TELAAH KURIKULUM
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Mutmainna, S.Pd., M.Pd
OLEH:
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis fenomena induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
4.4 Melakukan percobaan tentang induksi elektromagnetik berikut presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
4.4.1 Membuat laporan dan mempresentasikan hasil percobaan tentang timbulnya GGL
induksi,cara menentukan arah GGLinduksi, GGL induksi pada loop kawat yang bergerak
didalam medan magnet tetap,timbulnya induktansi diri, dangenerator AC dan DC, serta
transmisi energi listrik
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
a) Menganalisis timbulnya GGL Induksi berdasarkan kegiatan pengamatan timbulnya GGL
induksi di laboratorium.
b) Menentukan arah GGL induksi atau arus induksi berdasarkan hukum Lenz melalui kegiatan
pengamatan (eksperimen) di laboratorium
c) Menganalisis GGL induksi pada loop kawat yang digerakkan dalam medan magnet melalui
kegiatan pengamatan (eksperimen) di laboratorium
d) Menjelaskan timbulnya induktansi diri dan induktansi bersama melalui kegiatan pengamatan
(eksperimen) di laboratorium
e) Menjelaskan aplikasi induksi Faraday pada produk teknologi dengan berselancar di internet
dan diskusi tentang generator AC dan DC serta transmisi energi listrik.
E. Materi Pembelajaran
1. GGL Induksi
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi) adalah beda potensial yang terjadi pada
ujung-ujung kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. Dalam mempelajari GGL
Induksi ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang induksi elektromagnetik. Induksi
elektromagetik ini merupakan dasar dari prinsip kerja dinamo atau generator dan peralatan
listrik lainnya, misalnya transformator. Sebelum lebih dalam mempelajari Gaya Gerak Listrik
Induksi (GGL Induksi) kita ingat dahulu tentang medan magnet yang ditimbulkan oleh magnet
tetap dan medan magnet yang timbul di sekitar kawat penghantar beraliran arus listrik. Di mana
untuk menggambarkan kuat medan dapat digunakan garis-garis gaya magnet, daerah yang
memiliki medan magnet kuat digambarkan dengan garis gaya magnet yang rapat, sedangkan
daerah yang medan magnetnya lebih kecil digambarkan dengan garis gaya magnet yang kurang
rapat. Dekat dengan kutub-kutub magnet, garis-garis gayanya rapat, makin jauh dari kutub
magnet makin jarang.
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi)
Sebagai pembuka dalam mempelajari Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi)
dimulai dengan mempelajari fluks magnetik.
Pengertian Fluks Magnetik
Konsep tentang fluks magnetik pertama kali dikemukaan oleh ilmuwan Fisika yang
bernama Michael Faraday untuk menggambarkan medan magnet. Ia menggambarkan medan
magnet dengan menggunakan garis-garis gaya, di mana daerah yang medan magnetnya kuat
digambarkan garis gaya rapat dan yang kurang kuat digambarkan dengan garis gaya yang
kurang rapat. Sedangkan untuk daerah yang memiliki kuat medan yang homogen digambarkan
garis-garis gaya yang sejajar. Garis gaya magnet dilukiskan dari kutub utara magnet dan
berakhir di kutub selatan magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnetik dinyatakan dengan
lambang B yang disebut dengan induksi magnet, induksi magnetik menyatakan kerapatan garis
gaya magnet.
Sedangkan fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang menembus
permukaan bidang secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam persamaan, sebagai
berikut.
Φ=𝐵 ⃗ ⋅ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 Φ = 𝐵. 𝐴 cos 𝜃
Persamaan kedua dipakai apabila arah B tidak tegak lurus permukaan bidang.
Dimana :
Φ = fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
θ = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal (radian atau derajat)
2. Induktansi
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang
menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati
rangkaian (self inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian tetangga
yang dihubungkan secara magnetis (induktansi bersama atau mutual inductance). Pada kedua
keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada perubahan medan magnetik, yang kemudian
menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan
timbul medan magnetik. Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubahubah
terhadap waktu akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan
fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl
induksi. Ggl induksi yang diakibatkan oleh perubahan fluks magnetik sendiri dinamakan ggl
induksi diri.
𝑁
dengan: 𝑛 = sehingga diperoleh :
𝑙
∆Φ𝐵 ∆𝐼
𝜀 = −𝑁 ( ) = −𝐿 ( )
∆𝑡 ∆𝑡
𝐿 = −𝑁
𝜇0 .𝑁.𝐴.∆𝐼
Karena B Φ = B. A = 𝑙
∆Φ𝐵
Perubahan I akan menimbulkan perubahan fluks sebesar ∆ sehingga 𝐿 = 𝑁 ∆𝐼
𝜇0 𝑁𝐴
𝐿=
𝑙
Dengan :
L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)
μ0 = permeabilitas udara (4 π × 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan
magnetik. Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I, adalah
:
1
𝑈 = 𝐿𝐼 2
2
Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan magnetiknya. Berdasarkan
persamaan induktansi diri selenoida atau toroida, bahwa besar induktansi solenoida setara
𝜇0 𝑁 2 𝐴
dengan dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan kuat arus I dengan
𝑙
𝜇0 𝑁 𝐴 𝐵.𝑙
jadi, 𝐼 = 𝜇
𝑙 0𝑁
Maka, dari persamaan diatas diperoleh :
1 𝜇0 𝑁 2 𝐴 𝐵𝑙 2 1 𝐵 2 𝐵𝑙
𝐼=𝑈= [ ][ ] = 𝐴. 𝑙
2 𝑙 𝜇0 𝑁 2 2𝜇0 𝜇0 𝑁
Apabila energi pada persamaan diatas tersimpan dalam suatu volume yng dibatasi
oleh lilitan AI, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut kerapatan energi,
adalah :
1 𝐵2
𝑢=
2 𝜇0
Induksi Bersama
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada gambar diatas, maka sebuah
arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah fluks magnetik Φ yang
mengitari kumparan lainnya, dan menginduksi ggl pada kumparan tersebut. Menurut Hukum
Faraday, besar ggl ε2 yang diinduksi ke kumparan tersebut berbanding lurus dengan laju
perubahan fluks yang melewatinya. Karena fluks berbanding lurus dengan kumparan 1, maka
ε2 harus sebanding dengan laju perubahan arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan :
∆𝐼1
𝜀2 = −𝑀
∆𝑡
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama. Nilai M
tergantung pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya. Induktansi
bersama mempunyai satuan henry (H), untuk mengenang fisikawan asal AS, Joseph Henry
(1797 – 1878). Pada situasi yang berbeda, jika perubahan arus kumparan 2 menginduksi ggl
pada kumparan 1, maka konstanta pembanding akan bernilai sama, yaitu :
∆𝐼2
𝜀1 = −𝑀
∆𝑡
2. Media Pembelajaran
Perangkat komputer dan proyektor
Benda-benda di sekitar
3. Sumber Belajar
a. Fisika Universitas Jilid 2, bab Induksi Elektromagnetik dan bab Induktansi, oleh Young
dan Freedman.
b. Fisika untuk Sains dan Teknik, bab Hukum Faraday dan bab Induktansi, oleh Serway dan
Jewett.
c. Fisika Mengungkap Fenomena Alam untuk Kelas XII SMA/MA, bab Induksi
Elektromagnetik, oleh Hartanto, Reza Widya Satria, dan Maharani Hamidah.
