
e. Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan
perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam
penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
f. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat
menuntun perhatian siswa yang mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
g. Tekstur
Tekstur adalah unsurr visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau
halus.
h. Warna
Warna merupakan unur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan
dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan
untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan atau untuk membangun
keterpaduan.7
Bagaimana cara menentukan zat produk dari suatu reaksi kimia ? Mengapa
bila logam Na bereaksi dengan asam klorida (HCl) menghasilkan NaCl, sedangkan
jika logam Mg bereaksi dengan asam klorida (HCl) menghasilkan MgCl2 ? Untuk
memahami & menje-laskannya dapat digunakan suatu media “kartu cocok” yang
dapat dibuat secara sederhana tetapi mampu menggambarkan bagaimana hal itu
terjadi.
Contoh media kartu cocok yang dilengkapi perekat sehingga dapat diangkat
dan ditunjukkan kepada orang lain secara mudah nampak pada Gambar 1. Namun
bila ingin membuat tanpa perekatpun sudah cukup digunakan sebagai media untuk
menentukan zat produk dalam suatu reaksi kimia.
7
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 2013), hal
102-108.
dengan cepat, kelompok yang tercepat mendapat bonus nilai untuk menghargai
kemampuannya.
Untuk membuat isomer dari suatu senyawa kimia bukan pekerjaan yang
mudah bagi mereka yang tidak mau belajar secara tekun. Media kartu isomer
membantu siswa belajar isomer dengan mudah sekaligus menghibur. Guru cukup
menyediakan kartu C, CH, CH2, CH3, C2H5, C3H7, dll, lalu siswa secara
berkelompok diminta membentuk rumus struktur isomer dari suatu senyawa.
CH3
Tata nama senyawa karbon dianggap sebagai materi yang sulit oleh
sebagian siswa. Hal ini karena guru biasanya tidak cukup waktu untuk memberikan
contoh berbagai rumus struktur senyawa karbon secara variatif sesuai aturan
penamaannya, sehingga akhirnya ketika siswa menjumpai rumus struktur yang
sedikit berbeda tidak dapat menjawab dengan be-nar. Dengan menggunakan kartu
tata nama, siswa akan memperoleh banyak pengalaman dalam memberikan nama
struktur senyawa karbon bersama temannya dalam bentuk permainan.
8
Ibid. Hal. 91-93.
belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan
tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan
hasil belajar.
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai
lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar
guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respons emosional. Tayangan
satu atau seperangkat gambar bisa disertai oleh satu narasi yang sesuai sebagai
pengantar dan pembelajaran pendahulua dari satu unit pelajaran. Narasi lain dapat
disertakan terutama untuk menyajikan pelajaran secara lebih rinci. Langkah-
langkah pengembangan media pembelajaran slide-tape yang sederhana adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisis karakteristik siswa (karakteristik umum dan pengetahuan
awal)
2. Menetapkan tujuan pembelajaran (pengetahuan yang akan diperoleh, sikap
yang ingin ditanamkan, dna ketrampilan yang ingin dikembangkan)
3. Setelah menyelesaikan langkah (1) dan (2), guru sudah memiliki gagasan
yang jelas tentang bagaimana penyajian itu akan digabungkan ke dalam
rencana pembelajaran keseluruhan, teruama pengaturan mengenai bagian
mana yang mendahului dan bagian mana yang mengikuti penyajian itu.
4. Dengan menggunakan kartu indeks (ukuran 8 x 14 cm), buatlah sketsa
gambar visual yang muncul pada saat membayangkan bagian-bagian utama
bahasan (isi) pelajaran.
5. Pada bagian bawah sketsa tulislah pernyataan singkat yang dapat
menangkap butir inti yang disajikan.
6. Buatlah satu kartu untuk gagasan yang menuntun kedalam kandungan isi
yang baru saja dibuat sketsanya, kemudian buatlah yang lain mengikuti
yang pertama (urut-urutan).
7. Jika sudah tidak ada lagi gagasan dalam mata rantai pertama, pindahlah ke
gagasan utama yang kedua yang belum masuk dalam urutan di atas.
8. Aturlah kartu-kartu itu menurut urutannya yang logis. Teknik ini dikenal
sebagai storyboarding.
9. Edit dan revisi kartu-kartu rencana tadi dengan mempertimbangkan aspek
kepraktisannya.
