Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM KERJA

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Disusun Oleh
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT SAKINA IDAMAN


Jalan Nyi Tjondroloekito No.60 Blunyah Gede Sleman 55284
2018
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuniaNya, Program pencegahan dan pengendalian
infeksi Rumah Sakit Sakina Idaman telah dapat diselesaikan.
Program ini memiliki tujuan untuk mendukung terlaksananya
pencegahan dan pengendalian infeksi yang bermutu; efektif; dan efisien.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan pencegahan
dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Sakina Idaman.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan laporan ini. Saran serta kritik membangung tentunya sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.

Yogyakarta,20 Desember 2017


Tim PPI
RS Sakina Idaman

ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SAKINA IDAMAN
NOMOR : 106/20/XII/SK_DIR_Kep/2017

TENTANG
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PROGRAM
KERJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT UMUM SAKINA IDAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SAKINA IDAMAN,
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya mengembangkan pelayanan
Rumah Sakit Sakina Idaman, maka diperlukan
penyelenggaraan Pemberlakuan Program kerja
pencegahan dan pengendalian infeksi;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam poin a, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sakina
Idaman;
Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang- Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
praktik Kedokteran
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang

iii
Pedoman Organisasi Rumah Sakit
7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 27 tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun
2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Kebijakan Pemberlakuan Program Kerja Pencegahan
Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Umum
Sakina Idaman sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini;
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Biaya
Rumah Sakit Umum Sakina Idaman;
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku 1 Tahun sejak tanggal
20 Desember 2018, dengan ketentuan bahwa apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapanya, akan dilakukan perbaikan kembali
sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 20 Desember 2017
Direktur

dr. Nur Muhammad Artha, M.Sc, M.Kes, Sp.A


NIP : 2009/01/1980/1/001

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR ........................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
BAB II LATAR BELAKANG ................................................................. 2
BAB III TUJUAN ................................................................................ 4
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ......................... 5
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ........................................ 13
BAB VI SASARAN ............................................................................... 14
BAB VII JADWAL KEGIATAN ............................................................... 15
BAB VIII EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN ................................ 18
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI .......................... 19
BAB X RENCANA ANGGARAN KEGIATAN ......................................... 20
BAB XI PENUTUP .............................................................................. 21

v
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat,
tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehatan
perorangan. Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit, maka rumah
sakit harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan
pelayanan medik baik melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses
peningkatan mutu lainnya.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu
institusi yang sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen
yang baik. Dengan mengikuti standar akreditasi rumah sakit di Indonesia
maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan sebuah pelayanan
yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah sakit
tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient safety),
pengunjung, dan petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan
keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integrative yang
menyangkut struktur, proses, outcome secara objektif, sistematik dan
berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap
pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan
yang diberikan di rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna. Mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya yang
dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan
medis, dan anggaran rumah sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah
Sakit Sakina Idaman yaitu “Menjadi Salah Satu Rumah Sakit Andalan
Yang Aman di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta”, oleh karena itu
diperlukan suatu program kerja tahunan guna peningkatan mutu
pelayanan kamar bersalinRumah Sakit Sakina Idaman pada tahun 2018.

1
BAB II
LATAR BELAKANG

Rumah sakit dimana menjadi sarana penting yang memberikan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena
itu, rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu dan sesuai standar yang sudah ditentukan.
Akan tetapi dewasa ini, masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan, pengunjung rumah sakit bahkan petugas kesehatan yang
bekerja di rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi. Infeksi itu
sendiri dibedakan menjadi 2 berdasarkan asal kuman penyebabnya yaitu
infeksi yang berasal dari komunitas dan infeksi yang berasal dari rumah
sakit yang disebut Hospital Acquired Infection (HAIs).
HAIs adalah infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah
sakit atau setelah perawatan di rumah sakit yang terjadi pada pasien yang
tidak memiliki atau tidak dalam masa inkubasi saat masuk dan infeksi pada
petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan.
Angka infeksi rumah sakit terus meningkat mencapai sekitar 9%
atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia.
Hasil survey point prevalensi dari 11 rumah sakit di DKI Jakarta yang
dilakukan Perdalin Jaya dan Rumah Sakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso
Jakarta pada tahun 2003 didapatkan angka infeksi rumah sakit untuk IDO
(Infeksi Daerah Operasi) 18,9%, ISK (Infeksi Saluran Kemih) 15,1%, IADP
(Infeksi Aliran Darah Perimer) 26,4%, Pneumonia 24,5% dan Infeksi saluran
Nafas lain 15,1% serta infeksi lain 32,1%.
HAIs meningkatkan angka kesakitan dan kematian, kecacatan,
peningkatanan lama perawatan yang pada akhirnya meningkatkan biaya
perawatan. Infeksi Rumah Sakit juga akan berdampak pada penurunan
mutu pelayanan Rumah Sakit yang akan berdampak menurunnya citra
Rumah Sakit yang berdampak pada penurunan pendapatan Rumah Sakit.
Dalam upaya menurunkan resiko terjadinya Infeksi Rumah Sakit
(HAIs) diperlukan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Kegiatan PPI merupakan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
Selain meningkatkan mutu suatu Rumah Sakit, praktik Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit juga sangatlah penting, mengingat
2
banyaknya infeksi baru baik new emerging, emerging diseases dan re-
emerging disease yang muncul akhir-akhir ini. Sehingga Kejadian Luar
Biasa atau Wabah dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya,
sehingga kewaspadaan dan pencegahan serta pengendaliannya harus selalu
ditingkatkan.
Sehubungan dengan hal diatas, maka pentingnya penyusunan
program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Rumah Sakit Sakina
Idaman. Dimana program tersebut akan menjadi kerangka acuan dalam
pelaksanaan dan pengendalian infeksi di rumah sakit yang dapat
meminimalkan kejadi

