ANALISIS PERANCANGAN
Hal ini dilakukan agar diketahui kondisi eksisiting kawasan tersebut, terutama
kedudukan lokasi tapak berada di jalan Asahan no.7, Malang tepatnya berada di
kawan Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen yang dilalui jalan kolektor
sekunder. Lokasi lapas ini merupakan jalur utama dari kota menuju ke terminal
melewati jalur ini. Lokasi lapas ini dikelilingi oleh permukiman penduduk mulai
dari sebelah utara sampai sebelah selatan. Berikut penjelasan terhadap kondisi
98
U
ketika ada kereta api yang melintas. Hal ini menyebabkan kondisi sirkulasi pada
area ini cukup ramai. Dengan lalu-lalang kendaraan roda 2 atau roda 4 baik
99
U
Pada sisi utara dan tapak berbatasan dengan permukiman warga yang
cukup padat dengan jalan raya memisahkan antara lapas dengan permukiman.
Keadaan sirkulasi kendaraan pada jalan ini cukup sepi dengan sistem 2 arah.
100
Namun, ketika pagi terutama hari minggu keadaan sirkulasi pejalan kaki cukup
101
Jika pada kebanyakan lapas jauh dari permukiman serta fasilitas umum
seperti pendidikan. Namun pada lapas kelas I Malang ini langsung berbatasan
sekolah tersebut langsung menghadap ke dinding pembatas lapas yang tinggi dan
masif itu yang semakin menambah rasa takut siswa terhadap keamanannya.
102
Pada tapak ini hanya pada sisi barat yang jika dipandang akan
103
4.1.2 Deskripsi Tapak
Pada hal ini objek perancangan bukanlah sebuah bangunan yang belum
terbangun, akan tetapi ini merupakan sebuah bangunan yang sudah terbangun
sejak tahun 1918. Bangunan Lapas dengan kapasitas awal 936 orang namun
sekarang sudah mencapai 1.564 orang. Kondisi bangunnya pun sudah mulai
kurang layak karena sudah berdiri lebih dari 90 tahun yang hanya mengalami
Lapas ini terdiri dari beberapa unit hunian-unit hunian napi, unit hunian
104
Keterangan:
masing 3 m dan 4.5 m, keberadaan dinding ini sangat penting untuk keamanan
tersebut ditempatkan pos jaga atas yang dilengkapi dengan senjata api. Lahan
bimbingan kerja bagi napi agar lahan itu tidak terbuang dengan percuma.
105
4 titik lokasi dari pos jaga atas 2
pada lapas sebagai sistem keamanan
utama lapas.
Sedangkan pada tanda merupakan 1
pos jaga atas yang sudah tidaj
berfungsi lagi 3
Key plan
4
Tampak pos
jaga bawah
yang sudah
tidak berfunsi
3
4
1 2
Sistem perparkiran pada kondisi saat ini berada diluar tapak, tepatnya
berada diseberang jalan Asahan atau sebelah barat lapas. Dimana sistem parkir
antara parkir pengunjung/ penjenguk dan petugas jadi satu dengan area yang
106
sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah petugas dan penjenguk setiap
harinya.
(a) (b)
penjengukan yang berada didepan lapas. Keadaan ruang tunggu tersebut sering
terjadi kesesakan jumlah penggunanya karena luas dan jumlah penggunanya tidak
sebanding. Pada ruang tunggu tersebut tersedia televisi sebagai hiburan bagi
107
Lokasi dari ruang
tunggu berada dibawah
area perkantoran.
Key plan
Untuk kondisi bangunan unit hunian terlihat cukup bahkan sangat sesak
dengan penghuni yang sudah melebihi kapasitas maksimal. Pada satu unit hunian
terdapat ± 25 kamar sel dengan kamar mandi dalam yang diperuntukan untuk
malam hari ketika para napi sudah berada kembali didalam sel sampai jam 08.00.
Kegiatan napi setiap harinya bisa dibagi menjadi 2 golongan, yaitu napi
yang aktif dengan napi yang pasif. Maksud dari napi aktif yakni napi yang
mengikuti bimbingan kerja maupun napi yang memiliki tugas atau aktifitas
khusus didalam lapas. sedangkan napi pasif yaitu napi yang setiap harinya hanya
108
4.1.3 Deskripsi Aktifitas Napi
Secara garis besar terdapat dua macam napi yang menghuni lapas ini,
yakni napi aktif dan napi pasif. Pengertian dari napi aktif yakni napi yang
lainnya, sedangkan pengertian dari napi pasif yakni napi yang kegiatan rutin
Dan petugas lapas (sipir) yang berada di lapas ini juga terbagi dalam 2
macam, yakni petugas dalam kantor dan petugas diluar kantor. Penjabaran
aktifitas keseharian dari napi dan sipir dapat dijelaskan pada tabel berikut:
sebagai berikut:
109
Diagram 4.1 penjabaran kegiatan napi
Pukul 07.30-16.00
Kegiatan diluar blok
Pukul 07.00-07.30
Apel pagi
Kegiatan-kegiatan diluar Pukul 16.00-07.00
blok meliputi: Kegiatan didalam blok
NAPI AKTIF
1. Kegiatan belajar-
mengajar
2. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan didalam
keterampilan
blok meliputi:
3. Menerima kunjungan
1. Menyelesaikan
pekerjaan yang
NAPI PASIF
belum selesai
2. Mengaji bagi napi
yang taat, tidur
Pukul 07.30-16.00
Kegiatan diluar blok
Pukul 07.00-07.30
Pada dasarnya hampir
Apel pagi
sama, akan tetapi napi Pukul 16.00-07.00
Kegiatan didalam blok
pasif hanya duduk-duduk
didepan blok masing-
masing
melakukan analisis terhadap semua aspek. Hal ini dikarenakan, titik berat/ tema
yang diterapkan pada lapas ini yakni kajian terhadap perilaku penghuni lapas baik
110
4.1.4 Deskripsi Kondisi Eksisting
yang memiliki usia diatas 50 tahun (dibangun tahun 1918), yang berarti bangunan
negara tersebut (Ardiani, 2009:7). Dalam buku insertion karangan Yanita Mila
aspek sehingga akan diketahui level konservasi yang boleh diterapkan pada lapas
kelas I Malang.