H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Simtaks Nilai
Deskripsi Kegiatan Waktu
Discovery Karakter
(Menit)
PERTEMUAN PERTAMA
Pendahuluan 5
Guru mengucapkan salam
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran,
guru meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin do’a
Guru mengabsen peserta didik
Guru menyampaikan kompetensi yang
Religius
ingin dicapai dalam pembelajaran
Stimulasi Guru memberikan pertanyaan;
Siapa yang tahu konversi energi pada
pembangkit ?
Bagaimana fenomena induksi
elektromagnetik sehingga
menghasilkan GGL induksi?
Inti 75
Menyajikan Guru meminta siswa melakukan kegiatan
Masalah Mari Bereksplorasi: Menyelidki
Timbulnya GGL Induksi. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk mengetahui
proses munculnya GGL induksi. Alat
yang digunakan adalah magnet batang,
kumparan, dan galvanometer sebagai
pendeteksi arus, sakelar, dan power
supply.
Pengumpulan Mengamati
Data Mengamati proses timbulnya GGL
induksi. GGL dapat diidentifikasi
melalui gerakan jarum galvanometer.
Menanyakan
Menanyakan besaran-besaran yang
menyebabkan timbulnya GGL induksi.
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi pada
literatur terkait penyebab
pergerakan jarum
galvanometer.
Mendiskusikan gerakan jarum
yang menyimpang ke kanan
dan ke kiri dari angka nol.
Pengolahan Mengasosiasi
Data Menganalisis besarnya perubahan
fluks magnet terhadap pergerakan
jarum. Menjawab pertanyaan pada
poin diskusi.
Pembuktian Mengomunikasikan
Membuat laporan singkat yang
memuat judul, tujuan, hasil
pengamatan, jawaban pertanyaan, dan
kesimpulan. Menyampaikan hasil
pengamatan di depan kelas dalam
forum diskusi yang dipimpin oleh
guru.
Catatan:
Kegiatan ini dapat dilakukan secara
bergantian jika alat yang tersedia di
laboratorium tidak mencukupi. Selama
kegiatan berlangsung, guru melakukan
penilaian sikap dan penilaian unjuk kerja.
Penutup 10
Kesimpulan Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan hasil pertemuan pertama.
Selanjutnya, guru meminta siswa untuk
menyiapkan peralatan berupa baterai dan
kawat dengan panjang 20 cm untuk
kegiatan Mari Bereksperimen: Medan di
Sekitar Kawat Berarus pada pertemuan
Kemandirian
selanjutnya. Siswa diminta mempelajari
materi induksi magnet di sekitar
penghantar lurus berarus dan penghantar
melingkar berarus
Guru memnta salah seorang peserta didik
memimpin doa sebelum guru mengakhiri
pelajaran
Guru menutup pertemuan dengan salam
PERTEMUAN KEDUA
Pendahuluan 5
Guru mengucapkan salam
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran,
guru meminta salah satu peserta didik
Stimulasi untuk memimpin do’a
Guru mengabsen peserta didik
Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai dalam pembelajaran
Guru menanyakan arah GGL induksi atau
arus induksi yang dihasilkan dari
percobaan pada pertemuan pertama
Guru menjelaskan arah GGL induksi
dapat ditentukan menggunakan hukum
Lenz.
Pendahuluan 75
Menyajikan Guru meminta siswa melakukan kegiatan
Masalah Mari Bereksplorasi: Menentukan Arah
GGL Induksi. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk menyelidiki arah GGL
induksi. Arah GGL induksi dipengaruhi
oleh fluks maget. Guru menganjurkan
siswa agar teliti dan objektif saat
melakukan pengamatan. Guru juga
meminta siswa agar selalu bekerja sama
dalam melaksanakan praktikum, berani
mengemukakan pendapat dengan santun,
dan selalu menghargai pendapat orang
lain.
Pengumpulan Mengamati
Data Mengamati arah GGL induksi
berdasarkan gerakan bolak-balik
jarum galvanometer.
Menanyakan
Menanyakan pengaruh medan magnet
teradap arah GGL induksi.
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi melalui
studi literatur, lalu mendiskusikan
gejala yang timbul
Pengolahan Mengasosiasi
Data Menganalisis hasil pengamatan, lalu
menghubungkannya dengan literatur.
Pembuktian Menjawab pertanyaan pada poin
diskusi, lalu menyimpulkan.
Kesimpulan Mengomunikasikan
Membuat laporan resmi yang memuat
judul, tujuan, hasil pengamatan,
pembahasan yang di dalamnya
termasuk jawaban pertanyaan, dan
kesimpulan. Menyampaikan hasil
pengamatan di depan kelas dalam
bentuk power point dalam forum
diskusi kelas.
Catatan:
Metode pembelajaran dalam kegiatan ini
dapat diganti dengan metode demonstrasi.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
mendemonstrasikan kegiatan ini. Siswa
yang lain memerhatikan gerakan magnet dan
gerakan jarum galvanometer. Selama
kegiatan berlangsung, guru selalu memantau
sikap siswa sehingga diperoleh penilaian
sikap dan unjuk kerja siswa.
Penutup 10
Guru melakukan refleksi pembelajaran
dengan mengulas kembali hukum Lenz.
Guru memberikan tugas mandiri:
pengaruh hambatan terhadap arus induksi
Penutup sebagai tugas rumah secara individu. Kemandirian
Guru meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa sebelum guru
mengakhiri pelajaran
Guru menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam
PERTEMUAN KETIGA
Pendahuluan 5
Salah seorang peserta didik memimpin
doa sebelum pelajaran dimulai
Guru memberi salamn dan memeriksa
kehadiran peserta didik
Stimulasi Guru membahas Tugas Mandiri:
Pengaruh Hambatan terhadap Arus
Induksi. Guru merangsang rasa ingin
tahu siswa dengan memberikan
pertanyaan:
Mungkinkah GGL induksi timbul
ketika loop kawat digerakkan di
dalam medan magnet tetap?
Inti 75
Guru meminta siswa melakukan kegiatan
Menyajikan Mari Bereksplorasi: Menyelidiki GGL
Masalah Induksi pada Loop Kawat yang Bergerak
dalam Medan Magnet Tetap. Tujuan dari
kegiatan ini untuk menyelidiki
kemunculan GGL induksi pada kawat
yang berada dalam medan magnet.
Dalam kasus ini, GGL tetap muncul
karena pada loop kawat terjadi
perubahan fluks magnetik. Inti dari
munculnya GGL induksi adalah
perubahan jumlah garis-garis medan
magnet dala loop kawat. Prinsip ini
digunakan dalam generator.
Mengamati
Pengumpulan Mengamati munculnya GGL induksi
Data pada loop kawat bergerak dalam
medan magnet tetap.
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dengan
cara studi literatur untuk mencari
faktor-faktor yang memengaruhi
GGL induksi pada loop kawat.
Menanyakan
Menanyakan pengaruh perubahan
luas permukaan koil, kecepatan
pergerakan loop kawat dan jumlah
lilitan terhadap
GGL induksi yang yang dihasilkan.
Mengasosiasi
Pengolahan Manganalisis gejala yang timbul
Data dengan melakukan crosscheck pada
informasi yang diperoleh saat
melakukan studi literatur.
Mengomunikasikan
Pembuktian Membuat laporan hasil diskusi yang
memuat judul, hasil pengamatan, dan
pembahasan, lalu disampaikan dalam
diskusi kelas. Guru menekankan
siswa untuk jujur dan objektif dalam
mencantumkan hasil pengamatan.
Catatan:
Guru dapar mengunduh video animasi
munculnya GGL induksi pada loop kawat
bergerah yang berada dalam medan magnet
tetap.
Penutup 10
Guru melakukan refleksi pembelajaran
dengan menanyakan kembali hukum
Faraday tentang timbulnya GGL induksi
pada fitur Bertindak Kreatif.
Guru meminta siswa mengerjakan soal-
soal Review subbab A sebagai latihan di
rumah.
Kesimpulan Kemandirian
Guru menyampaikan cakupan besar
materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa sebelum guru
mengakhiri pelajaran
Guru menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam
PERTEMUAN KEEMPAT
Pendahuluan 5
Guru membuka pertemuan dengan
memberi salam
Guru meminta salah seorang peserta didik
Stimulasi Religius
memimpin doa sebelum evaluasi dimulai
Guru mengabsen peserta didik Guru
memberikan apersepsi dengan
mendiskusikan terbentuknya percikan
bunga api dari sebuah aki mobil 12 V
melalui sebuah busi. Guru menanyakan
proses terjadinya induktansi pada
kumparan.
Inti 75
Menyajikan Guru meminta siswa melakukan kegiatan
Masalah Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Timbulnya Induktansi Diri. Kegiatan ini
bertujuan untuk menyelidiki induktansi
diri pada kumparan (induktor).
Pengumpulan Mengamati
Data Mengamati nyala lampu dan tegangan
yang terukur sebagai akibat dari
induktansi diri yang dimiliki oleh
induktor.
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan informasi dengan cara
studi literatur tentang induktansi diri
pada induktor.
Menanyakan
Menanyakan faktor yang
memengaruhi nyala lampu ketika
lampu dirangkai dengan induktor
dan dialiri arus.
Menanyakan faktor yang
memengaruhi besar tegangan
yang terukur pada induktor ketika
nilai hambatan yang dirangkai
dengannya diubah secara tiba-
tiba.
Pengolahan
Mengasosiasi
Data Manganalisis gejala yang timbul ketika
percobaan berlangsung, lalu menjawab
pertanyaan yang ada pada poin diskusi.
Pembuktian
Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil pengamatan yang
memuat judul, hasil pengamatan, dan
pembahasan, lalu disampaikan dalam
diskusi kelas. Guru menekankan siswa
untuk menghargai pendapat teman saat
berada si dalam forum maupun dalam
kegiatan sehari – hari.
Catatan:
Jika tidak ada hambatan geser dapat
digunakan beberapa resistor
yang disusun paralel. Untuk mengubah nilai
hambatan, siswa dapat
melepas salah satu resistor tanpa memutus
rangkaian.
10
Penutup Kemandirian
Kesimpulan
Guru melakukan refleksi pembelajaran
dengan menanyakan kembali timbulnya
induktansi diri.
Guru meminta siswa mengerjakan Tugas
Mandiri: Induktansi pada Pusat Solenoid
secara mandiri.
Guru meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa sebelum guru
mengakhiri pelajaran
Guru menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam
PERTEMUAN KELIMA
Pendahuluan Religius 5
Guru membuka pertemuan dengan
mengucapkan salam
Guru meminta salah seorang peserta didik
untuk memimpin do’a
Guru menyapa dan menanyakan kabar
peserta didik Guru meminta siswa
Stimulasi mengamati pengaruh induktansi pada
rangkaian dan membandingkannya
dengan percobaan yang telah dilakukan
pada pertemuan keempat
Guru membahas Tugas Mandiri:
Induktansi Diri di Pusat Solenoid.
Guru menjelaskan energi yang tersimpan
pada induktor saat terjadi pertumbuhan
arus.
Inti 75
Menyajikan Guru mengelaborasikan induktansi diri
Masalah untuk menjelaskan induktansi bersama
Pengumpulan pada dua buah kumparan.
Data Guru menjelaskan persamaan induktansi
bersama dan GGL induksi yang
dihasilkan.
Pengolahan Guru meminta peserta didik
Data menganalisis persamaan induktansi
bersama dan GGL induksi yang
dihasilkan.
Pembuktian Guru meminta peserta didik
Kesimpulan menyimpulkan materi induktansi
bersama pada dua buah kumparan,
persamaan induktansi bersama dan GGL
induksi yang dihasilkan.
Penutup Kemandirian 10
Guru melakukan refleksi pembelajaran,
lalu meminta siswa mengerjakan Tugas
Mandiri: Menyelidiki Dinamo Sepeda.
Guru meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa sebelum guru
mengakhiri pelajaran
Guru menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam
PERTEMUAN KEENAM
Pendahuluan Religius 5
Guru membuka pertemuan sengan
mengucapkan salam
Guru meminta salah seorang peserta didik
memimpin do’a
Stimulasi Guru memberi salam dan memeriksa
kehadiran peserta didik Guru
menanyakan peralatan yang menerapkan
induksi Faraday.
Guru membahas Tugas Mandiri:
Menyelidiki Dinamo Sepeda
Inti 75
Menyajikan Guru meminta siswa melakukan kegiatan
Masalah Mari Bereksplorasi: Menyelidiki
Generaor AC dan DC serta Transmisi
Energi Listrik. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui peran induksi
elektromagnetik pada generator AC dan
DC.
Pengumpulan Guru meminta siswa agar selalu aktif
Data dalam pembelajaran.
Mengamati
Mengamati pemanfaatan induksi
elektromagnetik melalui pengamatan
di media internet.
Menanyakan
Menanyakan prinsip transmisi
energi pada generator dan motor
listrik.
Menanyakan perdedaan generator
AC dan DC
Menanyakan prinsip kerja
transformator
Menanyakan perbedaan trafo step
up dan step down
Pengolahan Mengumpulkan informasi
Data Mengumpulkan informasi dengan
cara berdiskusi dengan teman untuk
membahas informasi yang diperoleh
dari internet.
Pembuktian Mengasosiasi
Menganalisis dan menjawab
pertanyaan pada poin diskusi.
Kesimpulan
Mengomunikasikan
Membuat laporan hasil diskusi dalam
format judul, hasil pengamatan,
pembahasan, dan kesimpulan, lalu
disampaikan dalam diskusi kelas.
Catatan:
Guru dapat mencari informasi dari internet
terlebih dahulu, lalu mencetaknya sebagai
bahan diskusi siswa. Hal ini dapat
dilakukan apabila media informasi
(internet) di sekolah terbatas atau tidak
disediakan.
Penutup 10
Sebagai kegiatan penutup, guru
menyimpulkan materi yang telah
diajarkannya.
Guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi Kemandirian
Guru meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa sebelum guru
mengakhiri pelajaran
Guru menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam
1. Teknik Penilaian
No. Format
Peruntukan Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
Penilaian
1. Kompetisi Sikap Spiritual Pengamatan Penilaian Sikap Format 1–5
dan Sikap Sosial Sikap
2. KD 3.4, KD 4.4 Tes Unjuk Kerja Penilaian Praktik Format 6–8
dan Tes Unjuk Kerja
3. KD 3.4 Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda Lembar
dan Uraian Evaluasi/
4. Kumpulan Tugas Mandiri Portofolio Panduan Ulangan
dan Laporan Kegiatan Penyusunan Harian
Portofolio
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
Penilaian Sikap: Lembar observasi sikap pada saat praktik “Gaya Gerak Listrik
(GGL) Induksi”
Penilaian Pengetahuan: soal pilihan ganda, uraian dan penugasan konsep induksi
elektromagnetik, ggl induksi elektromagnetik, dan faktor-faktor yangmempengaruhi
besar ggl induksi
Penilaian Keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat melakukan
percobaan “Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi”
b. Pembelajaran Remedial :
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta
didik yang mendapat nilai di bawah 2,67.
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial,
penugasan dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai
oleh masing-masing peserta didik.
c. Pengayaan :
Peserta didik yang mendapat nilai diatas 2,67 diberikan tugas mengkaji materi
penerapan induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari dan atau soal-soal
higher ordered thinking.
d. Kunci dan Pedoman Penskoran ( pada lampiran)
Materi Remedial
Pengertian Fluks Magnetik
Konsep tentang fluks magnetik pertama kali dikemukaan oleh ilmuwan Fisika yang
bernama Michael Faraday untuk menggambarkan medan magnet. Ia menggambarkan medan
magnet dengan menggunakan garis-garis gaya, di mana daerah yang medan magnetnya kuat
digambarkan garis gaya rapat dan yang kurang kuat digambarkan dengan garis gaya yang
kurang rapat. Sedangkan untuk daerah yang memiliki kuat medan yang homogen
digambarkan garis-garis gaya yang sejajar. Garis gaya magnet dilukiskan dari kutub utara
magnet dan berakhir di kutub selatan magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnetik
dinyatakan dengan lambang B yang disebut dengan induksi magnet, induksi
magnetik menyatakan kerapatan garis gaya magnet.
Sedangkan fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang menembus
permukaan bidang secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam persamaan, sebagai
berikut.
Φ=𝐵 ⃗ ⋅ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 Φ = 𝐵. 𝐴 cos 𝜃
Persamaan kedua dipakai apabila arah B tidak tegak lurus permukaan bidang.
Dimana :
Φ = fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
θ = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal (radian atau derajat)
Induktansi
menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di dalam kumparan tersebut akan
timbul medan magnetik. Selanjutnya, apabila arus yang mengalir besarnya berubahubah
terhadap waktu akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah terhadap waktu. Perubahan
fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl
induksi. Ggl induksi yang diakibatkan oleh perubahan fluks magnetik sendiri dinamakan ggl
induksi diri.
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau solenoida, terjadi perubahan
fluks magnetik di dalam kumparan yang akan menginduksi ggl pada arah yang berlawanan.
Ggl terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang melalui kumparan
meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi ggl dengan arah arus yang berlawanan
dan cenderung untuk memperlambat kenaikan arus tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ggl
induksi ε sebanding dengan laju perubahan arus yang dirumuskan :
∆𝐼
𝜀 = −𝐿
∆𝑡
dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl yang
dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan L
disebut induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H), yang
didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi suatu rangkaian tertutup
yang menghasilkan ggl satu volt bila arus listrik di dalam rangkaian berubah secara seragam
dengan laju satu ampere per detik.
𝑁
dengan: 𝑛 = sehingga diperoleh :
𝑙
∆Φ𝐵 ∆𝐼
𝜀 = −𝑁 ( ) = −𝐿 ( )
∆𝑡 ∆𝑡
𝐿 = −𝑁
𝜇0 .𝑁.𝐴.∆𝐼
Karena B Φ = B. A = 𝑙
∆Φ𝐵
Perubahan I akan menimbulkan perubahan fluks sebesar ∆ sehingga 𝐿 = 𝑁 ∆𝐼
𝜇0 𝑁𝐴
𝐿=
𝑙
Dengan :
L = induktansi diri solenoida atau toroida ( H)
μ0 = permeabilitas udara (4 π × 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida atau toroida (m)
A = luas penampang (m2)
Energi yang tersimpan dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan
magnetik. Energi U yang tersimpan di dalam sebuah induktansi L yang dilewati arus I, adalah
:
1
𝑈 = 𝐿𝐼 2
2
Energi pada induktor tersebut tersimpan dalam medan magnetiknya. Berdasarkan
persamaan induktansi diri selenoida atau toroida, bahwa besar induktansi solenoida setara
𝜇0 𝑁 2 𝐴
dengan dan medan magnet di dalam solenoida berhubungan dengan kuat arus I dengan
𝑙
𝜇0 𝑁 𝐴 𝐵.𝑙
jadi, 𝐼 = 𝜇
𝑙 0𝑁
Maka, dari persamaan diatas diperoleh :
1 𝜇0 𝑁 2 𝐴 𝐵𝑙 2 1 𝐵 2 𝐵𝑙
𝐼=𝑈= [ ][ ] = 𝐴. 𝑙
2 𝑙 𝜇0 𝑁 2 2𝜇0 𝜇0 𝑁
Apabila energi pada persamaan diatas tersimpan dalam suatu volume yng dibatasi
oleh lilitan AI, maka besar energi per satuan volume atau yang disebut kerapatan energi,
adalah :
1 𝐵2
𝑢=
2 𝜇0
Induksi Bersama
Apabila dua kumparan saling berdekatan, seperti pada gambar diatas, maka sebuah
arus tetap I di dalam sebuah kumparan akan menghasilkan sebuah fluks magnetik Φ yang
mengitari kumparan lainnya, dan menginduksi ggl pada kumparan tersebut. Menurut Hukum
Faraday, besar ggl ε2 yang diinduksi ke kumparan tersebut berbanding lurus dengan laju
perubahan fluks yang melewatinya. Karena fluks berbanding lurus dengan kumparan 1, maka
ε2 harus sebanding dengan laju perubahan arus pada kumparan 1, dapat dinyatakan :
∆𝐼1
𝜀2 = −𝑀
∆𝑡
Dengan M adalah konstanta pembanding yang disebut induktansi bersama. Nilai M
tergantung pada ukuran kumparan, jumlah lilitan, dan jarak pisahnya. Induktansi
bersama mempunyai satuan henry (H), untuk mengenang fisikawan asal AS, Joseph Henry
(1797 – 1878). Pada situasi yang berbeda, jika perubahan arus kumparan 2 menginduksi ggl
pada kumparan 1, maka konstanta pembanding akan bernilai sama, yaitu :
∆𝐼2
𝜀1 = −𝑀
∆𝑡
Arus eddy merupakan arus listrik yang diinduksikan ke dalam konduktor dengan
mengubah medan magnet konduktor tersebut. Sirkulasi pusaran arus ini memiliki induktansi
dan medan magnet. Medan ini dapat menyebabkan tolakan, tarikan, dorongan, dan efek
pemanasan.
Arus eddy terbentuk ketika terjadi perubahan letak konduktor dalam sebuah medan
magnet. Konduktor yang bergerak dalam sebuah medan magnet yang tetap ataupun megan
magnet yang berubah di sekitar konduktor yang diam, keduanya menyebabkan arus eddy
terbentuk dalam konduktor tersebut. Perhatikan Gambar 4.9 berikut.
Timbulnya arus eddy dapat dimanfaatkan pada berbagai peralatan sebagai berikut.
o Rotasi cakram logam pada pengukur daya listrik. Cakram logam berotasi akibat adanya
arus eddy. Arus eddy diinduksi oleh medan magnet yang berubah karena adanya
perubahan arus listrik PLN yang mengalir secara sinusoidal dalam sebuah koil.
o Tungku pembakaran induksi. Arus eddy digunakan untuk memanaskan material dalam
wadah tertutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi atau pencemaran pada
material tersebut.
o Detektor logam. Detektor logam biasanya digunakan di bandara untuk menjaga
keamanan. Detektor logam beroperasi dengan mendeteksi arus pusaran yang diinduksi
benda-benda logam. Perhatikan Gambar 4.10.
Arus eddy juga dapat menimbulkan kerugian. Dalam sebuah transformator, koil-
koil yang terbungkus di sekitar teras besi mengalirkan arus bolak-balik (AC) yang
berbentuk sinusoidal. Arus AC tersebut menimbulkan arus eddy di dalam teras besi.
Energi listrik berubah menjadi panas sehingga menimbulkan kerugian. Untuk
memperkecil kerugian, teras besi dirancang sehingga lintasan arus eddy menjadi
sesempit mungkin.
Lampiran 1
A. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1. Tujuan
Menyelidiki atau mempelajari peristiwa gaya gerak listrik induksi diri atau gaya gerak
listrik imbas
Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya gerak listrik induksi diri tau
gaya gerak listrik imbas
2. Pendahuluan
Peristiwa gaya gerak listrik induksi atau ggl imbas yaitu timbulnya gaya gerak listrik (ggl)
imbas dalam kumparan sebagai akibat perubahan medan magnet didalam kumparan.
4. Percobaan/Prosedur
a. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar di atas!
b. Letakkan sebuah magnet batang dekat di atas kumparan dalam keadaan diam, amatilah dan
catat kedudukan galvanometer/voltmeter serta ulangi dengan kutub magnet yang berbeda!
c. Gerakkan magnet batang perlahan-lahan menjauh kumparan, amatilah dan catat yang terjadi
pada galvonometer!
d. Ulangi percobaan pada no.3 dengan menggerakkan magnet batang berturut-turut menjauhi
dan mendekati kumparan secara lambat, serta amati dan catat kedudukan jarum
galvonometer!
e. Ulangi percobaan pada no.4 dengan menggerakkan magnet batang berturut-turut menjauhi
dan mendekati kumparan secara cepat, serta amati dan catat kedudukan jarum
galvonometer!
f. Lakukan percobaan berikutnya dengan variasi kumparan, variasi kekuatan magnet, variasi
kutub magnet dan variasi kecepatan gerakan magnet dan catat hasil pengamatanmu pada tabel
pengamatan!
6. Pertanyaan
a. Bagaimana arah jarum Galvanometer, saat magnet batang digerakan keluar - masuk?
b. Bagaimana arah jarum Galvanometer, saat magnet diam didalam kumparan?
c. Bagaimana pengaruh gerak magnet (cepat/lambat) terhadap besar simpangan jarum
Galvanometer?
d. Bagaimana pengaruh kekuatan magnet (besar/kecil) terhadap besar simpangan jarum
Galvanometer?
e. Bagaimana pengaruh kutub magnet (U/S) terhadap besar simpangan jarum Galvanometer?
f. Mengapa saat magnet digerakan keluar – masuk kumparan jarum Galvanometer
bergerak sedangkan ketika magnet diam di dalam kumparan maupun di luar kumparan
jarum Galvanometer tidak bergerak?
g. Bagaimana pengaruh banyak lilitan terhadap besar ggl induksi?
h. Bagaimana pengaruh kecepatan gerak magnet terhadap ggl induksi?
i. Bagaimana pengaruh kekuatan magnet terhadap ggl induksi?
j. Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan di atas?
B. Instrumen Penilaian
1. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
a. Lembar Observasi Sikap
1. Sikap pada Kegiatan Praktikum
PENILAIAN DIRI
Rubrik Penilaian N
Jika menjawab Ya, Skor= 2 i
l
Jika menjawab Tidak, Skor= 1 a
b. Format penilaian antar peserta didik i
Dilakukan/muncul
No Perilaku YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang
4. bertentangan
Mau bekerjasama dengan semua teman
5. Disiplin pada saat belajar
c. Format Jurnal
Soal Tes
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda
silang (x) pada abjad yang sesuai.
1. Ketika magnet batang digerakkan memasuki kumparan, jarum Galvanometer
menyimpang searah jarum jam. Jika magnet batang didiamkan sejenak di dalam
kumparan, maka jarum galvanometer akan ….
A. terus menyimpang searah jarum jam
B. kembali menunjuk nol dan selanjutnya diam
C. disimpangkan berlawanan arah jarum jam
D. kembali menunjuk nol dan selanjutnya menyimpang kembali searah
jarum.
E. berosilasi searah dan berlawanan jarum jam.
2. Arah arus induksi dalam suatu penghantar sedemikian rupa sehingga menghasilkan
medan
magnet yang melawan perubahan fluks magnetic yang menimbulkannya.
Pernyataan ini merupakan hukum ….
A. Faraday
B. Ampere
C. Biot-Savart
D. Lenz
E. Maxwell
3. Sebuah penghantar yang digerakkan dalam medan magnetik akan menghasilkan beda
potensial pada ujung-ujung penghantar yang dinamakan ...
A. tegangan jepit
B. gaya gerak listrik induksi
C. induksi elektromagnetik
D. fluks magnetik
E. kuat medan magnetik
4. Menaikkan ggl maksimum suatu generator AC agar menjadi 4 kali semula, dapat
dilakukan dengan cara …
A. jumlah lilitan dilipatgandakan dan periode putar menjadi 1/2 kali semula
B. kecepatan sudut dan luas penampang kumparan dijadikan 1/2 kalinya
C. induksi magnet dan jumlah lilitan dijadikan 4 kali semula
D. luas penampang dan periode putar dijadikan 2 kali semula
E. luas penampang dan periode putar dijadikan 1/2 kali semula
5. Sebuah bidang seluas 40 cm2 berada dalam daerah medan magnetik homogen
dengan induksi magnetik 8 × 10-4 T. Jika sudut antara arah normal bidang dengan
medan magnetik adalah 60o, maka besar fluks magnetiknya adalah ...
A. 32 × 10-7 Wb
B. 16× 10-7 Wb
C. 6,4 × 10-7 Wb
D. 3,2 × 10-7 Wb
E. 1,6 × 10-7 Wb
6. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 0,8 H. Jika dalam setengah sekon
kuat arusnya berubah dari 40 mA menjadi 10 mA, tentukan ggl induksi diri kumparan
tersebut!
A. 48 x 10-3 V
B. 4,8 x 10-3 V
C. 4,8 V
D. 2,4 V
E. 2,4 x 10-3 V
7. Bila sebuah generator berputar 1.500 putaran/menit untuk membangkitkan arus
100 V, maka besarnya kecepatan sudut untuk membangkitkan 120 V sebesar ...
A. 1.200 putaran/menit
B. 1.500 putaran/menit
C. 1.800 putaran/menit
D. 2.100 putaran/menit
E. 2.400 putaran/menit
8. Kawat a - b dengan panjang 1,5 m diletakkan dalam medan magnet 0,5 T dengan
arah masuk bidang kertas. Ternyata di ujung-ujung kawat timbul beda potensial 3
volt dengan potensial a lebih tinggi daripada b. Besar dan arah kecepatan gerak kawat
a - b adalah....
A. 4 m/s ke kanan
B. 4 m/s ke kiri
C. 2 m/s ke kiri
D. 2 m/s ke kanan
E. 1 m/s ke kanan
A. Standar Kompetensi
1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta penerapannya.
3.5 Mempresentasikan prinsip kerja penerapan rangkaian arus bolak-balik (AC) dalam
kehidupan seharihari.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
a) Mendeskripsikan karakteristik besaran-besaran dalam listrik AC melalui kegiatan
mengamati besaran tegangan bolak-balik;
b) Menentukan instrumen berbagai rangkaian listrik AC melalui kegiatan mengamati arus
dan tegangan AC serta melakukan pengamatan tentang rangkaian seri RLC;
c) Menjelaskan fenomena resonansi kaitannya dengan penerapan teknologi melalui
kegiatan yang menggali lebih dalam tentang tuning radio;
d) Menjelaskan konsep daya listrik bolak-balik melalui kegiatan mengamati cara kerja
transformator.
E. Materi Pembelajaran
Besaran Listrik Bolak-Balik
Rangkaian dan Daya Rangkaian Listrik Bolak-Balik
F. Metode Pembelajaran
Diskusi
Eksperimen
Pemberian Tugas dan Resitasi
Demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
PERTEMUAN PERTAMA
Salah seorang peserta didik memimpin doa 20
sebelum pelajaran dimulai
Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran
peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan meminta
Pendahuluan siswa memperhatikan gambar sinyal pada
apersepsi pada buku siswa. Setelah itu, kelas dibagi
menjadi kelompok-kelompok kecil dengan
anggota tiaptiap kelompok 3–4 siswa untuk
melakukan kegiatan Mari Bereksplorasi: Tegangan
Bolak-balik.
Eksplorasi 90
Mengamati
Peserta didik mengamati bentuk sinyal tegangan.
Pada layar CRO akan tampak sinyal tegangan
berupa kurva sinusoidal. Siswa diharapkan
mampu mengidentifikasi tegangan maksimum,
Inti tegangan puncak ke puncak, dan tegangan efektif.
Menanyakan
- Peserta didik menanyakan ketampakan sinyal
tegangan AC.
- Peserta didik menanyakan cara penghitungan
nilai tegangan dengan mengukur kotak pada
display dan memperhitungkan skala volt/div.
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
- Peserta didik menanyakan perbedaan
ketampakan sinyal AC dan DC pada layar
CRO.
- Peserta didik menanyakan cara menghitungan
arus AC.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi pada
literatur berupa tata cara penggunaan CRO dan
persamaan untuk menentukan besaranbesaran
seperti tegangan efektif berdasarkan besaran yang
dapat terukur.
Mengasosiasi
Peserta didik menganalisis nilai besaran
berdasarkan beberapa besaran yang dapat terukur.
Menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyusun laporan yang memuat
format judul, tujuan, alat dan bahan, cara kerja,
hasil pengamatan, dan kesimpulan.
Guru memberikan refleksi kegiatan hari ini. 10
Peserta didik diminta mengerjakan kegiatan
Tugas Mandiri: Karakteristik Besaran Listrik AC
Penutup
untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya
Salah seorang peserta didik memimpin doa
sebelum guru mengakhiri pelajaran
PERTEMUAN KEDUA
Salah seorang peserta didik memimpin doa 20
sebelum pelajaran dimulai
Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran
peserta didik
Pendahuluan
Guru melakukan Review secara singkat materi
pada pertemuan sebelumnya. Perwakilan siswa
diminta maju menyampaikan jawaban Tugas
Mandiri: Karakteristik Besaran Listrik AC.
Eksplorasi 90
Mengamati
Peserta didik mengamati ilustrasi atau kasus yang
Inti disajikan dalam rubrik Bertindak Kreatif.
Menanyakan
- Peserta didik menanyakan pengertian
impedansi.
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
- Peserta didik menanyakan yang dimaksud
dengan kesesuaian impedansi.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi melalui
buku-buku penunjang atau artikel di internet
untuk menemukan kasus terkait kesesuaian
impedansi dan menemukan cara untuk
menyelesaikan masalah.
Mengasosiasi
Peserta didik menganalisis kasus yang diperoleh
dan menemukan solusi yang tepat sehingga
masalah dapat diselesaikan.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyusun laporan yang memuat
poin kasus dan penyelesaian kemudian
menyampaikan gagasan tersebut dalam forum
diskusi kelas. Diskusi dipimpin oleh guru. Guru
harus menekankan pentingnya menghargai setiap
pendapat yang dikemukakan teman.
Guru meminta peserta didik mengerjakan Tugas 10
Mandiri: Impedansi Rangkaian Seri RLC untuk
Penutup dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Salah seorang peserta didik memimpin doa
sebelum guru mengakhiri pelajaran
PERTEMUAN KETIGA
Salah seorang peserta didik memimpin doa 20
sebelum pelajaran dimulai
Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran
peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan memberi
Pendahuluan pertanyaan ”Apa sajakah rangkaian murni AC?
Apakah diagam fasor itu? Dapatkah arus dan
tegangan saling mendahului?”. Setelah itu guru
meminta siswa menuju laboratorium untuk
mengamati simulasi rangkaian
listrik bolak-balik oleh guru.
Eksplorasi 90
Mengamati
Inti
Peserta didik mengamati bentuk sinyal pada layar
CRO dan mengamati gerakan jarum multimeter
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
ketika digunakan untuk mengukur besaran pada
rangkaian bolak-balik.
Menanyakan
- Peserta didik menanyakan arus dan tegangan
pada rangkaian resistif.
- Peserta didik menanyakan arus dan tegangan
pada rangkaian induktif.
- Peserta didik menanyakan arus dan tegangan
pada rangkaian kapasitif.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi cara
menentukan hambatan resistor, reaktansi
induktif, dan reaktansi kapasitif sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tegangan pada
ujung komponen dan arus yang mengalir sebagai
pembanding hasil pengukuran dengan CRO
maupun dengan multimeter.
Mengasosiasi
Peserta didik menganalisis pola rangkaian murni
yaitu resistif, induktif, dan kapasitif kemudian
menjawab pertanyaan pada poin diskusi.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyusun laporan yang memuat
format judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur,
hasil pengamatan, dan kesimpulan. Laporan
kemudian dipresentasikan di depan kelas dan
dipandu oleh guru.
Peserta didik diminta mengerjakan Tugas 10
Mandiri: Listrik Bolak-Balik dalam Kehidupan
Penutup untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
Salah seorang peserta didik memimpin doa
sebelum guru mengakhiri pelajaran
PERTEMUAN KEEMPAT
Salah seorang peserta didik memimpin doa 20
sebelum evaluasi dimulai
Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran
peserta didik
Pendahuluan
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada
pertemuan ini akan diadakah kegiatan praktikum
rangkaian RLC. Kelas dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil. Setiap kelompok beranggotakan
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
3–4 orang. Setelah pembagian kelompok,
perwakilan siswa menyampaikan jawaban Tugas
Mandiri: Listrik Bolak-Balik dalam Kehidupan.
Siswa lain diminta menambahkan. Guru
menambahkan penjelasan secara singkat.
Eksplorasi 90
Mengamati
Peserta didik mengamati besaran-besaran pada
rangkaian seri RLC dengan menyelidiki gejala
yang ditunjukkan oleh multimeter dan CRO
sebagai alat ukur. Tekankan kepada siswa bahwa
pengukuran tegangan dilakukan secara paralel
sedangkan pengukuran arus dilakukan secara seri.
Menanyakan
Peserta didik menanyakan pengukuran tegangan
pada ketiga komponen.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi cara
menentukan impedansi total rangkaian seri RLC.
Mendiskusikan dengan teman sekelompok terkait
pengaruh frekuensi masukan terhadap tegangan
Inti
terukur pada setiap komponen maupun pada
rangkaian.
Mengasosiasi
- Peserta didik menganalisis pengaruh
perubahan frekuensi terhadap tegangan yang
terukur antar komponen.
- Peserta didik membandingkan tegangan total
rangkaian sesuai perhitungan dan sesuai
pengukuran.
- Peserta didik menjawab pertanyaan pada poin
Pertanyaan dan Diskusi.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyusun laporan yang memuat
format judul, tujuan, alat dan bahan, hasil, dan
kesimpulan. Laporan dipresentasikan di depan
kelas dan dipandu oleh guru.
Guru melakukan refleksi tentang esensi 10
rangkaian RLC sesuai kegiatan praktikum. Siswa
Penutup
diminta mempelajari rangkaian resonansi untuk
dibahas pada pertemuan berikutnya.
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
Salah seorang peserta didik memimpin doa
sebelum guru mengakhiri pelajaran
PERTEMUAN KELIMA
Salah seorang peserta didik memimpin doa 20
sebelum evaluasi dimulai
Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran
peserta didik
Guru memberikan apersepsi dengan memberi
Pendahuluan
pertanyaan ”Apakah rangkaian resonansi itu?
Komponen apa saja yang dapat beresonansi?”.
Selanjutnya, guru menjelaskan bahwa pada
pertemuan ini akan membahas resonansi pada
tuning radio dan daya pada transformator.
Eksplorasi Tuning Radio 90
Mengamati
Peserta didik mengamati gambar rangkaian
tuning yang disediakan pada buku peserta didik.
Peserta didik harus mampu membaca alur arus
dan alur kerja rangkaian tersebut.
Menanyakan
Peserta didik menanyakan konsep resonansi pada
rangkaian tuning.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi kegunaan
komponen resistor, induktor, dan kapasitor serta
pengaruhnya dalam resonansi. Mengumpulkan
Inti informasi syarat-syarat terjadinya resonansi.
Mengasosiasi
- Peserta didik menganalisis pola rangkaian
sehingga mengetahui cara kerja tuning.
- Peserta didik menjawab pertanyaan pada poin
diskusi.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyimpulkan kemudian
menyusun laporan hasil diskusi. Perwakilan anak
mempresentasikan hasil analisis di depan kelas
dalam forum diskusi kelas yang dipandu oleh
guru.
Eksplorasi Transformator
Mengamati
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
Peserta didik mengidentifikasi bentuk fisik
transformator dan mengamati daya masukan dan
daya keluaran pada transformator.
Menanyakan
- Peserta didik menanyakan daya keluaran trafo
sebagai akibat dari pengaruh jumlah lilitan
primer dan ekunder yang memiliki cara kerja
sama dengan induktor.
- Peserta didik menanyakan efisiensi trafo.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi fungsi
lilitan dalam menaikkan atau menurunkan
tegangan. Mendiskusikan persamaan untuk
memperoleh persentase efisiensi trafo.
Mengasosiasi
Peserta didik menganalisis cara kerja trafo
berdasarkan nilai tegangan masukan dan keluaran
yang diperoleh.
Mengomunikasikan
Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan
dan menyusun laporan. Laporan dibentuk dalam
soft file dan power point untuk dipresentasikan di
depan kelas dalam forum diskusi kelas yang
dipimpin oleh guru.
Siswa diminta mengerjakan rubrik Bertindak 10
Kreatif dan Review subbab B untuk dibahas pada
pertemuan selanjutnya. Ingatkan kepada siswa
Penutup untuk mengumpulkan laporan praktikum Mari
Bereksperimen: Rangkaian Seri RLC.
Salah seorang peserta didik memimpin doa
sebelum guru mengakhiri pelajaran
PERTEMUAN KEENAM
Salah seorang peserta didik memimpin doa 20
sebelum evaluasi dimulai
Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran
Pendahuluan
peserta didik
Guru meminta peserta didik menyiapkan tugas-
tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Guru meminta beberapa perwakilan siswa 90
Inti
menyampaikan ide pada rubrik Bertindak Kreatif.
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
Peserta didik lain diberikan kesempatan untuk
menanggapi atau menambahkan.
Guru melakukan pembahasan singkat pada Review
subbab B. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan penyelesaian soal yang
kurang jelas.
Peserta didik mempresentasikan laporan praktikum
Mari Bereksperimen: Rangkaian Seri RLC.
Anggota kelompok lain mengkritisi sehingga
tercipta diskusi yang hidup.
Guru memberikan refleksi keseluruhan materi 10
pada bab ini. Siswa diingatkan bahwa minggu
depan akan diadakan ulangan harian. Siswa
Penutup diminta belajar giat dan mencoba mengerjakan
soal-soal Evaluasi sebagai latihan.
Salah seorang peserta didik memimpin doa
sebelum guru mengakhiri pelajaran
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
Penugasan
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen:
Pilihan Ganda atau Uraian
.............................. .....................................
NIK. 01061975 86 16 02 NIK.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP 3.6 & 4.6
A. Standar Kompetensi
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis fenomena radiasi elektromagnetik, pemanfaatannya dalam teknologi,
dan dampaknya
3.6 Mempresentasikanmanfaat radiasi elektromagnetik dan dampaknya pada kehidupan
sehari-hari.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 1 Menjelaskan terjadinya gelombang elektromagnetik.
3.6 2 Menjelaskan sifat-sifat gelombang elektromagnetik
3.6 3 Menjelaskan spektrum gelombang elektromagnetik.
3.6 4 Menjelaskan sumber dari radiasi gelombang elektromagnetik.
3.6 5 Menjelaskan manfaat dan bahaya dari radiasi gelombang elektromagnetik.
4.6 1 Menyajikan dan melaporkan hasil diskusi tiap-tiap kegiatan tentang manfaat
dan bahaya gelombang elektromagnetik.
4.6 2 Mempresentasikan hasil kegiatan tentang manfaat dan bahaya gelombang
elektromagnetik.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
a) menjelaskan terjadinya gelombang elektromagnetik dari hasil studi literatur;
b) menjelaskan sifat-sifat gelombang elektromagnetik melalui kegiatan mengamati arah
gerak dan arah getar gelombang serta melakukan studi literatur;
c) menjelaskan spektrum gelombang elektromagnetik dengan mengamati gambar yang
mengandung informasi tentang spektrum gelombang elektromagnetik;
d) menjelaskan sumber dari radiasi gelombang elektromagnetik dari hasil studi literatur;
e) menjelaskan manfaat dan dampak radiasi gelombang elektromagnetik dengan
mengamati gambar, studi literatur, dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.
E. Materi Pembelajaran
1. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
2. Manfaat dan Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik
F. Metode Pembelajaran
Diskusi
Tanya Jawab
Pemberian Tugas dan Resitasi
Proyek
Latihan
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
PERTEMUAN PERTAMA
Salah seorang peserta didik memimpin doa 20
sebelum pelajaran dimulai
Guru memberi salam dan memeriksa kehadiran
Pendahuluan
peserta didik
Guru membahas apersepsi di kelas, lalu
menjelaskan sedikit tentang arti radiasi
Eksplorasi Mentelidiki Sifat-Sifat Gelombang 135
Elektromagnetik
Mengamati
Peserta didik mengamati gambar arah gerak dan
arah rambat gelombang elektromagnetik dengan
cermat. Media alternatif: agar lebih menarik
dapat diganti dengan gelombang
elektromagnetik yang bergerak. Guru dapat
mengunduhnya di internet.
Inti
Menanya
Peserta didik menanya perbedaan arah gerak dan
arah rambat gelombang elektromagnetik dengan
kritis.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber tentang bentuk gelombang
elektromagnetik.
Mengasosiasi
Alokasi Waktu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
(Menit)
Peserta didik mengolah informasi yang
diperoleh, lalu mendiskusikannya dengan
kelompok masing-masing.
Mengomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasilnya ke
depan kelas dengan percaya diri, bahasa yang
mudah dipahami, dan tidak keluar topik.
Konfirmasi
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
Penugasan
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen:
Pilihan Ganda atau Uraian