3
BAB III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Terlaksananya identifikasi dan penurunan risiko infeksi yg didapat dan
ditularkan diantara pasien, staf klinis, staf non klinis, tenaga kontrak
dan pengunjung.

B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kegiatan surveillance infeksi di RS Sakina Idaman
2. Meningkatkan mutu sterilisasi, hygiene sanitasi dan pembersihan
lainnya.
3. Meningkatkan penggunaan APD di RS Sakina Idaman

4
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pelaksanaan Kewaspadaan Standar
a. Kebersihan 1) Melakukan monitoring kebersihan tangan
Tangan a) Sarana dan Prasarana
i. Ketersediaan wastafel dan keran
(kebersihan dan dapat bekerja
dengan baik)
ii. Ketersediaan sabun cuci tangan
dan handrub
iii. Ketersediaan tissue / handuk
tangan sekali pakai
iv. Ketersediaan stiker langkah cuci
tangan di setiap wastafel dan
handrub
b) Kepatuhan Cuci Tangan
i. Audit kepatuhan petugas 6 langkah
cuci tangan
ii. Audit kepatuhan petugas 5 momen
cuci tangan
2) Mempromosikan kebersihan tangan
kepada petugas, pasien, penunggu
pasien, pengunjung dan masyarakat
a) Monitoring pelaksanaan edukasi
kepada pasien, penunggu pasien dan
pengunjung tentang kebersihan tangan
b) Bekerjasama dengan TIM PKRS dalam
promkes tentang kebersihan tangan
secara berkala.

b. Alat 1) Melakukan monitoring pelaksanaan APD


Perlindungan rasional
Diri a) Sarana Prasarana
Ketersediaan APD sesuai keperluan di

5
setiap Unit Kerja berdasarkan
Pedoman APD Rasional RSIA Sakina
Idaman.
b) Kepatuhan Petugas
Auidit kepatuhan pelaksanaan APD
rasional di setiap Unit Kerja.
2) Mempromosikan pelaksanaan APD
rasional
a) Bekerjasama dengan TIM PKRS dalam
promkes tentang APD rasional

c. Pemrosesan 1) Sterilisasi Alat


Peralatan a) Proses pembersihan dan sterilisasi
Perawatan peralatan
Pasien, i. Monitoring pelaksanaan
Peralatan pembersihan dan sterilisasi alat
Pasien dan  Sarana dan Prasarana
penatalaksan  Pengajuan renovasi ruang
aan Linen CSSD
 Ketersediaan cairan
desinfektan, sabun,
indikator keseterilan alat,
pembungkus, alat
transportasi alat kotor dan
steril hingga tempat
penyimpanan alat steril di
seluruh unit kerja.
 Ketersediaan dan kelayakan
alat sterilisator (bekerjasama
dengan bagian pemeliharaan
alat)
 Kepatuhan Petugas
 Penggunaan APD
 Pelaksanaan prosedur
pembersihan hingga
penyimpanan alat steril

