Anda di halaman 1dari 6

Raden Dicky Wirawan Listiandoko, Muhartono I Managemet of Neurodermatitis on Elderly

[ LAPORAN KASUS ]KASUS ]

MANAGEMENT OF NEURODERMATITIS ON THE ELDERLY IN


KOTA KARANG VILLAGE
Raden Dicky Wirawan Listiandoko, Muhartono
Faculty of Medicine, Universitas Lampung

Abstract
Neurodermatitis circumscripta is a chronic severely pruritus disorder characterized by one or more lichenified plaques in which the
skin is thickened and there are accentuated skin marking resembles tree bark. There are four steps treatment for neurodermatitis
circumscripta, which are identifying underlying disease improve barrier layer function; reduce inflamation and break up the itc-
scratch cycle; identification of internal and external factors as ethiology of neurodermatitis circumscripta; and the therapy for
neurodermatitis circumscripta. Descriptive analyzes with primary data obtained through anamnesis, physical examination, and
home visits for family assessment. Secondary data were obtained from medical records. Management of health problem using
family medicine approach which are hollistic, comprehensive, integrated, and continous. Patient and member of the family
understand more about neurodermatitis circumscripta and family participation, but intervention has not been done optimally
because limitation of time. Clinical and psychosocial problems are complex and need a long time collaboration between healthcare
providers and family for its management. Health providers do not only solve patient’s health problem but also give education to
the family about health problem and how family support is very important for the management. [J Agromed Unila 2014; 1(2):139-
144]

Keywords: family medicine, neurodermatitis circumscripta

Abstrak
Neurodermatitis sirkumskripta adalah suatu bentuk peradangan kulit yang kronik ditandai dengan gatal yang hebat dan kelainan
ini juga ditandai dengan penebalan daerah kulit seperti kulit pohon. Pengobatan neurodermatitis sirkumskripta ada empat
langkah, yaitu identifikasi penyakit yang mendasar; memperbaiki fungsi lapisan barier kulit; mengurangi inflamasi dan memutus
siklus gatal-garuk; teridentifikasinya faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi penyebab neurodermatitis sirkumskripta;
dan pengobatan pada neurodermatitis sirkumskripta. Deskriptif analitik dengan data primer diperoleh melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah untuk membuat penilaian keluarga. Data sekunder didapatkan dari rekam medis.
Manajemen masalah kesehatan menggunakan pendekatan kedokteran keluarga yang holistik, komprehensif, terpadu dan
berkelanjutan. Pasien dan anggota keluarga lebih memahami tentang penyakit neurodermatitis sirkumskripta dan partisipasi
keluarga, tapi intervensi belum dilakukan secara optimal karena keterbatasan waktu. Masalah klinis dan psikososial yang kompleks
membutuhkan waktu yang lama dan kerjasama antara provider kesehatan dan keluarga untuk pengelolaannya. Dimana provider
tidak hanya menyelesaikan masalah klinis pasien tetapi juga memberikan pendidikan kepada keluarga tentang masalah kesehatan
dan bagaimana dukungan keluarga sangat penting bagi manajemen. [J Agromed Unila 2014; 1(2):139-144]

Kata kunci: kedokteran keluarga, neurodermatitis sirkumskripta

...
Korespondensi: Raden Dicky Wirawan Listiandoko | doko.wld@gmail.com

Pendahuluan
Neurodermatitis sirkumskripta adalah dari populasi orang dewasa dengan keluhan kulit
suatu bentuk peradangan kulit yang kronik, gatal menderita liken simplek kronik. Tidak ada
4
ditandai dengan gatal yang hebat dan kelainan kematian akibat liken simplek kronik.
ini juga ditandai dengan penebalan daerah kulit Liken simplek kronik tidak memandang
1,2
seperti kulit pohon. ras dalam penyebarannya. Diketahui bahwa
Disebabkan oleh karena faktor seperti, insiden terjadi lebih sering pada wanita daripada
gosokan (rubbing) dan garukan (scratching), pria. Penyakit ini sering muncul pada usia
hubungan dengan kelainan atopik 26-75%, dewasa, terutama usia 30 hingga 50 tahun.
tetapi dapat terjadi sekunder disebabkan oleh Pasien dengan koeksistensi dermatitis atopi
penyakit kulit iritan lainnya, faktor lingkungan, cenderung memiliki onset umur yang lebih
yaitu panas, keringat,dan iritasi serta faktor muda (rata-rata 19 tahun) dibandingkan dengan
3 5
stres emosi atau depresi. Dikatakan bahwa 12% pasien tanpa atopi (rata-rata 48 tahun).