10. Gunakan catatan untuk mempersiapkan naskah audio.
11. Latih penyajian media pembelajaran ini beberapa kali dengan
mengandaikan kartu-kartu itu sebagai slide yang ditayangkan di layarkan.9
2. Multimedia
Pada dasarnya Multi Media Pendidikan merupakan suatu kombinasi dari
beberapa media pendidikan dan didiayagunakan secara berencana dan sistematis
dalam proses intruksional atau proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
instruksional tertentu.
a. Multimedia dalam proses Instruksional
Memang, multimedia menempati kedudukan yang penting dalam tahap
berurutan kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu penggunaan media tidak
hanya satu media saja, melainkan digunakan bentuk-bentuk kombinasi beberapa
media. Penggunaan media secara multi ternyata memberikan kesempatan luas
bagi siswa untuk melakukan belajar mandiri disamping terjadinya komunikasi
yang lebih efektif antara siswa dan guru.
b. Konsep Multi Media Pendidikan
Multi media adalah seperangkat media yang merupakan kombinasi dari
beberapa media yang relevan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan
instruksional. Dalam kamus pendidikan kita menemukan bahwa “Multi-media a
term used to describe : (a) collection, or groups of documents in several media,
(b) a work designed to be a presented through the integrated use of more than one
medium. Rumusan yang mengacu bahwa multi media merupakan kelompok
dokumen yang terdapat pada berbagai jenis media dan penggunaannya secara
terpadu dalam bidang pekerjaan yang telah di desain. Dalam rumusan tersebut
terkandung pengertian bahwa suatu dokumen sesungguhnya adalah isi pesan yang
terdapat dalam kelompok media (yang berarti lebih dari satu media), dan
menunjuk pada keterpaduan dalam penggunaannya dalam rangka menyajikan
suatu pekerjaan (misalnya kegiatan instruksional).
c. Perangkat Multi Media
9
Ibid. Hal. 146-149.
Pemilihan dan penentuan perangkat multi media berdasarkan tujuan
instruksional yang hendak dicapai dan kondisi lingkungan belajar yang diciptakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa media yang dapat dipilih adalah
gambar, slide, filmstrip, rekaman, transparan, video tape, dan sebagainya.
Gambar
Media ini menyajikan hal secara rinci dan bersifat sederhana, serta mudah di
amati. Penyajiannya tidak memerlukan perlengkapan yang rumit dan harganya
relatif murah serta mudah didapat. Penggunaannya dapat membantu
meningkatkan pengenalan dan pemahaman para siswa tentang suatu materi.
Slide
Media ini pada prinsipnya sama dengan gambar tercetak, tetapi penyajiannya
dilakukan dengan menggunakan proyektor. Pembuatannya diperlukan
ketrampilan khusus, tetapi dapat dibuat dalam bentuk berwarna, lebih realistik,
orisinal, mudah direvisi, diadaptasikan, dan mudah disusun kembali serta
dikombinasikan dengan media lain.
Filmstrip
Media ini prinsipnya sama dengan media slide, hanya sudah tersusun dalam
satu unit dan gambar ini tersusun dalam urutan yang ketat.
Rekaman
Media ini dapat digunakan untuk menyajikan hampir semua mata ajaran,
bersifat luwes, dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping itu media
ini mudah dioperasikan dan relatif murah harganya.
Transparan
Pada prinsipnya sama dengan media gambar. Penyajian dengan OHP, dapat
digunakan untuk mengajarkan hampir semua mata ajaran. Disamping mudah
dibuat juga mudah digunakan serta dapat diamati oleh kelas.
Video Tape
Media ini dapat merekam dan menyajikan nya dengan TV, sangat efektif tetapi
harganya mahal dan teknisnya agak rumit. Media ini banyak digunakan dalam
rangka micro teaching. Berbagai media lainnya dapat dikombinasikan dengan
video tape untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar.
d. Nilai Multi Media Pendidikan
Penggunaan Multi Media dalam proses intruksional mengandung manfaat atau
nilai tertentu, antara lain :
1) Multi Media dapat membantu siswa mempelajari bahan pelajaran yang luas,
yang memuat berbagai konsep. Fakta prinsip, sikap ketrampilan, disamping
banyak macam ragamnya juga sangat bervariasi, sehingga memerlukan
berbagai media untuk menyampaikannya.