6
b) Pengelolaan perbekalan farmasi habis
pakai yang kadaluwarsa
Bekerjasama dengan bagian farmasi
dalam monitoring pelaksanaan SPO
pencatanan dan penanganan
perbekalan farmasi habis pakai yang
kadaluwarsa.
c) Pengelolaan alat single use yang di re-
use
i. Melakukan monitoring
pelaksanaan, pencatatan dan
monitoring kejadian infeksi akibat
penggunaan alat re-use dan fungsi
alat
d) Uji mikroorganisme pada alat steril
Memonitor pelaksanaan pemeriksaan
mikroorganisme pada alat steril dan
alat single use yang dire-use setiap 6
bulan
2) Pengelolaan Linen/ Laundry
a) Memonitoring pengelolaan linen
i. Sarana dan Prasaran
 pengajuan renovasi laundry
 Ketersediaan dan kelayakan
peralatan yang digunakan
dalam pemrosesan linen
 Ketersediaan cairan desinfektan,
sabun dan air dalam
pemrosesan linen
ii. Kepatuhan
 Pengguanaan APD dalam
pemrosesan linen
 Pelaksanaan pengelolaan linen
mulai penyediaan hingga
penyimpanan

7
3) Penyediaan Makanan
a) Melaksanakan swab alat makan, alat
masak dan swab dubur petugas gizi
setiap 6 bulan
b) Bekerjasama dengan bagian gizi dalam
monitoring :
i. Sarana dan prasarana
 pengajuan ruang gizi sesuai
standar
 Kebersihan dan kesuaian
tempat penerimaan,
penyimpanan, pengolahan,
penyajian, pemrosesan alat
makan dan masak, pengepakan
 Ketersediaan sarana kebersihan
tangan dan APD
ii. Kepatuhan
 Kebersihan tangan dan
penggunaan APD
 Pelaksanaan pelayanan
makanan
d. Pengendalian 1) Pengelolaan limbah
Lingkungan a) Sarana dan Prasarana
Berkerjasama dengan bagian sanitasi
memonitoring ketersediaan dan
kelayakan saran dan prasarana yang
berhubungan dengan pengelolaan
limbah
b) Kepatuhan
i. Penggunaan APD dalam
pengelolaan limbah
ii. Pelaksanaan pengelolaan limbah
iii. Pelaksanaan edukasi kepada
pasien, penunggu pasien dan
pengunjung dalam pembuangan
sampah

8
2) Kebersihan lingkungan
a) Bekerjasama dengan bagian sanitasi
melakukan monitoring
i. Pemeriksaan
 Air bersih setiap 3 bulan sekali
 Air limbah setiap bulan
 Uji usap lanati, dinding dan
udara setiap 6 bulan sekali
ii. Sarana dan Prasarana
 Ketersediaan cairan disinfektan
 Ketersediaan spill kit di setiap
unit
 Ketersediaan dan kelayakan alat
yang digunakan dalam
pembersihan lingkungan
iii. Kepatuhan
 Penggunaan APD dalam
pembersihan lingkungan
 Pelaksanaan pembersihan
lingkungan
b) Bekerjasama dengan bagian sanitasi
dalam pengendalian vector
c) Bekerjasama dengan bagian sarana
dan prasarana
i. Renovasi dinding dan lantai yang
bergelombang
ii. Penggantian tirai kain dengan tirai
plastic di ruang perawatan
iii. Pengantian kursi kain dengan kursi
plastic di ruang IGD, Kamar
Bersalin dan Rawat Inap
iv. Renovasi ruang isolasi airbone
bertekanan negative

9
3) Kamar jenazah
a) Melakukan monitoring
i. Sarana dan Prasarana
 pengajuan renovasi ruang
jenazah
 Ketersediaan APD dan sarana
kebersihan tangan
ii. Kepatuhan
 Pelaksanaan kebersihan tangan
dan penggunaan APD
 Pelaksanaan pelayanan
pemulasaran jenazah

e. Kesehatan 1) Memonitoring pelaksanaan penangan dan


Karyawan/ pelaporan terpapar pejanan
pelindungan 2) Bekerjasama dengan K3RS dalam
Petugas pemeriksaan kesehatan petugas setiap
tahun

f. Penempatan 1) pengajuan renovasi ruang isolasi


Pasien 2) Monitoring penempatan pasien yang
mengalami imunitas rendah
3) Monitoring penempatan dan transfer
pasien infeksi “air borne” dalam waktu
singkat (ketidak tersediaan ruang dengan
tekanan negative)
g. Etika batuk 1) Monitoring skrening batuk
2) Mempromosikan etika batuk kepada
petugas, pasien, penunggu pasien,
pengunjung dan masyarakat
a) Monitoring pelaksanaan edukasi
kepada pasien, penunggu pasien dan
pengunjung tentang etika batuk
b) Bekerjasama dengan TIM PKRS dalam
promkes tentang etika batuk secara
berkala.

