Nurse Komunitas
Nurse Komunitas
1. Delibrative (kesungguhan)
2. Adaptable (kesesuaian)
3. Cyclic (siklus)
4. Client focussed
5. Interactive
6. Need oriented
Langkah-langkah keperawatan komunitas
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
Merupakan proses pengumpulan data dan upaya untuk dapat mengenal masyarakat
dengan beberapa komponen antara lain:
Data demografi
Geografi
Fasilitas fisik
Sistem pemerintahan
Ekonomi
Sistem sosial
Tujuan dari pengkajian keperawatan komunitas ini adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor (baik positif atau negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga
masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan
1) Sistem Kesehatan
tipe keluarga
pola hidup sehat keluarga
4) Sistem Kesejahteraan
pekerjaan
sumber daya alam
industri rakyat
6) Sistem Politik
kegiatan keagamaan
organisasi keagamaan
10) Sistem Legal
peraturan
sanksi
b. KOMUNITAS SEBAGAI TEMPAT (DIMENSI TEMPAT)
1) Batasan Komunitas
Batas wilayah
Karakteristik wilayah
Peta wilayah
2) Sistem Keagamaan
Tempat
Jarak
Cara capai
3) Gambaran geografis
Kesuburan
Peta geografis
Kemiringan/tinggi tanah
4) Iklim
Curah hujan
Perkiraan musim
Kelembapan udara
5) Flora dan fauna
Lapangan
Sarana olahraga
Sarana rekreasi
Lingkungan pemukiman
b. KOMUNITAS SEBAGAI KUMPULAN/KELOMPOK (DIMENSI POPULASI)
1) Ukuran
Jumlah penduduk
Jumlah KK
Jumlah penduduk yang memiliki KMS
2) Kepadatan
Angka kelahiran
Angka kematian
5) Budaya sosial penduduk
TK kesejahteraan
kemampuan baca tulis
tingkat pendidikan
pekerjaan
7) Mobilitas Penduduk
jenis kependudukan
pemanfaatan waktu
pola komunikasi
pengambilan keputusan
hubungan dengan sistem lain
batas wilayah
b. Penduduk dan lingkungan
Pedoman dalam melakukan Roda pengkajian komunitas ini terdiri dari 3 bagian :
No Elemen Deskripsi
13 Politik Kampanye
Komunikasi
Komunikasi formal: koran, TV, telepon, dll.
Komunikasi informal: papan pengumuman, selebaran, poster, dll.
Tabel 2. Komponen Komunikasi
Komponen Sumber
Kantor Koran
Kantor penerangan
Formal:
Koran (jumlah sirkulasi, frekuensi,
lingkup) Kantor Pos dan Telekomunikasi
Radio dan televise (jumlah stasiun
komersial dan pendidikan, pendengar)
Poster (kantor, jumlah telepon
umum dan pribadi)
Informal:
Winshield survey
Menanyakan langsung
Pendidikan
Tabel 3. Komponen Pendidikan
Komponen Sumber
Rekreasi
Macam
Tempat
Bayaran
Yang menggunakan
1. Persepsi
Persepsi Masyarakat
Bagaimana perasaan warga terhadap masyarakat
Apakah yang mereka anggap sebagai kekuatan masyarakat
Apa yang mereka anggap sebagai masalah masyarakat
Ajukan pertanyaan kepada warga dengan berbagai kelompok (misalnya
kelompok lansia, kelompok anak muda, pekerja lapangan, buruh pabrik,
professional, ibu rumah tangga, pemuka agama) dan buat catatan tentang
siapa dan apa jawabannya
Persepsi Anda
Pernyataan umum tentang kesehatan masyarakat setempat
Apakah kekuatannya
Masalah dan potensial masalah apa yang anda dapat identifikasi
Gambar 1. Skema “Community Assesment Wheel”
1. Inti Komunitas
1 Sejarah
2 Demografik
3 Etnisitas
4 Nilai dan Keyakinan
1. Subsistem
1 Lingkungan
3 Ekonomi
6 Komunikasi
7 Pendidikan
8 Rekreasi
III.Persepsi
1 Warga masyarakat
2 Persepsi anda
1. Batas lokasi
2. Lingkungan: geografi, iklim, pengawasan lingkungan (pencemaran udara, air,
pembuangan air limbah).