2) Multi Media dapat menumbuhkan motivasi belajar, sikap dan cara belajar yang
lebih efektif serta menumbuhkan persepsi yang lebih tinggi terhadap hal yang
dipelajari.
3) Multi Media membantu siswa dan guru dalam proses instruksional suatu
bidang studi, yang didukung secara muldisipliner, masing-masing disiplin itu
mengandung banyak bahan yang harus dipelajari.
4) Multi Media turut meningkatkan kepuasan dan keberhasilan sesuai dengan
keinginan guru .
5) Membantu siswa yang umumnya berkecendrungan mempelajari banyak hal
dan sekaligus mendalaminya.
6) Multi Media membantu siswa dan guru dalam proses instruksional untuk
memenuhi tuntunan kurikulum yang senantiasa berkembang sejalan dengan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi.10
Kaitannya dengan pembelajaran kimia yaitu seperti penggunaan powerpoint
dalam bentuk slide yang mudah di pahami oleh siswa, slide ini hanya berisi point-
point penting yang ditambahkan sedikit animasi bergerak, tampilan beberapa
video yang dapat membangkitkan minat siswa dalam memahami pelajaran
tersebut dan pembuatan aplikasi yang edukatif yang dapat diterapkan kesiswa
contohnya seperti pembuatan bentuk atom yang bergerak, atom pusat yang di
kelilingi oleh elektron.
D. Penyusunan dan Pemanfaatan Produksi Media Pembelajaran Kimia
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan
materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan
10
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti 1994), hal. 186-190.
metode pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu tertentu untuk menapai
tujuan yang telah ditentukan.
1. ………………………………………………….
2. ………………………………………………….
Indikator :
1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
Tujuan pembelajaran :
1. ………………………………………………….
2. ………………………………………………….
Materi Standar
1. ………………………………………………….
2. ………………………………………………….
Metode pembelajaran :
1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
Kegiatan pembelaaran :
1) Kegiatan awal :
1.…………………………………………..
2.…………………………………………..
2) Kegiatan inti :
1.…………………………………………..
2.………………………………………….
3) Kegiatan akhir :
1.………………………………………….
2.………………………………………….
Sumber belajar :
1. Media : …………………………………
2. Sumber belajar : ………………………..
Penilaian :
1. Tes tulis :……………………………………
2. Kinerja :…………………………………….
3. Produk :…………………………………….
4. Penguasaan / proyek :………………………
5. Portopolio:…………………………………
Pemanfaatan media pelajaran
Dale (1969: 180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat
memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam
sistem pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan
materi pelajaaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat
terealisasi :
Dari uraian dan pendapat beberapa para ahli di atas, dapat disimpukan beberapa
manfaat prktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar sebagai berikut:
11
Loc.cit. hal 27-30.
3. Media proyeksi diam. Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini
memerlukan alat bantu (misal proyektor) dalam penyajiannya. Ada kalanya
media ini hanya disajikan dengan penampilan visual saja, atau disertai
rekaman audio. Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama
dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada
dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara
diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam
penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media
grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar
secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua
ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu,
menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk
menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan
media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai
dengan kebutuhan.
4. Media permainan dan simulasi. Ada beberapa istilah lain untuk kelompok
media pembelajaran ini, misalnya simulasi dan permainan peran, atau
permainan simulasi. Meskipun berbeda-beda, semuanya dapat
dikelompkkan ke dalam satu istilah yaitu permainan (Sadiman, 1990). Ciri
atau karakteristik dari media ini adalah: melibatkan pembelajar secara aktif
dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan tetapi yang
menonjol adalah aktivitas interaksi antar pebelajar, dapat memberikan
umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep-konsep atau
peran-peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwes
karena dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran dengan mengubah
alat dan persoalannya sedikit saja, mampu meningkatkan kemampuan
komunikatif pebelajar, mampu mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit
belajar dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya mudah dibuat
serta diperbanyak.12
12
file:///C:/Users/Toshiba/Downloads/Dosen%20Kimia%20Dari%20Tanah%20Rencong%20%20
MEDIA%20PEMBELAJARAN%20dan%20APLIKASI%20dalam%20PEMBELAJARAN%20KI
MIA.htm