10
h. Praktek 1) Pengajuan ruang pengoplosan obat sesuai
menyuntik standar
yang aman 2) Monitoring kepatuhan petugas dalam
praktek menyuntik yang aman
3) monitoring penyimpanan obat multidose

2. Pelaksanaan a. Memonitoring pelaksanaan kewaspadaan


Kewaspadaan berdasarkan transmisi (meliputi
Isolasi penempatan, transportasi, APD petugas,
peralatan untuk perawatan pasien)

3. Pelaksanan a. Melaksanakan sensus harian


Surveilan PPI b. Menganalisis hasil surveilans PPI,
mengevaluasi dan menyusun RTL
c. Melaporkan hasil surveilans PPI dan
rekomendasi dan membahas dengan TIM
PMKP setiap 3 bulan

4. Pelaksanan a. Menyediakan ruang isolasi untuk ledakan


Investigasi pasien (outbreak) infeksius
Outbreak b. Mengedukasi petugas tentang pengelolaan
pasien infeksius jika terjadi ledakan
pasien (outbreak) penyakit airborne
c. Memonitoring pengelolaan ledakan pasien
(outbreak) pasien infeksius

5. Monitoring a. Mengidentifikasi tipe/jenis kontuksi


Pembongkaran, kegiatan proyek dengan kriteria
Pembangunan b. Mengidentifikasi kelompok risiko pasien
dan Renovasi c. Menyusun matrik pengendalian infeksi
antara kelompok resiko pasien dan tipe
kontruksi kegiatan
d. Menetapkan kelas/ tingkat infeksi
e. Melaksanakan pengendalian infeksi
berdasarkan tingkat/ kelas infeksi
f. Memonitoring pelaksanaan

11
6. Penggunaan a. Monitoring penggunaan antibiotic rasional
antibiotic yang b. monitoring adanya kejadian multidrug
rasional resisten

7. Diklat a. Melaksanaakan in house treaning PPI


Dasar kepada seluruh pegawai setiap 6
bulan sekali
b. Melaksanakan orientasi pegawai baru
c. Mengajukan kebagian SDM untuk
1) Pelatihan PPI Dasar bagi yang belum
mengikuti
2) Pelatihan PPI lanjutan untuk Panitia
dan Tim PPI
3) Pelatihan IPCN
4) Pelatihan dasar CSSD
8. Penyusun ICRA a. Identifikasi resiko infeksi
dalam upaya b. Analisis resiko infeksi
menurunkan c. Menyusun langkah-langkah pencegahan
resiko infeksi dan pengendalian infeksi
d. Memonitor pelaksanaan kebijakan,
prosedur dan pedoman PPI

12
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Tim PPI melaksanakan monitoring diseluruh kegiatan PPI di RS Sakina


Idaman.
2. Tim PPI melaksanakan evaluasi dari kegiatan PPI setiap 3 bulan sekali.
3. Tim PPI melaksanakan analisis data dari hasil kegiatan dan merancang
rencana perbaikan dengan menggunakan metoda PDSA.
4. Tim PPI melaksanakan RTL dari rencana perbaikan yang telah
ditetapkan.

13
BAB VI
SASARAN

1. Infeksi Daerah Operasi kurang dari 1,5%


2. Infeksi Saluran Kemih <1,5 0/00
3. Plebitis <1,5 0/00
4. VAP <1,5 0/00
5. Dekubitus <1,5 0/00
6. Kepatuhan cuci tangan 85%
7. Kepatuhan penggunaan APD secara rasional 80%
8. Monitoring sterilisasi, manajemen laundry dan linen, peralatan
kadaluwarsa, single-use yang dire-use, pembuangan limbah,
pembuangan benda tajam, pelayanan makanan, pelaksanaan isolasi
dilaksanakan