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 2 | September 2014 | 139


Raden Dicky Wirawan Listiandoko, Muhartono I Managemet of Neurodermatitis on Elderly

Kasus Sensorik: ++ ++
Kakek R, 82 tahun, sebagai kepala rumah
tangga, datang ke Puskesmas Kota Karang ++ ++
dengan keluhan gatal-gatal di punggung kaki
bagian kanan sejak 2 bulan yang lalu. Gatal ● Diagnostik Holistik Awal
dirasakan setiap hari serta kaki dirasakan
mengalami penebalan seperti kulit kayu, namun 1. Aspek Personal
keluhan tidak dipengaruhi saat bekerja ataupun − Alasan kedatangan: Gatal pada kaki yang
saat berkeringat. tidak kunjung sembuh sejak 2 bulan yang
Pasien mengaku tidak memiliki keluhan lalu.
mual, ataupun keluhan muntah, BAB dan BAK − Kekhawatiran: Khawatir kakinya akan di
lancar. Pasien juga mengaku tidak memiliki amputasi
alergi terhadap makanan dan minuman. − Harapan: Ingin sembuh dari penyakitnya
Kebiasaan pasien adalah selalu memberi 2. Aspek Klinik
makan dan membersihkan kandang ayam setiap Neurodermatitis sirkumskripta
sore serta membersihkan gorong gorong di 3. Aspek Risiko Internal
depan rumahnya seminggu sekali. namun tanpa 1. Pengetahuan yang kurang tentang
memakai alas kaki, terkadang pasien lupa neurodermatitis sirkumskripta
mencuci kaki setelah membersihkan kandang 2. Kurang memperhatikan higienitas dan
ayam. kebersihan.
Pasien pernah menceritakan bahwa dia 4. Aspek Psikososial Keluarga
pernah menyiram kakinya dengan oli saat 1. Kurangnya pemahaman tentang
gatalnya tidak dapat ia tahan. Oleh keluarganya neurodermatitis
pasien disuruh untuk berobat ke Puskesmas 2. Kurangnya kesadaran terhadap
Kota Karang. pencegahan penyakit
Keluhan berupa rasa gatal yang terus 3. Kebersihan di dalam rumah kurang baik
menerus dan timbul berulang sejak 2 bulan yang 4. Tempat tinggal berada pada daerah
lalu. Rasa gatal biasanya muncul pada malam pemukiman yang padat
hari, dan tidak timbul pada saat berkeringat.
Penampilan cukup bersih, keadaaan Derajat Fungsional: 1, Yaitu melakukan
o
umum: tampak sakit ringan; suhu: 36,9 C; pekerjaan seperti sebelum sakit (tidak ada
tekanan darah: 130/90 mmHg; frek. nadi: kesulitan)
84x/menit; frek. nafas: 20 x/menit; berat badan:
54 kg; tinggi badan: 154 cm. kepala, mata, ● Penatalaksanaan Selama Menjadi Keluarga
telinga, hidung dalam batas normal, mulut Binaan
dalam batas normal, leher, paru, jantung,
abdomen semua dalam batas normal. Regio 1. Nonmedikamentosa:
pulmo dan cor dalam batas normal, abdomen − Edukasi dan motivasi untuk
datar simetris, nyeri tekan abdomen tidak ada. penatalaksanaan.
Ektremitas superior dalam batas − Edukasi pasien mengenai kebersihan
normal, ekstremitas inferior di bagian dextra yang dianjurkan berupa membersihkan
dalam batas normal, ekstremitas inferior bagian halaman rumah, memakai alas kaki, dan
sinistra tampak adanya peradangan kulit kronis, mencuci kaki serta tangan setelah
pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit bekerja.
edematosa, yang lambat laun menghilang, − Memberikan informasi tentang
bagian tengah berskuama dan menebal, neurodermatitis untuk pasien.
likenifikasi dan ekskoriasi masih ada, dimana
daerah sekitarnya tampak hiperpigmentasi, 2. Medikamentosa:
dengan batas kulit tidak jelas. Status neurologis − Cetirizin tablet
berupa reflek fisiologis normal, reflek patologis − Oxytetrasiklin salep
tidak ada. − Dexamethason tablet
Motorik: 5555 5555 Pada pasien ini bentuk keluarganya
termasuk dalam bentuk keluarga inti, di mana
5555 5555

