Anda di halaman 1dari 2

Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi.

Proses itu ada yang lambat dan ada


yang cepat. Pembahasan tentang kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia. Dalam kinetika kimia ini
dikemukakan cara menentukan laju reaksi dan faktor apa yang mempengaruhinya (Syukri,1999). Laju rekasi suatu
reaksi kimia dapat dinyatakan dengan persamaan laju reaksi. Untuk reaksi berikut:
A + B → AB

Persamaan laju reaksi secara umum ditulis sebagai berikut:

𝑟 = 𝑘[𝐴]𝑚 [𝐵]𝑛

Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Konsentrasi reaktan
2. Luas permukaan
3. Tekanan
4. Energi aktivasi
5. Temperatur,
6. Keberadaan ataupun ketiadaan katalis.

Pada praktikum kali ini, dilakukan sebuah percobaan tentang kinetika kimia, yaitu
pengkajian laju reaksi kimia. Praktikan dalam percobaan ini akan mengamati pengaruh
temperatur terhadap laju reaksi, dan membandingkan hasil percobaan dengan teori yang telah
diajarkan.D a l a m m e l a k u k a n p e r c o b a a n i n i , k i t a m e m e r l u k a n p e n c a t a t waktu
untuk mencatat waktu yang diperlukan untuk bereaksi. Laju reaksi di ukur dengan
mengamati kekeruan larutan dan menyimpan kertas dengan tanda silang di bawah wadah
larutan, di ukur waktu yang diperluan hinggan tanda silang tidak dapat terlihat dari atas.
Percobaan ini dilakukan menggunakan 50 ml larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3)
dan 2 ml asam klorida (HCl). Dalam percobaan ini dilakukan pencampuran kedua larutan
dengan variasi 4 suhu yang berbeda (suhu ruang / 25℃, 35 ℃, 45℃, dan 55℃).

Pada awalnya kedua larutan tidak berwarna, tetapi ketika dicampurkan terbentuk larutan
keruh kekuningan. Warna tersebut merupakan pembentukan dan pengendapan belerang yang
terbentuk dari hasil reaksi. Selain menghasilkan endapan belerang juga menghasilkan gas
belerang disulfida sehingga menimbulkan bau. Na2S2O3 merupakan basa, sedangkan HCl
merupakan asam, jika asam dan basa dicampur maka akan menghasilkan garam, pada
percobaan ini garamnya adalah Nacl. Berikut reaksinya:

Na2S2O3 + 2HCl = 2NaCl + SO2 + S + H2O

Asam klorida (HCl) juga berfungsi sebagai katalis pada percobaan ini. Katalis adalah zaat
yang mengubah lintasan (mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan laju reaksi dengan
menurunkan energi aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat berjalan.
Didapatkan data hasil pengamatan bahwa ternyata pada saat Pencampuran larutan
HCl dan Na2S2O3 pada suhu kamar (25℃), terjadi kekeruhan pada detik ke-. Sementara
pada percobaan berikutnya yaitu pada suhu 35℃, kekeruhan terjadi pada detik ke- dan suhu
45℃ pada detik ke- , dan suhu 55℃ pada detik ke- . Hasil ini menunjukkan gambaran yang
jelas tentang pengaruh temperatur terhadap laju reaksi. Semakin tinngi temperatur, semakin
cepat reaksi berlangsung, karena pada suhu tinggi, jumlah partikel yang bertumbukan lebih
banyak dibandingkan pada suhu rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu tinggi energi
kinetik partikel akan lebih besar. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan semakin banyak
sehingga laju reaksi akan meningkat.

Hasil percobaan tersebut sesuai dengan teori tumbukan. Berdasarkan teori


tumbukan, reaksi terjadi bila molekul bertumbukan dengan energy yang cukup besar,
disebut energy aktivasi. Teori tumbukan sangat erat kaitannya dengan kinetika kimia. Untuk
memutus ikatan dan mengawali reaksi, konsatanta laju dan energy aktivasi dihubungkan
oleh persamaan Arrhenius. Hubungan laju reaksi dengan temperatur dijelaskan melalui
persamaan Arhenius. kenaikan temperatur akan meningkatkan gerakan molekul. Semakin
banyak molekul yang bergerak dengan kecepatan rata- rata tinggi akan memperbesar peluang
terjadinya tumbukan efektif, yaitu tumbukan yang mencapai energi pengaktifan, sehingga laju
reaksi akan meningkat.

k = Ae-Ea/RT
dengan:
k = tetapan laju reaksi
Ea = energy aktivasi
T = suhu mutlak
A = frekuensi tumbukan
E = energy aktivasi
R = tetapan gas = 8.314

Untuk setiap kenaikan temperature akan memberikan kenaikan harga k. semakin besar
harga k, maka kecepatan reaksi akan semakin besar pula. Dibawah ini adalah grafik yang
menggambarkan laju reaksi dan laju degradasi percobaan:

GRAFIK

Anda mungkin juga menyukai