14
BAB VII
JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pelaksanaan Kewaspadaan
Standar
a. Kebersihan Tangan
1) Monitoring kepatuhan
2) Monitoring sarpras
b. APD
1) Monitoring APD rasional
2) Monitoring sarpras
c. Pemrosesan peralatan
perawatan, peralatan
dan linen
1) Monitoring CSSD
2) Monitoring bahan habis
pakai yang kadaluwarsa
3) Monitoring single use
yang dire-use
4) Monitoring pengelolaan
linen
5) Monitoring penyediaan
makanan
6) Uji mikroorganisme alat
steril
7) Uji mikroorganisme linen
steril
8) Swab alat makan dan
alat masak
9) Swab dubur
10) Kalibrasi peralatan
sterilisator
d. Pengendalianlingkungan
1) Monitoring pengelolaan
limbah
2) Monitoring kebersihan
lingkungan
15
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3) Monitoring pengendalian
vector
4) Monitoring kamar jenazah
5) Monitoring kebersihan
ambulance
6) Pemeriksaan air bersih
7) Pemeriksaan air limbah
8) Uji usap lantai, dinding
dan udara
9) Kalibrasi alat UV
10) Pengajuan renovasi dan
penggantian sesuai PPI
e. Kesehatan Karyawan
1) Monitoring terpapar
pejanan
2) Pemeriksaan petugas dan
vaksinasi
f. Penempatan pasien
1) Monitoring penempatan
pasien
2) Monitoring transportasi
pasien
g. Etika batuk
1) Monitoring pelaksanaan
skrining batuk
2) Pembuatan media edukasi
etika batuk
h. Menyuntik yang aman
1) Monitoring menyuntik
yang aman
2. Pelaksanaan Kewaspadaan
Isolasi
a. Monitoring pelaksanaan
kewaspadaan isolasi
3. Surveilans PPI

4. Pelaksanaan Investigasi
Insidental
Outbreak

16
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

5. Monitoring Pembongkaran,
Insidental
Pembangunan dan Renovasi
6. Penggunaan antibiotic
rasional
7. Diklat
a. In house traning PPI
(refreshing PPI)
b. Orientasi pegawai baru
c. Pelatihan PPI Dasar Sesuai Jadwal

d. Pelatihan PPI Lanjutan Sesuai Jadwal

e. Pelatihan IPCN Sesuai Jadwal

f. Pelatihan CSSD Sesuai Jadwal

8. Penyusunan ICRA

17
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Semua kegiatan PPI dicatat sesuai jenis kegiatan dan SPO-nya.


2. Hasil kegiatan PPI dilaporkan dari setiap unit kerja dan setiap bulannya
3. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat TIM PPI setiap 3 bulan dan
analisis serta penyusun RTL yang digunakan untuk rekomendasi
kepada TIM PMKP dan Direktur

18
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

A. Pencatatan
Infection Preventif and Control Link Nurse (IPCLN) dan Infection Preventif
and Control Nurse (IPCN) melakukan pengumpulan data harian dicatat
dalam form audit,form surveilans,form laporan insiden.

B. Pelaporan
Data yang sudah terkumpul di rekap, dianalisi dan disusun rencana
tindak lanjutnya kedalam laporantim PPI setiap 3 bulan sekali dan
dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit Sakina Idaman

C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat TIM PPI setiap 3 bulan dan
analisis serta penyusun RTL yang digunakan untuk rekomendasi
kepada TIM PMKP dan Direktur

19
BAB X
RENCANA ANGGARAN KEGIATAN

RAK PROGRAM PPI TAHUN 2018

Harga
No. Uraian Kegiatan Volume Satuan
Satuan Total
1 Monitoring & Surveilans PPI 12 pelaksanaan 100000 1200000
2 Kebersihan Tangan 0
Sabun Cuci Tangan 816 bungkus 15000 12240000
Handuk Cuci Tangan 4060 buah 1000 4060000
Handrub alkohol gliserin liter 0
Handrub triton liter 0
Hibiscrub 120 botol 0
Stiker langkah cuci tangan 100 buah 10000 1000000
3 Stiker APD di ruang wajib APD 10 buah 10000 100000
4 Stiker jenis limbah di tempat sampah 50 buah 10000 500000
5 Kebersihan Lingkungan 0
Spill Kit 12 buah 50000 600000
Kursi Plastik KB dan UGD 15 buah 50000 750000
Renovasi dinding bergelombang 1 pembangunan 0
6 Penanganan Terpapar Pajanan 12 pelaksanaan 50000 600000
7 Pemeriksaan Kesehatan Karyawan 120 orang 50000 6000000
8 Pembuatan Ruang Isolasi 1 pembangunan 0
9 Diklat 0
Pelatihan PPI Dasar 3 orang 1500000 4500000
Pelatihan PPI Lanjutan 2 orang 3000000 6000000
Pelatihan IPCN 1 orang 3000000 3000000
Pelatihan CSSD 1 orang 3000000 3000000
Refreshing PPI Dasar 2 orang 750000 1500000
10 Rapat 0
Evaluasi 1 bulan 12 rapat 25000 300000
Pelaporan kepada TIM PMKP 4 rapat 25000 100000
Total Biaya 45450000

20
BAB XI
PENUTUP

Demikian program kerja pencegahan dan pengendalian infeksi


Rumah Sakit Sakina Idaman sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit Sakina Idaman.

21

Anda mungkin juga menyukai