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 2 | September 2014 | 140


Raden Dicky Wirawan Listiandoko, Muhartono I Managemet of Neurodermatitis on Elderly

dalam 1 rumah terdiri dari ayah, ibu, serta dalam rumah. Bentuk jamban jongkok. Lantai
seorang putrinya yang berusia 20 tahun. kamar mandi licin dan tidak terdapat pegangan.
Kandang ayam di rumah pasien ditata rapih
● Data Keluarga dibelakang rumah pasien
Dilakukan intervensi terhadap faktor
1. Genogram: eksternal dan internal, dengan melakukan
sebanyak 4x kunjungan rumah. Intervensi
meliputi konseling terhadap pasien dan
keluarganya.
Tindakan behaviour treatment:
menjaga pola stress, mengatur pola makan,
serta membiasakan memakai alas kaki ketika
membersihkan kandang ayam dan selokan, dan
juga mencuci kaki dan tangan setelah bekerja.
Keterangan:
● Diagnostik Holistik Akhir Studi

1. Aspek Personal
A. Alasan kedatangan: Kontrol
B. Kekhawatiran: Khawatir kakinya masih
Gambar 1. Genogram keluarga kakek X
belum sembuh
C. Harapan: Ingin sembuh dari
2. Hubungan antar keluarga: penyakitnya
Tn Ist
R ri 2. Aspek Klinik
Lansia berusia 82 tahun dengan
Neurodermatitis sirkumskripta yang mulai
membaik
anak 3. Aspek Risiko Internal
A. Pengetahuan yang kurang tentang
Laki-laki
neurodermatitis sirkumskripta
B. Kurang memperhatikan higienitas dan
kebersihan.
perempuan
4. Aspek Psikososial Keluarga
A. Kurangnya pemahaman tentang
Dekat dan saling berhubungan baik neurodermatitis
B. Kurangnya kesadaran terhadap
pencegahan penyakit
Gambar 2. Family mapping keluarga kakek X
C. Kebersihan di dalam rumah kurang baik
D. Tempat tinggal berada pada daerah
● Data Lingkungan Rumah pemukiman yang padat

Tinggal bersama isteri dan satu orang Derajat Fungsional : 1, Yaitu melakukan
anaknya. Dengan luas rumah berukuran 30x15 pekerjaan seperti sebelum sakit (tidak ada
m tidak bertingkat, lantai semen, dinding kesulitan)
tembok, penerangan dan ventilasi yang kurang.
Rumah kurang bersih, penataan barang kurang Pembahasan
teratur dan berantakan serta cukup padat. Belum ada sumber yang jelas
Mereka tinggal di daerah lingkungan yang cukup menyebutkan berapa jumlah penderita
padat penduduk, yang jarak antara rumah cukup neurodermatitis tiap tahunnya di indonesia,
berdekatan, serta kurang bersih. namun Dikatakan bahwa 12% dari populasi
Sumber air minum dan air cuci atau orang dewasa dengan keluhan kulit gatal
masak dari Perusahaan Air Minum (PAM), menderita liken simplek kronik ini. Tidak ada
memiliki satu kamar mandi yang terletak di kematian akibat liken simplek kronik.
6

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 2 | September 2014 | 141


Raden Dicky Wirawan Listiandoko, Muhartono I Managemet of Neurodermatitis on Elderly