111
masih sejenis banguan karena sejarahnya dikwasan
asli belanda dibangun tersebut
sebelum
kemerde
kaan
(sumber: Ardiani, 2009:9)
Dilihat dari tabel tersebut diatas, maka lapas kelas I Malang ini dapat
digolongkan dalam wilayah konservasi dengan level III. Yakni lapas kelas I
Lapas ini terdiri dari 22 blok hunian dan beberapa bangunan pendukungnya.
Bentuk Redesain
No. Bangunan Deskripsi
Renovasi Pembongkaran
Perkantoran Perkantoran
merupakan
wilayah bagi
RENOVASI
petugas untuk
1. melakukan segala -
kegiatan
administrasi
lapas.
PEMBONGKARAN
1. letak dari
jalan setapak ini
berada diantar
hunian didalam
blok. Jadi masing
blok itu terdapat
Jalan setapak diantara blok hunian dua massa yang
saling berhadapan.
2
2. Taman
ini selain berfungsi
RENOVASI
sebagai peghias
blok hunian juga
terkadang
Taman yang berada didepan masing-
2. dimanfaatkan
masing blok hunian
sebagai lahan
pertanian bagi para
napi yang aktif.
3. Letak
dari taman ini tepat
berada didepan
3 blok I yang juga
RENOVASI
difungsikan
sebagai ruang
isolasi bagi
tahanan yag baru
masuk lapas. Blok
ini terletak
sebelum
Taman yang berada disamping blok I
memasukikawasan
untuk menyambut napi sebelum
blok-blok hunian.
memasuki kawan hunian
113
1
Secara garis besar kondisi
2
bangunan pada blok-blok
hunian ini kurang layak
karena selain kondisi
bangunannya juga disebabkan
blok hunian yang tidak mampu
untuk menampung kapasitas
dari nap.
Diperlukan penataan massa
Key plan
2 2. Taman-
taman ini berada
3. disekitar blok -
RENOVASI
hunian.
3. Letak
Salah satu sudut lapas yang asri ruang antrian ini
berada dibawa
RENOVASI
area perkantoran.
Disini para
pengunjung antri
sebelum masuk ke
ruang jenguk.
114
3
2
Bangunan lapas tidak
dapat terlepas dari
adanya sarana dan pra-
sarana pendukung. Hal ini
untuk mendukung 1 3
berjalannya kegiatan
didalam lapas.
Masjid merupakan salah
satu pra-sarana yang
mendukung kegiatan
keagamaan di lapas,
Key plan
perancangan yang terkait dengan tapak atau tanggapan yang muncul dari sebuah
alternatif-alternatif tersebut.
Pada analisis batas dan bentuk tapak ini akan melihat bagaimana bentukan
dari tapak serta apa saja yang membatasi tapak tersebut, sehingga akan didapatkan
115
Permukiman
Permukiman U
361.46 m
123.49 m
125.79m
363.25 m
TAPAK
Permukiman
Permukiman
Tapak objek redesain Lapas ini berbentuk persegi panjang dan memilki
luas lahan ± 50.110 m2 dengan area yang terbangun seluas 14.679 m2. Berikut
116
Permukiman jalan Indragiri
Jalan Asahan
Permukiman
jalan Indragiri raya
117
Kondisi Eksisting
Tapak lapas ini memiliki bentuk persegi panjang yang membujur dari arah
timur ke barat, atau segaris dengan arah gerak matahari serta langsung berbatasan
dengan permukiman.
Alternatif Perancangan 1
Pada eksisting setiap 1 massa pos jaga bawah mengawasi ± 4 unit hunian hunian,
Permukiman U
Sejajar
Sejajar
Permukiman Permukiman
Keterangan:
118
Penggabungan beberapa massa bok
menjadi per-unit berdasarkan jumlah
pos jaga bawah
Key plan
Blok 1
Blok 3
Blok 2
Blok 3
Alternatif Perancangan 2
(+) : ruang terbuka/ space tersebut sekaligus sebagai ruang peralihan untuk
space
119
Permukiman U
Area penghijauan
Permukiman Permukiman
Keterangan:
120
Akses untuk
memasuki
lahan
pertanian
Jarak 3 meter
antara pagar dalam
dan luar
dimanfaatkan
sebagai lahan
pertanian bagi
napi
Alternatif Perancangan 3
Meletakkan zona pengunjung diposisi paling barat, agar tidak mengganggu zona
(+) : memudahkan akses pengunjung karena secara persepsi bisa langsung tau
121
Permukiman U
Ruang kunjungan
Ruang antrian
Keterangan:
122
Key plan
Alternatif Perancangan 1
Pagar luar lapas didesain dengan dinding masif yang tinggi karena menyesuaikan
dengan aturan lapas, namun dihiasi tanaman rambat dan material yang kasar
namun tetap dengan warna putih layaknya rumah hunian pada umumnya
123
(+) : mengubah persepsi masyarakat terhadap lapas yang menakutkan dengan
Key plan
tanaman
rambat jenis
alamanda
coklat
permukiman
Alternatif Perancangan 2
(+) : mengubah persepsi terhadap pembatas lapas yang masif dan monoton
124
Pagar hidup berupa
tanaman hanya
berfungsi sebagai
estetika, bukan
sebagai bagian dari
sistem keamanan lapas
Alternatif Perancangan 3
mengelilingi lapas dihiasi tanaman rambat dan diberi warna agar persepsi
125
4.2.2 Pencapaian ke Tapak
Kondisi Eksisiting
kecuali pada jalan Asahan yang merupakan jalur utama yang menghubungkan
126
Permukiman
U Permukiman
Alternatif Perancangan 1
Letak main entrance dibuat berada di sebelah utara atau dari jalan Indragiri
(+) : Tergolong jalan yang cukup sepi dengan kendaraan roda 2 sebagai
127
Permukiman
U
Permukiman
Permukiman
Kondisi
jalan
indragiri
saat
lengang
128
Alternatif Perancangan 2
Letak main entrance dibuat berada di sebelah timur atau jalan Indragiri raya
(+) : sirkulasi pada jalan sepi, sehingga sirkulasi pada lapas akan lancar
(-) : memberi rasa tidak nyaman kepada warga jalan Indragiri Raya
Aktifitas
warga di Permukiman U
jalan
indragiri
raya
Permukiman Permukiman
129
Alternatif Perancangan 3
Letak main entrance di sebelah barat atau jalan Asahan dan diberi papan nama
(+) : merupakan jalur utama dengan sirkulasi yang tidak terlalalu padat,
lapas
Permukiman U
Kondisi
Permukiman jalan
asahan
sebagai
jalur utama
130
Identitas lapas yang
tertera diatas main
entrance dengan logo
lapas disampingnya
Sourth Equator
North Equator
matahari pada pukul 07.00-10.00 sangat bermanfaat bagi tubuh manusia dan
Analisis matahari ini berpengaruh terhadap perletakan atau tata massa unit
hunian dalam lapas. Namun, tidak harus menciptakan sebuah unit hunian yang
sangat nyaman terhadap narapidananya. Hanya sebuah unit hunian yang tidak
Kondisi Eksisiting
Kondisi lapas ketika pukul 08.30 cenderung hangat, hal ini dikarenakan
adanya beberapa vegetasi pohon. Sehingga panas yang datang direduksi oleh
pohon-pohon tersebut. Pada unit hunian-unit hunian tidak terlalu panas, hal ini
juga dikarenakan terdapat taman-taman yang mengelilingi unit hunian selain itu
Alternatif Perancangan 1
Memberi ruang terbuka hijau (RTH) disebelah timur unit hunian, agar sinar
132
Key plan
Pemanfaatan
ruang terbuka
hijau sebagai
peredam sinar
matahari
langsung ke
dalam blok
hunian
narapidana
Alternatif Perancangan 2
Menempatkan bangunan yang berlantai 2, dalam hal ini ruang administrasi di area
(+) : melindungi bangunan yang lain dari terik sinar matahari pagi
(-) : jarak ruang administrasi terlalu jauh dan petugas yang di lantai 2 akan
133
Key plan
Kantor administrasi
Alternatif Perancangan 3
dengan demikian hanya sedikit permukaan bangunan yang akan menerima panas
(+) : permukaan dinding yang terkena sinar sedikit sehingga suhu dalam
134
(-) :penataan bangunan agak sulit karena harus mempertimbangkan arah
matahari dan bentuk tapak , napi di unit hunian paling timur akan terasa panas
Permukiman U
Permukiman Permukiman
Angin bergerak dari ruang yang sempit ke ruang yang lebih besar.
Hembusan angin di lokasi tapak masih bersifat normal atau tidak terlalu kencang.
135
pergantian musim. Didalam tapak yang sudah terbangun terdapat beberapa pohon
Permukiman U
Permukiman Permukiman
Legenda:
: angin kencang
: angin sedang
Kondis Eksisting
Angin yang terdapat pada tapak, terutama pada poros akses jalan ke unit
kemungkinan angin dari luar tapak untuk masuk cukup kecil karena lapas dipagari
136
Alternatif Perancangan 1
Memberi rooster atau jendela pada gewel masing-masing unit hunian untuk
memasukkan angin dengan maksimal sehingga napi yang berada didalam unit
(+) : angin akan mengalir secara maksimal kedalam unit hunian sehingga
Key plan
Alternatif Perancangan 2
Memberi kolam air di sekitar unit hunian, agar memberi hawa sejuk ke unit
(+) : membuat persepsi yang nyaman bagi napi terhadap suasana unit hunian
137
(-) : akan menjadi ruang yang negatif bagi napi, kemungkinan menjadi
tempat cuci.