3. Perumahan.
4. Populasi komunitas.
Melihat populasi komunitas secara statistik.
Hal yang harus diketahui tentang populasi adalah:
Contoh: Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan
kelengkapan status imunisasi TT
1. Problem (masalah)
Merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya
terjadi
1. Etiologi (penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi:
1. Pemilikan lingkungan
A. Pendapatan
B. Sanitasi
C. Pemukiman
D. Keamanan pemukiman/tempat kerja
E. Pemilikan psikososial
i. Komunikasi dengan sumber masyarakat
ii. Kontak sosial
iii. Perubahan peranan
iv. Hubungan antar anak
v. Kegelisahan agama
vi. Kesedihan
vii. Stabilisasi emosi
viii. Sexualitas manusiawi
ix. Memelihara keorangtuaan
x. Anak/dewasa ditelantarkan
xi. Perlakuan salah terhadap anak/orang dewasa
xii. Pertumbuhan dan perkembangan
xiii. Pemilikan fisiologis
a. Pendengaran
b. Penglihatan
c. Berbicara dan bahasa
d. Geligi
e. Pengamatan
f. Nyeri
g. Kesadaran
h. Kulit
i. Neuromuskuloskeletal
j. Respirasi
k. Sirkulasi
l. Digesti-hidrasi
m. Fungsi perut
n. Fungsi genitourinaria
o. Ante partum/partum
p. Pemilikan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan
a. Nutrisi
b. Pola istirahat tidur
c. Aktifitas fisik
d. Kebersihan perorangan
e. Penyalahgunaan obat
f. Keluarga berencana
g. Penyelia pelayanan kesehatan
h. Peraturan penulisan resep
i. Teknis prosedur
Contoh rumusan diagnose keperawatan komunitas:
Pola nutrisi (gizi buruk) pada bayi dan balita di komunitas RW 5 Kelurahan
Sumberejo b/d pola pemberian diet yang tidak tepat, sosial ekonomi yang kurang.
1. Masalah Sehat-Sakit
2. Karakteristik populasi
3. Karakteristik lingkungan
Contoh :
Ketika ada ancaman eksternal (misalnya banjir dan epidemic) terjadi pada suatu
komunitas, komunitas tersebut memiliki factor resiko selama komunitas terus
beradaptasi,Resiko ketidakefektifan komunitas harus digunakan.
Jika ancaman menimbulkan sesuatu yang ada pada batasan karakteristik (gejala)
komunitas, gunakan Ketidakefektifan Koping Komunitas
Contoh:
1. Tujuan Administratif
Untuk mengidentifikasi focus keperawatan kepada klien atau kelompok
Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan
lainnya
Untuk menyediakan suatu criteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan
Untuk menyediakan criteria klasfikasi klien
1. Tujuan Klinik
Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang
diobservasi dan apa yang dilaksanakan
Menyediakan criteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan evaluasi
keperawatan
Rencana tindakan keperawatan yang spesifik secara langsung bagi individu,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan
Berikut salah satu contoh perhitungan dalam menentukan skala prioritas perawatan
kesehatan masyarakat disuatu desa binaan:
Kemungkinan Untuk
NO Masalah Perhatian MasyarakatPoin Prevalensi Tingkat Bahaya Dikelola Nila
1. Malnutrisi 3 3 4 3 108
3 Imunisasi 2 3 4 2 38
Penyakit-penyakit
TBC 3 2 4 4 96
Pneumonia 3 2 3 3 72
4 Kulit 3 2 3 2 36
Keterangan :
1. Menyusun aktivitas/intervensi
Pendekatan 3 tingkat pendegahan
Kerjasama lintas program dan sector
1. Menetapkan:
Penanggungjawab
Waktu pelaksanaan
Tempat pelaksanaan
Metoda dan media yang digunakan
LANGKAH-LANGKAH INTERVENSI
1. Merencanakan
Apa yang dikerjakan
Kapan
Bagaimana caranya
Siapa yang mengerjakan
Sumberdaya
1. Memperhatikan
Program dan organisasi yang ada
Sumberdaya; internal & eksternal
Program yang lalu
1. Menetapkan
Aktivitas untuk tiap tujuan
Tetapkan jawaban pertanyaan diatas
1. Pengembangan Rencana Keperawatan bisa menggunakan
A. Pendekatan model Neuman
Berdasarkan tingkat pencegahan masalah:
1. Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan diaplikasikannya
ke dalam populasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap
penyakit.
1. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan tingkat
keparahan.
1. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidakmampuan sambil
stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai
pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu
mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya.
1. Rencana keperawatan NANDA
Bisa dilihat di buku NANDA
Contoh:
Tujuan :
Setidaknya 40% dari ibu-ibu yang merokok di Desa Glenmore dapat mengurangi
kebiasaan jelek tersebut di dalam waktu 2 bulan ini
Kriteria Hasil:
1. Gantt Chart
Gantt Chart ini terdiri dari konsep kegiatan dan waktu pelaksanaan. Kegiatan di buat
pada sebuah kolom di sebelah kiri, dan waktu pelaksanaan diletakkan di garis
kegiatan sebelah kanannya.
Minggu ke
Kegiatan 1 2 3 4
Winshield survey
Pengkajian
Analisa data
Perencanaan
MMD
Implementasi
Evaluasi
Program :
Menetapkan rencana kegiatan dan sumber daya dari berbagai alternative program
Budgeting:
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapakan.
Implementasi ini merupakan fase kerja dalam rangka mencapai tujuan, yang
meliputi :
◦ Mengorganisasikan
◦ Mendelegasikan
◦ Mengelola kerja pada setiap tahap tindakan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
1. Promotif
A. Pelatihan kader kesehatan
B. Pendidikan kesehatan (penyuluhan)
C. Standarisasi nutrisi yang baik
D. Penyediaan perumahan
E. Konseling perkawinan
F. Pendidikan seks, masalah genetik
G. Pemeriksaan kesehatan scr berkala
H. Preventif
i. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
ii. Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
iii. Pemberian nutrisi khusus
iv. Pengamanan/penyimpanan barang, bahan berbahaya
v. Pemeriksaan kesehatan scr berkala
vi. Imunisasi khusus pd kelompok khusus
vii. Personal hygiene & environment
viii. Menghindari dari sumber alergi
ix. Dll
x. Pelayanan Kesehatan Langsung
a. Pelayanan kesehatan di posyandu: balita, lansia, dll
b. Home care
c. Rujukan
d. Pembinaan pd kelompok2 di masy
e. Dll
— Partnership model
— Profesional model
Kompetensi : Merancang Evaluasi Keperawatan Komunitas (Kompetensi
5)
Pengertian
Tujuan evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemempuan klien dalam mencapai tujuan. Hal
ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan
respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat
mengambil keputusan:
TahapEvaluasi:
MacamEvaluasi:
1. Formatif (Proses)
Focus tipe evaluasi ini adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas
pelayanan tindakan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah
perencanaan keperawatan dilaksanakan untuk membantu keefektifitasan terhadap
tindakan.
2. Sumatif (Hasil)
Focus evaluasi Hasil adaalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada
akhir tindakan keperawatan. Tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakan
keperawatan secara paripurna.
Sumatif evaluasi adalah obyektif, fleksibel dan efisien. Adapaun metode pelaksanaan
evaluasi sumatif terdiri dari interview akhir pelayanan, pertemuan akhir pelayanan,
dan pertanyaan kelapa klien langsung dan keluarga. Meskipun informasi pada tahap
ini tidak secara langsung berpengaruh terhadap klien yang dievsaluasi, sumatif
evaluasi bisa menjdai suatu metode dalam memonitor kualitas dan efisiensi tindakan
yang telah diberikan.