Liken simplek kronik tidak memandang dari pakaian. Gatal juga dapat bertambah parah
13-15
ras dalam penyebarannya. Diketahui bahwa pada saat terjadi stress psikologis.
insiden terjadi lebih sering pada wanita daripada Pada liken simpleks kronik,
pria. Penyakit ini sering muncul pada usia penggosokan dan penggarukan yang berulang
dewasa, terutama usia 30 hingga 50 tahun. menyebabkan terjadinya likenifikasi (penebalan
Pasien dengan koeksistensi dermatitis atopi kulit dengan garis-garis kulit semakin terlihat)
cenderung memiliki onset umur yang lebih plak yang berbatas tegas dengan ekskoriasis,
muda (rata-rata 19 tahun) dibandingkan dengan sedikit edematosa, lambat laun edema dan
5
pasien tanpa atopi (rata-rata 48 tahun). eritema menghilang. Bagian tengah berskuama
Penyebab neurodermatitis dan menebal, sekitarnya hiperpigmentasi batas
7
sirkumskripta belum diketahui secara pasti. dengan kulit normal tidak jelas. Biasanya, hanya
Namun ada berbagai faktor yang mendorong satu plak yang tampak, namun dapat melibatkan
16
terjadinya rasa gatal pada penyakit ini, faktor lebih dari satu tempat.
penyebab dari neurodermatitis sirkumskripta Tempat yang biasa terjadi liken
dapat dibagi menjadi dua, yaitu: simpleks kronik adalah di skalp, tengkuk,
Faktor eksterna samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis,
Faktor lingkungan seperti panas dan vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial,
udara yang kering dapat berimplikasi dalam lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki
17-19
menyebabkan iritasi yang dapat menginduksi bagian bagian depan, dan punggung kaki.
gatal. Suhu yang tinggi memudahkan seseorang Neurodermatitis di daerah tengkuk
berkeringat sehingga dapat mencetuskan gatal, (lichen nuchae) umumnya hanya pada wanita,
hal ini biasanya menyebabkan neurodermatits berupa plak kecil, di tengah tengkuk atau dapat
sirkumskripta. Gigitan serangga dapat meluas hingga ke skalp. Biasanya skuamanya
20
meyebabkan reaksi radang dalam tubuh yang banyak menyerupai psoriasis.
mengakibatkan rasa gatal. Variasi klinis dapat berupa prurigo
Dermatitis atopik asosiasi antara nodularis, akibat garukan atau korekan tangan
neurodermatitis sirkumskripta dan gangguan penderita yang berulang-ulang pada suatu
atopik telah banyak dilaporkan, sekitar 26% tempat. Lesi berupa nodus berbentuk kubah,
sampai 75% pasien dengan dermatitis atopik permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan
terkena neurodermatitis sirkumskripta. skuama, lambat laun menjadi keras dan
21
Psikologis ansietas telah dilaporkan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi). Lesi
memiliki prevalensi tertinggi yang biasanya multipel, lokalisasi tersering di
mengakibatkan neurodermatitis sirkumsripta. ekstremitas.
Ansietas sebagai bagian dari proses patologis Diagnosis untuk liken simpleks kronis
dari lesi yang berkembang. Telah dirumuskan dapat ditegakkan melalui anamnesis
bahwa neurotransmitter yang mempengaruhi pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang.
perasaan seperti dopamine, serotonin, atau Pasien dengan neurodermatitis sirkumskripta
peptide opioid, memodulasikan persepsi gatal mengeluh merasa gatal pada satu daerah atau
melalui penurunan jalur spinal. lebih. Sehingga timbul plak yang tebal karena
22
Gejala Klinis mengalami proses likenifikasi. Biasanya rasa
Gatal yang berat merupakan gejala dari gatal tersebut muncul pada tengkuk, leher
liken simpleks kronik. Menggosok dan ekstensor kaki, siku, lutut, pergelangan kaki.
menggaruk mungkin disengaja dengan tujuan Eritema biasanya muncul pada awal lesi. Rasa
menggantikan sensasi gatal dan nyeri, atau gatal muncul pada saat pasien sedang
dapat secara tidak sengaja yang terjadi pada beristirahat dan hilang saat melakukan aktivitas
8,9,10 9
waktu tidur. Penderita mengeluh gatal dan biasanya gatal timbul intermiten.
sekali, bila timbul malam hari dapat Pemeriksaan fisis menunjukkan plak
mengganggu tidur. Rasa gatal memang tidak yang eritematous, berbatas tegas, dan terjadi
terus menerus, biasanya pada waktu yang tidak likenifikasi. Terjadi perubahan pigmentasi, yaitu
sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak hiperpigmentasi. Pada pemeriksaan penunjang
digaruk. Penderita merasa enak bila digaruk, histopatologi didapatkan adanya hiperkeratosis
setelah luka baru hilang rasa gatalnya untuk dengan area yang parakeratosis, akantosis
sementara (karena diganti dengan rasa dengan pemanjangan rete ridges,
11,12
nyeri). Keparahan gatal pun dapat hipergranulosis dan perluasan dari papil
23
diperburuk dengan berkeringat suhu atau iritasi dermis.

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 2 | September 2014 | 142


Raden Dicky Wirawan Listiandoko, Muhartono I Managemet of Neurodermatitis on Elderly

Penatalaksanaan pengobatan utama 1. Diphenhydramine (Benadryl, Benylin,


dari neurodermatitis adalah untuk mengurangi Diphen, Allermax) sebagai anti histamin
pruritus dan memperkecil luka akibat garukan dapat mengurangi rasa gatal yang
atau gosokan. Pemberian kortikosteroid dan disebabkan oleh pelepasan dari senyawa
antihistamin oral bertujuan untuk mengurangi histamine.
10
reaksi inflamasi yang menimbulkan rasa gatal. 2. Chlorpheniramine (Chlor-Trimeton)
Pemberian steroid topikal juga Penghambat histamine atau H1-
membantu mengurangi hiperkeratosis. Reseptor pada sel efektor di pembuluh
Pemberian steroid mid-potent diberikan pada darah dan traktus respiratori.
reaksi radang yang akut, tidak direkomendasikan 3. Hydroxyne (Atarax, Vistaril) Antagonis
untuk daerah kulit yang tipis (vulva, scrotum, H1-Reseptor pada bagian luar dan
axilla dan wajah). Pada pengobatan jangka menekan aktifitas dari histamine.
panjang digunakan steroid yang low-poten, 4. Doxepin (Sinequan,
pemakaian high-potent steroid hanya dipakai Zonaton) Penghambat aktifitas
kurang dari 3 minggu pada kulit yang tebal. Anti- histamine dan asetilkolon.
depresan atau anti-ansietas sangat membantu Penggunaannya dapat memberikan efek
pada sebagian orang dan perlu pertimbangan sedasi, dan penyerapannya tinggi pada
24
untuk pemberiannya. Jika terdapat suatu pemberian secara topical.
infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik Edukasi yang dilakukan terhadap pasien
topical ataupun oral. Perlu diberikan nasehat meliputi anjuran agar pasien tidak menggaruk
untuk mengatur emosi dan perilaku yang dapat lagi, karena penyakit ini akan bertambah
mencegah gatal dan garukan. Pilihan obat untuk berat jika terus digaruk oleh pasien.
neurodermatitis sirkumskripta: Mendiskusikan tentang bagaimana merubah
a. Kortikosteroid kebiasaan menggaruk, kemudian menyarankan
Memiliki kegunaan sebagai anti-inflamasi, untuk memilih sabun yang lembut, dan
yang berguna mengurangi pruritus, menggunakan pakaian yang berbahan cotton
menipiskan liken, dan mengurangi reaksi sehingga mengurangi iritasi.
inflamasi. Penggarukan yang terjadi berulang-
1. Clobetasol (Temovate) Termasuk dalam ulang dapat menimbulkan suatu infeksi
superpotent steroid topical suppresses atauperadangan kulit. Dapat pula meninggalkan
mitosis dan meningkatkan sintesis jaringan parut dan perubahan warna kulit yang
protein sehingga mengurangi inflamasi bertambah gelap (hiperpigmentasi).
dan menyebabkan vasokontriksi. Prognosis untuk penyakit liken simpleks
2. Fluocinolon 0,01% atau 0,025% cream kronis adalah rasa gatal dapat diatasi, likenifikasi
(Synalar, Fluonid) Merupakan topical yang ringan dan perubahan pigmentasi dapat
steroid yang medium potent yang diatasi setelah dilakukan pengobatan. Relaps
menhambat proliferasi sel, juga sebagai dapat terjadi, apabila dalam masa stress atau
imunosupresor, anti-proliferasi, dan tekanan emosional yang meningkat. Pengobatan
anti-inflamasi. untuk pencegahan pada stadium-stadium awal
3. Hydrocortisone Valerate cream 0,02% dapat membantu untuk mengurangi proses
(Westcort) Salah satu derifat dari adreno likenifikasi. Biasanya prognosis berbeda-beda,
kortikosteroid sesuai untuk penggunaan tergantung dari kondisi pasien, apabila
pada kulit atau selaput lendir eksternal. adagangguan psikologis dan apabila ada
4. Fluocinonide cream 0,1% atau 0,05% penyakit lain yang menyertai.
(Lidex) Merupakan topikal kortikosteroid Pengobatan yang teratur dapat
yang menghambat proliferasi sel b. meringankan kondisi pasien. Penyebab utama
b. Anti-pruritus dari gatal dapat hilang,atau dapat muncul
Memberikan efek pengendalian terhadap kembali. Pencegahan pada tahap awal dapat
24,25
pelepasan histamine secara endogen. menghambat proses penyakit ini.
Sehingga dapat, mengurangi efek gatal, efek Sebagai dokter keluarga beberapa
sedasi dan menyebabkan kantuk. Obat ini kompetensi yang perlu diperhatikan antara lain;
bekerja menstabilkan membrane saraf dan primary care management, person-centered
mencegah transmisi dan inisiasi dari impuls care, specific problem solving skills,
saraf, dan menghasilkan anastesi lokal. comprehensive approach, community
orientation and holistic care.

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 2 | September 2014 | 143


Raden Dicky Wirawan Listiandoko, Muhartono I Managemet of Neurodermatitis on Elderly

Dalam membina kasus ini hal yang 7. Engin B, Tufekci O, Yazici A, Ozdemir M. The effect of
transcutaneous electrical nerve stimulation in the
telah dilakukan meliputi pencarian masalah
treatment of lichen simplex: a prospective study. Clin
pada pasien dan mendapatkan kunjungan Exp Dermatol. 2009; 34(3):324-8.
rumah (primary care management) 8. Kerimoglu OS, Dogan NU, Tazegul A, Karamese M. Hasan
,menemukan masalah pasien baik internal Beyhekim H, Cetin. Lichen simplex chronicus that
accompanies anogenital warts during the childhood.
maupun eksternal dan bekerja sama untuk
Case Rep Med. 2012; (2):1927-67
menyelesaikan masalahnya (person-centered 9. Ermertcan AT, Gencoglan G, Temeltas G, Horasan GD,
care), pemeriksaan fisik, penunjang, dan Deveci A, Ozturk F. Sexual dysfunction in female
penatalaksanaan sesuai dengan evidence based patients with neurodermatitis. J Androl. 2011;
32(2):165-9.
medicine (specific problem solving skills),
10. John H, Savin J, Dahl M. Fitzpatrick’s dermatology in
melibatkan pasien dan keluarga untuk general medicine. Edisi ke-17. New York: McGraw Hill;
melakukan promosi kesehatan, pencegahan, 2009.
pengobatan, dengan cara member edukasi 11. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks
textbook of dermatology. Edisi ke-7. Italia: Blackwell
pasien dan keluarga (comprehensive approach),
Science; 2009.
bertanggung jawab dalam kesehatan komunitas 12. James WD, Buger TG and Elston DM. Andrews’ diseases
lingkungan pasien (community orientation), of the skin clinical dermatology. Edisi ke-10.
serta memahami keadaan sakit sebagai suatu Philadelphia: Saunders Elsevier; 2008.
13. Konuk N, Koca R, Atik L, Muhtar S, Atasoy N, Bostanci B.
proses, keseimbangan faktor biologis,
Psychopathology, depression and dissociative
psikososial, dan sosial untuk membentuk experiences in patients with lichen simplex chronicus.
pathogenesis, diagnosis, dan terapi secara Gen Hosp Psychiatry. 2009; 29(3): 232-5.
keseluruhan (holistic care). 14. Koca R, Altin R, Konuk N, Altinyazar HC, Kart L. Sleep
disturbance in patients with lichen simplex chronicus
and its relationship to nocturnal scratching: a case
Simpulan control study. South Med J. 2009; 99(5):482-5.
Diagnosis pada kasus ini sudah 15. Kirchengast S, Haslinger B. Gender differences in health-
ditegakkan berdasarkan kriteria yang terdapat related quality of life among healthy aged and old-aged
Austrians: cross-sectional analysis. Gend Med. 2008;
dalam teori yang telah dikemukakan. Faktor
5(3):270-8.
perilaku pola hidup bersih dan sehat ikut 16. Lotti T, Buggiani G, Prignano F. Prurigo nodularis and
berpengaruh terhadap kejadian neurodermatitis Lichen simplex chronicus. Dermatol Ther. 2008; 21:42-6.
sirkumskripta, dan prilaku tersebut harus 17. Lynch PJ. Lichen simplex chronicus atopic
neurodermatitis of the anogenital region. Dermatol
diterapkan kepada seluruh anggota keluarga
Ther. 2009; 17: 8-19
penderita. Terdapat beberapa faktor internal 18. Mercan S, Altunay IK, Demir B, Akpinar A, Kayaoglu S.
dan eksternal yang mempengaruhi terjadinya Sexual dysfunctions in patients with neurodermatitis
neurodermatitis sirkumskripta dan hal ini telah and psoriasis. J Sex Marital Ther. 2008; 34(2):160-8.
19. Meulders A, Vansteenwegen D, Vlaeyen JW. Women,
dinyatakan oleh beberapa teori yang didasarkan
but not men, report increasingly more pain during
sebagai acuan. Pelayanan medis tidak hanya repeated (un)predictable painful electrocutaneous
terfokus pada pasien sebagai orang yang stimulation: evidence for mediation by fear of pain.
menderita sakit, namun juga dilihat dari aspek Pain. 2012; 153(5):1030-41
20. Bonamonte D, Foti C, Vestita M, Ranieri LD, Angelini G.
keluarga yang terlibat, dan lingkungan. Sehingga
Numullar eczema and contact allergy: a retrospective
peranan keluarga sangat penting dalam study. Dermatitis. 2012; 23(4):153-7.
pengobatan dan penyembuhan anggota 21. Ongenae K, Van Geel N, De Schepper S, Naeyaert JM.
keluarga yang sakit. Effect of vitiligo on self-reported health related quality
of life. Br J Dermatol. 2005; 152(6):1165-72.
22. Shenefelt PD. Biofeedback, cognitive-behavioral
Daftar Pustaka methods, and hypnosis in dermatology: is it all in your
1. Allen, J. Being a family doctor. Leicester: University of mind?. Dermatol Ther. 2003; 16:114–22.
Leicester United Kingdom; 2008. 23. Freedberg IM, Eizen AZ, Wollf K, Austen KF, Goldsmith
2. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, LA, Katz SI, et al. Health measurement scales: a practical
Leffell DJ Burgin S. Numular eczema and lichen simplex guide to their development and use. Edisi ke-3. Oxford
chronicus/prurigo nodular. New York: McGraw Hill; University Press; 2008.
2008. 24. Takahashi N, Suzukamo Y, Nakamura SM, Miyachi Y,
3. Burton JL, Holder CA. Eczema, lichenification and Green J, Ohya Y, et al. Japanese version of the
prurigo. Blackwell Science. 2008; 5:629-80. dermatology life quality index: validity and reliability in
4. Champion RH, Burton JL, Ebling FJG. Textbook of patients with acne. Health Qual Life Outcomes. 2006;
dermatology. Edisi ke-5. London: Blackwell Scientific; 4:46.
2009. 25. Kim WJ, Ko HC, Kim MB, Kim DW, Kim JM, Kim BS.
5. Djuanda, Suria, Sularsito, Sri Adi. Dermatitis dalam Ilmu Features of Staphylococcus aureus colonization in
penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: FKUI; 2010. patients with nummular eczema. Br J Dermatol. 2013;
6. James Q, Del Rossa. Adult seborrheic dermatitis. J Clin 168(3):658-60.
Aesthet Dermatol. 2011; 4(5):32-8.

J Agromed Unila | Volume 1 Nomor 2 | September 2014 | 144

Anda mungkin juga menyukai