Penempatan kolam
berada ditengah-
tengah blok yang
mengelilingi po
sjaga bawah
Sirkulasi pada tapak lapas, yaitu sirkulasi bagi pejalan kaki dan kendaraan
bermotor. Sirkulasi ini lebih kepada sirkulasi yang berada didalam tapak. Pejalan
kaki menjadi pengguna yang dominan dalam lapas karena sistem keamanan yang
mengatur hal tersebut, sedangakan untuk kendaraan yang bisa masuk kedalam
138
4.2.5.1 Sirkulasi Pejalan Kaki
Melakukan aktifitas sekolah, bekerja
a. Narapidana bagi napi yang aktif dalam kegiatan
lapas
Keluar Sel Apel Pagi Beraktifitas
Aktifitas yang dilakukan napi yang
tidak aktif hanya duduk-duk didepan
sel/ blok masing-masing
Aktifitas didalam
Sel
Masuk sel
b. Petugas
Semua petugas menuju ke pos/
Datang Apel Petugas Beraktifitas tugas masing-masing sesuai
dengan tugas pada hari itu
Pulang
Ganti shift
kerja
pulang
Mengambil
Mendapat Menuju ke
nomor antrian
giliran ruang jenguk
139
Kondisi Eksisting
tidak semua area yang dapat dilalui oleh ketiga pengguna tersebut. Seperti
Alternatif Perancangan 1
Memberi ruang/ area peralihan dari unit hunian satu ke unit hunian yang lain
Media untuk
menempatkan
pesan-pesan
moral kepada
seluruh
penghuni
lapas
140
Alternatif Perancangan 2
Memberikan pohon rambat pada pintu masuk unit hunian, agar terlihat area mana
(+) : adanya teritori yang jelas untuk masing-masing jalan dan unit hunian.
Penggunaan tanaman
rambat untuk semakin
mempertegas teritori
sebuah blok
Alternatif Perancangan 3
Memisahkan pintu masuk petugas dengan pintu masuk yang harus dilalui
penjenguk
(+) : teritori yang jelas antara pengguna tetap dengan pengguna temporer, serta
141
Pintu masuk petugas
Kondisi Eksisting
Bila mengikuti peraturan Lapas yang ada, maka secara keseluruhan dapat
lapas, terutamam kendaraan roda 4. Hanya pada saat tertentu kendaraan bermotor
Namun, untuk kendaraan roda 2 masih diberi dispensasi. Itu pun hanya
142
Alternatif Perancangan 1
Lokasi parkir
eksisting yang berada
diseberang jalan
143
Alternatif Perancangan 2
Membedakan pintu masuk dan pintu keluar bagi kendaraan yang masuk dengan
OUT
IN
Gambar 4.40 pintu masuk dan keluar
(sumber: hasil analisis 2012)
Kondisi Eksisiting
pada bengkel serta handycraft (kerajinan tangan). Untuk sumber bising dari luar
tapak relatif tidak ada, hal ini dikarena luas lahan lapas yang dipagari oleh 2
144
Permukiman U
2 lapis
pagar yakni
pagar dalam
dan pagar
luar sebagai
peredam
bising dari
lapas
eksisting
Permukiman Permukiman
Alternatif Perancangan 1
Dinding masif sebagai peredam bising yang mengelilingi lapas dihiasi tanaman
rambat dan material yang kasar, agar persepsi masyarakat terhadap lapas berubah
145
Ketinggian pagar luar sesuai dengan
eksistin gyakni 4 meter, namun pada
alternatif desain ini menyesuaikan
dengan ketinggian bangunan 2
lantaisehingga secara tidak langsung
tembok ini berfungsi sebagai peredam
suara baik dari lapas ke masyarakat,
maupun bising dari masyarakat kedalam
lapas
Alternatif Perancangan 2
Memberi dinding pori yang mampu menyerap bising pada bengkel, agar unit
(-) : tidak cocok untuk bengkel karena merupakan bangunan yang kotor
146
4.2.7 Analisis View
Kondisi Eksisting
Secara garis besar view yang ditangkap oleh masyarakat luar terhadap
Lapas jika dilihat dari sisi utara, timur dan selatan maka hanya sebuah tembok
tinggi yang masif. Namun, jika dari sisi barat maka terlihat sebuah pintu masuk
(a) (b)
Gambar 4.44 (a) view sisi utara, (b) view sisi selatan
(sumber: hasil survey 2011)
Alternatif Perancangan 1
Dinding masif sebagai peredam bising yang mengelilingi lapas dihiasi tanaman
rambat dan diberi warna agar persepsi masyarakat terhadap lapas berubah, ini juga
147
Pagar luar dengan ornamen bunga
Asoka sebagai view dari luar ke
lapas, selain itu juga berfungsi
sebagai peredam suara
Alternatif Perancangan 2
Unit hunian perkantoran sebagai view kedalam dengan atap jengki kontemporer
148
Alternatif Perancangan 3
Memberi papan nama sebagai identitas/lapas, karen apada kondisi eksisting papan
(+) : Dapat memberikan suatu informasi bagi orang lain tentang lapas itu
Alternatif Perancangan 4
Memperbaiki pedestrian disekeliling lapas, hal ini karena pada eksisting lokasi
parkir berada di sebelah barat jalan serta tidak adanya tempat untuk menyeberang
149
yang aman sehingga pengunjung merasa kurang nyaman ketika akan
(+) : Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi orang yang berjalan kaki
Pedestrian sepanjang
jalan asahan ditata
sedemikian rupa
sehingga memberi
kenyamanan bagi
masyarakat umum baik
yang mau ke lapas
maupun tidak
Kondisi Eksisting
Tidak view keluar tapak, hal ini dikarenakan lapas dipagari oleh 2 tembok
masif dan tinggi. Namun untuk view keluar setiap unit huniannya terdapat
150
masing-masing taman. Hal ini untuk mengurangi tingkat kejenuhan/stress
Alternatif Perancangan 1
Alternatif Perancangan 2
Memberi ruang bersama disetiap unit hunian, sebagai view dari sel ke unit hunian
Kondis Eksisting
Selain beberapa unit hunian-unit hunian hunian, lapas juga terdiri dari
beberapa area hijau. Mayoritas disetiap unit hunian terdapat taman serta beberapa
151
pohon dengan ukuran sedang dan area ladang untuk narapidana melakukan
aktifitas bercocok-tanam.
Alternatif Perancangan 1
Memanfaatkan area kosong/ jarak antar unit hunian sebagai area hijau untuk
bercocok tanam
Alternatif Perancangan 2
Memberi pohon angsana dan trembesi untuk menaungi bangunan unit hunian-unit
(-) : kemungkinan dibuat napi untuk melarikan diri dengan memanjat pohon
itu
152
Pohon trembesi dan angsana
diletakkan pada jalan poros lapas
agar tidak dimanfaatkan napi untuk
keluar lapas, hal ini memberi
kenyamanan bagi penghuni lapas
namun tidak mengurangi keamanannya
Key plan
Titik-titik pohon
Alternatif Perancangan 3
bersama
153
Key plan
Pohon trembesi
Pohon angsara
Pohon palem
kecil
tindak kejahatan. Lapas mewadahi beberapa fungsi selain hanya sebagai tempat
berdasarkan tujuan dari didirikannya lapas di Indonesia. Fungsi primer terdiri dari:
1. Tempat pembinaan
154
4.3.2 Fungsi Skunder
semua kegiatan baik primer maupun sekunder didalam maupun diluar lapas.
maintenance unit hunian, kegiatan keamanan bangunan dari utilitas yang meliputi
155
4.4 Analisis Aktifitas
penghuni/narapidana, penjaga.
Aktifitas diluar sel dilakukan mulai pukul 08.00-16.30 dengan tidak boleh
masuk ke unit hunian-unit hunian lain. Terkecuali terhadap napi yang mendapat
Masuk sel
156
Melakukan aktifitas yang bermanfaat
seperti membuat kerajinan tangga
atau yang lain
Masuk sel Beribadah
Berkumpul dengan napi lain
Aktifitas ke
Keluar Sel Istirahat kamar mandi
Petugas lapas terbagi dalam beberapa titik lapas, diantaranya: petugas yang
berada di area kantor, petugas yang berada di pos bawah, petugas yang berada di
pos atas. Namun, antara petugas pos atas dan pos bawah selalu melakukan
Pulang
Ganti shift
Diagram 4.8 analisis aktfitas petugas kerja
(sumber: hasil analisis 2012)
157
4.5 Analisis Pengguna
Pengguna atau user dalam lapas ini secara garis besar dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
PENGGUNA
didalam lapas. Hal ini terdiri dari: narapidana dan petugas lapas.
saja berada didalam lapas. Hal ini terdiri dari: petugas unit hunian perkantoran dan
penjenguk narapidana.
158
Tabel 4.6 analisis pengguna temporer lapas
Kementrian Hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia), sehingga pengelolaan serta
Lapas Kelas I Malang ini terdiri dari 22 unit hunian hunian dengan
159
U
Permukiman
Permukiman
Keterangan:
: Perkantoran : Pos Jaga Bawah : Pos jaga atas
Selain 22 unit hunian hunian, didalam Lapas ini juga terdiri dari:
5. Lapangan olahraga (futsal, tenis lapangan, bola voli dan bulu tangkis)
dan lain-lain)
8. Poliklinik
9. Aula
10. Dapur
161
11. Kaman mandi bersama
Sebagai sebuah lapas kelas I yang sudah over kapasitas, maka alternatif-
Alternatif Perancangan 1
Menjadikan unit hunian 5,6,7,11,16, dan 17 menjadi 2 lantai, hal ini karena unit
hunian-unit hunian tersebut sangat rentan terhadap penambahan jumlah napi agar
narapidana yang tidak tertampung bisa menghuni unit hunian hunian yang baru
(+) : bisa mengatasi masalah yang selama ini menjadi masalah umum dalam
(-) : narapidana yang menghuni unit hunian hunian yang di lantai 2 bisa
melihat keluar lapas, sehingga memungkinkan peluang kabur menjadi lebih besar
162
Alternatif Perancangan 2
Tidak memberi jendela pada unit hunian yang dilantai 2, hanya mengandalkan
pintu jeruji besi untuk mengalirkan udara kedalam hunian agar kemungkinan-
(-) : kurang memberi rasa nyaman pada napi karena kurangnya sirkulasi udara
Alternatif Perancangan 3
(+) : mampu membatasi dengan baik area pandang keluar lapas bagi napi
163
Tembok sisi luar
dengan kemiringan
450
4 meter
dengan 1 sisi tembok miring agar tidak bisa
dipanjat
3 meter
Gambar 4.55 desain tembok pembatas
(sumber: hasil analisis 2012)
antara napi yang karena tindak kriminalitas dengan napi yang non-kriminalitas.
Karena pada kondisi sekarang tidak ada perbedaan antara napi kriminalitas
kriminalitas.
164
Tabel 4.9 klasifikasi napi non-kriminalitas
No. Non-kriminalitas Keterangan
1. Koruptor Orang yg melakukan korupsi; orang yg
menyelewengkan (menggelapkan) uang
negara (perusahaan) tempat kerjanya
Perbedaan perlakuan dan sel ini lebih dikarenakan karena latar belakang
napi ataupun kejahatan yang dilakukannya, karena jika digabungkan dengan napi
kriminalitas maka secara psikologis akan sangat merasa tidak nyaman secara
pergaulan maupun secara latar belakang pendidikan dan lain-lain. Maka diperlukn
Alternatif Perancangan 1
165
Key plan
Blok
perkantoran
Area
Non-Kriminalitas
Area
Kriminalitas
Alternatif Perancangan 2
(+) : RTH tersebut bisa dimanfaatkan sebagai ruang bersama yang sekaligus
166
Jarak antara blok
kriminalitas dengan non
kriminalitas sebagai ruang
bersama bagi kedua blok
Key plan
Blok
Ruang Terbuka Hijau
perkantoran
Area
Non-Kriminalitas
Area
Kriminalitas
167
Alternatif Perancangan 3
lapangan olahraga
dengan berolahraga
(-) : tidak secara langsung lapangan olahraga tersebut menjadi milik napi non-
kriminalitas
Key plan
Area
Fasilitas olahraga
Non-Kriminalitas
Blok Area
perkantoran Kriminalitas
168
4.6.3 Analisis Terhadap Isu Hubungan “Bilik Mesra” Suami Istri
penyewaan tempat untuk melakukan hubungan suami istri serta adanya isu
memberikan izin terhadap ide tersebut, tapi hasil ini dikembangkan atas dasar:
petugas lapas.
sesama jenisnya pria dengan pria atau wanita dengan wanita dan bisa
hanya melalui satu cara, yaitu pemenuhan naluri seksual wanita oleh
hubungan yang bersifat alamiah dan bukan merupakan hal yang aneh.
169
dapat mewujudkan tujuan penciptaan naluri ini, yaitu melestarikan
saling berhubungan, hal ini sangat alami bukan hal yang aneh. Bahkan
diantaranya:
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka;
170
Area ini dijadikan 1 dengan area perkantoran, sehingga mengurangi tindak
penyelewengan antara napi dengan petugas lapas atau tindakan ilegal. Sistem
administrasi pada lebih ini yakni sistem yang legal. Sistem yang layaknya
171
14. Ruang kunjungan 102 m2
19. Garasi 50 m2
3. Ruang Unit
Meja, kursi,
Keamanan/ 10-15 orang 20 %
lemari
Ketertiban
4. Ruang Unit
Registrasi
Bimbingan Meja, kursi,
6-10 orang 20 %
dan lemari
Kemasyarakat
an
UNIT HUNIAN
5. Kamar
Maximum 90 orang (@ 1
mandi, 20 %
Security /sel)
tempat tidur
172
beton
Kamar
Medium 216 orang (@ mandi,
20 %
Security 3 /sel) tempat tidur
beton
Kamar
Minimum 420 orang (@ mandi,
20 %
securty 5 /sel) tempat tidur
beton
Meja, kursi,
6. Ruang Portir 2-3 orang 20 %
lemari
Meja, kursi,
Ruang Kelas
10. 15-25 orang lemari, 20 %
Belajar
papan tulis
Perlengkapa
n ibadah
(sesuai
12. Ruang Ibadah 50-75 orang 20 %
dengan
rumah
ibadahnya)
Ruang
Perpustakaan Meja, kursi,
13. 10-15 orang 20 %
dan Ruang lemari
Baca
Ruang
14. 20-30 orang Meja, kursi 20 %
Kunjungan
Perlengkapa
15. Ruang Dapur 10-15 orang 20 %
n dapur
Meja, kursi,
Rumah Sakit lemari,
16. 50-75 orang 20 %
atau Poliklinik perlengkapa
n kesehatan
Ruang Perlengkapa
17. 10-15 orang 20 %
Bengkel n bengkel
173
Kerja/
Workshop
Tanah/ Ruang
Lapangan
Luar
olahraga,
20. (lapangan, 20 %
selasar
jalur inspeksi,
penghubung
dll)
Ruang Pompa,
21. - 20 %
dll
Total Kebutuhan
objek ruang sejenis serta kesesuaian dengan tuntutan perancangan. Secara lebih
PENGHAWAAN PENCAHAYAAN
1. Ruang/ Kantor
Tertutup
Kalapas
2. Ruang Unit
Tertutup
Umum
3. Ruang Unit
Keamanan/ Tertutup
Ketertiban
4. Ruang Unit
Registrasi
Bimbingan dan Tertutup
Kemasyarakata
n
174
UNIT HUNIAN NARAPIDANA
Maximum
- - - Tertutup
Security
5.
Medium
- - - Tertutup
Security
Minimum
- - - Tertutup
securty
7. Pos-Pos
- - Tertutup
Pengamanan
9. Ruang
Terbuka
Konsultasi
13. Ruang
Perpustakaan
Terbuka
dan Ruang
Baca
14. Ruang
Tertutup
Kunjungan
18. Unit
Terbuka
Perusahaan
175
dll)
Keterangan:
: penting
: kurang penting
Mengatur operasional,
Intensitas sirkulasi rendah,
2. Ruang Unit Umum Menyimpan arsip, Menerima
sifat semi publik, tertutup.
tamu
10. Ruang Kelas Belajar Melakukan kegiatan belajar Intensitas sirkulasi tinggi,
176
mengajar kejar paket sifat prifat, tertutup.
Melakukan perawatan/
Rumah Sakit atau Intensitas sirkulasi tinggi,
16. pemeriksaan kesehatan bagi
Poliklinik sifat publik, terbuka.
seluruh penghuni lapas
177
4.6.6 Hubungan Antar Ruang
R.Konsultasi
R.Unit Umum
R.Kalapas
R. Pompa
R.Unit Registrasi Bimbingan
Pos-pos Pengamanan
dan Kemasyarakatan
R.Unit Keamanan
R. Portir
Garasi
R. Arsip
R. Dapur
Perpustakaan R. Kunjungan
Tanah/ R. Luar
(lapangan, jalur inspeksi, dll)
178
kesesuaian dengan cuan-acuan redesain dan keterkaitan dengan tema yakni
arsitektur perilaku. Maka, dalam hal ini analisis wujud arsitektur ini dimulai dari
bentuk rumah warga sekitar yang menggunakan atap jengki yang disesuaikan
pada fungsi-fungsi yang ada pada bangunan ini. Pertimbangan dasar pemilihan
sekitar.
Dari segi acuan redesain maka pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
arsitektur sama seperti bangunan aslinya denga membuat imitasi elemen bangunan
Elemen-elemen Visual
No. Kriteria Perancangan Matching
Matching
1. Elemen Fasad
2. Massa Bangunan
a). Tinggi Bangunan Ketinggian bangunan sama
Gambar 4.59 atap jengki pada jalan Barito Malang (sekitar lapas)
(sumber: hasil survey 2011)
Berikut merupakan penjabaran ciri-ciri arsitektur jengki:
1 4 1 5 2 3
180
1. Atap Pelana : Menggunakan atap pelana (atap yang memiliki dua bidang
atap) dengan kemiringan atap tidak kurang dari 350. Kemiringan atap yang
(arsitektur tropis).
macam-macam
bentukan atap
jengki pada
rumah dikawasan
jalan Bandung-
Kota Malang
menghasilkan sebuah tembok depan yang cukup lebar sebagai bagian yang
pintu masuk. Pada umumnya atap datar menjadi pilihan utama bagi beranda.
181
Atap datar inilah yang memberikan artikulasi untuk membedakannya dengan
kusen jendela yang asimetris serta permainan letak jendela dengan ketinggian
yang tidak sejajar. Kadang – kadang terdapat pelipit atau level datar di atas
dalih penyesuaian terhadap iklim tropis. Fungsinya tidak hanya sekedar untuk
pergantian udara, namun lebih dari itu sebagai media untuk mengekspresikan
182
estetika baru. Bentuknya bermacam-macam dari yang segilima, segitiga,
Transformasi bentuk Arsitektur Jengki pada lapas ini lebih menitik beratkan
pada pengolahan bentukan atap miring sebagai identitas dari New Arsitektur
Kondisi Eksisting
Pengaruh arsitektur kolonial masih sangat kental di lapas ini. Hal ini
terlihat dari unit hunian-unit hunian yang menggunakan atap mirip serta unit
183
Beberapa massa di lapas yang masih
terpengaruh dengan gaya arsitektur
kolonial
Alternatif Perancangan 1
struktur batu kali. Hanya terdapat 2 bangunan yang terdiri dari 2 lantai, yakni unit
sebagai berikut:
Untuk penggunaan struktur pada lapas sama seperti pada bangunan pada
umumnya pada elemen pondasi dan atap. Tetapi terdapat beberapa elemen
185
4.8.1 Struktur Umum
pada umumnya.
Alternatif Perancangan 1
megah, dapat membentuk sesuai dengan tema, lebih fleksibel untuk tujuan suatu
bentukan bangunan.
186
Alternatif Perancangan 2
Menggunakan sistem struktur baja profil pada inti struktur rangka atap.
(-) : terkesan kurang kokoh apabila tidak memiliki dimensi yang lebih besar,
yang dikombinasikan dengan pondasi strauss. Hal ini karena untuk efisiensi biaya
187
Gambar 4.70 pondasi batu kali dengan kombinasi strauss
(sumber: Suparno 2008)
Alternatif Perancangan 1
keamanan bagi bangunan serta seluruh pengguna lapas (napi, petugas lapas).
(+) : Dapat dikerjakan sesuai kehendak, tidak memerlukan tenaga ahli, bahan
dapat dibeli di toko bangunan terdekat, lebih murah dibanding kolom baja.
yang banyak.
jenis material khusus sehingga keamanan dari lapas akan tetap terjaga. Struktur –
Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu
konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari
Dinding dalam bangunan lapas, terutama untuk unit hunian-unit hunian napi
mempunyai ketebalan yang berbeda dengan bangunan yang lain. Hal ini untuk
keamanan dari lapas itu sendiri. Maka analisis perancangan yang dimungkinkan
yaitu:
Alternatif Perancangan 1
189
Alternatif Perancangan 2
Kombinasi 3 lapis
bahan dinding Batako
berupa batako,
baja dan batu
bata
Baja profil
Batu bata
190
4.8.2.2 Struktur Plafon
Penggunaan plafon yang kokoh menjadi aspek yang sangat penting dalam
unit hunian-unit hunian napi, karena untuk menghindari napi itu kabur. Sehingga
untuk elemen plafon ini menggunakan jeruji besi dengan diameter 22 mm.