Fokus evaluasi
Tingkat evaluasi
1. Staff
Apakah tujuan tercapai?
Apakah instrumen berguna
Apakah strategi/ aktivitas berguna
Apakah mereka belajar melaui proses itu?
Masukan / pelajaran yang berguna
Dimana saja dapat dicapai?
Untungnya apa?
Apakah mereka belajar penyebab masalah?
Apakah mereka berpartisipasi?
Apakah mereka berpartisipasi pada masa yang akan datang?
2. Pekerja sosial masyarakat (kader)
3. Masyarakat
KUESIONER
Kuesioner adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Kuesioner biasanya berupa pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden
untuk dijawab.
Berikut ini langkah-langkah yang digunakan untuk merancang sebuah kuesioner:
Tahap-tahap yang dilakukan pada saat membuat kuesioner dibagi menjadi dua, yaitu
1. Tahap formulir
Tahap ini biasanya berisi variable non laten atau variable yang langsung bisa
diidentifikasi.
Tipe pertanyaan:
1. Terbuka
Pertanyaan yang bersifat terbuka, jika responden bisa memberikan opininya dalam
menjawab pertanyaan
1. Tertutup
Pertanyaan yang bersifat tertutup, biasanya berupa check point atau sudah ada
jawabanya
Setelah pertanyaan selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menyebarkan
kuesioner ke responden yang akan diamati. Sebuah kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaannya mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah hasil dari
kuesioner yang valid, jika mampu memberikan hasil yang konsisten.
DAFTAR PUSTAKA
Smith, Claudia and Maurer, Frances. 1995. Community Health Nursing : theory and
practice. USA : W.B Saunders Company
Stanhope, Marcia and Knollmueller RN. 1990. Buku Saku Keperawatan Komunitas
dan Kesehatan Rumah. Perangkat Pengkajian, Intervensi dan Penyuluhan.
Jakarta : EGC
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar
bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara
manfaat dan kerugian (Mubarak, 2005).
1. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
1. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
1. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai
dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).
1. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa
alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak,
2005).
1. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses pemberian
kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif kepada
masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
1. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia
dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa
aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
1. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan.
1. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat sebagai
satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok beresiko atau
masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas
diberikan dengan mamandang komunitas sebagai klien.
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien
dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan
dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil
persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien,
harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan
berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan , makanan
serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon dan stimulus
atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan,
persepsi dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice).
Sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok, yakni: sakit
dan penyakit, sisitem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan (Wawan,
2010).
a) Pola komunikasi
b) Pengambilan keputusan
d) Batas wilayah
Pelayanan kesehatan :
a) Hospital
b) Praktik swasta
c) Puskesmas
d) Rumah perawatan
f) Perawatan di rumah
4) Ekonomi
b) Karakteristik pekerjaan
@ status ketergantungan
% yg menganggur
% yg bekerja
% yg menganggur terselubung
5) Keamanan transportasi
a) Keamanan
- Protection service
- Jenjang pemerintahan
- Kebijakan Dep.Kes
7) Komunikasi
- Formal
- In formal
8) Pendidikan
b) Fasilitas pendidikan (SD, SMP dll) baik di dalam maupun di luar komunitas
9) Recreation
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial
ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi (Mubarak,
2005).
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab
antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal yang
berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan dengan
ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh
pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa dicatat
dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).
2) Pengamatan
3) Pemeriksaan fisik
1. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
sebagai berikut :
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
1. Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2005).
1. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah (Mubarak,
2005):
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
6) Aspek politis
Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format Mueke (1988)
mempunyai kriteria penapisan, antara lain:
5) Minat masyarakat
1. 2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan
pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah
dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi
(Mubarak, 2009).
1. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK)
dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
1. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi,
tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas
kemitraan (Mubarak, 2009).
1. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang
telah disusun (Mubarak, 2009).
1. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak,
2009).
1. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program
kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in
community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
1. 5. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam
perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat
komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya
(Mubarak, 2009). Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul Effendi,
1998: