Anda di halaman 1dari 6

FM-UII-AA-FKA-07/R0

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERIHANDOUT

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 1 (satu)


Jurusan/Program Studi : Teknik Kimia Handout ke : 1 (satu)
Nama Mata Kuliah : P.Teknik Tekstil Jumlah Halaman : 7 (tujuh)
Kode Mata Kuliah : 52122208 Mulai Berlaku : Febuari 2013

Apa itu Pengantar Teknik Tekstil ?


Cabang ilmu teknik yang menjelaskan tentang ilmu teknik tekstil dan proses
manufaktur tekstil secara umum, serta perkembangan dalam ilmu tekstil
teknik (Technical Textile) yang terkini dan pemanfaatan teknologinano dalam
pengembangan serat atau bahan tekstil. (smartTextile).

Tujuan(objectives)
Agar mahasiswa mengetahui serta memahami tentang pengetahuan ilmu
teknik tekstil dan tekstil teknik (Technical Textile) secara umum dengan
perkembangannya secara holistik.

References :
1. Corbman,2005.,Textiles Fiber to Fabric,McGraw-Hill,Los Angeles,USA
2. Hearl, at al. 2009. Physical Properties of Textile Fibers, Woodhead,
England.
3. Lloyd.H.Jackson,2000.,Yarn and Cloth Calculations, New York.
4. Subagyo. A. (2007). Material Tekstil dan Aplikasinya. Lecture Note,
Jurusan Teknik Kimia Konsentrasi Teknik Tekstil, UII, Yogyakarta
5. Subagyo. A.(2003). Manufaktur Benang dengan Sistem Rotor. Graha
Ilmu. Jogyakarta.
6. V.K Patri. 2010. Nano-Technology for Textile. Woodhead. UK

Bagaimana evaluasinya ? Ujian Closed Books


Tugas-Kuis : 15 %
Kehadiran/Aktif di kelas : 10 %

UTS : 35 %
UAS : 40 %
Tidak mentolerir segala bentuk kecurangan. Tapi tetap boleh
cross check
1. Kompetensi Dasar
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami secara benar tentang konsep
ilmu teknik tekstil dan tekstil teknik (Technical Textile)
2. Materi
1. Pengertian secara umum tentang fiber, yarn dan fabrics, klasifikasinya
2. Memahami secara holistik system manufaktur di industri tekstil
3. Mengetahui tentang tekstil cerdas dan tekstil teknik serta aplikasinya
3. Indikator Pencapaian
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan dengan benar konsep
tentang ilmu teknik tekstil secara umum.
4. Apa saja yang dipelajari ?

4.1 Pengertian secara umum tentang fiber, yarn, fabric dan klasifikasinya=>
menjelaskan berbagai jenis klasifikasi serat dan sifat-sifat fisiko-kimia
serta sifat mekanikal serat.
4.2 Memahami secara holistik system manufaktur di industri tekstil=>
memahami secara umum proses manufaktur tekstil antara lain yarn
forming, fabric forming, wet processing and fabrication.
4.3 Mengetahui tentang; tekstil nano, tekstil cerdas dan tekstil teknik serta
aplikasi=> pengetahuan secara umum tentang tekstil nano,tekstil cerdas
dan tekstil teknik , serta perkembangan terkini tentang ilmu tekstil yang
menggunakan teknologinano dengan aplikasi yang lebih luas.

5. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Active Debate.
Skenario kelas : dengan waktu 100 menit, langkah-langkah yang dilakukan,
sebagai berikut :
a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa1[satu] minggu
sebelum perkuliahan. Mahasiswa diharuskan untuk membaca dan
memahami materi tersebut agar memudahkan diskusi.
Dalam kegiatan diskusi, kelas dibagi menjadi 4 [empat] atau 5 [lima]
kelompok.
b. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok pertama ditetapkan sebagai
penyaji, [2] kelompok kedua dan ketiga ditentukan sebagai “kontra”
atau “penyangga”, [3] kelompok keempat sebagai “pembela” kelompok
pertama, dan [4] kelompok kelima sebagai “penengah”. Masing-masing
kelompok terdiri 10 [sepuluh] mahasiswa atau lebih [waktu 5 menit].
c. Sebelum diskusi dimulai dosen menyajikan “global materi” kuliah
yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk ceramah [waktu
10-15 menit].
Sebelum diskusi dilaksanakan, masing-masing kelompok menentukan
“juru bicaranya”. Masing-masing kelompok mendikusikan materi pada
kelompoknya sendiri dan merumuskan arguman-argumen dari hasil
diskusinya [waktu 30 menit].
Setelah masing-masing kelompok selesai diskusi dan telah
menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan diskusi dihentikan
dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda.
a. Mulailah diskusi dan dalam diskusi dosen bertindak sebagai
pemandu. Langkah pertama, surulah “juru bicara” dari kelompok
“penyaji”untuk menyampaikan argumen-argumennya. Langkah kedua,
meminta kelompok kontra [2 dan 3 ] meberikan atau
menyampaikan “konter terhadap argumentasi”yang disampaikan.
Buatlah situasi diskusi anatar kelompok penyaji dengan kontra dan
sesekali meminta argumentasi dari kelompok “penengah”. Langkah
ketiga, mintalah kolompok “pembela” untuk menyampaikan
argumentasi pembelaannya dan buatlah situasi diskusi antara
kelompok konta dengan kelompok “pembela” dan sesekali meminta
argumentasi dari kelompok “penengah”. Doronglah peserta yang lain
untuk mencatat dan disampaikan kepada “juru-juru debat” mereka
dengan berbagai argumen atau bantahan yang disarankan kepada juru
bicaranya. Juga, doronglah mereka untuk menyambut dengan
applaus terhadap argument-argunen dari wakil atau juru bicara tim
mereka [waktu 40 menit].
b. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan diakhiri dan
seluruh kelompok digambungkan kembali dalam lingkaran penuh.
Dosen menyimpulkan dan memberi komentar terhadap permasalah
yang diajukan dalam perdebatan tersebut dan buatlah diskusi
seluruh kelas tentang apa yang telah dipelajari dari pengalaman
debat itu dan kemudian rumuskan argumen-argumen terbaik yang
dibuat kedua kelompok [“penyaji” dan “kontra”]. Maka, sebelum
menutup perkuliahan, doronglah semua mahasiswa untuk
menyambut dengan applaus atas diskusi yang telah dilakukan , setelah
itu tutup kuliah dengan membaca do’a [ waktu 5 menit]
c. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan
perkembangan materi dan kesepakatan dengan mahasiswa.
6. Lembar Kegiatan Pembelajaran
a. Pahami dan kuasai materi ini dengan baik, agar pada waktu diskusi di
kelas dan mengerjakan soal ujian saudara tidak banyak mengalami
kesulitan.
b. Mulailah memotivasi diri untuk membaca, dari yang mudah, dan
mulai membaca sekarang.
c. Bacalah skenario pada petunjuk umum, sehingga memudahkan
mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran di kelas.
7. Evaluasi
a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta mengerjakan test
[post test], sehingga dapat diketahui seberapa jauh Tujuan
Pembelajaran dalam pembahasan materi tersebut dapat tercapai.
b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 75% dari soal-soal test dengan

betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan Pembelajaran


dalam pembahasan materi yang disampaikan dosen.

Imagine The World Without TextileS

Contoh

Bio-Textile Composite Used for Military Applications


Asmanto Subagyo, Lecture Department of Chemical and Textile Engineering
Faculty of Industrial Technology, Islamic University of Indonesia Yogyakarta
Email: asmanto.subagyo@uii.ac.id
Abstract

Natural fibers are subdivided based on their origins, coming from plants, animals or
minerals. All plant fibers are composed of cellulose while animal fibers consist of protein (hair,
silk and wool). Plant fiber include bast or stem fibers, leaf fiber etc. Over the last few years, a
number of researchers have been involved in investigating the exploitation of natural fibers as
load bearing constituents in composite material. The use of such materials in composite has
increased due to their relative cheapness, their ability to recycle and for the fact that they can
compete well in terms of strength per weight of material and abundant. The renewed interest in
industrial use of plant fiber based materials within industries world wide has led to development
and production of many new natural fiber based products.

The bio-textile composites show many advantages. They are renewable and
biodegradable, lightweight, exhibit good mechanical properties, CO 2 natural when burned and
thermal insulating properties. There are also disadvantages of bio-textile composite, one is prone
to water absorption. Another disadvantage is destructive effect of the alkaline pore solution on
plant fibers. There are at least six main fields of applications for military use have been
identified, that might be of immediate interest utilizing bio-textile composite materials, namely;
uniforms and other textile applications, personal safety equipment (bullet-proof vest), transport
vehicles, packaging, field housing and other constructions and weapon components and utility
tools.

For military applications include protective clothing and systems integration in the textile
itself. The response of bast fabric reinforced polypropylene composite under ballistic impact has
been investigated. The idea being to create a material for protection against secondary
fragmentation from bullet vest. With the current generation of bio-textile composites for military
transport vehicles, most applications would be interiors, such as various panels, dashboards and
also textiles.

Anda mungkin juga menyukai