Pintu merupakan elemen pertama dalam sistem keamana lapas, ini dimulai
dari keamanan sampai terakhir yaitu pintu gerbang lapas. untuk itu maka
penempatannya:
- Pintu Gerbang Utama (untuk kendaraan dan manusia), pejal 3,5 m dan 0,8 x
- Pintu Gerbang Kedua (untuk kendaraan dan manusia), transparan dari besi
- Pintu Pagar Keliling Dalam (brandgang), pejal 3,5 x 4 m, plat doble rangka
baja
191
- Pintu Darurat, transparan 3,5 x 4 m, lembaran kawat anti panjat rangka
pipa/besi galvanis (untuk pagar pembatas sisi luar)3,5 x 5 m, pejal, doble plat
- Pintu Unit hunian/sub-unit hunian, 1,9 x 2,4 m, 2 daun pintu, pejal, doble
jarak 10 cm, diperkuat dengan ornamesh dan plat pada beberapa bagian
Sumber air bersih di peroleh dari sumur dalam (sumur bor) yang berada
pada tiap-tiap unit hunian sebagai penyedia air bersih utama. Dan 2 buah tandon
air utama yang sudah ada pada bangunan saat ini sebagai cadangan apabila sumur
192
dalam unit hunian-unit hunian terganggu, yang digunakan untuk keperluan kamar
mandi, WC, air minum, masak dll. Dan penyediaan air untuk bahaya kebakaran
distribusi dari sumber air masuk kedalam tandon bawah dan dipompa menuju
agar air tetap bersih dan higienis. Pendistribusian air bersih ini menggunakan
tangki/ tandon atas, kelebihan: bila listrik padam distribusi air terus mengalir,
Tiap-tiap Ruang
mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter maupun hasil buangan
dapur. Air kotor yang akan dibuang dari lapasini seperti dari KM/WC, dapur dan
air hujan. Dalam pembuangan memerlukan proses agar dibuang secara tuntas dan
193
aman serta tidak mencemari lingkungan, untuk itu dapat dijelaskan pada diagram-
1. Kamar Mandi/ WC
KM/ WC Air kotor cair Septi tank
2. Dapur
Dapur Penangkap Lemak Perangkap
3. Air Hujan
194
4.9.4 Sistem Elektrikal
diperoleh melalui PLN dengan sumber listrik cadangan dari generator listrik atau
genset yang difungsikan secara manual oleh tenaga manusia apabila listrik dari
Penerangan
Luar Ruangan
Dalam Ruangan
Pompa Air
Tujuan digunakannya tata suara pada lapas ini untuk memudahkan petugas
saat memanggil napi yang menerima kunjungan dari keluarga. Sistem instalasi
tata suara di lapas ini memakai Speaker Ceilling Plafond yang mana instalasi per-
unit hunian napi kemudian ke panel kontrol tata suara di ruang penjengukan.
blok
blok
blok
195
4.9.6 Sistem Kamera Pengawas (CCTV)
instalasi kamera pengawas ini diletakkan disetiap unit hunian dan beberapa titik di
Blok
Blok
Panel Kontrol
Blok
Blok
Ruang Pengawasan
196
4.9.7 Sistem Penanggulangan Kebakaran
Sistem ini merupakan satu kesatuan dengan alarm kebakaran, sehingga adanya
nyala api dapat membunyikan alarm dan daerah sumber api (zone) dapat
197
Tipe pendent yang peruntukannya dipakai di ruangan yang menggunakan
198
Tipe vertikal side wall yang peruntukkannya dipakai di ruangan-ruangan
room).
68º C untuk ruangan dengan temperatur ruang yang rendah, misalnya: kamar,
lobby, ruang kantor, dll. Sedangkan untuk ruangan dengan temperatur ruang yang
agak tinggi, misalnya dapur menggunakan sprinkler head dengan titik pecah 140º
C.
2. Hidran
Fungsi utama hydrant adalah sebagai salah satu sumber air apabila terjadi
Kotak hidran
199
a. Kotak hidran pasangan dalam (indoor hydrant box).
Hydrant Pillar
200
Siamase Connection
PAR adalah alat untuk memadamkan api sebelum menyebar luas ke ruangan-
ruangan lain. Jenis pemadam api (PAR) dapat digolongkan berdasar jenis bahan
hewan)
201
Gambar 4.85 tabung PAR
(sumber: hasil analisis 2012)
Penagkal petir ini juga perlu digunakan dalam lapas, bencana alam tidak
dapat dihindari tetapi dapat ditanggulagi. Adapun alat yang biasa digunakan
202
Sistem yang digunakan adalah sistem Franklin/Konvensional, yaitu batang
yang runcing dari bahan copper spit di pasang paling atas dan dihubungkan
dengan batang tembaga menuju elektroda dalam tanah yang dihubungkan dengan
203