Anda di halaman 1dari 2

Alon-Alon Waton Kelakon dalam Pembangunan Saluran Irigasi

Dibuat oleh : Rizal Pamungkas

5160811242

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, negara yang memiliki banyak sekali
sawah-sawah yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan banyaknya
sawah-sawah itu, maka diperlukan banyak air untuk mengairi sawah-sawah para
petani agar sawah tersebut dapat ditanami padi dan tanaman lainnya. Terutamanya
tanaman padi yang memerlukan banyak air di awal penanaman, sehingga pasokan
air untuk sawah haruslah banyak dan dapat dibagikan secara menyeluruh ke semua
sawah yang ada. Pasokan air ini biasanya diperoleh dari sungai, waduk atau
bendungan, air itu akan dialirkan ke petak-petak sawah menggunakan saluran
irigasi.

Saluran irigasi sangat diperlukan untuk membagikan air dari sumber air ke
petak-petak sawah, mulai dari yang dekat sumber air sampai ke petak sawah yang
jauh dari sumber air. Untuk itu saluran irigasi memerankan peranan penting dalam
pertumbuhan tanaman pertanian, karena apabila saluran irigasi tidak berjalan
dengan baik maka pasokan air untuk petak-petak sawah akan tertanggu dan
menyebabkan sawah akan kekurangan air. Hal itu tentu bisa menyebabkan gagal
panen,oleh karena itu saluran irigasi harus di desain dan dibangun dengan baik dan
benar.

Dalam mendesain dan membangun sebuah saluran irigasi kita dapat


mencontoh pepatah jawa yaitu “Alon-alon waton kelakon” yang artinya pelan-pelan
saja asal berhasil. Hal ini bukan berarti kita membangun dan mendesain secara
santai melainkan dalam mendesain dan membangun saluran irigasi tidak boleh
terburu-buru. Karena dalam membangun saluran irigasi kita juga harus
memperhitungkan lay out dan beda tinggi daerah sekitar persawahan dan daerah
atau tempat sumber airnya.

Dalam mendesain dan membangun saluran irigasi kita harus


mempertimbangkan dimana sumber air berada, dan menyesuaikan dengan dengan
kondisi di lapangan. Untuk mengetahui kondisi lapangan kita harus melakukan
survei atau mengecek kondisi di lapangan. Dengan pengecekan ini kita dapat
mendapat data-data yang diperlukan dalam mendesain dan menentukan tata letak
bangunan saluran irigasi. Salah satu data yang diperlukan yaitu data tentang debit
air sungai-sungai yang nantinya akan dibendung agar dapat disadap airnya ketika
musim kemarau datang.

Untuk mendapatkan data debit air sungai kita harus melakukan pengukuran
debit air sungai di setiap sungai sepanjang beberapa kilometer. Dalam pengukuran
ini kita tidak boleh sembarangan dan terburu-buru dalam melakukan pengukuran
data. Dalam pengukuran ini semua sungai harus di ukur besar debit airnya, oleh
karena itu kita haruslah “alon-alon waton kelakon” tidak boleh terburu-buru
sehingga data-data yang kita peroleh itu merupakan data yang akurat.

Anda mungkin juga menyukai